Anda di halaman 1dari 25

BAB 6

DRAINASE

S6.01 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini mencakup pemasangan pipa gorong-gorong, selokan berbentuk U,
dan fasilitas drainase lainnya sesuai dengan Spesifikasi ini dan spesifikasi lain
yang terkait, dan harus sesuai dengan garis, ketinggian dan ukuran yang tercantum
dalam Gambar dan atau diinstruksikan oleh Konsultan Pengawas.
Ketentuan Pasal S1.26 yang bisa diterapkan harus dijadikan bagian dari Pasal ini.
Biaya pekerjaan yang berhubungan dengan air tanah yang ditemukan selama
pelaksanaan pekerjaan yang termasuk Bab ini, akan dianggap tercakup ke dalam
Harga Satuan untuk butir pembayaran atas pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Konsultan Pengawas berhak melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap
semua jenis beton pracetak, sebelum dikirim kelokasi pekerjaan dan pada setiap
waktu sebelum atau sedang pelaksanaan pekerjaan.

S6.02 UMUM
Tipe dan karakteristik pipa-pipa drainase dan struktur drainase lainnya sebagaimana
tampak pada Gambar, dan perkiraan jumlahnya seperti tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, tidak merupakan Nilai yang pasti. Untuk membantu
Konsultan Pengawas dalam mempelajari Gambar-gambar dalam Kontrak,
Kontraktor harus melakukan suatu survai lokasi untuk memastikan lokasi, ukuran
pipa atau saluran, invert level, dan perkiraan besarnya volume air banjir atau air
kotor yang memasuki lokasi. Berdasarkan hasil survai ini, akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas, tipe, letak, karakteristik dan kuantitas yang pasti dari
pekerjaan drainase, yang kemudian akan diberitahukan kepada Kontraktor secara
tertulis dalam batas waktu sesuai dengan Jadwal Kerja yang telah disetujui.
Tanggungjawab mengenai ketetapan lokasi segala macam aliran yang ada berada
pada pihak Kontraktor dan biaya survai ini dianggap termasuk ke dalam Harga
Satuan Pembayaran yang ada pada Bab ini.

S6.03 URUTAN PEKERJAAN


Kontraktor harus membuat Jadwal Pelaksanaan drainase sedemikian rupa sehingga
pembuangan air permukaan dari air hujan atau sumber lainnya, selama dan setelah
pelaksanaan dapat terjamin dengan baik. Untuk menghindari kerusakan hasil
pekerjaannya selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat
perlindungan yang memadai, termasuk selokan pembuangan sementara, dam, atau
saluran pengalih sementara. Gorong-gorong atau pekerjaan drainase lainnya
untuk membuang air permukaan selama dan setelah masa pelaksanaan, tidak
boleh dilaksanakan dulu sebelum diselesaikan pembuatan saluran pemasuk dan
pembuangnya, dan saluran tersebut harus dibersihkan dari segala macam rintangan

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 1


agar tidak menghalangi aliran air. Semua gorong-gorong, selokan dan pekerjaan
drainase lainnya harus sudah beroperasi penuh sebelum pekerjaan pelaksanaan
persiapan tanah dasar, lapis pondasi agregat atau bahu jalan dimulai. Keharusan-
keharusan tersebut harus dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan dan segala biaya
untuk itu harus termasuk ke dalam mata pembayaran Pasal 1.26.

S6.04 GORONG-GORONG KOTAK (BOX CULVERT)


Gorong-gorong kotak beserta dinding sayapnya (wingwall) akan diukur dan
dibayar berdasarkan butir pembayaran masing-masing sebagaimana dijelaskan
pada Bab 10 (Struktur Beton). Ketentuan-ketentuan yang relevan pada Pasal
S6.01, S6.02 dan S6.03 dianggap berlaku untuk segala jenis pekerjaan gorong-
gorong kotak, kecuali bila air tanah ditemukan pada galian struktur untuk gorong-
gorong kotak, akan diukur dan dibayar berdasarkan butir 5.01 (4).
Pekerjaan tersebut harus mencakup penyediaan dan pemasangan gorong-gorong
kotak dari beton bertulang sesuai dengan pasal yang relevan pada Spesifikasi ini
dan sesuai dengan garis, ketinggian, kelandaian serta ukuran sebagaimana tampak
dalam Gambar atau sesuai instruksi Konsultan Pengawas.

S6.04 (1) Uraian

Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan pemasangan gorong-gorong kotak


dari beton bertulang sesuai dengan Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis,
ketinggian dan rincian lain yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan
survai Kontraktor sebagaimana dijelaskan pada Pasal S6.02. Ketentuan yang
relevan pada Pasal S6.02 dan S6.03 juga merupakan bagian dari Pasal ini.

S6.04 (2) Material

Semua beton dan penulangannya harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang


relevan pada Bab 10 Spesifikasi ini. Detail pipa harus seperti yang tercantum pada
Gambar, dan Kontraktor harus mengirimkan rincian mengenai rencana pabrikasi
gorong-gorong kotak beton dan penulangannya, untuk disetujui Konsultan
Pengawas. Cetakan atau acuan harus terbuat dari baja dan konstruksinya cukup
kuat.

S6.04 (3) Pelaksanaan Pekerjaan

(a) Penggalian
Sebelum penggalian dimulai Kontraktor harus melakukan segala tindakan
yang perlu untuk menjaga agar galian terhindar dari genangan air dan longsor.

Pada daerah timbunan, penimbunan harus diselesaikan terlebih dahulu sampai

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 2


mencapai ketinggian minimal setinggi diameter pipa, sebelum pekerjaan
galian dimulai. Semua pekerjaan penggalian harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga kerusakan permukaan timbunan seminimal mungkin.

Dinding samping lubang galian harus selalu ditopang secukupnya. Penopang


itu dapat dibiarkan tetap dalam lubang galian hanya bila ditentukan demikian
Dalam Kontrak. Material hasil galian yang tidak diperlukan untuk urugan
harus ditangani menurut Bab 4 Spesifikasi ini. Tanah lembek pada dasar
galian drainase harus dibuang dan bekasnya harus diurug dengan material
berbutir (granular) sesuai ketentuan pada Pasal S4.08. Bila Konsultan
Pengawas memerintahkan penanganan tambahan semacam ini, maka akan
disediakan pembayaran menurut Pasal-pasal yang relevan dalam Spesifikasi
ini. Bila Konsultan Pengawas menilai bahwa tanah lunak itu ada karena
kesalahan Kontraktor dalam melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
Pasal-pasal dalam Spesifikasi ini, maka atas biaya sendiri, Kontraktor harus
melaksanakan pekerjaan galian tambahan dan penggantian urugan dengan
granular sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Material di bawah elevasi
dasar pipa beton yang memenuhi syarat, yang terlanjur dibuang oleh
Kontraktor, harus diganti atas biaya Kontraktor sendiri dengan urugan
granular sesuai dengan Pasal S4.08 Urugan Khusus dari Spesifikasi ini.

(b) Pembuatan Lantai Kerja, Pemasangan dan Penyambungan gorong-gorong


kotak.
Semua pipa harus diletakkan, pada garis dan elevasi yang benar sebagaimana
petunjuk Konsultan Pengawas. Sambungan gorong-gorong kotak harus
direkat dengan memakai adukan semen 1 : 2 dalam perbandingan volume,
kecuali bila ditentukan lain, agar air tidak bocor. Bagian dalam sambungan
harus diratakan agar halus dan bagian luarnya harus dilindungi selama 2 (dua)
hari, atau sebagaimana petunjuk Konsultan Pengawas, untuk menjaga jangan
sampai retak.

Setelah pemasangan dan penyambungan gorong-gorong kotak diperiksa dan


disetujui Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat mengerjakan pekerjaan
pembetonan kiri kanan gorong-gorong dan pekerjaan penyelesaian lainnya
sesuai instruksi Konsultan Pengawas. Beton di kiri kanan pipa harus
dipadatkan secara merata, dengan ukuran sesuai yang tercantum pada
Gambar, namun harus diperhatikan jangan sampai merusak sambungan dan
menggeser posisi gorong-gorong.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 3


(c) Urugan Lubang Bekas Galian
(i) Pengurugan tidak boleh dimulai sebelum menurut pendapat Konsultan
Pengawas beton mencapai kekuatan yang cukup. Pengurugan harus
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan pada Pasal S4.03, kecuali bahwa
ketebalan penghamparan maksimal material tidak lebih 10 cm dengan
menggunakan alat pemadat mekanis hingga mencapai elevasi 300 mm di
atas puncak gorong-gorong. Bila untuk pengurugan ini, tanah dari hasil
galian pipa tidak mencukupi, material lebih dari pekerjaan galian lain
bisa dipergunakan, asal memenuhi syarat. Bila pengurugan selesai, maka
daerah yang digali itu harus dipulihkan kembali ke keadaan semula,
namun Konsultan Pengawas dapat merubah atau pun meniadakan
ketentuan ini bila pada daerah tersebut akan dilaksanakan pekerjaan-
pekerjaan lain sesuai dengan pasal-pasal lain dalam Kontrak ini.

(ii) Alat berat untuk memindahkan dan memadatkan tanah tidak boleh
beroperasi lebih dekat dari 1,50 m hingga gorong-gorong telah tertutup
dengan suatu kedalaman sekurang-kurangnya 600 mm di atas puncak
pipa-pipa tersebut. Alat ringan boleh dioperasikan dalam batas-batas di
atas asal saja urugan kembali telah ditempatkan dan dipadatkan serta
memberikan suatu perlindungan minimum 300 mm di atas bagian atas
pipa. Meskipun demikian Kontraktor harus bertanggungjawab dan harus
memperbaiki setiap kerusakan yang diakibatkan oleh operasi-operasi
tersebut.

S6.04 (4) Metoda Pengukuran


Jumlah pipa gorong-gorong dari beton bertulang yang akan dibayar, berupa
jumlah meter linier yang diukur sepanjang garis-garis pipa, antara muka dalam
dari headwall, catch-basin atau lubang got, sebagaimana yang terpasang sesuai
dengan ketentuan Spesifikasi ini dan juga instruksi Konsultan Pengawas.

Pipa akan dihitung/diukur dan dibayar menurut diameter pipa dan metoda
tumpuan/alas dan pembungkusan/pelapisan sekelilingnya. Semua detail harus
sesuai dengan Gambar.

S6.04 (5) Dasar Pembayaran


Pipa gorong-gorong, yang diukur sebagaimana tersebut di atas akan dibayar
dalam Harga Satuan Kontrak per meter linier untuk ukuran pipa tertentu dan
jenis tumpuan tertentu sebagaimana tercantum di bawah ini. Harga dan
pembayarannya merupakan pengganti pengeluaran sepenuhnya untuk
pemakaian alat, pengangkatan dan pemasangan gorong-gorong kotak termasuk
kerekan jika perlu; penyambungan, fondasi atau beton pembungkus, baja

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 4


tulangan, penggalian sampai kedalaman berapa pun, dan pengurugannya,
penjagaan agar hasil galian terbebas dari air tanah, penyambungan ke got atau
saluran manapun yang ada dalam rangka membuat hubungan aliran, dan untuk
seluruh pemakaian tenaga kerja, peralatan, perlengkapan dan kebutuhan-
kebutuhan insidentil untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dijelaskan
dalam Spesifikasi ini.

Bila Konsultan Pengawas menginstruksikan agar daerah galian harus


dipulihkan sepenuhnya atau sebagian, pekerjaan ini akan diukur dan dibayar
menurut pasal lain dari persyaratan ini.

Nomor Nama Mata Nama Mata Pembayaran Satuan


Pembayaran Pengukuran
6.04.1 RCBC Precast 4000x4500 mm, L=1200 mm unit
6.04.2 RCBC Precast 4000x4000 mm, L=1200 mm unit
6.04.3 RCBC Precast 3000x3500 mm, L=1200 mm unit
6.04.4 RCBC Precast 3000x2500 mm, L=1200 mm unit
6.04.5 RCBC Precast 3000x2000 mm, L=1200 mm unit
6.04.6 RCBC Precast 3000x1500 mm, L=1200 mm unit
6.04.7 RCBC Precast 2500x2000 mm, L=1200 mm unit
6.04.8 RCBC Precast 2000x2000 mm, L=1200 mm unit
6.04.9 RCBC Precast 2000x1500 mm, L=1200 mm unit

S6.05 GORONG-GORONG PIPA (PIPE CULVERTS)

S6.05 (1) Uraian


Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan pemasangan gorong-gorong pipa dari
beton bertulang sesuai dengan Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis, ketinggian
dan rincian lain yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan survai
Kontraktor sebagaimana dijelaskan pada Pasal S6.02. Ketentuan yang relevan pada
Pasal S6.02 dan S6.03 juga merupakan bagian dari Pasal ini.

S6.05 (2) Material


Semua beton dan penulangannya harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
relevan pada Bab 10 Spesifikasi ini. Detail pipa harus seperti yang tercantum pada
Gambar, dan Kontraktor harus mengirimkan rincian mengenai rencana pabrikasi
pipa beton dan penulangannya, untuk disetujui Konsultan Pengawas. Cetakan
atau acuan harus terbuat dari baja dan konstruksinya cukup kuat.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 5


S6.05 (3) Pelaksanaan Pekerjaan
(a) Penggalian
Sebelum penggalian dimulai Kontraktor harus melakukan segala tindakan
yang perlu untuk menjaga agar galian terhindar dari genangan air dan
longsor.
Pada daerah timbunan, penimbunan harus diselesaikan terlebih dahulu sampai
mencapai ketinggian minimal setinggi diameter pipa, sebelum pekerjaan galian
dimulai. Semua pekerjaan penggalian harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga kerusakan permukaan timbunan seminimal mungkin.
Dinding samping lubang galian harus selalu ditopang secukupnya. Penopang
itu dapat dibiarkan tetap dalam lubang galian hanya bila ditentukan demikian
Dalam Kontrak. Material hasil galian yang tidak diperlukan untuk urugan
harus ditangani menurut Bab 4 Spesifikasi ini.
Tanah lembek pada dasar galian drainase harus dibuang dan bekasnya harus
diurug dengan material berbutir (granular) sesuai ketentuan pada Pasal S4.09.
Bila Konsultan Pengawas memerintahkan penanganan tambahan semacam ini,
maka akan disediakan pembayaran menurut Pasal-pasal yang relevan dalam
Spesifikasi ini. Bila Konsultan Pengawas menilai bahwa tanah lunak itu ada
karena kesalahan Kontraktor dalam melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
Pasal-pasal dalam Spesifikasi ini, maka atas biaya sendiri, Kontraktor harus
melaksanakan pekerjaan galian tambahan dan penggantian urugan dengan
granular sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Material di bawah elevasi dasar
pipa beton yang memenuhi syarat, yang terlanjur dibuang oleh Kontraktor,
harus diganti atas biaya Kontraktor sendiri dengan urugan granular sesuai
dengan Pasal S4.08 Urugan Khusus dari Spesifikasi ini.

(b) Pembuatan Lantai Kerja, Pemasangan dan Penyambungan Pipa


Semua pipa harus diletakkan, pada garis dan elevasi yang benar sebagaimana
petunjuk Konsultan Pengawas. Sambungan pipa harus direkat dengan
memakai adukan semen 1 : 2, kecuali bila ditentukan lain, agar air tidak
bocor. Bagian dalam sambungan harus diratakan agar halus dan bagian
luarnya harus dilindungi selama 2 (dua) hari, atau sebagaimana petunjuk
Konsultan Pengawas, untuk menjaga jangan sampai retak.
Setelah pemasangan dan penyambungan pipa diperiksa dan disetujui Konsultan
Pengawas, Kontraktor dapat mengerjakan pekerjaan pembetonan tumpuan pipa
dan pekerjaan penyelesaian lainnya sesuai instruksi Konsultan Pengawas.
Beton di bawah dan di sekeliling pipa harus dipadatkan secara merata, dengan
ukuran sesuai yang tercantum pada Gambar, namun harus diperhatikan jangan
sampai merusak sambungan dan menggeser posisi pipa.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 6


(c) Urugan Lubang Bekas Galian
(i) Pengurugan tidak boleh dimulai sebelum menurut pendapat Konsultan
Pengawas beton mencapai kekuatan yang cukup. Pengurugan harus
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan pada Pasal S4.03, kecuali bahwa
ketebalan penghamparan maksimal material tidak lebih 10 cm dengan
menggunakan alat pemadat mekanis hingga mencapai elevasi 300 mm
diatas puncak gorong-gorong. Bila untuk pengurugan ini, tanah dari hasil
galian pipa tidak mencukupi, material lebih dari pekerjaan galian lain
bisa dipergunakan, asal memenuhi syarat. Bila pengurugan selesai, maka
daerah yang digali itu harus dipulihkan kembali ke keadaan semula,
namun Konsultan Pengawas dapat merubah atau pun meniadakan
ketentuan ini bila pada daerah tersebut akan dilaksanakan pekerjaan-
pekerjaan lain sesuai dengan pasal-pasal lain dalam Kontrak ini.
(ii) Alat berat untuk memindahkan dan memadatkan tanah tidak boleh
beroperasi lebih dekat dari 1,50 m hingga gorong-gorong telah tertutup
dengan suatu kedalaman sekurang-kurangnya 600 mm di atas puncak
pipa-pipa tersebut. Alat ringan boleh dioperasikan dalam batas-batas di
atas asal saja urugan kembali telah ditempatkan dan dipadatkan serta
memberikan suatu perlindungan minimum 300 mm di atas bagian atas
pipa. Meskipun demikian Kontraktor harus bertanggungjawab dan harus
memperbaiki setiap kerusakan yang diakibatkan oleh operasi-operasi
tersebut.

S6.05 (4) Metoda Pengukuran


Jumlah pipa gorong-gorong dari beton bertulang yang akan dibayar, berupa
jumlah meter linier yang diukur sepanjang garis-garis pipa, antara muka dalam
dari headwall, catch-basin atau lubang got, sebagaimana yang terpasang sesuai
dengan ketentuan Spesifikasi ini dan juga instruksi Konsultan Pengawas.
Pipa akan dihitung/diukur dan dibayar menurut diameter pipa dan metoda
tumpuan/alas dan pembungkusan/pelapisan sekelilingnya. Semua detail harus
sesuai dengan Gambar.

S6.05 (5) Dasar Pembayaran


Pipa gorong-gorong, yang diukur sebagaimana tersebut di atas akan dibayar
dalam Harga Satuan Kontrak per meter linier untuk ukuran pipa tertentu dan jenis
tumpuan tertentu seperti berikut di bawah ini. Harga dan pembayarannya
merupakan pengganti pengeluaran sepenuhnya untuk pemakaian alat,
pengangkatan dan pemasangan pipa termasuk kerekan jika perlu; penyambungan,
fondasi atau beton pembungkus, baja tulangan, penggalian sampai kedalaman
berapa pun, dan pengurugannya, penjagaan agar hasil galian terbebas dari air
tanah, penyambungan ke got atau saluran manapun yang ada dalam rangka
membuat hubungan aliran, dan untuk seluruh pemakaian tenaga kerja, peralatan,
perlengkapan dan kebutuhan-kebutuhan insidentil untuk menyelesaikan pekerjaan
sebagaimana dijelaskan dalam Spesifikasi ini.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 7


Bila Konsultan Pengawas menginstruksikan agar daerah galian harus dipulihkan
sepenuhnya atau sebagian, pekerjaan ini akan diukur dan dibayar menurut pasal
lain dari persyaratan ini.

Nomor dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran

6.05 (1) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1


1 60 cm, 39 kN/m ; Pondasi tipe H2
6.05 (2) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
1 60 cm, 52 kN/m ; Pondasi tipe HS2 & HS3
6.05 (3) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
1 100 cm, 61 kN/m ; Pondasi tipe H2
6.05 (4) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
1 100 cm, 81 kN/m ; Pondasi tipe HS2 & HS3
6.05 (5) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
1 120 cm, 69 kN/m ; Pondasi tipe HS2
6.05 (6) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
1 120 cm, 92 kN/m ; Pondasi tipe HS2& HS3
6.05 (7) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
2 60 cm, 39 kN/m ; Pondasi tipe H2
6.05 (8) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
2 60 cm, 52 kN/m ; Pondasi tipe HS2 & HS3
6.05 (9) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
2 100 cm, 61 kN/m ; Pondasi tipe H2
6.05 (10) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
2 100 cm, 81 kN/m ; Pondasi tipe HS2 & HS3
6.05 (11) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
2 120 cm, 69 kN/m ; Pondasi tipe H2
6.05 (12) Pipa Gorong-gorong Beton Bertulang, M1
2 120 cm, 92 kN/m ; Pondasi tipe HS2 & HS3

S6.06 SELOKAN-U, SELOKAN SETENGAH LINGKARAN, INLET,


HEADWALL, DAN JOINT BOX, DLL

S6.06 (1) Uraian


Pasal ini mencakup segala pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan selokan,
inlet atau bak pemasukan, headwall pipa dan joint box sepanjang bahu jalan,
median, daerah kaki timbunan, daerah dasar galian badan jalan, jalur pejalan kaki
dan tempat-tempat sebagaimana tampak pada Gambar atau sesuai instruksi
Konsultan Pengawas.

Pekerjaan galian saluran seperti ditunjuk dalam Gambar untuk pekerjaan galian
saluran harus dilaksanakan sesuai dengan tipe dan bentuk penampang saluran

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 8


untuk galian tanah, pembentukan saluran tanah sesuai dengan yang tercantum
dalam Gambar atau sesuai dengan instruksi Konsultan Pengawas.

Selokan-U juga dipasang pada tepi bahu luar jalan sejajar dengan as-jalan,
terutama pada daerah permukaan jalan yang memiliki kelandaian lebih dari 3%
dilengkapi saluran pembuangan keluar hingga sampai kaki timbunan, atau
dipasang pada daerah-daerah tepi jalan yang berpotensi terjadinya
pengumpulan/genangan air permukaan jalan disaat hujan.

Semua pekerjaan ini harus dilaksanakan secara pracetak (precast) menurut


Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis, elevasi, kelandaian dan ukuran yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diinstruksikan oleh Konsultan
Pengawas. Ketentuan-ketentuan yang bisa diterapkan dari Pasal S6.01, S6.02 dan
S6.03, merupakan bagian dari Pasal ini.

S6.06 (2) Material


Material yang dipergunakan harus yang sebagaimana tampak pada Gambar dan
harus sesuai dengan Pasal-pasal lain yang relevan dalam Spesifikasi ini. Informasi
mengenai bagian yang harus dilengkapi dengan penulangan akan ditunjukkan di
dalam Gambar, sedangkan pembuatan komponen-komponen pekerjaan ini
menggunakan beton kelas C.

S6.06 (3) Pelaksanaan Pekerjaan


(a) Layout (denah)
Kontraktor harus membuat shop drawing alinemen vertikal dan horisontal
penempatan selokan yang harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan
Pengawas sebelum dilaksanakan.
(b) Penggalian
Penggalian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Bab 5 (Galian
Struktur), S4.03 Galian Biasa (Common Excavation) dan ketentuan-
ketentuan yang relevan pada Pasal S6.05.
(c) Pondasi
Pondasi harus dipersiapkan sesuai dengan syarat Pasal S4.11. Bila tidak
ditentukan lain pada Gambar pekerjaan pondasi ini harus menggunakan
beton kelas E, dan pekerjaan ini harus sesuai dengan Pasal S10.01
Spesifikasi ini serta mengikuti butir (a) di atas dengan toleransi bila diukur
dengan mal 3 meter tidak boleh ada deviasi lebih dari 5 mm.

(d) Pelaksanaan pekerjaan selokan-U, inlet, headwall pipa dan joint harus
dilakukan dengan sangat hati-hati karena permukaan atasnya harus tepat
dengan elevasi yang diminta sesuai Gambar. Konsultan Pengawas dapat
menolak jenis pekerjaan yang diatur dengan Pasal ini, jika permukaan atas

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 9


tidak sesuai dengan toleransi kedudukan kerb dan trotoar yang ditentukan
menurut Spesifikasi.
Permukaan dasar dari selokan-selokan ini harus dikerjakan sampai halus dan
licin. Bila Konsultan Pengawas menilai bahwa selokan, inlet atau manhole
dapat menyangkutkan kotoran/sampah, maka dibuatkan lekukan beton kelas
D. Segala rincian mengenai bentuk lekukan dan metoda pembuatannya harus
sesuai dengan instruksi konsultan pengawas.
Kecuali bila ditentukan lain, sambungan blok precast harus dibuat secara
cermat dengan menggunakan mortar semen dengan campuran 1 bagian semen
dan 2 bagian pasir, agar dapat mencegah kebocoran.
Beton cetak di tempat yang akan digunakan untuk saluran air, selokan
drainase, joint box, lubang got, headwall pipa, inlet dan saluran keluar air,
harus dilaksanakan menurut ketentuan Pasal S10.01 dan S10.02 dari
Spesifikasi ini. Struktur-struktur tersebut harus tepat, cermat dan rapih
sebagaimana tampak pada Gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas.
(e) Pelaksanaan selokan setengah lingkaran harus dilakukan segera setelah
berm / bantaran galian atau timbunan terbentuk.

(d) Pengurugan Lubang Bekas Galian


Pengurugan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan Pasal S5.01 dari
Spesifikasi ini atau untuk urugan sangat tipis yang tidak mungkin
menggunakan alat pemadat mekanis, yang dapat digunakan non
compressible material berupa pasir atau campuran pasir dengan batu non
plastis. Pengurugan harus dikerjakan secara hati-hati untuk mencapai daya
dukung yang sama dengan subgrade yang berdekatan. Dalam upaya
memadatkan bagian dasar dan subgrade yang berhubungan dengan struktur
drainase, penumbuk atau pemadat kecil harus digunakan dengan hati-hati
untuk menghindari kerusakan pada struktur lain yang berdekatan.
Pengurugan harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari
terjadinya erosi akibat pelimpahan air atau aliran air hujan.
Bila pengurugan sudah selesai, daerah yang digali harus dipulihkan kembali
ke keadaan semula, tetapi Konsultan Pengawas dapat meniadakan atau
merubah ketentuan bila daerah ini akan ditangani menurut Pasal lain dari
Kontrak ini.

S6.06 (4) Metoda Pengukuran

Kuantitas selokan, manhole, inlet, headwall pipa dan joint box yang telah
diselesaikan dan dinilai telah sesuai dengan Gambar, persyaratan dan petunjuk
Konsultan Pengawas, akan diukur sebagai berikut :
(i) Kuantitas setiap tipe selokan yang akan dibayar merupakan jumlah meter
linier yang diukur sepanjang garis pusat selokan yang sudah selesai dibuat.
Panjangnya akan diukur kearah sisi bagian luar dari inlet atau manhole.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 10


(ii) Jumlah manhole, inlet dan outlet, yang akan dibayar, merupakan jumlah
bulat dari masing-masing struktur yang dipasang selengkapnya, selesai di
tempatnya dan diakui sesuai dengan Gambar dan petunjuk Konsultan
Pengawas. Pengukuran headwall pipa dan pasangan batu mortar (mortared
rubble) termasuk dalam pembayaran inlet atau outlet.
(iii) Pengukuran untuk selokan, inlet dan manhole tidak ditentukan oleh
kedalamannya, dan harga satuannya berlaku untuk segala kedalaman sebatas
yang ditunjukkan pada Gambar. Bila selokan-U dibentuk dengan dinding
vertikal berbagai ukuran tinggi, maka untuk keperluan pengukuran tambahan
tinggi dinding seluruhnya akan diperbandingkan dengan volume beton per
selokan-U standar sebagaimana tampak pada Gambar. Untuk sambungan
antara inlet atau manhole dan selokan atau pipa drainase, tidak akan diadakan
pengukuran tambahan. Biaya tambahan untuk membuat sambungan antara
berbagai tipe drainase, akan dianggap sudah termasuk pada Harga Satuan
untuk mata pembayaran masing-masing.
(iv) Pengikuran untuk selokan setengah lingkaran yang akan dibayar sudah harus
termasuk pasangan batu atau kupingan untuk kepala dinding.
(v) Urugan sangat tipis dengan non compressible material tidak dibayar tersendiri
dan harus termasuk dalam Harga Sttuan pekerjaan utamanya

S6.06 (5) Dasar Pembayaran

Selokan-U, selokan setengah lingkaran, inlet, outlet, manhole, yang diukur dengan
cara di atas akan dibayar dengan Harga Satuan Kontrak untuk setiap mata
pembayaran sebagaimana dijelaskan di bawah ini. Harga satuan dan pembayaran ini
merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan yang sesuai dengan Gambar,
Spesifikasi dan instruksi Konsultan Pengawas, dan termasuk untuk penggalian,
pembuatan fondasi dan pengurugan. Tidak akan ada pembayaran tersendiri untuk
penutup baja atau beton, besi tangga, penyambungan, lekukan atau pekerjaan serupa
lainnya yang tampak dalam Gambar atau yang diuraikan dalam Spesifikasi ini. Bila
Konsultan Pengawas menginstruksikan agar daerah galian dipulihkan sepenuhnya
atau sebagian, pekerjaan ini akan diukur dan dibayar menurut Pasal-pasal dalam
Spesifikasi ini. Segala macam biaya ekstra akibat dari pekerjaan pada tempat-
tempat yang sempit dianggap termasuk dalam mata pembayaran di bawah ini.

Nomor dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran

6.06 (1)a Saluran, Tipe SD-1 M1


6.06 (1)b Saluran, Tipe SD-1A M1
6.06 (1)c Saluran, Tipe SD-1B M1
6.06 (1)d Saluran, Tipe SD-1C M1
6.06 (1)e Saluran, Tipe SD-2 M1
6.06 (1)f Saluran, Tipe SD-2A M1

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 11


6.06 (1)g Saluran, Tipe SD-2B M1
6.06 (2)a Saluran, Tipe SD-3 M1
6.06 (2)b Saluran, Tipe SD-3A M1
6.06 (2)c Saluran, Tipe SD-3B M1
6.06 (3) Saluran, Tipe SD-4 M1
6.06 (4) Saluran, Tipe SD-5 M1
6.06 (5) Saluran, Tipe SD-8 M1
6.06 (6)a Median Drain, Tipe MD-1 M1
6.06 (6)b Median Drain, Tipe MD-2 M1
6.06 (6)c Median Drain, Tipe MD-3 M1
6.06 (6)d Median Drain, Tipe DS-3C M1
6.06 (6)e Median Drain, Tipe MD-4 M1
6.06 (6)f Median Drain, Tipe MD-4A M1
6.06 (7) Catch Basin, Tipe DC-1 Unit
6.06 (8)a Catch Basin, Tipe DC-2 M1
6.06 (8)c Catch Basin, Tipe DC-4 M1
6.06 (8)d Catch Basin, Tipe DC-5 M1
6.06 (8)e Catch Basin, Tipe DC-6 M1
6.06 (9)a Head Wall, Tipe HW-1 M1
6.06 (9)b Head Wall, Tipe HW-2 M1
6.06 (9)c Head Wall, Tipe HW-3 M1
6.06 (9)d Head Wall, Tipe HW-4 M1
6.06 (9)e Head Wall, Tipe HW-5 M1
6.06 (10) Stone Masonry Work M1
6.06 (11) Drop Channel M1
6.06 (12)a Diversion Channel, DV-1 M1
6.06 (12)b Diversion Channel, DV-2 M1

S6.07 SELOKAN PASANGAN BATU MORTAR (MORTARED RUBBLE) DAN


PASANGAN BATU KOSONG (GROUTED RIP RAP)

S6.07 (1) Uraian


Pekerjaan ini meliputi pembuatan selokan terbuka berbentuk V, atau V dengan
pasangan batu mortar (mortared rubble) dan pelindung tebing/lereng dengan
pasangan batu kosong (grouted rip rap), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 12


dalam Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis, kelandaian, dan ukuran dalam
Gambar atau perintah Konsultan Pengawas.

S6.07 (2) Material


(a) Batu harus terdiri dari batu belah yang berasal dari batu sungai (field stone)
atau batu galian (quarry stone) kasar, dan sedapat mungkin berbentuk
persegi. Batu harus keras, padat, awet, tahan air dan udara, dan cocok untuk
pekerjaan ini.
Kualitas dan ukuran batu harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, sebelum
digunakan. Kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar atau dalam
Spesifikasi, besarnya batu harus mempunyai volume lebih dari 0,008 cu.m.
(b) Mortar harus sesuai dengan ketentuan Pasal S12.04.

S6.07 (3) Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan galian dan pemadatan tanah dasarnya harus diselesaikan dan
dihamparkan adukan mortar sebelum pelaksanaan pasangan batu dimulai. Batu
diletakkan rapat-rapat dengan tangan, dan jangan sampai ada celah-celah.
Permukaan batu pada bagian permukaan saluran harus rata dan halus sesuai dengan
bentuk selokan.
Celah diantara batu harus ditambal dan dipadatkan dengan mortar, tapi
permukaan batu harus tetap terbuka. Mortar harus digunakan dari bawah sampai
atas, permukaan harus disikat dengan sikat kawat. Permukaan harus dirawat
sesuai ketentuan Bab 10 selama paling sedikit 3 hari.
Kepala dinding (caping) atau kupingan diharuskan dalam pelaksanaan selokan ini
dan disesuaikan dengan Gambar.

S6.07 (4) Metoda Pengukuran


Kuantitas selokan dan pasangan batu kosong yang telah diselesaikan dan dinilai
telah sesuai dengan Gambar, persyaratan dan petunjuk Konsultan Pengawas, akan
diukur sebagai berikut :
(i) Kuantitas setiap tipe selokan pasangan batu mortar yang akan dibayar
menurut meter linier merupakan jumlah meter linier yang akan diukur
sepanjang garis pusat selokan yang sudah selesai dibuat dan sesuai Gambar
atau sesuai perintah Konsultan Pengawas. Tidak ada pengukuran terpisah
untuk kepala dinding atau kupingan.
(ii) Kuantitas tipe selokan batu mortar dan pasangan batu kosong yang akan
dibayar menurut meter kubik, diukur berdasarkan jumlah volume terpasang
yang sesuai Gambar atau sesuai dengan perintah Konsultan Pengawas.

Bila Konsultan Pengawas memerintahkan pembuatan sambungan khusus atau


detail pinggir dengan tebal melebihi standar dalam Gambar, maka pekerjaan ini

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 13


akan diukur menurut volume kemudian dibandingkan menjadi ketebalan standar
dari daerah yang ekivalen, untuk dibayar.

S6.07 (5) Dasar Pembayaran


Jumlah yang diukur secara tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan
Kontrak per satuan pengukuran untuk mata pembayaran di bawah ini. Harga dan
pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan tenaga kerja,
peralatan dan material yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
Pasal ini, kecuali penggalian akan dibayar sesuai ketentuan Bab 4 (Pekerjaan
Tanah) dari Spesifikasi ini.

Nomor dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran

6.07 (1) Selokan Pasangan Batu Mortar Ml


(Mortared Rubble), Tipe DS 4
6.07 (2) Selokan Pasangan Batu Mortar Ml
(Mortared Rubble), Tipe DS - 5
6.07 (3) Bangunan Terjun Tegak / Floodgate M3

S6.08 PEKERJAAN DRAINASE UNTUK JEMBATAN

S6.08 (1) Uraian

Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan fasilitas drainase untuk


jembatan, RC, frame dan lain lain. Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan
Gambar, Spesifikasi dan petunjuk Konsultan Pengawas.

S6.08 (2) Material

Material pipa drainase harus memenuhi persyaratan JIS K6741 (Pipa PVC non
plastik). Material deck drain harus memenuhi persyaratan JIS G5101 (carbon
steel castings), JIS G5501 (grey iron castings), dan JIS G3101 (rolled steel for
general structures SS 41). Semua material logam untuk drainase deck,
termasuk penyangga harus dilakukan galvanisasi.

S6.08 (3) Pelaksanaan Pekerjaan

Pipa-pipa drainase, catch basin dan deck drain yang akan dipasang pada beton
harus sesuai dengan ketentuan Gambar atau petunjuk Konsultan Pengawas.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 14


S6.08 (4) Metoda Pengukuran

(a) Jumlah pipa drainase yang akan dibayar adalah jumlah meter panjang garis
tengah pipa, dan untuk belokan atau persimpangan tidak ada pembayaran
tambahan.
(b) Jumlah deck drain yang akan dibayar adalah jumlah masing-masing tipe yang
sudah selesai terpasang ditempat dan disetujui.

S6.08 (5) Dasar Pembayaran

Jumlah yang diukur secara tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan
Kontrak per meter panjang pipa drainase dan per buah jumlah deck drain.
Diameter pipa drainase adalah 10 Inc dan 8 Inc. Pembayaran drainase dan deck
drain sudah mencakup untuk perlengkapan dan penyangga yang diperlukan
untuk memasang drainase menurut Detail Gambar.

Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk tenaga kerja,
peralatan, penyediaan material, pembuatan, pengangkutan dan pemasangan
masing-masing komponen serta pekerjaan lain yang berkaitan.

Nomor dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran

6.08.1 Pipa Drainase, 10 Inc dengan Ml


perlengkapan sambungan dan penyangga.
6.08.2 Pipa Drainase, 8 Inc dengan Ml
perlengkapan sambungan dan penyangga.
6.08.3 Deck drain beserta asessorisnya, tipe 1. Buah

S6.09 DRAINASE POROUS

S6.09 (1) Umum

1) Uraian

a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, pemasangan dan


pemadatan bahan porous untuk penimbunan kembali yang diperlukan
untuk landasan drainase beton atau pipa atau untuk drainase bawah tanah
atau untuk mencegah butiran tanah halus terhanyut atau tergerus oleh
rembesan air bawah tanah. Pekerjaan ini juga mencakup pengadaan dan
pemasangan pipa berlubang banyak (perforated pipe) dan anyaman
penyaring (filter) tanah bilamana bahan ini diperlukan.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 15


b) Bahan-bahan tersebut ditempatkan di bagian belakang (oprit) abutment,
tembok sayap, tembok penahan tanah, pasangan batu kosong dan dinding
bronjong, serta pada pembuatan drainase bawah permukaan perkerasan
jalan, saluran beton, gorong-gorong, selimut pasir dan drainase vertikal
untuk pekerjaan stabilisasi, kantung lubang sulingan, penyaring (filter)
pada kaki lereng dan pekerjaan lain yang serupa, sesuai dengan spesifikasi
ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
2) Pekerjaan Seksi Lain yang Berkaitan dengan Seksi Ini
a) Selokan Pasangan Batu Mortar dan Pasangan Batu Kosong : S6.07
b) Selokan U, Inlet, Headwall, dan Joint Box, dll. : S6.06
c) Galian Biasa : S4.03
d) Borrow Material : S4.04
e) Beton : S10.01
f) Mortar Semen : S12.03
3) Toleransi Dimensi
a) Profil akhir untuk timbunan berbutir untuk drainase porous tidak boleh
berbeda lebih dan 2 cm dan profil yang ditentukan atau disetujui.
b) Elevasi dan kelandaian akhir untuk bahan landasan pipa dan drainase
beton tidak boleh berbeda lebih dan 1 cm dari yang ditentukan atau
disetujui.
c) Toleransi dimensi untuk bentuk, diameter, panjang dan dan pipa tebal
dinding berlubang banyak (perforated pipe) harus seperti yang disyaratkan
dalam AASHTO MI 79 - 84. Celah maksimum antara lidah dan alur
sambungan pipa berlubang banyak (perforated pipe) pada waktu dipasang
harus 5 mm.

d) Kemiringan lereng drainase yang dibuat dengan menggunakan pipa


berlubang banyak (perforated pipe) minimum harus 1 : 1000. Permukaan
pondasi untuk penimbunan kembali bahan porous yang digunakan sebagai
selimut drainase (drainage blankets) haruslah rata dan teratur dengan
kemiringan lereng yang merata untuk mencegah terjadinya genangan.
Lereng untuk permukaan tersebut minimum harus 1 : 200.
4) Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI):
SK SNI M-02-1994-03 : Metode Pengujian Tentang Analisa Saringan
(AASHTO T11-90) Agregat Halus dan Kasar
SNI 03-1968-1990 : Metode Pengujian Tentang Analisa Saringan
(AASHTO T27-88) Agregat Halus dan Kasar
SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Analisa Ukuran Butir
(AASHTO T88-90) Tanah dengan Alat Hidrometer

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 16


SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat
(AASHTO T89-90) Casagrande
SNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas Plastis
(AASHTO T90-87)
SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk
(AASHTO T99-90) Tanah
SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan
(AASHTO T191-86) dengan Alat Konus Pasir
AASHTO :
AASHTO T179-84 : Clay Drain Tiles
5) Pengajuan Kesiapan Kerja
a) Paling lambat 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk pemasangan
setiap bahan, contoh yang mewakili harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan.
b) Untuk bahan porous yang digunakan untuk penimbunan kembali atau
bahan penyaring (filter), paling sedikit 50 kg contoh setiap bahan yang
diusulkan untuk digunakan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
bersama dengan masing-masing 5 kg contoh bahan yang akan menjadi
sisi hulu dan sisi hilir dari air yang akan merembes melewati bahan
porous hasil penimbunan kembali. Hasil pengujian gradasi basah (SNI
03-1968-1990) juga harus dilengkapi untuk masing-masing contoh yang
diserahkan.
c) Contoh pipa berlubang banyak (perforated pipe), atau anyaman penyaring
(filter) yang diusulkan untuk digunakan harus diserahkan bersama dengan
spesifikasi dari pabrik pembuatnya serta data pengujiannya.

d) Kontraktor harus memberitahu Konsultan Pengawas secara tertulis


bilamana pemasangan bahan telah selesai dan sebelum pekerjaan tersebut
ditimbun kembali dengan bahan atau pekerjaan lainnya. Pemberitahuan
akan selesainya pekeijaan hams disertai hasil pengujian kepadatan seperti
yang disyaratkan dalam Pasal S6. 09 (1) (2) (c) dan hasil survei yang
menyatakan bahwa toleransi dimensi yang diberikan dalam Pasal S6. 09
(1) (3) telah dipenuhi.
6) Jadwal Kerja
a) Bahan drainase porous berbutir yang bersih harus dihampar segera
sebelum penghamparan bahan lain di atasnya.
b) Bahan drainase porous berbutir pada saluran berlubang vertikal yang
dipasang di dalam timbunan baru harus dihampar dalam lapisan
horisontal pada waktu yang bersamaan dengan penghamparan lapisan
timbunan lainnya.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 17


S6.09 (2) Bahan
1) Bahan Porous untuk Penimbunan Kembali atau Penyaring
a) Bahan porous untuk penimbunan kembali atau bahan penyaring (filter)
haruslah keras, awet dan bersih. Bahan tersebut harus bebas dari bahan
organik, gumpalan lempung, dan bahan lain yang tidak dikehendaki.
Bahan padas lapuk atau bekas bongkaran beton tidak boleh digunakan.
b) Gradasi partikel bahan yang disyaratkan tergantung dari fungsi masing-
masing keperluan dalam pekerjaan dan tergantung dari karakteristik
bahan untuk sisi hulu atau sisi hilir dari air yang akan melewatinya, dan
juga tergantung dari tersedianya bahan. Gradasi yang disyaratkan untuk
masing-masing keperluan akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas,
dimana penentuannya harus dapat menjamin bahwa "piping" (hanyutnya
butir-butir halus) dari bahan arah "hulu" (sebelum bahan porous) ke
bahan porous, atau dari bahan porous ke bahan arah "hilir" (setelah bahan
porous), tidak akan terjadi. Gradasi-gradasi tersebut harus sesuai dengan
kriteria berkut ini :
D15 (filter)
i) <5
D85 (tanah)

D15 (filter)
ii) 4 < < 20
D15 (tanah)

D50 (filter)
iii) ----------------------- < 25
D50 (tanah)

dimana D15, D50, dan D85 adalah ukuran partikel dari kurva gradasi
masing-masing pada 15 %, 50 % dan 85 % berat yang lebih halus. Istilah
"filter" merujuk pada bahan pelindung yang lebih kasar; dan istilah
"tanah" merujuk pada bahan yang lebih halus dan dilindungi dari
"piping".

c) Batas-batas gradasi untuk bahan porous untuk penimbunan kembali dan


penyaring (filter) yang akan mengalirkan aliran air tanpa "piping" dan
timbunan lempung sampai pasangan batu kosong berdiameter 30 cm
ditunjukkan oleh Lembar dalam Gambar dengan judul "Pemilihan Bahan
Drainase Porous".
Gambar tersebut secara umum menunjukkan bahwa pasangan batu
kosong harus dilindungi oleh kerikil, dan kerikil dilindungi oleh pasir,
dan pasir oleh pasir kelanauan atau oleh anyaman penyaring (filter)
plastik. Data ini hanya merupakan penuntun umum saja dan tidak harus
digunakan sebagai dasar untuk menyetujui atau menolak bahan-bahan di
atas.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 18


d) Bilamana bahan arah "hilir" (setelah bahan porous) dari bahan porous
yang ditimbun kembali bukan bahan berbutir, tetapi digunakan lubang
sulingan atau pipa berlubang banyak (perforated pipe) maka pemilihan
dan persetujuan atas bahan porous untuk penimbunan kembali harus
didasarkan atas kriteria berikut ini:

i) D85 (bahan untuk penimbunan kembali) > 0,2 D (lubang)


dan
ii) D50 (bahan untuk penimbunan kembali) > 0,04 D (lubang)

dimana D85 dan D50 didefinisikan dalam Pasal ini pada (c) dan D (lubang)
adalah diameter dalam dari lubang sulingan atau pipa berlubang banyak
(perforated pipe).

e) Setiap ukuran bahan porous untuk penimbunan kembali dapat digunakan


untuk arah "hilir" (setelah bahan porous) dari suatu anyaman penyaring
(filter) plastik (geotextile).
Sebagai contoh, untuk drainase bawah permukaan perkerasan, dapat
digunakan bahan porous untuk penimbunan kembali yang terdiri dari
kerikil kasar berbutir seragam, bilamana bahan porous tersebut dibungkus
anyaman penyaring (filter) plastik yang cocok, akan tetapi umumnya
haruslah terdiri dari pasir halus yang dipilih sesuai dengan alinea (b) di
atas. Dalam segala hal, ijuk tidak boleh digunakan sebagai pengganti
anyaman penyaring (filter) plastik.

2) Bahan Landasan untuk Drainase Pipa dan Beton

Bahan berbutir yang digunakan sebagai landasan dapat berupa kerikil berpasir
atau batu pecah dan harus memenuhi ketentuan berikut ini :

a). Ukuran Butiran Maksimum : 20 mm atau kurang, tetapi paling


(SNI M-02-1994-03) sedikit dua kali celah maksimum
antara dua pipa yang disambung tanpa
adukan.

b) Lolos Ayakan No.200 : Maksimum 15%


(SK SNI M-02-1994-03)
c) Indeks Plastisitas : Maksimum 6
(SNI 03-1966-1990)
d) Batas Cair : Maksimum 25
(SNI 03-1967-1990)

Bahan-bahan tersebut harus bergradasi menerus, bukan bergradasi seragam.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 19


3) Anyaman Penyaring (Filter) Plastik (Geotextile)

Anyaman penyaring filter plastik haruslah dari anyaman geotekstil sintetis


yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pemilihan lubang anyaman yang
paling sesuai (Mesh Opening Size / MOS) untuk anyaman penyaring (filter)
harus didasarkan pada kurva gradasi tanah pada arah hulu dari anyaman
penyaring (filter), sesuai dengan yang mana yang lebih kecil dari berikut ini:

a) MOS < 5 x D85 (tanah)

dan

b) MOS < 25 x D50 (tanah)

dimana D85; dan D50 adalah yang didefinisikan dalam Pasal S6.09 (2) (2) (l)
(b) di atas.

Pekerjaan Anyaman Filter Plastik (geotextile) sebagaimana diuraikan dalam


Spesifikasi Umum Pasal S6.09 Drainase Porous diberlakukan sama untuk
Geotextile Non Woven, kecuali syarat-syarat bahan. Syarat bahan Geotextile
Non Woven harus sesuai dengan table berikut ini :

Sifat Standar Test Unit Nilai


Physical characteristic - - Continuous filament, non
woven needle punched
Polymer - - 100% polypropylene, UV
stabilized
Chemical resistance - - No influence as PH range 2-
13
Tensile strength (ave) ISO 10319 kN/m 11.5
Tensile elongation (md/cd) ISO 10319 % 75/35
Effective opening size (O90) ISO 12956 mm 0.10
Vertical water flow :
50 mm head ISO 11058 l/m2/s 90
100 mm head ISO 11058 l/m2/s 176
Vertical permeability ISO 11058 m/s 3 x 10-3
Horizontal water flow
20 kPa ISO 12958 l/m.h 7
200 kPa ISO 12958 l/m.h 2.2
Nominal mass Thickness ISO 9864 g/m2 155
2 kPa ISO 9864 mm 1.5
Grab strength (md/mc) ASTM D 4632 N 690/600
Grab elongation (md/mc) ASTM D 4632 % 75/40
Rod puncture resistance ASTM D 4833 N 310
Apparent opening size ((O95) ASTM D 4751 Mm 0.25
Permittivity ASTM D 4491 S-1 2.7

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 20


4) Pipa berlubang banyak (perforated pipe) dan Pipa Sulingan

a) Pipa berlubang banyak (perforated pipe) untuk drainase bawah tanah


harus merupakan pipa yang diameter bagian dalam sekitar 10 cm dan
memenuhi ketentuan yang disyaratkan AASHTO MI 79.

b) Pipa yang dipasang sebagai lubang sulingan melewati beton atau tembok
pasangan batu atau pelapisan (lining) selokan harus berdiameter dalam 5
cm dan harus dari bahan yang disetujui oleh Konsutan Pengawas, yang
cukup kuat untuk menahan perubahan bentuk selama pelaksanaan dan
pengerasan adukan atau beton.

5) Adukan (Mortar)
Adukan yang digunakan untuk mengunci sambungan pipa haruslah adukan
semen yang sesuai dengan Pasal S12. 03 dari spesifikasi ini.

S6.09 (3) Pemasangan Drainase Porous

1) Pemasangan Bahan Porous Untuk Penimbunan Kembali


a) Sebelum pemasangan bahan porous untuk penimbunan kembali pada
suatu lokasi, seluruh bahan yang tidak memenuhi syarat baik terlalu lunak
maupun terlalu keras harus telah diganti sesuai dengan Pasal S4. 03 (3)
dan S4. 03 (4).
b) Pemasangan bahan porous di sekeliling pipa atau saluran atau di belakang
struktur harus dilaksanakan secara sistimatis dan segera mungkin setelah
pemasangan pipa atau struktur. Suatu periode minimum selama 14 hari
setelah pemasangan adukan pada sambungan pipa atau pemasangan
struktur harus diberikan sebelum penimbunan kembali.
c) Bahan porous harus dipadatkan lapis demi lapis dengan ketebalan
masing-masing lapisan tidak lebih dari 15 cm sampai mencapai
kepadatan di atas 95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan
sesuai dengan SNI 03-1742-1989. Setiap metode pemadatan yang
disetujui dapat digunakan untuk memperoleh kepadatan yang
disyaratkan.
d) Cukup atau tidaknya pemadatan harus dipantau dengan pengujian
kepadatan sesuai dengan SNI 03-2828-1992, dan bilamana hasil
pengujian menunjukkan kepadatan yang tidak memenuhi ketentuan,
Kontraktor harus melakukan pemadatan tambahan atau memperbaiki
pekerjaan seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
Frekuensi dan posisi pengujian harus seperti yang diperintahkan oleh
Konsultan Pengawas.
e) Selimut drainase (kurang dari 20 cm) dan bahan porous yang akan
ditutup dengan bahan tanah harus dipadatkan secukupnya sebelum
lapisan pertama timbunan tanah dihampar diatasnya. Timbunan tanah

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 21


selanjutnya harus dipadatkan dengan kuat sehingga lapisan bahan porous
di bawahnya dapat mencapai kepadatan yang disyaratkan.
f) Sebelum bahan porous ditutup oleh bahan lain, maka bahan porous harus
dilindungi dengan cermat dari gangguan lalu lintas maupun pejalan kaki.
Papan kayu sementara mungkin perlu dipasang di atas selimut drainase
agar pekerja dapat melaluinya dan lapisan pertama timbunan di atas
bahan porous harus dihampar dengan tangan secara cermat untuk
menghindari tercampurnya dua jenis bahan.
g) Perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin agar bahan porous
yang ditimbun kembali tidak terkontaminasi dengan tanah di sekitamya
atau tanah timbunan, dan bilamana menurut pendapat Konsultan
Pengawas, hal ini terjadi, atau cenderung terjadi, maka sebuah acuan
harus dipasang untuk memisahkan dua jenis bahan selama
penghamparan. Acuan haruslah dari pelat baja setebal 3 mm atau yang
serupa dan harus diangkat sedikit demi sedikit sebagaimana pekerjaan
penimbunan kembali dilakukan. Acuan harus sudah ditarik keluar
seluruhya setelah pekerjaan timbunan selesai.

2) Pemasangan Bahan Landasan

a) Galian parit atau galian pondasi untuk pipa gorong-gorong, drainase


beton, drainase bawah tanah atau pekerjaan lainnya yang memerlukan
lapisan landasan harus digali sesuai dengan Pasal S4. 03 dari Spesifikasi
ini dan suatu tanah dasar yang keras dengan dan kepadatan yang merata
harus disiapkan sampai elevasi yang diperlukan dikurangi dengan tebal
bahan landasan yang diperlukan.
b) Tebal bahan landasan untuk pipa tidak boleh kurang dari 10 % dari
diameter pipa, juga tidak boleh kurang dari 5 cm untuk setiap pekerjaan.
c) Landasan untuk pipa harus dibentuk (menggunakan mal setengah
lingkaran dengan diameter yang sama dengan diameter luar pipa) supaya
tepat benar dengan bagian bawah pipa, sehingga dapat memberikan
dukungan yang merata. Bilamana digunakan pipa dengan ujung yang
melebar untuk sambungan, maka landasan untuk sambungan ini juga
harus dibentuk agar dapat menempatkan bentuk lekukan sambungan
tersebut.

3) Pemasangan Anyaman Penyaring (Filter) Plastik (Geotextile)

Anyaman penyaring (filter) plastik harus dipasang sesuai dengan prosedur


yang direkomendasi pabrik pembuatnya dan sebagaimana yang diperintahkan
oleh Konsultan Pengawas.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 22


4) Pemasangan Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe)

a) Landasan untuk pipa berlubang banyak (perforated pipe) harus disiapkan


seperti di atas, tetapi menggunakan bahan porous seperti yang disyaratkan
dalam Pasal S 6. 09 (2) (1) bukan bahan landasan yang disyaratkan dalam
Pasal S 6. 09 (2) (2).
b) Pipa berlubang banyak (perforated pipe) harus dipasang pada landasan
yang disiapkan dan harus diletakkan dengan cermat sesuai dengan
alinyemen dan kelandaiannya. Pipa harus disambung tanpa lidah dan alur
dengan celah di antaranya 1 - 5 mm. Sambungan harus dibungkus dengan
anyaman penyaring (filter) yang disetujui dimana bahan penyaring (filter)
ini akan melewatkan air tetapi menahan bahan porous untuk penimbunan
kembali. Setengah lingkaran atas setiap sambungan selanjutnya harus
dilindungi dengan pita kertas aspal atau bahan penutup tahan lapuk
lainnya. Setiap sambungan harus terkunci di tempat, tetapi tidak direkat,
dengan menggunakan sedikit adukan semen yang dipasang pada kedua
tepinya.
c) Setelah pipa telah dipasang, diperiksa dan disetujui, bahan porous harus
dipasang dan dipadatkan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal S6. 09 (3)
(11) di atas.

5) Pembuatan Lubang Sulingan

a) Bilamana lubang sulingan akan dibentuk pada suatu tembok atau


bangunan lainnya tanpa harus menyertakan secara permanen pipa atau
acuan lainnya, maka metode pembentukan lubang sulingan harus
menurut persetujuan dari Konsultan Pengawas.
b) Seluruh acuan yang tidak awet harus dibuang saat struktur selesai
dikerjakan.
c) Lubang sulingan harus dibuat mendatar kecuali diperintahkan lain oleh
Konsultan Pengawas.
d) Pipa yang akan ditanam dalam beton sebagai lubang sulingan, atau
sebagai acuan lubang sulingan, harus ditambat atau diikat kuat selama
pengecoran beton
e) Kecuali ditentukan atau diperintahkan lain oleh Konsultan Pengawas,
lubang sulingan harus dipasang dengan interval masing-masing untuk
horisontal dan vertikal tidak lebih dari 2 m dan 1 m.
f) Bilamana kantung penyaring (filter) diperlukan untuk dibuat pada
belakang lubang sulingan, maka bahan penyaring (filter) harus
diperpanjang sampai landasan atau bahan porous untuk penimbunan
kembali paling sedikit 30 cm dari ujung lubang ke segala arah, kecuali
ditentukan atau diperintahkan lain oleh Konsultan Pengawas.

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 23


S6.09 (4) Pengukuran Dan Pembayaran

1) Pengukuran Bahan Porous untuk Penimbunan Kembali atau Bahan Penyaring


(Filter)

a) Timbunan hanya boleh diklasifikasikan dan diukur sebagai bahan porous


untuk penimbunan kembali atau bahan penyaring (filter) bilamana
digunakan pada lokasi atau untuk maksud-maksud dimana bahan porous
untuk penimbunan atau landasan atau bahan penyaring (filter) atau
selimut drainase yang telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh
Konsultan Pengawas, dan bilamana bahan tersebut telah diterima oleh
Konsultan Pengawas sebagai bahan Drainase Porous yang cocok menurut
persyaratan yang sesuai dari Seksi ini.

b) Kuantitas bahan porous untuk penimbunan kembali yang diukur untuk


pembayaran hanislah jumlah meter kubik bahan yang telah dipadatkan
dan diperlukan untuk menimbun sampai hingga garis yang ditentukan
atau disetujui. Setiap bahan yang dipasang melebihi volume teoritis yang
telah disetujui harus dianggap sebagai timbunan biasa ataupun timbunan
pilihan, sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, dan
tidak boleh diukur menurut Seksi ini tanpa mengabaikan mutu bahannya.

c) Seluruh bahan porous untuk penimbunan kembali yang disetujui untuk


digunakan dan diterima pada kontrak dan yang memenuhi ketentuan
pengukuran seperti yang diuraikan di atas harus diukur dan dibayar
menurut seksi ini.

2) Pengukuran Anyaman Penyaring (Filter) Plastik (Geotextile)

Kuantitas Anyaman Penyaring (Filter) Plastik (Geotextile) yang diukur untuk


pembayaran haruslah jumlah meter persegi anyaman penyaring (filter) yang
disetujui aktual terpasang dalam pekerjaan tersebut dan diterima di lapangan.

3) Pengukuran Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe)

Kuantitas Pipa berlubang banyak (perforated pipe) yang diukur untuk


pembayaran haruslah jumlah meter panjang pipa yang disetujui aktual
terpasang dalam pekerjaan tersebut dan diterima di lapangan. Tidak terdapat
pengurangan dalam pengukuran panjang untuk celah yang ada pada
sambungan pipa.

4) Lubang Sulingan, Kertas Aspal dan Adukan Semen

Pipa yang digunakan untuk membentuk lubang sulingan, kertas aspal atau
lembaran jenis lainnya untuk membungkus sambungan pipa dan adukan
semen yang digunakan untuk mengunci sambungan pipa tidak akan diukur

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 24


untuk pembayaran, biaya dari bahan ini sudah harus dipandang telah termasuk
dalam harga penawaran untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan.

5) Galian untuk Bahan Porous Untuk Penimbunan Kembali Bahan Penyaring


(Filter)

Kecuali untuk galian batu, tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran
yang akan dibuat untuk pekerjaan galian atau timbunan, biaya untuk
pekerjaan ini dianggap sebagai biaya lain-lain dalam melaksanakan
penimbunan kembali dengan bahan porous atau bahan penyaring (filter) dan
sudah termasuk dalam harga penawaran untuk berbagai macam bahan
konstruksi yang digunakan.

6) Galian untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan.

Kuantitas untuk Pekeijaan Drainase Bawah Permukaan harus diukur dan


dibayar sesuai dengan Pasal S4. 03 Galian Biasa.

7) Dasar Pembayaran

Pekerjaan yang diukur seperti yang disyaratkan di atas haruslah dibayar


menurut Harga Satuan Kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah dan termasuk dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan
pembayaran tersebut telah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh
pekerja, bahan, peralatan, dan biaya tambahan lainnya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang memenuhi ketentuan seperti yang diuraikan
dalam Seksi ini.

Nomor dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran

6.09 (1) Bahan Porous untuk Penimbunan atau


Bahan Penyaring (Filter) M3

6.09 (2) Plastic Filter Fabric (Geotextile) M2

6.09 (3) Pipa Berlubang Banyak (Perforated or


Porous Pipe) untuk Pekerjaan Drainase Bawah
Permukaan dia. 2 M1
, Tipe DO-1 bh

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi SU6 - 25

Anda mungkin juga menyukai