Anda di halaman 1dari 1

secara umum, tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan

jalan membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan
penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan
Negara. Jadi, pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan negara
dengan berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
adapun beberapa pendapat ahli tentang tujuan konstitusi, yaitu :
- C.F. Strong = Tujuan konstitusi adalah untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah
untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
- Karl Loewenstein = untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh karena itu Setiap konstitusi mempunyai
dua tujuan yaitu :
1) untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik
2) untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan menetapkan bagi penguasa
tersebut batas-batas kekuasaan mereka, sehingga tidak terdapat kekuasaan yang semena – mena atau
kekuasaan Absolutisme.
- Bagir Manan = untuk mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan. Sehingga dimana ada
organisasi negara dan kebutuhan menyusun suatu pemerintahan negara, maka akan diperlukan
konstitusi.

Perubahan konstitusi pada dasarnya oleh George Jellinek[1] dibagi menjadi dua, yaitu;
pertama, melalui prosedur formal (verfassungsanderung) dan kedua, melalui cara-cara
informal (verfassungswandlung).[2] Perubahan formal[3] adalah perubahan yang
mekanismenya telah diatur di dalam konstitusi suatu negara sedangkan perubahan di luar
ketentuan konstitusi disebut sebagai perubahan informal atau melalui kondisi yang disebut
Djokosutono secara onbewust (lambat-laun).[4] Menurut Soehardjo Sastrosoehardjo,
verfassungsanderung dimaknai sebagai bentuk perubahan yang sesungguhnya, di mana terjadi
perubahan terhadap pokok-pokok pikiran, asas-asas, bentuk negara, sistem pemerintahan dan
lainnya.[5] Semenara itu, verfassungswandlung adalah perubahan makna ataupun penafsiran
ketentuan dalam konstitusi yang tidak menyimpang dari ketentuan pokok serta asas-asas yang
termaktub di dalamnya.[6]

Anda mungkin juga menyukai