untuk
Pengadaan
PAKET
PSPAM.F/02
PEKERJAAN
PENGEMBANGAN JARINGAN PERPIPAAN
SPAM IKK MASAMA UNTUK KAWASAN KEC. MASAMA
KAB. BANGGAI
LOKASI
KABUPATEN BANGGAI
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROVINSI SULAWESI TENGAH
i
DAFTAR ISI
B. DOKUMEN PEMILIHAN............................................................................................................... 13
10. ISI DOKUMEN PEMILIHAN ................................................................................................. 13
11. BAHASA DOKUMEN PEMILIHAN....................................................................................... 14
12. PEMBERIAN PENJELASAN .................................................................................................... 14
13. PERUBAHAN DOKUMEN PEMILIHAN ............................................................................... 15
14. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ..................................... 16
i
G. PENUNJUKAN PEMENANG ........................................................................................................ 497
38. TENDER GAGAL .................................................................................................................. 497
39. TINDAK LANJUT TENDER GAGAL ...................................................................................... 47
ii
O. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR .................................................................. 910
P. BENTUK PAKTA INTEGRITAS ............................................................................................ 921
Q. ISIAN DATA KUALIFIKASI ................................................................................................. 943
iii
BAB I
UMUM
A. Dokumen Pemilihan ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan Dokumen
Penawaran.
B. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan
(LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan
pada Lembar data Pemilihan (LDP).
C. Dalam dokumen pengadaan digunakan pengertian, istilah, dan singkatan sebagai berikut:
− Kontrak Harga : adalah kontrak dengan harga satuan yang tetap untuk setiap
Satuan satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu yang telah ditetapkan, volume atau kuantitas
pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani, pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
Bersama atas realisasi volume pekerjaan dan nilai akhir
Kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
− Kerja Sama yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja sama usaha
Operasi (KSO) antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis.
1
penilaian Dokumen Penawaran, pengumuman pemenang,
sanggahan, dan sanggahan banding.
− Pokja Pemilihan : adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan
UKPBJ untuk mengelola pemilihan Penyedia.
− Pejabat Pembuat : yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi
Komitmen (PPK) kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan
dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara/ anggaran belanja
daerah.
− Pelaku Usaha : adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hokum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang
ekonomi.
2
− Aparat : adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,
Pengawasan Intern reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain
Pemerintah (APIP) terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah.
− Surat Penunjukan : yang selanjutnya disingkat SPPBJ adalah surat penunjukan
Penyedia penyedia barang/jasa kepada penyedia barang/jasa untuk
Barang/Jasa melaksanakan pekerjaan.
(SPPBJ)
− Daftar Kuantitas : adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan
dan Harga kuantitas dan jumlah biaya keseluruhannya yang
merupakan bagian dari penawaran.
− Mata Pembayaran : adalah mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
Utama bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh per
seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari
mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
− Harga Satuan : yang selanjutnya disingkat HSP adalah harga satu jenis
Pekerjaan (HSP) pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.
3
− Bagian pekerjaan : dalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama atau
yang pekerjaan spesialis yang ditetapkan sebagaimana tercantum
disubkontrakan dalam Dokumen Pemilihan, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada penyedia barang/jasa dan disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
Sistem Manajemen : yang selanjutnya disingkat SMKK adalah bagian dari sistem
Keselematan manajemen pekerjaan konstruksi dalam rangka penerapan
Konstruksi (SMKK) keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan pada
setiap pekerjaan konstruksi.
− Harga Terendah : adalah metode evaluasi dalam hal harga menjadi dasar
penetapan pemenang di antara penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi, teknis, dan kualifikasi.
4
− User ID : Nama atau pengenal unik sebagai identitas diri dari
pengguna yang digunakan untuk beroperasi di dalam
Aplikasi SPSE.
− Password : Kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh
pengguna untuk memverifikasi User ID kepada Aplikasi
SPSE.
− Formulir Isian : Formulir isian elektronik pada aplikasi SPSE yang digunakan
Elektronik Data peserta untuk menginputkan dan mengirimkan data
Kualifikasi kualifikasi.
5
BAB II
PENGUMUMAN PEMILIHAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI
6
BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
7
b. Peralatan utama dan tingkat kesulitan
pekerjaan yang akan ditenderkan tidak dapat
dipenuhi/dilaksanakan oleh penyedia jasa
dengan kualifikasi Usaha Kecil.
8
3.13 Peserta KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian Kerja
Sama Operasi selama proses tender.
4. Pelanggaran 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
terhadap Aturan berkewajiban untuk mematuhi aturan pengadaan
Pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. menyampaikan dokumen atau keterangan
palsu/tidak benar untuk memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan;
b. terindikasi melakukan persekongkolan dengan
peserta lain untuk mengatur harga penawaran;
c. terindikasi melakukan Korupsi, Kolusi, dan/atau
Nepotisme (KKN) dalam pemilihan Penyedia; atau
d. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dapat diterima oleh Pokja Pemilihan.
9
5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
Pertentangan perannya, menghindari dan mencegah pertentangan
Kepentingan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
10
4) adanya kesamaan/kesalahan isi Dokumen
Penawaran, antara lain kesamaan/kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan; dan/atau
5) jaminan penawaran diterbitkan dari penerbit
penjaminan yang sama dan nomornya berurutan.
11
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan
lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam
negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti jasa
asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan, dan
pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-
mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian
yang belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan
diusahakan secara terencana untuk semaksimal
mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian
dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga Indonesia;
dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang
diimpor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis,
jumlah dan harga yang dilampirkan pada
Dokumen Penawaran.
12
a. sanksi administratif, berupa pembatalan penetapan
pemenang;
b. sanksi hitam sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
9. Satu Penawaran 9.1 Setiap peserta, baik tunggal maupun sebagai anggota
Tiap Peserta KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk
satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PEMILIHAN
10. Isi Dokumen 10.1 Dokumen Pemilihan terdiri dari Dokumen Tender dan
Pemilihan Dokumen Kualifikasi.
13
pada saat acara klarifikasi kewajaran
harga. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
bukan merupakan bagian dari Dokumen
Kontrak.
f. Rancangan Kontrak (sudak dilengkapi isiannya
oleh PPK):
1) Surat Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Spesifikasi Teknis dan/atau Gambar;
h. Contoh Bentuk Dokumen Lain :
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Pelaksanaan;
4) Jaminan Uang Muka (apabila diberikan uang
muka);
5) Jaminan Pemeliharaan;
6) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN
(apbila diberikan preferensi harga);
7) Formulir Daftar Barang yang diimpor (apabila
ada barang yang diimpor).
14
dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.
13. Perubahan 13.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang
Pemilihan perlu ditampung maka Pokja Pemilihan menuangkan
ke dalam Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
15
persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan.
15. Biaya dalam 15.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
15.2 Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.
16
16.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen
Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau
bahasa asing.
17
80% HPS, akan dipenuhi pada saat acara
klarifikasi kewajaran harga). Analisa Harga
Satuan Pekerjaan bukan merupakan bagian
dari dokumen kontrak.
d. Dokumen lain :
1) Formulir rekapitulasi perhitungan TKDN
(apabila memenuhi syarat untuk diberikan
preferensi harga);
2) Daftar barang yang diimpor (Apabila ada).
18. Harga 18.1 Total harga penawaran ditulis dalam angka dan huruf.
Penawaran
18.2 Peserta mencantumkan harga satuan dan harga total
untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
19. Mata Uang 19.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran dan mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
18
Cara 19.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
Pembayaran sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP
dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.
21. Pengisian Data 21.1 Peserta berkewajiban untuk mengisi formulir isian
Kualifikasi elektronik data kualifikasi dalam aplikasi SPSE atau
mengisi data penyedia pada aplikasi Sistem Informasi
Kinerja Penyedia (SIKaP).
19
b. dalam hal peserta pemilihan ber-KSO, data
Kualifikasi dan pernyataan yang menjadi bagian
kualifikasi dianggap telah ditandatangani dan
disetujui oleh pejabat yang menurut perjanjian KSO
berhak mewakili/leadfirm KSO.
22. Pakta Integritas 22.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) serta
akan mengikuti proses pemilihan secara bersih,
transparan, dan profesional.
23. Jaminan 23.1 Dalam hal HPS di atas Rp. 10.000.000.000 (sepuluh
Penawaran Asli miliar rupiah), Jaminan Penawaran asli disampaikan
sebagai bagian dari dokumen administrasi.
20
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Lembaga pembiayaan
ekspor Indonesia; atau
5. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/Lembaga penjaminan/ perusahaan
penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship).
huruf a.2 sampai dengan a.5 telah
ditetapkan/mendapatkan rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b) Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di
atas Rp100.000.000.000,00 (serratus miliar
rupiah), diterbitkan oleh:
1. Bank Umum; atau
2. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/Lembaga penjaminan/ perusahaan
penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship).
huruf b.2 telah ditetapkan/ mendapatkan rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
21
a. Peserta mengirimkan Data Kualifikasi melalui
formulir isian elektronik data kualifikasi pada
aplikasi SPSE;
b. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi secara
berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. Data kualifikasi yang
dikirimkan terakhir akan menggantikan data
kualifikasi yang telah terkirim sebelumnya;
c. Jika formulir isian elektronik kualifikasi yang
tersedia pada aplikasi SPSE belum mengakomodir
data kualifikasi yang disyaratkan Pokja Pemilihan
(misalnya untuk data kualifikasi anggota KSO),
maka data kualifikasi tersebut diunggah (upload)
oleh yang mewakili/leadfirm KSO pada fasilitas
yang tersedia pada SPSE;
d. Dengan mengirimkan data kualifikasi secara
elektronik, peserta telah menyetujui pernyataan
sebagai berikut:
1) badan usaha yang bersangkutan tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
2) badan usaha tidak masuk dalam daftar hitam;
3) perorangan yang bertindak untuk dan atas
nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4) data kualifikasi yang diisikan benar dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa
data/dokumen yang disampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka direktur
utama/pimpinan perusahaan, atau kepala
cabang, atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili badan usaha yang
bekerja sama dan badan usaha yang diwakili
bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam daftar hitam, gugatan
secara perdata, dan/atau pelaporan secara
pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan
sebagai pegawai K/L/PD atau pimpinan dan
pengurus badan usaha sebagai pegawai
K/L/PD yang sedang mengambil cuti diluar
tanggungan K/L/PD.
25.3 Dokumen Penawaran administrasi, teknis, dan harga
dienkripsi menggunakan system pengaman dokumen.
22
25.4 Peserta mengunggah (upload) Dokumen Penawaran
administrasi, teknis, dan harga yang telah terenkripsi
sesuai jadwal yang ditetapkan.
23
c. perubahan dokumen pemilihan yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
penyiapan Dokumen Penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran
sampai dengan batas akhir penyampaian
penawaran.
26.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu batas
akhir pemasukan penawaran maka harus
menyampaikan/menginformasikan pada SPSE alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
26.4 Dalam hal setelah batas akhir pemasukan penawaran
tidak ada peserta yang memasukkan penawaran, Pokja
Pemilihan dapat memperpanjang batas akhir jadwal
pemasukan penawaran.
24
akan melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan.
25
dilakukan pembetulan, dengan keteuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
c. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong;
d. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan
dan harga satuan pekerjaan dimaksud dianggap nol.
29.5 Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran
sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau
lebih rendah dari urutan peringkat semula.
29.6 Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai
total HPS dinyatakan gugur.
29.7 Apabila semua harga penawaran setelah koreksi aritmatik
di atas nilai total HPS, tender dinyatakan gagal.
29.8 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja Pemilihan
menyusun urutan dari penawaran terendah.
29.9 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3
(tiga) penawar yang menawar di bawah dari nilai total HPS
maka proses tender tetap dilanjutkan dengan melakukan
evaluasi penawaran.
29.10 Setelah melakukan koreksi aritmatik, Pokja Pemilihan
memeriksa indikasi persekongkolan sebagaimana IKP
angka 6.
29.11 Setelah memeriksa indikasi persekongkolan, Pokja
Pemilihan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.
29.12 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai
berikut:
a. Pokja Pemilihan dilarang menambah, mengurangi,
mengganti dan/atau mengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan ini;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran
yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
26
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1) Penyimpangan Dokumen Penawaran dari
Dokumen Pemilihan yang mempengaruhi
lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan;
dan/atau
2) Penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan diluar ketentuan dan syarat-syarat
yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan/atau tidak adil.
e. Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan :
1) Peserta tidak aktif/tidak membuka SPSE dan/atau
tidak bertanya pada saat pemberian penjelasan;
dan/atau
2) Kesalahan yang tidak substansial, adalah
kesalahan-kesalahan yang tidak mempengaruhi
hasil evaluasi.
f. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan
intervensi kepada Pokja Pemilihan selama proses
evaluasi;
g. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara
peserta, Pokja Pemilihan. UKPBJ, PPK dan/atau pihak
lain yang terlibat, dengan tujuan untuk memenangkan
salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang
dan peserta lain yang terlibat dikenakan sanksi
dalam Daftar Hitam;
2) anggota Pokja Pemilihan, PPK dan/atau pihak lain
yang terlibat persekongkolan dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat
(apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana
dimaksud pada angka 3), maka tender dinyatakan
gagal.
h. Apabila indikasi persekongkolan terpenuhi, maka
peserta digugurkan pada tahap evaluasi administrasi,
teknis, dan/atau kualifikasi.
27
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pemilihan terpenuhi,
yaitu dengan dilampirkannya:
1) Surat Penawaran;
2) Jaminan Penawaran asli (apabula
dipersyaratkan);
3) Surat perjanjian kerja sama operasi (apabila
ber-KSO);
4) Dokumen Penawaran Teknis;
5) Dokumen Penawaran Harga;
2) Surat Penawaran memenuhi ketentuan yaitu
jangka waktu berlakunya Penawaran tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP.
3) Jaminan Penawaran asli (apabila disyaratkan)
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Dalam hal pekerjaan Konstruksi dengan
nilai HPS di atas Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (serratus miliar
rupiah), diterbitkan oleh:
1. Bank Umum;
2. Perusahaan Penjaminan;
3. Perusahaan Asuransi;
4. Lembaga khusus yang menjalankan
usaha di bidang pembiayaan,
penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang Lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia; atau
5. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/konsorsium Lembaga
penjaminan/ konsorsium perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship).
huruf a.2 sampai dengan a.5 telah
ditetapkan/ mendapatkan rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b) Dalam hal pekerjaan Konstruksi dengan
nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) diterbitkan oleh:
1. Bank Umum; atau
2. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/ konsorsium Lembaga
penjaminan/ konsorsium perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship);
28
huruf b.2 telah ditetapkan/ mendapatkan
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
c) Masa berlaku tidak kurang dari yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan;
d) Masa berlaku dicantumkan dalam angka
dan huruf, dengan ketentuan :
(1) apabila ada perbedaan penulisan antara
angka dan huruf maka masa berlaku
yang diakui adalah tulisan huruf;
(2) apabila yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah, maka
yang diakui adalah masa berlaku yang
tertulis dalam angka; atau
(3) apabila yang tertulis dalam angka dan
dalam huruf tidak jelas/tidak
bermakna/salah, maka dinyatakan
gugur.
e) Nama yang tercantum dalam surat Jaminan
Penawaran sama dengan nama peserta;
f) Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan;
g) Besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf,
dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan penulisan
antara angka dan huruf maka nilai
yang diakui adalah tulisan huruf;
(2) apabila yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah, maka
yang diakui adalah nilai yang tertulis
dalam angka; atau
(3) apabila yang tertulis dalam angka dan
dalam huruf tidak jelas/tidak
bermakna/salah, maka penawaran
dinyatakan gugur.
h) Nama Pokja Pemilihan yang menerima
Jaminan Penawaran sama dengan nama
Pokja Pemilihan yang mengadakan Tender;
i) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang ditenderkan;
j) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja
Pemilihan diterima oleh Penerbit Jaminan;
29
k) Jaminan Penawaran atas nama KSO harus
ditulis atas nama KSO;dan
l) Substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan
Penawaran telah dikonfirmasi dan
diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja
Pemilihan kepada penerbit jaminan apabila
kurang jelas dan meragukan.
4) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a) mencantumkan nama KSO sesuai dengan
dokumen isian kualifikasi;
b) mencantumkan nama perusahaan leadfirm
dan anggota KSO;
c) mencantumkan pembagian modal (sharing)
dari setiap perusahaan;
d) mencantumkan nama individu pihak yang
mewakili KSO; dan
e) ditandatangani para calon peserta KSO.
c. Pokja Pemilihan dapat melakukan
klarifikasi/konfirmasi secara tertulis terhadap hal-hal
yang kurang jelas dan meragukan namun tidak boleh
mengubah substansi;
d. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan,
yaitu memenuhi syarat administrasi atau tidak
memenuhi syarat administrasi;
e. Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang
tidak memenuhi persyaratan administrasi maka Pokja
Pemilihan melakukan evaluasi administrasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada);
g. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi
tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
h. Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka tender dinyatakan gagal.
30
2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam LDP
apabila:
a) Metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi
persyaratan substantif yang ditetapkan
dalam DOkumen Pemilihan dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam
menyelesaikan pekerjaan, meliputi:
(1) Tahapan/urutan pekerjaan dari awal
sampai akhir secara garis besar dan
uraian/cara kerja dari masing-masing
jenis pekerjaan utama;
(2) Kesesuaian antara metode kerja dengan
peralatan utama yang
ditawarkan/diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
(3) Kesesuaian antara metode kerja dengan
spesifikasi/volume pekerjaan yang
disyaratkan.
Penilaian metode pelaksanaan tidak
mengevaluasi jobmix/rincian/
campuran/komposisi material dari jenis
pekerjaan.
Dalam menetapkan kriteria evaluasi metode
pelaksanaan pekerjaan, Pokja Pemilihan
harus menguraikan secara detail hal-hal
yang akan dinilai sehingga hasil penilaian
bersifat objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam melakukan evaluasi terhadap
metode pelaksanaan pekerjaan, Pokja
Pemilihan membandingkan antara metode
kerja yang ditawarkan oleh peserta dengan
metode kerja yang menjadi bagian
persyaratan teknis yang telah ditetapkan
oleh PPK dengan cara menilai kesesuaian
metode tersebut. Apabila tidak sesuai, Pokja
melakukan evaluasi berdasarkan
kesesuaian metode kerja yang ditawarkan
dengan peralatan utama, serta personel
berdasarkan keahlian
b) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melampaui target serta
waktu yang dibutuhkan, maka dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan dan dapat
digugurkan pada tahap evaluasi teknis.
31
c) Peralatan utama yang ditawarkan sesuai
dengan yang ditetapkan dalam DOkumen
Pemilihan, dengan ketentuan:
(1) Yang dimaksud dengan peralatan
utama adalah peralatan yang
mendukung langsung dan sesuai
kebutuhan untuk melaksanakan
pekerjaan pekerjaan utama (major
item);
(2) Jenis, kapasitas, dan jumlah yang
disediakan untuk pelaksanaan
pekerjaan;
(3) Kepemilikan peralatan utama adalah
milik sendiri, sewa beli, dan/atau milik
pihak lain dengan perjanjian Sewa
bersyarat (bukan surat dukungan).
(4) Khusus pekerjaan dengan nilai HPS di
atas Rp200.000.000.000,00 (dua ratus
miliar rupiah), maka peralatan utama
wajib milik sendiri atau dalam status
Sewa Beli dengan ketentuan peralatan
sudah dalam penguasaan peserta dan
sudah ada bukti perjanjian sewa beli
dengan tanggal perjanjian sebelum
pemasukan penawaran.
(5) Evaluasi terhadap peralatan utama
yang bersumber dari:
(a) Milik sendiri, dilakukan
terhadap bukti kepemilikan
peralatan (contoh STNK, BPKB,
invoice);
(b) Sewa Beli, dilakukan terhadap
bukti pembayaran Sewa Beli
(contoh invoice uang muka,
angsuran);
(c) Sewa, cukup terhadap
kebenaran surat perjanjian
sewa.
(6) Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi
dan jumlah peralatan minimal yang
ditawarkan berbeda dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan,
maka Pokja Pemilihan akan
membandingkan produktivitas alat
tersebut berdasarkan metode
pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan. Apabila perbedaan
peralatan menyebabkan metode tidak
dapat dilaksanakan atau produktivitas
yang diinginkan tidak tercapai sesuai
dengan target serta waktu yang
dibutuhkan, maka dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan dan dapat
digugurkan pada tahap evaluasi teknis.
32
d) Personel manajerial yang ditawarkan sesuai
dengan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan, dengan ketentuan:
(1) Personel manajerial yang disyaratkan
meliputi jabatan: Manager
Pelaksanaan/ Proyek, Manager Teknik,
Manager Keuangan, dan Ahli/Petugas
K3.
(2) Untuk pekerjaan yang diperuntukkan
bagi:
(a) Usaha Kecil tidak mensyaratkan
Tenaga Ahli;
(b) Usaha Menengah dan Usaha Besar
tidak mensyaratkan Tenaga
Teknisi atau Analis dan Operator.
(3) Hanya mensyaratkan 1 (satu) sertifikat
kompetensi kerja untuk setiap personel
yang disyaratkan.
(4) Untuk pekerjaan yang memiliki tingkat
risiko kecil, maka dapat mensyaratkan
Petugas K3 atau Ahli K3 sedangkan
untuk pekerjaan yang masuk dalam
kategori risiko besar maka
mensyaratkan Ahli K3.
(5) Kompetensi personel manajerial
meliputi tingkat pendidikan dan
pengalaman bekerja sesuai dengan
jenis pekerjaan yang ditenderkan.
(6) Sertifikat Kompetensi Kerja tidak
dievaluasi pada saat pemilihan,
dibuktikan saat rapat persiapan
penunjukan penyedia.
(7) Pengalaman kerja dihitung
beradsarkan daftar riwayat
pengalaman kerja atau referensi kerja
dari pemberi tugas.
(8) Pengalaman yang disampaikan tanpa
melampirkan daftar riwayat hidup atau
referensi maka tidak dapat dihitung
sebagai pengalaman.
(9) Pengalaman kerja yang dihitung adalah
pengalaman sesuai dengan jenis
pekerjaan yang ditenderkan (bukan
berdasarkan jabatan yang ditawarkan).
(10) Pengalaman kerja dihitung per tahun
tanpa memperhatikan lamanya
pelaksanaan konstruksi (dihitung
berdasarkan Tahun Anggaran).
33
e) Bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
(1) Paket pekerjaan dengan nilai pagu
anggaran di atas Rp25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar rupiah) sampai
dengan Rp100.000.000.000,00
(serratus miliar rupiah) wajib
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
utama kepada penyedia jasa spesialis
(apabila telah tersedia penyedia jasa
spesialis), dan sebagian pekerjaan yang
bukan pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Kecil; dan/atau
(2) Paket pekerjaan dengan nilai pagu
anggaran di atas
Rp100.000.000.000,00 (serratus
miliar rupiah) wajib :
(a) mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan utama kepada penyedia
jasa spesialis (apabila telah tersedia
penyedia jasa spesialis) dan dalam
penawarannya sudah
menominasikan penyedia jasa
spesialis tersebut, dan
(b) mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama kepada sub penyedia jasa
Usaha Kecil dari lokasi pekerjaan
provinsi setempat kecuali tidak
tersedia sub penyedia jasa provinsi
setempat yang dimaksud, dan
dalam penawarannya sudah
menominasikan sub penyedia jasa
Usaha Kecil tersebut.
Dengan cara memilih perkerjaan yang
disubkontrakkan sesuai yang
tercantum dalam lembar Data
Pemilihan (LDP);
(3) Penyedia tidak mensubkontrakkan
seluruh pekerjaan utama;
(4) Penyedia Usaha Kecil tidak
mensubkontrakkan pekerjaan yang
diperoleh.
34
(1) manajemen risiko dan rencana
tindakan (minimal sesuai identifikasi
bahaya yang ditentukan PPK), meliputi:
(a) Penjelasan manajemen risiko
meliputi mengidentifikasi bahaya,
menilai tingkat risiko, dan
mengendalikan tingkat risiko.
(b) Penjelasan rencana tindakan
meliputi sasaran umum, sasaran
khusus, dan Program K3.
(2) tanda tangan wakil sah badan usaha.
35
i. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis
maka tender dinyatakan gagal; dan
36
1) Klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik,
apabila ada koreksi/ perusahaan.
2) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) berbeda
dibandingkan dengan perkiraan Pokja Pemilihan
(apabila mensyaratkan TKDN);
3) Klarifikasi/Evaluasi kewajaran harga apabila
harga penawaran di bawah 80% (delapan puluh
perseratus) HPS, dengan ketentuan:
a) Peserta menyampaikan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan;
b) Analisa Harga Satuan Pekerjaan hanya
digunakan untuk evaluasi kewajaran harga
penawaran dan tidak dapat digunakan
sebagai dasar pengukuran dan pembayaran
pekerjaan;
c) Meneliti dan menilai kewajaran harga
satuan dasar meliputi harga upah, bahan,
dan peralatan dari harga satuan penawaran,
sekurang-kurangnya pada setiap mata
pembayaran utama;
d) Meneliti dan menilai kewajaran
kuantitas/koefisien dari unsur upah, bahan,
dan peralatan dalam Analisa Harga Satuan
sekurang-kurangnya pada setiap pekerjaan
utama;
e) Hasil penelitian butir c) dan butir d)
digunakan untuk menghitung kewajaran
harga tanpa memperhitungkan keuntungan
yang ditawarkan;
f) Harga dalam Analisa Harga Satuan yang
dinilai wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan digunakan untuk
menghitung total harga penawaran.
g) Total harga sebagaimana dimaksud pada
huruf f) dihitung berdasarkan volume yang
ada dalam daftar kuantitas dan harga.
h) Apabila total harga penawaran lebih kecil
dari hasil evaluasi sebagaimana huruf g)
tersebut, maka harga penawaran dinyatakan
tidak wajar dan gugur harga;
i) Apabila total harga penawaran lebih besar
dari hasil evaluasi sebagaimana huruf g)
tersebut, maka harga penawaran dinyatakan
wajar;
j) Apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai
pemenang tender, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi
5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan
37
k) Apabila peserta yang bersangkutan tidak
bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan menjadi sebesar 5% HPS,
penawarannya digugurkan serta dikenakan
sanksi Daftar Hitam.
38
d. Apabila terdapat calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama dalam hal tidak diperhitungkan
TKDN, maka Pokja Pemilihan memilih peserta yang
mempunyai Kemampuan Dasar (KD) lebih besar dan
hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Tender.
e. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak
wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan
peraturan dan perundang-undangan, maka tender
dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dikenakan
sanksi Daftar Hitam.
f. Apabila dalam evaluasi harga terdapat hal-hal yang
kurang jelas atau meragukan, Pokja Pemilihan dapat
melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi, peserta tidak diperkenankan mengubah
substansi penawaran. Hasil verifikasi lapangan
dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
g. Apabila dalam evaluasi kewajaran harga (apabila ada)
dalam hal klarifikasi, peserta tidak hadir sehingga
tahapan-tahapan Evaluasi Kewajaran Harga tidak
dapat dilaksanakan, maka penawaran digugurkan;
h. Undangan klarifikasi evaluasi kewajaran harga
(apabila ada) disampaikan tertulis secara elektronik
dan/atau non elektronik kepada data kontak penyedia
yang terdapat pada daftar isian kualifikasi;
i. Dalam hal peserta tidak hadir karena tidak dapat
mengakses data kontak (misal akun email atau no
telepon), tidak dapat dibuka/dihubungi, tidak sempat
mengakses atau alasan teknis apapun dari sisi
penyedia, maka risiko sepenuhnya ada pada peserta;
j. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi evaluasi
harga maka Pokja Pemilihan dapat melakukan evaluasi
terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada)
dimulai dari evaluasi administrasi;
k. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
lulus evaluasi harga, maka evaluasi dilanjutkan
dengan evaluasi kualifikasi; dan
l. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga
maka tender dinyatakan gagal.
39
aplikasi SPSE atau pada fasilitas upload data kualifikasi
lainnya.
40
31. Pembuktian 31.1 Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang
Kualifikasi memenuhi persyaratan kualifikasi.
41
persyaratan kualifikasi lainnya dapat dilakukan dengan
klarifikasi/verifikasi lapangan apabila dibutuhkan.
32. Penawaran 32.1 Dalam hal hanya terdapat 2 (dua) penawar yang
Harga Secara dinyatakan lulus administrasi, teknis, dan kualifikasi,
Berulang (e- Peserta dapat diberikan kesempatan untuk berkompetisi
reverse aucton) kembali dengan cara menyampaikan penawaran harga
lebih dari 1 (satu) kali dan bersifat lebih rendah dari
penawaran sebelumnya.
42
33. Klarifikasi dan 33.1 Dalam hal hanya 1 (satu) peserta yang memnuhi
Negosiasi Teknis persyaratan administrasi, teknis, dan kualifikasi,
dan Harga dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga.
F. PENETAPAN PEMENANG
43
lokasi peralatan yang berdekatan dalam pelaksanaan
pekerjaan sehingga dapat digunakan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan/atau kapasitas
dan produktivitas peralatan secara teknis dapat
menyelesaikan lebih dari 1 (satu) paket pekerjaan;
d. Menawarkan personil yang sama pada lebih dari 1
(satu) paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan
sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi untuk menentukan
personi tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk
paket pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak
ada dan dinyatakan gugur;
e. Ketentuan pada huruf d hanya dapat ditetapkan
sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
konstruksi, kecuali:
1) Personil yang diusulkan penugasannya sebagai
Kepala Proyek/ General Superintendent (GS);
2) Jadwal penugasan personel tidak tumpang
tindih (overlap) dengan kegiatan lain
berdasarkan jadwal pelaksanaan pekerjaan atau
jadwal penugasan;
3) Terdapat personel cadangan yang diusulkan
dalam Dokumen Penawaran yang memenuhi
syarat.
f. Menawarkan personel yang sedang bekerja di paket
lain, maka pada saat akan ditetapkan sebagai
pemenang dipastikan sudah tidak terikat pada paket
lain.
44
34.6 Dalam hal nilai pagu anggaran paling sedikit di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) maka
penetapan pemenang dilakukan oleh Pengguna
Anggaran (PA).
45
36.6 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja
Pemilihan menyatakan tender gagal.
37. Sanggah 37.1 Peserta dapat mengajukan sanggah banding apabila tidak
Banding dari setuju atas jawaban sanggah.
PEserta Tender
37.2 Penyanggah menyampaikan sanggah banding secara
tertulis kepada KPA selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja setelah jawaban sangga dimuat dalam aplikasi SPSE.
Tembusan sanggah banding disampaikan kepada APIP
sesuai LDP.
46
b. UKPBJ mencairkan Jaminan Sanggah Banding dan
disetorkan ke Kas Negara/Daerah.
38. Tender Gagal 38.1 Pokja Pemilihan menyatakan tender gagal, apabila:
a. terdapat kesalahan yang substansial dalam proses
evaluasi;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan Dokumen
Penawaran setelah ada pemberian waktu
perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
d. dalam Dokumen Pemilihan ditemukan kesalahan atau
Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Perundang-undangan terkait
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN);
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;
g. seluruh penawaran harga terkoreksi di atas HPS; atau
h. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan
2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak
hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian
kualifikasi
39. Tindak Lanjut 39.1 Setelah pengumuman adanya tender gagal, Pokja
Tender Gagal Pemilihan atau Pokja Pemilihan pengganti (apabila
diganti) meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya
tender gagal, menentukan pilihan langkah selanjutnya,
yaitu antara lain melakukan:
a. evaluasi ulang terhadap Dokumen Penawaran yang
telah masuk;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran hanya
untuk peserta yang memasukkan penawaran;
c. tender ulang; atau
d. penghentian proses tender.
47
39.2 PA/KPA, PPK, dan/atau Pokja Pemilihan dilarang
memberikan ganti rugi kepada peserta tender apabila
penawarannya ditolak atau tender dinyatakan gagal.
39.6 Dalam hal tender ulang yang disebabkan oleh KKN yang
melibatkan Pokja Pemilihan/PPK, tender ulang dilakukan
oleh Pokja Pemilihan/PPK yang baru.
48
H. PENUNJUKAN PEMENANG
40. Penunjukan 40.1 Pokja Pemilihan menyampaikan Berita Acara Hasil Pemilihan
Penyedia (BAHP) kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan tembusan
Barang/Jasa kepada Kepala UKPBJ sebagai dasar untuk menerbitkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
49
40.8 Dalam hal pemenang cadangan 2 tidak memenuhi, maka PPK
bersama Pokja Pemilihan melaksanakan rapat persiapan
penunjukan penyedia bersama peserta yang memenuhi
persyaratan penawaran dan kualifikasi (apabila ada).
40.9 Dalam hal tidak ada peserta yang memenuhi, maka PPK
mepalorkan kepada Pokja Pemilihan dan ditembuskan
kepada UKPBJ untuk dilakukan Tender ulang.
50
ii. menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA
memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen untuk
menerbitkan SPPBJ paling lambat 5 (lima) hari kerja.
iii. Putusan PA/KPA bersifat final.
e. Dalam hal PA/KPA yang bertindak sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen tidak menyetujui hasil pemilihan
penyedia, PA/KPA menyampaikan penolakan tersebut
kepada Pokja Pemilihan diserta alasan dan bukti dan
memerintahkan Pokja Pemilihan untuk melakukan
evaluasi ulang, pemasukan penawaran ulang atau tender
ulang paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah hasil
pemilihan penyedia diterima.
51
maka peserta dikenakan sanksi Daftar Hitam dan Jaminan
Penawaran (apabila disyaratkan) dicairkan dan
disetorkan ke Kas Negara/Daerah; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk
karena masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka
peserta yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi
apapun.
41. BAHP, Berita 41.1 Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam BAHP atau Berita
Acara Lainnya, Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses pemilihan
dan Kerahasiaan penyedia secara elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
Proses difasilitasi aplikasi SPSE.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
52
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak
(apabila diperlukan).
53
i. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam
jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari
Pejabat Pembuat Komitmen diterima oleh penerbit
Jaminan;
j. Jaminan Pelaksanaan atas nama KSO ditulis atas nama
KSO atau masing-masing anggota KSO (apabila
masing-masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan
secara terpisah); dan
k. Memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
54
sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.
55
BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
E. PENINJAUAN -
LAPANGAN
F. PENYESUAIAN Penyesuaian harga Tidak diberikan dalam hal tahun jamak yang
HARGA melewati pelaksanaan konstruksi lebih dari 18 (delapan belas) bulan,
dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas).
H. MASA Masa berlaku penawaran selama 60 (Enam Puluh) hari kalender sejak
BERLAKUNYA batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran.
PENAWARAN
56
I. JADWAL Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN
- Stamper
Mesin/Baby 1 Ton 1 (satu) Milik/Sewa
Roller
57
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah
/ Status
5. Alat Pengelasan Pipa PE Hidrolik dan Perlengkapannya
- Genset 6000 VA 3 (tiga) Milik/Sewa
- Mesin Las
PE/But Ø 6” –
1 (satu) Milik/Sewa
Welding 10”
Hidrolik
- Mesin Las
PE/But Ø 2” –
2 (dua) Milik/Sewa
Welding 6”
Hidrolik
- Mesin Las Ø 6” –
PE/Electro 1 (satu) Milik/Sewa
10”
Fusion
6. Alat Pemotong Plat Baja dan Pipa
- Alat
Pemotong 2 (dua) Milik/Sewa
Pipa
- Alat
Pemotong Plat 2 (dua) Milik/Sewa
Baja
7. Alat Angkat
- Crane/ 3 Ton 1 (satu) Milik/Sewa
Trackel
8. Alat Ukur
- Theodolite/ 1 (satu) Milik/Sewa
Waterpass
9. Alat Uji Tekan/Pressure Pipe
- Pompa 1 (satu) Milik/Sewa
Hidrotest
10. Pompa Air 1 (satu) Milik/Sewa
11. Kunci Pipa 3 (tiga) Milik/Sewa
12. Snai Pipa 3 (tiga) Milik/Sewa
Keterangan :
Pencantuman merk, tipe, dan lokasi dalam daftar tidak
menggugurkan, namun untuk keperluan pembuktian lapangan.
58
4. Memiliki kemampuan menyediakan personel
manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
Jabatan dalam Pengalaman
Tingkat Sertifikat
Jumlah pekerjaan Kerja
No. Pendidikan/ Kompetensi
(orang) yang akan Profesional
Ijazah Kerja
dilaksanakan (Tahun)
Tenaga Teknis :
Sertifikat
Pelaksana Keterampilan
1. 1 (satu) SMU/SMK Perpipaan Air 5 (lima) Pelaksana
Bersih Perpipaan
Air Bersih
Sertifikat
Pelaksana Keterampilan
Bangunan Pelaksana
2. 1 (satu) SMU/SMK Gedung / 5 (lima) Bangunan
Pekerjaan Gedung /
Gedung Pekerjaan
Gedung
Sertifikat
Tukang Las Keterampilan
3. 1 (satu) SMU/SMK Konstruksi 5 (lima) Tukang Las
Plat dan Pipa Konstruksi
Plat dan Pipa
Tukang Sertifikat
Las/Welder/ Keterampilan
4. 2 (dua) SMU/SMK 5 (lima)
Gas/Elektrik Tukang Las/
Welder Welder
Sertifikat
Keterampilan
Juru Ukur/
Juru Ukur/
5. 1 (satu) SMU/SMK Teknisi Survey 5 (lima)
Teknisi
Pemetaan
Survey
Pemetaan
Sertifikat
Keterampilan
Juru Gambar/
Juru
Draftman
6. 1 (satu) SMU/SMK 5 (lima) Gambar/
Tata
Draftman
Lingkungan
Tata
Lingkungan
SMU/SMK- Tenaga
7. 1 (satu) Akuntansi/ Logistik/ 2 (dua) -
Manajemen Administrasi
Minimal Ahli/ Petugas
8. 1 (satu) - Bersertifikat
SMU/ SMK K3
Keterangan:
1. Sertifikat Kompetensi Kerja tidak dievaluasi pada saat
pemilihan, dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan
penyedia;
59
2. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan
lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan
Tahun Anggaran).
60
d. Peserta tidak mensubkontrakkan seluruh pekerjaan utama.
e. Penyedia Usaha Kecil tidak mensubkontrakkan pekerjaan
yang diperoleh.
No. Jenis/Tipe
Identifikasi Bahaya
Pekerjaan
1.
Dst
.
Catatan : Format dokumen RKK ada pada BAB VI dokumen ini
61
Q. JAMINAN 1. Besarnya nilai nominal Jaminan Sanggah Banding adalah (sebesar
SANGGAH 1% dari HPS yaitu : Rp. 26.000.000,-).
BANDING
2. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Pokja Satker
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi Sulawesi
Tengah.
3. Masa berlaku Jaminan Sanggah Banding selama 30 (Tiga Puluh)
hari kalender sejak batas tanggal pengajuan sanggah banding.
4. Dalam hal Jaminan Sanggah Banding dicairkan, maka dicairkan
dan disetorkan pada Kas Negara.
62
BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
63
7. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan)
64
BAB VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
CONTOH
Kepada Yth :
Pokja Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi Sulawesi Tengah
di
Palu
65
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta Pokja
Pemilihan tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila
dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia
dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan kami
tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
PT/CV/Fa/KSO.........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
66
B. BENTUK PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) – (apabila ber-KSO)
CONTOH
67
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …… (…………) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan di ……………..
pada hari …………….. tanggal …………….. bulan …………….., tahun ……………..
68
C. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK – (apabila disyaratkan)
CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ………………....
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
69
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Garansi Bank berlaku selama …………… (……………….) hari kalender, dan efektif
mulai dari tanggal ………………....[diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan
penawaran]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
……………….....
Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....
[Bank]
Materai Rp.6000,00
70
D. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/ PERUSAHAAN PENJAMINAN
– (apabila disyaratkan)
CONTOH
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PENAWARAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya pelelangan;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang
tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ……. (………………..) hari kalender dan efektif
mulai tanggal ……………[diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan
penawaran]
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
71
6. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
(…………………………) (…………………………)
72
E. BENTUK JAMINAN SANGGAHAN BANDING DARI BANK
CONTOH
73
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-
masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri
...............................................................................................................................................
Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....
[Bank]
Materai Rp.6000,00
74
F. BENTUK JAMINAN SANGGAHAN BANDING DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN
CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama],
_____________ [alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan
dengan tegas terikat pada _____________________ [nama Pokja Pemilihan],
_________________________ [alamat] sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ________________ (terbilang
__________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar berkaitan
dengan sanggahan banding terhadap hasil pelelangan_____________________yang
diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif
mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
(…………………………) (…………………………)
75
G. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
[Cantumkan dan jelaskan sesuai dengan ketentuan dalam IKP dan LDP. Jika diperlukan,
keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
76
H. DATA PERALATAN
CONTOH
77
I. DATA PERSONEL MANAJERIAL
CONTOH
Pengalaman
Tingkat Jabatan dalam Sertifikat
Kerja
No Nama Pendidikan / pekerjaan yang Kompetensi
Profesional
Ijazah akan dilaksanakan Kerja
(Tahun)
78
J. BENTUK SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA
CONTOH
____________,_____20__
(__________)
[nama jelas]
79
K. BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN (APABILA DISYARATKAN)
CONTOH
1. …….
2. …….. 2. …….
Dst.
3. …….
2. …….. 4. …….
Dst.
80
L. BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
CONTOH
DAFTAR ISI
81
Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:
dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada …………… [isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan
demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan
konstruksi:
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
82
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada …………… [isi sesuai
dengan nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan
demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan
konstruksi:
83
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
PENILAIAN RISIKO
PENETAPAN
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI SKALA
NO DAMPAK PENGENDALIAN
PEKERJAAN BAHAYA TINGKAT PRIORITAS
KEKERAPAN KEPARAHAN RISIKO K3
RISIKO
Keterangan:
Kolom (1), (2), (3) mengikuti tabel dalam LDP huruf M.6
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia
Dibuat oleh,
84
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
SASARAN
PROGRAM
TIPE/JENIS PENGENDALIAN KHUSUS
NO
PEKERJAAN RISIKO TOLOK SUMBER JANGKA INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN MONITORING
UKUR DAYA WAKTU PENCAPAIAN JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dibuat oleh,
85
M. BENTUK SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
CONTOH
[ Kop Perusahaan Lessor/ penyedia peralatan ]
SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
No. ……………………….
ANTARA
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]
Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun ….., yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia
peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/
penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Tahun
No Peralatan Merk Tipe Spesifikasi
Pembuatan
1.
2.
Dst.
Untuk selanjutnya disebut sebagai PERALATAN. Perjanjian Sewa antara PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA ini dilangsungkan dan diterima berdasarkan kesepakatan yang
termuat secara tertulis dalam pasal- pasal berikut:
86
Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK PERTAMA
dalam kondisi baik.
Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi antara kedua
belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai
Pemenang dalam Paket Pekerjaan ……………[diisi nama paket]
Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama
berjalannya Paket Pekerjaan ……[diisi nama paket] terhitung setelah PIHAK KEDUA
dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Kerja dari Pemberi Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan diberikan
kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA berturut-
turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa memerlukan
teguran terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti bahwa PIHAK
KEDUA dalam keadaan lalai atau wanprestasi.
2) Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini batal
dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri yang berarti
kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala ketentuan yang telah
termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA yang atas
kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik PIHAK
PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak lain yang
mendapati hak daripadanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila PIHAK
KEDUA tidak memenangkan pelelangan Paket Pekerjaan ……………[diisi nama
paket].
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap operasi
dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK KEDUA.
87
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper dan
mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di tempat lain, selain dari
yang tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam keadaan kahar seperti:
kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.
Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.
2) PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengalihkan tanggung jawab
terhadap PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk dan cara apapun, baik
sebagian maupun seluruhnya.
Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya yang
berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh kedua pihak
PT. ……… [diisi nama perusahaan PT. ……… [diisi nama perusahaan
Lessor/ penyedia peralatan] Lessee/ penerima peralatan]
88
N. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM
NEGERI (TKDN) [apabila diberikan preferensi harga]
Nama Penyedia :
Alamat :
Nama Gabungan barang dan jasa :
Pengguna Gabungan barang dan jasa :
No. Dokumen Gabungan barang dan jasa :
Penjelasan:
Kolom (1)
Barang:
Biaya material langsung (bahan baku) adalah biaya material terpakai yang digunakan untuk
membuat suatu produk jadi sehingga mempunyai fungsi tertentu contoh pelat, besi beton,
besi siku, H-Beam, tiang pancang, dan pipa.
Biaya peralatan terpasang (barang jadi ) adalah biaya produk jadi yang sudah mempunyai
fungsi tertentu dan akan diintegrasikan atau dipasang pada suatu produk
akhir atau paket pekerjaan gabungan barang dan jasa, contoh pompa, compressor, electrical
equipment.
Jasa:
Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya seluruh tenaga kerja yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek mulai dari manajerial sampai dengan tenaga kerja pendukung
langsung yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan proyek, contoh manajer proyek, site
manager, supervisor, drafter dan engineer.
89
Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan jasa yang bersangkutan dan pada akhir pekerjaan tetap menjadi
milik dari penyedia barang/jasa, seperti biaya sewa alat berat, mobil dan sebagainya.
Biaya Konstruksi/Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja yang terlibat langsung pada proses
pekerjaan di lapangan atau di workshop (pekerjaan fabrikasi) dan/atau biaya untuk
pekerjaan konstruksi yang diikat dalam suatu kontrak kerja yang merupakan fungsi
langsung pada suatu pekerjaan di lapangan, contoh tukang dan tenaga terampil lainnya,
contoh jenis pekerjaan teknisi instalasi, perawatan, welder, operator, helper, subkontraktor
konstruksi, subkontraktor pembersihan lahan, dan subkontraktor pemasangan pondasi.
Biaya Jasa Umum dinilai berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan
pekerjaan jasa atau yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan jasa, contoh biaya
kalibrasi, sertifikasi, mobilisasi dan demobilisasi, biaya listrik, biaya asuransi, biaya
penginapan, biaya perjalanan dinas, jasa pengiriman/kurir.
Kolom (2)
Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya material langsung (bahan baku),
peralatan (barang jadi), tenaga kerja dan konsultan, alat kerja/fasilitas kerja, dan jasa
umum yang berasal dari dalam negeri.
Kolom (3)
Biaya Komponen Luar Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku),
Peralatan (Barang Jadi), tenaga kerja dan konsultan, Alat/Fasilitas Kerja, dan jasa umum
yang berasal dari luar negeri.
Kolom (4)
Total biaya KDN dan KLN
90
O. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR
NAMA NEGARA
NO SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA
BARANG/URAIAN ASAL
TOTAL HARGA
1 diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
91
P. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
92
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan /KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : ……………
Jabatan : ……………
dalam rangka pengadaan ……………[isi nama paket] pada ……………[isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan] dengan ini menyatakan bahwa:
2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
93
Q. ISIAN DATA KUALIFIKASI
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta Tunggal atau Peserta sebagai Leadfirm KSO
berbentuk Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
94
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK ANGGOTA KSO
Alamat : ……………..
E-mail : ...............
95
A. Data Administrasi
E-mail : ……………………………………………
Alamat Kantor Cabang :
……………………………………………
E-mail : ……………………………………………
D. Izin Usaha
96
E. Sertifikat Badan Usaha
G. Data Keuangan
2. Pajak
97
H. Data Tetap (Tenaga ahli/terampil badan usaha)
Pemberi Tugas
Tanggal Selesai
/ Pejabat
Kontrak Pekerjaan/PHO
Pembuat
Nama Ringkasan Berdasarkan
Sub klasifikasi Komitmen
No. Paket Lingkup Lokasi
Pekerjaan
Pekerjaan Pekerjaan Alamat Nomor BA
Nilai
Nama / / Kontrak Serah
(Rp)
Telepon Tanggal Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
98
K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan (wajib diisi untuk menghitung SKP
dan/atau SKN)
Pemberi
Tugas/Pejabat Kontrak Total Progres
Nama KLasifikasi/ Pembuat Komitmen
No
Paket Subklasifika Lokasi
.
Pekerjaan si Pekerjaan Alamat No / No / Total
Nama Nilai
/Telepon Tanggal Tanggal Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Kualifikasi Keuangan
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Auditor : __________
Kekayaan Bersih : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka badan usaha yang saya wakili
bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
99
BAB VII
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
I. Petunjuk Pengisian Untuk Peserta Bukan KSO mengikuti petunjuk dan penggunaan aplikasi
SPSE (User Guide)
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan email kantor cabang yang dapat
dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
Tabel izin usaha :
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
100
F. Sertifikat Lainnya [apabila disyaratkan]
1. Diisi dengan jenis sertifikat, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku sertifikat.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit sertifikat.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor identitas KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero
dan persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak
a. Diisi NPWP badan usaha
b. Diisi nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT Tahunan.
L. Kualifikasi Keuangan
Diisi dengan nomor dan tanggal laporan keuangan/neraca tahun terakhir, nama
auditor/konsultan akuntan publik yang menyiapkan laporan keuangan/neraca tahun
terakhir, dan kekayaan bersih perusahaan berdasarkan laporan keuangan/neraca tahun
terakhir. Penyedia menyampaikan Laporan Keuangan/Neraca Tahun Terakhir.
101
BAB VIII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sesuai yang
tercantum dalam Lembar Data Kualifikasi.
102
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila
belum ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan
indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen terbesar
dari pekerjaan;
3. Persyaratan NPWP dan kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan)
dapat dikecualikan untuk peserta yang secara peraturan perpajakan belum
diwajibkan memiliki laporan perpajakan tahun terakhir, misalnya baru berdiri
sebelum batas waktu laporan pajak tahun terakhir.
103
dinyatakan gugur, dikenakan sanksi daftar hitam, dan pencairan jaminan
penawaran (apabila ada).
D. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi meterai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membayar denda meterai sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
104
b. Membandingkan identitas wakil peserta dengan Akta Pendirian/Perubahan
Terakhir untuk memastikan bahwa wakil peserta adalah Direksi yang namanya
tertuang dalam Akta;
c. Apabila Akta Pendirian/Perubahan Perusahaan tidak memuat nama direksi
(Misalnya perusahaan TBK atau BUMN/BUMD), maka pokja meminta surat
pengangkatan sebagai direksi sesuai ketentuan yang tercantum dalam Akta
Pendirian/Perubahan (Misalnya diangkat oleh RUPS, maka meminta surat
keputusan RUPS);
d. Apabila yang hadir bukan Direksi, maka Pokja meminta Bukti Setor Pajak SPT PPh
Pasal 21 Form 1721 atau 1721-A1 dan/atau Keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan
yang memuat identitas wakil peserta sebagai karyawan tetap pada perusahaan
yang diwakili serta meminta Surat Kuasa yang ditandatangani oleh Direksi yang
Namanya ada di dalam akta atau pihak lain yang berdasarkan Akta
Pendirian/Perubahan berhak untuk mewakili perusahaan.
2. Pokja membandingkan kesesuaian antara Ijin Usaha Jasa Konstruksi, Sertifikat Badan
Usaha, Sertifikat Lain (Apabila dipersyaratkan), NPWP, Bukti Pajak Tahun Terakhir,
SKA untuk tenaga ahli tetap, Bukti Setor pajak/BPJS Ketenagakerjaan, dan Akta
Pendirian/Perubahan Terakhir dengan yang dituangkan dalam formulir isian
kualifikasi, dengan ketentuan:
a. Apabila ditemukan ketidaksesuaian data, maka dinyatakan gugur;
b. Apabila ditemukan pemalsuan berdasarkan hasil klarifikasi kepada penerbit
dokumen, maka peserta selain dinyatakan gugur juga dikenakan sanksi daftar
hitam;
E. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja Pemilihan dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis, termasuk dapat
melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait, namun tidak boleh
mengubah substansi Formulir Isian Kualifikasi.
105
BAB IX
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
I. SURAT PERJANJIAN
CONTOH – 1 PENYEDIA TUNGGAL
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
............................................[diisi nama paket pekerjaan] Nomor:
................................................................................[diisi nomor Kontrak]
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Gabungan
Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ........................
pada hari ...................... tanggal ….bulan ......................tahun ......................[tanggal, bulan dan
tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No.…… tanggal ……. dan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No ……. tanggal ……., [jika kontrak tahun
jamak ditambahakan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal: ‘dan surat Menteri
Keuangan (untuk sumber dana APBN) / Nota Kesepakatan Bersama antara …… (diisi kepala
daerah pemda setempat) dan DPRD ….. (diisi DPRD daerah setempat) (untuk sumber dana
APBD) Nomor ……………………………… tanggal ……….. perihal …………… “] antara:
yang bertindak untuk dan atas nama “Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ………… C.q Satuan Kerja ………………..
berdasarkan Surat Keputusan …………….. Nomor ………… tanggal ………….. tentang
……………. [SK pengangkatan PPK] selanjutnya disebut “PPK”, dengan:
yang bertindak untuk dan atas nama ......................[nama Badan Usaha] selanjutnya disebut
“Penyedia”
106
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 54
Tahun 2016;
4. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 31/PRT/M/2015.
(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi .............. [diisi
nama paket pekerjan] sebagaimana diterangkan dalam Dokumen Kontrak ini selanjutnya
disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, tenaga kerja
konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk membuat
perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan Konstruksi …………. [diisi nama paket pekerjaan]
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
107
[Catatan ; ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan tersebut sesuai
dengan dokumen identifikasi kebutuhan dalam Renstra]
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total
harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
adalah sebesar Rp...................... (.........dalam huruf.............) dengan kode akun
kegiatan……….
(2) Kontrak ini dibiayai dari ………….. [diisi sumber pembiayaannya].
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke bank ………… rekening nomor: ............. atas
nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-
masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Surat Perjanjian (apabila ada), Surat
Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak,
Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa lampiran A (daftar harga
satuan timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran B
(Rencana Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambargambar, dan dokumen
lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut :
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Surat penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga;
d. Syarat-syarat khusus Kontrak;
e. Syarat-syarat umum Kontrak;
f. Spesifikasi Teknis; dan
g. gambar-gambar;
Pasal 5
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa pelaksanaan ditentukan dalam Syrat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak Tanggal
Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
108
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.
Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-
masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi
para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
Untuk dan atas nama ...................... Untuk dan atas nama ......................
Penyedia PPK
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
109
CONTOH – 2 PENYEDIA KSO
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
............................................[diisi nama paket pekerjaan] Nomor:
................................................................................[diisi nomor Kontrak]
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Harga
Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ........................ pada
hari ...................... tanggal ….bulan ......................tahun ......................[tanggal, bulan dan
tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No.…… tanggal ……. dan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No ……. tanggal ……., [jika kontrak tahun
jamak ditambahakan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal: ‘dan surat Menteri
Keuangan (untuk sumber dana APBN) / Nota Kesepakatan Bersama antara …… (diisi kepala
daerah pemda setempat) dan DPRD ….. (diisi DPRD daerah setempat) (untuk sumber dana
APBD) Nomor ……………………………… tanggal ……….. perihal …………… “] antara:
yang bertindak untuk dan atas nama “Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ………… C.q Satuan Kerja ………………..
berdasarkan Surat Keputusan …………….. Nomor ………… tanggal ………….. tentang
……………. [SK pengangkatan PPK] selanjutnya disebut “PPK”, dengan:
yang bertindak untuk dan atas nama ......................[nama Badan Usaha KSO] sebagai badan
usaha Kerja Sama Operasi (KSO) yang beranggotakan sebagai berikut:
1. ……………..[nama Penyedia 1]
2. ……………..[nama Penyedia 1]
3. Dst.
110
4. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 31/PRT/M/2015.
(f) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;
(g) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi .............. [diisi
nama paket pekerjan] sebagaimana diterangkan dalam Dokumen Kontrak ini selanjutnya
disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(h) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, tenaga kerja
konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(i) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;
(j) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk membuat
perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan Konstruksi …………. [diisi nama paket pekerjaan]
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
111
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total
harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
adalah sebesar Rp...................... (.........dalam huruf.............) dengan kode akun
kegiatan……….
(2) Kontrak ini dibiayai dari ………….. [diisi sumber pembiayaannya].
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke bank ………… rekening nomor: ............. atas
nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-
masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Surat Perjanjian (apabila ada), Surat
Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak,
Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa lampiran A (daftar harga satuan
timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran B (Rencana
Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambargambar, dan dokumen lainnya seperti:
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan,
Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut :
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Surat penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga;
d. Syarat-syarat khusus Kontrak;
e. Syarat-syarat umum Kontrak;
f. Spesifikasi Teknis; dan
g. gambar-gambar;
Pasal 5
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa pelaksanaan ditentukan dalam Syrat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak Tanggal
Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.
112
Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-
masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi
para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
113
II. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A. KETENTUAN UMUM
114
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan
bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan
setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.
1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO
adalah kerjasama usaha antar penyedia baik penyedia
yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban
dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis.
1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak
adalah keseluruhan dokumen yang mengatur
hubungan hokum antara PPK dengan Penyedia dalam
pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan
konstruksi.
1.13 Kontrak Harga Satuan adalah kontrak dengan harga
satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang
telah ditetapkan, volume atau kuantitas pekerjaannya
masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani, pembayaran berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas realisasi volume pekerjaan
dan nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh
pekerjaan diselesaikan.
1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN
yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggung jawab Penggunaan
Anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
1.15 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak
ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.16 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk
melaksanakan seluruh pekerjaan terhitung sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.17 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk
melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia,
terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.18 Mata Pembayaran Utama adalah Mata pembayaran
yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya
minimal 80% (delapan puluh per seratus) dari seluruh
115
nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran
yang nilai bobotnya terbesar.
1.19 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang
menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan
yang sistematis meliputi tahapan/urutan pekerjaan
utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan utama yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis.
1.20 Panitia Penerima Hasil Pekerjaan yang selanjutnya
disingkat PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pegadaan Barang/Jasa.
1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat
PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh
PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau
melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran
belanja daerah.
1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongakaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
1.23 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara
langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya
suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan.
1.24 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk badan hokum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
Bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
1.25 Pengawas Pekerjaan atau Direksi teknis adalah tim
pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang
bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan
1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Perangkat
Daerah.
1.27 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan
barang/jasa berdasarkan kontrak
1.28 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga
teknis yang akan ditempatkan sesuai penugasan pada
organisasi pelaksanaan pekerjaan.
1.29 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan
kepada Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan
mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh
116
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam
jangka waktu tertentu.
1.30 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja tertulis dengan penyedia penanggung
jawab Kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).
1.31 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah
jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi/
Lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium Perusahaan
Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan.
1.32 Surat Perintah Mulai Kerja yang sselanjutnya disingkat
SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada
penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.
1.33 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan
pada SPMK yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai
melaksanakan pekerjaan.
1.34 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal
serah terima pertama pekerjaan selesai (Provisional
Hand Over/PHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima Pertama Pekerjaan yang ditebitkan oleh PPK.
1.35 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal
serah terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand
Over/FHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.36 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang
bekerja di sector konstruksi yang meliputi ahli, teknisi
atau analis, dan operator.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.
3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.
3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus
dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing
digunakan Kontrak dalam bahasa Indonesia.
3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia.
117
4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail
dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak
yang tercantum dalam SSKK.
4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada wakil sah Para Pihak dalam SSUK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan
atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang
disebutkan dalam SSKK.
5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat
Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan
kepada masing-masing pihak.
5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK
memiliki tugas :
a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan
pelimpahan dari PPK;
b. mengelola administrasi kontrak; dan
c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
6. Larangan Korupsi, 6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,
Kolusi dan Nepotisme para pihak dilarang untuk:
(KKN), a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
Penyalahgunaan memberi atau menerima hadiah atau imbalan
Wewenang serta berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya
Penipuan untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui
atau patut dapat diduga berkaitan dengan
pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak
benar dokumen dan/atau keterangan lain yang
disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini.
6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan
(termasuk semua anggota KSO apabila berbentuk KSO)
dan Sub penyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak
akan melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1
di atas.
6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti
melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan
sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut:
118
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; dan
d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam
ditetapkan oleh PA/KPA atas usulan PPK.
PA/KPA menaympaikan dokumen penetapan
Sanksi Daftar Hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam;
dan
2) Unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan
pengadaan secara elektronik, untuk
ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional]
6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh
PPK kepada PA/KPA.
6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan
sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. Asal Material/Bahan 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan
yang terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan
komponen impor.
7.2 Asal material/bahan merupakan tempat
material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.
8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan
yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi
yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh
peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam
Nilai Kontrak.
10. Pengalihan Seluruh 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan
Kontrak dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai
akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.
119
menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.
12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh
terhadap Tenaga Kerja Konstruksi dan subpenyedianya (jika
ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut
dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan
Kontrak ini.
14. Pengawasan 14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis)
Pelaksanaan untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan sesuai Kontrak ini. Pengawas Pekerjaan dapat berasal
dari personel PPK atau Penyedia Jasa Pengawasan
(Konsultan Pengawas).
14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas
Pekerjaan bertindak professional. Jika tercantum dalam
SSKK, Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personel
PPK dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.
15. Tugas dan Wewenang 15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan
Pengawas Pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk
pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
120
d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan
konstruksi terhadap hasil akhir pekerjaan;
e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan;
f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi sesuai tugas dan
tanggungjawabnya;
g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
16. Penemuan-penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak
yang berwenang semua penemuan benda/barang yang
mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi
pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan
dikuasai oleh negara.
17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK,
Wakil Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak
yang mendapat izin dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi
lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan
dilaksanakan.
17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan
dan ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia
harus berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari
kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas penyedia atau
akibat personel penyedia. Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang mungkin diperlukan akibat
pengunaan jalur akses;
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk
sepanjang jalur akses, dan mendapatkan perizinan
yang mungkin disyaratkan oleh otoritas terkait
untuk penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;
c. Biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya
jalur akses untuk digunakan oleh penyedia, harus
ditanggung penyedia; dan
d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul akibat penggunaan jalur akses.
17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin
timbul selain penggunaan jalur akses tersebut.
121
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan
dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam
Kontrak sudah terpenuhi.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan
19. Penyerahan Lokasi 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja, dilakukan peninjauan
Kerja lapangan Bersama oleh para pihak.
19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja
sesuai dengan kebutuhan penyedia yang tercantum
dalam rencana kerja yang telah disepakati oleh para
pihak untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada
hambatan kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam
berita acara penyerahan lokasi kerja.
19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan
hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi
Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan
dalam adendum Kontrak.
19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai
kebutuhan penyedia yang tercantum dalam rencana
kerja (sesuai pasal 19.2) untuk melaksanakan pekerjaan
dan terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi
ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.
20. Surat Perintah 20.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat
Mulai Kerja (SPMK) belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak atau
14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi
kerja pertama kali.
20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan
dan Tanggal Mulai Kerja.
21. Rencana Mutu 21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
Pekerjaan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan
Konstruksi (RMPK) pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat
persiapan pelaksanaan kontrak, kemudian dibahas dan
disetujui oleh PPK.
21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:
a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method
Statement);
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ Inspection
and Test Plan (ITP);
c. Pengendalian Subpenyedia dan PEmasok;
21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan
pelaksanaan RPMK secara konsisten untuk mencapai
mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan
ini.
21.4 RPMK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.
122
21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RPMK
jika terjadi adendum Kontrak dan/atau Peristiwa
Kompensasi.
21.6 Pemutakhiran RPMK harus menunjukkan
perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan
dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan,
termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran RPMK harus mendapatkan persetujuan
PPK.
21.7 Persetujuan PPK terhadap RPMK tidak mengubah
kewajiban kontraktual penyedia.
22. Rencana 22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
Keselamatan menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan
Konstruksi (RKK) pelaksanaan Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK
dibahas dan disetujui oleh PPK.
23. Rapat Persiapan 23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak
Pelaksanaan diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
Kontrak pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.
23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. RPMK;
b. Pelaksanaan RKK;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian
tentang metode kerja yang memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi;
g. penyusunan rencana pengukuran/ pemeriksaan
Bersama; dan
123
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.
23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan
dalam Berita Acara Rapat Persiapan PElaksanaan
Konrak.
24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai kebutuhan
dan rencana kerja.
24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,
yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk
instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan tenaga kerja konstruksi.
24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
25. Pengukuran/ 25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan
Pemeriksaan Pengawas Pekerjaan bersama-sama dengan penyedia
Bersama melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana
mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan
Peralatan Utama (Mutual Check 0%).
25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama,
PA/KPA dapat membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.
25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita
Acara. Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka
harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama
yang sesuai dengan dapat segera dimobilisasi.
25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan Bersama Tenaga Kerja
Konstruksi dan/atau Peralatan Utama mengikuti
ketentuan pasal 65 dan 66.
26. Penggunaan 26.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia
Produksi Dalam berkewajiban mengutamakan material/bahan produksi
Negeri dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia untuk
pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia sesuai
dengan yang disampaikan pada saat penawaran.
124
26.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku,
Tenaga Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang
digunakan mengacu kepada dokumen:
a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN), untuk Penyedia
yang mendapat preferensi harga; dan
b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang
diimpor.
26.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan
ketidaksesuaian dengan dokumen pada pasal 26.2,
maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
27. Masa Pelaksanaan 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia
berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan
pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan RPMK, dan melaksanakan pekerjaan
paling lambat selama Masa Pelaksanaan yang
dinyatakan dalam SSKK.
27.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan
karena di luar pengendaliannya yang dapat dibuktikan
demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang
dapat disetujui PPK, maka PPK dapat memberlakukan
Peristiwa Kompensasi dan melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat
addendum Kontrak.
27.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan
bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi
atau karena kesalahan atau karena kesalahan atau
kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.
27.4 Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan
(secara parsial) Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan
bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan SSKK.
27.5 Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan.
28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis
Pengawas Pekerjaan penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
perintah penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.
29. Rapat Pemantauan 29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat
menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta
satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat
pemantauan diselenggarakan untuk membahas
125
perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.
29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh
Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan
rekamannya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak
yang menghadiri rapat.
29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,
Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam
rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis
kepada semua pihak yang menghadiri rapat.
30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini
mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau
kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu
pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak atau menunda
penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk menyampaikan secara
tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi
tersebut di atas terhadap Harga Kontrak dan Masa
Pelaksanaan. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera
mungkin disampaikan oleh penyedia.
30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan
Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi
dampak peristiwa atau kondisi tersebut.
B.3 Penyelesaian Kontrak
31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak,
penyedia mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PPK untuk serah terima pekerjaan.
126
PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah
Terima Pertama Pekerjaan.
127
sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi
dokumen program/penganggaran, surat penetapan
PPK, dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP,
dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan
Penyedia, dokumen Kontrak dan perubahannya serta
pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil
pekerjaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
33. Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK
Pengoperasian dan tentang pedoman pengoperasian dan
Perawatan/ perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
Pemeliharaan
33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK
128
berhak menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.
B.4 Adendum
34. Perubahan Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila
disetujui oleh para pihak, yang diakibatkan beberapa
hal berikut, meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau
Masa Pelaksanaan;
d. Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah
administrasi.
34.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PPK dapat
meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan
Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
35. Perubahan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
Pekerjaan lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat
melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang
tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar
pekerjaan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
129
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak awal.
36. Perubahan Harga 36.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:
a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.
130
b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak
Tahun Jamak dengan yang masa pelaksanaannya
lebih dari 18 (delapan belas) bulan;
c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan;
d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost)
dan harga satuan timpang sebagaimana
tercantum dalam penawaran;
e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum
dalam Kontrak awal/addendum Kontrak;
f) penyesuaian harga satuan bagi komponen
pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut;
g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru
sebagai akibat adanya addendum Kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak adendum Kontrak tersebut
ditandatangani;
h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan
Kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan
Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal
Kontrak dan realisasi pekerjaan;
i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan
indeks harga pada saat pelaksanaan.
36.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga
diatur dalam SSKK.
131
c. Keadaan Kahar.
38. Keadaan Kahar 38.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana
alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan,
kebakaran, kondisi cuaca ekstrem, dan gangguan
industri lainnya.
132
38.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal
merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau
kelalaian para pihak.
133
Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat
melewati Tahun Anggaran.
39. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan
Kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 38.
40. Pemutusan Kontrak 40.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau
Penyedia.
41. Pemutusan Kontrak 41.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
oleh PPK Undang Hukum Perdata, PPK dapat melakukan
pemutusan Kontrak apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang
diputuskan oleh Instansi yang berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;
134
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar
Hitam sebelum penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah
mendapat Surat Peringatan Kontrak Kritis berturut-
turut sebanyak 3 (tiga) kali;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya
Jaminan Pelaksanaan;
g. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
h. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari kalender dan penghentian
ini tidak tercantum dalam jadwal pelaksanaan
pekerjaan serta tanpa persetujuan pengawas
pekerjaan; atau
k. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak bukan
dikarenakan pergantian nama Penyedia.
135
b. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.
42. Pemutusan Kontrak Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
oleh Penyedia Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan
Kontrak apabila:
a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan
memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan
pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut
tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender;
b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.
43. Berakhirnya Kontrak Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan
kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah
terpenuhi.
136
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas
Pekerjaan memberikan peringatan secara tertulis
kepada Penyedia dan selanjutnya
menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap
I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan
Penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap I.
c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka
PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I
dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu
tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam
Berita Acara SCM Tahap II.
d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka
PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II
dan harus diselenggarakan SCM Tahap III yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu
tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam
Berita Acara SCM Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka
PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III
dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak
secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal
1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi
maka berlaku ketentuan SCM dari awal.
137
d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa
pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun
Anggaran berikutnya dari DIPA/DPA Tahun
Anggaran berikutnya, apabila pemberian
kesempatan melampaui Tahun Anggaran.
45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender, sejak Masa Pelaksanaan berakhir.
47. Hak dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
Penyedia dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak,
meliputi :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan harga dan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada PPK;
d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan
pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan
yang dirinci dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam
rangka memberi perlindungan kepada setiap orang yang
138
berada di tempat kerja maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar yang berhubungan dengan
pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi dan proses produksi;
h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang
sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam
Kontrak ini;
i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup
pekerjaan ditentukan di SSKK.
48. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan
Dokumen-Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya
Kontrak dan yang berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak
Informasi lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar,
serta informasi lain yang berkaitan dengan kontrak, kecuali
dengan izin tertulis dari PPK sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
49. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim
Intelektual dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas
pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh penyedia.
50. Penanggungan 50.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
Risiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian
yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan
atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim
yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta
benda penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga
Kerja Konstruksi;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja
konstruksi;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
50.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan
dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian PPK.
139
50.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia
tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam Pasal
ini.
50.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan
atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan harus diganti atau
diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri
jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat
tindakan atau kelalaian penyedia.
51. Perlindungan 51.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya
Tenaga Kerja sendiri untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja
Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
51.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan Tenaga Kerja Konstruksinya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta Tenaga Kerja
Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan kerja tersebut.
51.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada
setiap Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga
Kerja Konstruksi Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
51.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, penyedia wajib melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.
52. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah
Lingkungan yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam
maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan
lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
pengelolaan lingkungan hidup.
53. Asuransi 53.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan
untuk barang yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan atas segala
risiko terhadap kecelakaan, kerusakan akibat
kecelakaan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak
dapat diduga.
140
53.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga
sebagai akibat kecelakaan di lokasi kerja.
141
periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
55.5 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
55.6 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, PPK dan penyedia membuat foto-foto
dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan sesuai kebutuhan.
55.7 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa
oleh Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/ pihak
PPK.
56. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan
oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan
hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan
atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan
semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar
rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)
buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan
piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.
57. Kerjasama Antara 57.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian
Penyedia dan Sub pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau
Penyedia pekerjaan bukan pekerjaan utama kepada Penyedia
Usaha Kecil.
142
kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan
dituangkan dalam adendum Kontrak.
143
4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan
usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship).
144
61.9 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang
sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
62. Hak dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
PPK dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak,
meliputi :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodic mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang
tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada
Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan
f. menilai kinerja Penyedia.
63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang
tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan ini.
64. Peristiwa Kompensasi 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada
Penyedia yaitu:
a. PPK mengubah jadwal pekerjaan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
145
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang
dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
yang disebabkan/tidak disebabkan oleh PPK; atau
h. ketentuan lain dalam SSKK.
65. Tenaga Kerja 65.1 Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada
Konstruksi pekerjaan ini wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
146
Penyedia wajib memastikan dipenuhinya persyaratan
sertifikat kompetensi kerja sepanjang Masa
Pelaksanaan.
147
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
67. Harga Kontrak 67.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
67.2 Harga kontrak telah memperhitungkan meliputi :
a. Beban pajak;
b. Keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);
c. Biaya pelaksanaan pekerjaan; dan
d. Biaya penyelenggaraan keamanan dan
kesehatan kerja serta keselamatan konstruksi.
67.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.
68. Pembayaran 68.1 Uang Muka
a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi
peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran
uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material
dan/atau untuk persiapan teknis lain.
b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari
Harga Kontrak.
c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari
Harga Kontrak.
d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat
diberikan paling tinggi 15% (lima belas perseratus)
dari Harga Kontrak.
e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan
dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan
Uang Muka paling sedikit sebesar uang muka yang
diterima.
f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia
harus mengajukan permohonan pengambilan uang
muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan
rencana pengembaliannya.
g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatanganan
Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk
permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka
diterima.
h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus).
148
68.2 Prestasi pekerjaan
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi
kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan
diterima oleh PPK;
c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang
sudah terpasang;
d. pembayaran dilakukan dengan system bulanan atau
sistem termin sesuai ketentuan dalam SSKK;
e. pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi
bagian permanen dari hasil pekerjaan yang
akan diserahterimakan (material on site) yang
sudah dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
f. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak,
permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh Subpenyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada
Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan
yang selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa
harus menunggu pembayaran terlebih dahulu dari
PPK;
g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (serratus perseratus) dan
Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan
ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;
h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia
diterima harus sudah mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran kepada Pejabat Penandatanganan Surat
Perintah Membayar (PPSPM);
i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan
untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta
Penyedia untuk menyampaikan perhitungan
prestasi sementara dengan mengesampingkan
halhal yang sedang menjadi perselisihan.
149
a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji
fungsi (commisioning), serta merupakan bagian
dari pekerjaan utama harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
(1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Kontrak dan perubahannya;
(2) memiliki sertifikat uji mutu dari
pabrikan/produsen;
(3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi
yang ditunjuk oleh produsen;
(4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik
yang diterima;
(5) dilarang dipindahkan dari area lokasi
pekerjaan dan/atau dipindahtangankan oleh
pihak manapun; dan
(6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan
sebelum diserahterimakan secara satu kesatuan
fungsi merupakan tanggung jawab Penyedia.
b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak
diperlukan dalam hal peralatan dan/atau bahan
dibuat/dirakit oleh Penyedia;
c. besaran yang akan dibayarkan dari material on site
(berkisar antara 50% sampai dengan 70%);
d. besaran nilai pembayaran dan jenis material on site
dicantumkan di dalam SSKK.
150
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada
saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia,
sepanjang telah
diputuskan oleh lembaga yang berwenang;
e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan.
f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga
Kontrak setelah dituangkan dalam adendum
kontrak.
g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila
Penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.
69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah
8 (delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif)
dan 1 (satu) jam istirahat.
151
yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian
tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran
terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan
lengkap dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
71. Penangguhan 71.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran
prestasi pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk
penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
71.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia
tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-
alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut.
Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.
71.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan
dengan proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.
71.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan
pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.
G. PENGAWASAN MUTU
152
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu
maka Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi
75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa
Kontrak.
75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.
75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk
secara langsung atau melalui pihak ketiga yang
ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut.
Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara
tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan
tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia
yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau
pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak
ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan
sebagai utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh
tempo.
75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk
setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan
mengenakan sanksi daftar hitam kepada penyedia jika
tidak melaksanakan perbaikan Cacat Mutu. Besaran
denda keterlambatan akibat cacat mutu ini ditentukan
dalam SSKK.
76. Kegagalan Bangunan 76.1 Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK
dan/atau Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan
Akhir Pekerjaan bertanggung jawab atas Kegagalan
Bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing
selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam
SSKK agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap
Kegagalan Bangunan yang ditetapkan apabila rencana
Umur Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.
153
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian
yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan
atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim
kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul
dari kegagalan bangunan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam
kontrak.
78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-
masing pihak. Apabila selama kontrak, salah satu pihak
merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
154
III. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
Pasal
dalam Ketentuan Data
SSUK
4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Satuan Kerja PPK : PPK .............. [diisi nama satuan
kerja PPK]
Nama : .................................... [diisi nama PPK]
Alamat : .................................. [diisi alamat PPK]
Website : ................................. [diisi website PPK]
E-mail : ......... [diisi email PPK]
Faksimili : .......... [diisi nomor faksimili PPK]
Untuk Penyedia:
Nama : ......... [diisi nama yang ditunjuk menjadi
Wakil Sah Penyedia] Berdasarkan Surat
Keputusan …… nomor .…. tanggal
……. [diisi nomor dan tanggal SK
pengangkatan Wakil Sah Penyedia]
6.3 & 41.3 Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara
& 41.5 Jaminan
27.1 Masa Masa Pelaksanaan selama: 180 (seratus delapan puluh) Hari
Pelaksanaan Kalender terhitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum
dalam SPMK.
155
27.4 Masa 1. Masa Pelaksanaan bagian pekerjaan …………… [diisi
Pelaksanaan bagian pekerjaannya] selama .......... [diisi jumlah hari
untuk Serah kalender dalam angka dan huruf] hari kalender
Terima Sebagian terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum
Pekerjaan dalam SPMK.
(Secara Parsial)
2. Masa Pelaksanaan bagian pekerjaan …………… [diisi
bagian pekerjaannya] selama ......... [diisi jumlah hari
kalender dalam angka dan huruf] hari kalender
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum
dalam SPMK.
3. Dst.
Catatan:
Ketentuan di atas diisi apabila diberlakukan serah terima
sebagian pekerjaan (secara parsial)
31.8 Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama 360 (tiga ratus enam
Pemeliharaan puluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan (PHO).
31.18 Serah Terima Dalam Kontrak ini diberlakukan serah terima pekerjaan
Sebagian sebagian atau secara parsial untuk bagian sebagai berikut:
Pekerjaan 1. ............................................................................................
2. ............................................................................................
3. Dst
[diisi bagian pekerjaan yang akan dilakukan serah terima
sebagian pekerjaan (secara parsial)]
Catatan:
Ketentuan di atas diisi apabila diberlakukan serah terima
sebagian pekerjaan (secara parsial) dan sudah ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan.
156
Pemeliharaan ..... (...... dalam huruf ........) hari kalender setelah Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan.
36.7 Penyesuaian Penyesuaian harga …………….. [dipilih: diberikan/tidak
Harga diberikan] dalam hal diberikan maka rumusannya sebagai
berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan
dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan
dan overhead, dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran komponen
keuntungan dan overhead maka a = 0,15
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga
kerja, bahan, alat kerja, dsb; Penjumlahan
a+b+c+d+....dst adalah 1,00
Bn, = Indeks harga komponen pada b u l a n saat
Cn, pekerjaan dilaksanakan
Dn
Bo, = Indeks harga komponen pada bulan
Co, penyampaian penawaran.
Do
157
e) Rumusan penyesuaian Harga Kontrak ditetapkan
sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+
........................................................... dst
Pn = Harga Kontrak setelah dilakukan
penyesuaian Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen
pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian
harga menggunakan rumusan penyesuaian
Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan
yang dilaksanakan.
f) Penyedia dapat mengajukan tagihan secara berkala
paling cepat 6 (enam) bulan setelah pekerjaan yang
diberikan penyesuaian harga tersebut dilaksanakan.
g) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK,
apabila Penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan beserta data-data dan telah dilakukan audit
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
42.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh
Tagihan PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah ........... (......
dalam huruf .........) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan
diterima oleh PPK.
158
........................ [diisi batasan/ketentuan yang dibolehkan
dalam penggunaannya, misalnya: untuk penelitian/riset]
159
76.1 Umur Konstruksi a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur Konstruksi
dan selama ........ (.........dalam huruf.................) tahun sejak
Pertanggungan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan. [diisi sesuai
terhadap dengan yang tertuang dalam dokumen perancangan]
Kegagalan b. Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan
Bangunan ditetapkan selama ........ (.........dalam huruf...........) tahun
sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan. [diisi sesuai
dengan umur rencana pada huruf a apabila umur
konstruksinya tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun]
77.4 Penyelesaian Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
Perselisihan/ para pihak sepakat menyelesaikan perselisihan/sengketa
SEngketa melalui :
1. …………. [apabila menggunakan alternatif penyelesaian
sengketa dipilih mediasi/konsiliasi] menunjuk …………
[diisi nama mediator/konsiliator]
atau
Dewan Sengketa menunjuk ………… [diisi nama
sejumlah anggota dewan sengketa]
160
LAMPIRAN A – SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
Harga Harga
%
Mata Satuan Satuan Satuan
No Kuantitas Terhadap Keterangan
Pembayaran Ukuran HPS Penawaran
HPS
(Rp) (Rp)
1 .................. .................. .................. .................. .................. .................. ..................
2 .................. .................. .................. .................. .................. .................. ..................
3 Dst
161
LAMPIRAN B – SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
CONTOH
DAFTAR ISI
162
Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:
dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada …………… [isi sesuai dengan nama
Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya
Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
163
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada …………… [isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
164
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
PENILAIAN RISIKO
PENETAPAN
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI SKALA
NO DAMPAK PENGENDALIAN
PEKERJAAN BAHAYA TINGKAT PRIORITAS
KEKERAPAN KEPARAHAN RISIKO K3
RISIKO
Keterangan:
Kolom (1), (2), (3) mengikuti tabel dalam LDP huruf M.6
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia
Dibuat oleh,
165
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
SASARAN
PROGRAM
TIPE/JENIS PENGENDALIAN KHUSUS
NO
PEKERJAAN RISIKO TOLOK SUMBER JANGKA INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN MONITORING
UKUR DAYA WAKTU PENCAPAIAN JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dibuat oleh,
166
BAB X
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
A1. Pendahuluan
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan gambar-gambar
yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan
instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang
diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus
dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi
tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut
dijumpai.
A4. Perijinan
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi lain yang
berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut.
Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya,
tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia
barang/jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material yang menghalangi
pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya
tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan
keluarnya.
167
mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air bekas dan sisa buangan
akan dibuang.
A8. Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah
gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan gambarnya, maka penyedia barang/jasa
harus segera meminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
A9. Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan
seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan
di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan
persetujuan dari direksi.
Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan
yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
168
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran
pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat
dimulai.
A13. Pematokan
a. Pematokan Jalur Pipa
169
Penyedia barang/jasa harus membuat patok-patok kayu dari balok 5/7 dan di tanam pada jalur pipa.
Yang di cat warna merah, dan tiap patok diberi tulisan STA :… sesuai jarak tiap 50 m’. Patok ditanam
agar kedudukan balok/patok cukup kuat dari gangguan luar. Pekerjaan ini harus mendapat
persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat
melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus
mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus memberitahukan
kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.
b. Pematokan untuk bangunan sipil
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil
bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat persetujuan
direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi
pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi
tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus memberitahukan
kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa untuk mendapat
persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur
dengan perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk
melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh penyedia
barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada
yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi.
Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga)
rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda
tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya
kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus mengajukan kembali
gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar
memungkinkan untuk diproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan
kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang
digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.
A14. Rambu-rambu
Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus menyediakan rambu-rambu
untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin
keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas
padat, penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang
perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di
dalam penawaran penyedia barang/jasa.
170
c. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.
e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar
belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
g. Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasan.
A20. Laporan-Laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan harian dan
laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-
kurangnya informasi yang mencakup :
171
a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
d. Kondisi cuaca.
172
SNI 03-2828-1992 Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir
SNI 03-2832-1992 Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum dengan
kadar air optimum.
SNI 03-2914-1992 Spesifikasi beton bertulang kedap air
SNI 03-3402-1994 Metode pengujian berat isi beton ringan struktural
SNI 03-3407-1994 Sifat kekekalan bentuk agregat terhadap larutan sodium sulfat
SNI 03-3422-1994 Metode pengujian batas susut tanah
SNI 03-3423-1994 Metode pengujuan analisis ukuran butir tanah dengan alat hidrometer
SNI 15-2049-1994 Semen Portland
SNI 03-3976-1995 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
SNI 15-3758-1995 Semen adukan pasangan
SNI 03-4142-1996 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no. 200
(0,0075 mm)
SNI 03-4431-1997 Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik pembebanan
SNI 03-4804-1998 Metode pengujian berat isi rongga udara dalam agregat.
SNI 03-6154-1999 Kawat boronjong.
SNI 03-2094-2000 Bata merah pejal untuk pasangan dinding
SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 03-6451-2000 Metode pengujian kuat lentur semen hidrolik
SNI 03-6477-2000 Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk agregat.
SNI 07-6401-2000 Spesifikasi kawat baja dengan proses kanal dingin untuk tulangan beton
SNI 03-1729-2002 Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
SNI 03-2491-2002 Metode pengujian kuat tarik belah beton.
SNI 03-2835-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
SNI 03-3449-2002 Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan.
SNI 03-6762-2002 Metode pengujian tiang pancang terhadap bahan lateral
SNI 03-6796-2002 Metode pengujian untuk menentukan daya dukung tanah dengan beban statis
pada pondasi dangkal
SNI 03-6806-2002 Tata cara perhitungan beton tidak bertulang struktural
SNI 03-6812-2002 Anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton
SNI 03-6814-2002 Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk tulangan beton
SNI 03-6817-2002 Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton
SNI 03-6820-2002 Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan
dasar semen
SNI 03-6821-2002 Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton pasangan dinding
SNI 03-6825-2002 Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen portland untuk pekerjaan
sipil
SNI 03-6861.2-2002 Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja)
SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural
SNI 03-6882-2002 Spesifikasi motar untuk pekerjaan pasangan
SNI 03-6889-2002 Tata cara pengambilan contoh agregat
SNI 03-6897-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
AASHTO M133-86 Pengawetan kayu untuk tiang pancang
B1. PEKERJAAN TANAH
B1.1 Umum
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau dahulu oleh tenaga
ahli.
173
Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan
dalam gambar, Penyedia barang/jasa harus segera menyampaikan kepada Direksi secara tertulis untuk
mendapatkan penyelesaian lebih lanjut, juga Penyedia barang/jasa harus menentukan letak bangunan
pelengkap seperti Direksi Keet, Gudang dan sebagainya.
174
c. Galian batu terdiri dari galian material yang umumnya menurut direksi perlu
menggunakan bor dan atau bahan peledak atau alat-alat khusus lainnya.
d. Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalaman lebih dari 20 cm dari
permukaan air konstan, dimana biasanya air tanah naik pada penggalian pondasi.
175
Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati untuk tidak mengganggu
setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk
pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa
sedemikian sehingga sesuai dengan petunjuk Direksi.
176
Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat membahayakan, misalnya
dapat merusak permukaan beton ataupun lapisan finishing yang lain.
Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan diratakan sampai nantinya
tidak akan timbul cacat-cacat seperti turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagainya.
B1.6 Lain-lain
Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu merah, dan sebagainya
harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan tersebut harus bersih, bebas dari
kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan yang diperuntukan.
177
beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana
disyaratkan.
Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi bahannya, tetapi jumlah
agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan
menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang rongga-rongga di antara agregat
kasar dan terdapat sedikit sisa untuk finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai dalam adukan
harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang sesuai
dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti Acuan Normatif
Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu Acuan Normatif yang dapat
diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif lainnya dapat pula diterapkan asal sudah
disetujui oleh direksi sebagai setara.
B2.3 Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan Normatif SNI 15-2049-
1994.
Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan harus dikirim ke
lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat lain dari pabrikan yang sudah disetujui.
Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia barang/jasa harus memberikan pada Direksi, satu faktur
untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama pabrikan, jenis dan jumlah semen yang dikirim,
bersama dengan sertifikat pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim
sudah diuji dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan Acuan Normatif.
Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air serta dilindungi dari
kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu atau menggumpal atau yang rusak
kantongnya akan ditolak.
Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan Normatif bila dianggap perlu
oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat
sertifikasi dari pabrikan.
Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya penyedia barang/jasa.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh pengujian dan memberikan bantuan yang
mungkin diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan semen dalam jumlah yang
cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan memberikan waktu yang cukup
untuk pelaksanaan pengujian.
178
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang di tempat yang sesuai
untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang tersebut harus benar-benar kering,
berventilasi baik, tidak tembus air dan berkapasitas cukup. Lantai gudang minimal harus 30 cm di
atas tanah atau di atas air yang mungkin tergenang dilantai. Ketika diangkut ke lapangan dengan
lori/gerobak, semen harus ditutup dengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air,
semen harus sesegera mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat
Direksi sudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari manapun, harus
ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa.
Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang terpisah, semen-semen harus
disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga yang dikirim dahulu dapat dipakai lebih dahulu.
B2.4 Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S No. 852 1965.
Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat halus adalah agreghat
yang lolos saringan 5 mm.
Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25 mm sampai 5 mm.
Pemakaian agregat all – in (semua gradasi) tidak diperbolehkan.
Untuk beton kurus harus bergradasi dari 38 mm – 5 mm sebelum pembetonan dimulai, sejumlah
contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Dari jumlah
tiap tersebut penyedia barang/jasa harus mengambil dua contoh yang representatif dan mengadakan
analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Semuanya harus sesuai
dengan British standard No. 812 : 1968 atau yang setara.
Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa harus mengusahakan
agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber yang disetujui untuk menjaga
agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi bahan harus dilakukan
sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang dipasok.
Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik disumber pemasokan atau
dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya sudah disetujui guna menjaga
kesinambungan kerja.
179
design) penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan mengecoran bagian manapun sebelum
rencana campurannya disetujui oleh Direksi. Direksi berwenang untuk meminta agar
penyedia barang/jasa menyerahkan hasil pengujian pada tenggang waktu tertentu dari
beton yang di cor dalam pekerjaan penyedia barang/jasa harus sudah memperhitungkan
biayanya dalam nilai penyedia barang/jasa.
Sebelum memulai pekerjaan, penyedia barang/jasa harus menyediakan 6 kubus beton dari tiap kelas,
kubus harus diuji pada tiap kekuatan 28 hari setelah dibuat. Penyedia barang/jasa harus
menyerahkan pada Direksi detil lengkap mengenai pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan
perhitungan rencana campuran. Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan pengecoran sebelum
Direksi menyetujui rencana campuran.
Perbandingan campuran yang diberikan di atas telah diperkirakan guna mencapai kekuatan yang
disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan bahwa yang dipakai bermutu
baik dan pengawasan dilakukan dengan baik.
Beton dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih
menentukan dari pada perbandingan campuran yang diperlihatkan.
Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk memperbaiki
perbandingan campuran atas biaya penyedia barang/jasa untuk mencapai kekuatan rencana.
180
K250 180 250 150 210 20-50 50-100
K225 150 225 125 190 20-50 50-100
K175 115 175 95 145 20-50 50-100
K125 80 125 70 105 20-50 50-100
181
Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap partikel
terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa adanya air yang
berlebihan.
182
Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung dipermukaan tanah, kecuali jika ditetapkan lain,
maka harus dibuat lantai kerja minimal 5 cm (1:3:5) di atas tanah sebelum tulangan beton
ditempatkan.
B2.20 Bekisting
183
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh Direksi. Penyedia
barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk menyetujui dalam jangka waktu yang cukup
sebelum pekerjaan dimulai.
Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang kuat serta cukup
jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan mengeras.
Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik, semua
sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran. Pengikat baja untuk di dalam atau
blok antara (spacer) yang sudah disetujui atau dipakai, bagian dari pengikat atau pengantara yang
ditanam permanen dalam beton sekurang-kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir
beton. Setiap lubang dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara yang harus
ditutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang campuran serta
konsistensinya sama dengan mutu beton induknya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus dilapisi dengan
triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi.
Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh Direksi lebih dari 3 kali sebelum memasang kayu
bekisting, Direksi akan memilih panil kayu yang boleh dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak
oleh Direksi harus disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu permukaan
akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Semua sudut kolom dan balok yang terbuka
harus diberi alur (1,5 cm) kecuali jika ditetapkan lain oleh Direksi. Kolom dan dinding harus diberi
lubang agar kotoran, debu, dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton dicorkan.
B2.21 Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihak karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu atau zat lainnya
yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna antara tulangan beton. Jika diinstruksikan oleh
Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum
penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
B2.21.1 Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984, British Standard No. 785 atau
yang setara untuk baja tulangan yang polos. Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang
sesuai dengan SII 0136-1984. British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir yang
bertegangan tinggi, tegangan rendah baja tulangan bertengan tinggi harus minimal 40 .0 kg/cm².
B2.21.2 Penyimpangan.
Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi alas kaki dari muka tanah
atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan dan karat.
B2.21.3 Penekukan
Pada tahap awal pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan daftar tekukan (Bending
Schedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua baja tulangan harus ditekuk secara tepat menurut
bentuk dan dimensi yang memperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan British Standard 4466 :
1969 atau yang setara yang dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi semua tempat. Baja
harus ditekuk dengan alat yang sudah disetujui oleh Direksi.
Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan,
tulangan yang mempunyai lengkungan atau tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh
dipakai.
Bila diperlukan suatu radius untuk tekukan atau lengkungan maka dikerjakan dengan sebuah per
yang mempunyai diameter 4 kali lebih besar dengan diameter batang yang ditekuk.
184
B2.21.4 Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat sesuai posisi yang diperlihatkan pada gambar dan harus
ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atau gantungan logam menurut
kebutuhan dan pada persilangan diikat dengan kawat baja pada pilar dinding dengan diameter tidak
kurang dari 2.6 mm, ujung-ujung kawat harus diarahkan kebagian tubuh utama beton.
Bila pengatur jarak dari spesi pracetak untuk mengatur tebal beton deking sekurang-kurangnya
harus mempunyai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang ditetapkan untuk beton yang sedang
di cor dan harus sekecil mungkin. Block-block ini harus dikencangkan dengan kawat yang ditanam
di dalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai.
Tulangan yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada siar kontruksi atau
lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda kecuali diperoleh persetujuan dari Direksi.
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari beton yang sudah
mengering atau mengering sebagian yang mungkin menempel dari pengecoran sebelumnya.
Sebelum pengecoran tulangan yang sudah dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh Direksi.
Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan dalam tenggang
waktu pekerjaan. Jarak minimal dari permukaan suatu batang termasuk sengkang kepermukaan
beton terdekat dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan.
185
B2.23 Toleransi untuk Beton yang Tidak Terbuka (tidak Diekspos)
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus tepat dalam batas-batas
toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Ukuran bagian antara lain pada
potongan-potongan balok/pelat harus tepat dengan toleransi – 0.3 cm sampai + 0.3 cm.
186
bekisting dan selanjutnya melakukan percobaan lagi sampai dihasilkan standar beton muka halus
yang disetujui oleh Direksi.
Rencana Penyedia barang/jasa untuk percobaan ini diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu
yang cukup lama sebelum pekerjaan beton dimulai.
B2.30 Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsur-unsur atau kotoran yang
berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat semen.
Direksi dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya pengujian ini dibebankan
pada penyedia barang/jasa.
B2.31.2 Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi adanya kebocoran.
Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang diijinkan, penyedia barang/jasa harus
mengadakan perbaikan secara umum atas biaya sendiri, setelah perbaikan selesai, metoda pengujian
hidrolis harus diulangi sebagaimana diuraikan pada ayat ini.
Pengujian tidak perlu diulangi jika:
a. Tidak terlihat adanya kebocoran dan
b. Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya dengan sumber air dari luar
atau produk lain yang disetujui Direksi.
Semua bahan harus dipakai dan diterapkan tepat sesuai dengan petunjuk pabrikan.
B3.2 Pabrikasi
B3.2.1 Pemeriksaan dan Sebagainya
Tukang-tukang yang digunakan adalah tenaga ahli pada bidangnya melaksanakan pekerjaan dengan
baik sesuai dengan petunjuk Direksi. Direksi mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu
melakukan pemeriksaaan pekerjaan dan tidak satupun pekerjaan dibongkar atau disiapkan untuk
dikirim sebelum disetujui oleh Direksi. Setiap pekerjaan yang dianggap tidak memenuhi syarat karena
cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana, Penyedia barang/jasa harus segera atau memperbaiki
187
dengan biaya sendiri. Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua alat-alat yang
diperlukan serta perancah agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
B3.2.3 Meluruskan
Plat harus diperiksa kerataannya, semua batang harus diperiksa keseluruhannya sebelum dilakukan
dan semua bagian tersebut harus bebas dari puntiran dan kalau perlu diadakan tindakan-tindakan
perbaikan sehingga kalau plat itu tersusun akan terlihat rapat seluruhnya.
B3.2.4 Memotong
Kecuali diisyaratkan lain, pekerjaan baja dapat dipotong dengan cara menggunting, menggergaji,
atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari pemotongan harus menyiku pada bidang
yang dipotong tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan. Penyelesaian pada permukaan
umumnya dilakukan oleh mesin atau gerinda. Bila digunakan las pemotong, maka hanya permukaan
yang merata dapat digerinda seperlunya. Ujung dari plat penguat harus dipotong dan diselesaikan
agar rapat dengan flens dari gambar ujung dan batang tekan, dan gelagar-gelagar batang lain yang
disambung dengan plat penyambung dengan memakai paku keling atau baut harus diratakan setelah
pabrikasi agar rapat seluruhnya. Pada sambungan batang tekan maka toleransi maksimum adalah
0.1 mm dan tidak untuk sambungan batang tarik maksimum 0.2 mm untuk setiap titik sambungan.
188
Direksi. Plat dan potongan yang hendak dilas harus bebas dari kotoran besi, minyak, gemuk cat dan
lainnya yang dapat mempengaruhi mutu pengelasan. Bila terjadi retak, susut, retak pada bahan dasar
, berlubang dan kurang tetap letaknya, harus disingkirkan.
B3.2.8 Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan semua plat
potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor
menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut-baut pas pada salah satu lubang ini dibor
lebih kecil dan baru kemudian diperbesar untuk mencapai ukuran yang sebenarnya. Cara lain adalah
bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah mengebor
seluruh kotoran besi harus disingkirkan, plat-plat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu.
189
B3.3.2 Pengangkutan dan Penanganan
Cara pengangkutan dan penanganan pekerjaan besi harus sesuai dengan cara yang telah disetujui
oleh Direksi. Sebelum penyerahan untuk pekerjaan, kalau dipakai pihak ketiga dalam pekerjaan
pemasangan untuk semua penyerahan dan bertanggung jawab untuk setiap kehilangan dan sewa
gudang yang dapat terjadi disebabkan oleh kelalaian dan kegagalan untuk menerima pekerjaan baja.
Segera setelah menerima penyerahan pekerjaan baja, pihak ketiga akan segera menyampaikan secara
tertulis kepada Direksi setiap kerusakan atau cacat tanpa ditunda-tunda atau kalau tidak demikian,
dia harus memperbaiki setiap kerusakan, kehilangan serta yang terjadi di luar dan sesudah
penyerahan atas biaya sendiri.
B3.3.3 Pemasangan
a. Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan dan
mendirikannya ditempat pekerjaan, memasang dan mengelingkan baut atau las seluruh
pekerjaan baja. Pekerjaan baja tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang
digunakan mendapat persetujuan dari Direksi. Semua bagian harus dikerjakan secara hati-hati
dan dipasang dengan teliti, Drift yang dipakai mempunyai diameter yang lebih kecil dari
diameter lubang paku keling atau baut, dan digunakan untuk membawa bagian pada posisinya
yang tepat seperti diisyaratkan di bawah ini. Penggunaan martil yang berlebihan yang dapat
merusak atau menganggu material tidak diperkenankan. Setiap kesalahan pada pekerjaan
bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta menyulitkan pengepasan bagian-bagian
pekerjaan dengan menggunakan drift secara wajar harus dilaporkan kepada Direksi.
Permukaan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum dipasang. Kopel dan sambungan
lapangan sebanyak 50 % sebelum dikeling atau dibuat 2 lubang pada setiap diisi kurangnya 40
% dari lubang diisi dengan baut. Selanjutnya sekurang-kurangnya 10 % dari lubang pada suatu
kelompok dikeling atau dibaut dengan permanen sebelum baut montase atau drift diangkat
(disingkirkan).
b. Drift, Paku Keling Baut Stel dan Sebagainya
Penyedia barang/jasa harus menyediakan untuk digunakan sendiri, semua pararel drift untuk
montase yang mungkin diperlukan dan akan tetap menjadi miliknya bila dipindahkan dari
tempat pekerjaan atas biaya sendiri. Setelah selesai pekerjaan semua stel, setiap paku keling dan
baut yang berlebih akan diserahkan kepada Direksi atau biaya Penyedia barang/jasa.
c. Drift Paralel Untuk Montase
Batang tak berulir dari drift paralel yang digunakan pada montase dibuat sesuai dengan
diameter yang diperlukan, dan panjangnya tidak kurang dari jumlah tebal minimal yang akan
dilalui oleh Drift itu ditambah satu kali drift itu.
190
terbentuk jelek atau dengan kepala yang cacad atau dengan kepala yang sangat eksentris
terhadap batangnya harus dipotong dan diganti dengan paku keling yang baik, membentuk
kembali kepala paku keling tidak diperkenankan. Kepal paku keling yang agak pipih dapat
digunakan pada tempat-tempat tertentu kalau ditentukan oleh Direksi.
B3.3.5 Galvanis
Bila ditentukan ada pekerjaan Galvanisasi maka yang dikehendaki adalah Galvanisasi celup panas.
191
Satuan yang dibuat dari galvanis harus dipasang memakai paku sekrup galvani atau dengan
memakai lembaran penutup (holderbats) yang bentuk dan ukurannya tertera dalam gambar.
c. Memateri
Solder mematri dengan mutunya paling baik yaitu terdiri dari ½ timah hitam dan ½ timah putih.
Muriatic acid harus dipergunakan sebagai peleburnya kedua zat.
192
Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau beton
atau pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan tanah atau
pelindung-pelindung erosi.
B4.2 Bahan-bahan
B4.2.1 Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton dan secara umum
harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8
B4.2.2 Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan tangan
b. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
c. Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat adanya zat-zat
organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan teh yang sedang
kepekatannya.
d. Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat tidak boleh
lebih dari 10 %
e. Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari 0,6 % alkali,
dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh menunjukan sifat reaktif
terhadap alkali.
f. Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding yaitu yang
menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh kurang dari 65 % pada
pengujian 7 hari.
g. Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
h. Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
193
B4.2.5 Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai semua seperti yang
dipakai untuk pekerjaan beton
B4.2.6 Kapur
Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah disetujui Direksi
B4.2.7 Lain-lain
Bahan-bahan lain yang dipakai untuk pelaksanaan seperti tegel-tegel teraso, keramik dan lain-lain
harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh direksi atau seperti yang disyaratkan pada saat rapat
penjelasan.
B4.3 Adukan
B4.3.1 Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas yang rata dan keras,
tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan dari Direksi.
Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan dengan tangan (dengan
memakai cangkul dan sebagainya) sampai diperlihatkan warna adukan yang merata.
B.4.3.2 Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau dalam uraian dan
syarat-syarat ini.
194
Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direksi.
B4.52 Pemasangan
Penembokan harus dipilih dan dipasang dengan ukuran seperti pada gambar rencana juga mengenai
tinggi dan tebalnya. Sebelum pemasangan bata merah harus dibasahi dulu dengan air untuk
menjamin pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bata merah. Pasangan bata merah dan lainnya
harus disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bata merah yang satu dengan yang lainnya.
Penembokkan harus dilaksanakan pada keadaan cuaca yang baik, ataupun dengan perlindungan
yang khusus dan tiap hari tidak diperbolehkan melaksanakan pasangan dengan tinggi melebihi 1 cm.
B4.5.3. Mengorek
Semua hubungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar daya pelekat antara mortar plesteran dan
tembok dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
B4.6.2 Mortar
Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain dapat dipakai
campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk bangunan reservoir ataupun bangunan
lain yang fungsinya hampir sama yang dipakai campuran M2.
195
B5.1.3 Pemasangan rangka Pada Rangka Logam
Kaca harus dipotong sesuai dengan yang dikehendaki panjangnya dengan mengurangi ukuran bersih
1 mm pada keempat sisinya kemudian baru disisipkan dan dipasang pada rangka.
B5.2 Pengecatan
B5.2.1 Material, Ketentuan Umum
Semua jenis material harus dari merk terkenal baik (Danapaint, ICI atau sejenisnya yang disetujui
oleh Direksi).
Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh pabrik pembuatnya
dengan tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Isi daripada cat yang akan dipakai
dikeluarkan dan ditempatkan pada tempat tertentu serta diaduk sampai rata betul baik mengenai
warna serta kekentalannya sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu pada saat dipakai.
196
pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang harus
ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong
sekeliling bagian yang pecah tersebut dan kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak
menampakkan bekas.
B5.5 Perancah
Perancah untuk keperluan pengecatan harus dipersiapkan dan harus sesuai dengan pekerjaan yang
akan dilaksanakan
B5.8 Perpipaan/Plumbing
197
B5.8.1 Umum
Penyedia barang/jasa harus melaksanakan semua pekerjaan seperti yang terlihat pada gambar
rencana untuk memasang :
a. Sistem pipa distribusi air bersih untuk gedung tersebut
b. Sistem pembuangan air kotor
c. Pelengkap
Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh tentang penyediaan dan pemasangan seluruh
sistem sampai pada pengetesan sehingga semua sistem bekerja sesuai dengan rencana.
B5.8.2 Material
Pipa-pipa Baja Galvavized, semua pipa baja galvanized serta perlengkapan harus dari jenisyang
disetujui serta standard yang berlaku (ditentukan kemudian)
B5.8.7 Pemasangan
Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan seperti tersebut
dibawah ini :
a. Pipa-pipa air harus dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan lurus-lurus
b. Seluruh panjang pipa utuh harus dipakai kecuali jika panjang yang terpasang lebih pendek
daripada panjang pipa.
c. Pipa yang ditempatkan di atas tanah sedapat mungkin harus didukung secara merata dan
material yang langsung berhubungan dengan pipa harus bersih atau bebas dari batu besar
atau bahan-bahan yang merusak pipa.
d. Pipa dan sambungannya harus dilaksanakan secara seksama untuk menjamin lancarnya
aliran air terutama sekali pada saluran pembuangan air kotor dan juga untuk memudahkan
pengontrolan dari sistem.
e. Ujung-ujung pipa yang terbuka kadang-kadang harus ditutup selama jangka waktu
pelaksanaan untuk menghindarkan kotoran atau lumpur yang akan masuk kedalam pipa.
f. Test yang akan menguji apakah seluruh sistem telah dapat bekerja dengan baik harus
dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan akhir.
198
B5.8.8 Test Pelayanan Sistem Air Bersih
Semua pipa pelayanan dan pipa utama harus ditest dengan tekanan hidrolis 7 kg/cm² atau dua kali
tekanan yang nantinya akan bekerja. Air harus diberikan pada sistem tersebut dengan pompa tekan
dan diberikan secara terus menerus selama 1 jam. Tidak boleh ada pipa-pipa potongan ataupun
peralatan/pelengkap lain yang ditutup atau ditimbun kembali tanpa ada persetujuan dari Direksi.
Sesudah selesainya pemasangan dan sebelum sistem tersebut dipakai maka untuk mematikan kuman-
kuman diberi chlor yang ditentukan oleh Direksi.
199
yang terpilih. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dilaksanakan dengan hati-
hati supaya tidak merusak pipa.
200
B5.11.4 Ujung-ujung Kabel
Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel sebaiknya dijaga dengan cara tertentu agar air jangan sampai
masuk sampai sambungan yang permanen selesai dibuat.
B5.11.8 Gambar-gambar
Penyedia barang/jasa harus memelihara catatan-catatan kabel dan menyiapkan gambar-gambar
untuk memberikan detil secara teliti, layout seluruh kabel ditambah potongan melintang dan lokasi
kabel. Catatan-catatan asli dibuat satu copynya serta gambar-gambarnya diajukan Direksi untuk
disetujui.
201
Pipa harus dipasang lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai dengan gambar rencana, dasar parit
harus dibentuk sedemikian rupa agar memberi penopangan keliling yang merata dan kuat bagi
bagian bawah setiap pipa. Pipa tidak boleh dipasang bila menurut anggapan Direksi/Tenaga Ahli
keadaan parit tidak memenuhi syarat.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang memadai dan layak untuk melaksanakan
pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus diperiksa dengan teliti untuk mengetahui
bila ada keretakan sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Semua pipa dan alat bantu harus
diturunkan ke dalam saluran secara hati-hati, batang demi batang dengan memakai derek, tambang
atau peralatan lain yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakan pada cat atau lapisan pelindung.
Material sama sekali tidak boleh dijatuhkan atau dihempaskan ke dalam saluran.
B5.15.3 Perbaikan
Setiap kebocoran yang ditemukan harus diperbaiki sampai tidak ditemukan lagi kebocoran. Setelah
perbaikan selesai, cara pengujian tercantum dalam nomor 8h harus diulangi.
Pengujian tidak perlu diulang, jika :
a. Tidak ditemukan lagi kebocoran
b. Penurunan permukaan air tidak melebihi ketentuan dalam nomor 14b
202
c. Biaya yang termasuk dalam pengujian adalah :
d. Memperoleh air untuk mengisi bangunan pengolahan pada saat pengujian
e. Menghentikan kebocoran.
C3. Kayu
C3.1 Mutu Kayu
Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga harus kayu dengan
mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu seperti mata
kayu, retak-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses pengeringan udara
mininum 3 bulan.
203
Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyai jarak tidak kurang dari 7,5
cm dari batang yang berdampingan.
Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus terhadap lapisan di bawahnya
atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan dari bentuk kayu.
Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan dari kayu-kayu berdampingan dengan jarak horizontal 2,5
cm.
Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik dan bila kayu-
kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus
diganti oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya.
C6. Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali penyimpangan-penyimpangan
sedikit akibat penggergajian di perkebunan. Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan
seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana.
C9. Pabrikasi
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi persiapan pekerjaan
pabrikasi juga termasuk penyedian semua plat-plat penyambung,sekrup-sekrup, paku, dan lain
sebagainya, sehingga pekerjaan dapat dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan gambar rencana.
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan seperti perancah-
perancah dan lain sebagainya, untuk mendukung dan memasang konstruksi tersebut pada tempat
yang sesuai dengan gambar rencana.
204
Jika digunakan ter untuk mengawetkan kayu maka bagian kayu tersebut harus kering dulu sebelum
dipasang. Untuk bagian-bagian yang nantinya tidak tertutup oleh lapisan tanah dan sebagainya bisa
dilaksanakan pengeteran setelah bangunan terpasang.
Setelah pengolahan bagian-bagian kayu dengan minyak-minyak pengawet kayu maka dapat dilapisi
dengan satu lapisan menie atau bahan lain yang telah disetujui. Setelah lapisan menie maka harus
diplamur dan setelah digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang disetujui mutunya.
Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai setelah pemasangan kayu konstruksi,
harus terlebih dahulu diberi menie 2 kali sebelum pemasangan.
Tidak diperkenankan mencat selama permukaan kayu terpengaruh oleh air hujan atau selama
permukaan kayu atau besi masih basah.
Setelah sekurang-kurangnya 24 jam baru lapisan cat yang berikut dapat diberikan dan setiap lapisan
cat harus kering betul sebelum yang berikutnya diberikan.
2. Dokumen Gambar
Peserta pelelangan harus melampirkan gambar beserta brosur asli dari pabrik dalam dokumen
penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan spesifikasi teknis dari Baja Las Spiral, Pipa Baja
Lapis Seng (GIP), PVC atau HDPE dan Perlengkapan Perpipaan yang ditawarkan.
3. Keselamatan Kerja
Kontraktor harus menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja maupun masyarakat
disekeliling workshop dan lokasi pemasangan, mengikuti peraturan keselamatan yang dikeluarkan
oleh pemerintah, antaralain Lokasi pemasangan harus diberi pagar/jaring untuk mencegah
benda-benda jatuh yang bisa menyebabkan jatuhnya korban, dibuat jeruji sementara ditempat
yang beresiko tinggi orang dapat jatuh dan menjaga keamanan hal-hal yang berhubungan dengan
listrik dan keamanan lalulintas. Tenaga K3 Konstruksi wajib memiliki Sertifikat yang dikeluarkan
oleh Depnakertrans, memiliki NPWP dan dilampirkan pada dokumen penawaran (dapat
menggugurkan penawaran jika tidak dilampirkan).
4. Rencana Kerja /Time Schedule
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, kontraktor harus menyerahkan rencana
kerja (time schedule) untuk disetujui direksi. Kontraktor tidak diperbolehkan merubah rencana
kerja tanpa persetujuan pemberi tugas. Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time
205
schedule, maka pemberi tugas dapat menginstruksikan kepada kontraktor untuk meninjau
kembali jadwal yang ada.
5. Gambar Pelaksanaan /Shop Drawing
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan shop drawing kepada
direksi. Shop drawing harus dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai komponen-
komponen yang ada dalam suatu instalasi, meliputi lokasi, type, ukuran-ukuran baut dll, yang
seluruhnya harus disediakan oleh kontraktor sesuai dengan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan.Shop drawing harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan dalam pelaksanaan
pekerjaannya dibuat secara efektif dan ekonomis.
Selama waktu yang ditentukan didalam time schedule, kontraktor harus mengajukan shop
drawing untuk disetujui oleh pemberi tugas.
Gambar yang disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pemberi tugas.
Setiap shop drawing yang tidak disetujui oleh pemberi tugas, harus segera diperbaiki oleh
kontraktor sesuai dengan keinginan pemberi tugas dan harus segera diserahkan kembali.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaian dalam shop drawing.
6. Lokasi Instalasi
Kontraktor harus memeriksa rute transportasi dari pabrik pipa ke lokasi gudang pipa sementara
yang akan ditentukan oleh pemberi tugas.Kontraktor dapat memanfaatkan fasilitas listrik dan air
yang ada di lokasi dan untuk semua ini kontraktor harus membayar kepada pihak PDAM atau
pihak yang terkait dan apabila tidak ada fasilitas tersebut maka kontraktor harus sudah
memperhitungkan dan membiayai sendiri semua pengeluaran tersebut.
Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus membenahi semua perlengkapannya dan lokasi proyek
harus sudah bersih dan siap untuk digunakan sesuai dengan keinginan pemberi tugas.
III. PVC
Pipa PVC harus sesuai dengan standar SII 0344-82, untuk ND 63 mm atau lebih besar digunakan
S 12,5 dan ND lebih kecil dengan 63 mm digunakan S 10 dalam hal ini disesuaikan dengan
perhitungan sistim hydrolis,sedangkan panjang per batang 6 ( enam ) meter dengan tipe
sambungan menggunakan ring karet dan disupply secara integral dimana pada ujung pipa dibevel
dengan kemiringan 15 derajat. Fiting pipa PVC dengan injection moulded sesuai dengan standar
ISO 264 dengan sambungan ring karet, atau standar lain yang dapat dipakai ISO 3606, ISO 2035
206
dan ISO 2043,fiting yang tidak memakai PVC dapat digunakan besi car ulet atau besi cor abu abu
sesuai dengan standar ISO 2531 dan ISO /R 13. Untuk perbaikan pipa bila terjadi kerusakan maka
diperlukan Repair Socket.
Pelumas pada pemasangan pipa PVC dengan ring karet harus diadakan oleh kontraktor dan bahan
pelumas tidak beracun. Matrial ring karet yaitu karet sintetis atau styrene butadiene atau yang
lebih baik sehingga tahan terhadap serangan micro organisme. Pengetesan dipabrik harus
dilaksanakan sesuai dengan standar pipa yang disuplai dilakukan secara random sampling/batch
testing. Penandaan/marking pada pipa meliputi diameter, S seri, tahun pembuatan dan nama
pabrik pembuat pipa tersebut.
- Dalam penawaran biaya, Penyedia Jasa sudah memperhitungkan biaya pengelasan /
penyambungan pipa.
IV. Pipa HDPE (High Density Polyethylene)
Material HDPE harus sesuai dengan standar ISO 4427 atau yang tahan terhadap bahan kimia
sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam standar ASTM D 3350-74 dalam hal ini pipa HDPE
dapat diaplikasikan pada cairan Alum Sulfat. Temperatur kerja Pipa HDPE yaitu 32 derajat Celcius.
Dimensi pipa HDPE harus sesuai dengan standar ISO 4065 dan ISO 4427 dan toleransi dimensi
diameter luar sesuai dengan standar ISO 3607. Klas tekanan, 10 bar, 8 bar dan 6,3 bar disesuaikan
dengan perhitungan sistim hydrolis. Pengetesan dipabrik harus dilaksanakan sesuai dengan
standar pipa yang disuplai dilakukan secara random sampling/batch testing. Penandaan /marking
pada pipa meliputi diameter, klas tekanan, tahun pembuatan dan nama pabrik pembuat pipa
tersebut. Adapun pipa HDPE yang digunakan :
- Spesifikasi pipa HDPE yang digunakan adalah sesuai dengan SNI 06 - 4829 – 2005 yaitu PE
100, SDR 17 (PN 10).
- Dalam penawaran biaya, Penyedia Jasa sudah memperhitungkan biaya pengelasan /
penyambungan pipa.
207
VII. Dismantling Joint, Bend, Tee, Reducer
Digunakan untuk menyambung bagian pipa yang berflange dilengkapi ring karet, penjepit, baut,
mur dan ring. Baut, mur dan ring terbuat dari baja low carbon kekuatan tinggi sesuai dengan
standar ASTM 307, dan juga harus di hot dip galvanized. Dan semua accessories mampu menahan
tekanan kerja minimum 10 bar.
208
Katup pelepas udara jenis Double air valve anti vacum dengan inlet flange integral dengan
isolating valve, matrial body yaitu ductile iron GGG 50, tekanan kerja minimum 10 bar.
6. Hidran kebakaran (Fire Hydrant)
Sistim perpipaan hidran kebakaran terdiri dari duck foot bend, gate valve dan hidran pilar yang
dilengkapi dengan nipple(sistim koneksi/sambungan secara cepat) untuk slang/ hose pemadam
kebakaran. Hidran pilar terbuat dari besi cor ulet untuk body dan bronse untuk bagian dalam yang
mudah berkarat. Hidran pilar harus dicat dengan warna merah tua.
7. Hidran Umum
Penyelenggaraan Hidran Umum harus memenuhi ketentuan umum sebagai berikut:
a. Hidran Umum harus dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman;
b. Pekerjaan pemasangan Hidran Umum harus sesuai ketentuan teknis teknologis;
c. Hidran Umum dipasang pada lokasi yang ada jaringan pipa air minum dan/atau merupakan
sistem pelayanan dari SPAM;
d. Hidran Umum ditempatkan di daerah rawan air minum, daerah kumuh, masyarakat
berpenghasilan rendah, daerah terpencil/terisolasi.
e. Pada kondisi tertentu, Hidran Umum dapat berfungsi sebagai TA.
209
Drugs Administration), Tidak beracun, tidak berbau dan tidak dapat merubah rasa sehingga
aman untuk menyimpan air minum dan makanan.
g. Memiliki Dinding Multi Lapis.
Tangki Air Polyethylene memiliki 3 lapisan terdiri dari :
- Lapisan Luar : Memiliki warna yang bervariasi,tahan panas dan tahan terhadap sina UV.
- Lapisan Tengah : Terbuat dari bahan PE Foam yang berfungsi untuk penahan panas,
benturan dan elastisitas sehingga tidak mudah pecah
- Lapisan Dalam : Terbuat dari bahan PE Putih Deluxe yang berguna untuk menghambat
pertumbuhan Jamur, Halus dan tidak berbau.
h. Aksesoris Lengkap.
Aksesoris untuk Tangki Air Polyethylene berupa : Fitting untuk Lubang Output dan Input Air
sudah termasuk beserta Tutup Standart yang dapat menjaga agar air minum tidak menjadi
kotor karena di masuki oleh kotoran yang tidak di inginkan. Lubang untuk Input atau Output
Air adalah standart dan dapat juga sesuai dengan permintaan.
1. Peralatan Kontraktor
Kontraktor harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan,
minimalsebagai berikut:
a. Satu buah truk ukuran sedang untuk menangani pengangkutan perpipaan.
b. Alat pemotong pipa secara mekanis (Mechanically Operated Pipe Cutter) atau setara yang
dapatdipergunakan untuk pekerjaan pemotongan pipa.
c. Peralatan penyambung pipa dan peralatan untuk menurunkan pipa kedalam parit-parit yang
sesuai / memadai.
d. Peralatan pengelasan yang memadai.
e. Stamper Vibrator, untuk memadatkan urugan : sebuah, setiap lokasi.
210
f. Pompa Piston kapasitas minimum 2 m3/jam, minimal satu buah tiap lokasi, untuk
mengeringkan genangan air dalam parit pipa.
g. Kunci Torsi (Torque Spanner) untuk mengencangkan baut pada sambungan flens dengan
diameter nominal 150mm s/d 800mm.
h. Tamping Bars.
i. Peralatan survey Geodetic.
j. Peralatan pengujian tekanan hidrostatis seperti yang disyaratkan pada butir V.
k. Khusus pemasangan pipa antar pulau atau melintasi laut penyedia jasa harus menyediakan
peralatan pendukung seperti perahu dan alat selam.
Sebelum dimulai pekerjaan ini, semua peralatan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi
/Tenaga Ahli.
2. Gambar-gambar Kerja
Setelah satu bulan pengujian tekanan hidrostatis selesai seluruhnya dengan memuaskan,
kontraktor harus mengirimkan kepada Tenaga Ahli atas biaya sendiri, dua eksemplar foto copy
atau afruk dan aslinya /kalkir dan gambar-gambar kerja (As Built Drawings) yang
memperlihatkan jaringan perpipaan yang terpasang termasuk sambungan-sambungan dengan
jaringan perpipaan lainnya (bila ada). Semua gambar-gambar kerja perpipaan dikaitkan dengan :
a. Ketinggian Asjalan, dan
b. Bangunan-bangunan sekitarnya.
Gambar-gambar kerja tersebut untuk diperiksa dan disetujui oleh Tenaga Ahli.
211
penggalian untuk menentukan lokasi Konstruksi didalam tanah yang ada, atas biaya sendiri
dan dibawah pengawasan pemberi tugas.
Dimana perlu Kontraktor harus melaksanakan penggalian dan penimbunan lanjutan, guna
keperluan bangunan-bangunan seperti bantalan-bantalan penahan, dan ruangan-ruangan
katup. Biaya tersendiri telah disediakan untuk penggalian-penggalian untuk keperluan
beberapa bangunan khusus.
Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan tidak stabil, seperti debu,
sampah dan sebagainya dan dalam pandangan Direksi/Tenaga Ahli harus disingkirkan, maka
Kontraktor harus mengadakan penggalian dan menyingkirkan bahan-bahan yang tidak stabil
tersebut. Jika menurut pendapat Direksi / Tenaga Ahli diperlukan pondasi khusus, seperti
penggantian tanah atau penimbunan dengan bahan yang sesuai, Kontraktor harus
menyelesaikan dengan petunjuk Direksi/Tenaga Ahli. Pembayaran tambahan akan disediakan
untuk pekerjaan tambah yang disetujui Direksi / Tenaga Ahli.
c) Kelancaran Pekerjaan
Semua tanah galian harus ditimbun sedemikian, sehingga tidak mengganggu pekerjaan, dan
tidak mengganggu jalan orang atau lalu lintas. Bahan galian tidak boleh merusak bangunan-
bangunan umum atau bangunan-bangunan perorangan Iainnya. Jika perlu dan diminta oleh
Direksi/Tenaga Ahli, Kontraktor harus mengangkut bahan galian untuk dibuang, sesuai
dengan petunjuk Direksi/Tenaga Ahli. Galian harus diberi penguatan jika diperlukan,
sehingga tidak runtuh dan menjaga para pekerja untuk bekerja dengan aman. Pengamanan
permukaan jalan dan bangunan-bangunan lainnya harus dibuat seperti yang ditunjukan oleh
Direksi / Tenaga Ahli.
Kontraktor harus melengkapi pekerjaan dengan saluran pembuangan air yang baik, sampai
Direksi/Tenaga Ahli menyatakan, bahwa seluruh pekerjaan pada pokoknya telah lengkap.
Kontraktor harus menjamin, bahwa seluruh pekerjaan pada pokoknya telah lengkap.
Kontraktor harus menjamin, bahwa seluruh pekerjaan sedapat mungkin dikerjakan dalam
keadaan kering.
Daerah-daerah penggalian harus mempunyai saluran pembuangan air yang baik, dan bebas
genangan air, Kontraktor tetap bertanggung jawab atas kelancarannya dan keselamatan
pekerja setiap waktu, serta perbaikan-perbaikan dengan biaya sendiri kerusakan pada
pekerjaan, termasuk yang diakibatkan oleh banjir, kecuali ditentukan lain dengan persetujuan
Direksi/Tenaga Ahli.
2. Galian Tanah
a. Klasifikasi Galian
Dalam pekerjaan pemasangan pipa diklasifikasikan jenis galian menurut tingkat kesulitannya
untuk menentukan pembiayaannya sebagai berikut:
a) Galian tanah biasa.
b) Galian Jalan.
c) Galian tanah keras/cadas, merupakan tanah berbatu yang umumnya untuk menggali,
perlu menggunakan bar, dan atau bahan peledak atau alat khusus lainnya.
d) Galian tanah yang selalu berair yang mana timbul masalah air tanah setelah mencapai
kedalaman galian Iebih dan 0,20 m dari permukaan air konstan.
Semua jenis galian ini harus telah diperhatikan dan diperhitungkan oleh Kontraktor sehingga
harus dilaksanakan sesuai dengan Kontrak.
Apabila terdapat masalah dengan sulitnya pelaksanaan galian maka harus dilaporkan kepada
Direksi/Tenaga Ahli dengan alternatif pelaksanaannya atau perubahannya untuk disetujui
oleh Direksi/Tenaga Ahli, Kontraktor tidak diperbolehkan memasang pipa didalam parit,
sebelum parit-parit tersebut diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli.
212
b. Penggalian Parit-parit Pipa
Arah, ukuran dan letak/posisi galian parit-parit pipa harus sesuai dengan gambar-gambar
rencana. Untuk itu patok-patok (Signt Rails) yang kuat harus dipasang dan dipelihara oleh
Kontraktor yang setiap percobaan arah dan kelandaian atau dimana saja yang dianggap perlu
dengan jarak satu dengan lainnya tidak melebihi 40 m. Pada setiap patok-patok (Rails) harus
diberi tanda diameter dan kedalaman penggalian yang harus dipakai sebagai patokan. Untuk
mengurangi resiko kerusakan, penggalian parit-parit dekat instalasi yang telah ada harus
dikerjakan dengan tangan.
Dalam hal pada parit terdapat pasangan batu, bongkah-bongkah atau rintangan lain, maka
Kontraktor harus menggali rintangan tersebut sampai 20 cm dibawah dasar parit serta disetiap
sisi pipa dan perlengkapannya, kemudian mengisi kembali dengan pasir dan memadatkannya
sampai ketinggian yang telah ditentukan.
Panjang parit yang digali harus disesuaikan dengan pipa-pipa yang harus dipasang sesuai
gambar-gambar rencana.
Lebar galian harus cukup untuk dapat meletakan pipa dan nenyambungkannya dengan baik,
dan timbunan harus ditempatkan dan dimanfaatkan seperti yang diisyaratkan.
Galian harus dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan, seperti untuk memasukan
penyangga-penyangga, penguatan-penguatan galian dan peralatan-peralatan pipa.
Ruang penyambung harus dibuat pada setiap sambungan, agar sambungan dapat dikerjakan
dengan baik.
Galian harus dibuat sampai kedalaman yang ditentukan untuk membuat dasar pipa yang rata
dan seragam pada tanah yang padat pada setiap tempat, diantara ruang penyambungan.
c. Penguat Parit-parit
Bilamana perlu kontraktar harus memperkuat dinding parit-parit untuk mencegah
kelongsoran tanah diluar galian dan yang akan merusak bangunan didekatnya. Harga kontrak
dianggap telah mencakup biaya untuk keperluan tersebut.
d. Sarana-sarana yang ada
Dimana penggalian-penggalian parit dilaksanakan berdekatan atau melewati saluran
buangan, pipa-pipa, kabel-kabel dan lain sebagainya, maka kontraktor bilamana perlu harus
mempergunakan penguat sementara atau gantungan, sedangkan dalam hal saluran-saluran
buangan, pipa-pipa, kabel-kabel dan lain sebagainya. Tergantung untuk sementara waktu,
harus diganti/diperbaiki, seperti semula.
Dimana menurut pendapat Direksi, pembuatan saluran pipa tidak dapat dilaksanakan dengan
baik tanpa memotong saluran buangan, pipa, kabel dan lain sebagainya atau memperkuat
dengan beton untuk selama-lamanya, maka Direksi akan memerintah Kontraktor untuk
mengerjakannya. Meskipun telah mendapat informasi yang bersangkutan dan Direksi atau
Pemberi Tugas, Kontraktor berkewajiban untuk meyakinkan diri dan pemeriksaan lapang yang
dilakukan sendiri dan dari pejabat-pejabat pengadaan resmi dan badan-badan umum resmi
lainnya, mengenai letak kedudukan semua sarana, pipa-pipa dan kabel-kabel baik yang
dibawah maupun diatas permukaan tanah, di lapangan atau didekatnya.
Pada persimpangan jalan, kontraktor hanus menggali parit dengan lebar seperti tertera pada
gambar rencana. Pengerjaan tambahan pada jalan-jalan disebabkan pelebaran tambahan pada
parit-parit dikerjakan atas biaya kontraktor.
Kontraktor harus menyingkirkan pengerasan permukaan jalan sebagai bagian dari
penggalian, dan jumlah yang disingkirkan tergantung pada lebar galian yang ditunjukan
untuk pemasangan pipa dan panjang daerah pengerasan yang diperlukan untuk disingkirkan
untuk pemasangan katup-katup lubang kontrol (manhole) atau konstruksi lainnya.
213
e. Bahan-bahan Galian
Kontraktor harus membuat persiapan-persiapan sendiri untuk menampung sementara bahan-
bahan galian yang diperlukan untuk menimbunkembali galian parit-parit, termasuk
pekerjaan-pekerjaan dua kali penimbunansementara bahan-bahan galian tidak boleh
mengganggu lalu lintas umum, kecuali kalau Direksi/Tenaga Ahli memberi keputusan lain,
bahan galian yang tidak diperlukan lagi atau tidak dapat digunakan sebagai bahan timbunan
atau keperluan lain di pekerjaan, menjadi milik kontraktor yang berkewajiban penuh atas
pengangkutan dan lapangan ketempat pembuangan akhir. Setiap bagian dan dasar galian
yang dibuat tidak sesuai dengan yang disyaratkan harus mengganti dengan bahan yang
disetujui, seperti yang diisyaratkanoleh Direksi/Tenaga Ahli.
3. Urugan
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit harus dilakukan sesuai gambar-gambar rencana
dan spesifikasinya serta disebutkan dalam “pekerjaan tanah”.
Penimbunan keliling parit-parit harus mencapai ketebalan 30 cm, sebelum uji coba hidrolis
dilaksanakan, akan tetapi sambungan-sambungan harus tetap kelihatan. Penimbunan kembali
harus dilakukan secepat mungkin setelah diadakan uji coba, kecuali Direksi/Tenaga Ahli membuat
keputusan lain.
Pada tanah-tanah landai, dimana timbunan kembali parit-parit akan dapat mengalami pengikisan,
maka atas permintaan Direksi/Tenaga AhIi rumput harus ditanam oleh kontraktor, untuk
mencegah tebal urugan diatas pipa menjadi kurang dari batas minimum. Biaya untuk ini menjadi
beban kontraktor.
a. Bahan-bahan Urugan
Semua bahan timbunan/urugan harus bebas dari batuan, sampah atau bahan lain yang
menurutDireksi/Tenaga Ahli tidak sesuai sebagai bahan urugan.
a) Bahan dan Galian Tanah
Jika macam bahan timbunan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar,
kontraktor dapat menimbun dengan bahan galian, meliputi bahan-bahan yang
mengandung lempung pasir, kerikil atau bahan lainnya yang bebas dari kotoran dan
menurut petunjuk Direksi/Tenaga AhIi dapat dipakai sebagai bahan timbunan.
b) Bahan dariPasir dan Kerikil
Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir alam, dengan
butiran dan halus sampai kasar, dan bebas dari kotoran, debu-debu atau bahan-bahan lain
yang menurut Direksi/Tenaga Ahli dapat dianggap tidak dikehendaki/tidak sesuai.
Lempung yang terdapat pada pasir, tidak boleh melebihi 10% berat keseluruhannya.
Jika penimbunan pasir dan kerikil halus tidak ditunjukkan dalam gambar rencana, dan
jika menurut Direksi/Tenaga Ahli harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan,
kontraktor harus menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil harus sesuai
petunjuk Direksi/Tenaga Ahli sebagai suatu pekerjaan tambahan dan sebaliknya sebagai
suatu pekerjaan tambahan dan sebaliknya sebagai suatu pekerjaan kurangan.
b. Urugan di Bawah Pipa
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 15 cm lebih dahulu, atau sesuai gambar rencana,
sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini harus dipadatkan dengan
pemadat dan harus mempunyai permukaan yang rata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa
harus 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan
buka ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang didalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus
mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini harus
214
disebarkan merata kesetiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan
perlengkapannya dan dipadatkan.
c. Urugan Diatas Pipa
Dan garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 30 cm diatas pipa,
galian harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus dan dipadatkan secara merata.
Kontrakton harus bekerja dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini, untuk
menghindarkan terjadinya kerusakan atau penggeseran pipa.
Cara atau metoda penimbunan kembali yaitu harus dilakukan lapisan demi lapisan,
dipadatkan sekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana dengan cara
yang tidak merusak pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus dilakukan saling berganti pada
kedua sisi. Lapisan 15 cm yang pertama diatas pipa harus dipadatkan hanya pada sisi pipa saja.
Hanya peralatan yang digerakan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua kerusakan pada
pipa-pipa dan alat-alat penyambung harus diperbaiki kontraktor dengan biaya sendiri.
Dan kedalaman 30 cm diatas pipa hingga kepermukaan, galian harus ditimbun dengan tangan
atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat pemadat, untuk mencegah
menurunnya permukaan, setelah selesainya pekerjaan penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter diatas permukaan tanah, untuk
memberi peluang pengendapan. Direksi/Tenaga Ahli dapat memerintahkan kontraktor, untuk
menambah timbunan pada sebuah parit, dimana terjadi kesurutan dibawah permukaan tanah
yang bersangkutan.
d. Pengerasan Jalan dan Kaki Lima
Kontraktor setelah menimbun kembali parit-parit menurut persyaratan-persyaratan, harus
mengembalikan permukaan jalan dan kaki lima kedalam keadaan paling sedikit sama dengan
keadaan seperti semula. Pengeluaran untuk pekerjaan ini dianggap termasuk dalam biaya
satuan penggalian dan penimbunan kembali parit-parit. Penimbunan kembali harus
dilaksanakan menurut gambar rencana. Meskipun informasi-informasi yang bersanngkutan
telah diberikan oleh Pemberi Tugas atau Direksi/Tenaga Ahli.
Kontraktor tetap berkewajiban memastikan tingkat pengerjaan ini berdasarkan pemeriksaan
lapangan yang diadakan sendiri.
Sebagai tambahan, pengaspalan kembali jalan-jalan dapat dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan
Umum, akan tetapi atas biaya Kontraktor.
215
Kerikil dan batu pecahan harus didapat dan sumber yang telah disetujui dan harus keras, tahan
lama, bersih, serta bebas dan lapisan yang menempel dan debu.
3. Beton
Kecuali kalau ada ketentuan lain, maka beton harus mempunyai perbandingan campuran
1:2:3. Perbandingan 1:2:3 hanya merupakan patokan saja dan tergantung pada kerikil dan
pecahan batu yang digunakan batu diubah-ubah, untuk mendapatkan mutu campuran yang
baik, yang dapat dipadatkan dengan baik tanpa penggunaan terlalu banyak air.
4. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat yang rapi dan diperkuat yang mencukupi untuk
mengecor beton seperti tertera pada gambar.
Semua sambungan-sambungan harus rapat untuk menjamin agar tidak terdapat kebocoran
beton basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh dibongkar selama 24 jam setelah pengecoran.
Permukaan beton yang horisontal dan terlihat harus diratakan sampai halus dengan sendok
baja, setelah pengerasan pertama terjadi.
5. Baja
Besi beton harus ditekuk dan dipasang seperti tertera pada gambar-gambar dan harus bersih
dan bebas dari debu.
6. Bata merah
Bata merah bermutu harus digunakan harus mendapatkan persetujuan Direksi. Bilamana
diminta, Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh.
Bata merah harus dipasang rapi dan sambungan-sambungan harus sama ratadengan
permukaan. Penggunaan bata merah yang pecah atau rengat dilarang.
Adukan untuk bata merah harus terdiri atas 1 bagian semen 3 bagian pasir.
2. Blok Bantalan Penahan (Thrust Block)
Semua peralatan penyambungan pipa seperti tee, bend dan alat-alat bantu lainnya harus tersedia
lengkap dengan blok bantalan penahan dan beton untuk mencegah pergeseran dan pada
peralatan-peralatan penyambungan.
Ukuran-ukuran balik beton untuk setiap susunan dapat dilihat dalam gambar rencana. Ujung-
ujung pipa yang buntu harus ditutup dengan penutup-penutup yang disekrup atau yang dilas pada
pipa-pipa dan harus dilengkapi dengan blok-blok bantalan beton bertulang seperti tertera dalam
gambar rencana.
Komposisi beton yang digunakan adalah 1:2:3 (Beton Jenis B1 sebagai minimum) atau ditentukan
lain oleh Direksi dan sesuai dengan gambar-gambar rencana.
Beton tersebut harus ditempatkan diantara tanah dan fitting (alat bantu) yang harus diangker.
Beton harus dipasang sedemikian sehingga pipa dan alat bantu mudah dijangkau untuk perbaikan,
kecuali jika ditetapkan lain oleh tenaga ahli.
Urugan tidak boleh diberikan dibelakang blok bantalan tekan untuk mengisi kelebihan galian. Bila
diperlukan beton tambahan untuk mengisi kelebihan galian, tidak akan diberikan pembayaran
tambahan.
3. Tiang Penyangga
Apabila diperlukan tiang-tiang penyangga untuk perlintasan pipa, jembatan pipa atau pipa yang
dipasang diatas tanah dan sebagainya, maka harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar
rencana atau dan dengan petunjuk Direksi/Tenaga Ahli.
4. Ruang Katup
Ruang katup (Surface Valve Box dan Valve Chamber) harus dibangun dengan bahan dan jenis
konstruksi seperti gambar-gambar rencana. Ruang katup tidak boleh mengeluarkan/meneruskan
tekanan dan atas terhadap katup dan harus terletak ditengah dan melampaui bagian mur dan
katup dengan tutup bak yang sesuai dengan permukaan jalan/tanah setempat atau pada
permukaan lainnya sesuai dengan pengarahan dan tenaga ahli.
216
Kotak luar harus ditempatkan diatas pelat beton bertulang yang dituang langsung ditempat sesuai
gambar rencana. Kotak-kotak luar akan diserahkan kepada Kotraktor dalam keadaan biasa.
Setelah cetakan diambil maka sisi dalam dan sisi alas dan besi tuang disikat dengan sikat kawat
dan dicat dengan ter batubara atau cat yang sejenis, yang disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli.
Kotak luar harus dipasang sedemikian rupa, sehingga tiada tegangan yang dapat diteruskan
kepada katup. Kotak itu harus dipasang tegak lurus dan konsentris terhadap poros katup. Hidran-
hidran harus dipasang benar-benar tegak lurus dengan saluran pembuangan dari katup api
menjurus ke jalan.
Hidran disetel pada sebuah tegel/pelat semen yang dipancangkan dengan cara menuangkan ± 20
liter beton (beton tpis) diatas tegel beton itu.
Setelah menyetel dan memancangkan hidran itu, bagian yang berada dibawah tanah harus
dilindungi dengan ter batubara atau sejenis sampai 5 cm diatas permukaan tanah. Bagian yang
tersisa harus dicat warna merah, tidak termasuk kopling “STORZ”, tutup, rantai baja anti karat
dan kepala poros. Katup pembuang udara dan hidran kebakaran harus dipasang ditempat-tempat
seperti yang tertera dalam gambar rencana atau atas pengarahan dari Tenaga Ahli.
5. Konstruksi Pengaman Khusus
Dalam pemasangan pipa bila terdapat atau diperlukan konstruksi penguat khusus yang belum
tercantum dalam spesifikasi ini, maka kontrktor harus meminta petunjuk Direksi/Tenaga Ahli atau
akan diatur tersendiri dalam spesifikasi teknis khusus.
Sebelum pemasangan terhadap asesoris pipa/peralatan lainnya (katup, fire hidrant, dll),
kontraktor harus mendapat persetujuan dari Direksi/Tenaga Ahli mengenai penempatan posisinya
terhadap keselamatan lalu-lintas pejalan kaki maupun kendaraan.
217
pemotong dan metoda yang sesuai, dengan hasil potongan yang rata dan tegak lurus as pipa.
Pemotongan harus dikerjakan hati-hati agar tidak merusak cata atau lapisan pipa.
Penanganan dan penyimpanan pipa-pipa dan alat-alat bantu (fittings) harus dilakukan hati-hati.
Pipa tidak boleh disimpan dibawah sinar matahari langsung. Kerusakan apapun yang dapat
timbul, harus dicegah dan pipa jangan sampai diletakan diatas benda tajam. Pipa yang sudah
tergores atau cacat hingga lebih 10 % dan tebal dinding akan ditolak. Penumpukan pipa tidak
boleh melebihi batas yang dianjurkan oleh produsen, dengan memperhatikan kondisi sekitar.
a. Pengadaan Perpipaan
Perpipaan harus diadakan baik oleh Direksi dan atau Kontraktor. Tingkat pengadaan oleh
kedua belah pihak ini dijelaskan pada lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kontraktor sedemikian rupa sehingga sistim perpipaan baik transmisi dan distribusi dapat
berfungsi dengan sempurna.
b. Penyimpanan dan Administrasi Perpipaan oleh Pemberi Tugas
Pada umumnya, pengangkutan perpipaan dan tempat penyimpanan dan administrasinya
menjadi tanggung jawab Pemberi Tugas akan tetapi bilamana kontraktor diminta, untuk
mengangkut perpipaan dan gudang sentral Pemberi Tugas ke daerah pergudangan
Kontraktor/tempat pemasangan, maka suatu jumlah bulat telab dimasukan pada RAB.
Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan atau cacat pada pipa-pipa ini yang terjadi
selama pengangkutan.
Kontraktor harus memberitahu Direksi/ Tenaga AhIi mengenai maksudnya memasang tiap
bagian dan saluran pipa paling lambat 2 hari sebelumnya. Sebelum menangani perpipaan di
daerah pergudangan Pemberi Tugas, Kontraktor harus rnemeniksanya dan secara tertulis
rnelaporkannya kepada Dineksi mengenai tiap kerusakan atau cacat pada pipa-pipa tersebut.
Tiap kerusakan atau cacat pada perpipaan yang tidak dilaporkan akan diperbaiki oleh
Kontraktor atas biaya sendiri, dengan tidak mempersoalkan siapa yang menyebabkan
kerusakan atau cacat tersebut.
Perpipaan tidak diperbolehkan dipindah dan daerah pergudangan oleh kontraktor, akan tetapi
menurut cara-cara tersebut diatas dipasang pada saluran pipa, akan dianggap hilang dan
nilainya akan dipotong dan harga Kontrak.
Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang mencegah terjadinya keburukan, kerusakan
dan pencemaran.
Kontraktor harus membuat ketentuan-ketentuan di Iapangan untuk menerima dan menimbun
tiap perpipaan yang harus dipasang. Pipa-pipa harus diberi sandaran sebegitu rupa, sehingga
lenturan yang terlalu besar dapat dihindarkan. Tumpukan maksimum adalah 5 pipa.
Kontraktor harus menyediakan penjaga pada semua lapangan termasuk daerah pergudangan
selama 24jam/hari dan bertanggung jawab alas kehilangan barang-barang.
c. Penyediaan Perpipaan oleh Kontraktor
Semua perpipaan yang diadakan oleh kontraktor harus sesuai dengan kondisi lapangan yang
dirancang oleh kontraktor dan cocok dengan norma standar sistim perpipaan. Semua
perpipaan harus dirancangkan dengan tekanan kerja hydrostatis spesifikasi pipa yang disuply
sesuai dengan kondisi lapangan pada suhu 31 derajat celcius kecuali, bila ditentukan lain.
Direksi dapat menghendaki diadakannya pengujian tekanan dengan biaya kontraktor dan atau
sertifikat - sertifikat pembuatan / pabrik.
Setelah perpipaan diterima oleh Direksi maka akan ditimbun di Daerah Pergudangan Pemberi
Tugas, darimana penyimpanan dan administrasi akan sama dengan perpipaan yang diadakan
oleh pembeni tugas perpipaan dapat disimpan oleh kontraktor ditempat penyimpanan dekat
lokasi pekerjaan.
d. Penyimpanan dan Administrasi Perpipaan oleh Kontraktor
Kontraktor harus berhati-hati dalam penanganan dan penyimpanan semua perpipaan yang
tidak boleh rusak. Perhatian khusus harus diberikan pada penanganan dan penyimpanan
218
pipa-pipa dan alat-alat penyambung, untuk menjamin tidak terjadinya kerusakan-kerusakan
pada lapisan-lapisan semen atau pipa dalam keseluruhan. Pengait dan lain-lain sama sekali
tidak diperbolehkan mengait pada pinggiran ujung pipa.
Perpipaan tidak boleh diangkat dengan mempergunakan rantai atau tambang, akan tetapi
harus dengan ikatan (sling) lebar yang melingkari pipa-pipa atau alat-alat penyambung.
Sebelum pipa-pipa atau alat-alat penyambung dipasang harus dengan teliti dibersihkan dan
diperiksa mengenai kerusakan.
Tiap bagian lapisan yang rusak harus dibersihkan dan diperbaiki oleh kontraktor. Kontraktor
harus berhati-hati dalam menangani katup-katup, untuk menjamin agar tidak terjadi
kerusakan pada dudukan dan bagian-bagian yang bergerak, Katup-katup harus dipasang
dengan urutan kerja yang baik serta harus bebas dan kotoran dan rintangan-rintangan
terhadap mekanisme.
Kontraktor harus dengan biaya sendiri memperbaiki katup-katup, yang pada pemasangan
mengalami kerusakan. Bagian- bagian lapisan dasar aspal bituminus asli yang rusak harus
diperbaiki oleh Kontraktor. Setelah pemasangan semua katup-katup akan dilapisi lagi
dengansuatu lapisan aspalbituminus oleh Kontraktor. Setiap katup yang ternyata tidak
berfungsi setelah pemasangannya harus dilepaskan kembali dan kegagalan itu harus
diperbaiki atas beban kontraktor.
e. Pengangkutan Perpipaan ke Lapangan
Untuk mencegah penanganan yang tidak perlu, semua batangan pipa harus ditempatkan
sedekat mungkin pada lokasi akhir pada jalur pipa, dengan memperhitungkan keamanan lalu
lintas, pipa-pipa tidak boleh ditempatkan di lapangan lebih dan 30 M di depan parit-parit
penggalian.
f. Benda-benda Asing di dalam Pipa-pipa
Setiap saat Kontraktor harus menjamin bahwa bagian dalam pipa-pipa selalu dalam keadaan
bersih dan bebas dari benda-benda asing. Setiap kerusakan pada pompa-pompa dan katup-
katup yang disebabkan oleh benda-benda asing dalam instalasi pipa harus diperbaiki atas
beban Kontraktor.
2. Pemasangan Pipa
Kontraktor tidak boleh memulai pelaksanaan pekerjaannya sebelum alat-alat bantunya
yangdiperlukan sudah tersedia di lapangan (berlaku untuk pemasangan pipa yang diadakan baik
olehPemberi Tugas maupun oleh Kontraktor).
Pipa-pipa harus dipasang sesuai dengan gambar-gambar rencana, kecuali bila oleh Direksi diberi
petunjuk cara yang lain. Pada umumnya gambar-gambar rencana menunjukan tempat yang biasa,
sedangkan Direksi akan menunjukan tempat pipa yang tepat. Perhatian harus diberikan dalam
penanganan pipa-pipa dan alat-alat bantunya yang diserahkan kepada Kontraktor.
Terlebih dahulu semua pipa-pipa dan peralatan-peralatan harus diteliti dan dibersihkan dengan
seksama, sebelum pemasangan dilaksanakan. Pipa-pipa yang berminyak, bergemuk dan
sebagainya, yang mungkin telah retak atau mengalami kerusakan Iainnya, khususnya pada ujung-
ujung pipa, tidak boleh dipergunakan.
Pipa-pipa dan peralatan-peralatan rakit yang rusak harus dikesampingkan, untuk diteliti kembali
apakah dapat diperbaiki ataukah harus ditolak sesuai keputusan yang diambil oleh Direksi/Tenaga
Ahli. Kehilangan atau kerusakan material-material merupakan tanggung jawab Kontraktor dan
harus segera dilaporkan secara tertulis kepada Direksi dengan segala uraian-uraian yang
diperlukan.
Setiap pipa harus diperiksa secara seksama sebelum dan setelah dipasang dan pipa yang rusak
harus diperbaiki atau diganti. Setiap kali pekerjaan pada hari itu berakhir, maka ujung-ujung pipa
yang terbuka untuk sementara waktu harus ditutup dengan blok-blok kayu, penyekat-penyekat
atau sebagaimana yang diinstruksikan oleh Direksi/Tenaga AhIi.
219
Tiap-tiap pipa dipasang dengan tepat menurut garis dan kelandaian sesungguhnya dan sedemikian
rupa sehingga dengan pipa yang berbatasan merupakan suatu sambungan konsentris yang
tertutup.
Selama pemasangan alat-alat bantu sementara sebagai penopang pipa-pipa pada kedudukan yang
benar harus dipergunakan dan perhatian harus dicurahkan agar kerusakan tidak terjadi pada
pipa-pipa, sedangkan semua alat-alat pengikat pipa (penopang beton, bantalan-bantalan penahan
dan sebagainya), harus berada pada tempatnya yang teratur benar, sebelum pemasangan dan
pemindahan semua peralatan- peralatan sementara/bantu.
Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga kemungkinan untuk pengosongan dan pada
sistem pipa pada titik terendah selalu terjamin.
Katup-katup, peralatan-peralatan rakit dan alat-alat bantu harus dipasang pada lokasi yang tepat
sesuai gambar-gambar rencana kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Tenaga Ahli.
Bila kerusakan tenjadi pada waktu pemasangan pada pipa-pipa, peralatan-peralatan rakit, katup-
katup atau alat-alat bantu pipa selama pemasangan, halini harus dilaporkan kepada Direksi yang
akan mengambil keputusan apakah harus diperbaiki atau menolak bahan pipa yang bersangkutan
yang rusak.
Pada ujung-ujung/akhir pemasangan pipa atau bila pemasangan pipa harus berhenti maka harus
dipasang cap/dop dengan sambungan yang sesuai spesifikasinya kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/Tenaga Ahli.
a. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa dilaksanakan dengan alat pemotong yang disetujui oleh Direksi / Tenaga
Ahil serta harus dibersihkan dan dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa.
Semua pipa-pipa yang telah dipotong harus mempunyai permukaan potong yang licin sesuai
dengan sudut yang diinginkan terhadap sumbu pipa tanpa merusak pipa-pipa tersebut. Pipa-
pipa yang berdiameter 150 mm dan lebih besar, harus dipotong dengan mesin potong agar
cocok dengan alat-alat penyambung.
Pinggiran-pinggiran harus dipinggul agar pipa-pipa dapat masuk dengan mudah ke dalam
alat penyambung. Untuk itu ujung pipa sebelah luar dikikir/digerinda tidak Iebih dari
setengah tebal pipa sampai licin dan lingkaran ujung pipa dibuat dengan sudut ±15 derajat
terhadap as pipa. Umumnya pipa baja yang dikeluarkan dari pabrik telah digerinda/dipinggul
lebih dulu.
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee, bend, katup dan lain-lain harus dikerjakan dengan
rapi dan teliti tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa dan lapisannya dan ujungnya harus
dibuat halus dan rata.
b. Penyambungan Pipa
Semua alat-alat rakit dan ujung-ujung pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum
disambung-sambungkan. Sambungan-sambungan antara pipa-pipa dan peralatan-peralatan
rakit harus dilaksanakan dengan mempergunakan cincin-cincin karet, flens-flens atau di las
dan lain-lain, sesuai gambar rencana.
Semua sambungan dan peralatan-peralatan rakit yang diperlukan harus dipasang dengan cara
yang memenuhi syarat, sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan dalam keseluruhan
sistem pipa dan harus dilakukan menurut petunjuk dari pabrik bersangkutan.
Defleksi pada sambungan-sambungan pipa AC tidak boleh melebihi 3 derajat. Setiap
Iengkungan pada pipa harus diperlengkapi dengan peralatan rakit yang layak dan harus
dipasang menurut sudut yang diinginkan.
a) Sambungan “push-on-joint”
Istilah “bell end” atau “soket” pada pipa PVC yang digunakan disini harus dianggap
sebagai ujung-ujung dan pipa “push-on joint”.
220
Pipa harus dipasang dengan ujung bell yang menghadap ke arah depan dan pemasangan,
kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi,
Jika pipa diletakan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan harus dimulai pada
bagian atas dan harus mendahului bagian atas dengan ujung bell dan pipa yang bersudut.
Akhiran spigot dan pipa harus dimasukan ke dalam socket, dengan berhati-hati agar tidak
terjadi persentuhan dengan tanah.
Sambungan harus diselesaikan dengan menekan bagian akhiran yang datar ke dasar
socket, dengan alat atau peralatan lain yang disetujui Direksi.
Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan dan minyak,
pasir dan benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk sambungan, maka
gelang karet yang melingkar harus dipasang dan dimasukan ke dalam gasket pada bell
socket.
Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam dan
gasket atau pada akhiran dan pipa atau keduanya. Minyak gelang harus berasal dari
persediaan yang diberikan pabrik dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli. Tidak
diperkenankan menggunakan menggunakan bahan yang tidak disetujui.
Jika dipakai sambungan dengan solvent cement, maka bagian yang akan disambung harus
dibersihkan dari debu, kotoran, dan air. Oleskan solvent cemen dengan sikat yang tipis
sampai merata pada ujung pipa sedalam socket atau bagian dalam dan fitting yang akan
disambung.
Pada waktu peletakan pipa dalam galian, letak ujung spigot harus tepat dengan bell dan
dipasang dengan lintasan dan sudut yang benar.
Jika diperlukan untuk membuat defleksi pada pipa push-on-joint untuk membentuk
belahan berjari-jari panjang, maka jumlah defleksi harus dengan persyaratan
Direksi/Tenaga Ahli dan petunjuk-petunjuk dan pabrik harus diikuti. Adalah penting
untuk membuat sambungan pipa pada lintasan yang lurus dan defleksi dibuat sesudah
sambungan diselesaikan.
b) Sambungan HDPE (“butt fusion welding”)
Sambungan pipa HDPE dilaksanakan diatas tanah dengan cara pengelasan (butt fusion
welding) oleh karena itu pipa harus ditumpu dengan kayu ( papan landasan ) selebar
minimum 15 cm dengan ketebalan sesuai dengan kekuatan kayu tersebut,lebar tumpuan
dan berat pipa tiap 150cm.
Jenis peralatan yang diperlukan dalam pemasangan pipa HDPE minimum tetapi tidak
dibatasi meliputi (dalam hal ini jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan kondisi
lapangan dan waktu penyelesaian pekerjaan): Genset dengan kapasitas disesuaikan
dengan mesin butt welding dIl, mesin butt fusion /welding (lengkap dengan alat pemotong
pipa,alat pemanas , pompa hydrolik dan pengatur waktu), roda penyangga pipa, tanda
pengelasan, kain pembersih, alat ukur sambungan, thermometer digital dan thermometer
udara, papan landasan/penyangga, penutup lasan, pemotong pipa, spidol warna
putih/kontras dengan warna pipa, stop watch, tenda untuk pengelasan dan meteran 12
m.
Prosedur penyambungan pipa meliputi pemeriksaan jenis dan jumlah peralatan yang
diperlukan dalam penyambungan pipa HDPE tersebut diatas dan bahan habis pakai yaitu
bahan bakar untuk genset, minyak pelumas dll. Sambungkan pemanas pada sumber listrik
/genset selama kurang lebih 20 menit atau pada temperature yang disarankan. Pastikan
bahwa pipa dan fiting yang akan disambung mempunyai ukuran diameter dan SDR/ klas
tekanan yang sama.
Pipa ditempatkan pada klem/penjepit dan diluruskan dengan roller sedemikian rupa
sehingga ujung pipa tegak lurus dengan plat pemotong ( posisi senter/segaris) dan
kencangkan klam tersebut.
221
Operasikan alat pemotong dan geser klam pipa perlahan lahan sedemikian rupa sehingga
terjadi pemotongan pipa yang kontinu dan rata. Angkat alat pemotong dan bersihkan
benda benda asing/sisapotongan pipa di pipa maupun alat pemotong (perhatian bahwa
ujung pipa tidak boleh tersentuh tangan, bila pemotongan tidak rata/lurus ulangi proses
pemotongan sesuai dengan prosedur diatas).
Tekanan tarik dari mesin hydrolik harus disesuaikan dengan gesekan yang terjadi terkait
dengan berat pipa/fiting yang sedang disambung. Tempatkan lempengan pemanas (
lempengan pemanas harus dalam kondisi bersih dan dijaga temperaturnya ) pada bagian
permukaan pipa yang akan disambung dan selanjutnya tekan dengan sistim hydrolik
dengan tekanan sesuai dengan spesifikasi pipa dan jaga tekanan hydrolik sampai
permukaan pipa yang akan dilas mulai meleleh secara merata dengan lelehan sekitar 1
s/d 6 mm disesuaikan dengan tebal pipa. Setelah meleleh denga rata maka tekanan
hydrolik diturunkan sampai nol, pipa tetap pada klem ( tidak boleh bergeser) dan plat
pemanas tetap berada pada posisinya. Setelah pemanasan selesai buka klem dan pindahkan
alat/plat pemanas kemudian rekatkan ujung/permukaan pipa yang meleleh dengan
tekanan hydrolik yang telah ditentukan dan dijaga sampai waktu pendinginan selesai pada
ambient temperature. Periksa sambungan lasan secara visual.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam butt fusion pada pipa HDPE meliputi:
- Menyambung pipa dengan diameter dan tebal pipa yang sama.
- Peralatan harus dalam keadan bersih dan juga ujung pipa yang akan disambung tidak
boleh tersentuh benda asing dan juga sisa potongan tidak boleh tertinggal dalam pipa.
- Menggunakan mesin mesin/peralatan untuk butt fusion yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat pipa, dalam hal ini pabrik yang mensuplai pipe HDPE harus
menyediakan peralat butt fusion secara lengkap termasuk operatornya yang
berpengalaman dalam butt fusion pipa HDPE.
- Ikuti prosedur pemasangan pipa HDPE dan tidak diperkenankan memindahkan pipa
yang telah disambung sebelum waktu pendinginan selesai.
- Parameter butt fusion HDPE — PE 100 yang digunakan yaitu: temperature plat 220
s/d 235 derajat Celsius, tekanan mesin hydrolik 175 kpa, waktu pendinginan setelah
pengelasan selesai yaitu untuk tebal pipa kurang dan 15 mm,maka waktu
pendinginan(dalam menit) dihitung berdasarkan formula 10 +0,5 x T dan untuk tebal
dinding pipa lebih besar /sama dengan 15 mm maka waktu pendinginan(dlm menit)
dihitung berdasarkan formula 1,5 x T, dimana Tadalah tebal dinding rata - rata pipa
dlm mm.
- Waktu pendinginan perlu ditambah 1 menit tiap kenaikan temperatur udara ambient
1 derajat Celsius dimuiai dan temperature udara ambient 25 derajat Celsius.
c) Sambungan Flens
Alat-alat bantu flens dan peralatan-peralatan rakit harus dihubungkan kepada pipa-pipa
dengan mempergunakan adaptor-adaptor flens dan flens bebas kecuali bila ada petunjuk
dengan cara lain yang tertera pada gambar-gambar rencana bersangkutan.
Semua sambungan-sambungan flens harus dibuat dengan mempergunakan paking-
paking karet dan mur baut yang digalvansir secara celup panas (hot dippend). Cincin yang
diganvilsir secara celup panas harus dipasang diantara kepala baut dan mur serta mur
baut harus dikencangkan secara bersilang.
Selama pelaksanaannya harus diperhatikan, agar tidak merusak lapisan pelindung pada
alat-alat bantu dan peralatan-peralatan rakit. Setelah selesai, setiap kerusakan pada
lapisan pelindung harus diperbaiki oleh Kontraktor.
d) Sambungan Pipa Galvanis
222
Sambungan-sambungan antara pipa-pipa baja yang digalvinsir dan peralatan-peralatan
rakit dan baja yang digalvinsir terhadap pipa-pipa lain, harus dilaksanakan dengan sistem
penyekrupan.
Sebelum disambung, maka bagian ulir dan soket atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan
dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nenas dan baru dimasukan
secara hati-hati pada soket dan diputar sampai kencang betul.
e) Sambungan Las
Sambungan-sambungan las harus sesuai dengan aturan, yang diberikan dalam
persyaratan norma modern (persyaratan AWS atau AISC). Pengelasan harus dilakukan
oleh seorang tukang las yang memiliki ijasahatau sertifikat pengelasan pipa.
Penyambungan las Argon harus dilaksanakan oleh kontraktor, khususnya pada pipa baja
yang bertekanan nominal 40 bar dengan demikian diperlukan tenaga ahli pengelasan pipa
yang telah mempunyal sertifikat. Penelitian dapat dilakukan apabila direksi
memerlukannya.
Permukaan-permukaan yang akan dilas harus bebas dari sisik-sisik lepas, kerak logam,
karat, gemuk dan cat.
Apabila pengelasan ganda diperlukan maka permukaan pengelasan pertama harus bersih
dan bebas dan kerak logam.
Apabila diperlukan, lapisan-lapisan antara pada pengelasan-pengelasan ganda harus
dibersihkan dengan pukulan-pukulan ringan oleh palu bertenaga mesin dengan
mempergunakan suatu alat berujung bulat. Semua kerak logam dan pengelasan yang
berlubang-lubang dan tidak sempurna harus dibersihkan dan dihilangkan, sebelum
pengelasan dilakukan.
Setelah pengelasan, lapisan pelindung pipa dan peralatannya yang dikupas atau rusak
selama pengelasan harus diperbaiki/dilapisi kembali oleh Kontraktor, termasuk bagian
yang dilas.
Tempat kerja harus terlindungi terhadap angin dan hujan lebat. Bilamana diminta
Direksi/Tenaga Ahli, Kontraktor harus memberi penjelasan mengenai cara kerja yang
digunakan.
223
d. Perlengkapan Sambungan dan Alat-alat Pengatur
Pemasangan katup-katup, perlengkapan-perlengkapan sambungan dan sebagainya harus
mendapatkan pengawasan dan perhatian yang sama terhadap kebersihan, penopang-
penopang dan sambungan seperti tersebut diatas mengenai perpipaan. Katup- katup masuk
bawah tanah yang terbuat dari besi yang dapat ditempa, harus cocok terhadap pipa-pipa pada
posisi mendatar, sedangkan porosnya ditempatkan secara tegak lurus, kecuali bila arah pipa
tidak mendatar. Setelah diadakan penyetelan, kerusakan pada lapisan pelindung harus
diperbaiki.
Katup-katup harus tersedia lengkap dengan susunan katup, yang terdiri dari poros,
pembungkus, dan kotak luar. Mur dan katup harus dapat dioperasikan dengan mudah melalui
lubang pembukaan atau lubang kontrol.
224
Pipa-pipa besi kenyal harus dibungkus dengan lembar polyethylene atau coal tar enamel.
Lembar tersebut harus dipotong hingga panjangnya ± 600 mm lebih dan bagian pipa. Panjang
potongan tersebut harus diatur hingga terdapat overlap 300 mm pada masing-masing bagian pipa
yang berdekatan, terus sehingga mencapai ujung pipa.
Lembar tersebut hanus dibungkuskan sekeliling pipa supaya secara melingkar menghasilkan
overlap diatas kwadran puncak pipa.
Tepi potongan lembar polyethlene harus diamankan pada jarak-jarak lebih kurang satu meter
dengan pita perekat dari tali plastik. Untuk menahan lembar atau pipa tidak boleh dipakai alat
logam apapun.
Baut, mur pelat antara, klem pipa, sengkang dan sebagainya yang dipakai untuk sambungan flens
harus dicelupkan dalam larutan aspal panas sebelum dipasang.
Untuk mengatasi perubahan temperatur, pipa PVC perlu diliukan dengan cara membeni offset
secukupnya.
5. Penyebrangan-penyebrangan Pipa
Penyebrangan-penyebrangan pipa pada sungai dan urug-urug, harus dilaksanakan sesuai dengan
gambar-gambar rencana (Standar/Khusus). Bagi penyebrangan-penyebrangan sungai dan urug-
urug biaya-biaya pemasangan pipa-pipa selubung (bila diperlukan), pelat-pelat pelindung dari
beton, perbaikan-perbaikan dan penyesuaian terhadap dinding-dinding topang dan pangkal-
pangkal jembatan, penggalian-penggalian tambahan dan sebagainya dianggap telah termasuk
dalam harga Kontrak.
225
Bagi penyebrangan-penyebrangan sungai dan urug-urug perbaikan-perbaikan dan penyesuaian
terhadap dinding-dinding topang dan pangkal-pangkal jembatan, gambar-gambar kerja harus
diberikan/dilaporkan oleh Kontraktor.
Semua pipa-pipa pada penyebrangan-penyebrangan sungai dan bangunan-bangunan lain harus
dipasang dengan peralatan-penalatan yang layak, seperti penjepit-penjepit, penggantung-
penggantung dan penopang-penopang dan sebagainya sedemikian rupa, sehingga pemuaian dan
penciutan, getaran-getaran kecil pada perpipaan harus didalam batas-batas yang diijinkan dan
tidak mengakibatkan kebocoran-keboconan. Tetapi menopang pipa-pipa itu dengan
mempergunakan pipa lain dan alat-alat bantu lain yang tidak disebut dalam gambar rencana tidak
diperkenankan tanpa persetujuan Tenaga AhIi terlebih dahulu.
Dalam hal tidak adanya ketidakcocokan dalam rangkaian antara pekerjaan pipa dan pekerjaan
lain, maka Direksi/Tenaga Ahli akan memutuskan pekerjaan mana yang akan dipertimbangkan
untukdidahulukan. Penyebrangan-penyebrangan pipa melalui fasilitas umum harus dilaksanakan
sesuai gambar-gambar rencana dan instruksi-instruksi yang diberikan oleh Direksi/Tenaga AhIi
dan/atau oleh Departemen yang berkompeten.
6. Jembatan-jembatan Pipa
Pada saat pemasangan jembatan pipa harus dijaga kelancaran lalu lintas sekitarnya, kecuali bila
ditentukan lain, pemasangan katup udara sesuai dengan gambar- gambar rencana.
Lokasi pemasangan katup-katup dan pipa penguras harus sesuai dengan situasi setempat sehingga
memudahkan pengoperasiannya atau dengan petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli.
Syarat-syarat pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi teknis untuk pekerjaan sipil (Spesifikasi
Teknik Khusus).
226
perpipaan air baku dapat digunakan air baku yang akan diproses.Biaya pengadaan air adalah
tanggungan Kontraktor.
Sambungan Pipa dengan Las
Sambungan harus berumur paling sedikit 24 jam sebelum tes dilaksanakan.
Perlengkapan Untuk Pengujian
Kontraktor harus menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan untuk pengujian.
Perlengkapan harus berada dalam kondisi yang baik. Pompa yang digunakan harus dapat
menghasilkan tekanan yang diinginkan.
Tangki penampung air harus mempunyai ukuran /bentuk yang dapat mengukur volume
penambahan air yang diisyaratkan dalam pengujian.
Tangki harus mempunyai ketelitian pengukuran volume air sebesar ± 1 liter.
Alat pengukur tekanan yang telah dikalibrasi, harus dipasang pada titik terendah dan bagian pipa
yang diuji dengan ketelitian pembacaan 0,5 bar.
Urutan Pengujian
a. Pengujian Awal
Setelah diisi air, bagian pipa yang dilapis semen harus didiamkan paling sedikit selama 24 jam,
dengan tekanan statis sebesar tekanan kerjanya. Selama 6 jam terakhir dan periode awal tadi,
tekanan harus dinaikkan sesuai tekanan pengujian.
Jika terjadi penurunan volume air atau tidaknya pengujian awal hanya didasarkan pada
pengukuran penambahan volume.
Sedangkan untuk pipa yang lain didasarkan pada pengukuran penambahan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan.
Kontraktor harus menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan pelaksanaan
pegujianawal.
Jika ada pergeseran, perpindahan atau kebocoran pipa harus dilakukan pengujian ulang.
b. Pengujian Tekanan
Besarnya tekanan pengujian yang disesuaikan dengan tekanan kerja, ama pengujian
ditentukan kemudian dan selama proses pengujian tidak diperbolehkan terjadi kebocoran.
Formulir standar (“Berita Acara Pengujian Pipa”) harus digunakan untuk mencatat hasil
pengujian.
Peringatan
Tidak diijinkan bekerja didalam galian dalam area /bagian pengujian, selama berlangsungnya
pengujian pipa.
Dasar Perhitungan Penambahan Volume Air
a. Pipa Baja
Perhitungan penambahan volume air untuk jenis pipa baja didasarkan pada:
q = 0,54 * 10-4*L * d * (1 - e(-h/4)4) * P
dimana :
q = Volume Air (liter)
L = Panjang Bagian Pengujian (m)
d = Internal Diameter (mm)
h = Lama Pengujian (jam)
P = Tekanan Uji (bar)
0,54 * 10-4 = Asumsi Konstanta, yang diambil berdasarkan:
- Daya Resap Air dari Materi Pipa
- Panjang Pipa Rata-rata
- Metoda Penyambungan
- Metoda Pengurugan
227
Penyelesaian Pengujian
Setelah “Berita Acara Pengujian Pipa” ditanda tangani bahwa diterima dengan berhasil, Kontraktor
masih bertanggung jawab untuk menyambung setiap tahapan pemasangan pipa hingga seluruh
system perpipaan selesai. Untuk itu perlu pengujian terakhir sebagai penyelesaian pekerjaan
kontraktor agar dapat dioperasikan pengujian pengoperasian perpipaan secara berurutan meliputi
:
- Uji Aliran Statis :Secara bertahap tanpa ada penurunan tekanan dan tanda-tanda adanya
kebocoran selama 1 jam.
- Uji Aliran Dinamis:Secara keseluruhan perpipaan tanpa adanya tanda-tanda kebocoran
selama 48jam.
- Pengaturan peralatan operasi pada katup-katup dan instalasi sambungan pelayanan. Masing-
masing pengujian diatas diterima bila berhasil dengan baik dengan ditandatanganinya “Berita
Acara Pengujian Pengoperasian Jaringan Perpipaan”.
228
229
VII. SPESIFIKASI TEKNIS POMPA DOSING DIAFRAGMA
Debit : 50 Liter/Jam
Tekanan : 10 Bar
Density : 998,2 kg/m3
Pump Outlet : Tube, 6/9mm, 6/12mm, 9/12mm
Pump Inlet : Tube, 6/9mm, 6/12mm, 9/12mm
Dosing Head : PVC
Valve Ball : Ceramic
Gasket : FKM
230
BERITA ACARA PENGUJIAN PIPA
1. DATA PIPA
- Jenis Pipa :.......................................................................................................
- Diameter Pipa :................................................................................................mm
- Class Pipa :.......................................................................................................
- Tipe Sambungan :.......................................................................................................
- Cement Lining : Ada/Tidak Ada *)
- Lokasi Pipa :.......................................................................................................
- Panjang Pipa :...................................................................................................m
2. DATA PENGETESAN
- Elevasi Titik Pipe yang Paling Rendah :..................................................+MSL
- Elevasi titik Pipa yang Paling Atas :...............................................................+MSL
- Elevasi Manometer :..............................................................+MSL
- Lama Pengetesan Awal :............................................................ Jam
- Larna Pengetesan Utama :............................................................ Jam
- Tekanan Test :............................................................ Bar
- Toleransi Penurunan Tekanan :................................................................ Bar
AwaI Test
Akhir Test
Lama
Jam
Pengetesan
4. CATATAN :........................................................................................................
5. HASIL TEST :........................................................................................................
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disetujui bersama untuk dipergunakan seperlunya.
Pihak Ke — II Pihak Ke — I
231
BERITA ACARA UJI PENGOPERASIAN JARINGAN PERPIPAAN
LOKASI :
TANGGAL :
JENIS PENGUJIAN : ALIRAN STATIS / DINAMIS
JALUR PENGUJIAN : SELURUH SISTEM TRANSMISI / DISTRIBUSI
CARA OPERASI : GRAVITASI / PEMOMPAAN
1. DATA PIPA
NO. JENIS /ND KELAS PANJANG
FUNGSI PIPA
1.
2.
3.
4.
5.
Total Pengujian Operasi
2. DATA PENGUJIAN
Elevasi Muka air Produksi /Sumber (Tekanan Pompa = Nol a) : .......... m
Lama Pengujian : .......... Jam
ELEVASI TEKANAN KETERANGAN
JALUR
JARAK
NO UJI NOMOR (M) PENGAMATAN JUMLAH PENGAMATAN
COBA Manometer (M) (MKA) SL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
232
PEMBERSIHAN DAN DESINFEKSI PERPIPAAN
Setelah pengujian tekanan hidrostatis selesai dan terbukti berhasil dan sebelum dilakukan penyerahan
pertama, Kontraktor harus membersihkan, membilas dan memberi desinfektan pada jaringan pipa
sebagaimana ditetapkan dibawah ni.
Bagian-bagian pipa harus dicuci dengan kecepatan tinggi dan dalam jangka waktu sedemikian sehingga
air yang keluar sudah bersih dan tidak mengandung sediment.
Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan, pada kecepatan yang lebih rendah, air ditambah
dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan oleh Kontraktor, dengan cara dipompakan melalui
lubang berdiameter kecil diujung pipa.
Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam harus sedemikian sehingga, air yang
dikeluarkan mengandung sekurangnya 2 mg klorin/liter.
Jika air ini masih mengandung khlorin bebas setelah perioda kontak selama 24 jam dan dalam pemberian
desinfektan, maka proses harus diulangi.
Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipe dengan cairan yang mengandung khlorin diatas,
Kontraktor harus mendapat persetujuan dan Tenaga AhIi untuk menggunakannya.
233
PROYEK :..............................................................................................................
NAMA PERUSAHAAN :........................................................................................................
DAFTAR TENAGA AHLI / TENAGA
Susunan Daftar Karyawan / Staf Perusahaan yang Berijazah dan Mempunyai Pengalaman Kerja
Umum
Administrasi
Manajemen
Bidang Teknik
Tenaga
Lapangan
Lain-lainnya
1) Lampirkan ringkasan dan pengalaman kerja setiap karyawan /staf sesuai dengan format dalam
formulir 9.
2) Cantumkan hurup P, jika karyawan / staf yang bersangkutan ditunjuk untuk menangani langsung
proyek yang dimaksudkan dalam permohonan Prakualifikasi ini : hurup E, jika ditunjuk untuk
pekerjaan lain.
234
PROYEK :.......................................................................................................
NAMA PERUSAHAAN :.......................................................................................................
DAFTAR MESIN – MESIN DAN PERALATAN
Harap disebutkan peralatan utama dan/atau perlengkapan-perlengkapan yang dianggap perlu
oleh perusahaan guna pelaksanaan proyek ini dan sudah dimiliki oleh Perusahaan, atau bila
belum dimiliki, perusahaan sudah mempunyai perjanjian jangka panjang untuk menyewanya.
Harap disebutkan pula dimana peralatan / perlengkapan-perlengkapan siap untuk diperiksa.
Jumlah Yang
Penjelasan Jumlah Yang Tahun Kemampuan Tempat
dimiliki /
(Type, Model) diajukan Pembuatan Keandalan Penyimpanan
disewa
a. Alat –alat
b. Kendaraan
235
BAB XI
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas
pekerjaan terpasang yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur dan
diverifikasi oleh para pihak, serta dinilai sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, kecuali bagian pekerjaan Material on-Site
(bagian pekerjaan di lapangan).
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personel, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi tenaga
kerja/BPJS, laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan
harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk
dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikenakan/dibebankan untuk memenuhi ketentuan Kontrak
harus dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata
pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah
termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.
6. Dalam tender dilakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf
pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume
pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan dan
harga satuan tidak boleh diubah.
236
REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEMENTERIAN : PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SVNT / SATKER : PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROGRAM : PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR MINUM
NAMA PAKET : PENGEMBANGAN JARINGAN PERPIPAAN SPAM IKK MASAMA UNTUK KAWASAN KEC. MASAMA KAB. BANGGAI
LOKASI PROYEK : KEC. MASAMA KAB. BANGGAI
NOMOR PAKET : PSPAM.F/02
TAHUN ANGGARAN : 2.019
JUMLAH Rp -
PPN 10% Rp -
TOTAL Rp -
DIBULATKAN Rp -
Palu, 2019
PT/CV. . . . . . . . . . . . . . . . .
Direktur/tris
237
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEMENTERIAN : PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SVNT / SATKER : PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROGRAM : PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR MINUM
LOKASI PROYEK : KEC. MASAMA KAB. BANGGAI
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BRONCAPTERING
NOMOR PAKET : PSPAM.F/02
TAHUN ANGGARAN : 2019
I PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah 54,56 m³ Rp - Rp -
2 Pek. Urugan Tanah Kembali 16,37 m³ Rp - Rp -
3 Pek. Urugan Pasir 2,28 m³ Rp - Rp -
Rp -
II PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan Batu Kali 1 : 4 28,35 m³ Rp - Rp -
2 Pasangan Batu Kosong 5,04 m³ Rp - Rp -
3 Cor Beton mutu fc' = 7,4 MPa - (K - 100). 17,30 m³ Rp - Rp -
Rp -
III PEKERJAAN BETON
1 Beton Tumbuk mutu fc' = 7,4 MPa - (K - 100). 1,14 m³ Rp - Rp -
2 Plat lantai dasar
- Beton K.225 5,70 m³ Rp - Rp -
- Tulangan Beton U.24 573,58 Kg Rp - Rp -
- Bekisting 10,84 m² Rp - Rp -
3 Plat penutup
- Beton K.225 2,28 m³ Rp - Rp -
- Tulangan Beton U.24 466,73 Kg Rp - Rp -
- Bekisting 18,21 m² Rp - Rp -
4 Dinding Bangunan
- Beton K.225 9,12 m³ Rp - Rp -
- Tulangan Beton U.24 1.272,63 Kg Rp - Rp -
- Bekisting 43,05 m² Rp - Rp -
5 Beton Box Valve
- Beton K.225 0,66 m³ Rp - Rp -
- Tulangan Beton U.24 186,78 Kg Rp - Rp -
- Bekisting 6,60 m² Rp - Rp -
Rp -
IV PEKERJAAN PLESTERAN & PENGECATAN
1 Pelesteran Camp. 1 : 2 94,01 m² Rp - Rp -
2 Pek. Acian Saus Semen 94,01 m² Rp - Rp -
3 Pekerjaan Pengecatan Tembok 38,93 m² Rp - Rp -
4 Pengecatan Water Proofing 32,43 m² Rp - Rp -
5 Pengecatan Besi 1,00 Ls Rp - Rp -
Rp -
V PEKERJAAN PELENGKAP BRONCAPTERING
1 Pembuatan Scren Grill Besi Ø 10 mm 1,00 Bh Rp - Rp -
2 Tangga Besi (ditanam dalam beton) 1,00 Bh Rp - Rp -
3 Air Vent 1,00 Bh Rp - Rp -
4 Tutup Manhole 1,0 x 1,0 3,00 Bh Rp - Rp -
5 Pintu Penguras (Besi Plat) 1,00 Bh Rp - Rp -
Rp -
VI PENGADAAN PEMASANGAN PERPIPAAN
1 Baut Moor & Paking Karet 1,00 Ls Rp - Rp -
2 Stub Flanged HDPE Ø 8" 1,00 Bh Rp - Rp -
3 Double Flanged Gate Valve steel Ø 8" 1,00 Bh Rp - Rp -
4 Double Flanged Gate Valve steel Ø 4" 2,00 Bh Rp - Rp -
5 Flanged Strainer Ø 8" 1,00 Bh Rp - Rp -
6 DF Pipa GIP Ø 8" x 60 cm 1,00 Bh Rp - Rp -
7 DF Pipa GIP Ø 4" x 200 cm 1,00 Bh Rp - Rp -
8 Flange Pipa GIP Ø 4" x 60 cm 3,00 Bh Rp - Rp -
9 Double Flanged Bend steel Ø 4" x 90º 2,00 Bh Rp - Rp -
10 Pengadaan dan pemasangan pipa penguras
- Falnged Bell PVC 4" 1,00 Bh Rp - Rp -
- Pengadaan Pipa PVC Ruber Ring 4" 50,00 m Rp - Rp -
- Galian Pipa PVC 4" 16,11 m³ Rp - Rp -
- Pemasangan Pipa PVC 4" 50,00 m Rp - Rp -
- Timbunan Pipa PVC 4" 14,85 m³ Rp - Rp -
Rp -
JUMLAH Rp -
DIBULATKAN Rp -
Palu, 2019
PT/CV. . . . . . . . . . . . . . . . .
Direktur/tris
238
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEMENTERIAN : PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SVNT / SATKER : PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROGRAM : PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR MINUM
LOKASI PROYEK : KEC. MASAMA KAB. BANGGAI
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RUMAH PEMBUBUH (POMPA DOSING) 8 M2
NOMOR PAKET : PSPAM.F/02
TAHUN ANGGARAN : 2.019
I PEKERJAAN TANAH
1 Galian Pondasi Batukali 7,56 m³ Rp - Rp -
2 Urugan Tanah Kembali 2,27 m³ Rp - Rp -
3 Urugan Pasir (Bawah Pondasi) 0,63 m³ Rp - Rp -
4 Urugan Pasir (Bawah Lantai) 0,34 m³ Rp - Rp -
Rp -
II PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1 Pasangan Batu Kosong 1,89 m³ Rp - Rp -
2 Pasangan Batu Kali 1 : 4 4,66 m³ Rp - Rp -
3 Pasangan Dinding Bata 1/2 Batu Camp 1 : 4 46,20 m² Rp - Rp -
4 Pasangan Rooster 3,36 m² Rp - Rp -
5 Plesteran Camp. 1 : 4 92,40 m² Rp - Rp -
6 Acian Dinding 92,40 m² Rp - Rp -
Rp -
III PEKERJAAN BETON DAN LANTAI
1 Pekerjaan Beton Tumbuk tebal 5 cm (K.100) 0,34 m³ Rp - Rp -
2 Pasang lantai keramik 30 x 30 Cm 6,85 m² Rp - Rp -
3 Sloof 15 / 20
- Beton Sloof K 225 0,42 m³ Rp - Rp -
- Tulangan Beton U.24 71,49 Kg Rp - Rp -
- Bekisting 2,80 m² Rp - Rp -
4 Kolom 15 / 15
- Beton Kolom K 225 0,45 m³ Rp - Rp -
- Tulangan Beton U.24 105,11 Kg Rp - Rp -
- Bekisting 3,15 m² Rp - Rp -
5 Ring Balok 15 / 15
- Beton Ring Balok K 225 0,42 m³ Rp - Rp -
- Tulangan Beton U.24 71,49 Kg Rp - Rp -
- Bekisting 5,60 m² Rp - Rp -
Rp -
IV PEKERJAAN RANGKA KAP / ATAP DAN PLAFOND
1 Pek. Rangka Atap Baja Ringan 16,82 m² Rp - Rp -
2 Pek. Atap Metal 16,82 m² Rp - Rp -
3 Pek. Nok Genteng Metal 14,00 m' Rp - Rp -
4 Pek. Lisplank Wood Plank 19,00 m' Rp - Rp -
5 Pek. Rangka Plapon Tripleks 60 x 60 19,46 m² Rp - Rp -
6 Pek. Plapon Tripleks 19,46 m² Rp - Rp -
7 List Plafond 28,00 m' Rp - Rp -
Rp -
V PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1 Pek. Kusen Pintu / Jendela / Ventilasi Kayu Kelas I 0,11 m³ Rp - Rp -
2 Daun pintu panil kayu Kelas I 3,20 m² Rp - Rp -
3 kunci tanam biasa (Kecil) 2,00 bh Rp - Rp -
4 Engsel pintu 6,00 bh Rp - Rp -
Rp -
VI PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan dinding tembok (dasar 1 kali, finishing 2 kali) 92,40 m² Rp - Rp -
2 Pengecatan plafond (dasar 1 kali, finishing 2 kali) 19,46 m² Rp - Rp -
3 Pengecatan Kayu 3,80 m² Rp - Rp -
Rp -
VII PEKERJAAN INSTALASI DAN LAIN - LAIN
1 Lampu SL sekualitas philips 1 X 40 watt 3,00 Bh Rp - Rp -
2 Stop kontak fixture sekualitas ex broco 1,00 Bh Rp - Rp -
3 Saklar Tunggal 1,00 Bh Rp - Rp -
4 Saklar Ganda 1,00 Bh Rp - Rp -
5 Panel box + MCB 1,00 Bh Rp - Rp -
Rp -
VIII POMPA, MIXER, TANGKI KIMIA ACC
1 Pompa dosing diafragma dgn accessories 1,00 Unit Rp - Rp -
2 Tangki Bahan Kimia 2,00 Unit Rp - Rp -
3 Mixer Ditangki Bahan Kimia 1,00 Unit Rp - Rp -
4 Dudukan Tangki Kimia 1,00 Unit Rp - Rp -
5 Bahan Kimia - Kaporit 150,00 Kg Rp - Rp -
Rp -
IX PEKERJAAN SALURAN AIR HUJAN
1 Galian Tanah Saluran 2,52 m³ Rp - Rp -
2 Urugan Tanah Kembali 1,32 m³ Rp - Rp -
3 Urugan Pasir (Bawah Pondasi dan lantai) 0,12 m³ Rp - Rp -
4 Beton Tumbuk mutu fc' = 7,4 MPa - (Blok Beton). 1,20 m³ Rp - Rp -
5 Plesteran dinding 1 : 4 9,00 m² Rp - Rp -
6 Acian Dinding 9,00 m² Rp - Rp -
Rp -
239
X PEKERJAAN SOLAR PANEL UNTUK POMPA DOSING
1 Solar panel kapasitas 1,1 KW / 1.100 WP + Frame + ACC 1,00 Set Rp - Rp -
2 Solar controller jenis MPPT 1,00 Set Rp - Rp -
3 Inverter jenis pure sinewave 3KW 1,00 Unit Rp - Rp -
4 Pengadaan cable rangkaian baterai,solar cell,inverter 1,00 Set Rp - Rp -
5 Panel kontrol (Box panel, mcb utama 30A, mcb dosing 2A, mcb mixer 6A, 1,00 Set Rp - Rp -
voltmeter AC 220v, voltmeter DC 0-36V, amperemeter AC, amperemeter dc,
hourmeter, kabel2, aksesoris, MCB 4A (lampu indikator, tombol, dll))
6 Penangkal petir 1,00 Set Rp - Rp -
7 Dudukan solar panel. 1,00 Set Rp - Rp -
8 Baterai SLA (kering) 12v 200AH 3,00 Unit Rp - Rp -
9 Jasa pemasangan 1,00 Set Rp - Rp -
10 Pengadaan Genset Portable 3 KVA 1,00 Unit Rp - Rp -
Rp -
JUMLAH Rp -
DIBULATKAN Rp -
Palu, 2019
PT/CV. . . . . . . . . . . . . . . . .
Direktur/tris
240
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEMENTERIAN : PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SVNT / SATKER : PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROGRAM : PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR MINUM
LOKASI PROYEK : KEC. MASAMA KAB. BANGGAI
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JARINGAN PIPA HDPE DAN GIP 8.800 M
NOMOR PAKET : PSPAM.F/02
TAHUN ANGGARAN : 2019
241
5 Pembuatan Street Box Wash Out 1 UNIT 1,00 UNIT
- Galian tanah 1,15 m³ Rp - Rp -
- Urugan tanah kembali 0,29 m³ Rp - Rp -
- Beton mutu fc' = 7,4 Mpa 0,50 m³ Rp - Rp -
- Pembesian Box Valve 55,24 kg Rp - Rp -
- Bekisting Box Valve 3,36 m² Rp - Rp -
- Pek. Plesteran 1 : 2 4,20 m² Rp - Rp -
- Acian 4,20 m² Rp - Rp -
- Tutup Manhole 100 X 100 1,00 Bh Rp - Rp -
- Pengecatan Besi 0,81 m² Rp - Rp -
- Double Flanged Gate Valve steel Ø 6" 2,00 Buah Rp - Rp -
- All Flanged Tee steel Ø 6" x 6" 1,00 Buah Rp - Rp -
- DF Pipa GIP Ø 6" x 60 cm 1,00 Buah Rp - Rp -
- Double Flanged Bend steel Ø 6" x 90º 1,00 Buah Rp - Rp -
- Flanged Pipa GIP Ø 6" x 200 cm 1,00 Buah Rp - Rp -
- Stub Flanged HDPE Ø 6" 2,00 Buah Rp - Rp -
JUMLAH Rp -
DIBULATKAN Rp -
Palu, 2019
PT/CV. . . . . . . . . . . . . . . . .
Direktur/tris
242
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEMENTERIAN : PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SVNT / SATKER : PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROGRAM : PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR MINUM
LOKASI PROYEK : KEC. MASAMA KAB. BANGGAI
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN UNIT WATER METER (SAMBUNGAN RUMAH)
NOMOR PAKET : PSPAM.F/02
TAHUN ANGGARAN : 2.019
JUMLAH Rp -
DIBULATKAN Rp -
Palu, 2019
PT/CV. . . . . . . . . . . . . . . . .
Direktur/tris
243
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEMENTERIAN : PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SVNT / SATKER : PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROGRAM : PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR MINUM
LOKASI PROYEK : KEC. MASAMA KAB. BANGGAI
PEKERJAAN : PENYELENGARAAN SISTEM MENEJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
NOMOR PAKET : PSPAM.F/02
TAHUN ANGGARAN : 2.019
I PENYIAPAN RK3K
1 Pembuatan Manual , Prosedur, Instruksi Kerja dan Ijin Kerja 1,00 Set Rp - Rp -
2 Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP) 25,00 Bh Rp - Rp -
Rp -
II PROMOSI K3
1 Spanduk (Banner) 5,00 Lbr Rp - Rp -
2 Poster 5,00 Lbr Rp - Rp -
3 Papan Informasi K3 2,00 Bh Rp - Rp -
Rp -
III ALAT PELINDUNG KERJA
1 Tali Keselamatan (life Line) 1,00 Ls Rp - Rp -
Rp -
IV ALAT PELINDUNG DIRI
1 Topi Pelindung Diri (Safety Helmet) 30,00 Bh Rp - Rp -
2 Pelindung Mata (Goggles, Spectacles) 5,00 Bh Rp - Rp -
3 Tameng Muka (Face Shield) 2,00 Bh Rp - Rp -
4 Pelindung Pernafasan (Masker) 30,00 Bh Rp - Rp -
5 Sarung Tangan (Safety Gloves) 25,00 Pasang Rp - Rp -
6 Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) Untuk Staf 10,00 Pasang Rp - Rp -
7 Sepatu Keselamatan (Ruber Safety Shoes and Toe Cap) 20,00 Pasang Rp - Rp -
8 Rompi Keselatan (Safety Vest) 30,00 Pasang Rp - Rp -
Rp -
V PERTUGAS K3
1 Petugas K3 1,00 Ls Rp - Rp -
Rp -
VI ASURANSI KERJA
1 BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan 1,00 Ls Rp - Rp -
Rp -
VII FASILITAS SARANA KESEHATAN
1 Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Obat Luka, Perban, dll) 1,00 Ls Rp - Rp -
Rp -
VIII RAMBU-RAMBU
1 Rambu Petunjuk 10,00 Bh Rp - Rp -
2 Rambu Larangan 10,00 Bh Rp - Rp -
3 Rambu Peringaatan 10,00 Bh Rp - Rp -
4 Rambu Informasi 5,00 Bh Rp - Rp -
5 Tongkat Pengatur Lalulintas 2,00 Bh Rp - Rp -
6 Kerucut Lalu lintas 5,00 Bh Rp - Rp -
Rp -
JUMLAH Rp -
DIBULATKAN Rp -
Palu, 2019
PT/CV. . . . . . . . . . . . . . . . .
Direktur/tris
244
DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
245
A.2.3.1.2 pengalian 1 M³ tanah biasa sedalam 2 m
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.9000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0450 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0000 - - Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
246
A.2.3.1.9 Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.5000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0500 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0000 - - Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
247
A.3.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI
248
A.3.2.1.10 Pemasangan 1 m³ Pondasi siklop 60% beton campuran 1SP : 2 PB : 3 Kr dan 40% Batu Belah
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 3.4000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.8500 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0850 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.1700 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.4800 m3 Batu kali Rp - Rp -
194.0000 Kg PC Rp - Rp -
0.3120 m3 Pasir Beton Rp - Rp -
0.4680 m3 Kerikil Beton Rp - Rp -
126.0000 kg Besi Beton Rp - Rp -
1.8000 Kg Kawat Beton Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
249
A.4.1.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON
A.4.1.1.1 Membuat 1m3 beton f'c = 7,4 Mpa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 247.0000 kg PC Rp - Rp -
0.6207 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7400 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.2 Membuat 1m3 beton f'c = 9,8 Mpa (K 125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 276.0000 kg PC Rp - Rp -
0.5914 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7496 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.4 Membuat 1m3 beton f'c = 7,4 Mpa (K 100), slump (3-6) cm, w/c = 0,87 (LANTAI KERJA)
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.2000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0200 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0600 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 230.0000 kg PC Rp - Rp -
0.6379 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7607 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
200.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.5 Membuat 1m3 beton f'c = 14,5 Mpa (K 175), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,66
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 326.0000 kg PC Rp - Rp -
0.5429 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7622 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.6 Membuat 1m3 beton f'c = 16,9 Mpa (K 200), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,61
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 352.0000 kg PC Rp - Rp -
0.5221 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7637 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
250
A.4.1.1.7 Membuat 1m3 beton f'c = 19,3 Mpa (K 225), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 371.0000 kg PC Rp - Rp -
0.4986 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7756 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.8 Membuat 1m3 beton f'c = 21,7 Mpa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 384.0000 kg PC Rp - Rp -
0.4943 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7696 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.9 Membuat 1m3 beton f'c = 24,0 Mpa (K 275), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,53
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 405.0000 kg PC Rp - Rp -
0.4886 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7600 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.10 Membuat 1m3 beton f'c = 26,4 Mpa (K 300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 413.0000 kg PC Rp - Rp -
0.4864 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7563 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
A.4.1.1.11 Membuat 1m3 beton f'c = 28,8 Mpa (K 325), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,49
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 439.0000 kg PC Rp - Rp -
0.4786 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7452 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
251
A.4.1.1.12 Membuat 1m3 beton f'c = 31,2 Mpa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 1.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2750 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0280 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0830 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 448.0000 kg PC Rp - Rp -
0.4764 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.7407 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
215.0000 liter Air Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
252
A.4.1.1.21 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk sloof
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 0.5200 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2600 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0260 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0260 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 0.0450 m3 Kayu kelas III Rp - Rp -
0.3000 kg Paku 5 cm - 10 cm Rp - Rp -
0.1000 liter Minyak bekisting Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
253
A.4.1.1.25 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk Dinding
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 0.6600 OH Pekerja Rp - Rp -
0.3300 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0330 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0330 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 0.0300 m3 Kayu kelas III Rp - Rp -
0.4000 kg Paku 5 cm - 12 cm Rp - Rp -
0.2000 liter Minyak bekisting Rp - Rp -
0.0200 m3 Balok kayu kelas II Rp - Rp -
0.3500 lbr Plywood Rp - Rp -
3.0000 btg Dolken Rp - Rp -
4.0000 Bh Penjaga Jarak Bekisting / spacer Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
254
A.4.1.1.36 Membuat 1 m1 Ring Balok Beton Bertulang (10X15) cm
NO. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 0.2970 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0330 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0330 OH Tukang kayu Rp - Rp -
0.0330 OH Tukang besi Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 0.0030 m3 Kayu bekisting Rp - Rp -
0.0200 kg Paku biasa 5 - 12 cm Rp - Rp -
3.6000 kg Besi beton Rp - Rp -
0.0500 kg Kawat beton Rp - Rp -
5.5000 kg PC Rp - Rp -
0.0090 m3 Pasir beton Rp - Rp -
0.0150 m3 Kerikil beton Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN Rp -
Rp -
255
A.4.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
A.4.2.1.4. Pembuatan 1 m2 pintu besi plat baja tebal 2 mm rangkap, rangka baja siku
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
1.0500 OH Pekerja Rp - Rp -
1.0500 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.1050 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0520 OH Mandor Rp - Rp -
15.0000 kg Besi siku L 30.30.3 Rp - Rp -
B. BAHAN 32.8000 kg Besi plat baja Rp - Rp -
0.0500 kg Kawat las Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
256
A.4.2.1.6. Pembuatan 1 m2 rangka jendela besi scuare tube
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.6500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.6500 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0650 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0320 OH Mandor Rp - Rp -
4.7600 m Besi scuare tube Rp - Rp -
B. BAHAN 4.5220 m Besi lis kaca (1 x 1) cm Rp - Rp -
20.0000 cm Pengelasan Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
257
A.4.2.1.12. Pemasangan 1 m2 pintu alluminium strip lebar 8 cm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.0850 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0850 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0085 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0042 OH Mandor Rp - Rp -
4.4000 m' Profil aluminium Rp - Rp -
B. BAHAN
14.6000 m' Alluminium strip Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
258
A.4.2.1.18. Pemasangan 1 m’ talang datar/ jurai seng bjls 28 lebar 90 cm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.2000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2000 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0200 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0100 OH Mandor Rp - Rp -
1.0500 m' Seng plat bjls 28 lebar 90 cm Rp - Rp -
B. BAHAN
0.0150 kg Paku 1 cm - 2,5 cm Rp - Rp -
0.0190 m3 Papan kayu Klas II Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.2.1.19 Pemasangan 1 m talang ½ lingkaran D-15 cm, seng plat bjls 30 lebar 45 cm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.1500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.3000 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0300 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0080 OH Mandor Rp - Rp -
1.0500 m' seng plat bjls 30 lebar 45 cm Rp - Rp -
B. BAHAN
0.0100 kg Paku 1 cm - 2,5 cm Rp - Rp -
0.5000 m3 Besi strip Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.2.1.20.Pemasangan 1 m2 rangka besi hollow 1x40.40.2mm, modul 60 x 120 cm, untuk partisi
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.2500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2500 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0250 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0130 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 3.5000 m' Rangka metal hollow 40.40.2 mm Rp - Rp -
100 % x rangka Assesoris (perkuatan, las dll) 100 % Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.2.1.21. Pemasangan 1 m2 rangka besi hollow 1x40.40.2mm, modul 60 x 60 cm, untuk plafon
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.3500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.3500 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0350 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0180 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 4.0000 m' Rangka metal hollow 40.40.2 mm Rp - Rp -
100 % x rangka Assesoris (perkuatan, las dll) 100 % Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.2.1.22. (K3) Pemasangan 1 m2 atap pelana rangka atap baja canai dingin profil C75
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.7340 OH Pekerja Rp - Rp -
0.7340 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0730 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0370 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 3.0650 Kg Rangka metal hollow 40.40.2 mm Rp - Rp -
10 % x rangka Peralatan 10 % Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
259
A.4.2.1.23. (K3) Pemasangan 1 m2 atap jurai rangka atap baja canai dingin profil C75
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
0.7604 OH Pekerja Rp - Rp -
0.7604 OH Tukang batu Rp - Rp -
A. TENAGA
0.0760 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0380 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 4.0500 Kg Rangka metal hollow 40.40.2 mm Rp - Rp -
10 % x rangka Peralatan 10 % Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
260
A.4.4.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING
A. 4.4.1.3. Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1 batu campuran 1SP : 4PP
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.6000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0200 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0300 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 140.0000 bh Batu bata Rp - Rp -
26.5500 kg PC Rp - Rp -
0.0930 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.4.1.8 Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata 1PC : 3PP
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 70.0000 bh Batu bata Rp - Rp -
14.3700 kg PC Rp - Rp -
0.0400 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.4.1.9 Pemasangan 1 m2 Dinding Bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata 1PC : 4PP
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 70.0000 bh Batu bata Rp - Rp -
11.5000 kg PC Rp - Rp -
0.0430 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.4.1.11 Pemasangan 1 m2 Dinding Bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata 1PC : 6PP
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 70.0000 bh Batu bata Rp - Rp -
8.3200 kg PC Rp - Rp -
0.0490 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.4.1.13 Pemasangan 1 m2 Dinding Bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata 1PC : 3 KP : 10PP
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 70.0000 bh Batu bata Rp - Rp -
4.5000 kg PC Rp - Rp -
0.0150 m3 Kapur pasang Rp - Rp -
0.0500 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
261
A. 4.4.1.18 Pemasangan 1m2 dinding conblock HB15 campuran 1SP : 3PP (Batako Lebar 15 cm)
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3200 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1200 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0110 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0160 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 12.5000 bh Batu bata Rp - Rp -
22.7400 kg PC Rp - Rp -
0.5500 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
0.2800 kg Besi Angkur d 8 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A. 4.4.1.19 Pemasangan 1m2 dinding conblock HB15 campuran 1SP : 4PP (Batako Lebar 15 cm)
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3200 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1200 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0110 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0160 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 12.5000 bh Batu bata Rp - Rp -
18.2000 kg PC Rp - Rp -
0.5820 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
0.2800 kg Besi Angkur d 8 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A. 4.4.1.20 Pemasangan 1m2 dinding conblock HB10 campuran 1SP : 3PP (Batako Lebar 10 cm)
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 12.5000 bh Batu bata Rp - Rp -
15.1600 kg PC Rp - Rp -
0.3640 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
0.2800 kg Besi Angkur d 8 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A. 4.4.1.21 Pemasangan 1m2 dinding conblock HB10 campuran 1SP : 4PP (Batako Lebar 10 cm)
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 12.5000 bh Batu bata Rp - Rp -
12.1300 kg PC Rp - Rp -
0.3880 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
0.2800 kg Besi Angkur d 8 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.4.1.22 Pemasangan 1 m2 Dinding 1 m2 terawang (roster) uk. (12x11x24) cm, 1PC : 3PP
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 30.0000 bh Terawang (roster) Rp - Rp -
11.0000 kg PC Rp - Rp -
0.0350 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
262
A.4.4.1.23 Pemasangan 1 m2 Dinding 1 m2 terawang (roster) uk. (12x11x24) cm, 1PC : 4PP
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1500 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0150 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 30.0000 bh Terawang (roster) Rp - Rp -
11.0000 kg PC Rp - Rp -
0.0350 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
4.4.1.25 Pemasangan 1 m2 dinding bata ringan tebal 7,5 cm dengan mortar siap pakai
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.6710 OH Pekerja Rp - Rp -
1.3000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.1300 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0030 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 8.4000 bh Bata Ringan Tebal 7,5 cm Rp - Rp -
0.4730 m3 Mortar Siap Pakai Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A. 4.4.1.26 Pemasangan 1m2 dinding bata ringan tebal 10 cm dengan mortar siap pakai
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.6710 OH Pekerja Rp - Rp -
1.3000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.1300 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0030 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 8.4000 bh Bata Ringan Tebal 7,5 cm Rp - Rp -
0.6300 m3 Mortar Siap Pakai Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
263
A.4.4.2.4 Pemasangan 1 m2 Plesteran , 1PC : 4PP tebal 15 mm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.3000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1500 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0150 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0150 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 6.2400 kg PC Rp - Rp -
0.0240 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
264
A.4.4.2.20 Pemasangan 1 m' Plesteran Skoning, 1PC : 2PP lebar 10 mm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.0800 OH Pekerja Rp - Rp -
0.4000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0400 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0040 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.5000 kg PC Rp - Rp -
0.0130 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.4.2.27.Pemasangan 1 m2 Acian
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.2000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0100 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 3.2500 kg PC Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
265
A.4.4.3 HARGA SATUAN PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING
266
A.4.4.3.39. 1 m1 A.4.4.3.39.Pemasangan 1 m’ plint keramik ukuran 10cm x 20cm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. 0.0900 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0900 OH Tukang batu Rp - Rp -
TENAGA
0.0350 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0050 OH Mandor Rp - Rp -
B. 5.3000 BH Plint Keramik Ukuran 10 x 20 Rp - Rp -
1.1400 Kg Semen Portlan Rp - Rp -
BAHAN
0.0030 M3 Pasir pasang Rp - Rp -
0.0250 Kg Semen Warna Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
267
A.4.4.3.65. Pemasangan 1 m2 paving block natural tebal 8 cm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.5000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.5000 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0500 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0013 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 1.0100 m1 Paving Blok Berlian Rp - Rp -
0.0700 m3 Pasir pasang Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
268
A.4.5.1 SATUAN PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)
A.4.5.1.5. Pemasangan 1 m2 langit-langit tripleks ukuran (120 x 240) cm, tebal 3 mmmm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.1000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0050 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 0.3750 Lbr Tripleks Rp - Rp -
0.0300 Kg Paku Tripleks Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
269
A.4.5.1.6. Pemasangan 1 m2 langit-langit lambrisering kayu, tebal 9 mm
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.8000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.8000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0800 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0400 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 0.0150 m3 Kayu Papan Kelas I Rp - Rp -
0.0100 kg Paku Tripleks Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
A.4.5.1.8. Pemasangan 1 m2 langit-langit akustik ukuran (60 x 120) cm berikut rangka alluminium
No URAIAN Harga Satuan Jumlah Harga
A. TENAGA 0.5000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.5000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0500 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0250 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 3.6000 m Profil Allum"T" Rp - Rp -
0.1500 kg Kawat dia 4 mm Rp - Rp -
1.0500 Buah Ramset Rp - Rp -
1.5000 Lembar Akustik 60 x 120 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
270
A.4.5.2. HARGA SATUAN PEKERJAAN PENUTUP ATAP
271
A.4.5.2.11. Pemasangan 1 m2 atap asbes gelombang 0,92mx1.80m x 5mm
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.1400 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0700 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0070 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0070 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.7500 lbr Asbes gel 92x180 Rp - Rp -
0.1200 bh Paku pancing Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
272
A.4.5.2.23. Pemasangan 1 m’ bubung stel gelombang 1,05m
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.0840 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1250 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0130 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0040 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 2.1000 lbr Bubung stel gelombang 1,05 m Rp - Rp -
6.0000 bh Paku sekrup 3,5" Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
273
A.4.5.2.37. Pemasangan 1 m’ nok genteng metal
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.2500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1500 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0150 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0130 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 1.1000 bh Nok genteng metal Rp - Rp -
0.0500 kg Paku biasa 1/2"-1" Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
NO Analisa Aplikasi
B TENAGA 0.1500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0700 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0080 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0060 OH Mandor Rp - Rp -
A BAHAN 0.3000 Lbr Seng Plat Rp - Rp -
6.0000 Bh Paku sekrup Rp - Rp -
2.1000 m' Main Truss ( C. 75 . 75) Rp - Rp -
0.6000 m' Reng (TR 32 - 45) Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
274
A.4.6.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN KAYU
A.4.6.1.1. Pembuatan dan pemasangan 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 7.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
21.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
2.1000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.3500 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 1.1000 m3 Kayu kelas I Rp - Rp -
1.2500 Kg Paku biasa 2" - 5" Rp - Rp -
1.0000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.2.Pembuatan dan pemasangan 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas II
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 6.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
18.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
1.8000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.3000 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 1.2000 m3 Kayu kelas II Rp - Rp -
1.2500 Kg Paku biasa 2" - 5" Rp - Rp -
1.0000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.2.Pembuatan dan pemasangan 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas III
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 6.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
18.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
1.8000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.3000 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 1.2000 m3 Kayu kelas III Rp - Rp -
1.2500 Kg Paku biasa 2" - 5" Rp - Rp -
1.0000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
275
A.4.6.1.4. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu klamp sederhana, kayu kelas III
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.3500 OH Pekerja Rp - Rp -
1.0500 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.1050 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0180 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0400 m3 Papan Kayu Kayu kelas III Rp - Rp -
0.0500 Kg Paku biasa 5" - 7" Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.5. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 daun pintu panel, kayu kelas III
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
B TENAGA 1.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
3.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.3000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0500 OH Mandor Rp - Rp -
A BAHAN 0.0400 m3 Kayu kelas III Rp - Rp -
0.5000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
276
SNI : 3434:2008 1 m2 Membuat dan memasang daun pintu panel kayu lapis Aluminium
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 1.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
3.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.3000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0500 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0400 m3 Kayu kelas II Rp - Rp -
0.5000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
1.0000 Lbr Plat Aluminium Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.6. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas I
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.8000 OH Pekerja Rp - Rp -
2.4000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.2400 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0400 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0240 m3 Kayu kelas I Rp - Rp -
0.3000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.6. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas II
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.8000 OH Pekerja Rp - Rp -
2.4000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.2400 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0400 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0240 m3 Kayu kelas II Rp - Rp -
0.3000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.6. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas III
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.8000 OH Pekerja Rp - Rp -
2.4000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.2400 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0400 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0240 m3 Kayu kelas III Rp - Rp -
0.3000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
SNI : 3434:2008
NO 1 m2 Memasang Kembali daun pintu/jendela kaca lama HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
Dipakai koefisien 1/3 dari biaya pembuatan dan pemasangan daun pintu/jendela kaca baru
A TENAGA 0.2667 OH Pekerja Rp - Rp -
0.8000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0800 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0133 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.1000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
277
A.4.6.1.7. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela jalusi kayu kelas I
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 1.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
3.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.3000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0500 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0640 m3 Kayu kelas I Rp - Rp -
0.5000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.7. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela jalusi kayu kelas II
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 1.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
3.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.3000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0500 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0640 m3 Kayu kelas II Rp - Rp -
0.5000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.7. Pembuatan dan pemasangan 1 m2 pintu dan jendela jalusi kayu kelas III
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 1.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
3.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.3000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0500 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0640 m3 Kayu kelas III Rp - Rp -
0.5000 Kg Lem kayu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.8. Pembuatan 1 m2 daun pintu plywood rangkap, rangka kayu kelas II tertutup (lebar sampai 90 cm)
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.7000 OH Pekerja Rp - Rp -
2.1000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.2100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0350 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0250 m3 Kayu kelas II Rp - Rp -
0.0300 kg Paku 1 cm - 2,5 cm Rp - Rp -
0.5000 kg Lem kayu Rp - Rp -
1.0000 lbr Plywood tebal 4 mm Ukuran (90 x 220)Rp
cm - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
278
A.4.6.1.9. Pembuatan 1 m2 pintu plywood rangkap, rangka expose kayu kelas II
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.8000 OH Pekerja Rp - Rp -
2.4000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.2400 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0400 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0256 m3 Kayu kelas II Rp - Rp -
0.0300 kg Paku 1 cm - 2,5 cm Rp - Rp -
0.5000 kg Lem kayu Rp - Rp -
1.0000 lbr Plywood 4 mm (90 x 220) cm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
279
A.4.6.1.13. Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas II bentang 6 meter
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 4.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
12.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
1.2000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.2000 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 1.1000 m3 Kayu kelas II Rp - Rp -
15.0000 kg Besi Strip Tebal 5 mm Rp - Rp -
5.6000 kg Paku 12 cm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.13. Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas III bentang 6 meter
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 4.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
12.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
1.2000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.2000 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 1.1000 m3 Kayu kelas III Rp - Rp -
15.0000 kg Besi Strip Tebal 5 mm Rp - Rp -
5.6000 kg Paku 12 cm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
SNI : 3434:2008 1 m3 Memasang Kembali kuda-kuda konvensional Lama, kayu kelas III bentang 6 meter
NO 1 m3 Memasang Kembali kuda-kuda konvensional Lama, kayu kelasHARGA
III bentang
SATUAN
6 meter JUMLAH HARGA
Pemasangan kuda-kuda lama dipakai koefisien 50% tenaga kerja
A TENAGA 2.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
6.0000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.6000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.1000 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0000 - - Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
280
SNI : 3434:2008 1 m3 Pemasangan Kembali konstruksi gordeng Lama
NO 1 m3 Pemasangan Kembali konstruksi gordeng Lama HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
Pemasangan Gordeng lama dipakai koefisien 50% tenaga kerja
A TENAGA 0.5500 OH Pekerja Rp - Rp -
7.5000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
1.5000 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0000 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0000 - - Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
281
A.4.6.1.19. Pemasangan 1 m2 rangka langit-langit (50 x 100) cm, kayu kelas II
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.1500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.3000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0300 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0075 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0154 m3 Kaso-kaso (5/7), kayu Kelas II Rp - Rp -
0.2000 Kg Paku biasa 2" - 5" Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.6.1.19. Pemasangan 1 m2 rangka langit-langit (50 x 100) cm, kayu kelas III
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.1500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.3000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0300 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0075 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0154 m3 Kaso-kaso (5/7), kayu Kelas III Rp - Rp -
0.2000 Kg Paku biasa 2" - 5" Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
282
SNI : 2002 1 m2 Rangka langit-langit uk. (100x100) cm Kayu Kelas III
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.1500 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2500 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0250 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0750 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0120 m3 Kaso-kaso (5/7), kayu Kelas III Rp - Rp -
0.1000 Kg Paku biasa 2" - 5" Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
283
SNI : 3434:2008 1 m1 Memasang riuter uk. (2x15) cm kayu Kelas II
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A TENAGA 0.1000 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2000 OH Tukang Kayu Rp - Rp -
0.0200 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0050 OH Mandor Rp - Rp -
B BAHAN 0.0030 m3 Papan Kayu Kelas II Rp - Rp -
0.0500 Kg Paku biasa 2" - 5" Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
284
A.4.6.2 HARGA SATUAN PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
285
A.4.6.2.6 Pemasangan 1 buah engsel jendela kupu-kupu
No. Uraian Harga Satuan Jumlah Harga
A. 0.0100 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1000 OH Tukang kayu Rp - Rp -
TENAGA
0.0100 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0005 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.0000 bh Engsel jendela kupu-kupu Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
286
A.4.6.2.11. Pemasangan 1 buah kunci slot
No. Uraian Harga Satuan Jumlah Harga
A. 0.0200 OH Pekerja Rp - Rp -
0.2000 OH Tukang kayu Rp - Rp -
TENAGA
0.0200 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0010 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.0000 bh Kunci Slot Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
287
A.4.6.2.17 Pemasangan 1 m² kaca bening 5 mm
No. Uraian Harga Satuan Jumlah Harga
A. 0.0150 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1500 OH Tukang kayu Rp - Rp -
TENAGA
0.0150 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0008 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.1000 bh Kaca bening 5 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. JUMLAH (A+B+C) Rp -
E. OVERHEAD & PROFIT ( 15% ) Rp -
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D+E ) Rp -
288
A.4.7.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PENGECETAN
A.4.7.1.4 1 M2 Pengecatan bidang kayu baru ( 1 lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup )
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. 0.0700 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0090 OH Tukang cat Rp - Rp -
TENAGA
0.0060 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0030 OH Mandor Rp - Rp -
B. 0.2000 kg Cat meni Rp - Rp -
0.1500 kg Plamir Rp - Rp -
0.1700 kg Cat dasar Rp - Rp -
BAHAN 0.2600 kg Cat penutup Rp - Rp -
0.0100 Bh Kuas Rp - Rp -
0.0300 Kg Pengencer Rp - Rp -
0.2000 Lbr Ampelas Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D+E) Rp -
A.4.7.1.10 Pengecatan 1 M2 tembok baru ( 1 lapis plamuur , 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup )
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. 0.0200 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0630 OH Tukang cat Rp - Rp -
TENAGA
0.0063 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0030 OH Mandor Rp - Rp -
B. 0.1000 Kg Plamur Rp - Rp -
BAHAN 0.1000 Kg Cat dasar Rp - Rp -
0.2600 Kg Cat penutup Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
A.4.7.1.11 Pengecatan 1 M2 tembok lama ( 1 lapis plamur 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup )
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. 0.0280 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0420 OH Tukang cat Rp - Rp -
TENAGA
0.0042 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0030 OH Mandor Rp - Rp -
B. 0.1200 Kg Cat dasar Rp - Rp -
BAHAN
0.1800 Kg Cat Penutup Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
289
SNI : 2002 1 m2 Mengecat genteng
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. 0.0200 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0630 OH Tukang cat Rp - Rp -
TENAGA
0.0063 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0025 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 0.2600 kg Cat genteng Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
290
A.5.1.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN SANITASI DALAM GEDUNG
291
A.5.1.1 7. (K3) Pemasangan 1 buah bak fiberglass vol 0,30 m 3
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. 3.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
4.5000 OH Tukang batu Rp - Rp -
TENAGA
0.0500 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.9000 OH Mandor Rp - Rp -
B. 1.0000 bh Bak Fiber Glas Volume 0,3m3 Rp - Rp -
BAHAN
12% Harga Bak Fiberglas
Perlengkapan Rp -
C PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D Jumlah (A+B+C) Rp -
E Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
292
A.5.1.1.18 Pemasangan 1 m' pipa galvanis diameter 1/2 "
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 0.0540 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0900 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0090 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0270 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.2000 m' Pipa galvanis 1/2" Rp - Rp -
35% Harga pipa Perlengkapan Rp -
C PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D Jumlah (A+B+C) Rp -
E Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
293
A.5.1.1.25 Pemasangan 1 m' pipa PVC tipe AW diameter 1/2 "
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. 0.0360 OH Pekerja Rp - Rp -
0.0600 OH Tukang batu Rp - Rp -
TENAGA
0.0060 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0020 OH Mandor Rp - Rp -
B. 1.2000 m' Pipa PVC 1/2" Rp - Rp -
BAHAN
35% Harga pipa Perlengkapan Rp -
C PERALATAN 0.0000 Rp - Rp -
D Jumlah (A+B+C) Rp -
E Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
294
A.5.1.1.30 Pemasangan 1 m' pipa PVC tipe AW diameter 3 "
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA 0.0810 OH Pekerja Rp - Rp -
0.1350 OH Tukang batu Rp - Rp -
0.0135 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
0.0040 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.2000 m' Pipa PVC 3" Rp - Rp -
35% Harga pipa Perlengkapan Rp -
C PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D Jumlah (A+B+C) Rp -
E Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
295
A.8.4.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA
PIPA PVC
296
A.8.4.1.6 (K3) Pemasangan 1 m pipa PVC Ø 250 mm
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
0.2560 OH Pekerja Rp - Rp -
A. TENAGA 0.1280 OH Tukang pipa Rp - Rp -
0.0260 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.0000 m Pipa PVC Ø 250 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0340 Ls Peralatan (Tracker) Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
PIPA HDPE
297
A.8.4.1.21 (K3) Pemasangan 1 m pipa HDPE Ø 200 mm
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
0.1020 OH Pekerja Rp - Rp -
A. TENAGA 0.0510 OH Tukang pipa Rp - Rp -
0.0100 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.0000 m Pipa HDPE Ø 200 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0190 Ls Peralatan (Tracker) Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
PIPA GIP
298
A.8.4.1.36 (K3) Pemasangan 1 m pipa GIP Ø 150 mm
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
0.5060 OH Pekerja Rp - Rp -
A. TENAGA 0.2530 OH Tukang pipa Rp - Rp -
0.0510 OH Mandor Rp - Rp -
B. BAHAN 1.0000 m Pipa Gip Ø 150 mm Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
299
A.6.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL SISTEM PENCAHAYAAN
300
SNI : 2002 1 buah Pasang Panel box + MCB
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
1.0000 OH Pekerja Rp - Rp -
B TENAGA 1.0000 OH Tukang listrik Rp - Rp -
0.0050 OH Kepala Tukang Rp - Rp -
1.0000 bh Panel Box + MCB Rp - Rp -
A BAHAN 12.0000 m' Kabel NYA 1 x 2,5 mm Rp - Rp -
1.0000 bh Isolasi Rp - Rp -
C. PERALATAN 0.0000 - - Rp - Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
301
A.7.3.1 Fasilitas eksterior bangunan Pertamanan dan landscaping (tanaman, rumput, tanah)
302
SNI : 2002 Penanaman 1 Pohon Palm Putri/Pinang (t = 3 m)
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA Rp -
Rp -
B. BAHAN 1.0000 Pohon Pohon Palm Putri/Pinang (t = 3 m) Rp - Rp -
0.5120 m3 Galian tanah (80 x80x80) Rp - Rp -
3.0000 Btg Steiger Rp - Rp -
10.0000 kg Kompos Rp - Rp -
C. PERALATAN Biaya Perawatan/Pemeliharaan 10% Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
303
SNI : 2002 Penanaman 1 Pohon Cemara Udang (t = 2 m)
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA Rp -
Rp -
B. BAHAN 1.0000 Pohon Pohon Cemara Udang (t = 2 m) Rp - Rp -
0.5120 m3 Galian tanah (80 x80x80) Rp - Rp -
3.0000 Btg Steiger Rp - Rp -
10.0000 kg Kompos Rp - Rp -
C. PERALATAN Biaya Perawatan/Pemeliharaan 10% Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
304
SNI : 2002 Penanaman 1 Pohon Bunga Asoka
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA Rp -
Rp -
B. BAHAN 1.0000 Poli Bag Pohon Bunga Asoka Rp - Rp -
0.0156 m3 Galian tanah (30 x30x30) Rp - Rp -
0.2500 kg Kompos Rp - Rp -
C. PERALATAN Biaya Perawatan/Pemeliharaan 10% Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
305
SNI : 2002 Penanaman 1 Bunga Taiwan
No. URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A. TENAGA Rp -
Rp -
B. BAHAN 1.0000 Poli Bag Bunga Taiwan Rp - Rp -
0.0156 m3 Galian tanah (25x25x25) Rp - Rp -
0.2500 kg Kompos Rp - Rp -
C. PERALATAN Biaya Perawatan/Pemeliharaan 10% Rp -
D. Jumlah (A+B+C) Rp -
E. Overhead & Profit ( 15% ) Rp -
F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
306
1 m3 menggali tanah di borrow area dan mengangkut ke lokasi dengan Dumptruck (Galian Tanah Mekanis)
Urutan kerja
1 Excavator menggali tanah di borrow area, kemudian dimuat
kedalam dump truck.
2 Dump truck mengangkut material tanah ke lokasi pekerjaan/stock pile/
pembuangan
Urutan kerja
1 Excavator menggali tanah di borrow area, kemudian menuang dia area sekitar
Urutan kerja
1 Excavator menimbun tanah di borrow area, Mengambil tanah dari area sekitar
1 m3 Pengurugan dan Pemadatan tanah per lapis 50 cm menggunakan alat stamper (cut N fill)
Urutan kerja
1 Excavator mengurug dan meratakan
2 Kemudian dipadatkan dengan menggunakan stamper pemadat timbunan per 50 cm
307
BAB XII
BENTUK DOKUMEN LAIN
Kepada Yth.
__________
di __________
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar Rp. ………. (……….. Rupiah)
[5% dari nilai kontrak untuk nilai penawaran/terkoreksi antara 80% sampai dengan 100% HPS
atau 5% dari HPS untuk nilai penawaran/terkoreksi dibawah 80% HPS] dengan masa berlaku
selama …. (………………) hari kalender [sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu
pelaksanaan] dan menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi
terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan
Perundangan terkait Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta petunjuk teknisnya.
[tanda tangan]
[nama lengkap] [jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja Pemilihan]
308
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA(SPMK)
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
309
Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama __________
[tanda tangan]
310
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
311
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.
Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................
[Bank]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk Materai Rp.6000,00
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank] ......................................
[Nama dan Jabatan]
312
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
JAMINAN PELAKSANAAN
313
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke …… [Penerbit Jaminan]
314
Jaminan Uang Muka dari Bank
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang diterimanya,
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
315
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.
Dikeluarkan di : ………….
Pada tanggal : ………….
[Bank]
Untuk keyakinan,
Materai Rp.6000,00
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
......................................
ini ke ……..[bank] [Nama dan Jabatan]
316
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan .................. sebagaimana ditetapkan
berdasarkan Kontrak No. ................... tanggal ................................. dari PENERIMA
JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (............................) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ................... sampai dengan tanggal........................................
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN
mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
...................................... ......................................
317
Jaminan Pemeliharaan dari Bank
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
318
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
..................
Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
Untuk keyakinan,
[Nama dan Jabatan]
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke …….[bank]
319
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )
JAMINAN PEMELIHARAAN
320
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
...................................... ......................................
321
BAB XIII
PETUNJUK EVALUASI KEWAJARAN HARGA
1. Pokja meminta kepada penyedia jasa untuk membuat analisa harga satuan semua Mata
Pembayaran Utama (jika dalam dokumen pengadaan tidak tercantum ketentuan untuk
menyampaikan analisa harga satuan) dengan format sebagai berikut:
VOLUME : ....................
Harga Satuan
No. Uraian Satuan Kuantitas Jumlah (Rp) Ket
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4)x(5) (7)
I. UPAH
II. BAHAN
III. PERALATAN
322
2. Kemudian dilakukan klarifikasi harga dengan membuat format sebagai berikut:
VOLUME : ....................
1. ………….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
2. ………….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
II. BAHAN
1. ………….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
2. ………….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
III. PERALATAN
1. ………….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
2. ………….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..
Ket:
a. Penawaran
b. Hasil Klarifikasi
*) Hasil klarifikasi dan pembuktian
**) biaya keuntungan tidak diperhitungkan
323
5. Penyedia jasa harus dapat membuktikan harga satuan dasar upah, bahan dan peralatan
yang ditawarkan, dengan melampirkan data-data sebagai pembuktian. Hal ini dilakukan
agar dapat meyakini bahwa harga satuan dasar tersebut dapat direalisasikan.
Jika penyedia jasa tidak dapat membuktikan, maka dicari harga satuan dasar yang ada di
pasaran.
6. Dari angka 3 dan 4 diatas diperoleh kuantitas/koefisien dan harga satuan dasar hasil
klarifikasi selanjutnya dapat dihitung harga satuan hasil klarifikasi untuk setiap mata
pembayaran utama tidak perlu dihitung dengan keuntungannya.
7. Kemudian dihitung untuk setiap harga satuan penawaran yang bukan Mata Pembayaran
Utama dengan mengurangi biaya keuntungan, sehingga diperoleh harga satuan
penawaran yang bukan Mata Pembayaran Utama tanpa keuntungan.
8. Harga yang diperoleh pada angka 5 dan 6, dimasukkan dalam tabel Daftar Kuantitas dan
Harga hasil klarifikasi sehingga didapat total harga sebenarnya tanpa keuntungan yang
wajar/rill dapat dilaksanakan.
9. Bandingkanlah total harga pada daftar kuantitas dan harga hasil klarifikasi dengan total
harga penawaran tanpa PPn.
10. Jika total harga hasil klarifikasi kurang atau sama dengan dari total harga penawaran,
maka harga dinyatakan wajar dan jaminan pelaksanaan dinaikkan sebesar 5% dari nilai
total HPS. Namun jika total harga hasil klarifikasi lebih dari total harga penawaran, maka
harga dinyatakan tidak wajar dan penawaran dinyatakan gugur.
324
BAB XIV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan Pekerjaan Konstruksi harus mematuhi
ketentuan sebagai berikut:
a. pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah) mewajibkan Penyedia untuk memberikan
alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang sesuai
dengan jumlah yang disepakati dalam kontrak.
b. Penunjukan Langsung dapat dilakukan untuk:
1) untuk Pekerjaan Konstruksi yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan satu
kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan
tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
2) pemilihan Penyedia pengganti yang mampu dan memenuhi syarat untuk kontrak yang
dilakukan pemutusan sepihak oleh PPK.
325