Anda di halaman 1dari 3

BERAPA BANYAK KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT

UNTUK NGE-COR?
Posted on 1 March 2012 | 81 Comments

BAGAIMANA cara kamu menghitung


kebutuhan bahan untuk ngecor?. Untuk 1:2:3 berarti perbandingan masing masing untuk
Semen : Pasir : Split
Ketentuan yg berlaku di Indonesia adalah bahwa perbandingan ini adalah perbandingan berat
misal 1 kg semen : 2 kg pasir : 3 kg split. Tapi untuk pekerjaan misal membuat dak di rumah
sendiri, bisa juga digunakan perbandingan volume.
Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi sebagai ember, misal 1 ember semen : 2
ember pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 split.
Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam, ada yang
menggunakan ember, sekop, dan juga dolak.
Oh ya patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen
1 zak semen = 5 sekop pengki
1 zak semen = 1 dolak
1 zak semen = 0,024 m3 (adalah pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu 10 cm x 40
cm x 60 cm)
Nah jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15 pengki split
atau 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split
atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split.
Sampai disini mudah sekali di pahami kan?

Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm
berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ?
1. Volume beton yang akan dibangun adalah 10x6x0.1 = 6 m3
2. Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen,
2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split.
3. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ;
Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3
4. 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen

Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga yang harus dikeluarkan untuk 42 zak
semen, 2 kubik pasir, dan 3 kubik split (tanya harga di toko material tempat kamu membeli)
Masih bingung? selanjutnya bisa dilihat daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku di
Indonesia
Mutu Beton

Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter) w/c ratio

7.4 MPa (K 100)

247

869

999

215

0.87

9.8 MPa (K 125)

276

828

1012

215

0.78

12.2 MPa (K 150) 299

799

1017

215

0.72

14.5 MPa (K 175) 326

760

1029

215

0.66

16.9 MPa (K 200) 352

731

1031

215

0.61

19.3 MPa (K 225) 371

698

1047

215

0.58

21.7 MPa (K 250) 384

692

1039

215

0.56

24.0 MPa (K 275) 406

684

1026

215

0.53

26.4 MPa (K 300) 413

681

1021

215

0.52

28.8 MPa (K 325) 439

670

1006

215

0.49

31.2 MPa (K 350) 448

667

1000

215

0.48

Referensi tabel :
SNI DT 91- 0008 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept
Pekerjaan Umum.
(catatan lebih lanjut : Untuk membuat spesifikasi teknis, RAB, sebaiknya digunakan angka
mutu beton yang diinginkan, semisal K-125, K-225. Hindari pencantuman komposisi semisal
1:2:3. Hal ini disebabkan karena mutu beton yang diharapkan akan tepat dicapai melalui

mix design terhadap bahan-bahan yang akan digunakan. Perbandingan yang ada hanya
merupakan pendekatan, dan bisa diterapkan untuk kegiatan kecil

Anda mungkin juga menyukai