Jadi,
Semen mempunyai bagian 1/6 dari 1 m3 beton = 0,167 m3
Pasir mempunyai bagian 2/6 dari 1 m3 beton = 0,333 m3
Batu Split/Kerikil mempunyai bagian 3/6 dari 1 m3 beton= 0,5 m3.
Sekarang untuk pelaksanaannya bagaimana cara yang mudah untuk membuat adukan
beton sesuai dengan takaran tadi.Pemisalan dalam membuat takaran. Takaran ini
mengacu pada jumlah semen. Takaran biasanya dibuat dari kayu yang biasa disebut
Dolak. Dolak ini dibuat sesuai dengan ukuran 1 (satu) sak semen (persegi). Jadi
Takarannya menjadi : Semen = 1 dolak, Pasir = 2 dolak dan Batu Split/Kerikil = 3
dolak.
Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi sebagai ember, misal 1 ember semen : 2 ember
pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 split.
Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam, ada yang
menggunakan ember, sekop, dan juga dolak.
Oh ya patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen
1 zak semen = 0,024 m3 (adalah pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu 10 cm x 40 cm x
60 cm)
Nah jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15 pengki split
Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm
berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ?
Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter) w/c ratio
7.4 MPa (K 100) 247 869 999 215 0.87
9.8 MPa (K 125) 276 828 1012 215 0.78
12.2 MPa (K 150) 299 799 1017 215 0.72
14.5 MPa (K 175) 326 760 1029 215 0.66
16.9 MPa (K 200) 352 731 1031 215 0.61
19.3 MPa (K 225) 371 698 1047 215 0.58
21.7 MPa (K 250) 384 692 1039 215 0.56
24.0 MPa (K 275) 406 684 1026 215 0.53
26.4 MPa (K 300) 413 681 1021 215 0.52
28.8 MPa (K 325) 439 670 1006 215 0.49
31.2 MPa (K 350) 448 667 1000 215 0.48
(catatan lebih lanjut : Untuk membuat spesifikasi teknis, RAB, sebaiknya
digunakan angka mutu beton yang diinginkan, semisal K-125, K-225.
Hindari pencantuman komposisi semisal 1:2:3. Hal ini disebabkan karena mutu
beton yang diharapkan akan tepat dicapai melalui mix design terhadap bahan-
bahan yang akan digunakan. Perbandingan yang ada hanya merupakan
pendekatan, dan bisa diterapkan untuk kegiatan “kecil”)