Anda di halaman 1dari 4

Joint yang dianalisis

Nomor : 36, 38, 2, 4

Joint Reaction :
PONDASI FOOTPLATE BUJUR SANGKAR
TIPE : FP

1. STANDARD dan REFERENSI

- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1987;


- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung, 2002;
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang, 2002;
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia, 2000;
- American Concrete Institute (ACI) 318-83;
- AISC - LRFD, 1993;
- Konstruksi Beton I, Delta Teknik Group, 2007;
- Code / Standard Nasional dan Internasional lain yang relevan.

2. KRITERIA ANALISIS

2.1 DATA PONDASI

Beban vertikal ( P ) = 0.48 ton


Momen ( M ) = 0.0002 tonmeter
Daya dukung tanah ( s ijin ) = 4.64 kg / cm2 = 46.40 ton / m2 (Grafik Sondir)
( Footplate memakai tegangan ijin tanah… lihat tabel )

2.2 MATERIAL

Spesifikasi material yang digunakan dalam analisis adalah :

Beton Bertulang
Compressive strength (K) = K - 225 = 2,250.00 ton / m2
at service ( f'c) = 2,250.00 ton / m2
Modulus of elasticity ( Ec ) = 2,000,000.00 ton / m2

Baja Tulangan
Mutu baja = BJTP 24 / 30 dan BJTD 30 / 40
Tegangan leleh ( fy ) = 24,000.00 ton / m2
Modulus of elasticity ( Es ) = 20,000,000.00 ton / m2

Berat Jenis
Berat jenis baja = 7.85 [ton/m3]
Berat jenis beton = 2.40 [ton/m3]

3. PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

3.1 LEBAR PONDASI FOOTPLATE

Detail ukuran terlampir P= 0.48 ton

M= 0.00 tm

Asumsi awal lebar pondasi


e = M / P = 0.000 m

agar pada pelat pondasi bekerja


tekanan (tegangan) sejenis (tekan) maka :

e < 1/6B
0.000 < 1/6B
B > 0.00 m

Coba B = 1.00 m ( trial and error )

B W = berat pondasi = 0.05 ton


0.50 m
A = luas pelat = 1.00 m2
q = P + W 6e
(1+ )
A B
q2 = 0.53 t/m2 ( < s tanah = 46.40 t/m2)
q1 = 0.52 t/m2 ( < s tanah = 46.40 t/m2)

Cek q1 dan q2 terhadap s :


B q2 Dimensi OK!
q1 Dimensi OK!
3.2 TEBAL PELAT PONDASI FOOTPLATE (BAGIAN UJUNG PELAT)
Detail ukuran terlampir

0.50 m Coba h = 0.15 m ( trial and error )


= 0.20 m

q3' = 0.17 ton / m2


q3'' = 0.17 ton / m2

2 1 q netto = 0.17 ton / m2 (harga rata2)


h ht
a = 0.60
b = 0.39
0.18 0.65 0.18 t bpu = 1.5 ton / m2
= 0.15 kg / cm2
q1 q3 q4 q2
t * bpu = 15.00 kg / cm2

t bpu < t * bpu (persyaratan SNI)

Cek ketebalan :
Ketebalan OK!

Jadi ketebalan yang dipakai untuk ujung pelat adalah :


= 0.20 m

1.00 m

0.65

3.3 PENULANGAN PELAT DAN CEK KETEBALAN PANGKAL PELAT

q1 = 0.52 ton / m2
q2 = 0.53 ton / m2
q3 = 0.17 ton / m2
q4 = 0.17 ton / m2

Untuk 1 meter lebar pelat :


2
Mx = 0.01 tonm

Cu = 51.43
q4 q2 q = 0.025 (tabel Prof. Wiratman)
d = 0.20

(d : biasanya Tul. Tekan Pondasi sebesar 0.2 Tul. Tarik)

0.25 m A = 3.04 cm2 (jika A terlalu besar maka tambah tebal pelat)
2 Ø 10 = 4.00 bh.
s = 29.00 cm > 5.00 cm
= Tulangan OK!

Jika dirasakan tulangan masih terlalu rapat maka tebal pangkal pelat bisa ditambah :
h ujung = 0.15 m
h pgkl = 0.15 m

Cu = 51.43
q = 0.025 (tabel Prof. Wiratman)
d = 0.20

(d : biasanya Tul. Tekan Pondasi sebesar 0.2 Tul. Tarik)

A = 3.04 cm2
Ø 10 = 4.00 bh.
s = 29.00 cm > 5.00 cm
= Tulangan OK!

Jadi digunakan Ø 10 - 29.00


A' = 0.61 cm2
Ø 8 = 2.00 bh.
s = 87.00 cm > 5.00 cm
= Tulangan OK!

Jadi digunakan Ø 8 - 87.00

3.4 CEK GESER PADA POTONGAN 2 - 2

D 2-2 = 0.09 ton ( untuk selebar B )

t bu = 0.10 kg / cm2 < t *bu


= 0.10 kg / cm2 < 9.50 ( untuk beban tetap )

Catatan :
1. Jika t bu > t * bu, maka tebal pelat harus diperbesar
2. Dari hasil perhitungan, maka tebal pelat :
pada permukaan kolom = 20.00 cm ( ditambah selimut beton )
pada ujung pelat = 20.00 cm ( ditambah selimut beton )

3.5 CEK BERAT SENDIRI PONDASI

B = 1.00 m

Berat sendiri = 0.48 ton < 0.05 ton ( taksiran )


Lakukan pengecekan q!
( Jika berat sendiri setelah dihitung ternyata lebih besar dari taksiran semula,
maka perhitungan diulang lagi, atau dilakukan pengecekan nilai q )

Cek terhadap q =

q max. = 1.43 ton /m2 < 46.40 ton/m2


Perhitungan selesai!

4. GAMBAR PENULANGAN STRUKTUR

0.50 m

Æ 8 - 250

0.20
0.20

Æ 10 - 290

Æ 8 - 250 1.00 m

Æ 10 - 290

Anda mungkin juga menyukai