(KAK)
TAHUN ANGGARAN
2020
1.LATAR BELAKANG
Karena tingginya risiko bencana alam bencana di Indonesia, CERC ini dibuat
untuk membiayai kesiapsiagaan dan langkah-langkah respon cepat untuk
mengatasi bencana, keadaan darurat dan/ atau bencana, sesuai dengan
dokumen ini, terutama untuk Provinsi Sulawesi Tengah.
Mengingat situasi darurat dan kebutuhan yang terus berkembang dari upaya
respon dan pemulihan serta kemajuan pelaksanaan kegiatan CERC di
Sulawesi Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah akan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan komponen CERC di bawah NSUP. Untuk itu,
penyelenggaraan Dukungan Pengelolaan Kegiatan Rehabilitasi/ Rekonstruksi
Pasca Bencana Sulawesi Tengah diperlukan dalam rangka mempercepat
upaya Pemerintah dalam mewujudkan pemulihan pasca bencana dan
peningkatan infrastruktur permukiman Permukiman Skala Kawasan pada
lokasi terdampak bencana di Provinsi Sulawesi Tengah.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
3.TARGET/SASARAN
Target/ sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah tersedianya
dan terfungsikan kembali sarana dan prasarana ruang-ruang gedung pada
bangunan gedung perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sebagai upaya
peningkatan kualitas pengawasan keuangan negara/ daerah dan
pembangunan nasional kepada pemerintah.
6. RUANG LINGKUP
b. Pekerjaan Landscape
c. Pekerjaan struktur
d. Pekerjaan arsitektur
e. Pekerjaan MEP.
7. LOKASI PEKERJAAN
9. PERSYARATAN KUALIFIKASI
a. Memiliki paling sedikit satu pengalaman kontrak kerja dengan sifat dan
nilai pekerjaan yang serupa/ sejenis yang telah diselesaikan sebagai
penyedia utama, anggota KSO atau sub penyedia.
b. Memiliki pengalaman pada bidang Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi
Pelaksana Pekerjaan Bangunan Gedung Lainnya (BG009) dan/atau
Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Pelaksana Pekerjaan Bangunan
Gedung Komersial (BG004).
c. Pernah Mengerjakan Bangunan Gedung Perkantoran, baik bangunan baru
maupun retrofitting bangunan eksisting, yang tinggi minimal 2 lantai.
10. TENAGA AHLI
Peralatan yang digunakan dikategorikan milik sendiri dan sewa. Bila ada
peralatan sewa maka harus dibuktikan dengan referensi dukungan dari
institusi yang menyewakan.