Anda di halaman 1dari 309

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PA/KPA : KPA RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS I


JAKARTA TIMUR

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

SATKER/SKPD : RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS I JAKARTA


TIMUR
NAMA PPK : PPK RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS I
JAKARTA TIMUR
NAMA PEKERJAAN : PEKERJAAN KONSTRUKSI RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH
PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS I JAKARTA TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN : Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Renovasi dan Perluasan Rumah


Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelas I Jakarta Timur Tahun Anggaran 2022

1. LATAR BELAKANG Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, untuk


selanjutnya disebut Rupbasan adalah untuk pelaksanaan
dibidang penyimpanan benda sitaan negara dan barang
rampasan negara yang berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, Rupbasan mempunyai fungsi melakukan
pengadministrasian benda sitaan dan barang rampasan
negara, melakukan pemeliharaan dan mutasi benda sitaan
dan barang rampasan negara, melakukan pengamanan dan
pengelolaan Rupbasan, dan melakukan urusan surat
menyurat dan kearsipan.

Rupbasan Kelas I Jakarta Timur adalah salah satu Rupbasan


yang berada di Kota Administrasi Jakarta Timur, dengan
seiring bertambahnya barang bukti yang disimpan di
Rupbasan Kelas I Jakarta Timur terutama kendaraan
bermotor membuat Rupbasan Kelas I Jakarta Timur
menjadi overcrwoded. Dengan kondisi itu maka Rupbasan
Kelas I Jakarta Timur bermaksud melaksanakan kegiatan
renovasi dan perluasan gedung pada tahun anggaran 2022.

Untuk mewujudkan bangunan gedung yang sesuai


fungsinya, memenuhi keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, kemudahan, efisien dalam penggunaan
sumber daya, serasi dan selaras dengan lingkungannya dan
mewujudkan penyelenggaraan bangunan gedung
Rupbasan yang tertib, efektif dan efisien diperlukan
penyedia yang cakap untuk melaksanakannya.

2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud:


Terlaksananya pekerjaan renovasi dan perluasan gedung
Rupbasan Kelas I Jakarta Timur.

Tujuan:
Untuk mendapatkan gedung yang menunjang tugas pokok
Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara
3. TARGET/SASARAN Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan
konstruksi adalah tersedianya gedung Rupbasan Kelas I
Jakarta Timur sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam
melayani masyarakat.

4. NAMA DAN Nama PPK : Pejabat Pembuat Komitmen Rumah


ORGANISASI PPK Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelas I jakarta Timur
Satuan Kerja : Rumah Penyimpanan Negara Kelas I Jakarta
Timur

5. SUMBER DANA DAN a. Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA
PERKIRAAN BIAYA nomor SP DIPA-013.05.2.632569/2022 Tahun
Anggaran 2022.
b. Pagu Anggaran: Rp. 3.760.000.000,- (tiga milyar tujuh
ratus enam puluh juta rupiah).

6. RUANG LINGKUP, A. Ruang Lingkup


LOKASI PEKERJAAN. a. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari segi
kelengkapan maupun segi kebenarannya;
b. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal
waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan,
jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal
penggunaan peralatan berat;
c. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan;
d. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing)
untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukannya
e. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di
lapangan sesuai dengan dokumen pelaksanaan
f. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi
fisik, melalui rapat-rapat lapangan, laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan, laporan
kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul
atau dihadapi, dan surat-menyurat;
g. Membuat gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
di lapangan (as built drawings) yang selesai sebelum
serah terima pertama, setelah disetujui oleh
penyedia jasa manajemen konstruksi atau penyedia
jasa pengawasan konstruksi dan diketahui oleh
penyedia jasa perencanaan konstruksi;
h. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan
yang terjadi di masa pemeliharaan konstruksi;
B. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak di Jl. Cipinang Jaya No. 37
Jakarta Timur 13420

7. JANGKA WAKTU Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 180 (seratus


PELAKSANAAN delapan puluh) hari kalender dengan jangka waktu
pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh ) hari kalender.

8. TENAGA AHLI A. Tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan


kontrak antara lain:
a. Ahli Teknik Bangunan Gedung Madya pendidikan
S1 Teknik Sipil pengalaman 2 tahun
b. Ahli Arsitek Muda Pendidikan S1 Arsitektur
pengalaman 2 tahun
c. Ahli Teknik Mekanikal Muda pendidikan S1 Teknik
Mesin pengalaman 2 tahun
d. Ahli Teknik Tenaga Listrik Muda pendidikan S1
Teknik Elektro pengalaman 2 tahun
e. Ahli Sistem Manajemen Mutu Pendidikan S1 Teknik
Sipil pengalaman 2 tahun
f. Ahli K3 Konstruksi/ Ahli Keselamatan Konstruksi
Petugas Keselamatan Konstruksi Muda pendidikan
S1 Teknik pengalaman 3 tahun
B. Tenaga teknis penunjang yang diperlukan dalam
pelaksanaan kontrak antara lain:
a. Juru Gambar (Drafter)
b. Surveyor (Juru Ukur)
c. Administrasi
d. Tukang pasang batu (tukang bangunan umum)
e. Tukang pasang keramik
f. Tukang kayu
g. Tukang Plumbing (Perpipaan, Pompa-Pompa)
h. Tukang Elektrikal (Instalasi kabel)
i. Sopir, dan lain-lain
C. Susunan kelengkapan persyaratan yang harus
dilampirkan untuk masing-masing personil dengan
urutan sebagai berikut:
a. Daftar riwayat hidup/pengalaman kerja;
b. Surat pernyataan tenaga ahli/inti perusahaan
untuk bekerja penuh pada paket pekerjaan ini;
c. Pengalaman kerja dihitung berdasarkan daftar
riwayat pengalaman kerja atau referensi kerja dari
pemberi pekerjaan, Peserta wajib mengupload
scan warna daftar riwayat hidup atau referensi
kerja yang telah ditandatangani, apabila peserta
tidak mengupload atau tidak bertanda tangan
basah, maka dianggap tidak menyampaikan dan
dinyatakan gugur;
d. Ijazah;
e. SKA/SKT yang masih berlaku;
f. KTP dan NPWP tenaga ahli.
9. KUALIFIKASI PENYEDIA Penyedia memiliki Surat Ijin Jasa Konstruksi dengan
kualifikasi kecil, memiliki sertifikat badan usaha BG009
Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung
Lainnya yang masih berlaku. Memiliki NIB dengan KBLI
41019 Konstruksi Gedung Lainnya. Memiliki dukungan
(dalam bentuk surat dukungan) untuk pekerjaan tiang
pancang dan batching plant.

10. PERALATAN UTAMA Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk


pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah
1 HSPD 60 ton 1 unit
2 Concrete mixer 0,3-0,6 m3 2 unit
3 Genset 5 KVA 1 unit
4 Scaffolding - 100 unit
5 Dump Truck 3-5 ton 2 unit
6 Electric hoist 2 ton 1 unit

11. KELUARAN/PRODUK Keluaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan


YANG DIHASILKAN konstruksi adalah terlaksananya pekerjaan lanjutan
pembangunan fisik gedung laboratorium penelitian dan
pengembangan tahap II untuk digunakan sesuai dengan
Peruntukkannya

Penyedia jasa pelaksanaan konstruksi membuat dokumen


pelaksanaan konstruksi meliputi:
a. semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat
pelaksanaan konstruksi lisik, termasuk PBG;
b. gambar teknis lapangan yang digunakan sebagai
acuan pelaksanaan konstruksi (shop drawings)
c. gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
(as-built drawings);
d. laporan pelaksanaan konstruksi fisik yang terdiri
atas laporan harian, laporan mingguan, laporan
bulanan, laporan akhir pengawasan teknis termasuk
laporan uji mutu, dan laporan akhir pekerjaan
perencanaan teknis;
e. pengetesan dan pengujian (testing and
commissioning);
f. foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik;
g. dokumen SMKK;
h. manual operasi dan pemeliharaan Bangunan
Gedung, termasuk pengoperasian dan
Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (plumbing);
i. garansi atau surat jaminan peralatan dan
perlengkapan mekanikal, elektrikal, dan perpipaan
(plumbing);
j. surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi dan penyedia
jasa pengawasan konstruksi teknis; dan
k. hasil pemeriksaan kelaikan fungsi Bangunan
Gedung

12. RENCANA KERJA DAN Terlampir


SYARAT, DESAIN DAN
GAMBAR DAN RAB

13. PENUTUP Dengan disampaikannya Kerangka Acuan Kerja ini,


diharapkan Kontraktor Pelaksana dapat memahami yang
selanjutnya mengiterpretasikan dan mendefinisikan tugas
yang diberikan secara benar, sehingga dapat menghasilkan
suatu hasil pekerjaan yang sesuai spesifikasi dan ketentuan.

Dmikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk pedoman


dalam pelaksanaan pekerjaan.
Dibuat di Jakarta
Tanggal 25 April 2022

Mengetahui: Dibuat Oleh:


Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen

GUSTI AKHMAD RIDHO SETIONO


NIP. 197907072000121001 NIP. 198011222007031001
GAMBAR D E D

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI


KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN


BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1 JAKARTA TIMUR
JL. CIPINANG JAYA RAYA NO. 37 CIPINANG - JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

KONSULTAN PERENCANA
GAMBAR D E D
ARSITEKTUR
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
DAFTAR GAMBAR ARSITEKTUR
RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA
SITAAN NEGARA KELAS 1 JAKARTA TIMUR
JL. CIPINANG JAYA RAYA NO. 37 CIPINANG - JAKARTA TIMUR

NO. NO. GAMBAR NAMA GAMBAR SKALA NO. NO. GAMBAR NAMA GAMBAR SKALA
0 - COVER NTS GAMBAR RENCANA TOILET, T. WUDHU & PANTRY
1 A00-01 DAFTAR GAMBAR NTS 27 A08-01 DENAH TOILET , POTONGAN DAN DETAIL 1 : 50

GAMBAR DENAH EXISTING 28 A08-02 DETAIL TOILET DAN POTONGAN 1 : 50

2 A01-01 DENAH EXISITNG 1 : 100 29 A08-03 DENAH TOILET , POTONGAN DAN DETAIL 1 : 50

3 A01-02 DENAH TOPOGRAFI 1 : 100 30 A08-04 DENAH TOILET , POTONGAN DAN DETAIL 1 : 50

4 A01-03 POTONGAN TOPOGRAFI 31 A08-05 DENAH TOILET , POTONGAN DAN DETAIL 1 : 50

GAMBAR DENAH RENOVASI 32 A08-06 DENAH TOILET , POTONGAN DAN DETAIL 1 : 50

5 A04-01 SITE PLAN 1 : 200 33 A08-07 DENAH TOILET , POTONGAN DAN DETAIL 1 : 50
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
6 A04-02 BLOK PLAN GAMBAR RENCANA PINTU & JENDELA JAKARTA TIMUR

7 A04-03 DENAH LANTAI 1 1 : 100 34 A09-01 DENAH KUSEN PINTU & JENDELA LT. 1 1 : 200
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
8 A04-04 DENAH LANTAI 2 1 : 100 35 A09-02 DENAH KUSEN PINTU & JENDELA LT. 2 1 : 200
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
9 A04-05 DENAH LANTAI 3 1 : 100 36 A09-03 DENAH KUSEN PINTU & JENDELA LT. 3 1 : 200

10 A04-06 DENAH ATAP 1 : 100 37 A09-04 DETAIL KUSEN PINTU & JENDELA 1 : 50

GAMBAR TAMPAK & POTONGAN RENOVASI 38 A09-05 DETAIL KUSEN PINTU & JENDELA 1 : 50

11 A05-01 TAMPAK DEPAN 1 : 100 39 A09-06 DETAIL KUSEN PINTU & JENDELA 1 : 50

12 A05-02 TAMPAK SAMPING KIRI 1 : 100 GAMBAR RENCANA DINDING PARTISI


13 A05-03 TAMPAK SAMPING KANAN 1 : 100 40 A10-01 DENAH DINDING PARTISI LT. 1 1 : 50

14 A05-04 TAMPAK BELAKANG 1 : 100 41 A10-02 DENAH DINDING PARTISI LT. 2 1 : 50


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
15 A05-05 POTONGAN A-A 1 : 100 42 A10-02 DENAH DINDING PARTISI LT. 3 1 : 50 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
16 A05-06 POTONGAN B-B 1 : 100 GAMBAR RENCANA TANGGA
17 A05-07 POTONGAN C-C 1 : 100 43 A11-01 DENAH TANGGA LT. 1 & LT. 2 1 : 50

18 A05-08 POTONGAN PRINISP 01 1 : 50 44 A11-02 DENAH TANGGA LT. 3 1 : 50

19 A05-09 POTONGAN PRINSIP 02 1 : 50 45 A11-03 POTONGAN TANGGA DAN DETAIL TANGGA 1 : 50 1 : 10

20 A05-10 POTONGAN PRINSIP 02 1 : 50 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
GAMBAR RENCANA POLA LANTAI
21 A06-01 DENAH RENCANA POLA LANTAI, LT. 1 1 : 100

22 A06-02 DENAH RENCANA POLA LANTAI, LT. 2 1 : 100

23 A06-03 DENAH RENCANA POLA LANTAI, LT. 3 1 : 100


GAMBAR DED
GAMBAR RENCANA PLAFOND
24 A07-01 DENAH RENCANA PLAFON LT. 1 1 : 100

25 A07-02 DENAH RENCANA PLAFON LT. 2 1 : 100


DAFTAR GAMBAR
26 A07-03 DENAH RENCANA PLAFON LT. 3 1 : 100

A00-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

3300
10123 728 400 325 200 180 120 120 575 1015 365
31 118

150

150
250

-0.05

-0.05
±0.00 ±0.00
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1

400
MESIN
JL. CIPINANG JAYA RAYA

±0.00 ±0.00 JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


250

±0.00
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
±0.00 TAHUN ANGGARAN 2022

400
±0.00 ±0.00
300

±0.00

1900
1926
2000

TL
200

±0.00
SALURAN TERTUTUP

400
±0.00 ±0.00
-0.05
200

±0.00
±0.00
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
SALURAN TERTUTUP
550

550
±0.00

250
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
100

110 190 100 545 400 575 200 810 50


2980

GAMBAR DED

DENAH EXISTING
SKALA 1 : 150
DENAH EXISTING

A01-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

R. REGISTRASI
-0.05

-0.05

±0.000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA
±0.00
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
4000

TERAS
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

C NK

R.TAMU
±0.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

D
LIFT
TOILET BARANG
-0.020 R. OB
±0.000
AREA GUDANG TERBUKA
POS JAGA RODA 2
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 -0.150 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 5
DENAH SUPERIMPOSE

DENAH SUPERIMPOSE
SKALA 1 : 100
A01-01a
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

BM.02
E 708759.521
N 9312591.457 BM.2
Z - 0.095

02
-
MESIN

01
-
M
BM.01 KOLA
E 708761.976
N 9312578.256 EL + 0.070
Z - 0.208

EL ± 0.000

RAYA
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
BM.1
YA RENOVASI DAN PERLUASAN
01 - NG JA RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
PINA
JL. CI
TUTUP
N TER A

UTUP
SALUR

02
-
TERT

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RAN

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1


SALU

JAKARTA TIMUR

LEGENDA :

:
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
:
JAKARTA TIMUR

:
BM.1

GAMBAR DED
:

: PETA TOPOGRAFI
:

A01-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

Bangunan

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

POTONGAN - 1
SKALA HOR = 1 : 200 SKALA VER = 1 : 200

Bangunan
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

POTONGAN TOPOGRAFI
POTONGAN - 2
SKALA HOR = 1 : 200 SKALA VER = 1 : 200

A01-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
BM.0 KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
2
E
7087
N 59.52
9312 1
Z 591.4
57
- 0.09
5
BM.2

BM.0
1
E
7087
N 61.97
9312 6
Z 578.2
56
- 0.20
8

DAK BETON
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
MESIN JAKARTA TIMUR

+3.925
BM.1 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
JL. CIPINANG JAYA RAYA

TAHUN ANGGARAN 2022

DAK BETON
TL +11.000
SALURAN TERTUTUP

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DAK BETON
+3.925
SALURAN TERTUTUP

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

BLOK PLAN
SKALA 1 : 150
BLOK PLAN

A04-02
A C KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

R. REGISTRASI
±0.000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA

B GUDANG TERBUKA
RODA 4
-0.150
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
4000

TERAS
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

C NK
B B
R.TAMU
±0.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

D
LIFT
TOILET BARANG
-0.020 R. OB
±0.000 AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.150 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 5
DENAH LANTAI 1
A C
DENAH LANTAI 1
SKALA 1 : 100
A04-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
A C KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

A
PANTRY
TOILET
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
+4.000 +4.000
DAK BETON
R. STAFF +3.925
+4.000
R.KASUB
R. STAFF SEKSI
TOILET-W
TOILET
+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980
+4.000 PENGELOLA
B +4.000

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

C TR NK
KASUB SEKSI
B T. WUDU ADMINISTRASI JANITOR B
R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN
ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF Talang Air

+4.000 TOILET-P
+3.980
MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DAK BETON
+3.925
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

Talang Air

GAMBAR DED
1 2 3 4 5

A C DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 2
SKALA 1 : 100
A04-04
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
A C KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

R. RAPAT GUDANG
BERBAHAYA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+7.500 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
B TR
B
C

R. ARSIP GUDANG UMUM

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5

A C DENAH LANTAI 3
DENAH LANTAI 3
SKALA 1 : 100
A04-05
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
A C

B
DAK BETON

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


+11.000

JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
B C
B

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

1 2 3 4 5 GAMBAR DED

A C DENAH ATAP
DENAH ATAP
SKALA 1 : 100
A04-06
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUPBASAN KLAS 1 LANTAI ATAP


+11.000
JAKARTA TIMUR
JL. CIPINANG JAYA RAYA No. 37 B
JAKARTA TIMUR

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


LANTAI 3 JAKARTA TIMUR
+7.500

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

LANTAI 2
+4.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

LANTAI 1
±0.000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

A B C D

TAMPAK DEPAN
SKALA 1 : 100 GAMBAR DED

TAMPAK DEPAN

A05-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

LANTAI ATAP
+11.000

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


LANTAI 3 JAKARTA TIMUR
+7.500

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

LANTAI 2
+4.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

LANTAI 1
±0.000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

5 4 3 2 1

TAMPAK SAMPING KIRI


SKALA 1 : 100 GAMBAR DED

TAMPAK SAMPING KIRI

A05-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

LANTAI ATAP
+11.000

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


LANTAI 3 JAKARTA TIMUR
+7.500

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

LANTAI 2
+4.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

LANTAI 1
±0.000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

1 2 3 4 5

TAMPAK SAMPING KANAN


SKALA 1 : 100 GAMBAR DED

TAMPAK SAMPING KANAN

A05-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

LANTAI ATAP
+11.000

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


LANTAI 3 JAKARTA TIMUR
+7.500

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

LANTAI 2
+4.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

LANTAI 1
±0.000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

D C B A

GAMBAR DED
TAMPAK BELAKANG
SKALA 1 : 100

TAMPAK BELAKANG

A05-04
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

Atap Zincalume Gelombang


Reng Baja Ringan R40.60 t 0.60 mm
Kaso Baja Ringan C75.100 t 1.00 mm

LANTAI ATAP
+11.000

+10.500 +10.500 +10.500

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


R. RAPAT R. TUNGGU LANTAI 3 JAKARTA TIMUR
+7.500 +7.500 +7.500

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
+7.000 +7.000 JAKARTA TIMUR
BORDES TAHUN ANGGARAN 2022
+5.750

R. KARUPBASAN R. TUNGGU LANTAI 2


+4.000 +4.000 +4.000

+3.500 +3.500

BORDES
+2.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
GUDANG TERBUKA R. TAMU TOILET LANTAI 1
RODA 4 ±0.000 -0.020 ±0.000
-0.150

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

A B C D

GAMBAR DED
POTONGAN A-A
SKALA 1 : 100

POTONGAN A - A

A05-05
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

Atap Zincalume Gelombang


Reng Baja Ringan R40.60 t 0.60 mm ATAS KUDA-KUDA
Kaso Baja Ringan C75.100 t 1.00 mm +13.620

Dinding Sopi-sopi

LANTAI ATAP
+11.000

+10.500 +10.500

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


R. TUNGGU LANTAI 3 JAKARTA TIMUR
±0.000 +7.500

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
+7.000 JAKARTA TIMUR
Atap Zincalume Gelombang TAHUN ANGGARAN 2022
Rangka Baja Ringan
Talang Air

KORIDOR R. TUNGGU LANTAI 2


±0.000 ±0.000 +4.000

+3.500 +3.500

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
GUDANG TERBUKA R. TAMU TERAS LANTAI 1
RODA 4 ±0.000 -0.020 ±0.000
-0.150

300
Pondasi Tiang Pancang
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

5 4 3 2 1

POTONGAN B-B GAMBAR DED

SKALA 1 : 100

POTONGAN B - B

A05-06
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

ATAS KUDA-KUDA
+11.200

Atap Zincalume Gelombang


Reng Baja Ringan R40.60 t 0.60 mm
Kaso Baja Ringan C75.100 t 1.00 mm

RING BALOK
+7.760
LISPLANG
+7.250
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
Plafond Mengikuti JAKARTA TIMUR
+7.000 +7.000 +7.000 Kemiringan Atap
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
R. KASUB SEKSI
JAKARTA TIMUR
R. KASUB SEKSI Atap Zincalume Gelombang TAHUN ANGGARAN 2022
PAM DAN ADMINISTRASI Rangka Baja Ringan
R. STAFF PENGELOLA CORIDOR PEMELIHARAAN R. STAFF LANTAI 2
Talang Air
+4.000 +4.000 +4.000 +4.000 +4.000 +4.000

GUDANG TERBUKA GUDANG TERBUKA GUDANG TERBUKA


LANTAI 1
RODA 4 RODA 4 RODA 2 ±0.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
-0.150 -0.150 -0.150 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

Pondasi Tiang Pancang

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
A B C D

POTONGAN C-C
SKALA 1 : 100
GAMBAR DED

POTONGAN C - C

A05-07
33000 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
6000 5000 5000 5000 3000 2000 3350 3650
1500

1500
A

R. REGISTRASI
±0.000
5000

5000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA
B

GUDANG TERBUKA
RODA 4
-0.150
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
4000

TERAS

4000
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
20000

TAHUN ANGGARAN 2022


NK

1926
C

B
R.TAMU
±0.000
5000

5000
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

LIFT
TOILET BARANG
-0.020 R. OB
±0.000
3500

3500
AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.170 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR
1000

2500 500 3000 1500 2000 1500 5000 5000 5000 1000 2350 GAMBAR DED

1 2 3 4 5 450
29800 DENAH RENCANA
POLA LANTAI 1
DENAH RENCANA POLA LANTAI 1
SKALA 1 : 100
A06-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
21000

A 1000 5000 2000 3000 5000 3000 2000 1000 2350

PANTRY

2000
TOILET
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
+4.000 +4.000
5000

DAK BETON

1500
R. STAFF
+4.000 +3.925
R.KASUB
R. STAFF SEKSI
TOILET-W
TOILET

1500
+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980
+4.000 PENGELOLA
+4.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
14000

14000
4000

4000
R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
C

KASUB SEKSI
T. WUDU

1500
ADMINISTRASI JANITOR
R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN
ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF

1875
5000

+4.000 TOILET-P
+3.980
MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER

1625
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D
1500

3500
DAK BETON
+3.925
2000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

2000 1000 2000 3000 5000 5000 5000 1000 2350 450
GAMBAR DED
1 2 3 4 5
21000
DENAH RENCANA
POLA LANTAI 2
DENAH RENCANA POLA LANTAI 2
SKALA 1 : 100
A06-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
A C KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
21000

1000 5000 5000 11000 1000

R. RAPAT GUDANG
5000

5000
BERBAHAYA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
14000

14000
R. TUNGGU
4000

4000
+7.500
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
B TR
B
C
5000

5000
R. ARSIP GUDANG UMUM

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

D
1500

3500
2000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

2000 1000 5000 5000 5000 5000 1000 2300


GAMBAR DED
1 2 3 4 5
21000
DENAH RENCANA
A C POLA LANTAI 3
DENAH RENCANA POLA LANTAI 3
SKALA 1 : 100
A06-03
27000 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
5000 5000 5000 5000 3350 3650

KODE KETERANGAN
1500

1500
A

R. REGISTRASI
CH=+3.500
GD. BERHARGA
5000

5000
CH=+3.500
KANOPI
CH=+3.850

POS JAGA

GUDANG TERBUKA
B

RODA 4
BETON EXPOSED
RESEPSIONIS RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
CH=+3.500 JAKARTA TIMUR
4000

TERAS

4000
CH=+3.500
RENOVASI DAN PERLUASAN
19000

KANOPI RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
CH=+3.425

Plafond Atap Zinkalumn


TAHUN ANGGARAN 2022

1926
C

B
5000

R.TAMU

5000
KANOPI CH=3.500
CH=+3.850

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

TOILET
R. OB
±0.000 Plafond Atap Zinkalumn
3500

3500
AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
CH=+2.700 KM/WC JAKARTA TIMUR

3500 5000 5000 5000 5000 3350 450 GAMBAR DED

1 2 3 4 5
DENAH PLAFOND LANTAI 1

DENAH PLAFOND LANTAI 1


SKALA 1 : 100
A07-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

21000 KODE KETERANGAN

1000 1000 5000 2000 3000 5000 3000 2000 1000

PANTRY

2000
TOILET CH=+7.000
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
CH=+7.000 CH=+7.000
5000

1500
CH=+7.000 R. STAFF
CH=+7.000
R.KASUB
R. STAFF SEKSI
TOILET

1500
R. TATA USAHA PAM DAN +3.980
CH=+7.000 PENGELOLA
CH=+7.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

CH=+7.000 RENOVASI DAN PERLUASAN


14000

14000
4000

4000
CH=+7.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
R. TUNGGU
JAKARTA TIMUR
CH=+7.000 TAHUN ANGGARAN 2022
C

KASUB SEKSI
T. WUDU

1500
ADMINISTRASI JANITOR
R. BERMAIN R. BEDAHARA PEMELIHARAAN
ANAK CH=+7.000 CH=+7.000
CH=+7.000
R. STAFF

1875
5000

CH=+7.000 TOILET-P
+3.980
MUSHOLA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
R. LAKTASI CH=+7.000 R. SERVER RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
CH=+7.000

1625
CH=+7.000
D
1500

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
1000 2000 3000 2000 3000 5000 5000 1000

1 2 3 4 5
21000

GAMBAR DED

DENAH PLAFOND LANTAI 2


SKALA 1 : 100
DENAH PLAFOND LANTAI 2

A07-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

KODE KETERANGAN

1000 5000 5000

A
R. RAPAT GUDANG

5000

5000
BERBAHAYA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
14000

14000
4000

4000
R. TUNGGU RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
C
5000

5000
R. ARSIP GUDANG UMUM

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

1000 5000 5000 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

1 2 3

10000

GAMBAR DED

DENAH PLAFOND LANTAI 3


SKALA 1 : 100
DENAH PLAFOND LANTAI 3

A07-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PLAFOND
CH+3.50
PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CH+3.500 CH+3.500 CH+3.500

KETERANGAN :

CD : Coupled Toilet (Putih),CW 421 J/SW 420 JP,ex Toto

WS : Washtafel ( Putih ) LW 647 CJ


FW1
JW : Jet Washer :Spray + Stop Kran (Chrome),TX 403 SW,ex Toto

350
FD : Floor Drain(Stainless Steel ),TX 1 BN,ex Toto

KR : Kran Dinding

UR : Urinoir

SC : Start Keramik FW1

FF1 : Keramik 60 cm x 60 cm,Homogenous Tile CD


UR

FF2 : Keramik Lantai 30 cm x 30 cm LANTAI SATU TOILET KM/WC


JW
JANITOR -0.02 -0.05
±0.00
FW1 : Keramik Dinding 30 cm x 60 cm -0.20

15
FW2 : Dinding Diplester,Diaci Fin.di Cat

CR : Kaca Cermin 60 x 100 cm( Pinggir Dibevel ) 20 cm DIatas Washtafel


Baut Pengikat Kaca,Diluar 30 mm,Didalam 8 mm Stainless steel RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
500

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
03 POTONGAN TOILET JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PLAFOND
CH+3.50
PLAFOND PLAFOND
CH+3.50 CH+3.50

FW2 FW2 FW2


TOILET
-0.02
FF2 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
WS RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
-0.180 JAKARTA TIMUR
FF1 SK

350
350

CR

KM/WC
-0.05
UR
FF2
WS
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
CD RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JANITOR JAKARTA TIMUR
UR SK
-0.20 TOILET
LANTAI SATU -0.02
FF2
FD FD ±0.00
-0.18
15

JW SK FD

GAMBAR DED
500 500

02 POTONGAN TOILET
DETAIL TOILET
01 DETAIL TOILET

A08-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PLAFOND
CH+3.50
PLAFOND PLAFOND
CH+3.50 CH+3.50

KETERANGAN :
FW2 FW2
CD : Coupled Toilet (Putih),CW 421 J/SW 420 JP,ex Toto

WS : Washtafel ( Putih ) LW 647 CJ

JW : Jet Washer :Spray + Stop Kran (Chrome),TX 403 SW,ex Toto

350
FD : Floor Drain(Stainless Steel ),TX 1 BN,ex Toto
FW1
KR : Kran Dinding

UR : Urinoir
KR
SC : Start Keramik

FF1 : Keramik 60 cm x 60 cm,Homogenous Tile

FF2 : Keramik Lantai 30 cm x 30 cm LANTAI SATU


±0.00 JANITOR
FW1 : Keramik Dinding 30 cm x 60 cm -0.20 -0.18

20
FW2 : Dinding Diplester,Diaci Fin.di Cat

CR : Kaca Cermin 60 x 100 cm( Pinggir Dibevel ) 20 cm DIatas Washtafel


Baut Pengikat Kaca,Diluar 30 mm,Didalam 8 mm Stainless steel RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
350
JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
03 POTONGAN TOILET JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PLAFOND PLAFOND
CH+3.50 CH+3.50
PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CH+3.50 CH+3.50 CH+3.50

FW2

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
FW1 FW2 JAKARTA TIMUR
350

350
CR FW1

WS
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
CD
JAKARTA TIMUR

LANTAI SATU JW KM/WC TOILET LANTAI SATU TOILET UR UR


-0.05 -0.02 -0.02
±0.00 ±0.00
2
15

GAMBAR DED
350 350

01 POTONGAN TOILET 02 POTONGAN TOILET DETAIL TOILET

A08-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.80
PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.80
FW1

FW1
KETERANGAN :

CD : Coupled Toilet (Putih),CW 421 J/SW 420 JP,ex Toto CR

295

295
WS : Washtafel ( Putih ) LW 647 CJ

JW : Jet Washer :Spray + Stop Kran (Chrome),TX 403 SW,ex Toto

FD : Floor Drain(Stainless Steel ),TX 1 BN,ex Toto

KR : Kran Dinding
TOILET TOILET WS
UR : Urinoir LANTAI DUA LANTAI DUA
+4.00 +3.95 +4.00 +3.95

5
SC : Start Keramik

FF1 : Keramik 60 cm x 60 cm,Homogenous Tile

FF2 : Keramik Lantai 30 cm x 30 cm

FW1 : Keramik Dinding 30 cm x 60 cm 200 212.5


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
FW2 : Dinding Diplester,Diaci Fin.di Cat

CR : Kaca Cermin 60 x 100 cm( Pinggir Dibevel ) 20 cm DIatas Washtafel


03 POTONGAN TOILET 04 POTONGAN TOILET RENOVASI DAN PERLUASAN
Baut Pengikat Kaca,Diluar 30 mm,Didalam 8 mm Stainless steel RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.80
SC
PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.80
FD JW FW1
FW1
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
WS JAKARTA TIMUR
CD
212.5

295

295
TOILET CR
+3.95
FF2
WS

JW
CD JW CD
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
LANTAI DUA TOILET LANTAI DUA TOILET JAKARTA TIMUR
+4.00 +3.95 +4.00 +3.95
5

5
200

200 212.5
GAMBAR DED

01 DETAIL TOILET
02 POTONGAN TOILET 02 POTONGAN TOILET

DETAIL TOILET

A08-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PLAFOND PLAFOND
KETERANGAN : CH+6.95 CH+6.95
PLAFOND PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CD : Coupled Toilet (Putih),CW 421 J/SW 420 JP,ex Toto CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95

WS : Washtafel ( Putih ) LW 647 CJ FW2 FW1 FW2 FW2

JW : Jet Washer :Spray + Stop Kran (Chrome),TX 403 SW,ex Toto

FD : Floor Drain(Stainless Steel ),TX 1 BN,ex Toto

KR : Kran Dinding

295

295
CR
FW1
CJ : Closet Jongkok

SC : Start Keramik

FF1 : Keramik 60 cm x 60 cm,Homogenous Tile WS

FF2 : Keramik Lantai 30 cm x 30 cm CD

FW1 : Keramik Dinding 30 cm x 60 cm LANTAI DUA KM/WC TOILET CJ TOILET KM/WC LANTAI DUA
+3.98 +3.95 +3.95 +3.98
+4.00 +4.00
FW2 : Dinding Diplester,Diaci Fin.di Cat

5
CR : Kaca Cermin 60 x 100 cm( Pinggir Dibevel ) 20 cm DIatas Washtafel
Baut Pengikat Kaca,Diluar 30 mm,Didalam 8 mm Stainless steel

300 300
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


05 POTONGAN TOILET 06 POTONGAN TOILET RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PLAFOND PLAFOND PLAFOND


CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95
JW
PLAFOND PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95

FD CJ FW1 FW1 FW2 FW2

CD PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
FD JAKARTA TIMUR
TOILET TOILET KR
+3.95 +3.95
CR
295

295

295
FW1
FF2 FF2
300

KR

SC CD

KM/WC
+3.98 JW CJ
FF2 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
LANTAI DUA KM/WC LANTAI DUA TOILET TOILET LANTAI DUA WS KM/WC JAKARTA TIMUR
+3.98 +3.95 +3.95 +3.98
WS
+4.00 +4.00 +4.00
2

2
5

200 200 200


200
GAMBAR DED

01 DETAIL TOILET 02 POTONGAN TOILET 03 POTONGAN TOILET 04 POTONGAN TOILET DETAIL TOILET

A08-04
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
KETERANGAN :

CD : Coupled Toilet (Putih),CW 421 J/SW 420 JP,ex Toto

CJ : Closet Jongkok PLAFOND


CH+6.95
WS : Washtafel ( Putih ) LW 647 CJ
PLAFOND PLAFOND
JW : Jet Washer :Spray + Stop Kran (Chrome),TX 403 SW,ex Toto CH+6.95 CH+6.95
FW2 FW2
FD : Floor Drain(Stainless Steel ),TX 1 BN,ex Toto

KR : Kran Dinding

UR : Urinoir

SC

295
: Start Keramik

FF1 : Keramik 60 cm x 60 cm,Homogenous Tile

FF2 : Keramik Lantai 30 cm x 30 cm


FW1
FW1 : Keramik Dinding 30 cm x 60 cm

FW2 : Dinding Diplester,Diaci Fin.di Cat


LANTAI DUA JANITOR
CR : Kaca Cermin 60 x 100 cm( Pinggir Dibevel ) 20 cm DIatas Washtafel +3.95 +4.00
+4.00
Baut Pengikat Kaca,Diluar 30 mm,Didalam 8 mm Stainless steel

5
300
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

04 POTONGAN TOILET RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
+4.00 TAHUN ANGGARAN 2022
FF1 JANITOR
+3.95
KR
FF2

FD

WS
UR
PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.95
KM/WC PLAFOND PLAFOND PLAFOND
+3.98 UR CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95
500

FF2
FW2 FW2 FW1
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

CR
295

295
FW1
TOILET TOILET
+3.95 +3.95
KR
FF2 FF2
JW
KR
FD
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
CD RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
CD WS UR CJ JAKARTA TIMUR
FD KM/WC
CJ LANTAI DUA TOILET TOILET LANTAI DUA
+3.98 +3.95 +3.95
+4.00 +4.00
2

5
JW

300 300 300 GAMBAR DED

01 DETAIL TOILET 02 POTONGAN TOILET 03 POTONGAN TOILET DETAIL TOILET

A08-05
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PLAFOND
CH+6.95
PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95

FW2 FW2 FW2

295 CR

LANTAI DUA KM/WC TOILET


+4.00 WS UR +3.98 +3.95
+4.00
5

KETERANGAN :

CD : Coupled Toilet (Putih),CW 421 J/SW 420 JP,ex Toto


500
CJ : Closet Jongkok RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
02 POTONGAN TOILET WS : Washtafel ( Putih ) LW 647 CJ

JW : Jet Washer :Spray + Stop Kran (Chrome),TX 403 SW,ex Toto RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
FD : Floor Drain(Stainless Steel ),TX 1 BN,ex Toto JAKARTA TIMUR
KR : Kran Dinding TAHUN ANGGARAN 2022

UR : Urinoir

SC : Start Keramik

FF1 : Keramik 60 cm x 60 cm,Homogenous Tile

FF2 : Keramik Lantai 30 cm x 30 cm


PLAFOND FW1 : Keramik Dinding 30 cm x 60 cm
CH+6.95
FW2 : Dinding Diplester,Diaci Fin.di Cat
PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CH+6.95 CH+6.95 CH+6.95
CR : Kaca Cermin 60 x 100 cm( Pinggir Dibevel ) 20 cm DIatas Washtafel
FW2 FW2 FW2 Baut Pengikat Kaca,Diluar 30 mm,Didalam 8 mm Stainless steel
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
295

FW1 CR

KR

CJ
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
LANTAI DUA TOILET KM/WC JANITOR JAKARTA TIMUR
+3.95 +3.98 WS +3.95
+4.00
5

500
GAMBAR DED

01 POTONGAN TOILET

DETAIL TOILET

A08-06
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PLAFOND PLAFOND
KETERANGAN : CH+10.45 CH+10.45
PLAFOND PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CD : Coupled Toilet (Putih),CW 421 J/SW 420 JP,ex Toto CH+10.45 CH+10.45 CH+10.45 CH+10.45

WS : Washtafel ( Putih ) LW 647 CJ FW2 FW2 FW1 FW2

JW : Jet Washer :Spray + Stop Kran (Chrome),TX 403 SW,ex Toto

FD : Floor Drain(Stainless Steel ),TX 1 BN,ex Toto

KR : Kran Dinding

295

295
CR
FW1
CJ : Closet Jongkok

SC : Start Keramik

FF1 : Keramik 60 cm x 60 cm,Homogenous Tile WS

FF2 : Keramik Lantai 30 cm x 30 cm CD

FW1 : Keramik Dinding 30 cm x 60 cm LANTAI TIGA KM/WC TOILET CJ TOILET KM/WC LANTAI TIGA
+7.48 +7.45 +7.45 +7.48
+7.50 +7.50
FW2 : Dinding Diplester,Diaci Fin.di Cat

5
CR : Kaca Cermin 60 x 100 cm( Pinggir Dibevel ) 20 cm DIatas Washtafel
Baut Pengikat Kaca,Diluar 30 mm,Didalam 8 mm Stainless steel

337.5 337.5
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

05 POTONGAN TOILET 06 POTONGAN TOILET


RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PLAFOND PLAFOND PLAFOND


CH+10.45 CH+10.45 CH+10.45
JW
PLAFOND PLAFOND PLAFOND PLAFOND
CH+10.45 CH+10.45 CH+10.45 CH+10.45
CJ FD FW1 FW2 FW1 FW2

CD PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
FD JAKARTA TIMUR
KR TOILET TOILET
+7.45 +7.45
CR
295

295

295
FW1
FF2 FF2

KR
337.5

CD

KM/WC
SC +7.48 CJ JW
FF2 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
LANTAI TIGA KM/WC LANTAI TIGA TOILET TOILET LANTAI TIGA KM/WC WS
JAKARTA TIMUR
+7.48 +7.45 +7.45 +7.48
+7.50 +7.50 +7.50
2

2
5

WS

200 200 200


GAMBAR DED

200
02 POTONGAN TOILET 03 POTONGAN TOILET 04 POTONGAN TOILET
DETAIL TOILET

01 DETAIL TOILET

A08-07
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

BV3 BV3 BV3 BV3

R. REGISTRASI
±0.000
PL GD. BERHARGA
PD 1 PD 1 ±0.000

POS JAGA
PS

GUDANG TERBUKA
RODA 4
-0.150
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TERAS
PU BV3
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
NK

R.TAMU
±0.000
J4

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

P2 LIFT P1
TOILET BARANG
PJ1 -0.020 R. OB
P2A ±0.000 AREA GUDANG TERBUKA
PJ2 RODA 2
POS JAGA -0.170 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
JP1
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC P2 JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DENAH KUSEN PINTU DAN JENDELA LANTAI 1


SKALA 1 : 100
DENAH KUSEN
PINTU DAN JENDELA
LANTAI 1

A09-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

BV1 BV1

J4 J2 J3 J2
PANTRY
TOILET
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
P2
+4.000 +4.000
P2
PS DAK BETON
R. STAFF
J3
+4.000 +3.925
P2 A P2 A
R.KASUB
R. STAFF SEKSI
TOILET-W
TOILET
PD3
+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980 BV1
+4.000 PENGELOLA P2

PJ3
+4.000
PD3

J1A
PS RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+4.000 J2 RENOVASI DAN PERLUASAN
PJ3 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
J1A
JAKARTA TIMUR
PS TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
KASUB SEKSI
T. WUDU P2
ADMINISTRASI JANITOR
R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN P2
ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF
PS
J3 P2 +4.000 TOILET-P BV1
+3.980
P2A P2A
MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000 PS
R. SERVER
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

BV1
J3 J2

DAK BETON
+3.925
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DENAH KUSEN PINTU DAN JENDELA LANTAI 2 GAMBAR DED

SKALA 1 : 100
DENAH KUSEN
PINTU DAN JENDELA
LANTAI 2

A09-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

J1 J1 J1

J1 BV3

GUDANG
R. RAPAT
J1 BERBAHAYA

J1

J1A
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+7.500 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
J1A
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

TR

J1

R. ARSIP GUDANG UMUM


J1

J1 BV3
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
BV3

J1 J1 J1

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DENAH KUSEN JENDELA LANTAI 3 GAMBAR DED


SKALA 1 : 100

DENAH KUSEN JENDELA


LANTAI 3

A09-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

5
250
240

250

250
245

245
5

5 105 5 130 5 105 5 5 130 5 5 40 70 5


360 140 120
15

15
5 105 5 130 5 105 5 5 130 5
360 140 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

PU PD 1 PD 3
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

5
5

5
250

250
250

245

245
245

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

200
195
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

5 70 5 5 70 5 5 60 5 5 60 5
80 80 70 70 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
5 70 5 5 70 5 5 60 5 5 60 5
80 80 70 70

PS P1 P2 P2A DETAL KUSEN


PINTU DAN JENDELA

A09-04
5
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

5 40 5
145
300
290

250

250
245

225
5

175
95
5 70 5 90 5 90 5 5 90 5 160 5 90 5
5

5 64 64 64 64 64 64 64 5 270 360
460

10
15

15
5 7 x 643=450 5 5 70 5 90 5 90 5 5 90 5 160 5 90 5
460 270 360 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

PL PJ1 PJ3
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
5

5
142
190

190

190
250

250

250

250
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
5

JAKARTA TIMUR
98
50 5

50 5

50 5
5 60 5 5 90 5 5 90 5 90 5 5 90 5 90 5 90 5 90 5 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
70 100 195 385 JAKARTA TIMUR
15

15

GAMBAR DED
5 60 5 5 90 5 5 90 5 90 5 5 90 5 90 5 90 5 90 5
70 100 195 385

J1 J1A J2 J3 DETAL-KUSEN
PINTU DAN JENDELA

A09-05
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

5 40 5
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

5 40 5
155
158
250

250

250
200

290
5
5

240
85
82

5 95 5 95 5 95 5 95 5 5 92 5 92 5 5 90 5
405 200 100

5 95 5 95 5 95 5 95 5 5 92 5 92 5 5 90 5 5 94 5 94 5
405 200 100 203 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

J4 JP BV1 BV3
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
5

5
145
250

250
245

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
5

JAKARTA TIMUR
95

5 70 5 60 5
145 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
15

GAMBAR DED
5 70 5 60 5
145

PJ2 DETAL KUSEN


PINTU DAN JENDELA

A09-06
33000 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
6000 5000 5000 5000 5000 3350 3650
1500

1500
A

R. REGISTRASI
±0.000
KODE KETERANGAN
5000

5000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA
B

GUDANG TERBUKA
RODA 4
-0.150
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
4000

TERAS

4000
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
20000

TAHUN ANGGARAN 2022


NK

1926
C

B B
R.TAMU
±0.000
5000

5000
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

LIFT
TOILET BARANG
R. OB
-0.020 ±0.000
3500

3500
AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.170 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR
1000

2500 3500 5000 5000 5000 5000 1000 2350 GAMBAR DED

1 2 3 4 5 450
29800 DENAH RENCANA DINDING
DENAH LANTAI 1
DENAH RENCANA DINDING LANTAI 1
SKALA 1 : 100
A10-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
21000

1000 5000 2000 3000 5000 5000 1000 2350


A

PANTRY

2000
TOILET
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
+4.000 +4.000
KODE KETERANGAN
5000

DAK BETON

1500
R. STAFF
+4.000 +3.925
R.KASUB
R. STAFF SEKSI
TOILET-W
TOILET

1500
+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980
+4.000 PENGELOLA
+4.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
14000

14000
4000

4000
R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
C

KASUB SEKSI
T. WUDU

1500
ADMINISTRASI JANITOR
R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN
ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF

1875
5000

+4.000 TOILET-P
+3.980
MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER

1625
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D
1500

DAK BETON
+3.925
2000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

2000 1000 2000 3000 5000 5000 5000 1000 2350 450
GAMBAR DED
1 2 3 4 5
21000
DENAH RENCANA DINDING
DENAH LANTAI 2
DENAH RENCANA DINDING PARTISI LANTAI 2
SKALA 1 : 100

A10-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
21000

1000 1000 5000 5000 11000 2350

1000

1000
A

R. RAPAT GUDANG KODE KETERANGAN


5000

BERBAHAYA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
14000

14000
4000

R. TUNGGU
+7.500 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR
C
5000

R. ARSIP GUDANG UMUM

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D
1500

3500
2000

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

3000 5000 5000 5000 5000 1000 2300


GAMBAR DED
1 2 3 4 5
21000
DENAH RENCANA DINDING
DENAH LANTAI 3
DENAH RENCANA DINDING LANTAI 3
SKALA 1 : 100

A10-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

A A
500 500
145 191 164 200 8 131 10 131 20

R. TUNGGU
+4.000
C NK C TR 22 NK

20

20

20
57

1 21 1
2 20 2
3 19 3

10X 300 = 300


4 R. BERMAIN 18 4 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1

242
ANAK JAKARTA TIMUR
5 17 5
+4.000
6 16 6 RENOVASI DAN PERLUASAN
R.TAMU RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
±0.000 15 7 JAKARTA TIMUR

423
TAHUN ANGGARAN 2022
131 32
385
500

500

500

500
14 8
164
13 9
12 10

148
11 11

R. LAKTASI

160
+4.000
BORDES
+2.000

90
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
57

57

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1

20
D D JAKARTA TIMUR

300 200 200 300


500 500

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

1 2 1 2
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1

A A
JAKARTA TIMUR

DENAH TANGGA LANTAI 1 DENAH TANGGA LANTAI 2 GAMBAR DED


SKALA 1 : 50 SKALA 1 : 50

DENAH TANGGA LT. 1


DENAH TANGGA LT. 2

A11-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

A
500
208 131 10 144 8

C TR 20

20
70
19 1
18 2
17 3

9 X 300 = 270
80
16 4
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
15 5 JAKARTA TIMUR
R. ARSIP
60
14 6
+7.500 RENOVASI DAN PERLUASAN
13 6 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
500

500
12 8
80

TAHUN ANGGARAN 2022


11 9
10
60
80

210
BORDES
+5.750
70

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


D RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

70 80 60 80 70 80 60
500

1 A 2 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DENAH TANGGA LANTAI 3


SKALA 1 : 50 GAMBAR DED

DENAH TANGGA LT. 3

A11-02
LANTAI ATAP
+11.000 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

50
+10.500

350
300

DET-1

100
LANTAI 3
R. TUNGGU +7.500
+7.500
50

10 x 175 = 175
+7.000

100
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
BORDES
DETAIL 2 DETAIL RAILING
200

JAKARTA TIMUR
+5.750

350
SKALA 1 : 10 SKALA 1 : 10
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1

10 x 175 = 175
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
100

DET-2 LANTAI 2
R. TUNGGU +4.000
+4.000
50

11 x 181.8 = 200
+3.500 +3.500

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
100

JAKARTA TIMUR

BORDES
250

+2.000

400
11 x 181.8 = 200

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1

DETAIL 1 JAKARTA TIMUR


100

SKALA 1 : 10
R. TAMU TOILET LANTAI 1
±0.000 -0.020 ±0.000

GAMBAR DED

20 10 x 275 = 275 205


POTONGAN TANGGA UTAMA POTONGAN TANGGA
DAN DETAIL TANGGA
500 SKALA 1 : 50

C D A11-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
LANTAI ATAP
RING BALOK

LANTAI 3

LANTAI 2

LANTAI 1
+11.800

+11.000

+7.500

+4.000

±0.000
80 350 350 400
30
30 50 115 10 175 40 10 115 10 175 40 10 100 10 290 20
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

POTONGAN PRINSIP 1
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
Kaso Baja Ringan C75.100 t 1.00 mm
Reng Baja Ringan R40.60 t 0.60 mm

127
60
Atap Zincalme Gelombang

45

40
DAK TALANG

1
+11.000

+7.000

SKALA 1 : 100
133

+10.500

R. KARUPBASAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

R. RAPAT

PARKIR
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1

+4.000

-0.150
+7.500
JAKARTA TIMUR
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
GAMBAR DED
POTONGAN PRINSIP
1
A11-04
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
LANTAI ATAP
RING BALOK

LANTAI 3

LANTAI 2

LANTAI 1
+11.800

+11.000

+7.500

+4.000

±0.000
30 80 350 350 400
30
10 100 90 260 310 40 15 42 342
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

POTONGAN PRINSIP 2
RENOVASI DAN PERLUASAN
10 42 290 20 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
Kaso Baja Ringan C75.100 t 1.00 mm
Reng Baja Ringan R40.60 t 0.60 mm

85
93

93
Atap Zincalme Gelombang

DAK TALANG

40
+11.000

1
TERAS
-0.020
+3.500
+7.000

SKALA 1 : 100
133

+10.500

150
130
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

RESEPSIONIS
R. TUNGGU
R. TUNGGU

+3.500

±0.000
+4.000
+7.500
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
GAMBAR DED
POTONGAN PRINSIP
2
A11-05
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
LANTAI ATAP
RING BALOK

LANTAI 3

LANTAI 2

LANTAI 1
+11.800

+11.000

+7.500

+4.000

±0.000
80 350 350 400
30
30 50 115 10 175 40 10 115 10 175 40 10 100 10 290 20
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

POTONGAN PRINSIP 3
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
Kaso Baja Ringan C75.100 t 1.00 mm
Reng Baja Ringan R40.60 t 0.60 mm

60
Atap Zincalme Gelombang

45

40
DAK TALANG

1
+11.000

TERAS
-0.020
+7.000

SKALA 1 : 100
133

+10.500

R. BERMAIN ANAK
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

R. ARSIP
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1

+7.500

+4.000
JAKARTA TIMUR

RESEPSIONIS
+3.500

±0.000
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
GAMBAR DED
POTONGAN PRINSIP
3
A11-06
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PERSPEKTIF 1 PERSPEKTI 2 PERSPEKTIF 3

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

PERSPEKTIF 4 PERSPEKTIF 5 PERSPEKTIF 6

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

PERSPEKTIF NTS

PERSPEKTIF 7 PERSPEKTIF 8 PERSPEKTIF 9 A12-01


GAMBAR D E D
ELEKTRIKAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

DAFTAR GAMBAR ELEKTRIKAL

SISTEM LISTRIK ARUS KUAT


01 EE-101 BL K DIAGRAM SISTEM LISTRIK NTS
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
0 EE-10 BL K DIAGRAM SISTEM PENTANAHAN NTS JAKARTA TIMUR

0 EE- 01 REN ANA INSTALASI PENERANGAN LANTAI 1 1 100


RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
0 EE- 0 REN ANA INSTALASI PENERANGAN LANTAI 1 100 JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
0 EE- 0 REN ANA INSTALASI PENERANGAN LANTAI 1 100
0 EE- 0 REN ANA INSTALASI ST P K NTAK LANTAI 1 1 100
0 EE- 0 REN ANA INSTALASI ST P K NTAK LANTAI 1 100
0 EE- 0 REN ANA INSTALASI ST P K NTAK LANTAI 1 100
0 EE- 0 REN ANA INSTALASI TRAY KABEL FEDEER PANEL LANTAI 1 1 100
10 EE- 0 REN ANA INSTALASI TRAY KABEL FEDEER PANEL LANTAI 1 100
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
11 EE- 01 IRING DIAGRAM PANEL SDP-UTAMA NTS JAKARTA TIMUR

1 EE- 0 IRING DIAGRAM PANEL PD A -01 M BB -01 NTS


1 EE- 0 IRING DIAGRAM PANEL PD A -0 M BB -0 NTS
1 EE- 0 IRING DIAGRAM PANEL PD A -0 M BB -0 NTS
1 EE- 0 IRING DIAGRAM PANEL PD-ELEKTR NIK PD-PLUMBING NTS KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
1 EE- 1 REN ANA INSTALASI PENTANAHAN PENANGKAL PETIR 1 100
1 EE- 1 REN ANA INSTALASI PENANGKAL PETIR ATAP 1 100
1 EE- 1 DETAIL PENTANAHAN NTS
1 EE- 1 DETAIL PENANGKAL PETIR NTS GAMBAR DED

DAFTAR GAMBAR ELEKTRIKAL NTS

DG-000
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
A

R. REGISTRASI
±0.000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
TERAS
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
NK
C

R.TAMU
±0.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

LIFT
TOILET-P TOILET-W BARANG
-0.020 -0.020 R. OB
±0.000 AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.150
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 5
RENCANA INSTALASI
1 : 100
PENERANGAN LANTAI 1

RENCANA INSTALASI PENERANGAN LANTAI 1


SKALA 1 : 100
EE-201
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PANTRY
TOILET
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
+4.000 +4.000

R. STAFF
+4.000
R.KASUB DAK BETON
R. STAFF SEKSI +3.925
TOILET-W
TOILET
+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980
+4.000 PENGELOLA
+4.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
GUDANG A
±0.000

R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
C

KASUB SEKSI
T. WUDU ADMINISTRASI JANITOR
R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN
ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF
+4.000 TOILET-P
+3.980
MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

DAK BETON
+3.925
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5

RENCANA INSTALASI
1 : 100
RENCANA INSTALASI PENERANGAN LANTAI 2 PENERANGAN LANTAI 2

SKALA 1 : 100

EE-202
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

GUDANG
R. RAPAT
BERBAHAYA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


R. TUNGGU JAKARTA TIMUR
+7.500
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

TR
C

GUDANG UMUM
R. ARSIP

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 5

RENCANA INSTALASI
1 : 100
PENERANGAN LANTAI 3
RENCANA INSTALASI PENERANGAN LANTAI 3
SKALA 1 : 100

EE-203
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
A

R. REGISTRASI
±0.000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA
B

GUDANG TERBUKA
RODA 4
-0.150
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TERAS
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
NK
C

B
R.TAMU
±0.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

LIFT
TOILET-P TOILET-W BARANG
-0.020 -0.020 R. OB
±0.000 AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.150 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 5
RENCANA INSTALASI
1 : 100
STOP KONTAK LANTAI 1

RENCANA INSTALASI STOP KONTAK LANTAI 1


SKALA 1 : 100
EE-203
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PANTRY
TOILET
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
+4.000 +4.000

R. STAFF DAK BETON


+4.000 +3.925
R.KASUB
R. STAFF SEKSI
TOILET-W
TOILET
+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980
+4.000 PENGELOLA
+4.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
GUDANG A
±0.000

R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
C

KASUB SEKSI
T. WUDU ADMINISTRASI JANITOR
R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN
ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF
+4.000 TOILET-P
+3.980
MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

DAK BETON
+3.925
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5

RENCANA INSTALASI
1 : 100
STOP KONTAK LANTAI 2
RENCANA INSTALASI STOP KONTAK LANTAI 2
SKALA 1 : 100

EE-204
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

R. RAPAT GUDANG
BERBAHAYA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


R. TUNGGU RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
+7.500 JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

TR
C

R. ARSIP GUDANG UMUM

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 5
RENCANA INSTALASI
1 : 100
STOP KONTAK LANTAI 3

RENCANA INSTALASI STOP KONTAK LANTAI 3


SKALA 1 : 100
EE-206
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
A

R. REGISTRASI
±0.000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA
B

GUDANG TERBUKA
RODA 4
-0.150
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TERAS
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
NK
C

R.TAMU
±0.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

LIFT
TOILET-P TOILET-W BARANG
-0.020 -0.020 R. OB
±0.000 AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.150 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 5
RENCANA INSTALASI TRAY,
KABEL FEDEER & PANEL 1 : 100
LANTAI 1
RENCANA INSTALASI TRAY, KABEL FEDEER & PANEL LANTAI 1
SKALA 1 : 100
EE-205
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PANTRY
TOILET
R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP
+4.000 +4.000

R. STAFF
+4.000 DAK BETON
R.KASUB +3.925
R. STAFF SEKSI
TOILET-W
TOILET
+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980
+4.000 PENGELOLA
+4.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
GUDANG A
±0.000

R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
C

KASUB SEKSI
T. WUDU ADMINISTRASI JANITOR
R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN
ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF
+4.000 TOILET-P
+3.980
MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

DAK BETON
+3.925
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5

RENCANA INSTALASI TRAY,


KABEL FEDEER & PANEL 1 : 100
RENCANA INSTALASI TRAY, KABEL FEDEER & PANEL LANTAI 2 LANTAI 2
SKALA 1 : 100

EE-206
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

BC 35 mm2 BC 35 mm2
A

R. REGISTRASI
±0.000
GD. BERHARGA
±0.000

POS JAGA
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
B

GUDANG TERBUKA
RODA 4 RENOVASI DAN PERLUASAN
-0.150 BC 35 mm2 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TERAS TAHUN ANGGARAN 2022
-0.020

BC 35 mm2 NK
C

B
R.TAMU
±0.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

LIFT
TOILET-P TOILET-W BARANG
-0.020 -0.020 R. OB
±0.000 AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.150
±0.000
KM/WC KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

BC 35 mm2 BC 35 mm2
1 2 3 4 5
GAMBAR DED

RENCANA INSTALASI PENTANAHAN


1 : 125
PENANGKAL PETIR

RENCANA INSTALASI PENTANAHAN PENANGKAL PETIR EE-213


SKALA 1 : 125
DOWN CONDUCTOR DOWN CONDUCTOR
DOWN CONDUCTOR BC 35 mm2 BC 35 mm2 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
BC 35 mm2

A
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

A KELAS 1
C

A KELAS 1

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
BC 35 mm2
DOWN CONDUCTOR BC 35 mm2 BC 35 mm2
DOWN CONDUCTOR DOWN CONDUCTOR
GAMBAR DED
1 2 3 4 5

RENCANA INSTALASI
1 : 100
PENANGKAL PETIR ATAP

RENCANA INSTALASI PENANGKAL PETIR ATAP


SKALA 1 : 100
EE-214
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

GARA KELAS 1

GARA KELAS 1

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DETAIL PENTANAHAN NTS

EE-215
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RA KELAS 1 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RA KELAS 1 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DETAIL PENANGKAL PETIR NTS

EE-216
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

BLOK DIAGRAM SISTEM LISTRIK NTS

EE-101
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

SDP-UTAMA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

WIRING DIAGRAM PANEL SDP-UTAMA NTS

EE-301
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PD/AC-01

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1

MCB.BOX-01 JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

WIRING DIAGRAM PANEL NTS


PD/AC-01 & MCB.BOX-01

EE-302
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
PD/AC-02 KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

MCB.BOX-02 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

WIRING DIAGRAM PANEL


NTS
PD/AC-02 & MCB.BOX-02

EE-303
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PD/AC-03

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

MCB.BOX-01
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

WIRING DIAGRAM PANEL NTS


PD/AC-03 & MCB.BOX-03

EE-304
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

PD-ELEKTRONIK

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

UPS
3 kVA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


PD-PLUMBING RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

WIRING DIAGRAM PANEL


NTS
PD-ELEKTRONIK & PD-PLUMBING

EE-305
GAMBAR D E D
MEKANIKAL DAN PLUMBING
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

DAFTAR GAMBAR MEKANIKAL

SISTEM PLUMBING
01 PL - 101 DIAGRAM SATU GARIS SISTEM AIR BERSIH NTS
02 PL - 102 DIAGRAM SATU GARIS SISTEM AIR KOTOR NTS
03 PL - 201 RENCANA INSTALASI PEMIPAAN AIR BERSIH LANTAI - 1 1 : 100 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
04 PL - 202 RENCANA INSTALASI PEMIPAAN AIR BERSIH LANTAI - 2 1 : 100 JAKARTA TIMUR

05 PL - 203 RENCANA INSTALASI PEMIPAAN AIR BERSIH LANTAI - 3 1 : 100


RENOVASI DAN PERLUASAN
06 PL - 204 RENCANA INSTALASI PEMIPAAN AIR KOTOR - LANTAI 1 1 : 100 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
07 PL - 205 RENCANA INSTALASI PEMIPAAN AIR KOTOR - LANTAI 2 1 : 100 TAHUN ANGGARAN 2022

08 PL - 206 RENCANA INSTALASI PEMIPAAN AIR KOTOR - LANTAI 3 1 : 100


09 PL - 207 RENCANA INSTALASI PEMIPAAN AIR HUJAN - ATAP 1 : 100
10 PL - 301 DETAIL STANDART PLUMBING NTS
11 PL - 302 DETAIL STP NTS

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
5000000
1500000

1500000
A

R. REGISTRASI
±0.000
GD. BERHARGA 5000000

±0.000

POS JAGA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
TERAS 4000000

-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
NK
C

R.TAMU
±0.000
5000000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

LIFT
TOILET-P TOILET-W BARANG
-0.020 -0.020
R. OB

±0.000
AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.150 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR

1000000
GAMBAR DED

1 2 3 4 5
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

5000000
A

PANTRY
TOILET

R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP

+4.000 +4.000

R. STAFF DAK BETON


+4.000 +3.925
R.KASUB
R. STAFF
SEKSI
TOILET

+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980

+4.000 PENGELOLA
+4.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
C

KASUB SEKSI
T. WUDU ADMINISTRASI JANITOR

R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN


ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF
+4.000 TOILET-P

+3.980

MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

DAK BETON
+3.925
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5
KAP.1000L
∅1200 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
21000000

KAP.1000L
∅1200
5000000 2000000 3000000 5000000 1000000

R. RAPAT GUDANG
BERBAHAYA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+7.500
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR
C

R. ARSIP GUDANG UMUM

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
1500000

KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

1500000
A

R. REGISTRASI
±0.000
GD. BERHARGA 5000000

±0.000

POS JAGA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
TERAS
-0.020
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
NK
C

R.TAMU
±0.000

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

VENT CUP
LIFT
TOILET-P TOILET-W BARANG
-0.020 -0.020
R. OB

±0.000
AREA GUDANG TERBUKA
RODA 2
POS JAGA -0.150 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
±0.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
KM/WC JAKARTA TIMUR
1000000

2350000 450000
GAMBAR DED

1 2 3 4 5
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

5000000
A

PANTRY
TOILET

R. KARUPBASAN +7.480 R. ARSIP


+4.000 +4.000

R. STAFF DAK BETON


+4.000 +3.925
R.KASUB
R. STAFF SEKSI
TOILET

+4.000 R. TATA USAHA PAM DAN +3.980

+4.000 PENGELOLA
+4.000
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+4.000 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR NK
C

KASUB SEKSI
T. WUDU ADMINISTRASI JANITOR

R. BERMAIN +3.980 R. BEDAHARA PEMELIHARAAN


ANAK +4.000 +4.000
+4.000 R. STAFF
+4.000 TOILET-P

+3.980

MUSHOLA
R. LAKTASI +4.000
R. SERVER
+4.000 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+4.000 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

DAK BETON
+3.925
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

R. RAPAT GUDANG
BERBAHAYA
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
R. TUNGGU
+7.500 RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
TR
C

R. ARSIP GUDANG UMUM

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

5000000

A
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
C

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

JUST

KERAMIK LANTAI

KERAMIK LANTAI KERAMIK LANTAI KERAMIK LANTAI KERAMIK LANTAI

TAMPAK ATAS TAMPAK ATAS TAMPAK ATAS TAMPAK ATAS TAMPAK ATAS

JUST

1000
JUST
800 800
600 650

JUST

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAMPAK SAMPING TAMPAK SAMPING TAMPAK SAMPING TAMPAK SAMPING TAMPAK SAMPING TAHUN ANGGARAN 2022
DETAIL CLOSE-COUPLED TOILET & JET WASHER DETAIL URINAL DETAIL FLOOR DRAIN/CLEAN OUT & FAUCET DETAIL KITCHEN WASTAFEL DETAIL WALHUNG LAVATORY

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

MUKA TANAH

MANHOLE
SIZE.600X600
PIPA TRANSFER KE ROOF TANK
GIP.MED CLASS.∅32
LADDER

JET PUMP
PIPA SUCTION KE SUMUR
GIP.MED CLASS.∅32

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

KE DASAR SUMUR RENOVASI DAN PERLUASAN


DETAIL SECTION BIO-TECH RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
SECTION A R. POMPA TANPA SKALA
JAKARTA TIMUR
TANPA SKALA
TAHUN ANGGARAN 2022

PIPA TRANSFER KE ROOF


TANK
GIP.MED CLASS.∅32

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

SEPTIC TANK BIO-TECH


DIMENSI TANKI DIAMETER PIPA
VOLUME TEBAL JUMLAH
JET PUMP
MANHOLE TANKI DIAMETER TINGGI IN OUT DISIFT VENT (mm) (unit)
SIZE.600X600
(M³) (mm) (mm) (inch) (inch) (inch) (inch)
LADDER Sesuai Prodak Sesuai Prodak KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
1.5 4 4 2 1.5 6 1 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DETAIL INSTALASI R. POMPA


TANPA SKALA
GAMBAR DED
GAMBAR D E D
STRUKTUR
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

DAFTAR GAMBAR STRUKTUR

NTS
NTS
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
NTS JAKARTA TIMUR

NTS RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
NTS JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
1 100
1 0
1 100
1 100
1 100 1 0
1 100 1 0
1 100 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
1 100 JAKARTA TIMUR

1 100
1 0
1 0
1 0 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
1 0
NTS
1 0
GAMBAR DED

DAFTAR GAMBAR STRUKTUR NTS

STR-00
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

STANDARD ARRANGEMENT
OF BARS (1)

STR-01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

STANDARD ARRANGEMENT
OF BARS (2)

STR-02
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

STANDARD ARRANGEMENT
OF BARS (3)

STR-03
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

STANDARD ARRANGEMENT
OF BARS (4)

STR-04
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

STANDARD ARRANGEMENT
OF BARS (5)

STR-05
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
C

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

1 2 3 4 5 GAMBAR DED

DENAH PONDASI PILECAP


DENAH PILECAP DAN TIANG PANCANG DAN TIANG PANCANG
SKALA 1 : 100

STR-06
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

KOLOM K4 (15X15)

MUKA TANAH

SLOOF 15X20

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR
-1.00
RENOVASI DAN PERLUASAN
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

POTONGAN A-A DETAIL POTONGAN A DETAIL POTONGAN B


SKALA 1 : 20 SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
A A B

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DETAIL PONDASI P1/K4 DENAH PONDASI PC1 DENAH PONDASI PC2


SKALA 1 : 20 SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100
GAMBAR DED

DETAIL PONDASI
P1, PC1 DAN PC2

STR-07
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
C

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
D JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

1 2 3 4 5 GAMBAR DED

DENAH KOLOM LOAD


DENAH KOLOM LOAD
SKALA 1 : 100

STR-08
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
C

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5

DENAH KOLOM LT. 1


DENAH KOLOM LANTAI 1
SKALA 1 : 100

STR-09
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
C JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

1 2 3 4 DENAH KOLOM LT.2


5
DAN DETAIL PEMBESIAN

DENAH KOLOM LANTAI 2 STR-10


SKALA 1 : 100
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

B
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

1 2 3

GAMBAR DED
DENAH KOLOM LANTAI 3
SKALA 1 : 100
DENAH KOLOM LT.3
DAN DETAIL PEMBESIAN

STR-11
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
C

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED
1 2 3 4 5

DENAH BALOK LT. 2


DENAH BALOK LANTAI 2
SKALA 1 : 100

STR-12
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

B
RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

1 2 3 4 5

DENAH BALOK LANTAI 3 GAMBAR DED

SKALA 1 : 100

DENAH BALOK LT. 3

STR-13
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

1 2 3

A
B

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022
C

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR
D

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


1 2 3 RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

DENAH BALOK ATAP/ELV. +11.000


SKALA 1 : 100 GAMBAR DED

DENAH BALOK ATAP

STR-14
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

DAFTAR TYPE BALOK

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DAFTAR TYPE BALOK

STR-15
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

DAFTAR TYPE BALOK

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DAFTAR TYPE BALOK

STR-16
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

DAFTAR TYPE BALOK

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DAFTAR TYPE BALOK

STR-17
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

DAFTAR TYPE BALOK

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DAFTAR TYPE BALOK

STR-18
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

Tebal Plat = 12 cm Tebal Plat = 12 cm

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1

DETAIL PEMBESIAN SO DETAIL PEMBESIAN S1 JAKARTA TIMUR

SKALA : N T S SKALA : N T S

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

GAMBAR DED

DETAIL PEMBESIAN
PLAT LANTAI

STR-19
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA

RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


JAKARTA TIMUR

RENOVASI DAN PERLUASAN


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1
JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


B RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS 1
JAKARTA TIMUR

A
GAMBAR DED

DETAIL PENULANGAN
TANGGA

STR-20
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH JAKARTA TIMUR

Jalan Cipinang Jaya No. 37B, Cipinang Muara, Jakarta Timur

RKS TEKNIS
RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT
TEKNIS

PEKERJAAN PERENCANAAN :
Perancangan Renovasi dan Perluasan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan
Negara Kelas I Jakarta Timur
Tahun Anggaran 2022

KONSULTAN PERENCANA :
LEMBAR PENGESAHAN

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Teknis Renovasi dan Perluasan


Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelas I Jakarta Timur Tahun Anggaran
2022 ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana agar tercapai
penyelesaian pekerjaan dengan hasil baik dan memuaskan Pihak Direksi/Pemberi
Tugas.

Jakarta, 2022

Mengetahui/Menyetujui :
Pejabat Pembuat Komitmen Dibuat oleh :
Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Konsultan Perencana,
Kelas I Jakarta Timur PT. RAMA MITRA KONSULTAN

Setiono Ir. Dalwin Dt. Basa


NIP. 1980112220007031001 Team Leader

1
DAFTAR ISI

BAB I URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM PELAKSANAAN


PEKERJAAN
Pasal 1 Syarat-syarat Teknis Umum.……………….….……………. 1
Pasal 2 Lingkup dan Lokasi Pekerjaan…………….………………… 10
Pasal 3 Pekerjaan Persiapan…………………………..……………… 12
Pasal 4 Pekerjaan Galian dan Urugan…………………….…………. 15
Pasal 5 Pekerjaan Pematangan Lahan………………………………. 21
BAB II URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
STRUKTUR
Pasal 6 Pekerjaan Tanah………………….…………………………… 25
Pasal 7 Pekerjaan Bekisting……………..……………………………. 30
Pasal 8 Pekerjaan Beton……………..………………………………… 33
Pasal 9 Pekerjaan Pembesian……..……………………..…………… 45
BAB III URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
ARSITEKTUR
Pasal 10 Pekerjaan Beton Non Struktural…………………………… 47
Pasal 11 Pekerjaan Besi Non Struktural……………………………… 51
Pasal 12 Pekerjaan Bongkaran..…..…………………………………. 52
Pasal 13 Pekerjaan Pasangan……..…………………………………. 58
Pasal 14 Pekerjaan Plesteran…………………………………………. 77
Pasal 15 Pekerjaan Sub Lantai……………………………………….. 79
Pasal 16 Pekerjaan Atap Baja Ringan/Galvalum dan Penutup Atap 80
Pasal 17 Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci………..…….. 86
Pasal 18 Pekerjaan Pengecatan….…………………………………… 89
Pasal 19 Pekerjaan Acian……………………………………………… 94
Pasal 20 Pekerjaan Railling……………………………………………. 95
Pasal 21 Pekerjaan Sanitary…………………………………………... 96
BAB IV URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING
Pasal 22 Pekerjaan Instalasi Plumbing, Sanitasi & Drainase……… 100
Pasal 23 Pekerjaan Sistem Catu Daya & Distribusi Listrik………… 109

i
Pasal 24 Pekerjaan Panel Tegangan Rendah….…………………… 113
Pasal 25 Pekerjaan Kabel Daya……………..……………………….. 116
Pasal 26 Pekerjaan Sistem Penerangan……………………..………. 121
Pasal 27 Pekerjaan Stop Kontak dan Saklar…………………………. 123
Pasal 28 Pekerjaan Instalasi Tegangan Menengah………………… 125
Pasal 29 Pekerjaan Sistem Pembumian……………………………… 134
Pasal 30 Pekerjaan Instalasi Listrik…………………………………… 135
Pasal 31 Pekerjaan Penangkal Petir………………………..………… 155
Pasal 32 Pekerjaan Pengujian/Testing……………………..………… 156
BAB V URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN SARANA
DAN PRASARANA LINGKUNGAN
Pasal 33 Pekerjaan Saluran ……………..…………………………… 157
Pasal 34 Pekerjaan Rabat Beton…………………..………………….. 159

ii
BAB I
URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasal 1
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

1. UMUM
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pemborong harus mempelajari dengan
seksama dan berpedoman pada ketentuan tertulis pada gambar kerja dan RKS ini
beserta lampirannya.
b. Pemborong diwajibkan melapor kepada Direksi/Konsultan Pengawas setiap akan
melakukan kegiatan pekerjaan di lapangan.
c. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan-kelainan antara Gambar Kerja dan
RKS serta kesesuaiannya di lapangan maka pemborong diharuskan melapor
kepada Direksi/Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana untuk segera
mendapatkan keputusan. Pemborong tidak dibenarkan memperbaiki sendiri
perbedaan dan kelainan tersebut. Akibat dari kelalaian pemborong dalam hal ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
d. Daerah Kerja (Construction Area) diserahkan kepada pemborong selama waktu
pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) dan dianggap pemborong benar-benar mengetahui tentang:
1) Lokasi Pekerjaan
2) Batas Persil/Lahan maupun Kondisi pada saat itu.
3) Keadaan permukaan tanah/Kontur tanah.
e. Pemborong wajib menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) set lengkap Gambar
Kerja dan RKS di tempat pelaksanaan pekerjaan agar digunakan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas setiap saat.
f. Atas perintah Direksi/Konsultan Pengawas, pemborong diminta untuk membuat
gambar penjelasan (Shop Drawing) berikut perincian bagian-bagian khusus (detail)
yang biaya pembuatannya menjadi tanggung jawab pemborong. Gambar tersebut
setelah disetujui Direksi/Konsultan Pengawas secara tertulis menjadi gambar
pelengkap dari Gambar-gambar Kerja yang ada.

1
2. JADWAL PELAKSANAAN
a. Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah pemborong dinyatakan sebagai
pemenang lelang, pemborong harus segera membuat :
1) Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang digambarkan
secara Diagram Panah (Network Planning) dan Diagram Balok (Barchart)
2) Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja
3) Jadwal Pengadaan Bahan/Material Bangunan.
4) Jadwal Pengadaan dan Pemakaian Peralatan
5) Diagram Cash-Flow (Arus Tunai)
b. Bagan/Diagram tersebut diatas harus mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan
Pengawas sebagai dasar/pedoman pemborong dalam melaksanakan pekerjaanya
dan pemborong wajib mematuhi dan menepatinya.

3. GAMBAR-GAMBAR KERJA.
Yang dimaksud dengan Gambar-gambar Kerja adalah :
a. Gambar-gambar meliputi Gambar Arsitektur dan Gambar Struktur, serta gambar
perubahannya yang yang telah disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar ini selain yang dibuat Konsultan Perencana juga yang dibuat oleh
pemborong (Shop Drawing) yang telah disetujui Direksi/Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana.
b. Apabila terdapat perbedaan ukuran dan penjelasan/ketidaksesuaian antara
gambar dan lingkupnya maka dapat dipakai pedoman sebagai berikut :
 Secara fungsi dipakai pedoman adalah Gambar Arsitektur.
 Secara jenis dan kualitas menyangkut bahan dan perhitungan dipakai sebagai
pedoman adalah gambar sesuai jenis/lingkup diantaranya Gambar Struktur dan
gambar lain dengan spesifikasi sesuai jenisnya.
c. Gambar pelaksanaan (Shop Drawing) harus dibuat oleh pemborong dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Pembuatannya berdasar kepada Gambar Kerja dan disampaikan kepada
Direksi/ Konsultan Pengawas, untuk mendapat persetujuan.
2) Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum Gambar pelaksanaan
tersebut disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
3) Persetujuan terhadap Gambar Pelaksanaan bukan berarti menghilangkan
tanggung jawab pemborong terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.

2
Keterlambatan atas proses pembuatan Shop Drawing ini tidak berarti
pemborong mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.
4) Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut aslinya/kalkirnya
dan semua biaya menjadi tanggung jawab pemborong.
d. Perubahan Gambar Kerja hanya dapat dilakukan atas perintah tertulis Direksi
berdasarkan pertimbangan Konsultan Pengawas dan konsultan Perencana dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Perubahan rancangan ini harus digambar sesuai dengan yang diperintahkan
Direksi dengan pengarahan Konsultan Perencana dan jelas memperlihatkan
perbedaan antara Gambar Pelaksanaan dan Gambar Perubahan Rencananya.
2) Gambar Perubahan dibuat oleh pemborong atas Pengarahan Konsultan
Perencana dan disetujui oleh Kuasa pengguna anggaran kemudian dilampirkan
dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.
e. Gambar Sesuai Terlaksana (As Built Drawing), harus dibuat oleh pemborong
dengan ketentuan berikut :
1) Gambar sesuai terlaksana dibuat dan diserahkan pada akhir pekerjaan dan
harus sesuai dengan hasil pekerjaan terpasang.
2) Gambar sesuai terlaksana harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas,
dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut aslinya dengan biaya
keseluruhan ditanggung oleh pemborong.

4. PETUNJUK-PETUNJUK/INSTRUKSI DIREKSI/KONSULTAN PENGAWAS


a. Semua instruksi dari Direksi/Konsultan Pengawas harus dilaksanakan dengan baik
oleh pemborong, jika keberatan menerima petunjuk/instruksi Direksi/ Konsultan
Pengawas tersebut, maka harus mengajukan secara tertulis kepada
Direksi/Konsultan Pengawas dalam waktu 7 (tujuh) hari.
b. Apabila dalam batas waktu tersebut diatas pemborong tidak mengajukan keberatan
maka dianggap telah menyetujui dan menerima petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas untuk segera dilaksanakan. Pemborong diharuskan merekam atau
mencatat setiap petunjuk/instruksi Direksi/Konsultan Pengawas dalam buku harian
lapangan/pelaksanaan dan memintakan tanda tangan atau sepengetahuan
Direksi/Konsultan Pengawas

3
5. HASIL PEKERJAAN
Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
maka pemborong diharuskan menyediakan :
a. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman tentang gambar
kerja dan cara-cara pelaksanaan.
b. Alat bantu kerja, pompa air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat ukur waterpas,
penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan lainya.
c. Bila diperlukan, sesuai kondisi lapangan/situasi kerja, maka sebelum melakukan
pekerjaan pembersihan, pemborong diwajibkan memasang alat-alat pengaman.

6. PENETAPAN UKURAN.
a. Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak
boleh menambah ukuran tanpa seijin Direksi/Konsultan Pengawas. Setiap ada
perbedaan dengan ukuran-ukuran yang ada harus segera memberitahukan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk segera ditetapkan sebagaimana mestinya.
b. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong wajib memberitahu Direksi/Konsultan
Pengawas, bagian pekerjaan yang akan dimulai untuk diperiksa terlebih dahulu
ketepatan ukuran-ukurannya.
c. Pemborong diwajibkan senantiasa mencocokkan ukuran satu dengan yang lain
dalam setiap bagian pekerjaan dan segera melapor kepada Direksi/Konsultan
Pengawas setiap terdapat selisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusan
pembetulannya
d. Mengingat setiap kesalahan ukuran selalu mempengaruhi bagian-bagian
pekerjaan yang lainya, maka ketetapan akan ukuran tersebut mutlak perlu
diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian pemborong terhadap hal ini tidak dapat
diterima dan Direksi/Konsultan Pengawas berhak untuk membongkar pekerjaan
dan memerintahkan untuk menepati ukuran sesuai ketentuan.
e. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh pemborong sepenuhnya menjadi
tanggung jawab pemborong.

7. BUKU HARIAN LAPANGAN


a. Pemborong diwajibkan menyediakan dan mengisi Buku Harian Lapangan yang
berisi laporan tentang jumlah tenaga/pekerja, bahan bangunan dan pekerjaan yang
dilaksanakan, keadaan cuaca, peralatan yang dipakai serta lain-lain hal yang
dianggap perlu atas petunjuk dan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

4
b. Buku Harian Lapangan harus disediakan oleh pemborong sesuai jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan dan harus selalu berada ditempat pekerjaan, diisi oleh
pemborong dan diketahui Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Konsultan Pengawas mencatat instruksi-instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang
dianggap perlu pada Buku Harian Lapangan dan merupakan petunjuk yang harus
diperhatikan pemborong
d. Buku Harian Lapangan dibuat masing-masing 3 (tiga) rangkap.

8. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN.


a. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan berlangsung, pemborong harus
memelihara kebersihan lokasi pembangunan maupun lingkunganya terutama
jalan-jalan disekitar lokasi proyek, Direksi Keet, Gudang, Los kerja, dan bagian
dalam bangunan yang akan dikerjakan harus bebas dari bahan bekas, tumpukan
tanah dan lain-lain.
b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar lokasi proyek yang
harus dibersihkan adalah kotoran yang diakibatkan oleh keluar masuknya
kendaraan proyek. Kelalaian dalam hal ini dapat membuat kuasa pengguna
anggaran memberi perintah penghentian pekerjaan yang segala akibatnya menjadi
tanggung jawab pemborong.
c. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun dihalaman luar
gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan
keamanan umum serta untuk memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Direksi
/Konsultan Pengawas.
d. Pada saat penyerahan pekerjaan pertama, kondisi bangunan harus bersih dari
sisa-sisa kotoran kerja.

9. ALAT KERJA
a. Pemborong harus menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan effisien seperti : beton molen dan
alat-alat lain sesuai dengan kegunaanya.
b. Bila pekerjaan atau bagian pekerjaan telah selesai dan tidak lagi memerlukan
peralatan yang dimaksud, pemborong diwajibkan untuk menyingkirkan alat-alat
tersebut dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pemakaian
peralatan tersebut serta membersihkan bekas-bekasnya.

5
c. Disamping menyediakan alat-alat seperti tersebut diatas, pemborong harus pula
menyediakan alat bantu yang diperlukan agar dalam situasi dan kondisi apapun
pekerjaan tidak terganggu.

10. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PROTOKOL COVID-19


a. Pada setiap pekerjaan pembangunan, renovasi, pembongkaran, dan pekerjaan
konstruksi lainnya dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
konstruksi pekerjaan wajib melibatkan P2K3 sebagai badan pengawas dan
penasehat pekerjaan apakah sudah memenuhi syarat-syarat K3 atau belum.
b. Dalam tahap perencanaan konstruksi, kontraktor wajib menyediakan anggaran 5%
- 10% untuk dana penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi.
c. Kontraktor yang akan bekerja wajib membuat dan melengkapi dokumen-dokumen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi sebelum awal memulai pekerjaan,
yaitu Dokumen RKK (Rencana Keselamatan Kerja Konstruksi), Dokumen PCRA
(Pre Contruictions Risk Assesment) dan Dokumen ICRA (Infection Control Risk
Assesment).
d. Kontaktor wajib menerapkan protokol kesehatan Covid 19 di area pekerjaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku mencakup minimal memakai masker, menjaga
jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun (3M).
e. Pada tahap pengerjaan konstruksi kontraktor harus memenuhi syarat-syarat K3
Konstruksi terlebih dahulu sesuai dengan PERMENAKERTRANS No. 1 Tahun
1980 tentang K3 Konstruksi Pada Bangunan dan UU No. 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi seperti berikut :
1) Mengikut-sertakan pekerjanya ke dalam BPJS Ketenagakerjaan sebagai
perlindungan kepada pekerja
2) Tenaga kerja yang dikerjakan mempunyai sertifikat tenaga kerja konstruksi
yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dan atau
Kementerian Tenaga Kerja
3) Menyediakan segala bentuk jenis alat pelindung diri yang diperlukan sesuai
dengan jenis pekerjaan bagi tenaga kerja antara lain mencakup minimal :
 Topi Pelindung (Safety Helmet)
 Pelindung wajah (face Shied)
 Masker kain
 Sarung Tangan (Safety Gloves)
 Sepatu Keamanan Karet

6
 Rompi Keselamatan (Safety Vest)
4) Memasang rambu-rambu K3 (Poster K3, Poster Pemakain APD, dll) serta
pengaman area terbatas pekerjaan konstruksi, antara lain meliputi minimal:
 Rambu Penunjuk Arah
 Rambu-rambu Informasi
 Jalur Evakuasi (Escape Route)
5) Memastikan alat-alat kerja yang digunakan aman sesuai standar yang berlaku
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja serta menyediakan fasiltas,
sarana dan prasarana kesehatan termasuk prosedur penanganan Covid-19 dan
tindakan pencegahan penularan meliputi :
 Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Obat Luka, Perban dll)
 Sarana dan Prasarana untuk protokol kesehatan Covid-19 (Masker, hand
sanitizer dan perlengkapan cuci tangan)
 Rapid Test
 Bilik K3 untuk keperluan pemeriksaan kesehatan pekerja termasuk
didalamnya menerapkan prosedur pemeriksaan kesehatan dengan rapid
test antigen dan test PCR (SWAB).
6) Setiap pekerjaan konstruksi yang dikerjakan kontarktor wajib mempunyai
tenaga Ahli Kontruksi sesuai dengan Kep. Dirjen PPK No Kep 20 / DJPKK/2004
seperti berikut :
a) Proyek > 6 bulan atau Tenaga Kerja > 100 orang
 Min. 1 orang Ahli Utama K3 Konstruksi
 Min. 1 orang Ahli Madya K3 Kontruksi
 Min. 1 orang Ahli Muda K3 Konstruksi
b) Proyek < 6 bulan atau Tenaga Kerja < 100 orang
 Min. 1 orang Ahli Madya K3 Konstruksi
 Min. 1 orang Ahli Muda K3 Kontruksi
c) Proyek < 3 bulan atau Tenaga Kerja < 25 orang
 Min 1 orang Ahli Muda K3 Konstruksi
d) Teknisi perancah atau scafholding harus memiliki SIO (Surat Ijin Operasi)
yang berlaku.
e) Teknisi juru las harus memiliki sertifikasi tenaga ahli yang disesuaikan
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan nya sesuai dengan
PERMENAKERTRANS 02 Tahun 1982, sebagai berikut :

7
 Juru las tingkat I
 Juru las tingkat II
 Juru las tingkat III
f. Kontaktor harus memilki safety plan bidang konstruksi, dan wajib menerapkan dan
mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi. Dimana
sebelum bekerja wajib melakukan safety briefing yang dilakukan oleh tenaga ahli
konstruksi dari kontraktor, membuat jadwal safety meeting, membuat dokumentasi
kegiatan-kegiatan safety komite dan lain-lain yang diperlukan terkait dengan K3
Konstruski. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan menimpa
pekerja maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
g. Bagi pekerja yang terindikasi terkena Covid-19 langsung dibawa ke
Puskesmas/Rumah Sakit Rujukan terdekat dan melaporkan ke Satgas Covid-19
setempat.
h. Terkait pengendalian resiko keselamatan kerja, Kontraktor diwajibkan
menyediakan peralatan lain seperti :
1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
2) Prosedur Pelaporan dan Penyelidikan Insiden
3) Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP)
i. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka pemborong harus mengikuti semua
ketentuan yang berlaku dan dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah terutama tentang
Undang-undang Keselamtan Kerja termasuk segala kelengkapan dan
perubahannya.

11. KEAMANAN
a. Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada dan terjadi di
daerah kerjanya terutama mengenai :
1) Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan baik disegaja
ataupun tidak disegaja.
2) Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah
3) Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.
4) Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainya.
b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut diatas, pemborong harus
melaporkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas dalam waktu paling lambat 24
jam untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.

8
c. Untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tersebut diatas, pemborong harus
menyediakan pengamanan antara lain Penjagaan, Penerangan yang cukup
diwaktu malam hari, pemagaran sementara di lokasi kerja dan lain sebagainya.

12. PENYEDIAAN MATERIAL/BAHAN BANGUNAN.


a. Bila dalam RKS ini disebutkan nama dan pabrik pebuat bahan/material, maka hal
ini dimaksudkan menunjukan standard minimal mutu/kualitas bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini.
b. Setiap bahan/material yang akan digunakan harus disampaikan kepada Direksi/
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan. Waktu penyampaian contoh
bahan harus sedemikian rupa sehingga Direksi/Konsultan Pengawas dapat
menilainya.
c. Contoh Bahan/Material yang akan digunakan harus diadakan atas tanggunan
pemborong, setelah disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas maka
bahan/material tersebut harus ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam
pekerjaan nantinya.
d. Contoh bahan/material selanjutnya disimpan oleh Direksi/Konsultan Pengawas
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan/material yang dipakai tidak
sesuai dengan contoh.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, pemborong harus menyertakan sejauh
keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan/material. Tanpa mengingat
jumlah tersebut, pemborong tetap bertanggung jawab pula atas biaya pengujian
bahan/material yang tidak memenuhi syarat atas perintah Direksi/Konsultan
Pengawas.
f. Apabila ternyata jenis dan macam bahan/material yang tercantum dalam RKS ini
atau melalui contoh yang telah diberikan ternyata dalam pengadaannya tidak
mencukupi dalam jumlahnya (persediaan terbatas) maka penggantian
bahan/material hanya dapat diberikan dengan ijin dari Direksi/Konsultan
Pengawas.
g. Apabila pemborong dalam penggunaan bahan/material tidak sesuai dengan
ketentuan tanpa persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas maka Direksi/Konsultan
Pengawas berhak untuk meminta mengganti/membongkar bagian pekerjaan yang
menggunakan bahan/material tersebut untuk diganti dengan yang sesuai
ketentuan kecuali terdapat alasan tertentu yang diketahui dan disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas.

9
13. SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN.
Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan tahap pertama :
a. Semua bangunan sementara harus dibongkar dan dibersihkan bekas-bekasnya.
b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh, tanpa cacat dan
berfungsi sebagaimana mestinya.
c. Pemborong wajib menyerahkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas berupa :
3 (tiga) set Gambar terdiri dari 1 (satu) set Asli dan 2 (dua) set copy sesuai
terlaksana (Asbuilt Drawing) dari seluruh pekerjaan yang dilaksanakannya
termasuk gambar perubahanya.
3 (tiga) set Album Photo Proyek.
d. Pemborong harus membersihkan dan membuang sisa-sisa bahan/mterial,
sampah, kotoran bekas kerja dan barang lain yang tidak berguna akibat pekerjaan.

14. PENEMUAN BENDA-BENDA DI LAPANGAN.


a. Penemuan benda dilapangan pekerjaan, seperti fosil, barang kuno, tulang belulang
dan benda berharga lainnya harus dilaporkan pada Direksi/Konsultan Pengawas
dan menjadi milik kuasa pengguna anggaran.
b. Pada waktu menemukan benda-benda tersebut, pemborong wajib segera
mengambil tindakan sebagai berikut :
1) Berusaha agar tidak mengganggu benda-benda tersebut, penggalian atau
pemindahan lebih lanjut harus dihindarkan/dicegah sampai ada keputusan dari
Direksi /Konsultan Pengawas.
2) mengambil langkah yang perlu untuk melindungi benda tersebut dalam
keadaan dan posisi seperti waktu ditemukan pertama kali.
3) melaporkan penemuan tersebut kepada kuasa pengguna anggaran secara
tertulis dengan menjelaskan secara tepat lokasi penemuan tersebut.
c. Kuasa pengguna anggaran dengan segera akan mengeluarkan perintah tentang
apa yang harus dilakukan mengenai benda-benda tersebut kepada pemborong.

Pasal 2
LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :
a. Pekerjaan Pondasi

10
b. Lantai 1
1) Ruang Registrasi
2) Gudang Barang Berharga
3) Teras dan Lobby
4) Ruang Kontrol
5) Toilet dan Kamar Mandi
6) Gudang Terbuka untuk Kendaraan Roda 4
7) Area Parkir
8) Menara Air
c. Lantai 2
1) Ruang Kepala Rupbasan
2) Ruang Bendahara
3) Ruang Staff Rupbasan dan Ruang Kasubsie PAM & Pengelola
4) Ruang Tunggu
5) Ruang Bermain & Laktasi
6) Musholla dan Tempat Wudhu
7) Ruang Tata Usaha
8) Ruang Kasubsie Administrasi dan Pemeliharaan
9) Pantry
10) Janitor & Toilet
d. Lantai 3
1) Ruang Rapat
2) Ruang Tunggu
3) Ruang Arsip
4) Gudang Umum
5) Gudang Barang Berbahaya
6) Gudang Terbuka
e. Pekerjaan Atap

2. LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan seperti tersebut diatas harus dilaksanakan pada lokasi proyek yang sedang
dikerjakan.

11
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI (UITZET)


a. Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengukuran dan penggambaran kembali
lokasi pelaksanaan yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah, letak bangunan eksisting
yang ada dan akan dibongkar, dengan memakai alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya.
b. Ketidak cocokkan yang mungkin terjadi antara gambar kerja dan keadaan lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas
untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan memakai alat-alat
waterpass/theodholith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemborong harus menyediakan alat theodholith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi/Konsultan Pengawas selama
pelaksanaan proyek.
e. Pengukuran sudut menyiku dengan prisma atau benang secara asas segi tiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.

2. PEMBUATAN TUGU PATOKAN DASAR.


a. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Dalam pelaksanaan pembangunan ini Tugu Patokan Dasar harus dapat
memberikan pedoman terhadap peil (ketinggian ± 0.00 lantai bangunan).
b. Tugu patokan dasar dibuat dari bahan beton berpenampang sekurang-kurangnya
20 x 20 cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 (satu) meter dengan bagian
yang menonjol diatas permukaan tanah secukupnya untuk memudahkan
pengukuran selanjutnya dan minimal setinggi 40 cm (empat puluh centimeter)
diatas tanah.
c. Tugu Patokan Dasar yang telah dibuat dan ditempatkan seacara permanen, tidak
bisa dirubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi
tertulis dari Direksi/Konsultam MK untuk membongkarnya.

12
d. Pada setiap sudut-sudut pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak
(perpindahan) pemborong wajib membuat Shop Drawing dahulu sesuai dengan
keadaan lapangan.

3. PAPAN NAMA PROYEK ;


a. Papan nama proyek harus dibuat oleh pemborong dengan ketentuan dan
pengarahan dari Direksi/Konsultan Pengawas.
b. Peletakan Papan Nama Proyek ditempat yang mudah dilihat oleh umum dan
diletakan pada saat dimulalinya pekerjaan serta harus dicabut kembali pada saat
pekerjaan selesai.
c. Ukuran, Warna, Isi Tulisan, dan bentuk akan ditentukan kemudian berdasar arahan
dari Direksi/Konsultan Pengawas.

4. PEMBUATAN DAN PEMBONGKARAN PAPAN DASAR PELAKSANAAN


(BOUWPLANK)
a. Papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dipasang pada patok kayu semutu
meranti merah ukuran kaso (5/7cm), tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa
digerak-gerakan atau dirubah-rubah, berjarak maksimal 150cm satu sama lain.
b. Papan dasar pelaksanaan (bouwplank) dibuat dari kayu papan semutu meranti,
dengan ukuran tebal 3cm lebar 20cm, harus lurus dan diserut pada sisi sebelah
atasnya (waterpass)
c. Tinggi sisi atas papan patok ukur adalah sama antara satu sama lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
d. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100cm dari sisi luar galian tanah
pondasi.
e. Selama ataupun setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan
pemborong harus melaporkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas.
f. Papan bouwplank dijinkan dipasang bila telah dilakukan pembersihan lokasi dari
kotoran dan sampah dan lain sebagainya.
g. Papan bowplank diperbolehkan dibongkar, sesudah dimulai pekerjaan dinding.

5. DIREKSI KEET GUDANG DAN LOS KERJA.


a. Pemborong harus menyewa kantor Direksi/Direksi Keet berukuran minimal 24m2
atau atas petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas dengan segala kelengkapannya
atas biaya pemborong, yang minimal terdiri dari ruang-ruang :
1) Direksi/Konsultan Pengawas

13
2) Site Manager/Ahli dan Staff Pemborong
3) Ruang simpan Peralatan
4) Gudang Material
5) Barak Pekerja
b. Gudang harus sedemikian rupa agar bahan-bahan/material dapat tersimpan
dengan baik dan tidak rusak oleh hujan, panas apabila akan digunakan.
c. Pemborong harus menyewa Los Kerja/Barak Pekerja untuk tempat tinggal/tidur
sementara para pekerja yang terlindung dari hujan dan panas matahari.
d. Tata letak direksi keet, gudang dan los kerja harus mendapat persetujuan Direksi/
Konsultan Pengawas

6. PENGADAAN LISTRIK KERJA


Pemborong harus menyediakan alat-alat untuk pengadaan listrik. Pengadaan Listrik
harus dikoordinasikan dengan Direksi/Konsultan Pengawas untuk memperoleh
keterangan tentang tempat dan lokasi pengadaannya agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan lainnya. Pengadaan listrik kerja dan perlengkapan lain yang
dibutuhkan sesuai dengan gambar kerja atau sesuai persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas.

7. PENGADAAN AIR KERJA


a. Pemborong harus menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan pengadaan air kerja secara
sempurna dan effisien.
b. Bila sekiranya pekerjaan atau bagian pekerjaan telah selesai dan tidak lagi
memerlukan air kerja yang dimaksud, pemborong diwajibkan untuk menyingkirkan
alat-alat tersebut yang berhubungan dengan pengadaan air kerja dan memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan.
c. Pemborong harus menyediakan alat-alat untuk pengadaan air kerja dan harus
dikoordinasikan dengan Direksi/Konsultan Pengawas untuk memperoleh
keterangan tentang tempat dan lokasi pengadaannya agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan lainnya.

8. JALAN MASUK KE LOKASI PEKERJAAN


a. Selama pekerjaan pembangunan berlangsung, pemborong harus menyediakan
dan atau memelihara seluruh jalan sementera atau jalan yang sudah ada ukuran
lebar 3m yang diperlukan untuk memasuki lokasi pekerjaan. Pada waktu

14
penyelesaian pekerjaan, jalan-jalan tersebut harus disingkirkan/dibersihkan dari
kotoran akibat pelaksaan proyek dan dikembalikan sesuai keadaan semula.
b. Pada Jalan umum yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong
diharuskan untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait (lingkungan,
pemda, dlsb) agar diketahui dan disepakati batas-batas kewenangan dan tanggung
jawab pemborong terhadap jalan yang digunakan akibat pelaksanaan pekerjaan.

9. DOKUMENTASI/PHOTO PROYEK
a. Photo Proyek harus dibuat oleh pemborong sesuai pengarahan dari
Direksi/Konsultan Pengawas dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Tahap I pada saat bobot pekerjaan 0% - 25% (Papan Nama Proyek, Kondisi
Lokasi Pekerjaan, Persiapan dan Pondasi/Pemancangan).
2) Tahap II pada saat bobot pekerjaan 25% - 50% (Pekerjaan Struktur).
3) Tahap III pada saat bobot pekerjaan 50% - 100% (Pekerjaan Arsitektur, Utilitas
dan Detail penting).
b. Photo Proyek pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) set dilampirkan
bersama dengan laporan bulanan sesuai pencapaian bobot pekerjaan dan
penagihan termin.
c. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap tahap dan sesuai
dengan pengarahan dari Direksi/Konsultan Pengawas dilapangan.
d. Photo setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat dan
penempatan dalam album harus disetujui kuasa pengguna anggaran serta teknis
penempelannya dalam album ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Untuk photo kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali.

Pasal 4
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

1. PEKERJAAN GALIAN TANAH.


a. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti ditentukan dalam Gambar
Kerja. Pelaksana harus menjaga agar tanah dibawah dasar elevasi seperti pada
Gambar Kerja atau ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas, tidak terganggu,
jika terganggu Pelaksana harus menggali/mengurug kembali lalu dipadatkan
sesuai syarat-syarat yang telah ditentukan.

15
b. Pembuatan dan pemasangan hambaro bambu Ø 8 -10 cm lapis bilik tinggi 2m
dengan tiang dari kaso 5/7 atau kayu dolken Ø 8 -10 Cm untuk pekerjaan
penggalian tanah dengan ukuran kedalaman 3 s/d 4 m untuk septictank dan ground
water tank dan kedalaman 1 s/d 2 m untuk Pondasi harus memenuhi syarat-syarat
seperti yang ditentukan gambar kerja. Pemborong harus menjaga supaya tanah di
bawah dasar elevasi seperti pada gambar kerja atau yang ditentukan
Direksi/Konsultan Pengawas tidak mengganggu, jika terganggu pemborong harus
menggalinya dan atau mengurug kembali dan memadatkan seperti yang telah
ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Semua galian harus dilaksanakan sesuai pada gambar kerja dan RKS yang
ditentukan menurut keperluan atau yang ditentukan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
d. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali
dan dibuang untuk selanjutnya lubang-lubang tadi diisi dengan pasir.
e. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air ataupun
pompa yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghidari
terkumpulnya air.
f. Pemborong harus memperhatikan pengaman terhadap dinding tepi galian agar
tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang
sementara atau dengan membuat lereng yang cukup.
g. Pemborong juga diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap
bangunan lain yang berada disekitar lokasi pembangunan, sehingga dapat dijamin
bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
h. Semua kelebihan tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang
dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
i. Bagian-bagian galian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang
bersih, bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
j. Bila ditemui suatu alat atau pelayanan dinas (Instalasi umum) yang ada dilapangan
dan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan cara lain yang diketahui
oleh pemborong ternyata memerlukan perlindungan atau pemindahan, maka

16
pemborong harus bertanggung jawab dan mengambil langkah untuk menjamin
bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu.
k. Bila dalam pekerjaan/kegiatan pelayanan umum terganggu sebagai akibat
pekerjaan pemborong, maka pemborong harus segera mengganti kerugian yang
terjadi yang berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan pemborong
atau bentuk lain yang disepakati Direksi/Konsultan Pengawas.

2. PEKERJAAN URUGAN TANAH.


a. Pekerjaan urugan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan urugan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan penimbunan
kembali, juga seluruh sisa puing-puing, sampah-sampah harus disingkirkan dari
lokasi pekerjaan. Dengan biaya menjadi tanggung jawab pemborong.
d. Bahan yang digunakan untuk tanah urug dari jenis tanah Silty Clay yang bersih
tanpa potongan-potongan bahan-bahan yang bisa lapuk serta bahan batuan yang
telah dipecah dimana ukuran dari batu tersebut tidak boleh lebih besar dari 15 cm.
e. Bagian-bagian galian yang akan diurug kembali harus diurug tanah yang bersih,
bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
f. Konsultan perencana mengharuskan agar supaya semua urugan tanah hanya
terdiri dari bahan dengan mutu yang terbaik.
g. Semua pekerjaan urugan harus dilaksanakan secara berlapis-lapis dengan ukuran
ketebalan setiap lapisan maksimum 50cm sampai dengan jarak 30m. Tiap lapis
harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum lapisan berikutnya diurugkan.
h. Daerah urugan atau daerah yang terbangun dan diurug harus dipadatkan dengan
alat pemadat yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Pemadatan
dilakukan sampai hasil mencapai kepadatam maksimum hasil labolatorium.
i. Pelaksana harus memperhatikan pengamanan dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara
atau lereng yang cukup.
j. Pelaksana diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap
bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan
memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat
menjamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan. Kerusakan pada

17
bangunan lain yang terjadi akibat kelalaian Pelaksana menjadi tanggung jawab
Pelaksana.
k. Semua kelebihan tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu atau menurut Direksi/Konsultan Pengawas mengganggu pekerjaan
yang sedang dikerjakan harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan setiap
saat ketempat yang ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dengan biaya
Pelaksana.
l. Pengangkutan sisa kelebihan tanah galian keluar halaman pekerjaan yang
dilakukan dengan menggunakan kendaraan truck/dump truck atau jenis kendaraan
semacam itu, sebelum keluar kearah jalan raya, roda kendaraan harus
dibersihkan/dicuci/dibebaskan dari tanah yang menempel agar tidak mengotori
jalan raya.
m. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan untuk
dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui dilapangan
harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai terjadi kerusakan harus
direparasi/diganti atas tanggungan Pelaksana.
n. Bila suatu alat yang sedang bekerja ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak
tertera pada Gambar Kerja atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh
Pelaksana dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Pelaksana
harus bertanggung jawab untuk mengambil langkah apapun untuk menjamin
bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu.
o. Bila pekerjaan terganggu sebagai akibat pekerjaan Pelaksana, Pelaksana harus
segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang
yang rusak akibat pekerjaan Pelaksana.
p. Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan proctor :
pemborong harus mengadakan penelitian kepadatan maksimum terhadap kadar
air optimum minimal 1 kali atau setiap jenis tanah yang dijumpai dalam tabung
gelas atau plastik untuk bukti penunjukkan/referensi dan diberi label yang bersifat
nomor contoh, kepadatan kering maksimum dan kadar air optimumnya. Penelitian
harus mengikuti prosedur yang umum dipakai yaitu ASTM D-1557-70.
q. Penghentian/pengaliran air harus diperhatikan selama pelaksanaan pekerjaan
tanah supaya lahan yang akan dibangun terjamin pengaliran airnya.
r. Kelebihan bahan/material galian harus dibuang oleh pemborong ketempat
pembuangan yang ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

18
s. Pengujian Mutu Pekerjaan.
 Direksi/Konsultan Pengawas harus diberi tahu apabila dilakukan penelitian
terhadap kepadatan relatif terhadap yang sebenarnya dilapangan.
 Jika kepadatan dilapangan kurang dari 95% terhadap kepadatan maksimum,
maka pemborong harus memadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai
memenuhi syarat kepadatan yang ditentukan, yaitu tidak kurang dari 95% dari
kepadatan maksimum hasil pemeriksaan laboratorium.
 Penelitian kepadatan dilapangan harus disesuaikan/mengikuti prosedur ASTM
D-1557-70 atau prosedur lain yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
Semua biaya untuk pemeriksaan di laboratorium menjadi beban pemborong.

3. PEKERJAAN URUGAN PASIR.


a. Syarat-syarat bahan
1) Pasir urug yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas lumpur, bebas tanah lempung.
2) Air yang diperlukan untuk penyiraman, digunakan air tawar yang bersih dan
tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya serta
memenuhi syarat yang ditentukan oleh NI-3 pasal 10.
3) Apabila dipandang perlu, Direksi/Konsultan Pengawas dapat minta kepada
pemborong, Supaya air yang dipakai untuk keperluan ini, diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah, atas biaya pemborong.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan.
1) Bahan pasir urug yang akan digunakan harus mendapat persetujuan pihak
Direksi / Konsultam MK.
2) Pelapisan pasir urug harus dilakukan lapis-demi lapis, didapatkan hingga
mencapai tebal 10 cm padat, atau seperti yang disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas dari 95% kepadatan maksimum hasil laboratorium, pemadatan
dapat dikerjakan dengan tenaga manusia dengan persyaratan yag ditentukan
dan harus dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

4. PEKERJAAN URUGAN SIRTU/PENINGGIAN ELEVASI.


a. Syarat-syarat bahan
1) Bahan urugan sirtu (pasir dan batu) yang digunakan harus terdiri dari butir-butir
yang bersih, tajam dan keras, bebas lumpur, bebas tanah lempung.

19
2) Air yang diperlukan untuk penyiraman, digunakan air tawar yang bersih dan
tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya serta
memenuhi syarat yang ditentukan oleh NI-3 pasal 10.
3) Apabila dipandang perlu, Direksi/Konsultan Pengawas dapat minta kepada
pemborong, Supaya air yang dipakai untuk keperluan ini, diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah, atas biaya pemborong.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan.
1) Bahan sirtu urug yang akan digunakan harus mendapat persetujuan pihak
Direksi / Konsultam MK.
2) Pelapisan batu urug ditimbun pasir harus dilakukan lapis-demi lapis, didapatkan
hingga mencapai kepadatan tinggi 20 s/d 40cm atau seperti yang disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas dari 95% kepadatan maksimum hasil
laboratorium, pemadatan dapat dikerjakan dengan tenaga manusia dengan
persyaratan yag ditentukan dan harus dengan persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas.

5. PEKERJAAN LANTAI KERJA.


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan pekerjaan pondasi atau pada
seluruh detail yang disebutkan atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
b. .Persyaratan Bahan
1) Semen portland harus memenuhi NI-8, SII 0013 81 dan ASTM C 150-78A.
2) Pasir beton digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80
3) Kerikil/split memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/0075-75
4) Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal,
AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974
5) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PUBI
1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8)
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1) Untuk pasangan sub lantai diatas tanah, maka lapisan pasir urug dibawahnya
harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
2) Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil
atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5 dan khusus untuk lantai dasar diperkuat
dengan tulangan wiremesh.

20
3) Tebal lapisan sub lantai/lantai kerja minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang
ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
4) Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya
diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Direksi /Konsultan Pengawas.

Pasal 5
PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan mobilisasi tenaga kerja, bahan, alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian semua "Pekerjaan Pematangan
Lahan" seperti yang tertera pada Gambar Kerja dan RKS ini, tetapi tidak terbatas pada
galian dan urugan seperti yang ditentukan dalam Gambar Kerja maupun oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Didalamnya termasuk pembentukan permukaan tanah
yang dilakukan dengan sistem cut and fill yang meliputi antara lain :
a. Pekerjaan pembersihan lokasi, pemadatan dan perataan kembali
b. Pekerjaan galian/cut tanah menggunakan alat berat
c. Pekerjaan timbunan/fill tanah menggunakan alat berat
d. Pekerjaan pembuangan tanah sisa cut/fill pematangan lahan keluar site dengan
mobil angkut truk atau sesuai persetujuan direksi/Konsultan Pengawas.

2. U M U M
Pekerjaan Pematangan Lahan yang dimaksud adalah pembersihan,
penebasan/pembabatan dan persiapan daerah yang akan dikerjakan sebagai tempat
berdirinya bangunan seperti tersebut di bawah ini :
a. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan harus dibersihkan. Penebasan-
pembabatan harus dilakukan terhadap semua belukar, sampah yang tertanam dan
material-material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan
dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar atau di buang
dengan cara-cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Semua puing-
puing sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus
dihilangkan sampai kedalaman 50cm dibawah sirtu atau sampai tidak lagi ditemui
material lain yang tidak diperlukan.

21
b. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan
atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
c. Seluruh pekerjaan pengukuran harus dilakukan oleh ahli ukur yang berpengalaman
(dengan melampirkan referensi proyek yang pernah ditangani) dan siap untuk
mengadakan pengukuran sesuai dengan permintaan Direksi/Konsultan Pengawas.
d. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang
menyatakan as-as dan level/peil-peil dengan warna jelas dan tidak mudah hilang
jika terkena air hujan.

3. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI


a. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan dengan penebasan/
pembabatan yang harus dilaksanakan pada semua belukar/semak, sampah yang
tertanam dalam material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan
dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang
dengan cara-cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
b. Semua sisa tanaman ataupun kotoran seperti akar-akar, rumput-rumput dibawah
tanah dasar/permukaan tanah tempat bangunan yang akan dibangun harus
dibersihkan dan kotoran yang ditemukan harus dibuang/dibakar.
c. Bekas bangunan ataupun bangunan yang masih berada pada lokasi pembangunan
dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas harus dibongkar, maka
pemborong harus melakukan pembongkaran sampai bersih agar tidak
menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
d. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urug harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau
bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

4. PEKERJAAN PEMADATAN DAN PERATAAN


Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pemadatan dan perataan tanah dengan
syarat khusus dimana hasil pemadatan dan perataan tanah ini akan dipergunakan
sebagai pemikul / penahan beban.
a. Lingkup Pekerjaan.
 Pekerjaan pemadatan dan perataan tanah meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya (alat berat berupa Back

22
Hoe/Excavator dan Gradder) yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini
dengan baik.
 Pekerjaan pemadatan dan perataan tanah termasuk didalamnya area jalan
meliputi seluruh detail yang disebutkan atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja
atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
 Seluruh sisa pemadatan dan perataan tanah yang tidak terpakai, juga seluruh
sisa-sisa seperti puing-puing, sampah-sampah harus disingkirkan dari lokasi
pekerjaan dengan biaya menjadi tanggung jawab Pelaksana.
b. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Pelaksanaan pemadatan dan perataan tanah dilakukan untuk mendapatkan
elevasi seperti yang ditentukan dalam Gambar Kerja maupun oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Lubang-lubang galian yang terletak pada area
pematangan lahan harus diisi dengan tanah urug yang diratakan dan
dipadatkan sampai mencapai 95% kepadatan kering maksimum yang
dibuktikan dengan test laboratorium.
 Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas. Pemadatan dilakukan
sampai mencapai hasil kepadatan lapangan tidak kurang dari 95% dari
kepadatan maksimum hasil pemeriksaan dari laboratorium.
 Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan proctor,
Pelaksana harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum terhadap
kadar air optimum minimal satu kali untuk setiap jenis tanah yang dijumpai di
lapangan.
 Contoh tanah harus disimpan dalam tabung gelas atau plastik untuk bukti
penunjukkan/referensi dan diberi label yang berisikan nomor contoh, kepadatan
kering maksimal dan kadar air optimumnya. Penelitian harus mengikuti
prosedur yang umum dipakai yaitu ASTM D-1557-70.
 Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah supaya
daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
 Kelebihan material galian harus dibuang oleh Pelaksana ketempat
pembuangan yang ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
 Pada area pagar, setelah diperoleh tingkat pemadatan dan perataan tanah yang
telah ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas diurug kembali dengan pasir

23
urug setebal 10cm sebelum dilakukan pemasangan lapisan geotextile untuk
peningkatan mutu beton.
c. Pengujian Mutu Pekerjaan
 Direksi/Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah
dapat dilaksanakan untuk menentukan kepadatan relatif yang sebenarnya di
lapangan.
 Jika kepadatan dilapangan kurang dari 95% dari kepadatan maksimum, maka
Pelaksana harus memadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai
memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak kurang dari 95% dari kepadatan
maksimum dilaboratorium.
 Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM D-1556-70
atau prosedur lainnya yang disetujui Direksi. Penunjukkan laboratorium harus
dengan persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas dan semua biaya yang timbul
untuk keperluan ini menjadi beban Pelaksana.
 Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan pada setiap lapisan
tanah yang dipadatkan dan setiap 500 meter persegi dari daerah yang
dipadatkan diambil 1 (satu) contoh) untuk diperiksa dilaboratorium atau
ditentukan lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
 Penentuan kepadatan dilapangan dapat dipergunakan salah satu dari
cara/prosedur di bawah ini :
1) "Density of soil inplace by san-cone method"
2) "Density of soil inplace by the rubber balloon method" AASHTO.T.204.
3) "Density of soil inplace by the rubber balloon method" AASHTO.T.205.
 Atau dengan cara-cara lain yang dapat dilaksanakan dan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan harus mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Direksi/Konsultan Pengawas.

24
BAB II
URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN STRUKTUR

Pasal 6
PEKERJAAN TANAH

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian semua "Pekerjaan Tanah"
seperti tertera pada Gambar Kerja dan RKS ini, tetapi tidak terbatas pada : galian
dan urugan untuk bangunan seperti yang ditentukan dalam Gambar Kerja maupun
oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

2. U M U M
Pekerjaan Tanah dimaksud adalah Pembersihan, penebasan/pembabatan dan
persiapan area yang akan dikerjakan sebagai tempat berdirinya bangunan seperti
tersebut dibawah ini :
a. Pada umumnya, tempat untuk bangunan harus dibersihkan. Penebasan-
pembabatan harus dilakukan terhadap semua belukar, sampah yang tertanam
dan material-material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang
akan dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar atau di
buang dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Semua
puing-puing sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan
sebagainya, harus dihilangkan sampai kedalaman 50cm dibawah sirtu atau
sampai tidak lagi ditemui material lain yang tidak diperlukan.
b. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau
bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouw plank) dari
bahan kayu papan setara meranti dengan tebal 3cm dengan tiang dari kaso 5/7
atau kayu dolken berdiameter 8-10cm jarak antar tiang 2m. Pemasangan harus
kuat dan permukaan atasnya rata dan bersifat datar (waterpass).
d. Seluruh pekerjaan pengukuran harus dilakukan oleh ahli ukur yang
berpengalaman (dengan melampirkan referensi proyek yang pernah ditangani)

25
dan siap untuk mengadakan pengukuran sesuai dengan permintaan
Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang
menyatakan as-as dan level/peil-peil dengan warna jelas dan tidak mudah
hilang jika terkena air hujan.

3. PEKERJAAN GALIAN
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan dalam
Gambar Kerja. Pelaksana harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi
seperti pada Gambar Kerja atau ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas,
tidak terganggu, jika terganggu Pelaksana harus menggalinya dan atau
mengurug kembali lalu dipadatkan sesuai syarat-syarat yang tertera dalam
uraian dibawah ini.
b. Syarat - Syarat Pelaksanaan
 Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar Kerja.
 Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap
galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur,
maka harus digali keluar dan dibuang, sedangkan lubang-lubang tadi diisi
kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan
dasar yang waterpass.
 Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi dan pekerjaan lainnya
yang berhubungan dengan tanah, maka Pelaksana harus menyediakan
beberapa pompa air atau pompa yang jika diperlukan dapat bekerja terus-
menerus untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
 Pelaksana harus memperhatikan pengamanan dinding tepi galian agar
tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang
sementara atau lereng yang cukup.
 Pelaksana diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap
bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan
memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga
dapat menjamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
Kerusakan pada bangunan lain yang terjadi akibat kelalaian Pelaksana
menjadi tanggung jawab Pelaksana.

26
 Semua kelebihan tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
mencapai jumlah tertentu atau menurut Direksi/Konsultan Pengawas
mengganggu pekerjaan yang sedang dikerjakan harus segera disingkirkan
dari halaman pekerjaan setiap saat ketempat yang ditentukan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas dengan biaya Pelaksana.
 Pengangkutan sisa kelebihan tanah galian keluar halaman pekerjaan yang
dilakukan dengan menggunakan kendaraan truck/dump truck atau jenis
kendaraan semacam itu, sebelum keluar kearah jalan raya, roda kendaraan
harus dibersihkan/ dicuci/dibebaskan dari tanah yang menempel agar tidak
mengotori jalan raya.
 Bagian galian yang akan diurug kembali harus diurug tanah yang bersih,
bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
 Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan untuk
dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang ditemui dilapangan
harus dilindungi dari kerusakan, bila sampai terjadi kerusakan harus
direparasi/diganti atas tanggungan Pelaksana.
 Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui
dilapangan dan hal tersebut tidak tertera pada Gambar Kerja atau dengan
cara lain yang dapat diketahui oleh Pelaksana dan ternyata diperlukan
perlindungan atau pemindahan, Pelaksana harus bertanggung jawab untuk
mengambil langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang
berlangsung tersebut tidak terganggu.
 Bila pekerjaan pelayanan dinas terganggu sebagai akibat pekerjaan
Pelaksana, Pelaksana harus segera mengganti kerugian yang terjadi dapat
berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Pelaksana.

4. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN


Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah
dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan sebagai
pemikul / penahan beban.
a. Lingkup Pekerjaan.
 Pekerjaan urugan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang dibutuhkan demi terlaksananya
pekerjaan ini dengan baik.

27
 Pekerjaan urugan meliputi seluruh detail yang disebutkan atau ditunjukkan
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
 Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa seperti puing-puing, sampah-
sampah harus disingkirkan dari halaman pekerjaan dengan biaya menjadi
tanggung jawab Pelaksana.
b. Bahan-bahan
 Bila tidak dicantumkan dalam Gambar Kerja detail, maka minimal urugan
adalah 10cm padat (setelah disiram, diratakan dan dipadatkan) dibagian
atas urugan dibawah plat pondasi beton, balok pondasi, beton rabat,
pondasi dangkal batu kali dan batako) dan pekerjaan beton lain
berhubungan dengan tanah harus terdiri dari urugan pasir padat.
 Dibawah lapisan pasir tersebut urugan yang dipakai adalah dari jenis tanah
silty clay yang bersih tanpa potongan - potongan bahan - bahan yang bisa
lapuk serta bahan batuan yang telah dipecah - pecah dimana ukuran dari
batu pecah tersebut tidak boleh lebih besar dari 10cm.
 Pelaksana harus mengajukan bahan urugan yang akan digunakan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas minimal satu minggu sebelumnya untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas. Pelaksanaan
pekerjaan urugan tidak dapat dimulai tanpa persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Pelaksanaan pengurugan dilakukan secara berlapis-lapis dengan
penimbrisan sehingga dicapai suatu lapisan setebal 15 Cm padat. Lubang-
lubang galian yang terletak digaris bangunan harus diisi dengan tanah urug
yang diratakan dan dipadatkan sampai mencapai 95 % kepadatan kering
maksimum yang dibuktikan dengan test laboratorium.
 Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis
sedemikian rupa hingga dicapai suatu lapisan dengan ketebalan minimal 15
Cm dalam keadaan padat. Tiap lapis urugan yang dipadatkan harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas
sebelum urugan berikutnya.
 Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat
pemadat/compactor "vibrator type" yang disetujui Direksi/Konsultan

28
Pengawas. Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil kepadatan
lapangan tidak kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum hasil
pemeriksaan dari laboratorium.
 Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan proctor,
Pelaksana harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum terhadap
kadar air optimum minimal satu kali untuk setiap jenis tanah yang dijumpai
dilapangan.
 Contoh tanah harus disimpan dalam tabung gelas atau plastik untuk bukti
penunjukkan/referensi dan diberi label yang berisikan nomor contoh,
kepadatan kering maksimal dan kadar air optimumnya. Penelitian harus
mengikuti prosedur yang umum dipakai yaitu ASTM D-1557-70.
 Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah
supaya daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
 Kelebihan material galian harus dibuang oleh Pelaksana ketempat
pembuangan yang ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
d. Pengujian Mutu Pekerjaan
 Direksi/Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian dilapangan
sudah dapat dilaksanakan untuk menentukan kepadatan relatif yang
sebenarnya dilapangan.
 Jika kepadatan dilapangan kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum,
maka Pelaksana harus memadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai
memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak kurang dari 95 % dari kepadatan
maksimum dilaboratorium.
 Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM D-1556-
70 atau prosedur lainnya yang disetujui Direksi. Penunjukkan laboratorium
harus dengan persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas dan semua biaya
yang timbul untuk keperluan ini menjadi beban Pelaksana.
 Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan pada setiap
lapisan tanah yang dipadatkan dan setiap 500 meter persegi dari daerah
yang dipadatkan diambil 1 (satu) contoh untuk diperiksa dilaboratorium atau
ditentukan lain oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
 Penentuan kepadatan dilapangan dapat dipergunakan salah satu dari
cara/prosedur di bawah ini :
1) "Density of soil inplace by san-cone method"

29
2) "Density of soil inplace by the rubber balloon method" AASHTO.T.204.
3) "Density of soil inplace by the rubber balloon method" AASHTO.T.205.
 Atau dengan cara lain yang dapat dilaksanakan dan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

Pasal 7
PEKERJAAN BEKISTING

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton
sesuai dengan gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan dari arsitek
dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.

2. BAHAN - BAHAN
Bahan Acuan/Bekisting yang dipergunakan dapat dalam bentuk : beton, baja,
pasangan batako yang tidak diplaster atau kayu, pemakaian bambu tidak
diperbolehkan. Jenis bahan lain diluar yang disebutkan diatas bila akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih
dahulu. Rangka Acuan/Bekisting yang menggunakan bahan kayu, setara kayu
meranti. Ukuran kayu yang digunakan tergantung dari rencana struktur. Apabila
dipandang perlu dengan mengingat pertimbangan terhadap volume, waktu dan
hasil yang dicapai maka dapat dipergunakan rangka acuan/bekisting yang terbuat
dari bahan-bahan yang telah terbentuk dan siap pakai (scafolding terangkai)
ataupun bahan sejenis formwork eks-ferri. Acuan/Bekisting yang terbuat dari
bahan multiplek pada umumnya menggunakan multiplek tebal minimal 16 mm.
Khusus untuk beton ekspose Lapisan Acuan/Bekisting harus dibuat dari bahan
Multiplek sejenis Fenofilm dengan ketebalan minimal 18cm, dengan permukaan
yang dilapisi bahan film, rata dan tidak Cacat.

3. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN


a. Acuan/Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk yang nyata dan cukup kuat untuk menampung beban-beban
sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya pengecoran beton.

30
b. Semua Acuan/Bekisting harus diberi penguat datar dan silang sehingga
kemungkinan bergerak Acuan/Bekisting selama pelaksanaan pekerjaan dapat
dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk mencegah kebocoran bagian cairan
dari adukan beton (mortar leakage).
c. Susunan Acuan/Bekisting dengan penunjang-penunjang harus diatur
sedemikian rupa hingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah
oleh Direksi/ Konsultan Pengawas. Penyusunan Acuan/Bekisting harus
sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan
kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
b. Kekuatan penyangga, silang-silangan, kedudukan serta dimensi yang tepat
dari Acuan/Bekisting harus selalu diperhatikan.
c. Acuan/Bekisting harus menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran,
kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan Gambar Kerja.
d. Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari Acuan/Bekisting
kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
e. Kayu Acuan/Bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran, harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air
pembasahan pada sisi bawah.
f. Pada phase ini dilakukan pemasangan pipa-pipa maupun perlengkapan-
perlengkapan lain yang harus tertanam di dalam beton, dengan catatan bahwa
pekerjaan ini jangan sampai merugikan kekuatan konstruksi (lihat pasal 5.7
ayat 1 PBI 1971).
g. Setelah pekerjaan diatas selesai, Pelaksana harus meminta persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas dan minimal 2 (dua) hari sebelum pengecoran
Pelaksana harus mengajukan permohonan pengecoran kepada Direksi/
Konsultan Pengawas.
h. Perencanaan Acuan/Bekisting dan konstruksinya harus diperhitungkan agar
dapat menahan beban-beban tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan
seperti pada "Recommended Practice for Concrete Formwork" (ACI. 347-68)
dan peninjauan terhadap beban angin dan lain-lain peraturan dikontrol dengan
peraturan pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
i. Kayu Acuan/Bekisting beton exposed harus dilapisi dengan menggunakan
release agent mud-oil pada permukaan Acuan/Bekisting yang menempel pada

31
permukaan beton. Berhubung pemakaian release agent berpengaruh pada
warna permukaan beton, maka pemilihan jenis dan penggunaanya harus
dilakukan dengan seksama. Untuk itu Pelaksana harus memberitahukan
terlebih dahulu nama dari release agent tersebut data bahan-bahan
bersangkutan, nama produsennya, jenis bahan-bahan mentah dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu untuk memperoleh
persetujuan dari Direksi/ Konsultan Pengawas.
j. Untuk bidang-bidang yang luas dimana digunakan form-tie, maka penempatan
form-tie harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
k. Untuk penyetelan Acuan/Bekisting pekerjaan beton diatas pekerjaan beton
baru dicor, dibutuhkan waktu minimal 3 (tiga) hari dan penyetelan
Acuan/Bekisting tersebut baru dapat dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.

4. PEMBONGKARAN ACUAN/BEKISTING
a. Waktu minimal dari saat selesainya pengecoran beton sampai dengan
pembongkaran Acuan/Bekisting ditentukan dari percobaan kubus benda uji
yang memberikan kuat desak minimum seperti tercantum dalam daftar sebagai
berikut :
WAKTU MINIMAL
BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR PEMBONGKARAN
ACUAN/BEKISTING
 Sisi samping Sloof Balok, Plat
3 Hari
dan Kolom Pedestal

Kecuali bila pengecoran dicampur dengan bahan Additive sesuai dengan yang
ditentukan maka pada prinsipnya pembongkaran acuan/bekisting dapat
dilakukan dan dengan ketentuan sebagai berikut :
 Bagian Struktural Sisi Samping : minimal 3 hari setelah pengecoran
 Bagian Sisi Bawah : minimal 14 hari setelah pengecoran
b. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat Acuan/Bekisting dibuka, tidak
bergelombang, berlubang atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala
keropos/tidak sempurna.
c. Acuan/Bekisting harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dibenarkan
dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan beton. Material-material lain

32
disekitarnya dalam memindahkan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan kerusakan. Perbaikan yang rusak akibat kelalaian
Pelaksana menjadi tanggung jawab Pelaksana.
d. Seluruh bahan-bahan bekas Acuan/Bekisting yang tidak terpakai harus
dibersihkan dari lokasi proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang
ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Perbaikan-perbaikan permukaan beton yang tidak sempurna harus diperbaiki
dan mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas dan biaya
yang diperlukan untuk perbaikan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pelaksana.

Pasal 8
PEKERJAAN BETON

1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan
pekerjaan beton setara K300 sebagai berikut :
a. Pondasi :
1) Pondasi beton Pancang PC
2) Pondasi Pile Cap
3) Pondasi Tapak ukuran
4) Pondasi Lajur
5) Tea Beam/TB
6) Sloof beton
b. Balok :
1) Balok
2) Ring Balok
3) Ring Balok Praktis
4) Balok praktis
5) Balok Tangga
6) Balok Kanopi
c. Kolom :
1) Kolom beton
2) Kolom praktis

33
d. Atap Beton
Plat lantai Atap
Plat Atap
Lisplank
Kanopi Beton
Sirip Beton
Konsol Beton
Dak Beton
e. Dinding Beton
f. Tangga Beton
Plat Anak Tangga
Bordes
g. Meja beton (dapur, pantry, bak cuci, tungku)
h. Pekerjaan lain sesuai gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan tambahan dari Konsultan Perencana dalam RKS.

2. PEDOMAN PELAKSANAAN
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya, sebagai dasar
pelaksanaan digunakan pedoman sebagai berikut :
 Persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia (PUBI-1982, NI-3).
 Peraturan beton bertulang Indonesia 1971 (NI-2)
 Peraturan konstruksi kayu Indonesia 1961 (NI-5)
 Peraturan portland cement Indonesia 1972 (NI-8)
 ASTM C-150 "Spesification for Portland Cement"
 ASTM C-33 "Standard Spesification for Concreted Aggregates"
 Peraturan pembangunan Pemerintah Daerah setempat
 Peraturan Bangunan Nasional 1978
 American Society for Testing and Material (ASTM)
 American Concrete Institute (ACI)
 Petunjuk-petunjuk dan peringatan lisan maupun tertulis diberikan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya
disediakan Pelaksana di lokasi.

34
3. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN
Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli atau tukang yang berpengalaman
dan mengerti benar akan pekerjaannya. Semua pekerjaan yang dihasilkan harus
mempunyai mutu sebanding dengan standard umum yang berlaku. Apabila
Direksi/Konsultan Pengawas memandang perlu, Pelaksana dapat meminta
nasehat dari tenaga ahli yang ditunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Pelaksana
harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan
penyelesaiannya. Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung
di atas tanah, harus dibuatkan lantai kerja dari beton ringan dengan campuran
semen : pasir : koral/split = 1 : 3 : 5 setebal minimal 5 Cm.

4. BAHAN-BAHAN
a. Digunakan portland cement jenis II menurut NI-8 atau type-I menurut ASTM
dan memenuhi S.400 menurut standard portland cement yang digariskan oleh
Assosiasi Semen Indonesia (Semen Tiga Roda atau setara). Merk yang dipilih
tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan, kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas. Pertimbangan Direksi/Konsultan
Pengawas hanya dapat dilakukan dalam keadaan bila tidak terdapat merk
semen yang dimaksudkan maka Pelaksana harus memberikan jaminan
dengan data-data teknis bahwa mutu semen penggantinya berkualitas setara
dengan mutu semen tersebut diatas.
b. Aggregate :
 Kualitas dan gradasi dari aggregate harus memenuhi syarat-syarat PBI-
1971, Aggregate kasar harus berupa baru pecah yang mempunyai susunan
gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya yang padat (tidak porous).
 Pelaksana harus melakukan percobaan dilaboratorium yang ditunjukkan
oleh Direksi/Konsultan Pengawas untuk menentukan susunan gradasi
aggregate tersebut. Untuk menguji kekerasan dari aggregate kasar tersebut
digunakan mesin Pengaus dimana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih
dari 1% yang ditentukan terhadap berat kering.
 Dimensi maksimum dari aggregate kasar tidak lebih dari 0,3cm dan tidak
lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi
yang bersangkutan dan minimum ukuran butirnya 5mm.

35
 Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur tanah lempung dan sebagainya.
 Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% ditentukan terhadap
berat kering, apabila kadar lumpur melampui 5% maka pasir harus dicuci
sampai memenuhi syarat yang ditentukan.
 Aggregate yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Air
 Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang
dapat mengurangi mutu pekerjaan.
 Apabila dipandang perlu, Direksi/Konsultan Pengawas dapat meminta
kepada Pelaksana supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Pelaksana.
d. Besi Beton
 Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi lekatnya pada beton, kecuali ketentuan lain dalam Gambar
Kerja, digunakan besi beton dari jenis BJTD 40 untuk tulangan utama balok
dan kolom serta BJTD 30 untuk tulangan pelat biasa, kecuali ditentukan lain
dalam Gambar Kerja konstruksi.
 Mutu besi beton yang dipakai adalah :
ØD 13mm, ØD 16mm, ØD 22mm dengan mutu baja : U-39 ulir
Ø8mm, Ø10m, Ø12mm dengan mutu baja : U-24
Jenis besi tersebut diatas harus mempunyai tegangan limit elastis
karakteristik sesuai dengan ang tercantum dalam PBI -2000, khusus untuk
U-39 tegangan tarik leleh besi tidak boleh lebih dari 50 kg/mm
 Untuk memperoleh jaminan atas kualitas besi beton, maka disamping
adanya sertifikat dari laboratorium, baik pada saat pemesanan maupun
secara periodik harus diambil contoh minimal 2 (dua) buah untuk percobaan
stress and strain sebanyak minimal 3 (tiga) kali yaitu pada saat permulaan
besi datang, pada saat pencapaian prestasi 35% dan 50%.
 Tetapi bila selama pelaksanaan ditemukan hal-hal yang mencurigakan
percobaan stress and strain harus dilakukan lagi. Percobaan stress and
strain dengan satu set percobaan untuk setiap 10 ton untuk diameter besi

36
<12 mm dan 20 ton untuk diameter besi >16 mm dengan panjang sample 1
m dan minimal 3 sample yang harus dicoba.
 Perlengkapan besi beton meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk
mengatur jarak tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada
tempatnya.
 Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi beton yang diminta, maka
disimpan adanya sertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat
dari laboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/Konsultan Pengawas untuk
melakukan percobaan, baik pada saat pemesanan maupun secara periodik
minimum masing-masing 2 (dua) perlengkapan untuk setiap 20 ons besi.
Pengetesan/Pengujian besi beton pada laboratorium yang disetujui dan
ditunjuk oleh Direksi/Konsultan Pengawas atas biaya Pelaksana.
e. Admixture
 Pada umumnya dengan pemilihan bahan - bahan yang seksama, cara
mencampur dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat
tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture.
 Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Pelaksana harus
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan
Pengawas mengenai hal tersebut dengan keterangan tentang tujuan, data-
data bahan, nama pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-
cara pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan-keterangan lain yang
dianggap perlu.
f. Penyimpanan
 Pengeringan dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
 Semen harus didatangkan dalam sak yang tidak pecah (utuh), tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada sak, segera
setelah diturunkan semen harus disimpan ditempat yang kering, terlindung
dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dari lantai yang bebas dari
tanah.
 Semen harus dalam keadaan baik (belum mulai mengeras) dan tidak boleh
ada bagian yang mulai mengeras. Jika dijumpai semen yang tidak sesuai
dengan persyaratan di atas maka Direksi/Konsultan Pengawas wajib

37
menolak semen yang tidak memenuhi syarat tersebut dan semen tersebut
harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
 Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan kayu dan bebas lumpur atau zat-zat asing lainnya yang dapat
merusakkan besi beton (minyak dan lain-lain).
 Aggregate harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut
jenis dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk
menghindari tercampurnya dengan tanah.
g. Certificate Test
Sebelum dilaksanakan pemasangan, Pelaksana diwajibkan memberikan
kepada Direksi/Konsultan Pengawas "Certificate Test" dari bahan-bahan besi
dan portland cement dari produsen/pabrik.
h. Bahan Beton Ready Mix
 Semua beton ready mix harus disuplay dari perusahaan yang telah disetujui
dan disepakati oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
 Nama dan alamat perusahaan ready mix harus disampaikan untuk
mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas dan bila diperlukan
Pelaksana harus dapat memberikan dan mengatur peninjauan lokasi
perusahaan/lokasi tempat ready mix dibuat.
 Tanpa dilakukan peninjauan pabrik ready mix atau dengan tanpa
persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas, Pelaksana tetap bertanggung
jawab terhadap semua supplay ready mix yang harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam spesifikasinya.
 Perbandingan berat dari cement, aggregat kasar dan aggregat halus harus
terus menerus dicatat pada betching plant dengan alat timbangan yang
sudah di-kalibrasi oleh lembaga/badan yang berwenang. Pencatatan dari
bahan cement, aggregat dan kandungan air dari setiap truck mixer harus
dapat ditunjukkan/diberikan kepada Direksi/Konsultan Pengawas bila
diperlukan.
 Secara periodik harus dilakukan testing untuk menentukan kadar air
(moisture content) dari aggregat untuk menentukan pengaturan tambahan
jumlah air yang perlu dicampurkan.
 Beton ready mix harus sudah dicor pada tempatnya dalam waktu maksimal
2 (dua) jam dihitung mulai dari keluarnya truck mixer dari plant/pabrik

38
produksi campuran pada saat dicampurkan dalam truck mixer, kecuali
dipakai retarder bisa lebih dari waktu tersebut diatas atau maksimal 4
(empat) jam.
 Bila ditentukan lain, Pelaksana dapat melakukan pembicaraan khusus
dengan Produsen Ready Mix dan Direksi/Konsultan Pengawas menyangkut
lama waktu yang diperlukan oleh Truck Mixer yang mengangkut ready mix
menuju ke lokasi pengecoran pekerjaan ini.
 Pelaksana harus dapat menjamin bahwa semua pencatatan adalah benar-
benar dilakukan dengan teliti dan benar di plant dan dibuat untuk semua
kegiatan pada saat material/bahan dicampurkan dan air ditambahkan.
Pencatatan waktu ini hendaknya disertakan pada bon pengiriman bersama
dengan truck mixer yang ditandatangani oleh penanggung jawab plant.
 Waktu kedatangan truck mixer ke lokasi pengecoran harus dicatat dan
disimpan dalam log-book yang antara lain juga memuat :
1) Waktu Kedatangan Truck Mixer
2) Waktu Pencampuran material dan penambahan air
3) Waktu Pengecoran
4) Data Nomor dan kode truck mixer dan nama plant/pabrik ready mix-nya
5) Lokasi Pengecoran
6) Pengambilan jumlah test kubus
7) Slump
 Pelaksana bertanggung jawab terhadap semua hasil pengecoran dengan
menggunakan ready mix. Direksi/Konsultan Pengawas berhak untuk
meminta ganti pabrik/plant ready mix selama pelaksanaan pekerjaan bila
nyata-nyata syarat-syarat dari yang ditentukan diatas tidak dapat terpenuhi.

5. KUALITAS BETON
a. Kecuali ditentukan lain sesuai dalam Gambar Kerja, kualitas yang akan dipakai
dalam pekerjaan ini adalah beton dengan mutu F’c = 26.4MPa atau setara
dengan K - 300 untuk keseluruhan struktur bangunan beton. Evaluasi
ketentuan karakteristik ini menggunakan ketentuan-ketentuan dalam PBI 1971.
b. Pelaksana harus memberikan/membuat kualitas beton dengan memperhatikan
data-data pelaksanaan sesuai petunjuk MK.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan yang
disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 PBI 1971 Mengingat bahwa Wc factor yang

39
sesuai disini adalah sekitar 0,52-0,55, maka pemasukan bahan adukan +
kendala cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4.9 ayat 3 PBI-1971 tanpa
menggunakan penggetar. Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus
dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat-cepat
diperoleh 20 benda uji yang pertama. Selanjutnya harus dibuat 2 buah benda
uji untuk setiap 5 m3 beton dengan minimum 2 buah benda uji setiap hari.
d. Pelaksana harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat. Laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristik beton
tersebut dan harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Laporan
tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium dan harus dibuat rangkap 5
(lima).
e. Selama pelaksanaan harus ada penguji slump, minimal 5cm dan maksimal
12cm. Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
 Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton
(bekisting).
 Cetakan beton ditempatkan di atas kayu yang rata atau pelat beton.
 Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya.
 Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 15
mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru).
 Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya.
 Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus yang
dibawahnya setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-
lahan dan diukur penurunannya (nilai slumpnya).
f. Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang sesuai dan
disetujui Direksi/Konsultan Pengawas atas biaya Pelaksana.
g. Perawatan kubus percobaan tersebut didasari pasir dalam kondisi basah tapi
tidak tergenang air, selama 7 (tujuh) hari dan dalam udara terbuka.
h. Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk
umur 3,7,14,21,28 hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang
dari prosentase kekuatan yang diminta pada 28 hari,untuk lebih jelasnya lihat
tabel 4.1.4 PBI-1971.
i. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh adukan masuk ke dalam mixer.

40
j. Penuangan beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak berakibat terjadinya pemisahan komponen beton.
k. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.
l. Minimal 2 (dua) hari sebelum pengecoran dilakukan Pelaksana harus
memberitahukan kepada Direksi/Konsultan Pengawas dan pengecoran baru
dapat dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari Direksi/Konsultan
Pengawas. Sebelum memberikan persetujuan pengecoran Direksi/ Konsultan
Pengawas wajib memeriksa pembesian yang terpasang pada daerah yang
akan dicor.
m. Diluar uraian diatas terhadap tempat atau bagian lain dari pekerjaan yang
memerlukan penggunaan beton bukan sebagai struktur utama (mis: beton
rabat) dapat dipakai campuran adukan 1 PC : 3 Psr : 5 Kr yang dicetak dan
dicor berdasar ketentuan PUBB (NI.3-1957) dan PBI (NI.2-1971).

6. SIAR-SIAR KONTRUKSI DAN PEMBONGKARAN ACUAN/BEKISTING


a. Penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain dalam
Gambar Kerja, harus mengikuti pasal 6.5 PBI-1971. Siar-siar tersebut
permukaannya harus dikasarkan dan harus dibasahi lebih dahulu dengan air
semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai.
b. Letak siar-siar tersebut harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Direksi/Konsultan Pengawas. Apabila pengecoran terhenti lebih dari 1 jam
maka penggecoran berikutnya untuk daerah yang terhenti pengecorannya baru
dapat dilakukan kembali dalam waktu 24 jam kemudian dengan
memperhatikan syarat-syarat tersebut di atas.
c. Pembongkaran Acuan/Bekisting sepanjang tidak ditentukan lain dalam Gambar
Kerja harus mengikuti pasal 5.8 PBI-1971. Pembongkaran Acuan/Bekisting
baru dilakukan apabila bagian konstruksi dengan sistem Acuan/Bekisting yang
masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri
dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus
ditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji laboraturium dan dengan
perhitungan-perhitungan yang harus disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Pembongkaran baru dapat dilaksanakan apabila telah
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.
d. Pada bagian-bagian konstruksi dimana akan bekerja beban-beban yang lebih
besar dari beton rencana atau terjadi keadaan yang lebih membahayakan dari

41
pada yang diperhitungkan, serta pengaruh cuaca yang tidak memungkinkan
maka dari bagian konstruksi tersebut tidak dapat dibongkar selama keadaan
tersebut terus berlangsung.
e. Acuan/Bekisting balok dapat dibongkar setelah dari semua kolom-kolom
penunjangnya telah dibongkar cetakannya dan dari penglihatan ternyata hasil
pengecorannya baik.

7. BENDING SCHEDULE DAN PERGANTIAN BESI


a. Pelaksana harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada Gambar Kerja. Sebelum dilakukan pemotongan
besi beton, maka Pelaksana harus membuat "Bending Schedule" (rencana
pembengkokan tulangan) untuk diajukan dan dimintakan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Pelaksana atau menurut
pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan
pembesian yang ada, maka :
 Pelaksana dapat menambahkan ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam Gambar Kerja. Secepatnya hal ini
diberitahukan pada perencana konstruksi untuk informasi.
 Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Pelaksana sebagai pekerjaan
lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari perencana konstruksi.
 Jika diusulkan perubahan dari jalan/arah pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis dari
perencanaan konstruksi.
c. Jika Pelaksana tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam Gambar Kerja, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat setelah mendapat persetujuan
tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas
d. Jumlah besi/satuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam Gambar Kerja (dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah jumlah luas)
e. Pergantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat
tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar.

42
f. Toleransi Besi
DIAMETER, UKURAN SISI VARIASI DALAM TOLERANSI
(Jarak Antara Dua Diameter BERAT YANG
Permukaan Yang Berlawanan) DIPERBOLEHKAN
Dibawah 10 mm ±7% ± 0,4 mm
10 mm sampai 16 mm ±5% ± 0,4 mm
(tapi tidak termasuk diameter 16 mm)
16 mm sampai 28 mm ±4% ± 0,3
(tapi tidak termasuk diameter 28 mm)

8. PERAWATAN BETON
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
terlalu cepat.
b. Harus diperhatikan pula perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan,
harus diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus paling sedikit selama 10 hari setelah
pengecoran untuk mencegah pengeringan bidang beton. Pembasahan terus
menerus ini dilakukan antara lain dengan cara menutupinya menggunakan
karung-karung basah. Pada pelat-pelat atap pembasahan terus menerus
dilakukan dengan merendam atau (menggenanginya) dengan air.
b. Khusus untuk pelat lantai yang akan diberi lapisan waterproofing pembasahan
terus menerus juga berfungsi untuk memastikan bahwa pelat beton tidak
mengalami kebocoran. Apabila terjadi kebocoran maka pelat tersebut harus
diperbaiki oleh Pelaksana sampai disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
c. Pada hari pertama setelah pengecoran selesai, proses pengerasan tidak boleh
diganggu.
d. Tidak diperkenankan untuk mempergunakan lantai yang belum cukup
mengeras sebagi tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan untuk
mengangkut bahan-bahan yang berat. Minimal 1 (satu) minggu setelah
pengecoran selesai, baru dapat dibebani untuk pekerjaan selanjutnya dengan
syarat Acuan/Bekisting lantai yang dibebani tersebut tidak dibongkar dan untuk
memulai pekerjaan tersebut harus dengan persetujuan tertulis oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara luar,
pemanasan atau proses-proses lain untuk mempersingkat waktu pengerasan

43
dapat dipakai setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan
Pengawas.

9. TANGGUNG JAWAB PELAKSANA


a. Pelaksana bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan di atas dan sesuai dengan Gambar Kerja yang diberikan.
b. Dengan tanpa diminta, apabila ternyata ditemukan bahwa hasil pengecoran
mengalami cacat, tidak sesuai dengan perencanaan, gagal pengecoran, maka
secara langsung Pelaksana melakukan perbaikan dan penyempurnaan yang
hasilnya dipertanggung-jawabkan dengan disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
c. Akibat yang timbul dari ketidak sempurnaan pengecoran merupakan tanggung-
jawab prinsip Pelaksana.

10. PERBAIKAN PERMUKAAN BETON


Pada proyek ini permukaan beton yang dihasilkan merupakan hasil akhir
(final/ekspose) yang tidak mengalami finishing arsitektur sehingga tidak akan ada
pekerjaan plasteran baik untuk balok, kolom, dan pelat lantai. Apabila terjadi
ketidak-sempurnaan dalam pengecoran sehingga terjadi keropos dan lain-lain
maka harus dilakukan hal-hal berikut ini :
a Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan
menggunakan campuran adukan semen (cement mortar) setelah pembukaan
Acuan/Bekisting dan hanya boleh dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
tertulis dari Direksi/ Konsultan Pengawas.
b Jika ketidak-sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi/Konsultan Pengawas, maka
harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan (pengecoran) kembali atas
biaya Pelaksana.
c Ketidak-sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,
pecah/retak, ada gelembung udara, keropos berlubang, tonjolan dan lain-lain
yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.

11. BAGIAN - BAGIAN YANG TERTANAM DALAM BETON


a. Pasangan angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang.
b. Dipergunakan juga tempat kelos-kelos untuk kosen atau instalasi.

44
12. HAL-HAL LAIN (MISCELLANEOUS ITEMS)
a. Isi lubang - lubang dan bukaan - bukaan yang tertinggal dibeton bekas jalan
kerja sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu dibuatkan bantalan beton
untuk pondasi alat-alat mekanik dan elektronik dengan ukuran, rencana dan
tempatnya berdasarkan Gambar Kerja mekanikal dan elektrikal. Digunakan
mutu beton seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.
b. Pegangan plafond dari besi beton diameter 6 mm dengan jarak x dan y : 150cm.
Dipasang sebelum pengecoran beton dan penggantungan harus dikaitkan
pada tulangan pelat atau balok.

13. PEMBERSIHAN
Jangan dibiarkan puing - puing, sampah dan kotoran hasil pekerjaan tertimbun.
Pembersihan harus dilakukan setiap sore secara baik dan teratur.

14. CONTOH YANG HARUS DISEDIAKAN


c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus memberikan contoh
material, split, pasir, besi beton, wiremesh, semen untuk mendapatkan
persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas akan
dipakai sebagai pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim
oleh Pelaksana kelapangan.
c. Pelaksana diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh
ditempat yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.

Pasal 9
PEKERJAAN PEMBESIAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pemasangan besi - besi untuk keperluan pondasi pagar dan
atau seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2. PERSYARATAN BAHAN
a. Digunakan besi beton mutu :
diameter > 12 mm - mutu baja : U-39 ulir
diameter < 12 mm - mutu baja : U-24

45
atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja. Bahan harus bersih
dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpihan dan
sebagainya.
b. Penampang bahan besi beton adalah bulat atau berulir dan memenuhi syarat-
syarat PBI-2000.
c. Pemborong diwajibkan bila dipandang perlu untuk memeriksa mutu bahan
yang digunakan kelaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan syah atas
biaya Pemborong.

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Pembuatan tulangan/pembesian dan pemasangannya harus sesuai dengan
yang ditentukan dalam Gambar Kerja.
b. Bila pembesian/tulangan merupakan suatu rangkaian, maka pembesian/
tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari acuan dengan
memasang beton decking sesuai dengan ketentuan dalam PBI-2000
c. Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari bahan baja lunak dan tidak
disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat- syarat yang
ditentukan dalam NI-2 (PBI-1971).
1) Pemborong harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dan kebenaran
dari semua persyaratan yang ditentukan.
2) Pemborong harus mengikuti semua petunjuk tentang persyaratan
peralatan, baik yang terdapat pada RKS maupun yang tercantum dalam
Gambar Kerja.
d. Bila terjadi kerusakan pada hasil pemasangan Pemborong diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu, pekerjaan seluruh biaya
perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.
e. Pasangan angkur dan bentukan lainnya harus menyatu dengan adukan beton,
pemasangan harus tepat dan kuat pada tempatnya.

46
BAB III
URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pasal 10
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

1. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan beton praktis untuk sloof, kolom, ring balok, neut
kosen, angkur beton setempat, plat/sirip beton, duck kusen pintu, konsol serta
seluruh detail yang ditunjukkan Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas.

2. MUTU BETON.
Mutu beton dipakai adalah beton dengan mutu F’c = 26.4MPa atau setara K-300

3. PERSYARATAN BAHAN
a. Semen Portland
 Jenis Semen Portland digunakan adalah semen kualitas SNI-15-2049-
1994.
 Tempat penyimpanan bahan beton terutama semen dan besi harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari
air dan harus memenuhi syarat penumpukan semen pada lantai dengan
diangkat dan diberi landasan agar tidak berhubungan langsung dengan
permukaan tanah atau lantai serta ditata/ditumpuk sesuai dengan petunjuk
Direksi/ Konsultan Pengawas.
b. Pasir Beton
Pasir beton harus terdiri dari butir-butir bersih dan bebas bahan-bahan organis,
campuran lumpur, tanah liat dan sebagainya dan harus memenuhi persyaratan
komposisi butir pasir serta kekerasan sesuai dengan yang disyaratkan.
c. Koral Beton / Split
 Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai
ukuran bongkahan dan gradasi.
 Penyimpanan/penimbunan pasir dan koral beton sebelum bahan
dicampurkan harus dipisahkan satu sama lainnya, sehingga dapat dijamin

47
dan diketahui kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.
d. A i r
 Air yang digunakan harus air tawar bersih, tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan-bahan organis lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI-3 pasal 10.
 Apabila dipandang perlu Direksi/Konsultan Pengawas dapat meminta
kepada Pemborong supaya air yang dipakai adalah air yang telah diperiksa
di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi.
e. Besi Beton
Digunakan besi beton mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak,
bebas dari cacat seperti serpih-serpih dan kotoran lainnya. Penampang besi
adalah bulat dan memenuhi persyaratan baik ukuran maupun mutunya.
f. Syarat PBI 2000
Pemborong diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan tentang
Pekerjaan Beton seperti yang tercantum dalam PBI 2000 dan bila dipandang
perlu untuk memeriksa mutu bahan-bahan yang akan dipakai kelaboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan syah atas biaya Pemborong.
g. Pedoman Pelaksanaan
 Peraturan / standard setempat yang biasa dipakai
 Peraturan Beton bertulang Indonesia 1971; NI-2
 Peraturan Konstruksi kayu indonesia 1961; NI-5
 Peraturan Semen Porland Indonesia 1972; NI-8
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
 Ketentuan-ketentuan maupun Peraturan Umum tentang Pelaksanaan
Pemborongan Pekerjaan Umum ( A.V ) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan
tambahan Lembaran Negara No. 14571.
 Petunjuk-petunjuk dan peringatan - peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Direksi MK.
 Standard normalisasi Jerman (DIN)
 American Society for Testing and Material (ASTM)
 American Concrete Institute (ACI).

48
4. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Penulangan
 Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan Gambar Kerja.
 Tulangan beton harus diikat kuat untuk menjamin besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran harus bebas dari papan acuan dengan
memasang beton decking.
 Bahan Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
Direksi.
b. Cara Pengadukan
 Cara pengadukan beton harus menggunakan peralatan pencampur beton
atau molen.
 Takaran/perbandingan untuk bahan semen portland, pasir dan koral harus
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan tercapai
mutu pekerjaan seperti yang ditentukan dalam uraian dan syarat - syarat.
 Selama pengadukan bahan, kekentalan adukan beton harus diawasi
dengan memeriksa slump setiap campuran baru. Pengujian slump minimal
5 cm dan maksimal 10 cm.
c. Pengecoran Beton
 Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-
ukuran, ketinggian, penulangan dan penempatan penahan jarak.
 Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi/
Konsultan Pengawas.
 Pengecoran beton harus dikerjakan sebaik mungkin dengan menggunakan
alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat, harus dihindarkan
terjadinya koral/ split yang dapat memperlemah konstruksi.
 Apabila dalam pelaksanaan pengecoran beton akan dihentikan dan akan
diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian pengecoran
tersebut harus diketahui dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
d. Pekerjaan Acuan/Bekisting
 Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
ditetapkan/ diperlukan sesuai Gambar Kerja. Bahan dari jenis papan kayu
setara Meranti yang memenuhi persyaratan NI-2 pasal 5.1

49
 Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan - perkuatan
sehingga cukup kuat kedudukannya selama pengecoran.
 Acuan harus rapat, tidak terdapat celah, tidak bocor, permukaannya licin,
bebas dari kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan
sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar
tanpa merusak hasil pengecoran.
 Tiang acuan harus diletakkan diatas papan atau baja, untuk memudahkan
pemindahan perletakan, tiang tidak boleh disambung lebih dari satu. Tiang
dibuat dari kayu semutu kayu dolken diameter : 8 -10 Cm atau kaso 5/7 Cm,
atau sesuai ketentuan yang diberikan Direksi/Konsultan Pengawas.
 Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang papan/balok
secara cross/menyilang.
 Pembukaan acuan baru dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang
dicantumkan dalam PBI 2000
 Penggunaan Bekisting Formwork/Scafolding harus sesuai petunjuk/
spesifikasi pabrik
e. Kawat Pengikat
 Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40mm.
Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
 Pekerjaan pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilaksanakan
dengan ijin tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas, setelah acuan dibuka,
tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton
tanpa persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh-
contoh material : besi, koral, pasir, PC untuk memperoleh persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Bila terjadi kerusakan Pemborong diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab Pemborong.
 Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih
(sesuai ketentuan dalam PBI- 2000).

50
f. Sparing Conduit dan Pipa-pipa :
 Letak sparing harus diatur agar supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
 Tempat-tempat sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan bila tidak ada dalam Gambar Kerja, maka Pemborong harus
mengusulkan dan minta persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas.
 Bilamana sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan dengan tulang
besi, maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan
dari Direksi/Konsultan Pengawas.
 Semua sparing - sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum
pengecoran dengan perkuatan hingga tidak akan bergeser pada saat
pengecoran beton.
 Sparing - sparing harus dilindungi hingga tidak akan terisi adukan beton
waktu pengecoran.
g. Hal-hal lain ("Miscellaneous items") :
Lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang tertinggal dibeton bekas jalan kerja
sewaktu pembetonan harus diisi dengan beton. Digunakan beton seperti yang
ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.

Pasal 11
PEKERJAAN BESI NON STRUKTURAL

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pemasangan besi - besi untuk angkur kosen, angkur tiang,
plat beugel rangka atap, pembesian plat (meja dapur, tutup septictank tutup bak
kontrol) serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2. PERSYARATAN BAHAN
a. Digunakan besi beton mutu U-24 dan dengan diameter besi beton minimal Ø 8
mm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja. Bahan harus
bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpihan dan
sebagainya.
b. Penampang besi beton adalah bulat atau berulir dan memenuhi syarat-syarat
PBI-2000.
c. Bila Perlu, Pemborong wajib memeriksa mutu bahan yang digunakan ke
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan syah atas biaya Pemborong.

51
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Pembuatan tulangan/pembesian dan pemasangannya harus sesuai dengan
yang ditentukan dalam Gambar Kerja.
b. Bila pembesian/tulangan merupakan suatu rangkaian, maka pembesian/
tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari acuan dengan
memasang beton decking sesuai dengan ketentuan dalam PBI-2000
c. Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari bahan baja lunak dan tidak
disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40mm.
Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat- syarat yang
ditentukan dalam NI-2 (PBI-1971).
d. Pemborong harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dan kebenaran dari
semua persyaratan yang ditentukan.
e. Pemborong harus mengikuti semua petunjuk tentang persyaratan peralatan,
baik yang terdapat pada RKS maupun yang tercantum dalam Gambar Kerja.
f. Bila terjadi kerusakan pada hasil pemasangan Pemborong diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu, pekerjaan seluruh biaya
perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.
h. Pasangan angkur dan bentukan lainnya harus menyatu dengan adukan beton,
pemasangan harus tepat dan kuat pada tempatnya.

Pasal 12
PEKERJAAN BONGKARAN

A. KETENTUAN UMUM
1. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan pihak
terkait (Pengelola Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan
pekerjaan.
2. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum mulai pekerjaan.
3. Pemeriksaan Tempat Kerja
Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan
segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran. Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah

52
dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas,
Perencana dan Pemberi Tugas.
4. Pengamanan / pemutusan jalur-jalur Instalasi
Amankan jalur-jalur air, listrik, dan atau instalasi lain dengan menutupnya
dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas,
Pemilik Bangunan (Pengelola Gedung) dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
5. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan
aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan
getaran yang mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk
bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaanya.
c. Segala kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab pelaksana
pembongkaran/kontraktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi
pekerjaan (proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan
dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
dengan diketahui oleh Konsultan Pengawas dengan disertai daftar/list item
barang-barang tersebut.

B. LINGKUP PEKERJAAN BONGKARAN


Lingkup pekerjaan bongkaran dimaksud adalah menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan/peralatan- peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan renovasi interior berlangsung antara lain meliputi
pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Bongkaran Dinding
2. Pekerjaan Bongkaran Lantai
3. Pekerjaan Bongkaran Pintu dan Jendela
4. Pekerjaan Bongkaran Plafond
5. Pekerjaan Bongkaran Atap
6. Pekerjaan Bongkaran Sanitary Lengkap
7. Pekerjaan lain dan seluruh detail yang ditunjukkan Gambar Kerja atau sesuai
petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

53
C. SYARAT-SYARAT-PELAKSANAAN SECARA UMUM.
Pelaksanaan dari seluruh pekerjaan bongkaran yang ditentukan dalam uraian
dan syarat-syarat ini, harus dilakukan secermat-cermatnya sehingga tidak
mengganggu kepentingan dan keamanan umum yang ada disekelilingnya.
Tidak diperkenankan pada waktu pelaksanaan bongkaran, terjadi kegaduhan
yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan umum.
Kontraktor harus melokalisir areal penimbunan sementara dari seluruh material
bongkaran dan sampai pembuangan agar tidak mengganggu kepentingan
umum.
Kontraktor wajib mengambil langkah-langkah demi pengamanan terhadap
material bongkaran yang menurut petunjuk Direksi harus dibongkar dengan
baik/tanpa cacat/utuh, serta setelah dibongkar harus dijaga keamanannya bila
dikehendaki/ sesuai petunjuk Direksi.
Puing-puing bekas bongkaran harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan
dan pembuangannya harus dilakukan sehingga tidak mengganggu
kepentingan umum.
Semua daerah bongkaran harus dipelajari, dilihat/dikontrol secara seksama,
pengaruh dan segala kemungkinan dari akibat pekerjaan bongkaran, harus
diperhatikan agar tidak mengganggu aktifitas umum dan tidak mengganggu
peralatan yang ada. Kontraktor harus melakukan secara baik, benar dan tepat
dalam melakukan pekerjaan bongkaran.
Kontraktor wajib melakukan pengukuran dan peninjauan kondisi existing untuk
penyesuaian dengan perencanaan.
Kontraktor dapat mengajukan usulan-usulan teknis penyelesaian, termasuk
pelaksanaan pembongkaran bagian yang ditentukan, berdasarkan hasil
termuan di lapangan.
Wajib untuk membuat shop drawing untuk pekerjaan pembongkaran yang
memperlihatkan bagian yang akan dibongkar serta rencana support untuk
menjaga kestabilan bagian disekitarnya.
Kontraktor harus menyediakan seluruh peralatan untuk bongkaran dan
pengadaan bahan dari mutu terbaik yang sesuai jenisnya untuk perbaikan dan
finishing.

54
Segala resiko pekerjaan diluar kontrak yang terjadi selama melakukan
pekerjaan bongkaran, pembersihan dan pembuangan ke luar lokasi pekerjaan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Konsultan Perencana tidak bertanggung jawab atas:
a) Performance bentuk kontrak,
b) Hasil pekerjaan konstruksi (kecuali telah dilakukan test terlebih dahulu),
c) Kelalaian atau akibat pekerjaan Kontraktor, sub kontraktor, manufaktur,
supplier, fabricator, ataupun pihak Ketiga (atau anggotanya) yang bekerja
untuk pemilik.
d) Lokasi / area renovasi harus dalam keadaan siap kerja, dimana terbebas
dari seluruh barang-barang termasuk furniture

D. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Umum.
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada Pemberi Tugas /Konsultan Pengawas dan pihak
terkait guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.
c. Lingkup pekerjaan pembongkaran interior meliputi: pembongkaran lantai,
dinding, plafond, instalasi dan sanitary.
2. Pemeriksaan lokasi Kerja.
Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan
segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran. Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah
dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas,
Perencana dan Pemberi Tugas.
3. Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.
Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain
dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh
Konsultan Pengawas, Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
4. Pekerjaan Pembongkaran
a. Pekerjaan Bongkar Lantai :
1). Pekerjaan bongkaran lantai dilakukan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.

55
2). Kontraktor harus menjaga agar segala jaringan dan peralatan yang
dalam ketentuan/persyaratan tidak dibongkar, tidak akan terganggu dan
rusak akibat bongkaran yang dilakukan.
3). Bila ternyata terjadi kerusakan/gangguan, maka Kontraktor harus
mengganti/ memperbaiki dengan biaya sendiri tanpa mengurangi mutu
dan fungsi dari peralatan tersebut.
4). Semua bahan pengganti harus dari mutu terbaik, memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dan yang telah disetujui Direksi.
5). Sisa/bekas bahan bongkaran harus segera dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dan pembuangan dilakukan diluar lokasi pekerjaan.
6). Kontraktor harus senantiasa memperhatikan keamanan terhadap
pekerjaan-pekerjaan di sekelilingnya dengan mengambil langkah-
langkah pengamanan seperlunya.
7). Semua biaya perbaikan, penggantian, pembersihan dan angkutan
menjadi biaya proyek.
b. Pekerjaan Bongkar Dinding.
1). Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
demi terlaksananya pekerjaan dengan baik. Pembongkaran Dinding/
partisi yang akan dibongkar, secara bertahap harus dilakukan secara
hati-hati, termasuk pembongkaran rangka-rangka dinding (kolom
praktis, ring balok).
2). Semua bagian bekas bongkaran ini harus diangkut ke luar dan tidak
boleh dipergunakan kembali untuk pekerjaan lainnya kecuali seijin
Konsultan Pengawas.
3). Pekerjaan bongkaran dinding bata ini meliputi sebagian dinding berikut
pintu dan jendela yang ada sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Direksi.
4). Kontraktor harus menjaga agar segala jaringan dan peralatan yang
dalam ketentuan tidak dibongkar, tidak akan terganggu dan rusak
karenanya.
5). Bila terjadi kerusakan Kontraktor harus mengganti/memperbaiki
kembali.
6). Bahan pengganti harus dari mutu terbaik, memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dan disetujui Direksi.

56
7). Sisa/bekas bongkaran harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
serta dikeluarkan di luar pekerjaan.
8). Kontraktor harus senantiasa memperhatikan keamanan terhadap
pekerjaan-pekerjaan disekelilingnya dengan mengambil langkah-
langkah pengamanan seperlunya.
9). Semua biaya pembersihan dan angkutan menjadi dibayarkan sesuai
kontrak.
c. Pekerjaan Bongkar plafon.
1). Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik dan aman.
2). Pekerjaan bongkaran plafon ini meliputi rangka-rangka plafond, lampu-
lampu, grill diffuser, fire alarm dan fixtrure M/E yang ada sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas.
3). Kontraktor harus menjaga keamanan pada jaringan dan peralatan yang
disyaratkan.
4). Material bongkaran harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan serta
dibuang keluar lokasi pekerjaan.
5). Kontraktor harus senantiasa memperhatikan keamanan terhadap
pekerjaan-pekerjaan disekelilingnya dengan mengambil langkah-
langkah pengamanan seperlunya.
6). Semua biaya pembersihan dan angkutan menjadi dibayarkan sesuai
kontrak.
d. Pekerjaan Bongkar Sanitary.
1). Pekerjaan bongkaran sanitary meliputi Bongkaran Meja beton lapis HT,
Bongkaran closed duduk, Bongkaran jet washer, Bongkaran Tisu,
Bongkaran Wastafel, Bongkaran Floor drain, Bongkaran shower,
Bongkaran Urinoir dan Bongkaran Penyekat Urinoir yang tak akan
digunakan lagi, diganti dengan instalasi baru.
2). Semua bahan hasil bongkaran tak boleh digunakan lagi, harus diangkut
keluar.
3). Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll)
dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada
Pemberi Tugas dengan diketahui oleh Konsultan Pengawas dengan
disertai daftar/list item barang-barang tersebut.

57
E. PEKERJAAN PENGAMANAN
1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang/peralatan di
lokasi proyek, maka kontraktor wajib mengamankan/melindungi barang-barang
tersebut dari akibat pekerjaan bongkaran. Material pelindung yang dipakai
adalah berupa plastik lembaran atau karton kardus atau material lain yang
disetujui Konsultan Pengawas.
2. Pemasangan alat Bantu dan lain-lain harus dipasang secara hati-hati.
3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel
partisi pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diijinkan/disetujui
oleh Konsultan Pengawas.

F. MARKING
Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, untuk menyamakan
persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan
dengan ukuran sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk
penentuan ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya
di lokasi proyek. Hasil marking harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Perencana.

Pasal 13
PEKERJAAN PASANGAN

1. PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan dinding bata ringan adalah meliputi pekerjaan pasangan
bata ringan untuk dinding bangunan dan seluruh detail yang ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Persyaratan Bahan
1) Bata ringan yang dipasang adalah dari bahan dengan mutu terbaik merk
hebel. Syarat-syarat bata ringan harus memenuhi ketentuan-ketentuan
dalam NI -10 dan PU BB. 1970 (NI-3).
2) Bata ringan yang digunakan ukuran nominal 20 x 60 x 10 cm, harus siku,
sama ukuran dan warnanya.

58
3) Bahan adukan dalam pekerjaan pasangan bata ringan menggunakan
semen instant MU-301, serta bahan tambahan lainnya yang diperlukan
sesuai dengan rekomendasi dari produsen.
4) Pengiriman bahan adukan semen instan harus dilakukan dalam keadaan
segel tertutup. Penyimpanan bahan ini dalam gudang harus mengikuti
syarat penyimpanan yang direkomendasikan oleh produsen.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contohnya kepada Konsultan Pengawas, minimal 3 (tiga)
contoh dari hasil produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuan.
2) Sebelum pemasangan dilakukan, permukaan lantai beton tempat dimana
bata ringan ini akan dipasang harus bersih, dan benar-benar rata - diukur
dengan waterpass. Pasang petunjuk yang cukup mengenai kerataan
tersebut, sehingga pasangan bata ringan yang dibuat benar-benar rata.
3) Tebal adukan yang disarankan dalam pemasangan bata ringan adalah
10mm, atau sesuai dengan rekomendasi oleh produsen.
4) Pemasangan bata ringan harus dilakukan secara bertahap, setiap tahap
pengerjaan pasangan dinding tidak boleh melebihi 1 meter.
5) Pekerjaan baru boleh diteruskan setelah pasangan sebelumnya betul-betul
mengeras.
6) Pekerjaan pasangan dinding bata ringan ini diikuti dengan cor kolom praktis.
Bidang dinding bata ringan dengan luasan maksimum 12 m 2, harus
ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x
13cm, dengan tulangan pokok 4, minimal Ø 10 mm, beugel Ø 6 mm jarak
20 Cm, jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga)
meter.
7) Tempat dimana angkur-angkur kusen berada harus dicor dengan adukan 1
semen : 2 pasir : 3 kerikil sebagai ikatan.
8) Pelubangan akibat pembuatan perencah pada pasangan bata ringan sama
sekali tidak dibenarkan.
9) Bagian pasangan bata ringan yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi beton Ø 10 mm jarak
75 Cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan

59
beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata ringan sekurang-
kurangnya 30 Cm, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
10)Pasangan dinding bata harus lurus, dan benar-benar tegak lurus terhadap
lantai serta merupakan bidang rata. Kerataan dinding diukur dengan
waterpass.
11)Pasangan bata ringan dapat diterima/diserahkan apabila disisi bidang pada
arah diagonal dinding seluas 12 m2 tidak lebih dari 0,5 Cm (sebelum
diaci/diplester).
12)Pekerjaan pemasangan bata ringan yang membentuk ruang-ruang yang
bersifat steril (LAB), dan ruang-ruang kompartemen, ruang-ruang yang
bersifat Infeksius pemasangan dinding bata ringannya harus penuh hingga
plat lantai atau balok,
13)Pada bagian dinding bata yang terkena instalasi seperti ducting, pipa
saluran air kotor/ bersih, atau instalasi lainnya, pada pekerjaan dinding yang
termasuk dalam kategori ruang radiatif, steril dan kompartemen, harus
dilakukaan penyelesain tertentu dengan material pendukung yang dapat
memenuhi persyaratan ruang-ruang tersebut. Sehingga terhindar dari
bahaya kebocoran radiasi pada ruang yang bersifat radiatif, kebocoran api
pada ruang-ruang kompartemen, dan kebocoran udara pada ruang-ruang
steril yang membutuhkan pengendalian tingkat kualitas kebersihan udara
sesuai persyaratan tertentu (cleanliness class).

2. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK


a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh item pekerjaan pemasangan Keramik
untuk lantai dan dinding bangunan atau seluruh detail yang ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
b. Syarat Umum
1) Sebelum dipasang, Pemborong harus menyampaikan contoh Keramik
minimal 3 (tiga) contoh untuk masing-masing pemakaian agar dapat cepat
diputuskan dan disetujui tentang tersedianya warna/pola yang mencukupi
dalam stock/jumlah dan kemungkinan perubahannya bila ternyata
dipasaran tidak cukup tersedia bahannya, kesemuanya harus
sepengetahuan dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

60
2) Kontraktor terlebih dahulu harus mengajukan shop drawing untuk
mendapatkan persetujuan Perencana/ MK, dan Pemberi Tugas sebagai
dasar pelaksanaan.
3) Pengiriman dari pabrik/tempat jual ke Lokasi Proyek harus terbungkus
dalam kemasan pabrik yang belum terbuka dan dilindungi dengan
label/merk dagang yang jelas dan utuh. Tidak dibenarkan untuk
menyobek/membuka kemasan tanpa diketahui Direksi/Konsultan
Pengawas.
4) Pemasangan Keramik baru dapat dimulai apabila telah terdapat jumlah
yang cukup sesuai keperluan, dan harus menunggu sampai semua alat
penggantung, pengunci pintu dan jendela dan semua pekerjaan pemipaan
atau pekerjaan lain yang terletak dibawah pasangan keramik telah selesai
dipasang.
5) Pola pemasangan, alur naat dan pertemuan antar pemasangan harus
sesuai dengan Gambar Kerja atau atas petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas.
c. Pedoman Pelaksanaan
Pengendalian untuk pekerjaan pemasangan keramik ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023-81.
d. Persyaratan Bahan
 Bahan Keramik untuk Lantai Bangunan berukuran 30 x 30 cm, produksi
dalam negeri, kualitas KW-I, merk setara Roman, tipe dan warna ditentukan
kemudian.
 Bahan Keramik Kasar untuk Lantai KM/WC, berukuran 30 x 30 cm, produksi
dalam negeri kualitas KW - I dengan merk setara Roman, warna, tipe dan
pola ditentukan kemudian.
 Bahan Keramik untuk Dinding KM/WC dan Pantry berukuran 30 x 60cm,
produksi dalam negeri kualitas KW-I dengan merk setara Roman, warna,
tipe dan pola ditentukan kemudian.
 Bahan Keramik untuk meja beton pantry berukuran 30 x 30cm, produksi
dalam negeri kualitas KW-I dengan merk setara Roman, warna, tipe dan
pola ditentukan kemudian.

61
 Bahan Keramik untuk plint lantai berukuran 10 x 30cm, produksi dalam
negeri kualitas KW-I dengan merk setara Roman, warna, tipe dan pola
ditentukan kemudian.
 Pemasangan keramik harus mempunyai dasar padat dan rata, yang terdiri
dari adukan 1pc : 3pasir atau sesuai keterangan yang tertera pada Gambar
Kerja atau pada tempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Semen Portland yang digunakan harus memenuhi standar NI-8, pasir harus
memenuhi standar PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
 Bahan grouting menggunakan produk sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi dan gambar, serta disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, Pemborong diwajibkan untuk
membuat shop drawing dari pola Keramik yang disetujui Direksi MK.
 Bahan Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
tidak cacat dan tidak bernoda.
 Pemasangan keramik harus mempunyai dasar padat dan rata, yang terdiri
dari adukan 1pc : 3pasir atau sesuai keterangan yang tertera pada Gambar
Kerja atau pada tempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Pasangan Keramik harus menempel dengan kuat pada alas tersebut,
sebelum dipasang alas/dasar harus dalam keadaan kering dan bersih.
 Sebelum bahan keramik dipasang, terlebih dahulu masing-masing unit
direndam dalam air sampai jenuh.
 Pemotongan Keramik harus dilakukan dengan mesin potong khusus dan
diusahakan hanya memotong pada salah satu sisinya saja.
 Pinggulan/sisi tepi pasangan Keramik harus dilakukan dengan alat gerinda,
sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang teratur, siku dan tepian yang
halus sempurna.
 Jarak antara unit-unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar-
siar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm,
atau sesuai detail Gambar Kerja serta petunjuk Direksi MK, yang
membentuk garis-garis sejajar, lurus, sama lebar dan sama dalamnya.

62
Untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Siar-siar pada Keramik diisi dengan bahan pengisi (cement grout) setara
Sika. Warna perekat siar-siar ini disesuaikan dengan warna Granite
Tile/Keramik, dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
 Sebelum diisi, celah-celah naat ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari
debu dan kotoran lain. Sewaktu pengisian naat ini, Keramik harus sudah
benar-benar melekat dengan kuat pada lantai.
 Pemasangan adukan/pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa agar
adukan mengisi penuh celah-celah yang terjadi.
 Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada
waktu pengecoran naat, harus segera dibersihkan sebelum mengering/
mengeras.
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih. Diperhatikan adanya
pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding atau hal-hal
lain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
 Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain
selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada
permukaannya.
 Untuk menanggulangi muai susut Keramik pada permukaan lantai yang
luas, jika diperlukan dan direkomendasikan oleh produsen Keramik,
dipasang alur dilatasi. Bahan untuk mengisi alur-alur dilatasi menggunakan
bahan yang elastis, sesuai dengan ketentuan dalam gambar dan
spesifikasi, serta disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
 Selesai pemasangan, bersihkan segera bekas adukan dari permukaan
keramik dengan bahan pembersih (kadar asam tidak lebih besar dari 5%),
kemudian dilanjutkan dengan air bersih.
 Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi, tidak miring,
tidak bergelombang, terpasang dengan kuat.

3. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI HOMOGENUOUS TILE (HT)


a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh item pekerjaan pemasangan
Homogenuos Tile (HT) untuk lantai dan dinding bangunan atau seluruh detail

63
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas.
b. Syarat Umum
 Sebelum dipasang, Pemborong harus menyampaikan contoh Homogenuos
Tile atau minimal 3 (tiga) contoh untuk masing-masing pemakaian agar
dapat cepat diputuskan dan disetujui tentang tersedianya warna / pola yang
mencukupi dalam stock/jumlah dan kemungkinan perubahannya bila
ternyata dipasaran tidak cukup tersedia bahannya, kesemuanya harus
sepengetahuan dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
 Kontraktor terlebih dahulu harus mengajukan shop drawing untuk
mendapatkan persetujuan Perencana/ MK, dan Pemberi Tugas sebagai
dasar pelaksanaan.
 Pengiriman dari pabrik/tempat jual ke Lokasi Proyek harus terbungkus
dalam kemasan pabrik yang belum terbuka dan dilindungi dengan
label/merk dagang yang jelas dan utuh. Tidak dibenarkan untuk
menyobek/membuka kemasan tanpa diketahui Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Pemasangan Homogenuos Tile baru dapat dimulai apabila telah terdapat
jumlah yang cukup sesuai keperluan, dan harus menunggu sampai semua
alat penggantung, pengunci pintu dan jendela dan semua pekerjaan
pemipaan atau pekerjaan lain yang terletak dibawah pasangan keramik
telah selesai dipasang.
 Pola pemasangan, alur naat dan pertemuan antar pemasangan harus
sesuai dengan Gambar Kerja atau atas petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas.
c. Pedoman Pelaksanaan
Pengendalian pekerjaan pemasangan Homogenuos Tile ini harus sesuai
dengan peraturan-peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII -
0023-81.
d. Persyaratan Bahan:
1) Bahan:
 Jenis : Homogeneous Tile ukuran 60x60 cm, 10x60cm
 Type : Sesuai gambar
 Ketebalan : 0,7 mm

64
 Produk : Dalam negeri KW1, merk Granito, Niro, Essenza
 Water Absorption : 0,40 %
 Bending Strength :  550 kg/cm2
 Breaking Strength (N) for thickness  7,5 mm : 2,554
 Chemical Resistance : Resist, tahan terhadap bahan kimia
 Straighness of side : -0,03 %
 Bahan pengisi naad : AM 50 Coloured Grout
 Bahan Perekat : AM 40 (dry area)/AM 30 (wt area/setara)
 Type : Menurut petunjuk Arsitektur
 Ukuran : Disesuaikan dengan gambar & schedule finishing.
2) Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas/MK.
3) Pemasangan Homogenuous Tile harus mempunyai dasar yang padat dan
rata, yang terdiri dari adukan 1pc : 3pasir atau sesuai keterangan yang
tertera pada Gambar Kerja atau tempat-tempat yang ditunjuk oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
4) Semen Portland yang digunakan harus memenuhi standar NI-8, pasir harus
memenuhi standar PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
5) Bahan grouting menggunakan produk sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi dan gambar, serta disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
e. Syarat-syarat Pelaksanaan:
1) Homogeneous tile yang akan dipasang harus diseleksi dengan baik, ukuran
dan warna serta kesikuannya, tidak ada yang gompal, retak atau cacat-
cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Wakil Pemberi
Tugas/MK.
2) Homogeneus tile dipasang dengan adukan 1 : 2 atau dengan tile adhesive
yang beredar di pasaran yaitu type AM 30/40 Mortarflex. Homogeneous tile
tidak perlu direndam. Seluruh permukaan lantai harus bersih, rata, bebas
dari minyak, lemak, lilin dan sisa – sisa debu atau bahan – bahan pengotor
lainnya. Untuk pemasangan disarankan untuk mengilesi bagian belakang
Homogeneous Tile dengan perekat untuk membantu penyebaran dan
pengikatan secara sempurna. Pada pekerjaan pemasangan lantai harus

65
dicegah lalu lintas lantai tersebut selama sekurang-kurangnya 24 jam
setelah Homogeneous Tile terpasang.
3) Jarak antara masing-masing tile harus sama dan presisi, tidak ada yang
bergelombang.
4) Untuk bahan pengisi siar digunakan AM 50 Coloured Grout. Celah-celah
antara tile harus bebas dari bahan perekat, minyak, debu dan bahan-bahan
pengotor lainnya. Celah antara tile harus terisi sempurna denganbahan
pengisi; untuk kesempurnaan pekerjaan, celah nat digosok memakai jari
yang dilindungi sarung tangan agar dihasilkan pengisian yang halus dan
merata secara sempurna. Biarkan selama 24 jam sebelum menggunakan
daerah yang baru selesai dikerjakan. Untuk warna bahan pengisi naat harus
disesuaikan dengna warna Homogeneous Tile.
5) Ketebalan aduk yang dibutuhkan untuk pemasangan lantai maximum 4cm.
Hal ini dilakukan untuk menghindari:
 Jika Homogeneous sudah terpasang, tidak terjadi penurunan yang
sangat drastis (max ½ mm). Hal itu terjadi karena kepadatan dari adukan
berkurang, yang disebabkan Homogeneous Tile mempunyai berat yang
berbeda dari keramik biasa.
 Dikarenakan Homogeneous Tile mempunyai kepadatan yang sangar
baik maka Homogeneous Tile tidak direndam didalam air. Bila adukan
lebih dari 4 cm maka air semen yang bercampur dengan adukan akan
turun ke bawah yang mengakibatkan kurangnya daya lekat
Homogeneous Tile dengan spesifikasi tersebut.
6) Jika ketebalan aduk belum didapat maka diatasnya harus di screet (floor)
dahulu.
7) Sebelum Homogeneous Tile dipasang, sebaiknyua diperiksa dahulu untuk
mendapatkan pasangan yang lebih baik.
8) Untuk pemasangan, dapat dipasangkan dan dianjurkan dengan pasangan
2 jalur dengan adukan pra atau tidak banyak air, kecuali pada bagian tepi
dinding atau yang disebut las-lasan atau sisa pembuangan.
9) Setelah adukan dua jalur rata, sebelum dipasang Homogeneous Tile pada
sisi bagian belakang dioleskan bahan additive bisa juga dengan acian
semen berbentuk pasta dengan cara sebagai berikut:
a) Acian dibalik Homogeneous Tile cukup, tidak kurang dan tidak berlebih,

66
dimana sisi tepi akan terisi oleh desakan sewaktu Tile dipukul – pukul.
b) Kemudian Homogeneous Tile dipasang, disarankan nat 1½mm. Hal ini
untuk mengindari retak-retak pada nat, kerontokan, cacat pada tepi
pinggul.
c) Setelah terpasang  8 jam Homogeneous Tile sudah dapat diisi natnya
dan dapat langsung dibersihkan. Isi nat disarankan semen dan bukan
zat warna nat yang biasa dipakai untuk keramik karena akan
menimbulkan bekas di Tile. Setelah disiram merata diseluruh nat maka
tidak lama kemudian dilap bersih.Pencegahan terhadap poping;
d) Untuk mengimbangi lenturan lantai maka dianjurkan setiap 5 x 5m²
dipasang satu garis karet.
10) Cara memasang dengan kerapatan (1mm)
a) Tile dapat dipasang dengan nat yang kecil (1-2mm) sebelum itu
disarankan supaya kepingan tile ini digelar dulu.
b) Buat 2 atau 3 wadah berukuran 1m² dari triplek. Ukuran wadah 297x297
mm (397x397 mm) atau 296.5 x 295.5 mm (396.5 x 396.5 mm) lalu
kepingan tile diisi didalamnya maka tile yang sudah diatur didalam
wadah ini dapat dipasang berurutan ke bawah. Dengan demikian hasil
nat akan rapi.

4. PEKERJAAN PASANGAN PLAFON GYPSUM/CALSIBOARD


1) Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan plafon Gypsum/Calsiboard ini dilakukan meliputi :
a) Penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
b) Seluruh item pekerjaan plafon yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
2) Persyaratan Bahan
a) Bahan penutup plafon adalah Gypsum/Calsiboard tebal 9mm setara merk
Jayaboard, produksi dalam negeri yang berkualitas baik.
b) Pola pemasangan sesuai dengan yang ditunjukkan/diperhatikan dalam
Gambar kerja atau sesuai petunjuk atau persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas.

67
c) Pemasangan modul plafon dengan jarak nat 0,5cm. Untuk finishing, nat
tidak diperlihatkan/penyelesaian bersih. Nat ditutup dengan bahan pengisi
semen putih dan bahan perekat.
3) Persyaratan Pelaksanaan
a) Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.
b) Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus berkualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
c) Semua ukuran di dalam Gambar Kerja adalah ukuran jadi (finish).
d) Pada pekerjaan plafon ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
bersamaan dengan pekerjaan ini. Sebelum dilaksanakan pemasangan
plafon, pekerjaan lain yang terletak diatas plafon harus sudah terpasang
dengan sempurna.
e) Harus diperhatikan terhadap disiplin lain di antaranya pekerjaan elektrikal
dan perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan
tersebut di atas tidak tercantum dalam gambar rencana plafon harus diteliti
terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC, dan lain-lain).
Detail pemasangan harus konsultasi dengan Direksi/Konsultan Pengawas.
f) Bidang pemasangan plafon harus rata jarak satu sama lain (nat) dibuat
0,5cm atau sesuai detail Gambar Kerja. Nat harus lurus dan sama lebar,
pada pertemuan harus saling berpotongan tegak lurus satu sama lain. Hasil
pemasangan harus rapi.
g) Pada bagian tepi plafon dipasang list plafon lebar 8 cm.
h) Pada area plafon yang batasan luas tergantung dari jenis produk, jika
diperlukan dan dianjurkan oleh produsen, dilakukan pemasangan
expansion joint. Pada posisi ini nat antar lembar penutup plafon diisi dengan
bahan pengisi yang elastis sesuai dengan rekomendasi dari produsen.
Rangka plafon pada posisi expansion joint harus terpisah.

5. PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dinding partisi Gypsum adalah meliputi pekerjaan dinding partisi
yang merupakan pemisah antar ruang di dalam bangunan gedung lengkap

68
dengan rangka metal. Pekerjaan dinding partisi ini sesuai dengan seluruh detail
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas.
b. Persyaratan Bahan
1) Bahan yang digunakan adalah bahan Gypsum 12 mm dengan kualitas
terbaik setara Jayaboard. Bahan Gypsum harus siku, harus rata
ketebalannya, dan tidak cacat.
2) Syarat- Gypsum harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-10 dan
PU BB 1970 (NI-3)
3) Rangka partisi adalah hollow metal 2x2 cm, 4x2 cm dan 4x4 cm, tebal
rangka sesuai spesifikasi dan Gambar.
4) Bahan penunjang seperti kompound dan kain tekstil tape/strimin serta skrup
Gypsum yang digunakan sesuai dengan rekomendasi teknis dari produsen
Gypsum terkait.
5) Bahan yang digunakan harus yang bermutu baik, dengan produk pabrik
dengan merk yang sudah teruji untuk iklim di Indonesia, dan merupakan
hasil produksi lokal yang sebelumnya disetujui Direksi/Konsultan
Pengawas.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contohnya kepada Direksi/Konsultan Pengawas minimal 1
lembar Gypsum dan 1 batang hollow, untuk mendapatkan persetujuan.
2) Dinding partisi dipasang sampai dengan plafon dan digantung dengan
menggunakan penggantung yang kuat sesuai standar, yaitu kawat baja
berujung ulir dengan Ø 0,3/ 0,4 mm. Gypsum dipasang 2 muka. Rangka
hollow dipasang berjarak 60 cm berselang seling antara hollow 2x2 cm, 4x2
cm dan 4x4 cm. Jarak antar sekrup Gypsum tidak boleh lebih dari 40 cm.
Sambungan antar lembar Gypsum diratakan dengan menggunakan
kompound, dan harus digosok halus untuk meratakan.
3) Proses pemasangan harus menggunakan alumunium siku dan juga
pengecekan vertikal harus menggunakan lot/unting. Untuk pengecekan
horizontal harus menggunakan selang berisi air untuk mendapatkan level
sejajar.

69
4) Untuk bagian lubang tempat kusen pintu atau kusen jendela harus dibuat
siku dan kokoh sesuai dengan ukuran lebar kusen pintu atau kusen jendela.
5) Tidak diperbolehkan untuk memasang lembar Gypsum yang sudah patah.
6) Pelaksanaan pemasangan dinding partisi Gypsum harus cermat, rapi dan
benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
7) Pasangan dinding partisi dapat diterima/diserahkan apabila bidang
permukaan Gypsum sudah rata dan siap untuk dilapis bahan finishing (cat
atau wallpaper)

6. PEKERJAAN PASANGAN WATERPROOFING


a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi seluruh item pekerjaan pemasangan waterproofing
pada lantai bangunan atau seluruh detail yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/ Konsultan Pengawas.
b. Persyaratan Bahan dan Alat
 Persyaratan standar mutu bahan: Standar dari bahan dan produser yang
ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya seperti : NI.3, ASTM
828, ASTME, TAPP I 803 dan 407. Penyedia jasa tidak dibenarkan
merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Pemberi tugas.
 Jenis Material waterproofing setara Gardicoat, dengan spesifikasi
pemasangan 3kg/m2.
 Bahan-bahan pendukung lain (kawat ayam) beserta alat, harus sesuai
dengan gambar dan spesifikasi dan atas persetujuan dari Direksi/
Konsultan Pengawas.
 Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli :
 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk
penyalur dan pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan
secara cuma-cuma selama 10 (sepuluh) tahun berupa :
» Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer’s Process Performance
Warranty)
» Jaminan Ketepatan Aplikasi (Aplication Workmanship Warranty), dan
» Jaminan Kekuatan selama 5 (lima) Tahun
 Bahan harus disimpan ditempat terlindung, tertutup, tidak lembab, kering
dan bersih sesuai dengan persyaratan dari produsen produk terkait.

70
 Tempat penyimpanan harus cukup, sehingga bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.
 Penyedia jasa bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan dan bahan yang rusak
tersebut tidak dibenarkan untuk digunakan.
c. Pengiriman dan penyimpanan bahan
 Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan
masih tersegel dengan segel pabrik.
 Bahan harus disimpan ditempat terlindung, tertutup, tidak lembab, kering
dan bersih sesuai dengan persyaratan dari produsen terkait.
 Tempat penyimpanan harus cukup, sehingga bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.
 Penyedia jasa bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan dan bahan yang rusak
tersebut tidak dibenarkan untuk digunakan.
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Waterproofing untuk reservoir, toilet, pantry, teras, balkon dan bagian-
bagian yang tidak ter-exposed langsung pada matahari. Bahan terbuat dari
campuran semen kuarsa halus dan bahan kimia aktif, sesuai dengan
gambar dan spesifikasi atau atas persetujuan Direksi/ Konsultan
Pengawas.
 Pemakaian lapisan waterproofing, dengan jenis dan konsumsi s/d 3 kg/m2
atau sesuai dengan rekomendasi dari produsen.
 Sebelum pemasangan, permukaan yang akan dilapisi pasangan water
proofing harus benar-benar bebas dari segala macam kotoran atau bahan-
bahan lain yang tidak diinginkan.
 Cara pemasangan dari persiapan permukaan yang dilapisi, cara pelapisan,
ketebalan pelapisan sampai dengan perlindungan permukaan setelah
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik/produsen.
e. Garansi
Pekerjaan waterproofing ini harus dijamin kesempurnaannya dengan suatu
garansi yang ditentukan selama minimum 10 tahun, terhitung sejak serah
terima yang menyatakan bahwa struktur bebas bocor. Garansi tersebut

71
meliputi garansi dari pihak Penyedia jasa dan juga dari pihak pemasok
waterproofing yang dibuat secara legal dan jelas.

7. PEKERJAAN PASANGAN PINTU DAN JENDELA KACA ALUMUNIUM SET


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pintu dan jendela kaca rangka alumunium merupakan pintu dan
jendela kaca, louvre dan bovenlight rangka alumunium set termasuk
assesories dan kunci set terpasang meliputi ukuran dan seluruh detail yang
disebutkan/dinyatakan dalam Gambar kerja.
b. Persyaratan Bahan
 Rangka kusen pintu dan jendela terbuat dari bahan Alumunium, produksi
dalam negeri setara produk INDAL, dengan ukuran sesuai tertera dalam
Gambar Kerja.
 Daun pintu dan jendela kaca list alumunium tebal 6 mm.
 Rangka louvre tinggi 70 cm dan pengisinya dari bahan alumunium
 Rangka Bovenlight ukuran 80 x 50 cm, 330 x 60 cm dan pengisinya dari
bahan alumunium
 Bahan Alumunium dari produk dalam negeri dalam setiap lembarannya
harus tertera dengan jelas merk/cap dari pabrikan/produsen dengan
ketebalan 4 mm dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
 Segala peralatan pelengkap (sekrup, angkur) harus digalvanis, atau sesuai
yang disyaratkan dipabrik.
 Pintu dan jendela kaca Frameless tebal 12 mm
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Pemborong diwajibkan untuk meneliti
Gambar Kerja yang ada kondisi lapangan (ukuran dan lubang-lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay out/penempatan cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.
 Sebelum pelaksanaan dimulai, dalam penimbunan bahan-bahan pintu
ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada tempat yang bersirkulasi udara
baik, terlindung dari kerusakan dan gangguan cuaca.
 Harus diikuti prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh Pabrik dengan
hasil yang baik, terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat pada bekas penyetelan.

72
 Jika diperlukan harus menggunakan skrup galvanized atas persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada
permukaan daun pintu yang tampak.
 Untuk daun pintu,setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak
melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

8. PEKERJAAN PINTU BESI


a. PEKERJAAN KUSEN BESI
1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan pintu besi meliputi pekerjan kusen untuk pintu, dan
bagian lain seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2) Persyaratan Bahan
 Bahan kusen dari Besi Canal, dengan ketebalan dan ukuran sesuai
dengan spesifikasi, gambar detail dan Gambar kerja, setara Krakatau
Steel.
 Ukuran Besi untuk kusen adalah seperti yang ditunjukkan dalam detail
pada Gambar Kerja.
 Mutu besi dan persyaratan bahan sesuai ketentuan dalam PPBBI dan
PUBI-NI-3-1971, serta peraturan dan ketentuan lain yang terkait dengan
pekerjaan besi.
 Besi yang dipakai harus bermutu baik, bebas dari karat, lurus, rata, tidak
berlubang-lubang, sisi-sisi permukaannya harus saling sejajar satu
dengan yang lain.
 Bahan Finishing Pintu Besi menggunakan finishing powder coating.
3) Accesories/Bahan Pelengkap
 Angkur, skrup, plat dan baut harus dari bahan yang digalvanis.
 Angkur dipakai besi baja beton Ø 22mm dan plat baja dipakai ketebalan
± 4 mm.
4) Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan ditempat pekerjaan harus
dilakukan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
 Diluar syarat-syarat khusus yang diuraikan lebih lanjut, maka pekerjaan
kusen besi mengacu ketentuan dan syarat-syarat dalam pelaksanaan

73
pekerjaan baja, terutama dalam hal penyambungan, pemotongan,
pengelasan, pengeboran, dll.
 Harus memperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-
klos, baut, angkur-angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang
atau cacat bekas penyetelan.
 Semua ukuran harus sesuai Gambar kerja dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil dilakukan dengan mesin diluar
tempat pekerjaan/pemasangan.
 Kusen terpasang harus sesuai dengan yang ditentukan dalam Gambar
Kerja dan diperhatikan ukuran, profil, tipe kusen dan arah pembukaan
pintu/jendela.
 Detail kusen dan sambungan-sambungannya dengan material/bahan
lain harus disesuaikan dengan tipe pintu/jendela yang akan terpasang.
 Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kusen-kusen harus lurus dan
siku, sehingga mekanisme pembukaan pintu/jendela bekerja dengan
baik.
 Kusen yang dipasang tidak diperkenankan dipoles dengan cat, vernis,
meni atau finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Direksi
MK.
 Semua kusen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat
angkur ø 22mm, pada setiap sisi kusen pintu yang tegak dipasang 3
angkur.
 Setelah kusen dipasang perlu diberi pelindung dari goyangan dan
ketidak-stabilan, dan pertemuan antara kusen dan lantai (kusen pintu)
dibuat nat tinggi 5cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 pasir beton : 3
koral.
b. PEKERJAAN DAUN PINTU BESI
1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan daun pintu besi kombinasi teralis besi yang
dilengkapi dengan ornamesh dan Bovenlight dipasang sesuai ukuran dan
detail yang ditunjukkan Gambar Kerja.

74
2) Persyaratan bahan
 Bahan-bahan Pelapis daun pintu terbuat dari plat besi (sheet) tebal
minimal 4 mm, produksi dalam negeri setara produk Krakatau Steel (KS)
dengan kualitas seperti persyaratan besi yang tersebut terdahulu
dengan ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail pada Gambar
Kerja.
 Bahan rangka/ bingkai daun pintu terbuat dari plat strip dengan
ketebalan untuk rangka tepi/ utama minimal 10 mm dan rangka pengisi
minimal 6 mm atau seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
 Setiap sambungan pada rangka daun pintu dan setiap penempelan
permukaan bahan pelapis untuk daun pintu digunakan dengan sistem
las dan kombinasi klem dengan cara pengelasan sesuai standard pada
pekerjaan pengelasan besi.
 Besi yang digunakan baik untuk pelapis/plat, rangka/ plat strip maupun
solid pipe/bulat harus bermutu baik, sejajar pada sisi-sisi
permukaannya, dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-
retak, karat, lobang-lobang dan cacat lainnya.
 Bahan Finishing Pintu Besi menggunakan finishing powder coating, atau
sesuai dengan ketentuan dalam gambar dan spesifikasi.
3) Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Pemborong wajib untuk meneliti
Gambar kerja yang ada dan kondisi lapangan (ukuran pada lubang
pembukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola lay out/penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.
 Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu
ditempat pekerjaan dimulai, harus ditempatkan pada ruang/tempat yang
baik, terlindung dari kerusakan dan pengaruh cuaca.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka besi agar tetap
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian, tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
 Semua permukaan besi harus dilindungi dengan cat dasar anti karat
setara produk zincromat dan disebarkan pada seluruh permukaan besi
secara halus dan merata.

75
c. PEKERJAAN PASANGAN PINTU MULTIPLEX
1) Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan ini adalah pekerjaan pintu multipleks double side/single side
menggunakan lapisan Multipleks 12mm dilakukan meliputi :
a) Penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
b) Seluruh item pekerjaan sebagaiman disebutkan/ditunjukkan dalam
detail Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
2) Persyaratan Bahan
a) Bahan adalah Multipleks tebal 12mm, produksi dalam negeri yang
berkualitas baik.
b) Pola pemasangan sesuai dengan yang ditunjukkan/diperhatikan dalam
Gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk atau persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.
c) Sambungan antar multipleks ditutup menggunakan sealent sebagai
perekat.
3) Persyaratan Pelaksanaan
a) Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.
b) Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi diperlukan
untuk penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus
berkualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi/Konsultan
Pengawas.
c) Semua ukuran di dalam Gambar Kerja adalah ukuran jadi (finish).
d) Perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang bersamaan dengan
pekerjaan ini sehingga pekerjaan ini terpasang dengan sempurna.
e) Harus diperhatikan terhadap disiplin lain di antaranya pekerjaan instalasi
lain dan perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-
pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam gambar rencana harus
diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasinya. Untuk detail
pemasangan harus konsultasi dengan Direksi/Konsultan Pengawas.
f) Bidang pemasangan harus rata jarak satu sama lain harus lurus dan
sama lebar, pada pertemuan harus saling berpotongan tegak lurus satu

76
sama lain atau sesuai detail Gambar Kerja. Hasil pemasangan harus
rapi.
g) Pada bagian tepi dipasang list sebagaimana ditunjukkan dalam gambar
rencana.

Pasal 14
PEKERJAAN PLESTERAN

1. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING BATU BATA/BATA RINGAN


a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh item pekerjaan plesteran dinding Batu
bata/bata ringan bagian dalam dan bagian luar bangunan serta seluruh detail
ditunjukkan Gambar Kerja.
b. Persyaratan Bahan
 Bahan semen portland digunakan/dipakai harus terdiri dari satu produk,
mutu I dan disetujui Direksi MK serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-8.
 Bahan Pasir harus memenuhi syarat NI-3 dan PUBI-1982.
 Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
 Campuran (aggregate) untuk plesteran harus dipilih yang benar-benar
bersih dan bebas dari segala kotoran, dan diayak dengan ayakan # 1,6 -
2,0mm.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Seluruh plesteran pada dinding Batu bata dengan campuran adukan 1 PC
: 3 pasir, kecuali pada dinding Batu bata semenraam/trasraam/rapat air.
 Pada dinding Batu bata semenraam/rapat air, diplester dengan campuran
adukan 1 PC : 3 pasir (dilakukan pada bagian-bagian yang ditentukan/
disyaratkan dalam detail Gambar Kerja)
 Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata
ayakan seperti yang telah disyaratkan.
 Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus
bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.

77
 Semen portland yang dikirim kesite/lokasi kerja harus dalam keadaan
tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya,
bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
 Tebal plesteran 1,5 Cm dengan hasil ketebalan untuk dinding finish sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja. Ketebalan plesteran
yang melebihi 2 Cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat plesteran, pada bagian pekerjaan yang diijinkan
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Pertemuan antara plesteran dengan jenis pekerjaan yang lain, dibuat naat
(tali air) dengan lebar minimal 7 mm kedalaman 5 mm, kecuali bila
ditentukan lain.
 Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dikerjakan sesudah
plesteran berumur 8 hari (kering betul).
 Kelembaban plesteran harus dijaga hingga pengeringan permukaan
plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penyerapan air
secara cepat.

2. PEKERJAAN PLESTERAN BETON


a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran beton bagian dalam dan
bagian luar bangunan diluar/selain permukaan beton yang diharuskan exposed
finished (finishing expose) serta seluruh detail yang ditunjukan dalam Gambar
Kerja.
b. Persyaratan Bahan
 Semen portland yang digunakan harus dari satu produk mutu kelas I dan
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, serta memenuhi syarat - syarat
yang ditentukan dalam NI-8.
 Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 dan PUBI 1982
 Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10
 Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih dan benar-benar bersih
dan bebas dari segala macam kotoran dan melalui ayakan ukuran # 1,6 -
2,0 mm

78
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Seluruh permukaan pada beton sebelum diplester harus dibuat kasar terlebih
dahulu dengan cara dipahat atau pada saat setelah acuan dibuka, dikamprot
merata dengan adukan 1 PC : 3 pasir atau cara lain yang disetujui
Direksi/MK.
 Sebelum plesteran dilakukan, seluruh permukaan beton serta
disiram/dibasahi dengan air semen.
 Plesteran untuk beton, dipasang dengan adukan kedap air campuran adukan
1 PC : 3 pasir.
 Pasir pasang yang akan dipergunakan untuk campuran harus diayak lebih
dahulu dengan mata ayakan seperti yang disyaratkan.
 Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu
baik dari jenisnya dan disetujui Direksi MK
 Tebal lapis plesteran maksimal 1,00 Cm. Tebal plesteran yang melebihi
1,00cm harus diberi kawat ayam yang digalvanis untuk membantu dan
memperkuat daya lekat plesteran.
 Pertemuan antara plesteran dengan jenis pekerjaan yang lain (kosen dan
sebagainya), dibuat naat (tali air) lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, kecuali
bila ditentukan lain.
 Kelembaban plesteran harus dijaga hingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu cepat dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan dilindungi dari panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat.

Pasal 15
PEKERJAAN SUB LANTAI

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing lantai pada seluruh
detail yang disebutkan atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2. PERSYARATAN BAHAN
a. Semen portland harus memenuhi NI-8, SII 0013 81 dan ASTM C 150-78A.

79
b. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-
80
b. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/0075-
75
c. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal,
AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974
d. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PUBI
1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8)

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir
urug dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan
sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung
maksimal.
b. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil
atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5 dan khusus lantai dasar diperkuat
tulangan wiremesh.
c. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 Cm atau sesuai yang ditentukan/
disyaratkan dalam detail gambar.
b. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya
diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

Pasal 16
PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN / GALVALUM DAN PENUTUP ATAP

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan atap baja ringan dan penutup atap sesuai
dengan yang di tunjukkan dalam detail gambar. Dalam hal ini termasuk
pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan peralatan pembantu
lainnya.
b. Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi

80
lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi
panjang yang terdiri dari :
1) Rangka utama atas (top chord)
2) Rangka utama bawah (bottom chord)
3) Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan
baut menarik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
4) Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap
utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.
c. Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
1) Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
2) Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen
(Fabrikasi),
3) Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
4) Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan
5) Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur
rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur
overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
6) Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
d. Pekerjaan penutup atap meliputi:
1) Bahan Atap : Lembaran zinc alum tebal 0,45mm produk Lokal/Setempat
yang bermutu baik atau dari produk lain yang disetujui Direksi/Konsultan
Pengawas.
2) Bubungan : Dari bahan zinc alum tebal 0,45mm produk Lokal/Setempat
yang bermutu baik dan sesuai dengan genteng yang dipakai baik dalam
warna ukuran yang tepat atau dari produk lain buatan dalam negeri yang
disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
3) Lapisan alumunium foil, lisplank zink alum, lebar 30cm, Plesing 10cm (atap)

2. PERSYARATAN MATERIAL RANGKA ATAP.


a. Material struktur rangka atap
Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties) :
1) Baja Mutu Tinggi G 550
2) Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
3) Tegangan Maksimum 550 Mpa

81
4) Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
5) Modulus geser 80.000 Mpa
b. Lapisan anti karat
Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, Lapisan
anti karat (coating) Galvalume (AZ100):
1) Pelapisan Zinc-Aluminium
2) Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
3) Kelas AZ100
4) katebalan pelapisan 100 gr/m2
5) komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
c. Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplate (top plate) berfungsi
untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
1) Galvabond Z275
2) Yield Strength 250 MPa
3) Design Tensile Strength 150 MPa
d. Brace System (bracing)
1) BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah
(bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
2) LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda
baja ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling)
pada batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur
kuda-kuda tersebut.
3) DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal
antara web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan
letak berdampingan.
4) STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan
bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace
berdasarkan perhitungan desain struktur.
5) Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang
membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan
talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan
material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar
diatas.

82
e. Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung
antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi,
spesifikasi screw sebagai berikut:
1) Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
2) Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
3) Kepadatan Alur 16 alur/inci
4) Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
5) Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
f. Kekuatan Mekanikal
1) Gaya geser satu baut 5,10 KN
2) Gaya aksial 8,60 KN
3) Gaya Torsi 6,90 KN

3. PERSYARATAN PRA-KONSTRUKSI
a. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan
pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat) .
b. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang
dilampirkan pada dokumen tender.
c. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah
alat sambung pada setiap titik buhul.
d. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
e. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi di workshop
permanen dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin
keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
f. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan
penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan,
g. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan
akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).

83
4. PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Rangka Atap :
1) Sebelum pelaksanaan dimulai, Pemborong diwajibkan memeriksa gambar-
gambar pelaksanaan seperti yang dinyatakan dalam Gambar Kerja, serta
melakukan pengukuran-pengukuran setempat yang diperlukan.
2) Pemborong atas dasar Gambar pelaksanaan diwajibkan menyediakan shop
drawing yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu dengan
yang lain, pengakhiran-pengakhiran dan lain-lain yang belum/tidak tercakup
dalam Gambar kerja, namun memenuhi persyaratan pabrik.
3) Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan
aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan
mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
4) Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
5) Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan
mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
6) Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan
desain sistem rangka atap.
7) Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-
reaksi perletakan kuda-kuda.
8) Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng
yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi
baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan
penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba
dilokasi proyek.
9) Jaminan Struktural :
10) Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja
Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.

84
11) Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan
Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-
persyaratan seperti yang tercantum pada “Cold formed code for structural
steel”(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan
desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead and live loads Combination
(Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind load”(Australian Standard
1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-
self drilling-for the building and construction industries” (Australian Standard
3566).
b. Penutup Atap :
1) Sebelum pelaksanaan dimulai, Pemborong diwajibkan memeriksa gambar-
gambar pelaksanaan seperti yang dinyatakan dalam Gambar Kerja, serta
melakukan pengukuran-pengukuran setempat yang diperlukan.
2) Pemborong atas dasar Gambar pelaksanaan diwajibkan menyediakan shop
drawing yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu dengan
yang lain, pengakhiran-pengakhiran dan lain-lain yang belum/tidak tercakup
dalam Gambar kerja, namun memenuhi persyaratan pabrik.
3) Sebelum dimulai pemasangan penutup atap zinkalum, permukaan semua
gording atau rangka bidang, jika perlu dengan mengganjal atau menyetel
bagian-bagian ini terhadap rangka penumpuknya.
4) Sistem pengikatan mengunakan Baut bor (Self drilling screw) type Hexagon
Head HWFTG 12 X 45 dengan EPDM washer.
5) Dalam keadaan apapun juga ganjal tidak boleh dipasang langsung dibawah
plat kait untuk mengatur kemiringan atas.
6) Penyetelan yang tepat akan menjamin kekuatan pengikatan antara
lembaran dan plat kait. Sebaliknya penyetelan yang tidak tepat akan
mengakibatkan gangguan terutama jika jarak penyangga yang kecil.
7) Untuk mendapatkan kekuatan pengikat maksimum, jarak antara penyangga
pertama maupun terakhir atau plat kait terhadap ujung-ujung lembaran
paling sedikit 75 mm.
8) Pada waktu pelaksanaan harus selalu diperiksa dengan seksama, untuk
menghindarkan penggeseran pada pemasangan. Untuk memperbaiki
kelurusan lembaran dapat disetel dengan menarik plat kait menjauhi atau
menekannya kearah lembaran pada saat pemasangan plat tersebut.

85
9) Untuk atap dengan sudut kemiringan yang besar ataupun tegak, harus
dipergunakan pengikat positif (skrup atau baut) untuk mencegah plat
bergerak ke bawah.
10) Penekukan keatas dilakukan pada lembaran bangunan atas yang berada
dibawah penutup ujung atau atau not atap.
11) Tekukan keatas diperlukan untuk semua atap yang mempunyai sudut
kemiringan 15 o agar air tidak masuk dalam bangunan. Penekukan
dilakukan sebelum atau sesudah pemasangan dalam hal terakhir
diperlukan ruang gerak dengan jarak 50 mm pada sisi ujung lembaran untuk
ruang gerak alat teknik.
12) Penekukan ke bawah dilakukan pada lembaran bagian bawah atau sisi
bagian talang dari atap. Fungsinya mencegah mengalirnya air pada sisi
bawah atap ke dalam bangunan.
13) Pada hampir semua pekerjaan pemasangan atap perlu dilakukan
pemotongan-pemotongan lembaran ataupun penutupnya dengan gergaji
atau gerinda, atau juga dilakukan pengeboran lubang-lubang pengikat.
14) Semua sisa-sisa pekerjaan (serbuk gergaji, sisa potongan dan lain- lain
yang berupa kotoran), harus dibersihkan dari atas permukaan atap, agar
tidak terjadi pengaratan.
15) Hasil pemasangan harus datar dengan kelandaian yang cukup agar tidak
terjadi kebocoran.
16) Pelaksanaan pemasangan penutup atap ini, harus mengikuti persyaratan
dari pabrik bahan yang digunakan berikut kelengkapannya serta petunjuk-
petunjuk Direksi MK.

Pasal 17
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-
alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail
yang disebutkan/ditentukan dalam Gambar kerja.

86
2. PERSYARATAN BAHAN
a. Semua bahan/material dalam pekerjaan harus berasal dari produk yang
bermutu baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan
yang telah disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
b. Mekanisme kerja peralatan harus disesuaikan dengan ketentuan Gambar
Kerja.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari plat
alumunium tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak
kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-anak kunci harus disediakan sebuah
lemari anak kunci dengan 'backed enamel finish' dilengkapi dengan kaitan-
kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari ini
harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah.
d. Perlengkapan Daun Pintu :
Untuk bangunan diluar/selain bangunan yang memerlukan persyaratan
khusus, maka perlengkapan daun pintu terdiri dari :
Pintu Kayu
 Kunci pintu dari bahan metal merk Kend, Wilka, atau Griff, finishing nickel,
model 2 slaag, dilengkapi tanda pengenal pada jenis kunci tersebut.
Sebelum dipasang harus diperlihatkan dan disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Lockase dari bahan zincalume merk Kend, Wilka, atau Griff, finishing
stainless steel. Sebelum dipasang harus diperlihatkan dan disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Handel pintu dari bahan stainless steel merk Kend, Wilka, atau Griff.
Sebelum dipasang harus diperlihatkan dan disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Engsel yang digunakan adalah engsel Stainless Steel dengan ukuran
panjang 11-15 cm, dan setiap daun pintu dipasang dengan 3 (tiga) buah
engsel.
 Perletakan dan detail dari kunci dan engsel harus sesuai dengan Gambar
Kerja atau atas petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
Pintu Aluminium
 Kunci pintu dari bahan metal merk Kend, Wilka, atau Griff finishing nickel,
model 2 slaag, dilengkapi tanda pengenal pada jenis kunci tersebut.

87
Sebelum dipasang harus diperlihatkan dan disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Lockase dari bahan zincalume merk Kend, Wilka, atau Griff, finishing satin
nikel. Sebelum dipasang harus diperlihatkan dan disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Handel pintu dari bahan stainless steel merk Kend, Wilka, atau Griff.
Sebelum dipasang harus diperlihatkan dan disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Engsel yang digunakan adalah engsel Stainless Steel dengan ukuran
panjang 11 – 15 cm, dan setiap daun pintu dipasang dengan 3 (tiga) buah
engsel.
 Perletakan dan detail dari kunci dan engsel harus sesuai dengan Gambar
Kerja atau atas petunjuk Direksi MK.
e. Perlengkapan Daun Jendela
Perlengkapan Daun jendela untuk bangunan terdiri dari :
 Grendel terbuat dari Cast Brass merk Kend, Wilka, atau Griff, warna bronze
dipasang 1 buah pada setiap perletakan jendela.
 Engsel jendela yang digunakan adalah engsel Stainless Steel ukuran
panjang 5-10 cm, terbuat dari metal, di pasang 2 buah pada setiap
peletakan jendela.
 Hak angin terbuat dari metal merk Kend, Wilka, atau Griff, ukuran panjang
10-20cm, warna ditentukan kemudian dipasang sebanyak 1 buah untuk
setiap jendela.
 Perletakan dan detail dari grendel, engsel dan hak angin harus sesuai
dengan Gambar Kerja atau petunjuk Direksi/ Konsultan Pengawas.
f. Seluruh kunci pintu yang dipasang dengan anak kunci yang telah direncanakan
dan dapat diatur menggunakan sistem Master Key, Grand Master Key, Great
Grand Master Key, Emergency Master dan Construction Key dari pabrik yang
bersangkutan. Setiap kunci pintu harus dilengkapi dengan 2 (dua) buah anak
kunci, anak kunci Master Key, Grand Master Key, Great Grand Master Key,
Emergency Master dan Construction Key. Untuk Construction Key disupplay 5
(lima) buah.

88
g. Setelah kunci dan penggantung terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan
finish lainnya yang menempel pada kunci dan penggantung harus dibersihkan
dan dihilangkan sama sekali.

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus
disertai brosur/ spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
b. Apabila dianggap perlu, Direksi/Konsultan Pengawas dapat meminta untuk
mengadakan pengujian laboratorium yang dilakukan terhadap contoh bahan
yang diajukan sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya pengujian menjadi
tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
c. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 Cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 Cm (as) dari permukaan lantai ke
atas. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
d. Untuk pintu KM/WC, jarak diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu
sama.
e. Penarik pintu (handle) dipasang 100 Cm (as) dari permukaan lantai setempat.
f. Selama masa pelaksanaan, anak-anak kunci tidak boleh dipergunakan dan
semua harus tersimpan dalam lemari Pengawas. Penggunaan anak kunci
harus seijin Pengawas.
g. Skrup-skrup harus ditanam rapih tanpa merusak daun pintu, kusen, maupun
alat-alat penggantung dan pengunci itu sendiri.
h. Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat-cacat harus diperbaiki
dan diganti atas beban Penyedia jasa sendiri

Pasal 18
PEKERJAAN PENGECATAN

1. PEKERJAAN PENGECATAN DENGAN CAT TEMBOK


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengecatan dinding bagian luar, dinding bagian, dinding partisi, plafon,
expose beton dan bagian lain bangunan sebagaimana yang ditunjukkan/
disebutkan dalam gambar kerja.

89
b. Persyaratan Bahan
 Bahan cat tembok (Elastomeric Weathershield) yang dipakai adalah buatan
dalam negeri setara produk ICI dengan contoh harus mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Warna, type akan ditentukan kemudian.
 Jenis cat finishing/akhir :
» Setara ICI digunakan sebagai cat finishing dinding/beton.
» Pengecatan untuk dinding/beton bagian dalam/luar dilakukan berlapis,
minimal 3 kali/lapis pengecatan.
 Cat Dasar/Plamuur :
» Digunakan Cat setara Merk ICI untuk dinding/beton.
» Lapisan cat dasar minimal 1 lapis sampai rata dan sama tebalnya.
» Bahan pelapis dasar adalah plamur setara merk ICI.
 Kapasitas/daya sebar maksimal 12 m2 per-liter untuk pengecatan 1 lapis.
 Pengecatan dengan campuran air bersih maksimal 20 %.
 Pengeringan minimal setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam
PUBI 1982 pasal 54, NI-4, BS No. 3900-1970, AS K-41 dan sesuai
ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Bahan yang digunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Pemborong harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis
dari pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada Direksi/ Konsultan
Pengawas.
 Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata,
kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
 Sebelum dicat dasar, setelah dinding halus dan rata, dilapis plamur sampai
dua kali lalu diamplas sampai halus dan rata.
 Bidang pengecatan siap dicat setelah seluruh permukaan telah diratakan/
dihaluskan dengan amplas. Plesteran harus betul- betul kering, tidak ada
retak- retak dan telah diterima/setujui Direksi/Konsultan Pengawas.

90
 Sebelum pengecatan dilakukan, Pemborong diwajibkan membuat contoh-
contoh warna, untuk disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
 Pengecatan disyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan
dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang
baik/halus.
 Cat dasar dilakukan setelah seluruh permukaan pengecatan memenuhi
persyaratan dan telah selesainya pekerjaan-pekerjaan yang ada di
dalamnya.
 Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindari terjadinya sentuhan
benda-benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2
jam.

2. PEKERJAAN PENGECATAN BESI


a. Lingkup Pekerjaan.
Meliputi pengecatan permukaan besi (semi duco) meliputi Kusen besi, Daun
Pintu, Tralis, railling tangga dari besi dan lain-lain bagian permukaan besi yang
tampak sesuai yang ditentukan/ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja.
a. Persyaratan Bahan
 Finishing : Bahan cat merk Glotex atau EMCO untuk pengecatan besi.
 Bahan Dasar : memakai cat meni besi terbuat dari campuran zincromate
biasa dipakai dalam perkapalan dan mempunyai sifat melindungi dari karat,
biasa berwarna hijau produksi dalam negeri.
 Bahan Perata dasar menggunakan plamuur/dempul besi produk dalam
negeri atau lokal.
 Type, Warna ditentukan kemudian sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas.
 Pengecatan dilakukan minimal 2 lapis atau sampai memperoleh hasil
penecatan yang rata dan sama tebalnya.
 Bahan menie (primer) digunakan produk dalam negeri kualitas baik,
minimal 1 lapis atau sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata sama
tebalnya.
 Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900:1970/1971, AS K-14 dan NI-4
serta mengikuti ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
 Warna akan ditentukan kemudian.

91
d. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Bahan sebelum digunakan harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
 Bidang permukaan pengecatan harus siap untuk dimulai pekerjaan
pengecatan dan telah disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
 Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu, minyak/lemak dan
"karat" serta dalam keadaan kering.
 Permukaan pengecatan diamplas dengan amplas yang halus untuk
memperoleh permukaan yang halus rata dan bersih dari karat kemudian
didempul dan berikan cat dasar sebelum pengecatan semi duco.
 Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian sampai jenuh.
 Ulaskan satu/dua lapis Metal Primer Red (menie besi) dari produk seperti
jenis yang disyaratkan atau sesuai yang ditentukan oleh pabrik yang
bersangkutan.
 Selanjutnya setelah pengecatan menie besi telah rata dan kering, cat dasar
dilapiskan sampai rata dan sama tebal. Selanjutnya car akhir dilakukan
dengan persyaratan sesuai yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
 Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta telah
mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.
 Pengecatan dilakukan menggunakan kuas bermutu baik atau dengan
spray.
 Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.

3. PEKERJAAN PENGECATAN PLAFON


a. Lingkup Pekerjaan.
Meliputi pengecatan plafond dan Plat Beton yang berfungsi sebagai plafon
serta seluruh detail sesuai Gambar kerja.
b. Persyaratan Bahan
 Bahan cat setara merk ICI warna, type ditentukan kemudian atas petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Jenis Cat Finishing/Akhir :
» Bahan setara Merk ICI digunakan untuk Plafond bagian luar dan dalam.
» Lapisan cat dasar dilakukan minimal 1 lapis merata.
 Kapasitas/daya sebar maksimal 12 m2 per-liter untuk pengecatan 1 lapis.
 Pengencer air bersih maksimal 20 %

92
 Pengeringan minimal 2 jam, lapis berikutnya dapat dilakukan
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam
PUBI 1982, pasal 54, NI-4, BS No. 3900-1970, AS K-14 dan sesuai
ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/ Konsultan Pengawas.
 Pemborong harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis
operatip dari pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada Direksi/
Konsultan Pengawas.
 Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata,
kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
 Sebelum dicat dasar, bahan/permukaan plafond halus dan rata, dilapis
plamur sampai dua kali lalu di amplas halus.
 Bidang pengecatan siap dicat setelah seluruh permukaan diratakan/
dihaluskan dengan amplas. Dasar Plamuur dan permukaan dasar harus
betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Sebelum pengecatan dilakukan, Pemborong diwajibkan membuat contoh-
contoh warna, untuk disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
 Pengecatan disyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan
dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang
baik/halus.
 Cat dasar dilakukan setelah seluruh permukaan pengecatan memenuhi
persyaratan.
 Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindari terjadinya sentuhan
benda-benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2
jam.

4. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengecatan permukaan kosen kayu, daun pintu, daun jendela, list
plafond, railling tangga dari kayu dan lain-lain bagian permukaan kayu yang
tampak sesuai yang ditentukan/ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja.

93
b. Persyaratan Bahan
 Finishing: Bahan cat merk Glotex untuk pengecatan kayu.
 Bahan Dasar : memakai cat meni kayu atau sejenis wood filler dari produksi
dalam negeri.
 Bahan perata dasar : menggunakan plamur/dempul kayu produk dalam
negeri atau lokal.
 Type, Warna ditentukan kemudian sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas.
c. Syarat Pelaksanaan
 Permukaan bidang pengecatan harus licin/halus sebelum dilapis cat.
 Sebelum dicat finish permukaan kayu setelah bersih dari noda, kotoran dan
telah diperhalus dengan amplas kayu harus dilapis dengan cat meni/dasar
yang dilaburkan secara merata dan ditunggu sampai betul-betul kering.
 Setelah Cat meni/dasar benar-benar kering (24 jam minimal) maka pada
bagian permukaan kayu yang terdapat cacat-cacat kayu yang masih ada,
retak/lobang akibat bahan maupun konstruksi, harus dilabur/dipoles dengan
plamuur kayu dan ditunggu kering benar lalu diratakan dengan amplas agar
rata seluruh permukaan kayu.
 Pengecatan baru dapat dilaksanakan apabila permukaan dasar kayu benar-
benar telah kering, rata dan bersih.
 Pengecatan dengan menggunakan kuas yang sesuai dengan lebar/luas
bidang permukaan kayu dan harus dilakukan searah agar dicapai hasil yang
rata dan baik.

Pasal 19
PEKERJAAN ACIAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan beton sloof pagar dan bagian-
bagian lain yang diharuskan diekspos menggunakan acian expose beton serta
seluruh detail yang ditunjukan dalam Gambar Kerja.

2. PERSYARATAN BAHAN
a. Bahan yang digunakan adalah acian dari semen instant setara MU-100, serta
bahan tambahan lain yang diperlukan sesuai rekomendasi dari produsen.

94
b. Bahan yang dipakai dipakai harus terdiri dari satu produk, mutu I dan yang
disetujui Direksi MK serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
c. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10.
d. Bahan acian dibuat dengan komposisi sesuai dengan yang direkomendasikan
dari produsen, hingga mendapatkan campuran yang homogen.
e. Pada permukaan beton sloof, terlebih dahulu dilapisi bahan pendukung (setara
bonding agent MU - L500) sesuai dengan rekomendasi dari produsen, dan atas
persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas.

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Sebelum acian dilakukan, bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran
dan minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan dan kualitas acian.
b. Jika permukaan terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diaci
dengan air.
c. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu
baik dari jenisnya dan disetujui Direksi MK.
d. Hasil ketebalan acian untuk finishing sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
detail Gambar Kerja.
e. Jika diperlukan ketebalan lebih, penebalan dapat diaplikasikan dengan cara
pelapisan berulang (multilayer).
f. Kelembaban acian harus dijaga hingga pengeringan berlangsung wajar, tidak
terlalu cepat dengan membasahi permukaan acian setiap kali terlihat kering
dan dilindungi dari panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penyerapan air secara cepat.

Pasal 20
PEKERJAAN RAILING

1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan Railing finishing cat besi untuk Tangga atau seluruh detail yang
ditunjukkan/disebutkan dalam gambar kerja.

95
2. PERSYARATAN BAHAN
a. Untuk Railling digunakan bahan besi hollow produksi dalam negeri atau yang
beredar dipasaran sekitar lokasi/lokal. Semua bahan dalam pemilihannya
harus disetujui Konsultan Pengawas.
b. Bentuk ukuran sesuai detail dalam gambar kerja.
c. Pemborong harus membuat Gambar Shop Drawing/Penyesuaian pelaksanaan
dan harus diketahui oleh Konsultan Pengawas.
d. Bila ada pengelasan harus dilakukan sesuai prosedur dalam AWS dan AISC
Spesification

3. SYARAT PELAKSANAAN
a. Pekerjaan di bengkel harus berkwalitas tinggi dan tepat ukurannya untuk
pemasangan di lapangan.
b. Pemeriksaan Pekerjaan di bengkel oleh Konsultan Pengawas dapat dilakukan
sewaktu-waktu. Pekerjaan yang dilokasi, pemasangannya dilokasi proyek
harus disetujui Konsultan Pengawas.
c. Bahan akan ditolak tanpa tambahan biaya bila tidak sesuai Gambar Kerja dan
spesifikasi
b. Pemborong memeriksa serta membuat/menunjukkan gambar detail semua
komponen terpakai dalam pekerjaan ini
c. Pemborong wajib bertanggung jawab atas ketepatan ukuran sesuai Gambar
Kerja.
d. Detail sambungan, sudut-sudut pertemuan material sesuai Gambar Kerja, bila
mana perlu wajib menanyakan kepada Konsultan Pengawas.
e. Setelah pemasangan, Pemborong wajib melindungi dari kerusakan akibat
kelalaian pekerjaan dan kerusakan yang timbul menjadi tanggung jawab
Pemborong sepenuhnya tanpa adanya tambahan biaya.

Pasal 21
PEKERJAAN SANITARY

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan yang berhubungan dengan semua kamar mandi
dan toilet yang ada dalam proyek ini yang ditunjukkan dalam tabel/schedule

96
spesifikasi Sanitair, serta lokasi penempatannya dan seluruh detail dinyatakan/
ditunjukkan dalam gambar kerja untuk konstruksi.

2. PERSYARATAN BAHAN
a. Pemasangan Closet WC, Urinoir, dan Wastafel :
Tipe sanitair yang akan dipakai adalah sebagai berikut :
1) Closet Duduk
Closet Duduk untuk KM/WC umum menggunakan bahan porselen, produk
Toto atau setara, warna putih.
2) Closet Jongkok
Closet Duduk untuk KM/WC umum menggunakan bahan porselen, produk
Toto atau setara, warna putih.
3) Urinoir
Urinoir untuk KM/WC umum dan rawat inap menggunakan bahan porselen,
produk Toto atau setara, warna putih. Sementara urinoir untuk KM/WC
disabled bahan porselen, produk Toto atau setara, warna putih.
4) Wastafel
Wastafel untuk KM/WC menggunakan bahan porselen, produk Toto atau
setara, warna putih.
5) Sink Dapur
Sink untuk pantry menggunakan produk Toto atau setara.
b. Pemasangan Kran, Floor Drain, dll.
1) Kran air menggunakan produk Toto atau setara.
2) Floor drain menggunakan produk Toto atau setara.
3) Jet washer menggunakan produk Toto atau setara.
4) Shower Spray menggunakan produk Toto atau setara.
5) Towel Bar menggunakan produk Toto atau setara.
6) Sanitary napkins menggunakan produk Toto atau setara.
7) Shower tray menggunakan produk Toto atau setara.
8) Shop holder menggunakan produk Toto atau setara.
9) Grab bar menggunakan produk Toto atau setara.
10) Gantungan baju menggunakan produk Toto atau setara.

97
3. Pemasangan
Pemasangan peralatan/perlengkapan harus dilakukan oleh ahli pemasangan
barang sanitair berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan dengan hati-hati dan
rapi.
a. Pemasangan closet duduk, urinoir dan wastafel
Penyekrupan alat-alat perlengkapan yang akan dipasang ini ke lantai atau
dinding dengan ticher. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus
disesuaikan dengan gambar untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari
produsennya dalam brosur. Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan
dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi
plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran
b. Pemasangan alat-alat sanitair lain
Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan
disekrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak
bercacat sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan
dipasang dengan rapih. Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai,
harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga
bidang atas floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai. Paper holder,
tempat sabun, tempat tissue, hanya dipasang pada setiap toilet yang memiliki
closet duduk. Tinggi pemasangan pada dinding + 100 cm di atas lantai.

4. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus
disetujui Direksi/Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan
Pemborong.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Pemborong harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai dengan gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka Pemborong harus segera melaporkannya kepada Direksi/
Konsultan Pengawas.

98
e. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
g. Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Pemborong, selama
kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
h. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna,
rapi dan lancar dipergunakan.

99
BAB IV
URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

Pasal 22
PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING, SANITASI & DRAINASE

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Ketentuan Umum
Pekerjaan mekanikal yang dimaksud adalah pemasangan instalasi air, dan
perlengkapannya yang meliputi penyediaan dan pemasangan :
1) Instalasi air bersih.
Penyediaan air diperoleh dari sumur dalam (deep well) dengan
pemasangan dan pengeboran kapasitas 150 I/m lengkap dengan level
control (radar) untuk automatic on/off pompa yang langsung distribusikan
untuk melayani setiap fixtures unit kran dan bak mandi. Pipa dan perangkat
instalasi air bersih termasuk tangki/water harus sesuai dengan standar yang
disyaratkan.
2) Instalasi air bekas, air kotor, dan air hujan :
a) Pekerjaan Air kotor berasal dari (WC, Urinoir), disalurkan ke
pembuangan biofil.
b) Pekerjaan Air Buangan berasal dari (Floor Drain, Lavotory) disalurkan
ke sumur resapan / Saluran sekeliling bangunan.
c) Pekerjaan Air Buangan dari dapur di salurkan ke grease trap.
d) Seluruh instalasi plumbing dan drainase harus dilaksanakan sesuai
gambar perencanaan dan peraturan yang berlaku.
3) Perlengkapan sanitasi (Sanitasi Fixtures)
Merk dan Type dari perlengkapan ini agar mengikuti ketentuan yang telah
ditetapkan.
4) Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk pipa-pipa
disesuaikan dengan kondisi sehingga memudahkan pemasangan dan
perbaikan bila ada perubahan.

100
b. Pengendalian
1) Pemborong diharuskan :
a) Mengirimkan contoh bahan yang akan digunakan, komplit.
b) Menyerahkan brosur dan gambar detail peralatan yang akan
digunakan sebelum dilakukan pemasangan untuk disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas/Perencana.
c) Menyediakan peralatan yang baik untuk pelaksanaan seperti water pas,
water pump, pipe cutter dan lain-lain.
2) Apabila ternyata Direksi meragukan kualitas bahan atau alat tertentu, maka
bahan tersebut akan dikirim ke Laboratorium Penyelidikan Mutu Barang
atas biaya Pemborong, dan/atau bila ternyata kualitas bahan/alat tersebut
tidak sesuai dengan yang disyaratkan maka bahan/alat dimaksud harus
segera diganti.
3) Bahan yang dinyatakan tidak baik oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas/Perencana di lapangan, maka Pemborong harus menyingkirkan
bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 1 x 24 jam, sejak
tanda penolakan diputuskan.
c. Gambar-gambar
1) Pemborong wajib membuat gambar detail untuk pelaksanaan pekerjaan
(Shop Drawing). Gambar ini harus disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas/Perencana.
2) Gambar Kerja & Gambar detail untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada
di lapangan setiap waktu. Gambar tersebut dalam keadaan jelas, dapat
dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan terakhir.
3) Ukuran pokok dan pembagian, seluruhnya telah tercantum dalam Gambar
Kerja dan detail. Ukuran tersebut merupakan ukuran efektif/bersih, atau
ukuran dalam keadaan jadi, oleh karena itu dalam pelaksanaan maupun
pemesanan ukuran-ukuran harus diperhitungkan.
4) Pemborong diharuskan membuat Gambar Instalasi yang sebenarnya
terpasang (As Built Drawing). Gambar ini harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Perencana, sebelum acaraa serah terima pekerjaan.
5) Gambar as built setelah terlaksana harus segera di produksi, jadi proyek
selesai 3 hari kemudian gambar as built sudah harus diterima.

101
d. Pekerjaan Pelaksanaan
1) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh tenaga-tenaga ahli
dan terampil. Untuk pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan
surat pernyataan yang mem-buktikan bahwa pelaksananya memang
mempunyai pengalaman dan kecakapan sesuai dengan yang disyaratkan.
2) Sebelum melaksanakan Pekerjaan Instalasi, Pemborong diwajibkan
memastikan lintasan dan posisi dari Instalasi Listrik, Ground Sistim, Air dan
Sanitari yang ada hubungannya dengan Pekerjaan Mekanikal ini, dalam
bentuk shop-drawing.
3) Jika didalam pelaksanaan pekerjaan ada salah satu bagian Instalasi yang
sukar dilaksanakan, Pemborong wajib membuat laporan tertulis dan hal
tersebut segera dibicarakan dengan Konsultan Pengawas/Perencana.
4) Pekerjaan bisa dianggap selesai dan diterima apabila telah dilakukan test,
dan dinyatakan baik secara tertulis oleh Konsultan Pengawas/Perencana.

2. PEKERJAAN INSTALASI PENYEDIAAN AIR BERSIH


a. Lingkup Pekerjaan
1) Seluruh Instalasi pemipaan air bersih di dalam dan luar bangunan
menggunakan pipa Poly Propelene Random (PPR – PN – 10).
2) Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang
meliputi pemipaan riser, dari top reservoir, pemipaan pada instalasi pompa
dan pemipaan distribusi pada setiap titik pengeluaran.
3) Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya
closet, wastafel, urinal dan lain-lain.
4) Pengadaan dan pemasangan top reservoir (roof tank) =lengkap steel base
frame, outlet dan inlet atau man hole.
5) Lingkup pengadaan pompa Deep Weel
6) Material yang cacat akan ditolak.
7) Pengadaan dan pemasangan perlengkapan, material dan instalasi lain
yang tidak disebutkan di dalam rks dan gambar perencanaan namun secara
sistem peralatan, material dan instslasi tersebut diperlukan, agar sistem
berfungsi dengan sempurna.
8) Bahan pipa, fitting dan perlengkapan lainnya harus mempunyai kualitas
yang lebih baik dan sesuai dengan standard.

102
b. Pelaksanaan
1) Sambungan pipa digunakan cara sambungan ulir, flange atau victaulic ,
pemanasan, socket , elbow, tee. sesuai dengan ukuran masing-masing.
Penyambungan dengan ulir harus terlebih dahulu dilapisi dengan red lead
cement.
2) Pada bagian-bagian khusus, digunakan sambungan flanged dilas, dimana
penyambungan dengan menggunakan flange ini perlu dilengkapi dengan
Ring Type Gasket untuk menjamin kerapatan dan kekuatan sambungan
tersebut.
3) Semua pemipaan pada hunian harus terproteksi dan tertanam pada beton
bangunan .
4) Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan
doop/plug atau blind-flanged.
5) Pipa-pipa harus diberi gantungan, pipa tegak dan harus diklem pada jarak
setiap 2 m juga pada setiap percabangan dan belokan.
6) Pengurugan pipa-pipa ini dilakukan setelah hasil test baik dan disetujui
Konsultan Pengawas/Perencana.
7) Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam diharuskan diberi
pelindung dengan Lead Meni, untuk yang ditanam di tanah ditambah
lapisan pelindung Water Proofing kwalitas baik. Pekerjaan Water Proofing
harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga tidak ada bagian permukaan pipa
dan fitting yang tidak terkena Water Proofing.
8) Pipa yang melintasi jalan harus dilindungi beton/ubin dan diurug dengan
pasir. Kedalaman pipa minimal 80 cm dari permukaan bawah pasangan
batu pondasi jalan.
9) Pipa-pipa distribusi sebelum disambungkan ke fixtures harus ditest terlebih
dahulu dengan tekanan uji Hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (Working Pressure) dimana dalam waktu minimum 1 x 24 jam
(disesuaikan dengan instruksi Konsultan Pengawas/Perencana) tidak boleh
mengalami penurunan takanan/mengalami kebocoran.
10) Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan,
alat-alat yang diperlukan dan biaya perbaikannya ditanggung oleh
Pemborong.

103
11) Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu,
kemudian sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/1
chlor dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas dengan
air bersih.

3. PEKERJAAN INSTALASI AIR BEKAS, AIR KOTOR, DAN VENT


a. Bahan.
1) Pipa air kotor, air buanganan pipa vent menggunakan pipa PVC,
berkatagori class AW (10 kg/cm²) JIS K 6742.
Tebal dinding pipa PVC tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :
Diameter Dalam Tebal Dinding Minimum
 25 s/d  40 mm 1,5 s/d 2,05 mm
 50 s/d  75 mm 2,15 s/d 3,05 mm
 80 s/d  125 mm 3,5 s/d 4,4 mm
 150 s/d  200 mm 5,5 s/d 6,4 mm
 200 s/d  250 mm 7,5 s/d 8,3 mm
 250 s/d  keatas 8,5 s/d 10,3 mm

2) Pipa air kotor, bekas, dan riser air hujan menggunakan PVC class AW
termasuk fitting dan assesories.
3) Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan Solvent Cement yang
berkualitas baik. Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang
akan disambung lebih dahulu harus dibersihkan, bebas dari kotoran, air dan
lain-lain. Solvent Cement harus merata pada bagian permukaan yang akan
disambung.
b. Pelaksanaan.
1) Di lantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
2) Sambungan-sambungan antara pipa PVC diberi Solvent Cement dari
kualitas baik yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/Perencana.
3) Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus
ditutup dengan doop atau plug, dengan bahan material yang sama.
4) Pipa-pipa sebelum disambung harus di test dahulu terhadap kebocoran, hal
ini dilakukan sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan

104
5) Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam ditanah, pada
setiap jarak 3 m harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5
krl, pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan
dan belokan.
6) Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian
pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai dasar.
7) Pada pipa riser pipa air kotor, air bekas, air bersih dan air panas di ujung
lantai 3, harus di dop untuk penyambungan pada pembangunan/instalasi
berikutnya.
8) Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian
dengan panjang pipa maksimum 50m, dalam hal ini lokasi setiap toilet perlu
diperhatikan.
9) Selain mengikuti ketentuan seperti tercantum diatas, semua Pekerjaan
Instalasi Pipa untuk Air Kotor, Air Bekas, dan Air Hujan harus sesuai
ketentuan seperti di bawah ini:
 Penanaman pipa pada tembok harus tertutup Pekerjaan Finishing
sesuai gambar.
 Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa
busuk yang keluar, dan tidak ada rongga-rongga udara, letaknya harus
lurus. Untuk pipa mendatar harus dibuat kemiringan minimal 1% (satu
persen).
 Setiap pencabangan arah dibuat dengan Y (wai) atau TY (tiwai) sanitari
dan dilengkapi lobang pembersih (clean out), kecuali ditentukan lain
dalam gambar.
 Pada ujung buntu dilengkapi dengan lobang pembersih (clean out), dan
diperlukan adanya lobang-lobang pemeriksa (lobang control).
 Untuk menghindarkan hawa busuk di dalam ruangan perlu pipa vent
(pelepas udara), yang dipasang pada pembuangan air kotor dan air
bekas pada tempat-tempat tertentu
 Di ujung pipa-pipa induk air kotor digabungkan menjadi satu pipa vent
menuju atap dengan diameter 3" (atau sesuai gambar).
 Ujung-ujung pipa dan lobang-lobang harus didoop/plug selama
pemasangan, hal ini dimaksudkan untuk mencegah masuknya
kotoran/serangga ke dalam pipa.

105
 Pipa-pipa PVC yang tertanam di tanah yang melintasi jalan harus
dilindungi dengan pipa besi BSP medium class, pada setiap jarak 3 m
dan pada kedua ujung pipa besi diberikan bantalan beton.

4. PEKERJAAN INSTALASI PIPA DAN SALURAN PEMBUANGAN DI DALAM


TANAH
a. Pekerjaan Galian Tanah
1) Galian tanah dilaksanakan untuk :
- Semua pemasangan pipa dan saluran-saluran pembuangannya.
- Semua bagian bangunan-bangunan yang masuk ke dalam tanah antara
lain bak-bak kontrol, tangki septik dan lain sebagainya.
2) Pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas pipa
sampai ke permukaan jalan atau tanah aspal ditambah tebal lapisan pasir
di bawah pipa. Galian dinyatakan selesai setelah diperiksa dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas/Perencana.
3) Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan (kelongsoran tanah dan lain-lain)
adalah menjadi tanggung jawab Pemborong dan sudah termasuk dalam
harga penawaran, Pemberi Tugas tidak menerima adanya claim/tuntutan
terhadap hal-hal tersebut.
4) Penggalian tanah untuk selokan, pemasangan pipa dan perlengkapannya
harus diikuti pula dengan penimbunan kembali dengan segera, sesuai
dengan cara-cara yang disebut dalam Pasal berikut dalam Rencana &
Syarat ini.
5) Pada dasarnya pekerjaan galian tanah ini mengikuti ketentuan yang telah
ditentukan.
b. Pekerjaan Urugan Tanah
1) Pekerjaan urugan tanah harus sesuai dengan syarat- syarat yang telah
ditentukan.
2) Pemasangan pipa di dalam tanah harus tertutup sekelilingnya oleh pasir
sesuai ketentuan yang tercantum pada ayat 3.b dibawah ini.
3) Urugan tanah untuk pemasangan pipa, baru dilaksanakan setelah
pengurugan pasir di sekeliling pipa yang dipasang telah selesai; dan harus
minta persetujuan Konsultan Pengawas/Perencana terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan.

106
c. Pekerjaan Urugan Pasir
Pekerjaan urugan pasir ini harus memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
Urugan pasir dilakukan pada sisi kanan, kiri dan bawah dengan tebal
masing-masing radius 10 cm, khusus pipa yang memotong jalan harus
diurug sekeliling pipa dengan tebal 10 cm dan di atasnya dilindungi dengan
plat beton atau ubin beton.

5. PEKERJAAN TEST INSTALASI AIR (TEST COMMISIONING)


a. Instalasi Air Bersih.
1) Pipa instalasi air bersih siap terpasang seluruhnya.
2) Siapkan alat pengisi air, dop ujung, pompa sistim mekanik dan alat ukur
tekanan/pressure gauge.
3) Hubungkan antara pipa dari, dan ke pipa input instalasi bangunan,
pengetesan dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang
pipa maksimal 50 meter.
4) Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa
penekan yang dapat mencapai tekanan 10kg/cm2, pipa kran yang
berhubungan dengan instalasi seluruh posisi ditutup dengan plug sesuai
dimensi kran.
5) Pipa instalasi siap ditest, pompa penekan dijalankan sampai 1,5 kali
tekanan kerja selama 24 jam.
6) Untuk pemeriksaan tekanan bisa dibuatkan daftar, dalam daftar ini
tercantum tekanan per-jam maupun keadaan cuaca pada saat test pipa
dilakukan.
b. Pegetesan Instalasi Air Kotor, Air Hujan dan Air Bekas.
1) Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang.
2) Test dilakukan dengan cara mengisi pipa dengan air yang pada bagian
ujung lainnya ditutup dan dihubungkan dengan balon pada ketinggian
tertentu, demikian seterusnya bagian demi bagian sampai dengan yang
terhubung dengan saluran pembuangan.
3) Untuk air kotor, air diguyurkan dari pipa outlet monoblok dan peralatan
sanitasi lainnya. Proses seperti diatas dilakukan.
4) Demikian pula dengan test air bekas.
5) Test ini dilakukan lantai demi lantai.
107
6) Untuk instalasi saluran air hujan, dapat dilakukan dengan
pengisian/mengguyur air yang cukup banyaknya dari lantai teratas ujung
terbawah ditutup rapat.

6. PEKERJAAN POMPA PLUMBING SERTA SYARAT-SYARATNYA


a) U m u m
Pompa air berfugsi untuk mensuplay kebutuhan air bersih
b) Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah Pengadaan dan pemasangan
peralatan utama sistem air bersih, yaitu ; power/ control panel, pompa
penguras, pompa jet pump , pompa booster, sistem pemipaan, berikut
peralatan pendukungnya, seperti; valve-valve, reducer, elbow, flanged,
support/ bracket, water level control dan lain-lain sampai kesetiap fixture
pengeluaran
c) Pemasangan
1) Sebelum memulai pekerjaan, pelaksanaan harus memeriksa dan
memahami pekerjaan lain yang ada dalam proyek ini, apabila pelaksanaan
pekerjaan dari pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan
kelancaran pengerjaan instalasi pompa air ini sendiri. Apabila terjadi suatu
keadaan dimana pelaksana ini tidak mungkin menghasilkan kualitas yang
terbaik, maka pelaksanaan ini wajib memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi Konsultan Pengawas/Perencana dan mengajukan saran-saran
perubahan/perbaikan. Apabila hal itu tidak dilakukan, maka pelaksana ini
tetap bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin ditimbulkan.
2) Pompa yang dipergunakan harus dipasang seperti rekomendasi dari pabrik
pembuatnya.
3) Semua pompa air dengan motornya harus benar-benar terpasang baik
sebelum distart.
4) Pompa dipasang diatas pondasi beton sesuai dengan gambar
perencanaan. Berat pondasi minimal 2 x dari berat pompa. Isolasi
Vibration/Damper dipasang diantara base plate pompa dan pondasi beton.
5) Pembuatan pondasi beton disesuaikan dengan base plate dari pompa yang
akan dipasang dan telah disetujui oleh Direksi Konsultan
Pengawas/Perencana sehingga baut yang ditanam pada pondasi beton
sesuai dengan lubang baut pada base plate.
108
6) Semua baut-baut dan clamp pengikat harus tertanam didalam pondasi atau
pada tempat lainnya dengan baik dan tepat, dan untuk itu pelaksana
harus memberikan informasi yang tegas dan jelas kepada Direksi Konsultan
Pengawas/Perencana.
d) Pengujian
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pihak kontraktor harus
melaksanakan pengujian-pengujian terhadap pompa beserta instalasi dan
accessories lainnya sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi.
Pengujian-pengujian ini harus disaksikan oleh Direksi Konsultan
Pengawas/Perencana. Pengujian final dari pompa beserta instalasinya harus
menghasilkan kapasitas dan head yang sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan. Pelaksana diwajibkan untuk menyediakan fasilitas pengujian.
e) Sistem Kerja Pompa
Pompa bekerja secara automatic dengan menggunakan Water level control /
Manual dimana pompa dapat dimatikan dan dihidupkan pada saat dibutuhkan.
Seluruh data teknis pompa mengikuti ketentuan pada gambar data pompa.

Pasal 23
PEKERJAAN SISTEM CATU DAYA DAN DISTRIBUSI LISTRIK
1. UMUM
Pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama
masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
catu daya dan distribusi listrik dapat beroperasi dengan baik dan benar.

2. LINGKUP PEKERJAAN SISTEM CATU DAYA DAN DISTRIBUSI LISTRIK :


a. Penyambungan daya listrik tegangan Menengah & Tegangan Rendah dari
PLN
b. Pengadaan dan pemasangan Instalasi tegangan menengah, Panel tegangan
mengengah dan Trafo lengkap dengan support dan accessoriesnya.
c. Pengadaan dan pemasangan Instalasi kabel tegangan menengah, daei Panel
tegangan mengengah dan Trafo lengkap dengan support dan accessoriesnya.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel distribusi tegangan
rendah (PUTR), panel-panel sub-distribusi (PSD), panel-panel penerangan/
daya dan panel-panel tegangan rendah lainnya sesuai dengan gambar
109
perancangan.
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah
0,6/1 kV lengkap dengan cable fitting dan paralatan bantu lainnya (sesuai
gambar perancangan):
1) Dari PUTR menuju DB, menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY,
NYM , NYFGbY dengan ukuran sesuai gambar perancangan.
2) Dari DB menuju ke pompa menggunakan kabel tegangan rendah jenis
NYY/NYFGbY.
3) Dari DB menuju ke lighting dan stop kontak, menggunakan kabel tegangan
rendah jenis NYM.
f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pembumian lengkap
dengan kotak kontrol, elektroda pembumian dan peralatan bantu lainnya.
g. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar
dapat beroperasi dengan baik (pekerjaan bak kontrol, peralatan bantu rak kabel
dan peralatan bantu lainnya).

3. KOORDINASI
a. Adalah bukan tujuan spesifikasi teknik ini atau gambar-gambar perancangan
untuk menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-
peralatan dan sambungan-sambungannya. Kontraktor harus melengkapi dan
memasang seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan.
b. Gambar-gambar perancangan hanya menunjukkan secara umum tentang
posisi dari peralatan-peralatan, pengkabelannya dan lain-lain. Kontraktor harus
mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan yang disesuaikan dengan
keadaan bangunan sebenarnya, tanpa tambahan biaya.
c. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi teknik tapi tidak ditunjukkan
pada gambar perancangan atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.

4. STANDAR DAN PERATURAN


Sebagai dasar perancangan digunakan standar dan peraturan yang berlaku :
a. Pertimbangan-pertimbangan Pra Rancangan Teknik Elektrikal.
b. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL2000), SNI 04-0225-2000.
c. Standar Industri Indonesia (SII).
d. Standar PLN dalam wilayah daerah setempat.
e. Standar negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IECVDE, DIN,NEMA,

110
JIS, NFPA, dan lain-lain.
f. Peraturan-Peraturan lain yang terkait.

5. PEKERJAAN TERKAIT
Referensi bagi pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan ini adalah :
a. Diesel engine generator set
b. Panel Distribusi tegangan rendah (PDTR)
c. Pembumian
d. Kabel tegangan rendah
e. Penerangan dan kotak-kontak
f. Penangkal petir
g. Pekerjaan Horn Sirene

6. GAMBAR KERJA DAN PETUNJUK INSTALASI


a. Kontraktor harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal-hal sebagai
berikut:
1) Gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan secara detail tentang
pemasangan (instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya
dengan pekerjaan lain.
2) Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi elevasi, pengkabelan serta
detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau pada ruangannya.
3) Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan.
4) Brosur katalog yang lengkap tentang ukuran-ukuran peralatan, cara- cara
pemasangan dan persyaratannya, serta diagram pengkabelannya dari
peralatan-peralatan utamanya.
b. Kontraktor juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian
tertentu yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas/MK.

7. GAMBAR INSTALASI TERPASANG DAN PETUNJUK OPERASI


Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar instalasi terpasang (as
built drawing) yang telah disetujui Konsultan Pengawas, kepada Pemberi tugas
sebanyak 3 set terdiri dari 1 set transparan dan 2 set cetak biru. Bila pekerjaan
telah selesai dan paling lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.
Kontraktor harus menyerahkan 3 set buku berisi petunjuk operasi dan
perawatan dari seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemilik paling lambat
30 hari kalender setelah serah terima pertama.

111
Kontraktor bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemilik,
sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/ mengoperasikan
seluruh sistem dengan baik.

8. MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI


a. Setelah serah terima kedua Kontraktor/Supplier harus memberikan garansi
terhadap peralatan-peralatan yang dipasang dan mengadakan pemeliharaan/
service selama masa yang ditentukan yaitu
1) Garansi selama 1 tahun
2) Pemeliharaan selama 6 bulan.
b. Selama masa pemeliharaan Kontraktor diwajibkan
1) Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan.
2) Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai
dengan persyaratan pabrik.
3) Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemilik, sehingga petugas tersebut
mahir dalam menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang dipasang.

9. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 3 copy operating/maintenance dan repair manual, atas
biaya Kontraktor.

10. PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL


a. Umum
Semua material yang dipasok dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah beriklim tropis.
Material-material harus dari produk dengan kualitas baik dan produksi terbaru.
Untuk material-material, maka Kontrktor harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order
pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
b. Daftar Material
Semua material yang ditawarkan, Kontraktor wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan : merk, tipe, kelas lengkap dengan brosur/katalog dilampirkan
saat tender. Daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen berupa
barang produksi.

112
c. Penyebutan Merk/Produk Pabrik
Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa
merk tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau
komponen tertentu terutama untuk material-material listrik utama, maka
Kontraktor wajib melakukan didalam penawarannya material yang dalam taraf
mutu/pabrik yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan, terjadi bahwa material yang disebutkan
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan oleh
sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas/MK,
Konsultan Perencana dan Pemilik, maka dapat dipikirkan penggantian
merk/tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor.

Pasal 24
PEKERJAAN PANEL TEGANGAN RENDAH

1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pernasangan, penyambungan, pengujian
dan perbaikan selama masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait dengan
pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.

2. TYPE DAN MACAM


Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus
ada seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk
beroperasi pada tegangan 220/380 V, 3 fasa, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly grounded
dan harus dibuat mengikuti standar PUIL, IEC, VDE/DIN, BS, NEC dan peraturan
lain yang terkait.
a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed),
column/wall mounting atau free standing untuk pasangan dalam (indoor use)
lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :
 PUTR
 DB
b. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar perancangan sebagai panel yang masuk dalam

113
lingkup pekerjaan.

3. KARAKTERISTIK
 tegangan kerja : 400 V
 tegangan uji : 3.000 V
 tegangan uji impulse : 20.000 V
 frekuensi : 50 Hz

4. PERSYARATAN-PERSYARATAN KERJA STARTER MOTOR Y - D


Kerja starter motor Y-D adaiah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat
dihidupkan secara manual atau remote. Masing-masing starter motor Y-D terdiri
dari :
 3 buah kontaktor daya
 1 buah thermal overload relay
 1 buah timer motor
 1 buah tombol start stop
 1 buah saklar pilih 3 posisi (local, stop, remote)
 3 bh lampu indicator
0 Merah : fault
0 Hijau : stop
0 Orange : start
 Khusus untuk peralatan digunakan solid state dan inverter untuk peralatan-
peralatan yang memerlukan pengaturan variable speed atau pun pengaturan
starting.

5. KONSTRUKSI
a. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh
petugas, misalnya seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus
tenaga mini (MCB), pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan
tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
b. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan.
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat
kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas/operator.
d. Panel harus dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi

114
penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat
dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masing-masing terpisah satu
dengan yang lain dengan alat pemisah.
e. Tiap panel harus terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut
 ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat
dilepaskan dengan baud setelah switchgear dimatikan.
 ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang
dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa,
sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah
off/mati.
 letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan
ketinggiannya.
 finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
 semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium
 semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah
pengelasan, kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat
dengan cars galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc
Chromate Primer".
 pengecatan akhir dilakukan dengan empat lapis cat oven atau cat
"powder coating", warna abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas/Pemilik Proyek.
f. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan mini circuit breaker
(MCB) dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity) sekurang-kurangnya
4,5 simetris.
g. Circuit Breaker lainnya harus dari tipe Moulded Case Circuits Breaker (MCCB)
atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar
perancangan dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar
perancangan.
h. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari tipe automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit. MCCB utama dari setiap
panel daya (power panel) harus dilengkapi dengan "Phase Failure Relay" dan
kabel kontrol harus tahan api.
i. Busbar utama dalam panel harus dipasang mendatar dibagian bawah/atas dan
mempunyai kemampuan hantaran arus terus menerus sekurang kurangnya

115
sebesar 1,5 (satu setengah) kali rating ampere frame pemutus tenaga utama.
Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% .
Busbars harus dicat dengan warna sesuai dengan aturan dalam PUlL 2000;
Fasa : merah, kuning, hitam
Netral : biru
Pembumian : hijau - kuning.
j. Kontaktor magnetik harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan
kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 Hz dan tahan
bekerja terus menerus pada 10 % tegangan lebih dan harus pula dapat
menutup dengan sempurna pada 85 % tegangan nominal.
k. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
 fungsi peralatan dalam panel
 posisi terbuka atau tertutup
 arah putaran dari handel pengontrol dari switch
 dan lain-lain.
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.
l. Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak dapat memberikan sertifikat
pengujian yang diakui oleh PLN (LMK) :
 pengujian kekuatan tegangan impuls
 pengujian kenaikan suhu/temperatur
 pengujian kekuatan hubung singkat
 pengujian untuk alat-alat pengaman
 pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan apa yang dimaksud
 pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
 pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
 pemeriksaan kontinuitas rangkaian.

Pasal 25
PEKERJAAN KABEL DAYA
1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian
dan perbaikan selama masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait dengan
pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga ahli. Dalam lingkup ini termasuk

116
seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun
tambahan-tambahan lainnya.

2. TIPE DAN MACAM


Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan
tipe yang sesuai dengan gambar perancangan (NYA, NYM, NYY, NYFGbY, 0,6/1
kV) kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standar SII atau SPLN.

3. PEMASANGAN DAN INSTALASI


a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
peraturan PUIL 2000 dan LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih
kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali dipersyaratkan
lain, konduktor yang dipakai ialah dari tipe :
 Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan konduit uPCV high impact.
 Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY, dan penerangan luar/jalan dengan
menggunakan kabel NYFGbY.
 Untuk kabel dari diesel generator set menuju ke PUTR menggunakan kabel
jenis NYY.
 Untuk kabel-kabel dari Trafo menuju ke PUTR menggunakan kabel jenis
NYY.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton)
harus dimasukkan dalam konduit galvanis, ukuran disesuaikan dengan kabel
yang dilindungi.
b. "Splice" / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik
dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bisa dicapai (accessible). Sambungan pada kabel sirkit
cabang harus dibuat secara mekanis dan harus kokoh secara elektrik, dengan
cara "solderless connector". Jenis kabel tekanan, jenis compression atau
soldered.

117
Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor--
konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada
kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua
sambungan kabel baik di dalam kotak sambung, panel ataupun tempat lain
harus menggunakan konektor terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan
porselen, bakelite atau PVC, ukurannya disesuaikan dengan ukuran kabelnya.
c. Bahan lsolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, pita sintetik, resin, splice case compostion dan lain-lain harus dari tipe
yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan dan lain-lain tertentu harus
dipasang dengan cara yang disetujui menurut anjuran badan yang berwenang
dan atau pabrik pembuatnya.
d. Sambungan
 Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-
kotakpenyambung yang khusus untuk itu (misalnya kotak sambung dan
lain- lain). Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan
Pengawas/MK.
 Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna atau nama masing-
masing dan harus diadakan Pengujian tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan. Hasil Pengujian harus tertulis dan
disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
 Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
 Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC
/ protolen yang khusus untuk listrik.
 Penyekat khusus harus digunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
 Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
suhu-suhu pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus dibuka
selama pengecoran.
 Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm atau sekurang-kurangnya

118
2,5 mm.
e. Saluran Penghantar dalam Bangunan
 Untuk instalasi penerangan di tempat-tempat tanpa plafon gantung, saluran
penghantar (konduit) harus ditanam di dalam beton.
 Untuk instalasi penerangan di tempat-tempat dengan plafon gantung,
saluran penghantar (konduit) harus ditempel pada beton atau dipasang
diatas rak kabel dengan tidak membebani plafon.
 Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, digunakan saluaran
beton, kecuali untuk penerangan taman, digunakan pipa galvanis dengan
ukuran sesuai dengan ukuran kabelnya. Saluran beton dilengkapi dengan
hand hole untuk belokan-belokan.
 Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa konduit sekurang-
kurangnya 5/8" diameternya. Setiap pencabangan maupun pengambilan
keluar harus menggunakan kotak sambung yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam kotak
sambung.
 Kotak sambung yang terlihat dipakai kotak sambung dengan tutup blank
plate stainless steel, tipe "star point".
 Ujung pipa kabel yang masuk ke panel dan kotak sambung harus dilengkapi
dengan "socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel.
Bila ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka
lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan ke pipa PVC dan pipa harus
diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.
f. Pemasangan Kabel dalam Tanah
 Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 800 mm.
 Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan bata
merah, dan diberi pasir, ditanam minimal sedalam 800 mm.
 Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 1.000 mm dan dilindungi
dengan pipa Galvanized dengan diameter minimum 2 kali diameter kabel.
 Kabel-kabelyang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa
galvanis atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW, kabel
harus berjarak tidak kurang dari 300 mm dari pipa gas, air dan lain-lain
 Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih
dari bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu,

119
kotoran bahan kimia dan sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi dengan
pasir kali setebal 100 mm. kemudian kabel diletakkan, diatasnya diberi bata
dan akhirnya ditutup dengan tanah urug.
 Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung.
harus mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel
dalam tanah.
 Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan marking yang jelas
pada jalur-jalur penanaman kabelnya. Agar memudahkan didalam
pengoperasian, pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan akibat
tergali/tercangkul.

4. PENGUJIAN
a. Pengujian Pabrik
 Pengujian Individual
Pengujian dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari Pengujian
Sbb :
 pengujian ukuran tahanan hantaran
 pengujian dielektrik
 pengukuran loss factor
 Pengujian Khusus
Pengujian ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengujian tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
 pengujian tegangan impuls
 pengujian mekanikal
 pengukuran loss factor pada bermacam-macam suhu
 pengujian dielektrik
 pengujian perambatan (creep test)
b. Pengujian Lapangan
Pengujian setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-
penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengujian
dielektrik/insulation test. Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam
tanah harus jelas dan tidak dapat dihapus.

120
Pasal 26
PEKERJAAN SISTEM PENERANGAN

1. UMUM
Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian, perbaikan selama masa
pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
penerangan dapat beroperasi dengan baik dan benar.

2. LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem penerangan
sesuai dengan gambar perancangan
a. Lampu dan Armature
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang
tertera pada gambar-gambar perancangan.
1) Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pembumian (grounding).
2) Semua lampu fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus
dikompensasi dengan "power factor correction capasitor" yang cukup kuat
terhadap kenaikan suhu dan beban mekanis dari louver.
3) Reflector terutama untuk ruang kantor harus memakai bahan tertentu,
sehingga diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi.
4) Kotak tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus
cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan
tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu
itu sendiri.
5) Ventilasi di dalam kotak harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam
kotak harus diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak
menempel pada ballast atau kapasitor.
6) Kotak terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti korosi
proses "posphating", dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat
akhir dengan powder coating warna putih.
7) Kotak terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus
tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear
polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia.
8) Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai

121
ketebalan minimum 0,7 mm.
9) Ballast lampu HID jenis ballast untuk lampu HID mercury 400 W dan 250 W
harus jenis high power factor. Ballast HID untuk lampu mercury dipasang
terpisah dari armatur lampu. Kabel instalasi dari armatur lampu ke ballast
dibatasi :
 maksimum panjang untuk 400 W, 50 m
 maksimum panjang untuk 250 W, 25 m
10) Ballast untuk lampu TL harus dari jenis "low loss ballast" dan harus pula
dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu
fluorescent).
11) Tabung fluorescent harus dari tipe TLD.
12) Skedul lampu penerangan, harus mengacu ke gambar kerja dari Konsultan
Perencana.
b. Kabel lnstalasi
1) Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM,
NYY).
2) Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna
insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
c. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
1) Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC
high impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories
lainnya harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari
diameter 19 - 25 mm.
2) Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung
(T-Junction box) dan armatur lampu.
3) Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa
konduit PVC, high impact conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya
diameter 19 - 25 mm.

122
d. Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable tray
yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0
mm, dan difinish hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan
terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk rak kabel yang
berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk penerangan dan kotak kontak, yang
terbuat dari sheet steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan
difinish hot dip galvanized.

3. PENGUJIAN
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan disahkan
oleh lembaga yang berwenang meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi
b. Pengujian kekuatan tegangan impuls
c. Pengujian kenaikan suhu
d. Pengujian kontinyuitas.

Pasal 27
PEKERJAAN STOP KONTAK DAN SAKLAR

1. UMUM
Pekerjaan sistem kotak kontak dan saklar meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama
masa pemeliharaan dan pelatihan bagi operator. Sehingga seluruh sistem kotak
kontak dapat beroperasi dengan baik dan benar.

2. LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem kotak kontak dan
saklar sesuai dengan gambar perancangan yaitu :
a. Kotak Kontak Biasa
1) Kotak kontak dinding yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa +
N + E, rating 250 V AC, 16 A, untuk pemasangan di dinding/kolom.
2) Kotak kontak industrial yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa
dengan 3 pin, untuk pemasangan pada dinding/kolom dengan ketinggian
150 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal fasa, netral dan
pembumian.

123
b. Kotak Kontak Industrial 3 fasa + N + E
Kotak kontak industrial yang dipakai adalah kotak kontak industrial 3 fasa yang
mempunyai terminal fasa, netral dan pembumian. Rating 3 fasa, 415 V, 32 A
dilengkapi saklar.
c. Isolating Switches / cam switch atau rotary switch
1) Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan lampu
indikator.
2) Rating isolating switch harus Iebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada
feeder di panelnya.
3) Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V AC, 3 fasa 415 V.
4) Saklar harus dipasang pada kotak.
d. Kotak untuk Saklar dan Kotak Kontak
Kotak harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak
kurang 35 mm. Kotak dari metal harus mempunyai terminal pembumian, saklar
atau kotak kontak dinding terpasang pada kotaknya harus menggunakan baud,
pemasangan dengan cara yang mengembang tidak diperbolehkan.
e. Pemasangan Stop Kontak dan Saklar
Stop Kontak dan Saklar dipasang ditanam di dinding (inbow) yang
penempatannya ditunjukkan sesuai gambar. Stop Kontak dan Saklar dipasang
pada jarak 150 cm dari lantai.
f. Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM, NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna insulasi
kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
g. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
1) Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit PVC high
impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories Iain
yang harus sesuai satu dengan Iainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19

124
- 25 mm.
2) Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung
(T-Junction box) dan armatur lampu.
3) Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa
konduit PVC, high impact conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya
diameter 19 - 25 mm.
h. Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable tray
yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan

3. PENGUJIAN
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan
disahkan oleh lembaga yang berwenang meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi
b. Pengujian kekuatan tegangan impuls
c. Pengujian kenaikan suhu
d. Pengujian kontinyuitas.

Pasal 28
PEKERJAAN INSTALASI TEGANGAN MENENGAH

1. UMUM
Sistem Tegangan Menengah yaitu :
- Tegangan menengah PLN 20 KV, masuk dan di back up oleh generator apabila
PLN padam.
- Sumber instalasi PLN 3 (tiga) fasa dengan tegangan menengah 20 KV.
Tegangan menengah (TM) ini di turunkan menjadi tegangan rendah (TR) oleh
1 (satu) unit transformator daya untuk mengaliri sirkuit yang terpisah di seluruh
bangunan melalui panel utama tegangan rendah (PUTR)
Pekerjaan yang harus diselesaikan adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan dan memasang 1 (satu) buah Trafo Tegangan Menengah
dengan kapasitas sesuai gambar, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Jenis Trafo : oil type
Power Rating : sesuai gambar
Voltage : 20 kv/400 V/  2 x 2,5 %

125
Type : DYn 5
Frekwensi : 50 Hz
Design : sesuai VDE, IEC
Max. temp. keliling : I.p - 10
Kontrol Temperatur : Alarm system : 220 Volt
Triping system : ya
Reserve alarm system : -
Fan control : ya
Bantalan peredam : ya

Kelengkapan : - Elastimold MV.Bushing 50 mm


- DMCR Protection Relay
Produk yang dapat
diterima : Unindo, trafindo
Penempatan : kering/dalam.
Kondisi lingkungan : daerah tropis.
Semua sisi TM harus mendapat isolasi.
Terminal kabel trafo harus menggunakan save to tough cable plus.
b. Perlengkapan Traffo
Perlengkapan standard umumnya terdiri dari:
 Pelat nama spesifikasi trafo
 Pelat nama pembuat
 Gelas penduga permukaan minyak
 Thermometer
 Lubang pengisi minyak
 Keran penguras minyak
 Kuping pengangkat
 Bushing tegangan tinggi dan tegangan rendah
 Komutator
 Roda atau skid base
Perlengkapan Tambahan:
1) Jenis konventional Tank
 Konservator dengan breather
 Buchholz relays atau DGPT 2

126
 Thermometer type dial dengan kontak alarm dan tripping
 Elastimold bushing untuk sisi tegangan tinggi
2) Hermetically Sealed Tank
 Pressure relief valve atau device
 Pressure vacuum gauge
 Nitrogen filling valve
 Dial Thermometer dengan kontak alarm dan Ttripping
 Kotak pengalan bushing
 Elastimold bushing
c. Pengujian Trafo
Sebelum pengiriman, semua trafo harus menjalani pengujian rutin sesuai
dengan standar-standar yang disebutkan pada item a, sebagai berikut:
 Pengujian jumlah lilitan
 Pengujian Polaritas
 Pengujian rugi tembaga
 Pengujian rugi besi
 Pengujian tegangan tembus minyak trafo
 Pengujian pengukuran arus beban nol
 Pengukuran impedansi
 Pengujian tegangan terapan
 Pengujian tegangan induksi
d. Menyediakan dan memasang switchgear.
Tegangan Menengah dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Rumah Cubicle Lengkap.
- Merupakan rakitan standard dari pabrik yang persyaratan rakit dan
dimensi komponennya memenuhi syarat-syarat IEC atau VDE.
- Jenis metal - Clad switch gear.
- Cocok untuk pasangan breaker Draw Out Type atau Fix Type, bisa
diganti bila ada cubicle rusak.
- Tahanan isolasi 20 N atau 20 S.
- Peak Withstand current 36,5 KA/20KV.
- Rated short time curren (1 second) 14,5 KA/20 KV.
- Dilengkapi system Interlock yang sempurna, pintu,earthing, switch
Automatic shutter.

127
Untuk jenis cubicle yang dipilih harus disertakan brosure yang lengkap dan
asli buatan AEC, Siemens, Merlin Gerin.
2) Circuit Breaker TM harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Standard spesifikasi : IEC atau VDE
- Tegangan nominal pada 50 Hz adalah : atas 24 kV
bawah 20 kV
- Electric strength : impulse 125 kV, power freq 50 kv
- Breaking capacity : 500 MVA
- Arus nominal : 400 A
- Pengendalian : Normal
- Media Isolasi : Gas -SF6
3) Fuse (HRC) lengkap fuse base.
Buatan pabrik AEG, Siemens.
Kerja load breakswitch tersebut diatas digandengkan dengan fuse
(pengaman lebur) kapasitas tinggi tegangan tinggi dengan spesifikasi
umum sebagai berikut :
- Tegangan nominal bawah : 20 kV.
- Tegangan nominal atas : 24 kV.
- Tegangan minimum yang diijinkan: 13 kV.
- Arus nominal IN : 63 A.
- Prospective current at 0,15 pf : 14 kvA.
- Rated breaking capacity, bawah : ......
- Rated breaking current, atas : ......
- Minimum breaking current : 100 A.
- Buatan pabrik AEG, Siemens, Merlin Gerin.
Pemilihan merk Circuit Breaker dan Load Breakswitch beserta komponen-
komponennya harus sesuai dengan kesatuan cubiclenya.
Sebelum pabrikasi, rencana operation, control dan gambar-gambar
detailnya harus diajukan kepada Direksi/Konsultan untuk mendapat
persetujuan.
Switchgear TM ini harus dipasang lengkap dengan instrumen bantuannya :
- Voltmeter AC.
- Ammeter AC.
- KWH meter.

128
- Lampu-lampu pilot.
- Push botton on/off dan level untuk manual.
- Power faktor meter.
- Dan lain-lain yang masih standard atau masih diperlukan.
e. Kelompok Rangka besi, Hanger dan Konduit.
- Rangka besi dan hanger.
Dari besi profil atau beton dengan kekuatan yang cukup.
- Konduit.
Ukuran dan letak sesuai gambar.
f. Kelompok Kabel.
1) Kabel Tegangan Menengah.
Dapat dipilih paper isulated atau PVC isulated jenis single core inti-inti
tembaga ukuran sesuai.
2) Sepatu Kabel.
Rating : menurut ukuran.
Bahan : tembaga.
Pemasangan : press.
3) Sealing end.
Sesuai dengan jenis dan kelas tegangan kabel.
g. Kelompok pondasi peralatan dan lantai ruang trafo. Trafo dan panel harus
ditempatkan pada lantai dari beton bertulang sesuai ketentuan PLN. Trafo
harus mempunyai support vibration damper.
h. Material Pentanahan.
1) Semua sistim listrik disini menggunakan sistim pentanahan yang telah
ditentukan dalam PUIL 2000.
2) Pemilihan kawat dan cara pentanahan.
i. Transformator harus diberi pagar/dinding pelindung sesuai standard IP20 yang
berlaku.

2. SPESIFIKASI PEMASANGAN
a. Persyaratan Instalasi
1) Pemborong diharuskan meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya
mendapat Surat Perintah Kerja. Ajukan usulan-usulan kepada
Direksi/Perencana apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar supaya

129
semua peralatan dalam sistim dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-
baiknya.
a) Sebelum melakukan pekerjaan atau pemesanan peralatan, lakukan
pengukuran-pengukuran dengan teliti peil-peil dalam proyek menurut
keadaan sebenarnya.
b) Apabila ada perbedaan antara pengukuran dilapangan dengan gambar-
gambar, ajukan data-data penyimpanan kepada Direksi/Perencana.
2) Pemborong harus membuat lay-out dari peralatan dan menentukan dengan
tepat koordinat-koordinat sesuai dengan gambar kerja dan keadaan yang
sebenarnya dilapangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas
ketelitiannya.
3) Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemborong lain dan Direksi
sebelum memulai pekerjaan pemasangan kabel-kabel, konduit, hanger,
peralatan dan sebagainya.
a) Aturlah sedemikian sehingga kabel-kabel listrik dan peralatan lain tidak
bertabrakan dengan pemasangan pekerjaan lain.
b) Apabila ada perselisihan paham antara Pemborong maka keputusan
akhir ada pada Direksi.
c) Pemborong Transformator akan berhubungan erat sehubungan sifat
pekerjaannya dengan Pemborong Utama, AC, Plumbing, listrik dan lain-
lain.
4) Pemasangan kabel-kabel, Pipa-pipa dan peralatan sebagai berikut :
a) Kabel pipa dan ruang trafo dan ruang kontrol (panel) terpasang pada rak
kabel.
b) Peralatan sesuai ketentuan pabrik dan berilah Direksi ketentuan cara
tersebut sehingga merupakan bagian dari spesifikasi ini.
5) Semua bahan instalasi dan bahan peralatan sebelum dibeli atau dipesan
atau masuk keproyek harus mendapat persetujuan dari Direksi terlebih
dahulu.
b. Pemasangan Peralatan
1) Trafo dan Peralatan.
a) Sebelum pemasangan, Pemborong harus membuat gambar kerja yang
memuat gambar lay-out, potongan dan detail serta dengan ukuran yang

130
jelas harus mendapat persetujuan dari Direksi serta Perencanaan. Berat
peralatan harus dicantumkan juga.
b) Kemudian Pemborong melakukan pengukuran dan memberi tanda pada
tempat-tempat yang akan dipasang sesuai ukuran sebenarnya dengan
mendapat persetujuan dari Direksi.
2) Panel-panel Listrik.
a) Pasangan panel-panel sesuai tempat yang telah ditentukan pada
gambar rencana/kerja.
b) Semua kabel masuk/keluar kepanel dan transformator melalui bagian
atas.
c) Semua badan panel harus diberi pentanahan menurut aturan PLN.
3) Kabel-kabel Feeder.
a) Sebelum kabel-kabel feeder dipasang, Pemborong harus membuat
gambar lay-out jalur-jalur kabel feeder serta membuat koordinatnya.
b) Kemudian Pemborong memasang tanda-tanda pada jalur-jalur kabel
tersebut dan harus mendapat persetujuann Direksi untuk menghindar.
Kemungkinan tabrakan dengan instalasi dan pekerjaan-pekerjaan lain.
c) Pemasangan Kabel Feeder.
- Kabel feeder terpasang rapih pada rak kebel diruang trafo dan tanpa
perlindungan pipa.
- Kabel feeder terpasang dalam tanah minimum 100 cm dibawah
permukaan tanah dengan memakai pelindungan pipa galvanis.
- Setiap belokan kabel harus diperhitungkan radiusnya yang minimal
R = 15 x D, dimana D adalah diameter kabel tersebut.
- Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan
kabel ditengah perjalanan.
- Pada setiap ujung kabel sesampai dipanel atau peralatan berilah
kelebihan panjang secukupnya untuk menghindari kesulitan
bilamana ada penggeseran panel atau peralatan.
- Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.
4) Angkur, Kelos, Terobosan, Rangka dan Rak Besi.
a) Pemasangan angkur, kelos dan pembuatan terobosan sloof, kolom,
balok, plat.

131
b) Untuk ini Pemborong Transformator harus bekerja sama dengan
Pemborong Sipil.
c) Sebelum pemasangan angkur, kelos, dan pembuatan terobosan,
Pemborong Transformator harus membuat gambar detail baik lokasi
maupun cara pemasangannya. Gambar-gambar ini harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
d) Besi angkur harus diikat kesisi tulangan Konstruksi corcoran supaya
terpasang dengan kuat.
5) Galian dan Urugan.
a) Kedalaman dan besarnya penggalian harus sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan untuk tiap item pekerjaan menurut RKS.
b) Bilamana ada tabrakan dengan pipa, kabel, saluran got dan lain-lain
harus membuat gambar detail dan cara penyelesaiannya yang baik
untuk semua pihak.
c) Kesalahan-kesalahan yang timbul karena kelalaian dari Pemborong
menjadi tanggung jawab Pemborong Transformator.
d) Setelah selesai pemasangan kabel listrik, galian tersebut harus diurug
kembali.
e) Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil kerja pihak lain ini
harus diperbaiki kembali oleh Pemborong Transformator dengan
tanggung jawab biayanya.
6) Pentanahan.
Semua panel listrik TM dan peralatan harus mendapat pentanahan sesuai
dengan ketentuan PLN dan Gambar. Besarnya tahanan tanah harus lebih
kecil dari 0,5 Ohm. Yang harus ditanahkan adalah titik netral trafo dan
badan transformator dan switchgear.
Pentanahan dengan cara penekanan batangan-batangan tembaga masif
yang berjarak tiap titik minimum 2 m.

3. PENGUJIAN
Untuk mengetahui baik atau tidaknya Sistim Trafo dan Panel TM yang dipasang,
maka harus diadakan pengujian terhadap instalasi yang terpasang

132
4. CONTOH
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan
digunakan/dipasang, sesuai
yang diminta dalam persyaratan. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan
dan pengembalian contoh-contoh bahan ini adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

5. PEMERIKSAAN
Sistem Pemsangan Trafo dan Panel TM akan diperiksa oleh Konsultan
Pengawas/MK untuk memastikan dipenuhinya spesifikasi teknis ini. Semua bagian
dari instalasi ini harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas/MK terlebih dahulu
sebelum ditutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat
- syarat spesifikasi teknis dan gambar-gambar harus seaera diganti, tanpa biaya
tambahan pada Pemilik Proyek.

6. SURAT LJIN
Kontraktor harus mempunyai SPJT — Surat Penanggung Jawab Teknik
golongan C yang dikeluarkan oleh Assosiasi Kontraktor AKLI (Asosiasi
Kontraktor Listrik Indonesia).
Kontraktor harus sudah berpengalaman di dalam pemasangan proteksi petir
ini, dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah
dikerjakan.

7. DAFTAR BAHAN/MATERIAL
Untuk semua bahan/material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi
daftar bahan/material yang menyebutkan merk, tipe, kelas lengkap dengan
brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar bahan/material
ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi.
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari bahan / material ataukomponen
tertentu terutama untuk bahan-bahan/material-material listrik utama, maka
Kontraktor wajib melakukan didalam penawarannya material yang dalam taraf
mutu/pabrik yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan pada
tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan oleh sesuatu
alasan yang kuat dan dapat diterima Pemilik, Konsultan Pengawas/MK dan

133
Konsultan Perencana, maka dapat dipertimbangkan penggantian merk/tipe
dengan suatu sangksi tertentu kepada Kontraktor.

Pasal 29
PEKERJAAN SISTEM PEMBUMIAN
1. BANGUNAN GEDUNG
Seluruh bagian-bagian besi dalam bangunan harus dibumikan (grounded) secara
baik, dengan cars menghubungkannya kepada bare copper conductor pembumian
yang telah tersedia, yaitu semua frame konstruksi bangunan baja dan peralatan
logam lainnya. Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak (pintu-
pintu) dilakukan dengan pita tembaga fleksibel (braided copper wire), yang harus
dilindungi dari gangguan mekanis. Semua sambungan-sambungan pada sistem
pembumian harus dilakukan dengan baut dari campuran tembaga. Elektroda
pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus ditanam
sekurang-kurangnya sedalam 6 m, sehingga dapat diperoleh tahanan pembumian
setinggi-tingginya 2 Ohm.

2. PERALATAN LOGAM LAINNYA


Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan logam (panel-panel, housing
peralatan, rak kabel, pintu-pintu besi, tangki-tangki logam dan lain-lain) harus
dihubungkan pada elektroda pembumian baik secara terpadu atau secara terpisah
(individual). Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan
harus ditanam sekurang-kurangnya sedalam 6 m, sehingga dapat diperoleh
tahanan pembumian setinggi-tingginya 2 Ohm. Untuk peralatan-peralatan yang
terletak di lantai atas, dapat dibuat hubungan pembumian terpadu, yaitu dengan
mengikuti standar-standar yang berlaku dalam PUIL 2000.
Ketentuan-ketentuan yang harus diikut antara lain sebagai berikut :
Penampang Konduktor daya Penampang Konduktor
yang digunakan (mm2) pembumian (mm2)
<= 10 6 mm2
16 mm2 10 mm2
35 mm2 16 mm2
70 mm2 50 mm2
120 mm2 70 mm2
> = 150 mm2 95 m

134
Pasal 30
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. PEKERJAAN INSTALASI
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pengadaan material, peralatan dan pemeliharaan, testing, pengawasan
untuk konstruksi, pemasangan sistim listrik yang lengkap sesuai dengan
gambar perencanaan dan Rencana Kerja & Syarat berikut ini.
2) Pengadaan dan pemasangan Instalasi tegangan menengah, Panel
tegangan mengengah dan Trafo lengkap dengan support dan
accessoriesnya.
3) Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya tegangan rendah (TR)
dari panel utama ke panel-panel bangunan penerangan dan peralatan.
4) Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan, kotak kontak daya
secara lengkap didalam bangunan dan taman/outdoor.
5) Pengadaan dan pemasangan fixtures penerangan dan outlet dinding
lengkap dengan plug dan accessoriesnya.
6) Pengadaan dan pemasangan rak kabel lengkap dengan support dan
accessoriesnya.
7) Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan dalam dan luar
bangunan serta panel-panel peralatan guna menunjang sistim dari
bangunan (sesuai dengan gambar perencanaan) .
8) Pengadaan dan pemasangan instalasi Penangkal Petir dan sistim
pembumian instalasi serta peralatan sehingga berfungsi dengan baik.
9) Mengadakan testing comissioning untuk seluruh peralatan instalasi sesuai
Rencana Kerja & Syarat ini dan ketentuan-ketentuan dari pabrik serta
standard lainnya.
10) Membuat gudang, kantor kerja serta pengamanannya.
11) Menyediakan sarana listrik, air dan keperluan kerja lainnya.
12) Menyerahkan manual kerja dan peralatan penunjang kerja bagi pengelola
teknis serta mengadakan training bagi pengelola teknis.
13) Melaksanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban
(quarantee) sesuai Rencana Kerja & Syarat ini.
b. Ketentuan Umum
1) Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian meliputi :
135
Menyediakan seluruh pekerjaan, material, perlengkapan, peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan sistim listrik sehingga dapat beroperasi
dengan sempurna.
2) Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi
bersifat mengikat.
3) Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan
oleh Sub Kontraktor Instalasi yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi
yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman
dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir
resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (c) yang masih
berlaku untuk tahun terakhir yang berjalan.
4) Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Peraturan Umum
Instalasi Listrik di Indonesia/Peraturan PLN" edisi yang terakhir sebagai
petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan
standard-standard/kode-kode lainnya yang diakui (VDE DIN).
c. Klausal yang disebutkan
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang
lain, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang
lain tetapi bahkan untuk lebih menegaskan masalahnya.
d. Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam proyek ini. Penyediaan material & pemasangan
sleeves/sparing menjadi tanggung jawab Pemborong.
Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
menghindari gangguan dan konflik, dan harus mendapat persetujuan
Pengawasan/Perencanaan.
e. Material dan Workmanship
Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis. Material-material
haruslah dari produk dengan kwalitas baik dan produksi terbaru. Untuk
material-material yang disebut dibawah ini Pemilik harus menjamin bahwa
barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order
pengiriman dari dealer/agen/pabrik.

136
 Peralatan Panel : Swith, Circuit breaker, relay-relay dan Kontaktor.
 Peralatan Lampu : Armature, Bola Lampu, Ballast danKapasitor.
 Peralatan Instalasi : Kotak Kontak, Saklar.
 Kabel
 Peralatan listrik lainnya.
f. Daftar Material
Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/
melampirkan "Daftar Material" yang lebih diperinci dari semua bahan yang akan
dipasang pada proyek dan harus disebut pabrik, merk, manufacture dan type
lengkap dengan brosur/katalog. Daftar material yang diajukan pada waktu
penawaran ini adalah mengikat, dan harus diajukan lengkap, tidak boleh
sebagian-sebagian. Daftar harus dibuat dalam rangkap 4 (empat).
g. Nama Pabrik/Merk yang ditentukan
Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen, maka Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Pemborong pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi di pasaran
ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport,
segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Pemborong harus secepat
mungkin memesannya pada keagenannya. Apabila Pemborong telah berusaha
untuk memesannya, namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut
tidak/sukar diperoleh, maka perencana akan menentukan sendiri alternatif
merk lain dengan spesifikasi minimal yang sama. Jadi setelah 1 (satu) bulan
penunjukkan pemenang, Pemborong harus memberikan fotocopy dari
pemesanan material yang diimport pada keagenan ataupun importir lainnya,
yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order
import).
h. Shop Drawings
Setelah persetujuan dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,
Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui Perencana.
Shop drawing termasuk katalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-
uraian, diagram pengkabelan, data-data ukuran/dimensi, data pembuat dan
nama serta alamat yang terdekat dari service dan group perusahaan
pemeliharaan yang tetap yang menyediakan persediaan/ stock suku cadang

137
yang terus menerus. Shop drawing harus diberi catatan dari Pemborong, yang
menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan
kondisi ruang yang disediakan. Data untuk setiap sistim harus menunjukkan
pemasangan yang lengkap dari keseluruhan sistim. Penyerahan sebagian-
sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar shop drawing harus dibuat
sebanyak 4 (empat) set. Shop drawing yang harus diajukan adalah :
1) Instalasi lengkap, mulai dari sumber PLN/Generator, sampai dengan
rangkaian akhir.
2) Panel-panel daya & penerangan, outlet box dan lain- lain.
3) Detail-detail pemasangan lampu dan penanaman kabel.
4) Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana/Pengawasan
5) Kontrol untuk pompa-pompa.
i. Substitusi
1) Produk yang disebutkan Nama Pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama
pabriknya dalam RKS. Pemborong harus melengkapi produk yang
disebutkan di RKS, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setaraf,
disertakan data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Perencana sebelum pemesanan.
2) Produk yang tidak disebutkan Nama Pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya didalam RKS, Pemborong harus mengajukan
secara tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan
selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa
produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan RKS dan kondisi proyek.
j. Contoh
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong.
k. Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus diproteksi secara memadai oleh
Pemborong, sebelum, selama pengerjaan dan sesudah selesai
instalasi(dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mana mengalami

138
kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi tidak
memadai tidak dapat diterima untuk instalasi pada proyek.
l. Access Opening
Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan) untuk instalasi dan
pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan (access opening) yang terdapat pada
konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, lantai beton (lantai atap).
Pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi
permukaan peralatan. Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa
mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.
m. Pengecatan
Apabila peralatan-peralatan sudah di cat dari pabrik dan tambahan pengecatan
di lapangan tidak di spesifikasikan maka permukaan yang cacat harus
diperbaiki ataupun dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil
pengecatan yang seragam. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik,
Pemborong harus bertanggung jawab atas pengecatan tersebut. Seluruh
rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik keseluruhnya harus diberi
cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint).
Penentuan jenis warna dan merk cat, sebelumnya harus dimintakan
persetujuan pada Pengawasan/Perencana. Pengecatan dikerjakan dengan
proses "stove enamel" untuk lampu, sedangkan untuk panel listrik harus dibuat
tahan karat dengan cara "galvanized cadnium plating" atau dengan zinix
chromatic primer" dan harus dicat bakar.
n. Papan Nama
Seluruh kabinet, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar dan bagian-bagian
lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain, harus dibuatkan
papan nama untuk mengindikasikan/ mengindentifikasikan/ penggunaan/nama
alat tersebut. Papan nama harus terbuat dari plat plastik dengan huruf timbul.
Untuk keseluruhan, papan nama harus berukuran :
- tinggi 1,5 inches (3,81 cm) dengan lebar seperlunya,
- tinggi huruf 1,0 inches (2,54 cm), untuk ukuran yang lebih kecil dimana
penutupnya terbatas gunakan 1,5 inches (3,81 cm) tinggi dari plat.
- Ketebalan plat minimum 3 mm.

139
o. Gambar Pemasangan yang sebenarnya
Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-
gambar pada lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi
dari seluruh jenis sistim out-let. Panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan
seterusnya, dengan dimensi yang diambil dari patokan as kolom (center
colum). Pemborong harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
(as installed) dari instalasi. Pemborong pada saat mendekat penyerahan (2
minggu sebelum penyerahan) harus menyerahkan gambar " as built drawing "
yang menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk
diserahkan pada Perencana/Direksi sebanyak 4 (empat) set.
p. Data Suku Cadang
Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ketempat lapangan,
Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas daftar lengkap dari suku
cadang (spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai
dengan daftar harga satuan dan alamat supplier dan tambahan daftar dari suku
cadang supply yang secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku
cadang yang disebutkan dalam RKS yang harus dilengkapi oleh Pemborong
dengan biaya dari Pemborong.
q. Peraturan Hak Patent
Pemborong harus melindungi Pemberi Tugas terhadap klaim atau tuntutan,
biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk
dagang atau nama produksi, baik hak cipta pada semua material, peralatan
yang dipergunakan dalam proyek ini.
r. Kebersihan
Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa
material tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaan dan harus
menyelesaikan tiap-tiap bagian secara teratur serta rapi segera.
s. Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya
Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lain bagi keperluan built in dalam
beton atau pekerjaan kontruksi. Lengkap dengan keterangan mengenai
instruksinya, dimensi lay out dan keperluan informasi lainnya bagi pekerjaan
instalasi yang seharusnya.

140
t. Buku Petunjuk (Manual Book) dan Instruksi
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual book), pemeliharaan dan
petunjuk cara pengoperasian dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
u. Gambar-gambar
Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta
persyaratan dari keperluan instalasi, instalasi harus menyesuaikan kondisi
setempat pada proyek. Gambar-gambar mengenai arsitektur dan struktur
harus berkaitan dengan konstruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan
gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan detail yang berhubungan
dengan masing-masing pekerjaan, Pemborong harus melengkapi seluruh
keperluan lebih lanjut seperti keperluan "shop" dan gambar-gambar detail.
Pemborong wajib memeriksa terhadap kemungkinan kesalahan/ketidak
cocokan baik dari segi besaran listriknya, fisik maupun pemasangan dan lain-
lain. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal
ini harus disampaikan secara tertulis 4 hari sebelum dilakukan penjelasan
rencana (aanwijzing). Bila hal ini tidak dilakukan oleh Direksi Pengawas/
Perencana dilapangan sebagai langkah pelaksanaan, dimana biaya sudah
dicakup pada unit price dari item tersebut.
v. Perihal Iklim
1). Temperatur luar ruangan antara 24C sampai 33C pada curah hujan yang
tinggi dan dengan ketinggian sekitar 10 m dari permukaan laut (sea level).
2). Temperatur dalam ruangan antara 24C sampai dengan 32C dengan
tingkat kelembaban 90 %.
3). Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus-
menerus (continue) dengan temperatur maximum 50C pada temperatur
rata-rata 30ºC untuk periode 24 jam.
4). Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis.

2. PRINSIP DESIGN
a. Prinsip Distribusi
1) Distribusi secara radial dari panel utama Tegangan rendah (PUTR) di R.
Panel ke panel-panel di tiap lantai bangunan, peralatan mekanikal &
penerangan luar.

141
2) Karakteristik tegangan 380 volt/220 volt, 50 HZ, 3 phase,5 kawat.
3) Tegangan jatuh maksimal 3 %.Untuk penerangan.
4) Tegangan jatuh maksimal 5 % untuk motor- motor listrik.
b. Proteksi
1) Untuk proteksi, sistim listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap hubungan
singkat di panel penerangan (lighting), proteksi terhadap overload dan
hubung singkat untuk panel utama dan panel-panel daya, kecuali
ditunjukkan lain pada gambar.
2) Untuk proteksi generator, dilengkapi dengan proteksi terhadap reverse
power, under voltage, overload, hubung singkat dan lain-lain.
3) Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel tanah
(grounded/dibumikan) dan semua panel harus dibumikan dengan elektroda
terpisah.
4) Untuk sistim pembumian bangunan power house, kabel pembumian (G)
harus berhubungan secara tertutup (loop).
c. Pembumian Netral
Titik netral (0) dari generator & trafo harus dibumikan secara terpisah, dan
harus dibumikan langsung (solidly grounded).

3. PERIODE JAMINAN KERUSAKAN/ PERIODE PEMELIHARAAN


a. Periode Pemeliharaan
Pemborong akan melaksanakan, dengan tanpa penambahan biaya, semua
pekerjaan yang diperlukan untuk memperbaiki pekerjaan yang tidak/kurang
baik untuk periode 12 bulan setelah waktu penyelesaian praktis, kecuali dalam
pandangan Direksi. Hal ini lansung diakibatkan oleh kurangnya pemeliharaan
periodik oleh Pemberi Tugas (employer) sehubungan dengan daftar
pemeliharaan "selama periode 12 bulan ini (sehubungan dengan PEDOMAN
OPERASI).
b. Instruksi Staff Pemberi Tugas (Employer)
Pemborong akan memperagakam pada wakil Direksi, operasi dari seluruh
peralatan dan sistim dan pada saat yang bersamaan menerangkan isi dari
pedoman operasi.

142
c. Inspeksi Yang Berwenang
Pemborong akan melaksanakan peragaan dari semua sistim yang diminta oleh
yang berwenang, yang sebelumnya telah disetujui/diperiksa lebih dahulu oleh
Direksi.

4. TEKNIS INSTALASI
a. Instalasi Kabel/Wiring
1) Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan SII dan SPLN. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 16mm2 keatas haruslah terbuat secara
dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai dengan penampang
lebih kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali
dipersyaratkan lain, konductor yang dipakai adalah :
- Untuk instalasi penerangan adalah NYM di dalam conduit pvc dia.20
- Untuk kabel distribusi dan kabel penerangan luar dengan menggunakan
kabel NYFGBY atau NYY dalam konduit PVC class 10 K/VP atau BSP
medium class, ukuran sesuai gambar.
2) Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan- sambungan
baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotak-
kotak penghubung yang dapat dicapai (accessible). Sambungan pada kabel
circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara electric
dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tekanan, jenis
"compression atau soldered". Dalam membuat "splice" konektor harus
dihubungkan pada sambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang
kelihatan dan tidak dapat lepas oleh karena adanya getaran.
3) Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain- lain seperti karet,
PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case compostion dan lain-lain
harus dari type yang disetujui untuk : penggunaan, lokasi, tegangan dan
lain-lain harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran
perwakilan Pemerintah dan atau manufacturer.

143
4) Penyambungan Kabel
a) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak- kotak
penyambung yang khusus untuk itu (misalnya juction box lain-lain).
Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana.
b) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna atau nama masing-
masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan
disaksikan oleh Direksi. Penyambungan tembaga dilapisi timah putih
dengan kuat. Penyambungan harus sesuai ukuran.
c) Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC/protolen khusus untuk listrik.
d) Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk
menjaga nilai isolasi tertentu.
e) Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
temperatur-temperatur pengecoran dan semua lubang-lubang udara
harus dibuka selama pengecoran.
f) Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi maksimal 2,5m.
5) Saluran Penghantar dalam Bangunan
a) Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling
gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang pada rak kabel atau
diklem pada duck beton.
b) Untuk instalasi penerangan di area yang menggunakan ceiling gantung
saluran penghantar (conduit) dipasang diatas dan diletakkan diatas
ceiling dengan tidak membebani ceiling.
c) Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, dipergunakan
saluran beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa
galvanized dengan diameter sesuai standarisasi. Saluran beton
dilengkapi dengan hand-hole untuk belokan-belokan.
d) Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8" Diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan

144
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction
box kwalitas legrand, berker atau setaraf.
e) Ujung pipa kabel yang masuk kedalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan "socket/lock nut", sehingga pita tidak mudah tercabut
dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada
pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan
dalam pipa logam dan pipa harus di klem kebangunan pada setiap jarak
50 cm.
f) Untuk instalasi kabel power, data telepon di area counter harus
menggunakan under floor, duct dengan 3 compartemen min size 300
mm x 380 mm.
b. Instalasi Sakelar dan Kotak Kontak (Out Let)
1) Saklar-saklar dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10A/13A, 250 V
pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika
tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang
rata pada tembok ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai
kecuali ditentukan lain oleh Direksi . Sakelar-sakelar tersebut harus
dipasang dalam kotak- kotak dan ring setelannya yang standard dilengkapi
dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan
antara kotak- kotak yang bersekatan.
2) Kotak Kontak.
Kotak kontak adalah dengan type yang memakai earthing contact dengan
rating 13A,250 V AC. Semua pasangan kotak kontak dengan tegangan
kerja 220 V AC harus diberi saluran ketanah(grounding). Kotak kontak
harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm
dari atas lantai yang sudah selesai, atau sesuai petunjuk Direksi.
3) Inbow doos.
Seluruh saklar dan kotak kontak dilengkapi dengan inbow doos dari bahan
plate metal
c. Instalasi Fixtures Penerangan
1). Umum
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus
dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan
pekerjaannya harus rapi dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk fixture

145
minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan contoh- contoh dari
semua fixtures yang akan dipasang kepada Perencana/Direksi untuk
disetujui. Seluruh peralatan fixtures penerangan beserta armature adalah
kwalitas Phillips atau setaraf.
2). Kabel-kabel Untuk Fixture.
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel- kabel untuk "fixture" harus
ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil
dari 2,5 mm2, kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua
tempat dimana mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel harus
disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan
penggantungan rantai atau pemasangan/perencanaan fixture menunjuk
lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan
penggantungan, dan harus terus-menerus mulai kotak sambung ke
terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran
kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
3). Lampu-lampu.
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu Pijar memakai lampu holder
dan base type Edison Screw. Untuk lampu holder type Edison Screw kabel
netral tidak boleh dihubungkan ke center control, kecuali dipersyaratkan
lain. Lampu fluorescent harus dari jenis day light. Semua lampu fluorescent
atau lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya harus dilengkapi
dengan capasitor. Dalam spesifikasi ini besarnya microfard dari kapasitor
untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah
hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,90.
d. Instalasi / Konstruksi Panel
1) Kabinet.
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimal 2,0 mm,
atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau kabelite. Kabinet untuk
"panel board" mempunyai ukuran yang proposional seperti dipersyaratkan
untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar
perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran
kabel yang dipakai tidak terlalu sesak. Frame/rangka panel harus
digrounding/ ditanahkan. Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk

146
memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya.
Kabinet dengan kabel-kabel "Trought Feeder" harus diatur sedemikian
sehingga saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit
panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci- kunci. Untuk
satu kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci, dengan sistem MASTER
KEY.
2) Finishing.
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Direksi.
Semua kabinet dari pintu- pintu untuk panel board listrik, harus dibuat tahan
karat dengan cara "Galvanized plating" atau dengan "zink chromate primer".
Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu
sebagai berikut:
a) Bagian dalam dari box dan pintu.
b) Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadnium plating tak perlu
dicat jika seluruhnya terendam, jika menggunakan zink chromate primer
harus dicat dengan cat bakar.
3) Pasangan Kabel.
Pasangan kabel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/type panel.
Maka bila dibutuhkan alas/ pondasi/penumpu/penggantung maka
Pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak
tertera pada gambar.
4) Panel-panel Distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk
lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan. Panel distribusi utama dari jenis in door type tersebut dari plat
baja (metal clad). Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur baku,
yang dapat mempertahankan strukturnya oleh stres mekanis pada waktu
hubung singkat, rangka ini secara plat-plat penutup (metal clad) harus
cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu
dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang
bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL/LMK/VDE untuk peralatan
yang tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan
sempurna terhadap kemungkinan-kemungkinan percikan air. Semua

147
material dan tombol transfer yang dipersyaratkan dikelompokkan pada satu
papan panel yang berengsel yang tersembunyi.
5) Papan Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan
nama, pada pintu pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-
cara pemberian nama pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah.
Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian
dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya. Keterangan
mengenai ini harus diajukan dalam shop drawings.
6) Bus-Bar/Rel.
Bus bar minimal harus dari bahan tembaga, dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya
disesuaikan dengan ukuran PUIL 2000. Semua busbar/rel harus dicat,
dipegang oleh beban isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel.Semua
busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan
pada PUIL 2000. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75C.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistim 3
phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus
mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, dan sebuah bus
pembumian yang selanjutnya di klem dengan kuat pada frem dan panel dan
dilengkapi dengan klem untuk pembumian dari peralatan yang perlu di
bumikan (5 bar). Gambar- Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings)
harus menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bus dan susunannya. Ukuran
dari bus harus sepanjang panel dan harus disiapkan cara penyambungan
dikemudian hari.
7) Rele Kontaktor/kontaktor.
Rele kontaktor/kontaktor yang dipasang type normaly open dengan jenis
long life rating kontaktor sesuai dengan beban yang tersambung pada
kontaktor tersebut. Kontaktor harus dilengkapi dengan proteksi beban lebih.
8) Terminal dan Mur Baut.
Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup
dengan menggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut
yang divertikal (atau stainless) dengan ring tembaga.

148
9) Cadangan/Penyambungan dikemudian hari.
Bila dalam gambar dinyatakan ada cadangan maka ruangan-ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung
dan sebagainya untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari, dapat
berupa equipment bus bar, switch, circuit breaker dan lain-lain.
10) Alat - alat ukur.
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar.
Meter-meter adalah dari type "Moving Iron Vane Type" khusus untuk panel,
dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan getaran,
dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan skala lineir dan
ketelitian 1,5 %. Posisi dari saklar putar untuk voltameter (voltameter
selector switch) harus ditandai dengan jelas.
11) Transfomator Arus.
Trafo arus adalah type kering, dalam ruangan type jendela dengan
perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan burden
sesuai dengan standard-standard VDE. Pemasangan harus kuat dan dapat
menahan gaya-gaya mekanis. Pada waktu terjadi hubungan singkat 100
KA, trafo arus untuk ampere meter juga boleh dipergunakan bersamaan
dengan KWH meter asalkan ketelitiannya masih baik. Bila tidak baik maka
harus dipergunakan trafo arus khusus.
12) Kabel-kabel Pengontrol.
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang dipabrik/bengkel secara
lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran
minimal adalah 1,5 mm2 type 600 Volt PVC.
13) Merk Pabrik.
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik
peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar
tempatnya pada frame panel. Panel adalah setara assembling, MG atau
setara.
14) Peralatan Pemutus Daya.
Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type draw out type
tanpa minyak dengan sikring pembatas arus, pemutus daya dengan rumah
tuangan (moulded case) dilengkapi dengan sikring pembatas arus dan
pemutus sikring. Arus kerja dari draw out circuit breaker harus sesuai

149
dengan sikring berkapasitas interupsi 50 KA, minimum pemutus sikring
harus dari type membuka dan menutup dengan cepat.
15) Pilot Lamp.
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
1. Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R.S.T.
2. Pilot lampu untuk push button on/off, untuk menyatakan sistem telah on
atau off.
3. Pilot lampu untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistim
telah menjalankan/memberhentikan sistim yang diinginkan.
Penyediaan pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan keharusan,
biarpun pada gambar-gambar tidak tertera. Warna-warna untuk pilot lamp :
1. Untuk phasa R : warna merah
2. Untuk phasa S : warna kuning
3. Untuk phasa T : warna hijau atau biru
4. Untuk menyatakan sistim telah dijalankan dengan push button atau
dengan saklar, ataupun dengan "Time Switch", menyatakan sistim on :
warna merah.
5. Untuk menyatakan sistim telah off : warna hijau.
16) Spesifikasi dari trafo isolasi
a). Modul monitor isolasi „107TD47“:
Alat monitor isolasi ini adalah alat yang vital untuk menjamin
keamanan dan kelangsungan supply listrik medik, dimana alat
tersebut harus dapat memonitor nilai isolasi secara akurat dan terus-
menerus. A-Isometer “107TD47” yang memiliki sistem pengukuran
AMP dapat memantau nilai isolasi secara akurat, walaupun pada
jaringan listrik yang terkontaminasi dengan tegangan kotor (tegangan
dc yang ditimbulkan oleh power supply dari peralatan listrik). A-
Isometer ini juga dilengkapi alat monitor beban arus, suhu
temperature, digital display dengan nilai/ data yang jelas, key pad dan
tobol uji. Untuk memenuhi standard internasional/ nasional yang ada,
maka “107TD47” memiliki spesifikasi Sbb:
- Internal Impedans : > 240 KOhm (IEC60364-7-710: tdk boleh kurang dari
100 KOhm)
- Tegangan uji : < 12 V AMP (IEC 60364-7-710: tidak boleh lebih dari
25 V)

150
- Arus uji : < 0,05 mA (IEC60364-7-710: tidak boleh lebih dari 1
mA)
- Isyarat gangguan isolasi :>50–500 KOhm (IEC60364-7-710: tdk boleh kurang dari
50 KOhm)
- Tombol Uji : Tersedia (IEC60364-7-710: disyaratkan)
- Monitor koneksi kabel : Tersedia (IEC60364-7-710: disyaratkan)
- Monitor beban arus : Tersedia (IEC60364-7-710: isyaratkan)
- Monitor Suhu Trafo : Tersedia (IEC60364-7-710: disyaratkan)
- Sistem Pengukuran AMP Measuring Principle (IEC 61557-8) IT AC with galvanically DC
circuit
b). Trafo Isolasi IT Medic
Sesuai dengan standard IEC60364-7-710 bag.512.1.6 dan PUIL2000
Bab 8.27 mengenai Ruang Fasilitas Kesehatan. besarnya daya dari
masing-masing Trafo Isolasi harus berkisar antara 0,5kVa - 10 kVa
(IEC60364-7-710) dan PUIL2000 mengatakan 3,15Kva - 8KVa.
- Reinforced isolated
- Fixing angles are isolated
- Windings’re galvanically isolated protection by PTC-Resistor
- Inrush current : 8 x In
- Tegangan input : 380 VAC
- Tegangan output : 220 VAC
- Leakage Current : < 0,5 mA
- No Load Input Current Io : <=2,6 %
- Short circuit Voltage : <=2,8 %
- Induction : 0,82T
- Resistancy of Primary : <=0,1 Ohm
- Resistancy of secondary : <=0,05 Ohm
- Efficiancy : ≥ 97%
- Full-load temperature rise : 74 grd C
c). Modul Isyarat
Alat isyarat ini harus terpasang di tempat-tempat yang mudah
terpantau oleh user, agar gangguan pertama dapat diketahui sedini
mungkin, sebelum terjadi gangguan kedua yang dapat mengakibatkan
terputusnya listrik dan hal-hal yang tidak diinginkan. Alat isyarat ini
telah dilengkapi dengan digital display untuk menunjukan nilai isolasi
secara jelas dan nilai beban arus dalam persen pemakaian. Untuk

151
memenuhi standard Internasional / Nasional (PUIL 2000) yang ada,
maka “Modul Isyarat” ini memiliki spesifikasi Sbb:
- Digital display untuk nilai isolasi & beban arus
- Tombol tekan uji : menguji sistem secara remote (IEC60364-7-710: disyaratkan)
(IEC60364-7-710: disyaratkan)
- Lampu warna hijau : Sistem sedang digunakan (IEC60364-7-710: disyaratkan)
(IEC60364-7-710: disyaratkan)
- Lampu warna kuning: Sistem sedang gangguan
- Isyarat bunyi yg nyala paralel dgn lampu kuning dan
dapat dihentikan dgn tombol, akan tetapi lampu
warna kuning tdk dapat dipadamkan selama
gangguan masih ada.
Sumber Listrik untuk tiap-tiap ruang OK tersebut diproteksi dengan
Sistem IT-Medis yang mengunakan trafo isolasi medis “ES710“. Untuk
alasan kontinuitas suplai, maka nilai isolasi, beban dan suhu trafo
harus dipantau secara terus menerus dengan alat „107TD47“ untuk
menunjukkan terjadinya gangguan pertama. Disarankan agar
gangguan pertama dihilangkan dengan penundaan sesingkat
mungkin, sebelum terjadi gangguan kedua. Sesudah terjadinya
gangguan pertama dari isolasi pada bagian aktif ke bumi, maka untuk
proteksi terjadinya gangguan kedua digunakan Circuit Breaker untuk
pemutusan suplai listrik. Untuk kedepannya jika diperlukan, bahwa
setiap aplikasi monitoring pada masing-masing Sumber Listrik IT-
Medis dapat diintegrasikan secara keseluruhan dengan Bender-
Gateway „OPC“, sehingga memungkinkan untuk dapat dikembangkan
pada pemantauan terpusat dengan jaringan berbasis PC via ISDN,
Ethernet TCP/IP dan mengunakan standard protokol OPC dengan
Software-Visualisasi yang ada dipasaran.

5. MOTOR LISTRIK
a) Ketentuan Umum
Semua motor listrik harus sesuai dengan klasifikasi DIN, baik dalam segi
proteksi, isolasi, pengaman, cara operasi, pemasangan dan lain-lain.
b) Untuk Motor-motor Dengan Rating
1) Sampai dengan 2 kVA - 1 phasa/3phasa
2) 2 kVA keatas - 3 phasa Kecuali ditentukan lain oleh manufacture.

152
c) Starting
Untuk motor-motor dengan rating :
1). Sampai dengan 2,5 kVA, starting langsung (Direct on line/DOL).
2). Mulai 3,7 kVA, starting dengan star delta atau ekivalen.

6. PERALATAN LISTRIK
a. Peralatan Panel
Semua Peralatan Panel, seperti :
1) Circuit Breaker
2) Power Contactor
3) Moulded Case Circuit Breaker
4) Trafo Arus dan Trafo Tegangan
5) Three Phasa Fuse Load Break Switch
6) Rotary Switch
7) On - Off Knife Switch
8) Fuse dan base/frame diaged fuse
9) HRC fuse dan fuse holder
10) Ampere meter
11) Volt meter
12) KWH meter
13) Lampu indikator
14) Push button
15) Miniatur circuit breaker
16) Relay-relay
17) Dan lain-lain.
18) Standart Panel :
Harus memenuhi standarisasi/spesifikasi teknis PUIL, SPLN dan pabrik.
b. Material untuk Instalasi
1) Sakelar
Rocker mekanisme, modular, grid sistem Rating 10 A, 220 Volt AC Type :
Switch dan two way switch, push- push, flush, segi empat.
Plate : Modul-White.
2) Dimer
Khusus Dimer menjadi satu kesatuan dengan saklar, dimana bisa di on/off
disaklar dan bisa di redupkan dan diterangkan melalui dimer.
153
Type : Dimer LED 15A – DAP2015A
3) Kotak kontak type dinding (flush type), dan type lantai.
Terminal : 3p + e, 380 volt AC, 16A
2p + e, 220 volt AC, 13A
Bentuk : Persegi/Modul-White.
Merk : Clipsal, MK, Nationa, Era
4) Kotak kontak type dinding khusus area NICU, NICU 2A, 2B, NICU VIP,
ISOLASI
Type : Kotak Kontak Sakelar (dilengkapi on/off)
Terminal : 3p + e, 380 volt AC, 16A
2p + e, 220 volt AC, 13A
Bentuk : Persegi/Modul-White.

7. INSTALASI HUBUNGAN PEMBUMIAN


a. Cara penyelenggaraan instalasi hubungan pembumian harus disesuaikan
dengan peraturan PLN yang ada dan disesuaikan dengan spesifikasi dan
gambar kerja.
b. Bagian-bagian yang wajib dibumikan harus disesuaikan sebagai berikut :
1) Semua badan/rangka instalasi listrik yang didalam keadaan kerja normal
tidak bertegangan.
2) Semua motor-motor, kotak kontak, panel listrik dan sebagainya.
3) Semua peralatan elektronik.
4) Konstruksi bangunan yang terbuat dari bahan logam.
5) Kawat grounding yang dipergunakan adalah hantaran berisolasi.
6) Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang
sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder).
7) Nilai tahanangrounding system untuk panel-panel harus lebih kecil dari 1
ohm, diukur setelah tidak terjadi hujan selama tiga hari.
8) Elektroda pembumian untuk grounding digunakan BC Copper di dalam pipa
galvanis. Elektroda pembumian dipantek dalam tanah minimal mencapai air
tanah atau tahanan yang ditentukan sudah dapat (R=10 ohm).
9) Tahanan dari hubungan pembumian harus diukur dan harus sesuai dengan
peraturan PLN yang ada. (R=1ohm).
10) 10. Pembumian untuk masing-masing peralatan seperti disebut diatas
terpisah satu sama lain dan memenuhi PUIL 2000/peraturan PLN.
154
8. INSTALASI TEGANGAN MENENGAH
Sistem Tegangan Menengah yaitu: Tegangan menengah PLN 20 KV dari
Distribusi Ring yang ada dalam kawasan
- Untuk gedung disuply dari 2 jalur antara lain: KIOSK-3 (gardu PLN) dan dari
Gardu IGD.
- Jika pada KIOSK-3 (Gardu PLN) mengalami gangguan maka di back-up oleh
Gardu IGD atau sebaliknya.
- Untuk peralatan dilengkapi UPS untuk kontinuitas listrik sehingga pada saat
PLN off maka listrik tidak akan terputus,
- Standart UPS harus yang memenuhi Seperti :

Pasal 31
INSTALASI PENANGKAL PETIR.

1. SISTEM.
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah batang splitzen tembaga.

2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
a. Pengadaan pemasangan splitzen lengkap dengan tiang pendukung dan
perlengkapannya, sehingga dapat berdiri dengan kokoh.
b. Pengadaan dan pemasangan kabel BC (Bar Copper) lengkap dengan klem dan
alat pembantunya sehingga kabel tersebut terpasang sesuai dengan
keinginan/rencana.
c. Pengadaan dan pemasangan elektroda pentanahan, bak kontrol, serbuk arang
dan sebagaianya, sehingga didapatkan pentanahan yang baik.

3. TEKNIS PELAKSANAAN PENGUKURAN TAHANAN TANAH


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor wajib membuat gambar
kerja/shop drawing dan gambar detail dibuat dalam rangkap 4 (empat) untuk
disetujui Direksi.
b. Terminal mempunyai kolektor yang menyerap dan mengkonsentrasikan karena
untuk membentuk suatu dicharge (pelepasan) pada titik pusat pertanahan.
c. Kontraktor wajib memperbaiki segala kebocoran yang diakibatkan
pemasangan instalasi penangkal petir.
d. Busur listrik yang dihasilkan oleh terminal memungkinkan timbulnya elektron-

155
elektron bebas, yang besarnya sebanding dengan nilai arus dari pelepasan
petir.
e. Busur listrik ini dapat ditarik keatas yang dapat berkonjungsi dengan
bertambahnya medan listrik yang hadir ketika petir mendekat.
f. Tahanan pentanahan dibuat antara 2-5 ohm. Kontraktor harus menambah titik
pentanahan atau memperdalam elektroda untuk mendapatkan tahanan tanah
yang diinginkan.
g. Bak kontrol harus dibuat lubang Drain dan test klime.
h. Elektroda pentanahan tersebut dari bahan tembaga massive yang berupa
batangan atau plat. Pentanahan elektroda harus dikelilingi dengan serbuk
arang.
i. Kontraktor wajib membuat gambar instalasi terpasang/as built drawing, dibuat
rangkap 4 (empat) yang diserahkan kepada Direksi.

Pasal 32
PEKERJAAN PENGUJIAN / TESTING

1. KETENTUAN UMUM
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil
baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan LMK, PLN dan pabrik. Bilamana
diperlukan bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh Direksi untuk diuji ke
Laboratorium atas tanggungan biaya Pemborong.

2. TAHAP PENGUJIAN
a. Pengujian Instalasi Kabel Feeder.
Semua kabel Feeder harus harus ditest isolasinya sehingga memenuhi
persyaratan LMK dan PLN.
b. Tahanan tanah harus diuji sehingga memenuhi persyaratan PLN atau lebih
kecil 0,5 Ohm.
c. Dan pengujian lainnya yang disyaratkan oleh PLN.
d. Semua pengujian harus disaksikan oleh Direksi dengan dibuat laporan tertulis.
3. TESTING DARI PADA SISTIM INSTALASI LISTRIK
a. Pada waktu instalasi telah selesai, sistim listrik yang dipasang harus ditest dan
mendapat pengesahan dari PLN (sampai dengan goodkeur oleh PLN).
b. Instalasi listrik penerangan maupun tenaga siap terpasang.

156
c. Siapkan alat-alat ukur, merger 0,6/l KV.
d. Pengukuran Untuk Instalasi Penerangan:
1) Hubungan ke armature diputuskan dengan mematikan saklar yang
berhubungan ke lampu-lampu maupun ke alat.
2) M.C.B ( Mini Circuit Breaker ) di panel dalam posisi off.
3) Pengukuran dilakukan setiap group maupun phase serta arde.
4) Untuk pengukuran instalasi penerangan tahanan kawat (sesuai PUIL 1987,
Pasal 251).
5) Setiap menunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan daftar.
6) Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN maupun genset
tidak boleh dimasukkan.
e. PengetesanTerhadap Armature/Lampu Penerangan.
1) Jangka waktu pengetesan 7 x 24 jam.
2) Lampu dinyalakan secara terus-menerus.
3) Pengujian dapat dilakukan secara random dan secara keseluruhan.
f. Pengukuran Untuk Instalasi Tenaga.
1) Hubungan ke equipment (alat) diputuskan dengan mematikan switch untuk
alat itu.
2) Kontraktor maupun MCB untuk alat itu dalam posisi off.
3) Pengukuran dilakukan setiap phase, serta arde.
4) Untuk pengukuran instalasi tenaga, tahanan kawat (sesuai PUIL 1987
Pasal 251).
5) Setiap penunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan daftar.
6) Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN maupun genset
tidak boleh dimasukan.
g. Pengukuran Arde Induk.
1) Pemantekan pipa arde selesai dikerjakan serta kabel arde sudah ditanam.
2) Setiap alat ukur khusus untuk mengukur tahanan kawat dari arde.
3) Hasil pengukuran pada tahanan kawat dari pada arde harus (sesuai PUIL
2000 Pasal 330 B.L).
4) Dibuatkan daftar pengukuran.

157
BAB V
URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIK
PEKERJAAN SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN

Pasal 33
PEKERJAAN SALURAN

1. PEKERJAAN SALURAN
a. Pekerjaan Saluran dan drainase
1) Saluran Air Hujan dibuat Buis Beton ukuran Ø 30 cm dengan mutu beton
setara K250
2) Pembuatan saluran air hujan dan drainase termasuk pekerjaan galian,
urugan pasir 10 cm, urugan tanah kembali dan perapihan harus
diperhatikan kemiringan saluran (slope) minimal 1% (satu persen) ke arah
saluran luar, atau sesuai kondisi lapangan.
3) Bak Kontrol
Bak kontrol yang terletak di jalan dibuat dari konstruksi beton dengan
ukuran lubang sesuai gambar kerja, dilengkapi dengan tutup dari baja
tulangan yang dapat dibuka dengan mudah.
b. Pekerjaan instalasi pipa dan saluran pembuangan di dalam tanah
1) Pekerjaan Galian Tanah
a) Galian tanah dilaksanakan untuk :
- Semua pemasangan pipa dan saluran- saluran pembuangannya.
- Semua bagian bangunan-bangunan yang masuk ke dalam tanah
antara lain bak-bak kontrol, tangki septik dan lain sebagainya.
b) Pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas
pipa sampai ke permukaan jalan atau tanah aspal ditambah tebal
lapisan pasir di bawah pipa. Galian dinyatakan selesai setelah diperiksa
dan disetujui oleh Pengawas.
c) Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan (kelongsoran tanah dan lain-
lain) adalah menjadi tanggung jawab Pelaksana dan sudah termasuk
dalam harga penawaran, Pemberi Tugas tidak menerima adanya
claim/tuntutan terhadap hal-hal tersebut.

169
d) Penggalian tanah untuk selokan, pemasangan pipa dan
perlengkapannya harus diikuti pula dengan penimbunan kembali
dengan segera, sesuai dengan cara-cara yang disebut dalam pasal
berikut dalam Rencana & Syarat ini.
e) Pada dasarnya pekerjaan galian tanah mengikuti ketentuan yang telah
ditentukan.
2) Pekerjaan Urugan Tanah
a) Pekerjaan urugan tanah harus sesuai dengan syarat- syarat yang telah
ditentukan.
b) Pemasangan pipa di dalam tanah harus tertutup sekelilingnya oleh pasir
sesuai ketentuan yang tercantum pada ayat c.2 dibawah ini.
c) Urugan tanah untuk pemasangan pipa, baru dilaksanakan setelah
pengurugan pasir di sekeliling pipa yang dipasang telah selesai; dan
harus minta persetujuan Pengawas terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan.
3) Pekerjaan Urugan Pasir
a) Pekerjaan urugan pasir ini harus memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
b) Urugan pasir dilakukan pada sisi kanan, kiri dan bawah dengan tebal
masing-masing radius 10cm, khusus pipa yang memotong jalan harus
diurug sekeliling pipa dengan tebal 10cm dan di atasnya dilindungi
dengan plat beton atau ubin beton

Pasal 34
PEKERJAAN RABAT BETON

1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan pembuatan rabat beton pada keliling bangunan, atau pada
seluruh detail yang disebutkan atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2. PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN


a. Pekerjaan Pembersihan dan Perataan
b. Pekerjaan Galian Tanah
c. Pekerjaan Pemadatan Tanah

170
d. Pekerjaan Lantai Kerja
e. Pekerjaan Pondasi
3. PERSYARATAN BAHAN
a. Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI-8, SII 0013 81 dan ASTM
C 150-78A. Penyimpanan harus ditempat yang kering dan rapat air, terangkat
dari tanah.
b. Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanah liat /lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran
dan bentuk yang sama sesuai persyaratan : PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-
80.
c. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/0075-
75
d. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik,
garam asam alkali dan memenuhi persyaratan PUBI 82 pasal, AFNOR P18-
303 dan NZS-3121/1974
e. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan MK. Contoh bahan ditunjukkan dan diserahkan kepada
Direksi/Konsultan MK untuk mendapat persetujuannya sebelum dipakai.
f. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PUBI
1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8)

4. SYARAT–SYARAT PELAKSANAAN
Untuk pembuatan rabat beton yang langsung diatas tanah, maka lapisan pasir
urug dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan
sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung
maksimal.
Pembuatan rabat beton merupakan campuran antara PC, pasir beton dan
kerikil atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
Sebelum dibuat rabat beton terlebih dahulu dipasangkan lantai kerja tebal
minimal 5cm dan dipasangkan pondasi atas terdiri dari basecouse tebal 20cm
selanjutnya pembuatan pasangan rabat beton tebal minimal dibuat 12cm
diperkuat dengan tulangan wiremesh M8 (termasuk underlayer & bekisting)
atau sesuai yang ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.

171
OUTLINE SPECIFICATION
PEKERJAAN : ARSITEKTUR

PROYEK : RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS I JAKARTA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2022
LOKASI : Jl. CIPINANG JAYA NO. 37B, CIPINANG MUARA, JAKARTA TIMUR

NO URAIAN PEKERJAAN MATERIAL EDR UKURAN LOKASI

I PEKERJAAN PASANGAN LANTAI

- Pekerjaan pasangan lantai Homogenuos Tile Essenza, Niro Granite, Granito 60 X 60 cm Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan pasangan lantai Keramik Roman atau setara 40 X 40 cm, Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan pasangan lantai Keramik Roman atau setara 30 X 30 cm Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan pasangan plint lantai Homogenuos Tile Roman atau setara 10 X 60 cm Sesuai Gambar Detail

Keramik 10 X 30

II PEKERJAAN PASANGAN DINDING

- Pekerjaan Pasangan dinding Bata Ringan Pres cetak setara 10 x 20 x 60 cm Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan Plesteran dan acian Semen Merah putih, Holcim, Tiga roda tebal 10 mm Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan Plesteran dan acian Beton Semen Instan Setara MU-100 tebal 1,00 cm Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan Dinding Keramik Toilet Keramik Roman atau setara 30X 60 cm Sesuai Gambar Detail

- Pasangan Dinding Partisi Gypsum Setara Jayaboard 12 mm Sesuai Gambar Detail

- Rangka Dinding Partisi Hollow metal galva 2 X 2cm & 4 X 4cm Sesuai Gambar Detail

III PEKERJAAN PASANGAN PLAFON

- Pekerjaan Plafon Gypsum Gypsum Jayaboard atau Setara 9 mm Sesuai Gambar Detail

- Rangka Plafound Gypsum Hollow metal 40x40x3.5; 40x20x3.5


NO URAIAN PEKERJAAN MATERIAL EDR UKURAN LOKASI

- Pekerjaan Plafon Calsibord Calsiboard Jayaboard atau Setara 9 mm Sesuai Gambar Detail

- Rangka Plafound Calsibord Hollow metal 40x40x3.5; 40x20x3.5

IV PEKERJAAN PASANGAN PINTU DAN JENDELA

- Pekerjan Pintu Sesuai Gambar Detail

- Kusen Besi Canal Krakatau Steel atau setara Sesuai Gambar Detail Sesuai Gambar Detail

- Daun Pintu Besi Pejal dia 22 mm Krakatau Steel atau setara dia 22 mm Sesuai Gambar Detail

- Rangka Daun Pintu Plat Strip Krakatau Steel atau setara 10 mm & 6 mm Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan Pintu Plat Besi Sesuai Gambar Detail

- Kusen Besi Canal Krakatau Steel atau setara Sesuai Gambar Detail Sesuai Gambar Detail

- Daun Pintu plat besi Krakatau Steel atau setara 4 mm Sesuai Gambar Detail

- Rangka Daun Pintu Plat Strip Krakatau Steel atau setara 10 mm & 6 mm Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan Pintu Tralis Sesuai Gambar Detail

- Kusen Besi Canal Krakatau Steel atau setara Sesuai Gambar Detail Sesuai Gambar Detail

- Daun Pintu Besi Pejal dia 22 mm Krakatau Steel atau setara dia 22 mm Sesuai Gambar Detail

- Rangka Daun Pintu Plat Strip Krakatau Steel atau setara 10 mm & 6 mm Sesuai Gambar Detail

- Pek. Kusen, Pintu, Jendela Aluminium Kaca Alumunium profil, Kaca kaca ashahimas atau setara Sesuai Gambar Detail Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan Kusen Pintu Kayu dan Kamper 40mm Sesuai Gambar Detail

- Daun Pintu Double Teakwood/ Multiplek finish HPL Teakwood 4mm Sesuai Gambar Detail

V PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1 BANGUNAN KANTOR DAN FASILITAS UTAMA

- Pintu Kayu

- Kunci Metal Kend, Wilka, atau Griff model 2 Slaag Sesuai Gambar Detail
NO URAIAN PEKERJAAN MATERIAL EDR UKURAN LOKASI

- Lockase Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff Sesuai Gambar Detail

- Handel Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff Sesuai Gambar Detail

- Engsel Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff 11 - 15 cm Sesuai Gambar Detail

- Pintu Alumunium

- Kunci Metal Kend, Wilka, atau Griff model 2 Slaag Sesuai Gambar Detail

- Lockase Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff Sesuai Gambar Detail

- Handel Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff Sesuai Gambar Detail

- Engsel Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff 11 - 15 cm Sesuai Gambar Detail

- Pintu Besi

- Kunci Metal Kend, Wilka, atau Griff model 2 Slaag Sesuai Gambar Detail

- Handel Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff Sesuai Gambar Detail

- Perlengkapan Daun Jendela

Grendel Cast Brass Kend, Wilka, atau Griff Sesuai Gambar Detail

Engsel Stainless Steel Kend, Wilka, atau Griff 5 - 10 cm Sesuai Gambar Detail

Hak angin Metal Kend, Wilka, atau Griff 10 - 20 cm Sesuai Gambar Detail

VI PEKERJAAN PENGECATAN

- Pekerjaan cat dinding Cat Tembok Merk Dulux, Jotun atau setara Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan cat plafond Cat Tembok Merk Dulux, Jotun atau setara Sesuai Gambar Detail

- Pekerjaan cat besi Cat Besi Merk Dulux, Mowilex, Metrolite Sesuai Gambar Detail

VII PEKERJAAN SANITARY

- Sanitary Toilet Closet Duduk/Jongkok Toto atau setara Sesuai Gambar Detail
- Sanitary Toilet Urinoir Toto atau setara Sesuai Gambar Detail
- Sanitary Toilet Wastafel Toto atau setara Sesuai Gambar Detail
NO URAIAN PEKERJAAN MATERIAL EDR UKURAN LOKASI
Kitchenzink 1 lubang + sayap Toto atau setara Sesuai Gambar Detail
Kran air Toto atau setara Sesuai Gambar Detail

kran air pantry

Kran air wudhu Toto atau setara

Floor drain Toto atau setara Sesuai Gambar Detail

Jet washer Toto atau setara Sesuai Gambar Detail

VIII PEKERJAAN RAILING

- Railing Stainless Pipa besi Galvanis Ø 2-2,5 inch, t-2,5mm Sesuai Gambar Detail

(khusus railing Void Ø 2-2,5 inch, t-2,5mm Sesuai Gambar Detail

mengunakan bahan Pipa besi

bulat stainless steel)

- Railing Pipa Besi Pipa besi finsh cat anti karat Ø 2-2,5 inch, t-2,5mm Sesuai Gambar Detail

IX PEKERJAAN ATAP

- Penutup atap Zinkalume Bluescope atau setara tebal 0.4mm Sesuai Gambar Detail

Acrilic tebal 6mm, tebal 8mm Sesuai Gambar Detail


OUTLINE SPECIFICATION
PEKERJAAN : STRUKTUR

PROYEK : RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELASI I JAKARTA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2022

LOKASI : Jl. CIPINANG JAYA NO. 37B, CIPINANG MUARA, JAKARTA TIMUR

NO URAIAN PEKERJAAN MATERIAL MERK/TYPE UKURAN LOKASI

I PEKERJAAN STRUKTUR
a PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL SITE MIX Sesuai Gambar Detail
b PEKERJAAN PANCANG BETON PRECAST uk. 20x20cm Sesuai Gambar Detail
mini pancang uk.20x20cm spek:
Mutu Beton K. 300
Tulangan Utama 4Ø10/13
Tulangan Spiral Ø6
Daya Dukung s/d 30T
Panjang Tiang 6m/9m
Sambungan Welded plat 2x5mm+plat strip 10mm

c PEKERJAAN BETON STRUKTURAL Sesuai Gambar Detail


PONDASI BETON , READY MIX K.300 (fc=24.90 mpa) JAYA MIX atau setara
PILE CAPE BETON , READY MIX K.300 (fc=24.90 mpa) JAYA MIX atau setara
TIE BEAM BETON READY MIX K.300 (fc=24.90 mpa) JAYA MIX atau setara
KOLOM BETON READY MIX K.300 (fc=24.90 mpa) JAYA MIX atau setara
BALOK BETON READY MIX K.300 (fc=24.90 mpa) JAYA MIX atau setara
PLAT LANTAI BETON READY MIX K.300 (fc=24.90 mpa) JAYA MIX atau setara

d PEMBESIAN Krakatau Steel atau setara Sesuai Gambar Detail


diameter > 12 mm - mutu baja U-39 ulir ØD 13mm,
ØD 16mm,
ØD 22mm
diameter < 12 mm - mutu baja U-24 Ø 8mm,
Ø 10mm,
Ø 12mm
e STRUKTUR BAJA Krakatau Steel atau setara Sesuai Gambar Detail
Kuda-Kuda Baja WF , mutu baja =240 MPa. (1MPa= 1N/mm2)
Gording C150, C125
Ikatan angin 12mm, 16mm + turn bucle
Trekstang Ø 12 mm
Angkur Ø 16 mm
Base Plat, sambungan, titik buhul, Stifner, mur, baut, dan asesories lain

f STRUKTUR PIPA BESI Krakatau Steel atau setara Sesuai Gambar Detail
Standard Sectional Dimension of Pipe Steel SCH-40 Steel and Its

g BUIS BETON Mutu K-250 PRECAST Dusaspun, Duracon, Calvary Ø 30cm Sesuai Gambar Detail
OUTLINE SPECIFICATION
PEKERJAAN : MEKANIKAL ELEKTRIKAL & PLUMBING
PROYEK : RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS I JAKARTA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2022
LOKASI : Jl. CIPINANG JAYA NO. 37B, CIPINANG MUARA, JAKARTA TIMUR

NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

SISTEM MEKANIKAL

I SISTEM PLUMBING

I.1 PERALATAN UTAMA DISTRIBUSI AIR BERSIH

a POMPA TRANSFER Code : Jet Pump Shimuzu Indonesia


JET PUMP Type : Jet Pump Grundfos Indonesia
Pelayanan : Transfer Roof Tank Panasonic Indonesia
Kapasitas : Lihat Gambar Perencanaan (MEP)
Head : Lihat Gambar Perencanaan (MEP)
Putaran : 2900 -3000 rpm
Power : Lihat Gambar Perencanaan (MEP)
Unit : Masing - Masing Bangunan
Lengkap dengan WLC

b MINI BOOSTER PUMP Code : BP / Booster Pump Shimuzu Indonesia


Type : Centrifugal Grundfos Indonesia
Pelayanan : Distribusi AB Panasonic Indonesia
Kapasitas : Lihat Gambar Perencanaan (MEP)
Head : Lihat Gambar Perencanaan (MEP)
Putaran : 2900 -3000 rpm
Efisiensi : 60%
Operasi : Automatic
Power : Lihat Gambar Perencanaan (MEP)
Unit : Lihat Gambar Perencanaan (MEP)

c. ROOF TANK Type : Panel (FRP) / Cylinder Penguin Indonesia


Pelayanan : Cadangan AB Atap Indograha Indonesia

HAL : 1
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Kapasitas : Lihat Gambar Perencanaan (MEP) Mukti Wijaya F Indonesia


Material : Fiberglass Reinforced Plastic
Kelengkapan : Rangka,Fondasi
Manhole,Vent,Flens
Etc.

d. Submersible
POMPA Pump
PENGURAS Conde : Submersible Pump Ebara Indonesia
Type : Submersible Vortex Thorisima Indonesia
Pelayanan : Pompa Transfer Grundfos Indonesia
Kapasitas : Lihat Gambar Perencanaan (MEP) Tsurumi Indonesia
Head : Minimal 15 mH Maxon Indonesia
Putaran : 1.450 - 1.500 rpm
Efisiensi : 50%
Seal : Double Mechanical Seal
Power :
Unit : 1 Set
Lengkap dengan Control Panel.Etc

I.2 PEMIPAAN PLUMBING

a. PIPING Type : PPR PN-10 GF China


Pelayanan : Distribusi Air Bersih Rehau China
Material : Poly Propelene Random Era China
Pressure : Min 10 Kg/cm2

Type : Galvanized Medium Spindo Indonesia


Pelayanan : Ruang Pompa Bakrie Indonesia
Material : Galvanized Medium (GIP)
Pressure : Min 10 Kg/cm2

Type : PVC - AW CLASS Pralon Indonesia


Pelayanan : Air Kotor & Buangan Vinilon Indonesia
Material : PVC
Pressure : Min 10 Kg/cm2

Type : PVC - AW CLASS Pralon Indonesia


Pelayanan : Air Hujan Vinilon Indonesia

HAL : 2
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Material : PVC
Pressure : Min 10 Kg/cm2

b. Valve
PIPING- Valve Type : Non-Rising Screw-Gate Toyo China
Material : < Ø 65 mm (Broze) Kitz China
> Ø 65 mm (Cast Iron) Weflo China
Pressure : Min 10 Kg/cm2

Type : Swing Check Valve Toyo China


Material : < Ø 65 mm (Broze) Kitz China
> Ø 65 mm (Cast Iron) Weflo China
Pressure : Min 10 Kg/cm2

Type : Y - Strainer Toyo China


Material : < Ø 65 mm (Broze) Kitz China
> Ø 65 mm (Cast Iron) Weflo China
Pressure : Min 10 Kg/cm2

Type : Flexible Rubber Joint Toyo China


Material : Neopreme & Wire Kitz China
Pressure : Min 10 Kg/cm2 Weflo China

I.3 PEKERJAAN STP

a. SEWAGE TREATMENT Type : Extended Aeration Mitra Urtama Kencana Lokal


PLAN (STP) Material : Beton Bertulang ( By Struktur ) Ramcomas Lokal
Service : Domestic Waste
Capacity : Lihat Gambar Perencanaan
Influent BOD : 300 mg/l
Influent COD : 300 mg/l
Amonia : 40 mg/l
SS : 250 mg/l
PH : 6 s/d 9
Effluent Requirement
Ouput BOD : 30 mg/l
Ouput COD : 50 mg/l
Ouput SS : 50 mg/l
Power : ± 15 kW/3Ph/380V

HAL : 3
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Pengadaan STP Sudah termasuk lingkup dibawah ini :


Solid Separator , Grease Trap , Equalizing Pump , Blower
Air Diffuser, Perlengkapan sedimentasi , Chemical Feeder
Control Panel , Efflunet Pump, Pemipaan & Konduit ,
Penerangan STP, Flow Meter , Kran Sampling .
Peralatan Sistem Recyle STP . Filer Pump , Sand Filter
Carbon Filter. Dll

II SISTEM ELEKTRIKAL

II.1 PERALATAN UTAMA SISTEM GENERATOR SET

a SISTEM GENERATOR SET


Type : Silence Type Perkins Inggris
Fungsi : Cadangan Daya Mitsubishi Japan
Capacity : Lihat Gambar Perencanaan (MEP) Cummins Inggris
Tipe : Water cooled 4 Cycle Diesel Cartepilar USA
Engine With turbo charger MTU Inggris
Silinder : Minimal 6 Cyilinder, In line
Putaran : 1500 Rpm
Commusiion System : Direct Injection System
Fuel : Diesel Fuel, Class A Heavy Oil
Lubrication System : Class CD Oil (API Service)
Cooling System : Radiator
Stat System : Elektrik
*Low Oil Pressure
*Hight Water Temperature
*Over Speed
*Indicator Lamp & Horn
Speaker For generator Panel
Safety Device : *Pressure gauge
*Water Temperature Gauge
*Charging Ammeter
*Tachometer

b TANKI BBM Type : Cylinder - Horizontal Roda Nurmala Indonesia


Kapasitas : Lihat Gambar Perencanaan (MEP) Heriondo Indonesia
Material : Mild Steel, zincromate finishing

HAL : 4
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Thickness : 4 mm
Accessories : Low & High Level Switch, Fuel
Filter set, transparant glass

c Hand Pump Capacity : 20 Lpm Hercules Indonesia


Operation : Hand Pump YL Indonesia

d Electric Fire Pump Capacity : 50 Lpm Thorisima Indonesia


Rotary Seal : Mekanikal Seal ITT Lowara Indonesia
Power : 380V/3Ph/50Hz SAER Indonesia

II.2 SISTEM PANEL (PHBUTM/PHBUTR/DAYA )

a PHBUTM ( PANEL TEGANGAN MENENGAH ) Komponen


Tipe : Free Standing , modular metal ABB Swedia
Enclosed switch Siemens Prancis
Rate Voltage : 20 kV Scheider German
Insulation : 50 KV rms
125 kV peak Panel maker
Rate short circuit : 20 kA Siemens Indonesia
Breaker current : CB ABB Indonesia Indonesia
Incoming Cubical : Load breack switch, LBS Schneider Indonesia
630 A/20 kA SC rating
Otgoing Cubical : CB
Transformator : Fuse load break switch
Feeder Cubical mechanical Trip & shunt trip
earthing connector, Etc

b PHBUTR ( PANEL TEGANGAN RENDAH )


Cubical : minimal 3 Cell Cubical Komponen
Voltage : 380 - 400V/3Ph/50Hz ABB Swedia
Breaker Type : ACB, fixed & motorized ,c/w Siemens German
Electronic unit trip Scheider Perancis
9 selectors , under voltage Hanger Perancis
short circuit, over current, earth Peralatan Pendukung
fault shunt trip ABB Swedia
S. Circuit Capacity : 50 kA Siemens German
Ampere Rating In : Lihat Gambar Perencanaan (MEP) Omron Perancis

HAL : 5
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

IP : 41 Hanger Perancis
Form : 3B Asco Canada
Casing Box Panel : Material , Mild Steel Panel Maker
Thickness , 2,0 mm Simetri Putra Perkasa Indonesia
Finishing , powder Coating Indo Panel Indonesia
Kelengkapan : IDMTL Over current & earth fault Prastiwahyu Indonesia
Relay, 4 Pole voltage control Anugra Teknik (ATS) Indonesia
Over current relay, stator earth
fault relay, ammeter c/w ct,
Volrmeter 7 SS, kWhmeter
kWmeter, push button, indicator
lamp

c TRANSFORMATOR Tipe pendingin : Oil Trafindo Indonesia


Rating Kapasitas : Lihat Gambar Perencanaan ( MEP) Bambang DJ Indonesia
Prime Voltage : 20 kV-230/400 kV
Secondary Voltage : 230V/400V
Frequency : 50 Hz
Winding : Primary CU
Secondary CU
Vector Grup : ynD 5
Tipe : 400V/3Ph/50Hz/4Wired
20kV/3Ph/50Hz/4Wired
Oprasional : DELTA - Y

d PANEL HUBUNG BAGI SUB ( PHBS)


Voltage : 380 - 400V/3Ph/50Hz Komponen
Breaker Type : MCCB- Adjustable ABB Swedia
Short Circuit Cap : 36 - 50 kA Siemens German
Ampere Rating : Lihat Gambar Perencanaan ( MEP) Scheider Perancis
IP : 41
Casing Box Panel : Material , Mild Steel Peralatan Pendukung
Thickness , 2,0 mm ABB Swedia
Finishing , powder Coating Siemens German
Kelengkapan : MCCB, MCB, Pilot Lamps, Fuse Omron Perancis
Control , CT, Ammeter, Voltmeter Hanger Perancis
Wiring, Etc

HAL : 6
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Panel Maker
Simetri Putra Perkasa Indonesia
Indo Panel Indonesia
Prastiwahyu Indonesia
Anugra Teknik (ATS) Indonesia

e PANEL DAYA & PENERANGAN


Voltage : 380/220V/3Ph/50Hz Komponen
Breaker Type : MCCB/MCB - Fixed Type ABB Swedia
Short Circuit Kap : 10 - 36 kA Siemens German
Amper Rating : Lihat Gambar Perencanaan ( MEP) Scheider Perancis
IP : 41
Casing Box Panel : Material , Mild Steel Peralatan Pendukung
Thickness , 2,0 mm ABB Swedia
Finishing , powder Coating Siemens German
Kelengkapan : MCCB, MCB, Pilot Lamps, Fuse Omron Perancis
Control , CT, Ammeter, Voltmeter Hanger Perancis
Wiring, Etc
Panel Maker
Simetri Putra Perkasa Indonesia
Indo Panel Indonesia
Prastiwahyu Indonesia
Anugra Teknik (ATS) Indonesia

f KAPASITOR BANK Cubical : 1 Cubical , Tebal plat = 2 mm Komponen


Voltage : 380 - 400V , 3Ph/50 Hz Nokian Finlandia
Tipe Breaker : Adjustable Siemens German
Modul Kapasitor : Lihat Gambar Perencanaan Scheider Perancis
Regulator : c/W automatic setting,
Includes information of cos phi.
daya aktif, daya reaktif, dan real. Panel Maker
Tegangan THDV, Arus THDI Simetri Putra Perkasa Indonesia
Tegangan & arus harmonic, suhu Indo Panel Indonesia
frequency, serta jumblah switching Prastiwahyu Indonesia
per keluaran Anugra Teknik (ATS) Indonesia
Tegangan Kerja : 415 V
Toleransi tegangan : ± 10 %
Toleransi Arus : ± 30 %

HAL : 7
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Kap. Short Circuit : 50 kA


Rating Current : 4 Pole , Lihat Gambar
IP : IP 41

II.3 INSTALASI KABEL


a KABEL TEGANGAN MENENGAH
Tegangan kerja : 20 kV kabel Metal Indonesia
Tegangan uji : 30 kV Kabelindo Indonesia
Freq. pengenal : 50 Hz Supreme Indonesia
Bahan inti : CU
Diameter phasa : RSTN (single core)
Temperatur kerja : 30°C
Standard : IEC 502-83
Jenis : N2XSY

Tegangan kerja : 20 kV
Tegangan uji : 30 kV
Freq. pengenal : 50 Hz
Bahan inti : CU
Diameter phasa : RSTN (3 Core+ 1 Core Netral)
Temperatur kerja : 30°C
Standard : IEC 502-83
Jenis : N2XSEFGbY / N2XSEF

b KABEL TEGANGAN RENDAH


Type : NYY kabel Metal Indonesia
Tegangan Kerja : 600/1000 V Kabelindo Indonesia
Test Voltage : 4000 V Supreme Indonesia
Frequency : 50 Hz
Core Material : Cooper
Phase diameter : RSTN
Insulation Material : PVC, PE
Working Temp : .70 °C

c KABEL INSTALASI Type : NYM - NYFGbY kabel Metal Indonesia


Tegangan Kerja : 300/500 V Kabelindo Indonesia
Test Voltage : 2000 V Supreme Indonesia
Frequency : 50 Hz

HAL : 8
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Core Material : Cooper


Phase diameter : RSTN
Insulation Material : PVC, PE
Working Temp : .50 °C

d CONDUIT Thickness : 1.9 - 2.5 mm Double H Indonesia


Pipe diameter : 2,0 mm Ega Indonesia
Boss/Clipsal Indonesia
II.4 PENERANGAN

a. Lampu Downlight Input Power : ± 12 / ± 16 Watt Philips Indonesia


Lumens : ± 1000 / 1500 Lumens Panasonic Indonesia
Color Temp : ± 4000 K Artolite Indonesia
Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours
Housing : Alluminium

b. Lampu LED RM/ SM Input Power : ± 2 x 18 / 1 x 18 / 36 Watt Philips Indonesia


Lumens : ± 6500 lumen Panasonic Indonesia
Color Temp : ± 4000 K Artolite Indonesia
Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours
Housing : Alluminium

c Dust Proof Input Power : ± 20/40 Watt Philips Indonesia


Lumens : ± 2000 - 4000 lumen Panasonic Indonesia
Color Temp : ± 6500 K Artolite Indonesia
Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours
Housing : Alluminium

d. Lampu Downlight Input Power : ± 7 Watt Philips Indonesia


Sport Recassed Mounted Lumens : ± 600 Lumens Panasonic Indonesia
Color Temp : ± 4000 K Artolite Indonesia
Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours
Housing : Alluminium
Back Up Battrey 2 Jam

e. Lampu Downlight Input Power : ± 7 Watt Philips Indonesia


Sport Recassed Mounted Lumens : ± 600 Lumens Panasonic Indonesia
Color Temp : ± 4000 K Artolite Indonesia

HAL : 9
NO. JENIS PERALATAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN PRODUCT / MERK PRODUKSI

Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours


Housing : Alluminium
Back Up Battrey 2 Jam

f Lampu LED SM Input Power : ± 2x5 Watt Panasonic Indonesia


Emergency Exit Lumens : ± 800 Lumens Philips Indonesia
Color Temp : ± 4000 K Artolite Indonesia
Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours
IP : 65
Back Up Battrey 2 Jam

g PJU LED Input Power : ± 100 Watt Panasonic Indonesia


Lumens : c/W Tiang & Pondasi 6 m Philips Indonesia
Color Temp : ± 4000 K Artolite Indonesia
Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours
IP : 65
Back Up Battrey 2 Jam

h Lampu High Mask Input Power : ± 4 x 350 Watt Panasonic Indonesia


Lumens : c/W Tiang & Pondasi 20 m Philips Indonesia
Color Temp : ± 4000 K Artolite Indonesia
Overtime Perfor : ± Minimal 25.000 Hours
IP : 65
Back Up Battrey 2 Jam

i. Kontak - Kontak Phole : Pole Phase + Neutral + Eearth Boss Indonesia


Wall Tegangan : 250 Volt , 1 Phase , 50 Hz Legrand Indonesia
Rating : 13 A Scheider Perancis

j. Saklar Phole : Pole Phase + Neutral + Eearth Boss Indonesia


Single/Double Tegangan : 230 Volt , 1 Phase , 50 Hz Legrand Indonesia
Grid Switch Rating : 16 A Scheider Perancis

H A L : 10
IBPRP RENOVASI DAN PERLUASAN RUPBASAN KELAS I JAKARTA TIMUR

DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN PENGENDA
PENGENDALIAN NILAI TINGKAT NILAI TINGKAT KETERANGAN
NO URAIAN IDENTIFIKASI JENIS PEMENUHAN KEMUNGK KEPARAH LIAN KEMUNG KEPARAH
AWAL RESIKO (F RESIKO RESIKO (F RESIKO
PEKERJAAN BAHAYA BAHAYA PERATURAN INAN (F) AN (A) LANJUTAN KINAN (F) AN (A)
x A) (TR) x A) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
1 Pek. Pondasi Lifting Material
Tiang Pancang Penyambungan
pancang dgn
Las
Erection dgn
Hydraulic Jack
in
Pemotongan
tiang pancang
2 Pek. Galian Galian tanah
tanah kondisi tanah
labil
3 Pek. Pile Cap Pembesian
Bekisting
Tanah sekitar
galian
Pencoran beton
Urugan tanah
Kembali
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
1 Pek.Pembesian Fabrikasi Besi
Erection
2 Pek. Bekisting Fabrikasi
Pasang
Bekisting
Pek. Bongkaran
Bekesting
3 Pek. Lelah
Pengecoran Alat/vibrator
Pembersihan
Lelah
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PERSYARATAN PENGENDA
PENGENDALIAN NILAI TINGKAT NILAI TINGKAT KETERANGAN
NO URAIAN IDENTIFIKASI JENIS PEMENUHAN KEMUNGK KEPARAH LIAN KEMUNG KEPARAH
AWAL RESIKO (F RESIKO LANJUTAN RESIKO (F RESIKO
PEKERJAAN BAHAYA BAHAYA PERATURAN INAN (F) AN (A) KINAN (F) AN (A)
x A) (TR) x A) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PEKERJAAN ARITEK dan ME
1 Pasang Dinding Angkut Material
Bata Ringan Pasang Hebel
Pas. Kolom
Balok Praktis
Alat bantu
Semen, pasir
berhamburan
Air tumpah
Sisa material
2 Plester dan Aci Angkut Material
Air tumpah
Alat bantu
Semen
berhamburan
3 Pas. Dinding Angkut Material
keramik Semen, pasir
berhamburan
Alat bantu
Sisa material
Air tumpah
4 Pasang lantai Angkut Material
Keramik Semen, pasir
berhamburan
Sisa material
5 Plafon Angkut Material
Tertusuk paku
dan luka
Alat bantu
6 Pasang Angkut Material
Asesoris ME Alat bantu
7 Pek. Diding Angkut Material
Luar Pasang
Perancah/Scfd
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PERSYARATAN PENGENDA
PENGENDALIAN NILAI TINGKAT NILAI TINGKAT KETERANGAN
NO URAIAN IDENTIFIKASI JENIS PEMENUHAN KEMUNGK KEPARAH LIAN KEMUNG KEPARAH
AWAL RESIKO (F RESIKO LANJUTAN RESIKO (F RESIKO
PEKERJAAN BAHAYA BAHAYA PERATURAN INAN (F) AN (A) KINAN (F) AN (A)
x A) (TR) x A) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Plester, Aci, cat
Cuaca hujan
dan angin
Pengguaan
Gondola
REKAPITULASI DAFTAR RINCIAN DAN KUANTITAS(BQ)
: RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN
PEKERJAAN
NEGARA KELAS 1 JAKARTA TIMUR, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
LOKASI : JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2022

SUB JUMLAH JUMLAH BIAYA


NO URAIAN KEGIATAN
(Rp) (Rp)

I PEKERJAAN BONGKARAN

II PEKERJAAN K3

III PEKERJAAN KONSTRUKSI


A PEKERJAAN STANDAR
A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
A.2 PEKERJAAN STRUKTUR
A.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR
A.4 PEKERJAAN MEKANIKAL
A.5 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

B PEKERJAAN NON STANDAR


B.1 PEKERJAAN PONDASI DALAM
B.2 PEKERJAAN PENINGKATAN MUTU
B.3 PEKERJAAN LIMBAH KOTORAN
B.4 PEKERJAAN PANEL DAN KABEL BESAR
B.5 PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

C PEKERJAAN PRASARANA LINGKUNGAN

JUMLAH BIAYA (I+II+III)


PPN 11%
JUMLAH TOTAL
PEMBULATAN

HALAMAN-REKAP
DAFTAR RINCIAN DAN KUANTITAS(BQ)

: RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


PEKERJAAN
JAKARTA TIMUR, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

LOKASI : JAKARTA TIMUR


TAHUN ANGGARAN : 2022
PEKERJAAN BONGKARAN

HARGA JUMLAH BIAYA


NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)

I PEKERJAAN BONGKARAN BANGUNAN EKSISTING

1 Pek. Bongkaran Dinding 597,32 m2


2 Pek. Bongkaran pintu & jendela aluminium 48,00 bh
3 Pek. Bongkaran pintu besi 5,00 bh
4 Pek. Bongkaran atap 264,75 m2
5 Pek. Bongkaran Sanitari Lengkap Assesories 5,00 bh
6 Pek. Biaya Buang puing keluar site 1,00 ls

JUMLAH BIAYA

REKAP DAFTAR RINCIAN DAN KUANTITAS(BQ)

: RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1


PEKERJAAN
JAKARTA TIMUR, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

LOKASI : JAKARTA TIMUR


TAHUN ANGGARAN : 2022
PEKERJAAN BONGKARAN

JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN
(Rp)

I PEKERJAAN BONGKARAN BANGUNAN EKSISTING

JUMLAH BIAYA

BONGKARAN HALAMAN-2
DAFTAR RINCIAN DAN KUANTITAS(BQ)

: RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1 JAKARTA
PEKERJAAN
TIMUR, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

LOKASI : JAKARTA TIMUR


TAHUN ANGGARAN
: 2022

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

HARGA JUMLAH BIAYA


NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)

II KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

A Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri:

1 Topi Pelindung (Safety Helmet) 25,00 Bh


2 Face Shield 25,00 Bh
3 Masker kain 75,00 bh
4 Sarung Tangan (Safety Gloves ) 25,00 Psg
5 Sepatu Keselamatan karet 15,00 Psg
6 Rompi Keselamatan (Safety Vest ) 25,00 Bh

B Fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan:

1 Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Obat Luka, Perban,dll) 1,00 Ls

2 Prasarana untuk protokol Covid 19 1,00 LS


3 Rapid test 6,00 bulan
4 Bilik K3 1,00 unit

C Rambu- Rambu yang diperlukan:

1 Rambu petunjuk 1,00 Bh


2 Rambu informasi 3,00 Bh
3 Jalur Evakuasi (Escape Route ) 1,00 Ls

D Lain- Lain Terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi:

a Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 3,00 Bh


b Pelaporan dan Penyelidikan Insiden 1,00 Ls
c Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP) 25,00 Lb

JUMLAH BIAYA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) HALAMAN-3


HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
REKAP DAFTAR RINCIAN DAN KUANTITAS(BQ)

: RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1 JAKARTA
PEKERJAAN
TIMUR, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

LOKASI : JAKARTA TIMUR


TAHUN ANGGARAN
: 2022
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN
(Rp)

II KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


A Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri:
B Fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan:
C Rambu- Rambu yang diperlukan:
D Lain- Lain Terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi:

JUMLAH BIAYA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) HALAMAN-4


DAFTAR RINCIAN DAN KUANTITAS(BQ)

: RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1 JAKARTA TIMUR, KEMENTERIAN
PEKERJAAN
HUKUM DAN HAM RI

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI


LOKASI : JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2022

HARGA JUMLAH BIAYA


NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)

A PEKERJAAN STANDAR

A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Dokumentasi & Photo Proyek u/ Laporan 1,00 set

2 Sewa Direksi Keet ,Bedeng Pekerja,Gudang Alat dan material 1,00 ls

3 Pembersihan Lapangan dan perataan,perapian kembali 414,92 m2


4 Pengukuran dan pemasangan bouwplank 1,00 ls
5 Pengadaan Air Kerja 1,00 ls
6 Pengadaan Listrik Kerja 1,00 ls
7 Mobilisasi Alat dan Material 1,00 ls

A.2 PEKERJAAN STRUKTUR

1 PEKERJAAN PONDASI

1 Pek. Galian tanah pondasi dan sloof pondasi 39,72 m3


2 PC-1 ( 120x120x50 ) cm
- Beton K-300 3,06 m3
- Besi Beton 483,57 kg
- Bekisting 20,40 m2

3 PC2 ( 240x120x50 ) cm
- Beton K-300 2,52 m3
- Besi Beton 371,48 kg
- Bekisting 12,60 m2

4 P1 ( 60x60x30 ) cm
- Beton K-300 0,86 m3
- Besi Beton 204,05 kg
- Bekisting 5,76 m2

4 TB-1 (20x40) cm
- Beton K-300 15,15 m3
- Besi Beton 3.386,67 kg
- Bekisting 151,52 m2

5 TB-2 (15x30) cm
- Beton K-300 0,66 m3
- Besi Beton 148,03 kg
- Bekisting 8,80 m2
6 Pek. Urugan Pasir t=10cm 10,75 m3
7 Pek. Lantai kerja t=5cm 5,37 m3
8 Urugan tanah kembali 13 m3
Peninggian elevasi lantai dengan Tanah Urug pada Bangunan
9 124 m3
dengan tinggi 30 cm

KONSTRUKSI HALAMAN-5
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)

2 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1


a. KOLOM
1 K1 ( 30 x 30 ) cm
- Beton K-300 6,48 m3
- Besi Beton 1.580,53 kg
- Bekisting 86,40 m2

2 K2 ( 30 x 40 ) cm
- Beton K-300 2,16 m3
- Besi Beton 484,76 kg
- Bekisting 25,20 m2

3 K3 ( 40 x 40 ) cm
- Beton K-300 1,44 m3
- Besi Beton 360,18 kg
- Bekisting 14,40 m2

3 K4 ( 15 x 15 ) cm
- Beton K-300 0,61 m3
- Besi Beton 58,39 kg
- Bekisting 16,20 m2

b. Plat Lantai Beton


1 Pelat lantai beton tebal 15 cm
- Beton K-300 49,79 m3
- Besi Beton 2.523,35 kg
- Bekisting 12,34 m2

3 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2


a. KOLOM
1 K1 ( 30 x 30 ) cm
- Beton K-300 3,47 m3
- Besi Beton 884,65 kg
- Bekisting 46,20 m2

2 K2 ( 30 x 40 ) cm
- Beton K-300 1,26 m3
- Besi Beton 296,25 kg
- Bekisting 14,70 m2

3 K3 ( 40 x 40 ) cm
- Beton K-300 1,12 m3
- Besi Beton 294,50 kg
- Bekisting 11,20 m2

5 Pelat lantai beton tebal 12 cm termasuk area Tangga


- Beton K-300 40,21 m3
- Besi Beton 2.044,12 kg
- Bekisting 335,08 m2

b. BALOK
1 B1 ( 20 x 40 ) cm
- Beton K-300 14,04 m3
- Besi Beton 2.624,85 kg
- Bekisting 175,68 m2

2 B2 ( 25 x 50 ) cm

KONSTRUKSI HALAMAN-6
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
- Beton K-300 3,57 m3
- Besi Beton 517,85 kg
- Bekisting 35,91 m2

3 B3 ( 30 x 60 ) cm
- Beton K-300 7,59 m3
- Besi Beton 1.037,91 kg
- Bekisting 63,57 m2

4 RB 3 ( 15 x 20 ) cm
- Beton K-300 1,21 m3
- Besi Beton 369,10 kg
- Bekisting 22,16 m2

4 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3


a. KOLOM
1 K1 ( 30 x 30 ) cm
- Beton K-300 2,52 m3
- Besi Beton 643,38 kg
- Bekisting 33,60 m2

2 K2 ( 30 x 40 ) cm
- Beton K-300 1,26 m3
- Besi Beton 296,25 kg
- Bekisting 14,70 m2

5 Pelat lantai beton tebal 12 cm termasuk area Tangga


- Beton K-300 17,97 m3
- Besi Beton 927,50 kg
- Bekisting 149,78 m2

b. BALOK
1 B1 ( 20 x 40 ) cm
- Beton K-300 8,91 m3
- Besi Beton 1.669,16 kg
- Bekisting 111,50 m2

2 B2 ( 25 x 50 ) cm
- Beton K-300 1,54 m3
- Besi Beton 230,93 kg
- Bekisting 15,68 m2

3 B3 ( 30 x 60 ) cm
- Beton K-300 4,94 m3
- Besi Beton 629,23 kg
- Bekisting 41,57 m2

5 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI ATAP

ATAP PADA LANTAI 2

1 Ring Balok RB 1 ( 15 x 40 ) cm
- Beton K-300 1,32 m3
- Besi Beton 216,50 kg
- Bekisting 21,02 m2

ATAP PADA LANTAI 3

KONSTRUKSI HALAMAN-7
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
1 Pek. Pelat Lantai beton tebal 12 cm pada dak talang beton
- Beton K-300 9,00 m3
- Besi Beton 526,01 kg
- Bekisting 75,00 m2

2 Ring Balok RB 1 ( 15 x 40 ) cm
- Beton K-300 4,62 m3
- Besi Beton 741,32 kg
- Bekisting 73,27 m2

3 Ring Balok RB 2 ( 20 x 40 ) cm
- Beton K-300 2,24 m3
- Besi Beton 485,79 kg
- Bekisting 28,16 m2

4 Kolom Konsol C4 ( 30 x 15 ) cm
- Beton K-300 0,41 m3
- Besi Beton 139,82 kg
- Bekisting 8,10 m2

5 Kolom Konsol C5 ( 30 x 30 ) cm
- Beton K-300 0,09 m3
- Besi Beton 22,74 kg
- Bekisting 1,20 m2

STRUKTUR ATAP
1 Pek. Pas. Rangka Atap Baja Ringan sesuai spesifikasi teknis 375,89 m2

A.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR

1 PEKERJAAN DINDING
A PEKERJAAN LANTAI 1
1 Pek. Plesteran dan Aci dinding eksisting 0,00 m2
2 Pas. Bata Ringan semen instan 330,87 m2
3 Pek. Plester dan Aci semen isntan 620,82 m2
4 Pek. Kanopi 13,94 m2
5 Pas. Ekspose Kolom 120,80 m2
6 Pek. Ekspose Kanopi 27,88 m2
7 Pas, Dinding Keramik uk. 30x60cm pada KM/WC, T=240 cm 40,92 m2
8 Pas.Kolom Praktis dan Balok Praktis 181,79 m'

B PEKERJAAN LANTAI 2
1 Pas. Bata Ringan semen instan 349,01 m2
2 Pek. Plester dan Aci semen instan 698,01 m2
3 Pek. Kanopi pada Jendela 23,48 m2
4 Pek. Ekspose Kanopi pada jendela 46,95 m2
5 Pek. Ekspose Kolom 92,40 m2
6 Pas, Dinding Keramik uk. 30x60cm pada KM/WC,T=240 cm 134,05 m2
7 Pas profil/list pada dinding luar T=15 cm 66,00 m'
8 Meja beton Wastafel pantry uk 70 x 200 finish HT 60x60 1,00 unit
9 Pas.Kolom Praktis dan Balok Praktis 313,83 m'

C PEKERJAAN LANTAI 3
1 Pas. Bata Ringan semen instan 128,38 m2
2 Pek. Plester dan Aci semen instan 256,76 m2
3 Pek. Kanopi pada Jendela 17,40 m2

KONSTRUKSI HALAMAN-8
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
4 Pek. Ekspose Kanopi pada jendela 34,81 m2
5 Pek. Ekspose Kolom 61,60 m2
6 Pas. Kolom Praktis dan Balok Praktis 104,88 m'

D PEKERJAAN LANTAI ATAP


1 Pas. Bata Ringan semen instan 28,05 m2
2 Pek. Plester dan aci semen instan 56,10 m2
3 Pek. Kolom & balok praktis 86,40 m'

2 PEKERJAAN LANTAI
A PEKERJAAN LANTAI 1
1 Pas. Lantai HT uk. 60x60cm 62,95 m2
2 Pas. Plint Lantai HT uk 10x60 cm 39,46 m'
3 Pas. Lantai KR. uk.30x30cm kasar, KM/WC 7,25 m2
4 Pas. Lantai KR .uk.30x30 cm 22,36 m2
5 Pas. Plint lantai KR. uk 10x30 cm 34,41 m'
6 Pek. Waterprofing area toilet 7,25 m2
7 Pek. Secreding lantai beton 322,36 m2

B PEKERJAAN LANTAI 2
1 Pas. Lantai HT uk. 60x60cm 267,83 m2
3 Pas. Plint kayu tebal 2 cm lebar 10 cm 222,58 m'
2 Pas. Lantai KR. uk.30x30cm kasar,KM/WC 27,04 m2
3 Pas. Lantai KR .uk.30x30 cm 13,61 m2
4 Pas. Plint lantai KR. uk 10x30 cm 10,31 m'
5 Pek. Waterprofing area toilet tempat wudhu 60,87 m2
6 Pek. Tanggulan tempat wudhu tinggi 30 cm 1,40 m'

C PEKERJAAN LANTAI 3
1 Pas. Lantai HT uk. 60x60cm 149,78 m2

D PEKERJAAN LANTAI ATAP


1 Pek. Secreed + Waterprofing 75,00 m2

3 PEKERJAAN PLAFON TERMASUK RANGKA HOLLOW GALVA


A PEKERJAAN LANTAI 1
1 Pas. Plafond Gypsum t=9mm 82,91 m2
2 Pas. Plafond Calsiboard t = 9 mm 7,25 m2
3 Pas. List Plafond lebar 10 cm 202,54 m'
4 Expose Beton 322,36 m2

B PEKERJAAN LANTAI 2
1 Pas. Plafond Gypsum t=9mm 259,33 m2
2 Pas. Plafond Calsiboard t = 9 mm 27,04 m2
3 Pas. List Plafond lebar 10 cm 374,48 m'

C PEKERJAAN LANTAI 3
1 Pas. Plafond Gypsum t=9mm 110,36 m2
2 Pas. Plafond Calsiboard t = 9 mm 6,75 m2
3 Pas. List Plafond lebar 10 cm 154,88 m'
4 Expose Beton 32,67 m2

4 PEKERJAAN PENGECATAN
A PEKERJAAN LANTAI 1
1 Cat Dinding Luar ( Weathershield) termasuk kolom & kanopi 214,27 m2
2 Cat Dinding Dalam termasuk ekspose kolom 265,29 m2
3 Cat Plafond Gypsum & Cat Ekspose Beton termasuk balok 405,27 m2

KONSTRUKSI HALAMAN-9
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
4 Cat Plafond Calsiboard (Weathershield) 7,25 m2
5 Cat Dinding eksisting ( Weathershield) termasuk kolom 0,00 m2

B PEKERJAAN LANTAI 2
1 Cat Dinding Luar ( Weathershield) termasuk kolom & kanopi 164,22 m2
2 Cat Dinding Dalam termasuk ekspose kolom 324,14 m2
3 Cat Dinding Partisi Gypsum 353,26 m2
4 Cat Plafond Gypsum & Cat Ekspose Beton termasuk balok 259,33 m2
5 Cat Plafond Calsiboard (Weathershield) 27,04 m2

C PEKERJAAN LANTAI 3
1 Cat Dinding Luar ( Weathershield) termasuk kolom & kanopi 164,11 m2
2 Cat Dinding Dalam termasuk ekspose kolom 0,00 m2
3 Cat Dinding Partisi Gypsum 0,00 m2
4 Cat Plafond Gypsum & Cat Ekspose Beton termasuk balok 143,03 m2
5 Cat Plafond Calsiboard (Weathershield) 6,75 m2

D PEKERJAAN LANTAI ATAP


1 Pek. Cat Dinding Luar ( Weathershield) 28,05 m2
2 Pek. Cat plafon atap calciboard ( Weathershield ) 22,20 m2

5 PEKERJAAN PENUTUP ATAP


1 Pas. Atap Zincalume t = 0,4 mm 375,89 m2
2 Pas. Nok zincalume 75,14 m'
3 Pas. Lisplank GRC lebar 30cm 64,60 m'
4 Pas. Plesing 10cm pada atap 51,88 m'
5 Pas. Roofmesh 375,89 m2
6 Pas. Lapisan Alumunium foil 375,89 m2
7 Pas. Plafon atap calciboard 22,20 m2
8 Pek. Talang air 37,88 m'

6 PEKERJAAN PINTU SERTA ASSESORIES


A PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN TRALIS BESI/ALUMUNIUM
1 LANTAI 1
- PG - 1 1,00 bh
- PG - 2 1,00 bh
- PS - 1 1,00 bh
- PD - 1 1,00 bh
- P-1 1,00 bh
- P-2 5,00 bh
- PJ - U 1,00 bh
- PJ - 1 1,00 bh
- PJ - 2 1,00 bh
- J-1 1,00 bh
- J-2 1,00 bh
- BV - 1 5,00 bh

2 LANTAI 2
- PD - 2 2,00 bh
- PD - 3 2,00 bh
- PS - 2 5,00 bh
- P-1 4,00 bh
- P-2 6,00 bh
- J-3 3,00 bh
- J-4 4,00 bh
- J-5 2,00 bh
- BV - 2 5,00 bh
- Pas. Railing Tangga Stainless Stell sd lt 2 17,50 m'

KONSTRUKSI HALAMAN-10
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)

3 LANTAI 3
J-6 12,00 bh
J-5 2,00 bh
BV - 1 3,00 bh
BV - 2 1,00 bh

A.4 PEKERJAAN MEKANIKAL

1 INSTALASI POMPA AIR BERSIH

a Tanki Air Atas : 2,00 unit


Kapasitas :1 m3

2 INSTALASI PIPA AIR BERSIH DAN SANITARY FIXTURE


a Lantai 1

PPR-PN-10, termasuk fitting & accessories :


- dia. 15 5,00 m
- dia. 15 (Pipa Tegak Ke Saniter ) 28,00 m
- dia. 20 6,00 m
- dia. 25 4,00 m
- dia. 32 23,00 m
- dia. 40 20,00 m
- Fitting fitting, TEE, Elbow, Reducer, Penggantung 1,00 lot
Penyangga Pipa, Pondasi Pipa, dll

- GV dia. 32 1,00 bh
- GV dia. 40 1,00 bh
- Wastafel Gantung lengkap Kran+assesories 3,00 set
- Kran Air KM/WC chrome 2,00 bh
- Closet Duduk lengkap jet shower spray 2,00 set
- Closet Jongkok 1,00 set
- Urinoir 1,00 set
- Partisi Urinoir 1,00 set

b Lantai 2

PPR-PN-10, termasuk fitting & accessories :


- dia. 15 11,00 m
- dia. 15 (Pipa Tegak Ke Saniter ) 40,00 m
- dia. 20 4,00 m
- dia. 25 4,00 m
- dia. 32 5,00 m
- dia. 40 21,00 m
- Fitting fitting, TEE, Elbow, Reducer, Penggantung 1,00 lot
Penyangga Pipa, Pondasi Pipa, dll

- GV dia. 25 1,00 bh
- GV dia. 32 1,00 bh
- GV dia. 40 1,00 bh
- Wastafel Gantung lengkap Kran+assesories 2,00 set
- Kran Air KM/WC chrome 3,00 bh
- Closet Duduk lengkap jet shower spray 2,00 set
- Closet Jongkok 1,00 set

KONSTRUKSI HALAMAN-11
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
- Urinoir 2,00 set
- Partisi Urinoir 2,00 set
- kitchen zink +Kran Air Panty 1,00 set

c Lantai 3 & ATAP

PPR-PN-10, termasuk fitting & accessories :


- dia. 40 8,00 m
- dia. 50 12,00 m
- Fitting fitting, TEE, Elbow, Reducer, Penggantung 1,00 lot
Penyangga Pipa, Pondasi Pipa, dll

- GV dia. 40 1,00 bh
- GV dia. 50 2,00 bh
- CV dia. 50 1,00 bh

3 INSTALASI PIPA AIR KOTOR, AIR BEKAS, VENT


a. AIR BEKAS, AIR KOTOR DAN VENT LANTAI 1
PVC, AW termasuk fitting-fitting & assesories
PVC, D Class ( Vent Pipe )
- dia. 50 6,00 m
- dia. 65 3,00 m
- dia. 80 6,00 m
- dia. 100 59,00 m
- dia. 32 ( Pipa Vent ) 16,00 m
- dia. 40 ( Pipa Vent ) 4,00 m
- Fitting fitting, TEE, Elbow, Reducer, Penggantung 1,00 lot
Penyangga Pipa, Pondasi Pipa, dll

- Floor Drain dia. 65 3,00 bh


- FCO, 100 mm 3,00 bh

b. AIR BEKAS, AIR KOTOR DAN VENT LANTAI 2


PVC, AW termasuk fitting-fitting & assesories
PVC, D Class ( Vent Pipe )
- dia. 50 8,00 m
- dia. 65 8,00 m
- dia. 100 15,00 m
- dia. 32 ( Pipa Vent ) 15,00 m
- dia. 40 ( Pipa Vent ) 12,00 m
- Fitting fitting, TEE, Elbow, Reducer, Penggantung 1,00 lot
Penyangga Pipa, Pondasi Pipa, dll

- Floor Drain dia. 65 3,00 bh


- FCO, 100 mm 3,00 bh

c. AIR BEKAS, AIR KOTOR DAN VENT LANTAI 3

d. AIR HUJAN & RISER AIR KOTOR


PVC, AW termasuk fitting-fitting & assesories
- dia. 100 ( Riser Kotor & Buangan ) 21,00 m
- dia. 50 ( Riser Vent ) ) 16,00 m
- dia. 100 ( Riser Air Hujan ) 48,00 m
- Fitting fitting, TEE, Elbow, Reducer, Penggantung 1,00 lot
Penyangga Pipa, Pondasi Pipa, dll

- Roof Drain 100 10,00 bh


- Vent Cup 2,00 bh

KONSTRUKSI HALAMAN-12
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)

A.5 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1 PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN

1 PEKERJAAN LAMPU
a LANTAI 1
1 TL LED 1 x 18 w Surface Mounted 40,00 bh
2 Recessed Mounted Downlight LED 12W/Neutral White 5,00 bh
/1000lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz
3 Recessed Mounted Downlight LED 16W/Neutral White 11,00 bh
/1500lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz
4 Pemasangan 1bh RM Downlight Integrated LED 7W/Neutral 5,00 bh
White /600lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz c/w Power Supply Unit &
Battery Back Up 2hrs
5 Pemasangan 1bh Surface Mounted Batten-WB/Cool White 6,00 bh
Led Module 38W/4000lm/220V/c/w Battery Back Up 2 Hrs
6 Saklar satu gang 9,00 bh
7 Saklar dua gang 2,00 bh
8 Saklar 4 gang 1,00 bh
9 Instalasi penerangan NYM 3 x 2,5 m2 Normal 56,00 ttk
in konduit HI dia 20 m2
10 Instalasi penerangan FRC 3 x 2,5 m2 Emergency 11,00 ttk
in konduit HI dia 20 m2

b LANTAI 2
1 TL LED 1 x 18 w Recessed Mounted 2,00 bh
2 TL LED 2 x 18 w Recessed Mounted 29,00 bh
3 Recessed Mounted Downlight LED 12W/Neutral White 9,00 bh
/1000lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz
4 Recessed Mounted Downlight LED 16W/Neutral White 20,00 bh
/1500lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz
5 Pemasangan 1bh RM Downlight Integrated LED 7W/Neutral 14,00 bh
White /600lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz c/w Power Supply Unit &
Battery Back Up 2hrs
6 Pemasangan 1bh Surface Mounted Batten-WB/Cool White 1,00 bh
Led Module 38W/4000lm/220V/c/w Battery Back Up 2 Hrs
7 Pemasangan 1bh Surface Mounted Emergency Exit 1,00 bh
LED 2x5W/220V c/w Battery Back Up 2 Hrs
8 Saklar satu gang 9,00 bh
9 Saklar dua gang 8,00 bh
10 Instalasi penerangan NYM 3 x 2,5 m2 Normal 60,00 ttk
in konduit HI dia 20 m2
11 Instalasi penerangan FRC 3 x 2,5 m2 Emergency 16,00 ttk
in konduit HI dia 20 m2

c LANTAI 3
1 TL LED 1 x 18 w Recessed Mounted 2,00 bh
2 TL LED 2 x 18 w Recessed Mounted 2,00 bh
3 Recessed Mounted Downlight LED 12W/Neutral White 2,00 bh
/1000lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz
4 Recessed Mounted Downlight LED 16W/Neutral White 4,00 bh
/1500lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz
5 Pemasangan 1bh RM Downlight Integrated LED 7W/Neutral 2,00 bh
White /600lm/4000K/0.9PF/220V/50Hz c/w Power Supply Unit &
Battery Back Up 2hrs

KONSTRUKSI HALAMAN-13
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
6 Saklar dua gang 3,00 bh
7 Instalasi penerangan NYM 3 x 2,5 m2 Normal 10,00 ttk
in konduit HI dia 20 m2
8 Instalasi penerangan FRC 3 x 2,5 m2 Emergency 2,00 ttk
in konduit HI dia 20 m2

2 PEKERJAAN STOP KONTAK


a LANTAI 1
1 Socket Outlet, 1Ø , 13 A, 200 vA, ,Wall type 5,00 bh
Wall Power Outlet Integrated in 1 Frame : 2 Power Outlet Type-13A &
2 3,00 bh
1 Data
3 Instalasi SSO, NYM 3 x 2,5 mm2 8,00 ttk

b LANTAI 2
1 Socket Outlet, 1Ø , 13 A, 200 vA, ,Wall type 18,00 bh
Wall Power Outlet Integrated in 1 Frame : 2 Power Outlet Type-13A &
2 15,00 bh
1 Data
Table Power Outlet Integrated in 1 Frame : 2 Power Outlet Type-13A
3 4,00 bh
& 1 Data
4 Instalasi SSO, NYM 3 x 2,5 mm2 37,00 ttk

c LANTAI 3
1 Socket Outlet, 1Ø , 13 A, 200 vA, ,Wall type 3,00 bh
Table Power Outlet Integrated in 1 Frame : 2 Power Outlet Type-13A
2 3,00 bh
& 1 Data
3 Instalasi SSO, NYM 3 x 2,5 mm2 6,00 ttk

4 Material Bantu 1,00 lot


5 Testing Commissioning 1,00 lot

B PEKERJAAN NON STANDAR

B.1 PEKERJAAN PONDASI DALAM

- Pek. Tiang pancang ( 20 x 20 ) cm dengan dalam 9 m system hydraulic 29,00 titik

B.2 PEKERJAAN PENINGKATAN MUTU

a LANTAI 2
- Partisi Gypsum 12mm (2sisi) + Rangka hollow galva 40x40x4 (double) 176,63 m2

B.3 PEKERJAAN LIMBAH KOTORAN

1 SEPTIC TANK BIO (Kap 1,5 M3/hari) 1,00 bh


Material : FRP
termasuk Galian ,timb kembali
2 Bak Kontrol 600 x 600 2,00 bh

B.4 PEKERJAAN PANEL DAN KABEL BESAR

a PEKERJAAN PERPANELAN
1 SDP-UTAMA 1,00 unit
2 PD/AC-01 1,00 unit
3 PD/AC-02 1,00 unit

KONSTRUKSI HALAMAN-14
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
4 PD/AC-03 1,00 unit
5 PD-ELEKTRONIK 1,00 unit
6 MCB.BOX-01 1,00 unit
7 MCB.BOX-02 1,00 unit
8 MCB.BOX-03 1,00 unit
9 GROUNDING PANEL 1,00 unit
10 Testing Commissioning 1,00 lot

b PEKERJAAN PENGKABELAN

1 SDP-UTAMA ke PD/AC-01 6,00 m


NYY 4 x 4 mm2 + NYA 4 mm2
2 SDP-UTAMA ke PD/AC-02 23,50 m
NYY 4 x 10 mm2 + NYA 10 mm2
3 SDP-UTAMA ke PD/AC-03 32,00 m
NYY 4 x 4 mm2 + NYA 4 mm2
4 SDP-UTAMA ke PD-ELEKTRONIK 44,00 m
NYY 4 x 4 mm2 + NYA 4 mm2
5 SDP-UTAMA ke MCB,BOX 1 9,00 m
NYY 3 x 4 mm2 + NYA 4 mm2
6 SDP-UTAMA ke MCB,BOX 2 48,00 m
NYY 3 x 4 mm2 + NYA 4 mm2
7 SDP-UTAMA ke MCB,BOX 3 29,00 m
NYY 3 x 4 mm2 + NYA 4 mm2

c Material Bantu 1,00 lot

B.5 PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

a ATAP
1 Splitzen 4,00 Bh
2 Kabel BC 35 175,00 m
3 Grounding 6,00 Bh

C PEKERJAAN PRASARANA LINGKUNGAN

1 Pembuatan Gerbang, Pagar & papan nama 1,00 ls


2 Pek. Rabat beton Luar K.250 tebal 12cm 88,19 m2
3 Saluran Air Hujan Buis beton belah , 1/2 dia 30cm 71,00 m'

JUMLAH BIAYA (A+B+C)

KONSTRUKSI HALAMAN-15
HARGA JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SAT
SATUAN (Rp) (Rp)
REKAP DAFTAR RINCIAN DAN KUANTITAS(BQ)

: RENOVASI DAN PERLUASAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS 1 JAKARTA TIMUR, KEMENTERIAN
PEKERJAAN
HUKUM DAN HAM RI

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI


LOKASI : JAKARTA TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2022

JUMLAH BIAYA
NO URAIAN KEGIATAN
(Rp)

A PEKERJAAN STANDAR

A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

A.2 PEKERJAAN STRUKTUR


1 PEKERJAAN PONDASI
2 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
3 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
4 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
5 PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI ATAP

A.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR


1 PEKERJAAN DINDING
2 PEKERJAAN LANTAI
3 PEKERJAAN PLAFON TERMASUK RANGKA HOLLOW GALVA
4 PEKERJAAN PENGECATAN
5 PEKERJAAN PENUTUP ATAP
6 PEKERJAAN PINTU SERTA ASSESORIES

A.4 PEKERJAAN MEKANIKAL


1 INSTALASI POMPA AIR BERSIH
2 INSTALASI PIPA AIR BERSIH DAN SANITARY FIXTURE
3 INSTALASI PIPA AIR KOTOR, AIR BEKAS, VENT

A.5 PEKERJAAN ELEKTRIKAL


1 PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN

B PEKERJAAN NON STANDAR

B.1 PEKERJAAN PONDASI DALAM


B.2 PEKERJAAN PENINGKATAN MUTU
B.3 PEKERJAAN LIMBAH KOTORAN
B.4 PEKERJAAN PANEL DAN KABEL BESAR
B.5 PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

C PEKERJAAN PRASARANA LINGKUNGAN

JUMLAH BIAYA (A+B+C)

KONSTRUKSI HALAMAN-16

Anda mungkin juga menyukai