Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

BELANJA PEMELIHARAAN GEDUNG DAN BANGUNAN YAITU


NAMA PENGADAAN
REHAB UPTD LABKESDA.

TANGGAL DOKUMEN 7 APRIL 2020

TAHUN ANGGARAN 2020

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

I MADE SUMIARTHA, SKM, MPH


PEMBINA
NIP. 19671203 199001 1 003
I. PENDAHULUAN

1. UMUM
a. Setiap Bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi
dengan peningkatan mutu atau kualitas, sehingga mampu memenuhi
secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi
lingkungannya serta member kontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur di Indonesia.
b. Setiap Bangunan Negara harus dibangun dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan Negara.
c. Pemberi jasa pemborongan untuk Bangunan Negara dan prasarana
lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga
mampu menghasilkan karya fisik bangunan teknis yang memadai dan
layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pembangunan gedung
perlu disiapkan secara matang, sehingga mampu mendorong
perwujudan karya pembangunan fisik yang sesuai dengan kepentingan
kegiatan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Untuk dapat memahami tujuan rehab UPTD Labkesda, perlu dibuat
sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK) rehab UPTD Labkesda. Rehab
UPTD Labkesda ini merupakan pekerjaan lanjutan dari keseluruhan
pembangunan fisik UPTD Labkesda yang sudah ada.
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi jasa
konstruksi/pemborong yang memuat masukan azas, kriteria, keluaran
dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan dan diinterpretasikan
kedalam pelaksanaan tugas pemborongan.
c. Dengan penugasan ini diharapkan pemborong dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai KAK ini.

3. LATAR BELAKANG
a. Sarana dan prasarana kesehatan di rehab UPTD Labkesda Kupang,
sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan secara umum. Sejalan
dengan kondisi dan perkembangan pelaksanaan program kesehatan
khususnyan di Provinsi Nusa Tenggara Timur keberadaan Gedung
UPTD Labkesda Kupang sangat membutuhkan sarana dan prasarana,
gedung yang representative, layak dan memadai.
b. Pada Tahun Anggaran 2020 lewat Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Timur menyediakan anggaran yang bersumber dari dana
APBD Provinsi NTT untuk melaksanakan rehab UPTD Labkesda Kupang
untuk dapat melakukan pelayanan yang lebih baik.
c. Agar kegiatan rehab UPTD Labkesda Kupang dapat terlaksana dengan
baik dalam arti memenuhi unsur kekuatan, kenyamanan, ketenangan
dan efisien, maka harus dilaksanakan melalui tahapan yang sudah
ditentukan dalam KAK.
4. SASARAN KEGIATAN
a. Sasaran kegiatan adalah rehab UPTD Labkesda Kupang.
b. Lokasi pembangunan adalah di Jalan Arif Rahman Hakim Walikota -
Kupang.
c. Lingkup pekerjaan rehab UPTD Labkesda Kupang, yang terdiri dari
komponen kegiatan :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Sipil/Struktur
3. Pekerjaan Arsitektur
4. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
5. Pekerjaan Utilitas
6. Finishing

II. KEGIATAN PERENCANAAN


1. Dalam melaksanakan tugasnya pemborong berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara vide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh pemborong/kontraktor
pelaksana adalah meliputi tugas-tugas pelaksanaan fisik, site/tapak
Bangunan Gedung Negara yang terdiri dari :
a. Persiapan pelaksanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Menyusun Jadawl pelaksanaan (Kurva S), alokasi tenaga dan bahan
c. Menyusun pengembangan rencana antara lain membuat :
1. Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
2. Rencana Arsitektur dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh
PPK.
3. Rencana system Mekanikal dan Elektrikal
4. Rencana Utilitas
5. Rencana Anggaran Biaya

d. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :


1. Gambar-Gambar Detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan ME yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya
Pekerjaan
4. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.
3. Mengadakan kegiatan selama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran
d. Membuat Laporan harian, mingguan dan bulanan
III. TANGGUNG JAWAB PEMBORONG/KONTRAKTOR

1. Kontraktor bertanggung jawab secara professional atas jasa pemborongan


yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara Umum Tanggung Jawab Kontraktor adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya pembangunan fisik yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya bangunan yang berlaku.
b. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh PPK, termasuk melalui KAK
ini, sehingga dari segi pembiayaan, waktu pelaksanaan pekerjaan dan
mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standard dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk bangunan gedung Negara.

IV. BIAYA
1. Biaya pekerjaan perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur
secara kontraktual setelah melalui tahapan proses seleksi pengadaan jasa
konstruksi sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari :
a. Honorarium Tenaga Ahli dan Tenaga lapangan
b. Materi dan penggandaan laporan dan gambar-gambar
c. Pembelian dan atau sewa peralatan
d. Biaya rapat-rapat
e. Biaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
f. Jasa dan Over Head dilapangan
g. Pajak dan Iuran daerah lainnya

2. Sumber Dana
Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada dana
APBD Provinsi NTT Tahun Anggaran 2020. Kegiatan rehab UPTD Labkesda
Kupang sebesar Rp 1.088.214.600,- (Satu Milyar Delapan Puluh
Delapan Juta Delapan Ratus Empat Belas Ribu Rupiah).

V. KRITERIA
1. Kriteria Umum pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor
pelaksana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria
umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan, yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan
baik, tidak menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan :
1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat prilaku alam dan manusia.
2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.
3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh prilaku struktur.
4. Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
d. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran :
1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat prilaku alam dan manusia.
2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga:
a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
c. Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.
e. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi
1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi
penggunanya maupun pemeliharaannya.
2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan
penghuninya dari bahaya akibat petir.
3. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
4. INstalasi Listrik memiliki SLO dan garansi pemasangan sesuai
ketentuan
f. Persyaratan Ventilasi, dan Pengkondisian Udara :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.
g. Persyaratan Pencahayaan :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik
alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan sesuai dengan fungsinya,
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.

2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan pembangunan Gedung Rawat Inap
Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang, yang akan dibangun, baik dari segi
fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya :
a. Kesatuan fisik bangunan dengan lingkungan yang ada disekitarnya
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
b. Solusi dan batasan-batasan factor social budaya setempat, geografi,
klimatologi, dan lain-lain.

VI. AZAS – AZAS


Selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya kontraktor pelaksana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan Gedung Negara sebagai
berikut:
1. Bangunan gedung Negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsi teknik dan fungsi social bangunan terutama sebagai
bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya
investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya
diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
5. Bangunan pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan
dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.

VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang
diminta Kontraktor pelaksana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan PPK dan pengelola kegiatan termasuk dengan konsultan
pengawas dan konsultan perencana.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut diperlukan produk awal antara dan
pokok yang harus dihasilkan kontraktor sesuai dengan rencana keluaran
yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas kontraktor harus memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan khususnya sampai diserahkannya fisik
bangunan untuk siap operasional maksimal 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender sejak ditandatanganinya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

VIII. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. Informasi
a. Untuk melaksanakan tugasnya Kontraktor harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh PPK
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
b. Kontraktor pelaksana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya baik yang berasal dari PPK,
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan
pembangunan fisik sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab kontraktor pelaksana.
2. Tenaga Ahli
a. Untuk melaksanakan tujuannya kontraktor pelaksana harus
menyediakan Tenaga Ahli/Lapangan yang memenuhi ketentuan dari
PPK, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
b. Tenaga Ahli dan tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam
pembangunan gedung Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang
terdiri dari :
1. Site Manager : 1 orang
2. Quality/Quantity Control : 1 orang
3. Ahli K3 : 1 orang
4. Pelaksana lapangan : 1 orang

c. Persyaratan Tenaga Ahli


1) Site Manager, 1 orang dengan persyaratan dengan pengalaman
kerja minimal 8 tahun, pendidikan S-1 dengan Profesi/Keahlian Ahli
Madya Teknik Bangunan Gedung, Ahli Madya manajemen proyek
dan Ahli Madya sistem manajemen Mutu.
2) Quality/Quantity Control, 1 orang pengalaman minimal 5 tahun,
pendidikan S-1 Teknik Sipil dengan Profesi/Keahlian Ahli Madya
Teknik Bangunan Gedung.
3) Ahli K3, 1 Orang Dengan Pengalaman Minimal 5 Tahun,
Pendidikan S-1 Teknik Sipil, dengan Sertifikat K3 Kontruksi.
4) Pelaksana Lapangan 1 orang dengan pengalaman minimal 5 tahun,
pendidikan S-1 Teknik Sipil, dengan Profesi/Keahlian Ahli Muda
Teknik Bangunan Gedung.

3. Tenaga Pelaksana

Seluruh tenaga yang berhubungan dalam pelaksanaan teknis yang


memerlukan ke akhlian khusus harus memiliki Sertifikas
Keterampilan Kerja oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi yang masih berlaku yaitu:

a) SKT Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan 1 orang


b) SKT Tukang Pasang Batu/Tukang Bangunan Umum 1 orang
c) SKT Tukang Pekerjaan Pondasi 1 orang
d) SKT Tukang Besi Beton 1 orang
e) SKT Teknisi Instalasi Sistem Penangkal Petir 1 orang
f) SKT Tukang Pasang Plafon  1 orang
g) SKT Tukang Pasang Scafolding 1 orang
h) Logistik 1 orang

4. Peralatan Teknis.
Untuk menunjang pekerjaan diperlukan peralatan sebagai berikut:
Tabel kebutuhan peralatan
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah
.
1. Dump Truck 3,5 Ton 2 Unit
2. Generator 5000 Kw 1 Unit
3. Stamper - 1 Unit
4. Concrate Mixer 0,5 m3 2 Unit
5. Scaffolding 20 buah

IX. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada PPK oleh Penyedia Jasa
pemborongan adalah meliputi :
1. Laporan Harian
2. Laporan Mingguan
3. Laporan Bulanan

Kupang, 7 April 2020


Pejabat Pembuat Komitmen

I MADE SUMIARTHA, SKM, MPH


PEMBINA
NIP. 19671203 199001 1 003

Anda mungkin juga menyukai