Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pemeliharaan Umum Gedung Rumah Sakit (Masjid)
RUMAH SAKIT PARU JEMBER

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang:
a. Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan
dilengkapi dengan peningkatan m utu atau kualitas, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya dan
dapat menjadi teladan bagi lingkungannya serta memberi
kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.
b. Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang
dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria
teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi bagi bangunan negara.
c. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan negara dan
prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan
teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu
disiapkan secara matang, sehingga mampu mendorong
perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan
kepentingan kegiatan.
e. Rehabilitasi Gudang Rumah Sakit dilaksanakan pada komplek
Rumah Sakit Paru Jember yang terletak di Jl. Nusa Indah No.28
Jember
f. Agar Pemeliharaan Umum Gedung Rumah Sakit (Masjid)
terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur kekuatan
(struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka
harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa
Konsultan Perencana.
2. Maksud dan Tujuan :
a. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran
Tujuan tentang Perencanaan sesuai dengan estetika bangunan
yang ada. Sedangkan Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mendapatkan hasil perencanaan berupa Drawing Engeneering
Detail (DED) dan Rencana Anggaran Biaya terhadap
Pemeliharaan Umum Gedung Rumah Sakit (Masjid).
3. Sasaran
a. Sasaran Kegiatan ini adalah Perencanaan Pemeliharaan Umum
Gedung Rumah Sakit (Masjid);
b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan yang terdiri dari
komponen kegiatan:
1. Persiapan Perencanaan termasuk survey
2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan
3. Pengembangan Rencana Lanjutan
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan
6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, Spesifikasi
Teksin, BQ, dan Dokumen RK3)
7. Persiapan Tender
8. Pelaksanaan Tender
9. Pengawasan Berkala

4. Lokasi Pekerjaan : Rumah Sakit Paru Jember, Jl. Nusa Indah No.28 Jember
5. Sumber Pendanaan : Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Paru Jember
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen :
1. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : A DWI WURYANTO. S.Sos
2. Satuan Kerja : Rumah Sakit Paru Jember
Data Penunjang :
7. Data Dasar : -
8. Standar Teknis : A. Kriteria Umum :
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti
yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum
bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan :
1 Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2 Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan
atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.
3 Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
4 Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik
yang disebabkan oleh kegagalan struktur.
d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :
1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa,
3. secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :
i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara
aman.
ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
iii. Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.
e. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi:
1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi
penggunanya maupun pemeliharaannya.
2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan Gedung dan
penghuninya dari bahaya akibat petir.
3. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan Gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.
g. Persyaratan Pencahayaan :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup,
baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara dan pencahayaan secara baik.
B. Kriteria Khusus :
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan
segi teknis lainnya, misalnya:
a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada
di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan
bangunan dan lingkungan.
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti factor sosial
budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
c. Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang
tersedia di lokasi Kota Jember atau yang didatangkan dari
tempat lain.
Selain dari Kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya
Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas
bangunan gedung negara sebagai berikut:
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien,
menarik tetapi tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan
gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan
mengadakan sublimasi antara fungsi Teknik dan fungsi sosial
bangunan, terutama sebagai bangunan asrama siswa.
3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya,
biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang
umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.
9. Studi-Studi Terdahulu : -
10. Referensi Hukum
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018);
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 33), yang telah dirubah melalui
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63),
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1433);
4. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 512);
5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 593);
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor : 524/KPTS/M/2022 Tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli
untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi
Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan 1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 2 / PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah meliputi tugas-tugas perencanaan
lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK.
b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang,
perkiraan biaya.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
i. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
ii. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah
dimengerti
iii. Rencana sistem Mekanikal / Elektrikal.
iv. Rencana utilitas
v. Perkiraan biaya.
d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
i. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan
M/E, yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui.
ii. Spesifikasi Teknis
iii. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran
biaya pekerjaan.
iv. Laporan akhir perencanaan.
e. Membantu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) di dalam Menyusun dokumen
pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.
f. Membantu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) di dalam Menyusun Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja (SMKK) dalam pelaksanaan
pekerjaan kontruksi.
g. Membantu Pokja Pemilihan pada waktu penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan, menyusun kembali dokumen pelelangan dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang
ulang.
2. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam
surat perjanjian, yang minimal meliputi:
1. Tahap Konsep Rencana Teknis :
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja
konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.
d. Hasil sondir
2. Tahap Pra-rencana Teknis :
a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar Spesifikasi Teknis.
3. Tahap Pengembangan Rencana :
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME
dan utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft Spesifikasi Teknis.
4. Tahap Rencana Detail :
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Spesifikasi Teknis
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
e. Dokumen Rencana Keselamatan Kerja.
13. Peralatan,Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen : Tidak Ada
14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi :
1. Ruang kantor/studio dengan kapasitas yang cukup untuk
melakukan kegiatan perencanaan/kajian;
2. Peralatan penunjang survai, pembuatan laporan (komputer,
laptop, dan printer)
15. Tanggung Jawab dan Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa:
1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional
atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan
kode tata laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah
sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan - batasan yang telah diberikan
oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran
(PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
bangunan yang akan diwujudkan.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis
bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung
pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung
negara.

16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan:


1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan
keluarankeluaran yang diminta, Konsultan Perencana harus
menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,
antara dan pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai
dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya
dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 7
(tujuh) hari Kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Kerja.
17. Personil 1. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan perencana harus
menyediakan Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat
Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
2. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup
berpengalaman dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari :
a. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik
Sipil lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta,
berpengalaman dalam perencanaan bangunan Gedung,
serta memiliki Sertifikat Keahlian / SKA Muda Ahli Teknik
Bangunan Gedung (Kode : 201);
3. Tenaga Sub Profesional dan Tenaga Pendukung :
a. Surveyor, Kualifikasi pendidikan minimum D3 Sipil atau
sederajat, Tugas pokok pekerjaan melaksanakan
survey data yang diperlukan dalam pekerjaan terkait,
dan berpengalaman sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun
di bidangnya di persyaratkan sebanyak 1 orang.

b. Drafter/Operator CAD, kualifikasi pendidikan minimum


SMK tugas pokok pekerjaan mengoperasikan software
gambar dan menginput data gambar bidangnya di
persyaratkan sebanyak 1 orang

c. Estimator, kualifikasi pendidikan minimum S1 sipil,


tugas pokok pekerjaan Menganalisis pekerjaan, Memilih
alat dan bahan sesuai spesifikasi pekerjaan,
Menetapkan spesifikasi pekerjaan yang diterima,
Mencari informasi perkembangan harga bahan,
Memberikan alternatif harga kepada Team di bidangny
di persyaratkan sebanyak 1 orang

d. Administrasi, kualifikasi pendidikan minimum


SMK/STM/SMA/sederajat,tugas pokok pekerjaan
Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan
dengan baik dan menyediakan fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan operasional kantor di persyaratkan
sebanyak 1 orang
18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Tahap Konsep Rencana Teknis :
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana
kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.
d. Hasil sonder
2. Tahap Pra-rencana Teknis :
a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar Spesifikasi Teknis.
3. Tahap Pengembangan Rencana :
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur,
ME dan utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan
yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft Spesifikasi Teknis.
4. Tahap Rencana Detail :
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
e. Dokumen Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(RK3).
Laporan
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Pengawasan/Pelaksanaan fisik
3 Laporan Mingguan
4 Laporan Akhir
Hal-Hal Lain
23. Produksi dalam Negeri Semua Pekerjaan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia, dengan
semaksimal mungkin memanfaatkan produk dalam negeri (jika
diperlukan penunjang), kecuali ditetapkan lain pada angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
24. Persyaratan Kerjasama : -
25. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan : -
26. Alih Pengetahuan : -

Jember,
Pejabat Pembuat Komitmen
Rumah Sakit Paru Jember

A DWI WURYANTO. S.Sos


NIP. 19670222 198803 1 005

Anda mungkin juga menyukai