1. Latar Belakang Sarana kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang mendukung
berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai penyedia
pelayanan kesehatan kepada masyarakat ditutut untuk bertanggung jawab
terhadap keandalan, keakurasian, dan keamanan sarana dan prasarana
yang digunakan. Sesuai perkembangannya maka pengelolaan mutu fasilitas
sarana dan prasarana menjadi sangat penting.
Sarana pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Batang Hari telah tersebar
diseluruh kecamatan. Sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang ada di
Kabupaten Batang Hari terdiri dari 18 Puskesmas.
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Umur Harapan
Hidup (UHH), dan sebagai indikator Indek Pembangunan Manusia (IPM)
yang mewakili bidang kesehatan. UHH di Kabupaten Batang Hari cukup
baik jika dibandingkan dengan UHH rata-rata di Indonesia.
2. Maksud dan Pekerjaan ini yang berada di lokasi Puskesmas Desa Tenam Kecamatan
Tujuan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari adalah dimaksudkan sebagai
petunjuk bagi Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pekerjaannya.
Petunjuk ini memuat masukan azaz, kriteria, dan proses yang harus
dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan diinterprestasikan ke
dalam pelaksanaan tugas Pengawasan. Dengan butir – butir acuan
penugasan ini, diharapkan Konsultan Pengawas dapat melakukan
tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran sebagaimana
diharapkan oleh pemberi tugas.
Pekerjaan pengawasan ini adalah untuk memenuhi desain rencana,
spesifikasi dan mutu sesuai dengan pembangunan yang akan dilaksanakan.
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Dana Alokasi Khusus (DAK)
Pendanaan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari Tahun Anggaran 2023
melalui DPA Nomor: 1.02.1.02.0.00.0.00.02.0000.02 tanggal 28 Desember
2022. Biaya (pagu anggaran) yang disediakan adalah sebesar Rp.
234.897.958,00 (dua ratus tiga puluh empat juta delapan ratus sembilan
puluh tujuh ribu sembilan ratus lima puluh delapan rupiah)
Data Penunjang2
1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
7. Data Dasar Gambar Rencana, Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi yang akan
dilaksanakan dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan.
Ruang Lingkup
11. Lingkup Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawas adalah
Pekerjaan berpedoman pada ketentuan yang berlaku serta Gambar Kerja,
Perincian Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak Pemborongan Jasa
Konstruksi. Lingkup kegiatan tersebut antara lain meliputi :
a) memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan
di lapangan;
b) mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c) mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik;
d) mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi;
e) menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan
hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
f) meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
g) meneliti gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As
Built Drawings) sebelum serah terima pertama;
h) menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun
laporan akhir pekerjaan pengawasan;
i) menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita
acara pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan akhir
pelaksanaan konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi;
j) bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
k) membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen
Pendaftaran;
l) melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan
gedung terbangun sesuai dengan PBG.
m) membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan
dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten
Batang Hari.
12. Keluaran3 Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan dari pelaksanaan pekerjaan ini
adalah berupa hasil Studi Kajian Penelitian Pemeriksaan Keandalan
Bangunan Gedung Puskesmas Tenam. Sebagai dasar untuk mengihutung
kualitas dan kuantitas kerja Kontraktor, menyelesaikan keitdaksepakatan,
sebagai dasar untuk perhitungan pembayaran. Jenis-Jenis pencatatan yang
di perlukan antara lain :
1. Buku harian
2. Catatan pengukuran
3. Korespondensi perhitungan pembayaran dan sertifikat pembayaran.
4. Mutual Check (MC) dan Progres Kemajuan Pekerjaan, dengan
dilampirkan back-up data perbulannya.
5. Change Orders (Apabila ada)
6. Perpanjangan waktu yang disetujui (Apabila Ada)
7. Catatan keterlambatan
8. Catatan kecelakaan kerja
9. Kondisi cuaca
10. Foto Dokumentasi
13. Peralatan, -
Material,
Personel dan
Fasilitas dari
PPK
14. Peralatan dan Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri peralatan sesuai dengan
Material dari kebutuhan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan minimal antara lain:
Konsultansi - Sewa Kendaraan Roda 4
- Sewa Kendaraan Ropa 2
- Perlengkapan ATK
- Sewa Komputer
- Sewa Printer
- Flashdisk
- Box Plastik
15. Lingkup -
Kewenangan
Penyedia Jasa
16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 150 (Seratus Lima
Penyelesaian Puluh) Hari Kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Pekerjaan Kerja (SPMK) dari pemberi tugas.
3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain. (untuk jasa konsultansi konstruksi
perancangan termasuk identifikasi bahaya sesuai dengan metode pelaksanaan serta metode operasi dan pemeliharaan
bangunan).
17. Personel Jumlah
Kualifikasi Orang
Bulan
Posisi
Tingkat Juru- Keahlian Pengal Status
Pendidik san -aman Tenaga
an Ahli
Tenaga Ahli:
Team Leader/ S1 Teknik Ahli Madya Teknik 3 Thn Ahli 1 Org
Supervision Sipil Bangunan Gedung Madya
Engineer (201)/ Ahli
Madya Teknik
Bangunan Gedung
Jenjang 8
Ahli K3 S1 Teknik Ahli Muda K3 2 Thn Ahli 1 Org
Konstruksi Sipil Konstruksi (603)/ Muda
Ahli Muda K3
Konstruksi Jenjang
7
Tenaga Pendukung (jika ada):
Inspector/ SLTA Pengawasan 2 Thn 1 Org
Pengawas Sederajat Gedung
Cad Operator/ SLTA Penggambaran 1 Thn 1 Org
Drafter Sederajat Bangunan
Administrasi/Ke SLTA Pembukuan 1 Thn 1 Org
uangan Sederajat Proyek
18. Jadwal Tahapan Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, Konsultan Supervisi bersama
Pelaksanaan kontraktor harus mengadakaan Pre Construction Meeting (PCM), setelah itu
Pekerjaan dilakukan Mutual Chechk (MC-0) dan Serah Terima Lokasi Kerja dari Pihak
PPK kepada Konsultan Supervisi dan Kontraktor. Apabila dari hasir
perhitungan Mutual Check terdapat selisih antara data perencanaan
dengan kondisi di lapangan, maka perlu segera dilakukan Contract Change
Order, dengan batas waktu 2 minggu setelah di lakukan MC-O. Selanjutnya
Pihak Konsultan berkewajiban membuat Laporan Mingguan yang berisikan
progress kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan, selisih
progress rencana dan realisasi progress pekerjaan Kontraktor, Foto
Dokumentasi, dan peristiwa-peristiwa yang di anggap perlu untuk
didokumentasikan. Setiap bulan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap
kualitas dan kuantitas pekerjaan.
Setiap Bulan, Konsultan Supervisi menyerahkan Laporan Bulanan, yang
berisikan diantaranya rekap dari Laporan Mingguan, sertifikat pembayaran
(Monthly Certificate), Foto Dokumentasi, dan catatan peristiwa yang di
anggap perlu.
Setelah semua pekerjaan fisik diselesaikan (progress 100%), dilakukan
pemeriksaan bersama antara Kontraktor, Konsultan Supervisi, Konsultan
Perencana dan PPK, terhadap mutu/keandaalan Bangunan Gedung dan
volume realisasi di lapangan.
Langkah terakhir pihak Konsultan Supervisi adalah membuat Surat
Keterangan Laik Fungsi yang di butuhkan dalam pengurusan Sertifikat Laik
Fungsi (SLF).
Konsultan Supervisi bekewajiban membuat Laporan Akhir, yang berisikan
minimal kesimpulan dan rekomendasi untuk langkah kedepannya agar
bangunan gedung mencapai kondisi prima dan andal.
Laporan**)
Hal-hal Lain
20. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.