Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT


Jalan Ratu Agung No.1 Tenggarong Seberang  (0541) 661013–661015 Kode Pos 75572
Website : www.rsamp.kukarkab.go.id E-mail : rsudamparikesit@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG 1, 2 DAN 3
RUMAH SAKIT

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan Adaptasi


Kebiasaan Baru (AKB) akibat Pandemi Covid 19 dan Rencana
Pemindahan Ibu Kota Negara Ke Kalimantan Timur, maka rumah
sakit perlu melaksanakan pengembangan pembangunan agar siap
memberikan pelayanan yang terbaik dan aman dengan sarana
prasarana yang memadai baik bagi pasien, keluaga, tenaga kerja
kesehatan dan pengunjung rumah sakit lainnya. Dalam pengadaan
Gedung Negara setiap prosesnya akan memerlukan tindakan
pengawasan, sehingga pembangunan tersebut memenuhi azas dan
prinsip kemanfaatan, keselamatan, keselarasan bangunan gedung
dengan lingkungan, efektif, efisien, terarah dan terkendali sesuai
program dan fungsi. Pengawasan yang efektif akan mampu
mengendalikan kelangsungan kegiatan pembangunan, dengan
memperhatikan aspek-aspek Pengawasan dan Pengendalian Biaya,
Waktu, Kuantitas dan Kualitas. Penerapan Pengawasan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi tersebut diterapkan pada kegiatan
pembangunan sebagai berikut :

a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah bagian dari kegiatan


Pembangunan 3 Gedung antara lain :
1) Gedung 1 dan Gedung 2
- Lantai 1 Hall Utama, Pendaftaran, Apotik, dan
Hidrotherapi
- Lantai 2 Instalasi Rehab Medik
- Lantai 3 Hemodialisa
- Lantai 4 ICU/ICCU/PICU/NICU
- Lantai 5 Instalasi Bedah Sentral
2) Gedung 3 terdiri dari 3 lantai :
- Lantai 1 Instalasi Gawat Darurat
- Lantai 2 Poliklinik
- Lantai 3 Ruang Observasi Instalasi Gawat Darurat
3) Lanscaping Depan Gedung 1 dan 3 (penataan akses utama)
4) Gedung Power Housing

b. Setiap Kontruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan


oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi secara teknis di
lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan
digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.

c. Pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstrusi harus dilakukan


oleh Konsultan yang kompeten dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli di lapangan sesuai
kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Manajemen Konstruksi yang memuat masukan, kriteria, proses dan
keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan dalam pelaksanaan tugas Pengawasan.

b. Tujuan
1) Sebagai pedoman penyusunan dan pengajuan usulan (proposal)
program mutu oleh penyedia jasa calon Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2) Sebagai acuan dalam melaksanakan program pengawasan
Manajemen Konstruksi.
3) Mewujudkan efektifitas pelaksanaan kegiatan pembangunan
dengan memperhatikan aspek-aspek Pengawasan dan
Pengendalian Biaya, Waktu, Kuantitas Risiko, SDM dan Kualitas
Bangunan.
4) Mewujudkan bangunan yang sesuai dengan harapan RSUD AM.
Parikesit.
3. SASARAN

a. Terlaksananya Pembangunan Gedung 1, 2 dan 3, Lanscaping Depan


Gedung 1 dan 3 (penataan akses utama), serta Gedung Power
Housing RSUD AM. Parikesit yang aman serta bermanfaat untuk
pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas dan cakupan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara terpadu dalam suatu
area gedung yang berorientasi pada standar mutu dan kepuasan
pelanggan di RSUD AM. Parikesit

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


a. PPK : Sutrisno, S.ST.,M.Adm.Kes
b. OPD : RSUD AM. Parikesit

5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan Jl. Ratu Agung No. 01 Tenggarong Seberang RSUD
AM. Parikesit di samping Gedung Merak Poliklinik Rawat Jalan

6. SUMBER DANA
Anggaran BLUD RSUD AM. Parikesit Tahun 2023
Pagu Anggaran : Rp 3.380.000.000,-
HPS : Rp 3.338.240.000,-

DATA PENUNJANG

1. DATA DASAR

a. Dokumen Feasibility Study RSUD AM. Parikesit tahun 2022


b. Dokumen Review Master Plan RSUD AM. Parikesit tahun 2022
c. DED Pembangunan Gedung 1, 2 dan 3, Lanscaping Depan Gedung
1 dan 3 (penataan akses utama) dan Gedung Power Housing

2. STANDAR TEKNIS

Pelaksanaan proses pembangunan pekerjaan harus memenuhi


peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik Pusat dan maupun
Daerah antara lain :

a. Undang-undang RI No. 18 Tentang Jasa Konstruksi.


b. Undang-undang RI No. 28 Tentang Bangunan Gedung.
c. Perpres No. 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
d. Perpres No. 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f. peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang penyelenggaraan
Perijinan Berusaha Berbasis Risiko
g. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.10/KPTS/2000
tentang ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya
kebakaran pada bangunan dan lingkungan.
h. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 11/KPTS/2000
tentang ketentuan teknis manajemen penanggulangan kebakaran
di perkotaan.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
k. Peraturan Menteri pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesbilitas pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
l. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
m. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.
n. Peraturan Menteri Kesehatan No. 432/Menkes/SK/IV/2007
tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di Rumah Sakit.
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 524 Tahun 2022 tentang
Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada
jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
p. Pedoman Persyaratan Instalasi Listrik pada Ruang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
q. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2306/MENKES/PER/XI/2011
tentang Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah
Sakit.
r. Pedoman Teknis Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit tahun
2012.
s. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
t. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
u. c. Perka LKPP No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia.
v. Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
3. GAMBARAN UMUM PROYEK

Pembangunan 3 Gedung RSUD AM Parikesit dibangun diatas tanah


seluas ± 19,20 Ha antara lain :

1) Gedung 1 dan Gedung 2 Total Luas Lantai 8.694 M²


a. Lantai 1 Hall Utama, Pendaftaran, Apotik, dan Hidrotherapi
Luas Lantai 2.321 M²
b. Lantai 2 Instalasi Rehab Medik Luas Lantai 2.321 M²
c. Lantai 3 Hemodialisa Luas Lantai 1.317 M²
d. Lantai 4 ICU/ICCU/PICU/NICU Luas Lantai 1.317 M²
e. Lantai 5 Instalasi Bedah Sentral Luas Lantai 1.418 M²
2) Gedung 3 terdiri dari 3 Luas Lantai 3.875 M²
a. Lantai 1 Instalasi Gawat Darurat Luas Lantai 1.615 M²
b. Lantai 2 Poliklinik Luas Lantai 1.130 M²
c. Lantai 3 Ruang Observasi Instalasi Gawat Darurat Luas Lantai
1.317 M²
3) Lanscaping Depan Gedung 1 dan 3 (penataan akses utama) Luas
6.651 M²
4) Gedung Power Housing Luas 557 M²

RUANG LINGKUP

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Lingkup Pekerjaan Kegiatan adalah Pembangunan Gedung I, 2 dan
3, Lanscaping Depan Gedung 1 dan 3 (penataan akses utama),
serta Gedung Power Housing RSUD AM. Parikesit.
b. Lingkup Tugas Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi pada
Pembangunan Gedung I, 2 dan 3 Lanscaping Depan Gedung 1 dan
3 (penataan akses utama), serta Gedung Power Housing RSUD AM.
Parikesit sebagai berikut:
1) Melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance)
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, sampai dengan serah
terima akhir pekerjaan antara lain :
a) mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang
disusun oleh pelaksana konstruksi, yang meliputi program-
program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan
penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance /Quality Control, dan program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
b) mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang
meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian
biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik
(kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian
perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian mutu dan keselamatan konstruksi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
c) melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan
teknis dan manajerial yang timbul, usulan koreksi program
dan turut dalam penyelesaian permasalahan di lapangan,
serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
d) melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
e) melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
(1) memeriksa dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan
(2) meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop
drawings) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi
(3) memeriksa bahan yang akan digunakan sesuai
spesifikasi, mengawasi pemakaian bahan, peralatan
dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi
(4) mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/
realisasi fisik.
(5) mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi
(6) menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana
konstruksi.
(7) menyusun laporan dan berita acara dalam rangka
kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran
pekerjaan pelaksanaan konstruksi
(8) meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (As Built Drawings) sebelum
serah terima I
(9) menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah
terima I (pertama), dan mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan
(10) bersama-sama dengan penyedia konstruksi menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan
gedung
(11) menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan, serah terima pertama, berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi
(12) membantu pengelola kegiatan dalam menyusun
Dokumen yang terkait dengan bangunan gedung
(13) membuat kajian dan Surat Pernyataan untuk
penerbitan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
yang diawasi sesuai dengan dokumen Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG) serta membantu pengelola
kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah
Kabupaten/Kota setempat
f) menyusun laporan akhir pekerjaan Pengawasan
2) Membantu Pejabat Penandatangan Kontrak dalam melakukan
persetujuan atau penolakan perubahan Kontrak;
3) Melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
4) Membantu Pejabat Penandatangan Kontrak dalam menghitung
nilai perolehan aset barang milik negara; dan
5) Membantu Pejabat Penandatangan Kontrak ketika dilakukan
audit hasil pekerjaan/proyek setelah serah terima akhir
pekerjaan.

2. KELUARAN

Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran


yang lengkap dan profesional sesuai dengan kebutuhan proyek.
Kelancaran pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan pekerjaan
manajemen konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Konsultan Manajemen Konstruksi. Keluaran Konsultan Manajemen
Konstruksi sebagai berikut :

a. Terlaksananya Pekerjaan Pengawasan Manajemen Konstruksi


RSUD AM. Parikesit:
1) Pembangunan Gedung 1, 2, dan 3
2) Lanscaping Depan Gedung 1 dan 3 ; dan
3) Gedung Power Housing
b. Terkendalinya pelaksanaan konstruksi sehingga tercipta
pelaksanaan kegiatan yang tertib administrasi, waktu dan biaya.
c. Terjaganya Kualitas dan Kuantitas Manajemen Konstruksi :
1) Pembangunan Gedung 1, 2, dan 3
2) Lanscaping Depan Gedung 1 dan 3 ; dan
3) Gedung Power Housing
Sesuai dengan hasil yang diharapkan RSUD AM. Parikesit

3. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTASI


Penyedia jasa Manajemen Konstruksi harus menyediakan semua
fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan antara lain : alat ukur, alat dokumentasi, dan
peralatan/perangkat/ perlengkapan kantor lainnya yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan.
4. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
a. Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera menyusun
program mutu paling sedikit berisi :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
2) Organisasi Kerja Penyedia
3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
4) Jadwal Penugasan Personil Inti dan Personil Pendukung
5) Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
6) Prosedur Instruksi Kerja
7) Pelaksanaan Kerja

b. Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh Konsultan Manajemen


Konstruksi harus mendapatkan persetujuan dari PPK.
c. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan
persetujuan dari Pengelola Kegiatan, setelah sebelumnya
dipresentasikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan
mendapatkan pendapat dari tim pendukung PPK.
d. Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan
kepada pelaksana proyek baik secara lisan maupun tulisan.
e. Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam
pelaksanaan menyimpang dari spek yang telah ditentukan.
f. Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun
pekerjaan.
g. Memberikan saran terhadap perubahan waktu pelaksanaan
dengan mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.
h. Mengarahkan, mengelola, serta mengkoordinasikan pelaksanaan
kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan
dalam pekerjaan.
i. Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan
perencana dan kontraktor. Rapat diadakan seminggu sekali
ataupun setiap kali dibutuhkan.
j. Memeriksa gambar detail pelaksanaan shop drawing dan Asbuild
drawings
5. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
a. Pekerjaan Manajemen Konstruksi harus dimulai dengan nyata
sejak SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) diterbitkan.
b. Pekerjaan Manajemen Konstruksi dilakukan estimasi waktu
selama 11 bulan atau selama 330 (tiga ratus tiga puluh) hari
kalender.

6. KEBUTUHAN PERSONIL
a. Tenaga Ahli
1) Team Leader Pendidikan S2 Teknik Sipil/Arsitek,
berpengalaman profesional dibidang Manajemen Konstruksi
kerumahsakitan 5 tahun, memiliki SKA Ahli Madya
Manajemen Konstruksi (601) 1 orang
2) Tenaga Ahli Arsitektur Pendidikan S1 Teknik Arsitektur,
berpengalaman profesional dibidang Manajemen Konstruksi
kerumahsakitan 3 tahun, memiliki SKA Ahli Madya
Arsitektur (101) 1 orang.
3) Tenaga Ahli Sipil Pendidikan S1 Teknik Sipil, berpengalaman
profesional 3 tahun , memiliki SKA Ahli Madya, Teknik
Bangunan Gedung (201) 1 orang.
4) Tenaga Ahli Mekanikal atau Elektrikal Pendidikan S1
Teknik Mesin/ Elektro, berpengalaman profesional dibidang
Manajemen Konstruksi kerumahsakitan 2 tahun, memiliki
SKA Ahli Madya Teknik Mekanikal (301) / SKA Ahli Madya
Teknik Tenaga Listrik (401) 1 orang.
5) Tenaga Ahli Quality Control Pendidikan S1 Teknik Sipil/
Arsitek, memiliki SKA Ahli Madya Arsitek (101)/ SKA Ahli
Madya Teknik Bangunan Gedung (201) berpengalaman
profesional 3 tahun 1 orang.
6) Tenaga Ahli K3 Pendidikan S1 Teknik Sipil/ Arsitek/
Mekanikal/ elektrikal, memiliki SKA Ahli Madya
berpengalaman profesional 3 tahun K3 Konstruksi (603) 1
orang
7) Tenaga Ahli Arsitektur Lanskap Pendidikan S1 Teknik
Sipil/Arsitek berpengalaman profesional 2 tahun , memiliki
SKA Teknik Bangunan Gedung (201) 1 orang
8) Tenaga Ahli Manajemen Rumah Sakit, Pendidikan S2 Ahli
Manajemen Rumah Sakit berpengalaman profesional dibidang
Manajemen Konstruksi kerumahsakitan
3 tahun 1 orang
b. Tenaga Pendukung
1) Pengawas Lapangan Arsitektur Pendidikan minimal S1
berpengalaman profesional 2 tahun atau D3 berpengalaman
profesional 5 tahun Teknik Arsitektur 3 orang
2) Pengawas Lapangan Sipil Pendidikan minimal S1
berpengalaman profesional 2 tahun atau D3 berpengalaman
profesional 5 tahun Teknik Sipil 3 orang
3) Pengawas Lapangan ME Pendidikan minimal S1
berpengalaman profesional 2 tahun atau D3 berpengalaman
profesional 5 tahun Teknik Elektro / Mesin 3 orang

c. Tenaga Pendukung
1) Drafter Pendidikan D3 Teknik Arsitektur/ Sipil/ Mesin /
Elektro, berpengalaman profesional minimal 3 tahun 1 orang
2) Administrasi Minimal Pendidikan SLTA/ Sederajat (1 orang)

d. Kualifikasi tenaga ahli, terdiri dari:


1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan
2) Kontrak/Referensi dari Pejabat Penanda Tangan Kontrak
3) Surat Pernyataan siap untuk ditugaskan
4) Pindai (Scan) ijazah asli atau legalisir dan sertifikat profesional
5) Bukti potong/laporan pajak PPh pasal 21 Form 1721 atau
1721-A1 apabila tenaga ahli tetap.

7. Pembiayaan

a. Pembiayaan pengadaan pekerjaan Konsultasi Manajemen


Konstruksi dibebankan kepada DIPA BLUD RSUD Aji Muhammad
Parikesit Tahun 2023.
b. Penandatanganan Kontrak dilaksanakan setelah DPA BLUD RSUD
Aji Muhammad Parikesit Tahun 2023 ditetapkan dan apabila
terjadi perubahan nilai anggaran berkurang maka hasil seleksi
akan dilakukan addendum pengurangan nilai total Kontrak guna
menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
c. Pembayaran pekerjaan Konsultasi Manajemen Konstruksi
menggunakan Jenis kontrak Waktu Penugasan dan secara Termin
sebagai berikut :
i.Diberikan uang muka maksimal sebesar 20 % (dua puluh per
seratus) dengan sebelumnya mengajukan permohonan uang
muka dengan penjelasan peruntukan dan menyertakan Surat
Jaminan Uang Muka berupa Bank Garansi Resmi dari Bank
Pemerintah/BUMN sebesar uang muka yang di ajukan.
ii.Sebelum pelaksanaan pekerjaan penyedia menyerahkan jaminan
pelaksanaan sebesar 5 % (lima per seratus) dari nilai kontrak
iii.Pembayaran estimasi waktu selama 11 bulan dan secara termin
yaitu :
1. Bulan ke 3 Termin ke I sebesar 30 % (tiga puluh per
seratus) dari Nilai Kontrak dikurangi uang muka 20% (dua
puluh per seratus);
2. Bulan ke 6 Termin ke II sebesar 30% (tiga puluh per
seratus) dari Nilai Kontrak;
3. Bulan ke 9 Termin ke III sebesar 30% (tiga puluh per
seratus) dari Nilai Kontrak;
4. Bulan Ke11 Termin ke IV sampai dengan serah terima
pertama (FHO) sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai
Kontrak dengan menyerahkan Surat Jaminan Pembayaran
berupa Bank Garansi Resmi dari Bank
Pemerintah/BUMN sebesar 10% (sepuluh per seratus)
sampai dengan serah terima akhir (FHO)

8. LAPORAN

1. Laporan Program Mutu


Program Mutu adalah dokumen penjaminan mutu terhadap
pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang
dipersyaratkan.
Program mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi
Konstruksi setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dan di bahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (Kick
of Meeting). Program mutu harus sudah disahkan sebelum
pekerjaan dimulai. Program Mutu merupakan dokumen yang
dinamis, dapat direvisi apabila terjadi perubahan persyaratan
dalam pelaksanaan pekerjaan agar tetap memenuhi persyaratan
hasil pekerjaan sebanyak 5 (lima ) buku laporan.
2. Laporan RKK
Laporan Rencana Keselamatan konstruki (RKK) berisikan tentang
elemen SMKK yang terdiri dari Kepemimpinan dan partisipasi
tenaga kerja dalam keselamatan konstruksi, perencanaan
keselamatan Konstruki, dukungan keselamatan konstruksi,
operasi keselamatan Konstruksi dan evaluasi kinerja penerapan
SMKK.

Laporan RKK disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi


setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan di bahas
pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (Kick of Meeting).
Laporan RKK harus sudah disahkan sebelum pekerjaan dimulai
sebanyak 5 (lima ) buku laporan.

3. Laporan Mingguan

Laporan Mingguan memuat: pengawasan setiap minggu. Laporan


ini menguraikan kegiatan harian dalam setiap minggu
(pengendalian kualitas bahan dan pekerjaan, pengujian bahan dan
pekerjaan, dokumentasi dll)

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya setiap minggu,


sebanyak 5 (lima) buku laporan.

4. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat: Laporan bulanan harus menguraikan
kemajuan/ progress pekerjaan secara keseluruhan, masalah-
masalah yang dihadapi serta rencana kerja berikutnya, Selain itu
diuraikan juga hambatan/ kendala-kendala yang dihadapi dan
cara penyelesaiannya

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: diserahkan setiap


bulan pada bulan berikutnya sebanyak (5) buku laporan.

5. LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir yang memuat semua rancangan gambar,
spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen dokumen lain yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan yang dituangkan dalam
bentuk:
a. Program kerja, alokasi sumber daya dan konsepsi pekerjaan
pada pelaksanaan konstruksi.
b. Buku harian yang memuat semua kejadian,
pernyataan/petunjuk yang penting dari konsultan manajemen
konstruksi dan direksi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan
penyelesaian pekerjaan dan tidak terpenuhinya persyaratan
teknis.
c. Laporan harian berisi keterangan tentang tenaga, bahan yang
datang diterima/ditolak, alat-alat yang dipergunakan,
pekerjaan yang dilaksanakan, waktu pengerjaan, keadaan
cuaca, hambatan dan cara mengatasinya dan prestasi kerja
kontraktor.
d. Laporan mingguan sebagai resume laporan harian dan laporan
bulanan sebagai resume laporan mingguan.
e. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
f. Surat perintah perubahan pekerjaan, berita acara tambah
kurang. (bila ada)
g. Berita acara Penyerahan Pertama (Penyerahan I) pekerjaan.
h. Berita acara pernyataan selesainya pekerjaan.
i. Laporan rapat koordinasi di lapangan.
j. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan (as built
drawings).
k. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari kerja sejak penyerahan pertama pekerjaan konstruksi
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

6. Soft Copy
Semua File laporan dan data kegiatan Proyek dalam bentuk Soft
Copy ke SSD
HAL – HAL LAIN

1. Produk Dalam Negeri


Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
2. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
a. Dalam hal peserta melakukan KSO, maka KSO dilakukan sebelum
memasukkan dokumen kualifikasi
b. KSO harus terdiri atas perusahaan nasional
c. Dalam melaksanakan KSO salah satu badan usaha anggota KSO
harus menjadi pimpinan KSO (leadfirm)
3. Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Mematuhi protocol kesehatan Covid 19
b. Atas izin tertulis Pejabat Penandatangan Kontrak
4. Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personel satuan kerja PPK seperti tersebut pada ruang lingkup
pekerjaan

PENUTUP
Demikian Kerangan Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan bagi konsultan
Manajemen Konstruksi didalam melaksanakan Pengawasan.

Tenggarong, 19 Desember 2022

Pejabat Pembuat Komitmen


RSUD Aji Muhammad Parikesit

Sutrisno,S.ST.,M.Adm.Kes
Nip. 19770708 199703 1 002

Anda mungkin juga menyukai