Anda di halaman 1dari 10

1

BAB III. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


MANAJEMEN KONSTRUKSI LANJUTAN
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT JANTUNG TERPADU TAHAP V

I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah bagian dari kegiatan Pembangunan Gedung Pusat jantung
Terpadu Tahap V.
b. Setap Kontruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus
mendapatkan pengawasan oleh Manajemen Konstruksi secara teknis di lapangan, agar rencana teknis
yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung
operasional dan efektf.
c. Pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstrusi harus dilakukan oleh Konsultan yang kompeten dan
dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli di lapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud :
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Manajemen Konstruksi yang memuat
masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatkan serta diinterpretasikan dalam
pelaksanaan tugas.

Tujuan :
Arahan penugasan ini bertujuan untuk pedoman penyusunan dan pengajuan usulan (proposal) program
oleh penyedia jasa calon Konsultan Manajemen Konstruksi. Didalamnya tercantum ketentuan-ketentuan
yang harus diikut untuk penyusunan dan pengajuan usulan-usulan administrasi, teknis, dan biaya
pekerjaan perencana sedemikian rupa sehingga didapat pola usulan baku yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai salah satu sarana untuk penilaian dan penentuan penyedia jasa Konsultan Manajemen
Konstruksi terpilih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

3. SASARAN
a. Terlaksananya Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap V yang aman serta bermanfaat
untuk pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat khususnya pelayanan jantung secara terintegrasi.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya pelayanan jantung dan pembuluh darah secara
terpadu dalam satu area gedung yang berorientasi pada standar mutu dan kepuasan pelanggan di
RSUP Dr. Sardjito.

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pengguna Jasa adalah dr. Djoko Windoyo, Sp.RM selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Konstruksi RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito No:
HK.02.03/II/30415/2017 Tanggal 27 Desember 2017.

5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan berada di ex. Gedung Menza dan Paviliun Wijaya Kusuma RSUP Dr. Sardjito, Jl.
Kesehatan, Sekip, Bulaksumur Yogyakarta.

6. SUMBER PENDANAAN
Besar biaya seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada DIPA BLU 2018 sd DIPA BLU 2019 MA
024.04.415582.04.02.07.2094.951.001.054.A.537113 Sub Alokasi Investasi Gedung dan Bangunan.
2

II. DATA PENUNJANG


1. DATA DASAR
a. Revisi ke III Master Plan Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito,
b. TOR Pembangunan Gedung Pusat Jantung dan Vaskuler Terpadu.
c. DED Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap V.

2. STANDAR TEKNIS

Pelaksanaan proses pembangunan pekerjaan harus memenuhi peraturan dan ketentuan yang
berlaku, baik di Pusat dan maupun Daerah, antara lain :
a. Undang-undang RI No. 18 Tentang Jasa Konstruksi.
b. Undang-undang RI No. 28 Tentang Bangunan Gedung.
c. Perpres No. 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
d. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.10/KPTS/2000 tentang ketentuan teknis
pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan dan lingkungan.
e. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 11/KPTS/2000 tentang ketentuan teknis
manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
h. Peraturan Menteri pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Aksesbilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
i. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
j. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan
Sumber Radioaktif.
k. Pedoman Proteksi Radiasi di Rumah Sakit dan Tempat Praktek Umum Lainnya, Badan Tenaga
Atom Nasional.
l. Peraturan Menteri Kesehatan No. 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit.
m. Pedoman Persyaratan Instalasi Listrik pada Ruang Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
n. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2306/MENKES/PER/XI/2011 tentang Persyaratan Teknis
Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah Sakit.
o. Pedoman Teknis Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit.
p. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
q. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung.

3. REFERENSI HUKUM
a. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
b. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
c. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 03/SE/M/2013 tentang Pedoman Besaran Biaya
Langsung Personil/Remunerasi Dalam Perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Jasa Konsultasi di
Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.

4. GAMBARAN UMUM PROYEK


a. Gedung Pusat Jantung Terpadu dibangun diatas tanah seluas ± 5.473 m2 dengan kebutuhan total
8 (delapan) lantai seluas ± 17.256,12 m2.
b. Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap V merupakan pekerjaan lanjutan dari
pembangunan Tahap I, Tahap II, Tahap III dan Tahap IV yang telah dilaksanakan pada TA. 2014,
TA. 2015, TA. 2016 dan TA.2017.
c. Lingkup pekerjaan pada Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap I adalah pekerjaan
sebagian pondasi bored pile.
d. Lingkup pekerjaan pada Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap II meliputi
pekerjaan pondasi bored pile, pekerjaan upper structure (kolom, balok, plat lantai).
e. Lingkup pekerjaan pada Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap III meliputi
pekerjaan atap, arsitektur, mekanikal dan elektrikal lantai 5,6,7 Tower I dan II, Power House.
f. Lingkup pekerjaan pada pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap IV meliputi
pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal lantai lower ground sd lantai 4.
g. Lingkup pekerjaan pada pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap V meliputi
pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal lantai lower ground sd lantai 1, pekerjaan selasar.
h. Fungsi ruang sebagai berikut :

No Nama Lantai Fung


1 Lower Ground si
Lobi Utama, Ruang Operasi, Farmasi, MR, Selasar,MEP
Pendafaran, Satelit Lab, Satelit Radiologi, Poliklinik Jantung,
2 Upper Ground
Cafetaria
3 Second Floor ODC, Pediatric ICU, IMCC, IMP
Cathlab, Hemofiltrasi, CVCU, Ruang Operasi Jantung, Ruang
4 Third Floor
Recovery, ICU Paska Operasi.
Gymnasium, Ruang Konferensi, Perpustakaan, Penelitian dan
5 Fourth Floor Pendidikan Jantung, Kantor dokter, Kantor Manajemen
Gedung, Roof Garden, R. Makan Staff, Endoscopy
6 Fifh Floor Bangsal Jantung dan Paviliun VIP
7 Six Floor Bangsal Jantung dan Paviliun VIP
8 Seven Floor Bangsal Jantung dan Paviliun VIP

5. INSTRUKSI KHUSUS
a. Konsultan Manajemen Konstruksi mereview dan memastikan bahwa hasil karya perencana harus
sudah dapat menggambarkan perencanaan yang paripurna, meliputi struktur, mekanikal,
elektrikal, interior, eksterior dan landscape.
b. Konsultan Manajemen Konstruksi mereview dan memastikan hasil karya perencana sudah
mengakomodir seluruh usulan user dan tidak ada bagian ruang yang terlewatkan.
c. Konsultan Manajemen Konstruksi harus mamastikan bahwa hasil karya perencana dapat
menunjukkan dengan jelas batas-batas pekerjaan pada tiap tahap pembangunan baik gambar dan
dokumen lainnya. Pada pekerjaan tahap ini sedapat mungkin tidak ada pekerjaan-pekerjaan tahap
sebelumnya yang dibongkar.
d. Konsultan manajemen Konstruksi mereview dan memastikan bahwa hasil karya perencanaan
harus sudah dapat mengakomodasikan kebutuhan untuk alat, pelayanan klinik, terapi, konsultasi
dan perawatan.
e. Konsultan Manajemen Konstruksi mereview dan memastikan bahwa konstruksi bangunan harus
sudah dapat memenuhi standar kebutuhan peralatan pada masing-masing ruang.
f. Konsultan Manajemen Konstruksi mereview dan memastikan bahwa setiap ruang yang akan
digunakan untuk peralatan harus direncanakan dan digambar secara detail (panjang, lebar, tinggi,
letak dan jumlah lubang, diameter lubang, dll) sesuai kebutuhan masing-masing alat yang akan
dipasang.

III. RUANG LINGKUP


1. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan adalah Pembangunan Gedung Kesehatan.
Lingkup tugas adalah pekerjaan Manajemen Konstruksi (MK) pada pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat
Jantung Terpadu Tahap V yang terdiri dari komponen kegiatan :
Tahap Pelaksanaan Konstruksi Fisik
- Mengadakan evaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh pemborong,
yang meliput program-program pencapaian konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program quality assurance/quality
control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
- Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliput program pengendalian sumber
daya pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas)
pekerjaan, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
- Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan managerial yang tmbul, usulan
koreksi program dan tndakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
- Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
- Melakukan kegiatan Manajemen Konstruksi yang terdiri atas, memeriksa dan mempelajari dokumen
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam Manajemen Konstruksi pekerjaan lapangan.
- Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik.
- Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi.
- Menyelenggarakan kegiatan rapat-rapat lapangan dan laporan-laporan yang dibuat oleh pemborong.
- Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pertama dan
kedua pekerjaan konstruksi.
- Menelit gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pemborong.
- Menelit gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawings) sebelum serah
terima pertama.
- Menyusun dafar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama, dan mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan.
- Bersama dengan Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan
gedung.
- Membantu pengelola proyek dalam menyusun dokumen untuk kelengkapan pendafaran gedung
sebagai gedung negara .
- Membantu pengelola proyek mengurus IPB (Ijin Penggunaan Bangunan) dari Pemerintah Daerah
setempat.
- Memberikan penilaian untuk mendapat persetujuan dari pemberi tugas tentang sub kontraktor yang
akan dilibatkan oleh pemborong.
- Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk memecahkan persoalan-
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

2. KELUARAN
Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap dan profesional sesuai
dengan kebutuhan proyek. Kelancaran pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan pekerjaan
manajemen konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi. Keluaran
Konsultan Manajemen Konstruksi sebagai berikut :
c) Laporan Bulanan.
d) Laporan Akhir.

3. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTASI


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan antara lain : alat ukur, alat dokumentasi, dan peralatan/perangkat/
perlengkapan kantor lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan.

4. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


A. Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera menyusun program kerja minimal meliput :
1) Jadwal kegiatan secara detail.
2) Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin keahliannya). Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi harus mendapatkan persetujuan dari Pengelola Kegiatan.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengelola Kegiatan, setelah
sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan mendapatkan pendapat teknis
dari tm teknis.

5. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Pekerjaan Manajemen Konstruksi harus dimulai dengan nyata sejak SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)
diterbitkan.
b. Pekerjaan Manajemen Konstruksi dilakukan selama 7 (tujuh) bulan dan atau sampai dengan penyerahan
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.

6. PERSYARATAN PENYEDIA JASA


a. Mempunyai pengalaman perusahaan minimum pada 10 (sepuluh) tahun terakhir, dibuktkan dengan
referensi/kontrak sebelumnya yang menunjukkan kinerja perusahaan selama minimum 10 (sepuluh)
tahun terakhir sebagai :
- Manajemen Konstruksi pada pekerjaan Manajemen Konstruksi Rumah Sakit yang digunakan
langsung untuk pelayanan pasien, antara lain : Gedung Operasi, Gedung Rawat Inap, Gedung Rawat
Jalan, Gedung Rawat Darurat, Gedung untuk pelayanan operasi/pembedahan, Gedung Rawat Inap
Isolasi, Gedung Laboratorium Klinik Rumah Sakit, Gedung Radiologi/Radiotherapi, Master Plan
Rumah Sakit, Gedung Rawat Intensif.
- Manajemen Konstruksi pada pekerjaan Manajemen Konstruksi Rumah Sakit yang tdak langsung
digunakan untuk pelayanan pasien, antara lain : Gedung Binatu, Gedung Pelayanan Gizi, Kantor
Manajemen Rumah Sakit, Gedung Parkir Rumah Sakit.
- Manajemen Konstruksi pada pekerjaan Manajemen Konstruksi Rumah Sakit untuk fasilitas umum
selain rumah sakit, antara lain : Hotel, Mall (bukan pasar tradisional), Universitas, Bandara, Stasiun,
dll.
b. Bersedia untuk diklarifikasi/validasi tenaga ahli dan melakukan presentasi metodologi oleh tenaga ahli.

7. PERSONIL & KOMPETENSI


a. Personil

Posisi Kualifikasi/Pengalaman Jml. Jml. Man


(minimal) Orang Month
A. MK TAHAP V TH 2018
I. TENAGA AHLI
1. Team Leader S1 (Arsitektur/Sipil)/16 th 1 3
2. Ahli Arsitektur S1 Arsitektur/14 th 1 1.5
3. Ahli Elektrikal S1 Elektro/14 th 1 1
4. Ahli Mekanikal S1 Mesin/14 th 1 1
5. Koordinator Pengawas S1 Sipil/8 th 1 3
II. TENAGA PENDUKUNG
1. Pengawas Lapangan D3 4 12
(Arsitek/Sipil/Elektro/Mesin)/
5 th
2. Administrasi Teknis D3/5 th 1 3

B. MK TAHAP V TH 2019
I. TENAGA AHLI
1. Team Leader S1 (Arsitektur/Sipil)/16 th 1 4
2. Ahli Arsitektur S1 Arsitektur/14 th 1 2
3. Ahli Struktur S1 Sipil/8 th 1 1
4. Ahli Elektrikal S1 Elektro/14 th 1 2
5. Ahli Mekanikal S1 Mesin/14 th 1 2
6. Koordinator Pengawas S1 Sipil/8 th 1 4
II. TENAGA PENDUKUNG
1. Pengawas Lapangan D3 4 16
(Arsitek/Sipil/Elektro/Mesin)/
5 th
2. Administrasi Teknis D3/5 th 1 4

b. Kompetensi
Tenaga Ahli memiliki sertfikat keahlian/profesi sesuai dengan bidangnya yang dikeluarkan oleh asosiasi
keahlian.

IV. LAPORAN
1. LAPORAN BULANAN
Laporan Bulanan memuat :
a. Risalah rapat mingguan
b. Laporan progres mingguan dan rekapitulasi progress
c. Laporan hasil uji material dan shop drawing.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir bulan selama pelaksanaan pekerjaan,
sebanyak 7 (tujuh) buku laporan.

4. LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir yang memuat semua rancangan gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen -
dokumen lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk:
a. Program kerja, alokasi sumber daya dan konsepsi pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi.
b. Buku harian yang memuat semua kejadian, pernyataan/petunjuk yang penting dari konsultan
manajemen konstruksi dan direksi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan
konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian pekerjaan dan tidak terpenuhinya persyaratan
teknis.
c. Laporan harian berisi keterangan tentang tenaga, bahan yang datng diterima/ditolak, alat-alat yang
dipergunakan, pekerjaan yang dilaksanakan, waktu pengerjaan, keadaan cuaca, hambatan dan cara
mengatasinya dan prestasi kerja kontraktor.
d. Laporan mingguan sebagai resume laporan harian dan laporan bulanan sebagai resume laporan
mingguan.
e. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
f. Surat perintah perubahan pekerjaan, berita acara tambah kurang. (bila ada)
g. Berita acara Penyerahan Pertama (Penyerahan I) pekerjaan.
h. Berita acara pernyataan selesainya pekerjaan.
i. Laporan rapat koordinasi di lapangan.
j. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan (as built drawings).
k. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
l. File / data kegiatan Proyek dalam bentuk flash disk.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan pertama
pekerjaan konstruksi sebanyak 7 (tujuh) buku laporan dan data Kegiatan Proyek dalam bentuk flash disk.
.

Anda mungkin juga menyukai