Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM:
PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG SERTA
PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI

KEGIATAN:
KEGIATAN PENGAWASAN TEKNIS PENGELOLA DAN PENYELENGGARAAN
GEDUNG MILIK DAERAH

PEKERJAAN:
PENGAWASAN (BELANJA JASA KONSULTANSI MANAJEMEN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN MAJT DI KAB. MAGELANG)

TAHUN ANGGARAN 2020

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA


PROVINSI JAWA TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kegiatan Pengawasan Teknis Pengelola dan Penyelenggaraan Gedung Milik Daerah


Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi Pembangunan MAJT
di Kab. Magelang)
TA. 2020

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Setiap bangunan gedung negara/fasilitas umum/sarana dan


prasarana harus direncanakan, diwujudkan, dan diawasi dengan sebaik-
baiknya sehingga dapat memenuhi persyaratan administratif dan teknis
seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung, serta mampu memenuhi fungsinya secara
optimal, andal, dan selaras dengan lingkungannya.
Ide Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Kab. Magelang
berawal dari visi Jawa Tengah dalam “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan
Berdikari” dengan salah satu misinya yaitu “Membangun masyarakat
Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyup untuk menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia”.
Kabupaten Magelang sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah, mempunyai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Borobudur dan sekitarnya yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai salah
satu KSPN super prioritas untuk dikembangkan. Borobudur bagaikan
magnet bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Beragam
acara bertaraf nasional hingga internasional sering digelar di kawasan
Borobudur.
Lokasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Kab. Magelang
ini direncanakan berada di Jl. Soekarno Hatta, Kel. Sawitan, Kota Mungkid
Kabupaten Magelang, yaitu berada di sisi selatan komplek Pemda Kab.
Magelang. Tepatnya di jalur persimpangan jalan raya Magelang-
Borobudur-Kalinegoro. Kecamatan Mungkid dijadikan sebagai pusat
pelayanan publik bagi masyarakat Kabupaten Magelang serta pusat
pemerintahan Kabupaten Magelang, sehingga banyak masyarakat yang
datang ke daerah tersebut.
Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Kab. Magelang
diharapkan dapat berperan sebagai pusat kegiatan keislaman, yang
merupakan wadah yang menampung beberapa kegiatan keislaman yang
terdiri dari kegiatan ibadah, pendidikan mu’amalah dan dakwah, sentra
informasi keislaman serta menjadi salah satu obyek wisata religi baru
Provinsi Jawa Tengah di kawasan sekitar KSPN Candi Borobudur.
Dalam rangka mewujudkan Pembangunan Masjid Agung Jawa
Tengah di Kab. Magelang yang tepat mutu, tepat waktu, dan tertib
administrasi, mampu memenuhi fungsinya secara optimal, andal, dan
selaras dengan lingkungannya, maka sesuai amanat Peraturan Presiden
No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
diperlukan konsultan Manajemen Konstruksi untuk mengawal
perencanaan pembangunan secara tepat dan menyeluruh.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
konsultan Manajemen Konstruksi yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Manajemen
Konstruksi.
2. Maksud Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi
Manajemen Konstruksi Pembangunan MAJT di Kab. Magelang)
adalah terselenggaranya Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah
di Kab. Magelang yang tepat mutu, tepat waktu, dan tertib

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi
Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 2 of 10
administrasi, mampu memenuhi fungsinya secara optimal, andal,
dan selaras dengan lingkungannya sesuai peraturan yang berlaku.

b. Tujuan
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Manajemen
Konstruksi dapat melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengelola
fungsi manajemen dan mengawasi pelaksanaan pembangunan
dengan baik sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan
persyaratan dengan baik sehingga menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai KAK ini.

3. Sasaran a. Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab secara


profesional atas lingkup pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
b. Produk yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar yang
berlaku.
c. Produk yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan
yang telah ditentukan oleh direksi kegiatan termasuk melalui KAK ini
baik dari segi pembiayaan, waktu pelaksanaan dan mutu manajemen
pengelolaannya

4. Lokasi Kegiatan Lokasi pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi


Manajemen Konstruksi Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) ini berada
di Jl. Soekarno Hatta, Kel. Sawitan, Kota Mungkid Kabupaten Magelang.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Provinsi Jawa Tengah
pada Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah TA 2020
DPA No. 00849/DPA/2020 tanggal 18 Desember 2019.
1.03.1.03.01.20.0001.5.2. Kode RUP paket pekerjaan: 23342646. Pagu
anggaran yang disediakan adalah sebesar Rp 340.000.000,00 (Tiga ratus
empat puluh juta rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Besarnya biaya konsultan manajemen konstruksi merupakan biaya
tetap dan pasti.
2) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian yang
dibuat oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang dan
Konsultan Manajemen Konstruksi.
3) Biaya pekerjaan konsultan Manajemen Konstruksi dan tata cara
pembayaran diatur secara kontraktual.

6. Nama dan Nama Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang:


Organisasi Pejabat Indrarto Widyatmoko, S.T., M.T.
Pembuat Komitmen Satuan Kerja : Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah

Data Penunjang2

7. Data Dasar Rencana Teknis

8. Standar Teknis Standar teknis yang harus dipenuhi antara lain :


a. SNI 1727:2013 tentang Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur Lain;
b. SNI 03–1729–2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
untuk Bangunan Gedung;
c. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, SNI 2847:
2013;
d. SNI 03 – 1736 - 2000 tentang Tata cara perencanaan sistem protekasi
pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah
dan gedung;
e. SNI 03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan
Gedung;
f. Spesifikasi Bahan Bangunan Indonesia, SNI 03 – 6861 – 2002.

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi
Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 3 of 10
g. Spesifikasi Beton Struktural, SNI 6880 – 2016
h. Peraturan Umum Bahan Bahan Bangunan Indonesia Tahun 1982;
i. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1977
j. Standar Penerangan Buatan dalam Gedung Tahun 1978
Departemen Pekerjaan Umum;
k. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung tahun 1987
l. Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1981.
m. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung dan non gedung, SNI 1726:2012.
n. Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Provinsi Jawa Tengah

9. Studi-Studi -
Terdahulu

10. Referensi Hukum a. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran
Negara RI Tahun 2017 No. 11)
b. Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Pemerintah RI No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
d. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Gedung Negara;
f. Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Bangunan
Gedung Negara;
g. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
i. Peraturan Menteri Nomor 07/PRT/M/2019 Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
j. Peraturan Menteri Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
k. Peraturan Menteri Nomor 20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis
Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan
l. Peraturan Menteri terkait dengan bidang bangunan gedung;
m. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang 2010-2030;
n. Peraturan lain terkait tata ruang dan bangunan gedung di daerah
setempat.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi melaksanakan
pengawasan teknis yang meliputi pengendalian waktu, pengendalian biaya,
pengendalian pencapaian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas), dan tertib
administrasi di dalam Kegiatan Pembangunan MAJT di Kab. Magelang
mulai dari tahap persiapan (master plan dan DED), tahap perencanaan
(sayembara, master plan, dan DED), hingga tahap pelelangan penyedia jasa
konstruksi.

1. Tahapan Persiapan (Master plan dan DED)


a. Membantu pengelola kegiatan melaksanakan pengadaan penyedia
jasa perencanaan konstruksi (master plan dan DED), termasuk
menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK), memberi saran waktu
dan strategi pengadaan, serta bantuan evaluasi proses pengadaan.
b. Membantu Pengelola Kegiatan dalam mempersiapkan dan
menyusun program pelaksanaan seleksi penyedia jasa
perencanaan konstruksi (baik melalui proses sayembara maupun
seleksi umum konsultan perencana master plan dan DED).
c. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau

Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi


Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 4 of 10
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan dalam penyebarluasan pengumuman seleksi
penyedia jasa perencanaan konstruksi (master plan dan DED), baik
melalui papan engumuman, media cetak, maupun media
elektronik.
d. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan melakukan prakualifikasi calon peserta seleksi
penyedia jasa perencanaan konstruksi (master plan dan DED).
e. Membantu memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu rapat
penjelasan pekerjaan.
f. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan dalam menyusun Harga Perhitungan Sendiri
(HPS) atau Owner’s Estimate (OE) pekerjaan perencanaan (master
plan dan DED).
g. Membantu melakukan pembukaan dan evaluasi terhadap usulan
teknis dan biaya dari penawaran yang masuk.
h. Membantu menyiapkan draft surat perjanjian kerja perencanaan
konstruksi (master plan dan DED).
i. Membantu pengelola kegiatan menyiapkan surat perjanjian kerja
perencanaan konstruksi (master plan dan DED).

2. Tahap Perencanaan (Sayembara, Master Plan, dan DED):


a. Membantu penyelenggaraan sayembara desain
b. Membantu memberi masukan penilaian sayembara desain
c. Mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan perencanaan yang
dibuat oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi, yang meliputi
program penyediaan dan penggunaan sumber daya, strategi dan
pentahapan penyusunan dokumen lelang.
d. Memberikan konsultansi kegiatan perencanaan, yang meliputi
penelitian dan pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi
sumber daya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan
konstruksi.
e. Mengendalikan program perencanaan, melalui kegiatan evaluasi
program terhadap hasil perencanaan, perubahan-perubahan
lingkungan, penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan
yang timbul, serta pengusulan koreksi program.
f. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada
tahap perencanaan.
g. Menyusun laporan bulanan kegiatan konsultansi manajemen
konstruksi tahap perencanaan, merumuskan evaluasi status dan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
h. Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan.
i. Membuat laporan reviu desain pada setiap tahapan penyusunan
rencana teknis sebagai acuan persetujuan pengguna jasa.
j. Meneliti dokumen pelelangan, menyusun program pelaksanaan
pelelangan bersama penyedia jasa perencanaan konstruksi, dan
ikut memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan,
serta membantu kegiatan unit layanan pengadaan barang dan jasa
atau kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan.
k. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan
pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan perencanaan.
l. Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan,
menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan
kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.

3. Tahap Pelelangan
a. Membantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan dan
menyusun program pelaksanaan pelelangan pekerjaan konstruksi
fisik.
b. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau

Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi


Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 5 of 10
pejabat pengadaan dalam penyebarluasan pengumuman
pelelangan, baik melalui papan pengumuman, media cetak,
maupun media elektronik.
c. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan melakukan prakualifikasi calon peserta
pelelangan (apabila pelelangan dilakukan melalui prakualifikasi).
d. Membantu memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu rapat
penjelasan pekerjaan.
e. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan dalam menyusun harga perhitungan sendiri
(HPS) atau owner’s estimate (OE) pekerjaan konstruksi fisik.
f. Membantu melakukan pembukaan dan evaluasi terhadap
penawaran yang masuk.
g. Membantu menyiapkan draft surat perjanjian pekerjaan
pelaksanaan konstruksi fisik.
h. Menyusun laporan kegiatan pelelangan.

4. Tahap Pelaksanaan
a. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun
oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, yang meliputi
program-program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan
penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality
Assurance atau Quality Control, dan program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
b. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang
meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan
kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengen-dalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja.
c. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan
turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan.
d. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
 Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
 Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume atau realisasi fisik.
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi.
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen
konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
fisik yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
 Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan
pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
 Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing)
yang diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
 Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As Built Drawing) sebelum serah terima I.
Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi
Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 6 of 10
 Menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima I,
dan mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.
 Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan konstruksi
menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan
gedung.
 Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah
terima pertama, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah
terima kedua pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
 Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi
bangunan gedung terbangun sesuai dengan IMB.
 Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen
Pendaftaran.
 Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan
dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten
atau Kota setempat.
 Menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.

12. Keluaran3 Keluaran akhir Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi


Manajemen Konstruksi Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) dihasilkan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini, minimal meliputi:
1. Pada tahap persiapan
a. Revisi uraian program pelaksanaan seleksi penyedia jasa
perencanaan konstruksi (bila ada)
b. Bantuan pemberian penjelasan pekerjaan pada saat aanwijzing
(rapat penjelasan pekerjaan)
c. Bantuan penyiapan surat perjanjian kerja perencanaan konstruksi
d. Laporan kegiatan pelelangan (perencanaan)
2. Pada tahap perencanaan
a. Bantuan pemberian masukan penilaian sayembara desain
b. Revisi uraian program dan kegiatan pengendalian waktu, mutu,
biaya dan administrasi kontrak (bila ada revisi).
c. Laporan bulanan kegiatan manajemen konstruksi lengkap dengan
setiap lampirannya seperti risalah rapat, surat menyurat dan lain-
lain.
d. Laporan pemeriksaan dokumen perencanaan (reviu desain) pada
tahap pra-rencana, pengembangan rencana dan penyiapan gambar
detail/dokumen lelang
e. Laporan hasil konsultansi MK pada kegiatan perencanaan, dari
aspek pengendalian waktu, mutu, biaya dan administrasi kontrak.
f. Koordinasi dan sinkronisasi konsep desain antara hasil pemenang
sayembara, master plan, dan DED yang disusun oleh konsultan
perencana
3. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan.

13. Peralatan, a. Pengguna Jasa akan memfasilitasi kebutuhan data/ informasi yang
Material, Personil diperlukan untuk melengkapi penyusunan kegiatan ini;
dan Fasilitas dari b. Pengguna Jasa tidak menyediakan fasilitas perjalanan dinas.
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri dan memelihara semua fasilitas
Material dari dan peralatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk kelancaran
Penyedia Jasa pelaksanaan pekerjaan.
Konsultansi Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan minimal antara lain:
a. Ruang kantor dengan fasilitas faximile/telepon, listrik, dan internet;
b. PC Komputer/Notebook dan printer;
c. Kendaraan operasional roda 4 dengan cara sewa
d. Kamera Digital;
e. Alat ukur.

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi
Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 7 of 10
15. Lingkup Membantu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi
Kewenangan Jawa Tengah dalam pengendalian, waktu, mutu, biaya dan administrasi
Penyedia Jasa kegiatan serta pengawasan pelaksanaan Pembangunan Masjid Agung Jawa
Tengah di Kab. Magelang.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 9 (sembilan) bulan atau
Penyelesaian 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender.
Kegiatan

17. Personel Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan harus menyediakan tenaga


yang memenuhi ketentuan pekerjaan, baik ditinjau dari segi lingkup
(besar) pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga ahli
yang ditugaskan harus telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
dan Sertifikat Tenaga Ahli di bidangnya masing-masing.

No Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang
Bulan*
A. Tenaga Ahli :
1. Team Leader, SKA Arsitek (101) S1 T. Arsitektur, 9 OB
Pengalaman min. 6 th

2. Tenaga Ahli Sipil, SKA Ahli S1 T. Sipil, Pengalaman 3 OB


Teknik Bangunan Gedung min. 5 th
(201)

3. Tenaga Ahli Mekanikal, SKA S1 T. Mesin, 1,5 OB


Ahli Teknik Mekanikal (301) Pengalaman min. 5 th

4. Tenaga Ahli Elektrikal, SKA Ahli S1 T. Elektro, 1,5 OB


Teknik Tenaga Listrik (401) Pengalaman min. 5 th

5. Tenaga Ahli Lingkungan, SKA S1 T. Lingkungan, 1,5 OB


Ahli Tata Lingkungan (501) Pengalaman min. 5 th

6. Tenaga Ahli Cost Estimator, SKA S1 T. Arsitektur/ 1 OB


101/201/301/401 S1 T. Sipil/
S1 T. Mesin/
S1 T. Elektro,
Pengalaman min. 5 th
B. Tenaga Pendukung:
1. Administrasi, 1 orang S1 semua jurusan, 9 OB
pengalaman min. 3 th

Jadwal Penugasan Personil


BULAN KE -
No Personil
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Team Leader
2. Tenaga Ahli Sipil
Tenaga Ahli
3.
Mekanikal
Tenaga Ahli
4.
Elektrikal
Tenaga Ahli
5.
Lingkungan
Tenaga Ahli Cost
6.
Estimator
7. Administrasi

Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi


Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 8 of 10
18. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan URAIAN BULAN KE -
NO
Kegiatan KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sayembara
1. desain MAJT di
Kab. Magelang
Pengadaan dan
2. Penyusunan
Masterplan
Pengadaan dan
Penyusunan
3.
DED/peren-
canaan
Pengadaan dan
Penyusunan
4.
Kajian
ANDALALIN
Pengadaan dan
Penyusunan
5.
dokumen
AMDAL
Koordinasi
6. dengan instansi
terkait

Keterangan:
: Proses Pengadaan
: Pelaksanaan

Laporan

19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat:


Pendahuluan a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
b. Gambaran umum, permasalahan umum serta metodologi pelaksanaan
kegiatan
c. Jadwal Kegiatan Penyedia Jasa

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari


kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

20. Laporan Hasil Laporan ini memuat antara lain kegiatan manajemen konstruksi pada
Reviu Desain tahap perencanaan meliputi: hasil reviu desain pada setiap tahapan
penyusunan rencana teknis, merumuskan evaluasi status dan koreksi teknis
bila terjadi penyimpangan, disertai dengan back up perhitungan volume
dan justifikasi teknis.

Laporan hasil reviu desain diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

21. Laporan kegiatan Laporan ini memuat kegiatan manajemen konstruksi pada tahap pelelangan
pelelangan konsultan perencanaan. Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan.

22. Laporan Bulanan Laporan bulanan memuat seluruh kegiatan manajemen konstruksi terkait
kemajuan pekerjaan secara keseluruhan dan penyelesaian tugas lainnya
konsultan manajamen konstruksi setiap bulan.

Laporan diserahkan setiap akhir bulan selama masa pelaksanaan,


diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

23. Laporan Akhir Laporan Akhir mencakup laporan keseluruhan kegiatan manajemen

Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi


Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 9 of 10
konstruksi yang telah dilaksanakan dari tahap pra-desain sampai dengan
tahap perencanaan dan penyelesaian tugas lainnya konsultan manajemen
konstruksi.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 270 (dua ratus tujuh


puluh) hari kalender sejak SPMK, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan dan softcopy (1 buah Hard Disk Eksternal berkapasitas 1 TB).

Pekerjaan Pengawasan (Belanja Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi


Pembangunan MAJT di Kab. Magelang) Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai