KEGIATAN
REHABILITASI RUANG KELAS
PEKERJAAN
Perencanaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN Jati Jaya, SDN Waru 03
Kec. Parung, SDN Kenari, SDN Rawa Kalong 02, SDN KH Dewantoro
Kec. Gungsindur dan SDN Babakan 04 Kec. Ciseeng_PAD
DI KABUPATEN BOGOR
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BOGOR
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang : 1. Dalam memfasilitasi kebutuhan Dinas Pendidikan untuk menjalankan
fungsi dan kewenangannya sebagaimana diatur oleh peraturan
perundang-undangan, Pemerintah Kabupaten Bogor berencana akan
melakukan Rehabilitasi Sekolah Dasar yang berlokasi di Kabupaten
Bogor.
2. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya,
serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
3. Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Negara, perlu memperhatikan
proses perencanaan yang menjamin pelaksanaan konstruksi fisik yang
diharapkan; tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya serta terhindar dari
resiko kegagalan bangunan.
4. Untuk itu diperlukan upaya pengaturan pencegahan dan peningkatan
kualitas terhadap bangunan negara untuk meningkatkan kualitas
pekerjaan di dalam Instansi.
5. Dalam rangka kegiatan penyelenggaraan Rehabilitasi Sekolah Dasar,
maka perlu dilakukan Pekerjaan yang merupakan bagian lingkup
kegiatan Perencanaan dalam Penyusunan DED Perencanaan
Rehabilitasi Sekolah Dasar di Kabupaten Bogor.
6. Pengguna Anggaran adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor yang
dalam hal ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
2. Maksud dan : 1. Maksud dari pekerjaan ini adalah Menyusun DED Perencanaan
Tujuan Rehabilitasi Sekolah Dasar di Kabupaten Bogor dalam rangka
Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Negara di Kabupaten Bogor.
2. Tujuannya adalah untuk Menyusun DED Perencanaan Rehabilitasi
Sekolah Dasar di Kabupaten Bogor secara tepat waktu, tepat kualitas,
tertib administrasi sesuai dengan biaya yang telah disepakati dalam
kontrak.
3. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran, dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam
tugas perencanaan.
4. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
2
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
3
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
B. Sumber Dana:
APBD Pemerintah Kabupaten Bogor TA. 2023.
6. Nama dan : 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK): DESIRWAN KUSLAN, S.Sos, M.Si
Organisasi 2. Nama Kegiatan: Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar
Pejabat Pembuat 3. Alamat:
Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Kab.Bogor
Jl. Nyaman Kelurahan Tengah Cibinong – Bogor 16914.
Data Penunjang
7. Data Dasar : 1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
dinas terkait termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kajian
bangunan eksisting.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari dinas
terkait, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab konsultan perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi:
1) Kondisi fisik lokasi seperti :
- luasan,
- batas-batas,
- topografi dan
4
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
8. Standar Teknis : SNI tentang Bangunan Gedung serta standar teknis terkait.
9. Referensi Hukum : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2017, tentang Jasa
Konstruksi;
2. Undang-undang Republik Indonesia No.26 Tahun 2007, tentang
Penataan Ruang;
3. Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002, tentang
Bangunan Gedung;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016, Tentang
Penyandang Disabilitas Tanggal 15 April Tahun 2016;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005,
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002,
tentang Bangunan Gedung;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung;
7. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Jo. Peraturan Presiden No. 12
Tahun 2021, tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
8. Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011, Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006, tentang
Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008, tentang
pedoman penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006, tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
5
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
6
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
7
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
C. Kualifikasi Konsultan
Konsultan harus memiliki kualifikasi berupa SBU klasifikasi Perencanaan
Rekayasa, Sub Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi
Pondasi serta Struktur Bangunan (RE 102) atau Jasa Rekayasa Konstruksi
Bangunan Gedung Hunian dan Non Hunian (RK 001) yang masih berlaku
dengan Kualifikasi Bidang Usaha Kecil.
11. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian,
yang minimal meliputi:
1. Tahap Konsep Perencanaan
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan kualifikasi tim perencana,
metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b. Laporan data dan informasi lapangan termasuk penyelidikan
tanah, pengukuran, dll.
2. Tahap Pra –rencana Teknis
a. Gambar-gambar rencana tata letak bangunan
b. Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
c. Perkiraan biaya pembangunan.
d. Hasil konsultasi rencana dengan instansi terkait.
3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Rencana arsitektur
b. Rencana struktur
c. Rencana mekanikal-elektrikal
d. Garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications)
e. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan konstruksi.
4. Tahap Rencana Detail
a. Membuat gambar-gambar detail.
b. Membuat Spesifikasi Pekerjaan
c. Rencana volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity).
d. Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi (RAB) berdasarkan
Analisa Biaya Konstruksi – SNI
e. Menyusun laporan perencanaan, struktur, utilitas, lengkap dengan
perhitungan perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan.
f. Membuat Gambar
5. Membuat Hasil perhitungan TKDN pekerjaan konstruksi
6. Rancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(SMKK) dan tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko Dan Peluang
(IBPRP) K3
7. Tahap Pengawasan Berkala
a. Laporan pengawasan berkala; seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala,
melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala;
8
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
9
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
10
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
15. Persyaratan : - Penyedia jasa memiliki NIB Berbasis Resiko (71102), SBU klasifikasi
Kualifikasi Perencanaan Rekayasa, Sub Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk
Penyedia Jasa Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan (RE 102) atau Jasa
Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung Hunian dan Non Hunian (RK
001) yang masih berlaku dengan Kualifikasi Bidang Usaha Kecil.
- Metode pemilihan penyedia Prakualifikasi dengan sistem 2 file; Kualitas
dan Biaya dengan:
• Ambang batas nilai teknis = 65
• Ambang batas nilai kualifikasi = 45
- Kontrak yang digunakan yaitu Kontrak Lumsum
- Memiliki Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak kecuali bagi Penyedia yang
baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun, Pengalaman Pekerjaan Sesuai
Bidang yang disyaratkan.
- Memiliki Tenaga Ahli dengan status pegawai tetap yang dibuktikan
dengan Pajak 1721
11
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
19. Pelaporan : A. LAPORAN PENDAHULUAN PERENCANAAN (2 Set Dokumen dalam format F4,
cetakan asli berwarna)
Laporan Pendahuluan Perencanaan diserahkan paling lambat 15 ( lima
belas ) hari kalender sejak SPMK diterbitkan dan dijilid soft cover dengan
sebelumnya melakukan rapat koordinasi (asistensi) 2 hari sebelum laporan
tesebut diserahkan. Laporan Pendahuluan Perencanaan merupakan
laporan yang berisi antara lain :
1. Persiapan perencanaan, meliputi data dan informasi mengenai :
a. Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, topografi dan
Kajian struktur bangunan eksisting;
12
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
13
KERANGKA ACUAN KERJA Dinas Pendidikan
REHABILITASI RUANG KELAS Bidang Sarana Prasarana
Tahun Anggaran 2023
Hal-hal Lain
20. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
21. Persyaratan : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerja Sama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi : ---
14