(KAK)
TAHUN ANGGARAN
2021
I
UMUM
1. LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang Kegiatan
Kementerian Ketenagakerjaan menyiapkan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK). Transformasi
mencakup aspek kelembagaan, persepsi, substansi pelatihan, juga sarana dan fasilitas.
Transformasi BLK dari segi kelembagaan meliputi setiap provinsi memiliki minimal satu Unit
Pelaksana Teknis Pusat (UPTP). Selain itu, dilakukan penguatan kompetensi instruktur dan tenaga
pelatihan pemerintah maupun swasta pada Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya dalam
pengembangan kurikulum, metode pelatihan berbasis online, dan integrasi proses pelatihan dan
penempatan.
Sementara pada aspek sarana dan fasilitas, transformasi difokuskan pada pemberdayaan dan
implementasi 3R BLK, yakni Reorientasi, Revitalisasi, Rebranding.
salah satu perubahan paling substansial dari transformasi BLK adalah integrasi bisnis proses
penempatan dan pelatihan. Nantinya pengantar kerja maupun petugas antarkerja akan melakukan
konseling karier terlebih dahulu untuk menentukan apakah tenaga kerja dapat langsung bekerja atau
berwirausaha, atau memerlukan intervensi pelatihan, sertifikasi dan/atau pelatihan wirausaha dan
modal usaha.Pemantauan setelah lulus pelatihan pun terus dipantau melalui mekanisme survei
kebekerjaan yang telah dilaksanakan di pelatihan yang menggunakan anggaran APBN
Provinsi Bali salah satu program Transformasi BLK UPTD menjadi UPTP berlokasi di Desa
Jumbaran, Kec. Kuta Selatan, Kab. Badung, adapun keuntungan bagi daerah dalam pengembangan
BLK UPTP baru yakni pembangunan dan operasional pelatihan ditanggung oleh pemerintah pusat,
adanya percepatan pembangunan SDM yang berkualitas dan berkelanjutan di provinsi, dan
meningkatkan kualitas SDM di provinsi tersebut, sehingga mendorong percepatan peningkatan
investasi dan ekonomi.
B. Dasar Hukum
Perencanaan Pembangunan Gedung Workshop BLK Bali didasarkan pada :
1) Perpres Nomor 12 tahun 2021, tentang pengadaan barang/jasa pemerintah
2) UU RI No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
3) UU RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
4) PP RI No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5) PP RI No 79 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
6) PP RI No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan. UU RI No 28 tahun 2002.
7) Permen PUPR 897/KPTS/M/2017 tentang besaran remunerasi minimal tenaga kerja
kontruksi pada jabatan ahli untuk layanan jasa konsultasi kontruksi
8) Permen PUPR 22/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
II
9) Permen PUPR 07/PRT/M/2019 tentang Standart dan Pedoman Pengadaan Jasa Kontruksi
melalui penyedia
10) Permen PUPR No 14 /2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia
11) Permen PUPR no.5/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 90 /PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis
Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
14) Regulasi dan standar standar teknis seperti PBl, SKBI, SKSNI dan SNI, PUIL.
3. LOKASI PEKERJAAN
Br. Cenggiling, Desa Jumbaran, Kec. Kuta Selatan, Kab. Badung
5. SUMBER PENDANAAN
Sumber biaya dari keseluruhan pekerjaan dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal Pembinaan
Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Direktorat Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi TA 2021
III
2. Tahapan Kegiatan
Secara garis besar pendekatan dan metode pelaksanaan dibagi atas 6 (enam) tahapan yaitu
tahap persiapan, tahap Survey, Tahap Analisis dan Penyusunan Pra-Rencana (termasuk di
dalamnya tahap Analisis Bangunan Gedung), Tahap Penyusunan Rencana Detail Bangunan
Gedung Worskhop (DED), serta Tahap Akhir. Penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Menyusun dan memaparkan Laporan Pendahuluan yang terdiri dari :
a) Identifikasi issue
b) Identifikasi target survey
c) Perencanaan & desain survey (jadwal survey, identifikasi data yang diperlukan, instansi
yang terkait, format-format, dan lain-lain).
Keluaran tahapan ini adalah Laporan Pendahuluan, diserahkan selambat-lambatnya 45
(Empat Puluh Lima) hari sejak SPMK dikeluarkan.
b. Tahap Survey
a) Melakukan survey lokasi calon pembangunan Gedung Workshop BLK Bali Tahun Anggaran
2021;
b) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di lokasi kegiatan (stakeholder);
c) Melakukan penyelidikan tanah untuk struktur bangunan serta mengumpulkan data dan
informasi yang dibutuhkan untuk menilai keandalan struktur bangunan.
d) Melakukan identifikasi bangunan. Mencakup identifikasi terkait dengan fungsi, identifikasi
kawasan sekitar;
e) Melakukan identifikasi lahan Gedung Workshop BLK Bali Tahun Anggaran 2021,
pengukuran lapangan lengkap atas kondisi batas lahan pembangunan, kondisi lansekap,
kondisi topografi, drainase dan keteknikan lainnya yang berpengaruh terhadap penyusunan
DED untuk pelaksanaan fisik;
f) Melakukan identifikasi area yang terdampak akibat pembangunan untuk penyusunan
strategi penanggulangannya;
g) Melakukan kordinasi terkait standar atau pedoman yang digunakan sebagai rujukan
penyusunan perencanaan;
h) Melakukan pengumpulan data Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) dan
harga pasar bahan material setempat sebagai dasar penyusunan Rencana Anggaran Biaya
(RAB);
i) Membuat laporan pra-konsep Perencanaan Desain Bangunan Gedung Workshop BLK Bali
Tahun Anggaran 2021.
IV
pembagian ruang dan bentuk bangunan. Seluruh sketsa atau gambar arsitektur, struktur,
mekanikal, elektrikal dan pemipaan dibuat oleh tenaga ahli yang mempunyai sertifikat
keahlian
d. Analisis struktur bangunan, analisis arsitektural, analisis mekanikal elektrikal, analisis
aksesibilitas dan analisis kebutuhan dan fungsi ruangan dan analisa populasi penggunaan
material, analis penggunaan material yang diperlukan,
e. Melakukan rencana arsitektur, struktur, fasilitas, pra-rencana mekanikal elektrikal dan tata
ruang luar, yang akan dibangun disepakati oleh pihak-pihak terkait.
Keluaran tahapan ini yang dicantumkan dalam LAPORAN ANTARA : laporan yang mencakupi
analisis dan konsep penataan Kawasan serta sirkulasi sekitar kawasan, harus dilakukan dan
dijabarkan dalam tahapan ini.
d. Tahap Pengembangan Rencana (Development drawing)
a) Melakukan pengembangan rencana alur pelatihan kerja
b) Melakukan perhitungan kebutuhan luas dan fungsi setiap ruangan setara/minimal dengan
PMK 172/PMK.06/2020;
c) Melakukan pengembangan rencana zonasi area berdasarkan risiko pelatihan kerja;
d) Melakukan pengembangan rencana arsitektur interior eksterior;
e) Melakukan dasar perhitungan analisa rekayasa beban, bencana gempa dan gambar
rencana struktur bangunan;
f) Melakukan dasar perhitungan ventilasi tata udara dan gambar rencana tata udara;
g) Melakukan dasar Perhitungan Gedung Baru serta gambar rencana mekanikal struktur baja,
termasuk sistem plumbing hydrant dll;
h) Melakukan dasar perhitungan kebutuhan daya listrik 1 phase dan 3 phase serta gambar
rencana elektrikal (TM 20KV, kelistrikan emergency genset, dstribusi daya listrik, Kelistrikan
kritikal, UPS, grounding petir dan khusus alat pelatihan kerja, telekomunikasi gedung,
sistem informasi data, BAS (Building Automation System), sistem pengindra kebakaran;
i) Melakukan dasar perhitungan kebutuhan air bersih dan gambar rencana sistem distribusi
air bersih dan air kotor gedung;
j) Melakukan perhitungan dan analisa traffic baik di selasar, koridor dan alat transportasi
gedung;
k) Melakukan perhitungan dan gambar sistem bencana alam, kebakaran dan wabah penyakit
(Emergency Preparedness);
l) Melakukan perhitungan kebutuhan parkiran dan analisa traffic baik keadaan normal
maupun bencana;
m) Melakukan pengembangan teknologi terbaru di setiap aspek pekerjaan sesuai kebutuhan
dan fungsi;
n) Melakukan perhitungan dan gambar rencana lainnya sesuai standar sebagai Bangunan
Pelatihan Kerja dan Bangunan Gedung Negara;
o) Melakukan perhitungan dan gambar rencana sistem pembuangan limbah padat dan limbah
cair;
p) Melakukan perhitungan dan gambar rencana sistem mekanikal dan elektrikal;
q) Menyusun garis besar persyaratan teknis/RKS (outline spesification);
r) Menyusun perhitungan biaya pembangunan berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dengan ketentuan :
I. Harga dasar upah dan bahan mengacu pada harga standar yang ditetapkan Kepala
Daerah/Kepala Dinas Teknis setempat. (buku harga dasar upah dan bahan dilampirkan
dalam pelaporan)
II. Analisa Harga Satuan Pekerjaan menggunakan standar analisa dalam Permen PUPR
Nomor 28/PRT/M/2016.
III. Seluruh volume yang tercantum dalam RAB/BQ harus ada perhitungan detailnya.
V
s) Menyusun kebutuhan gambar kerja lengkap yang akan dikerjakan meliputi : Gambar dan
detail arsitektur, gambar dan detail struktur, gambar dan detail utilitas, gambar dan detail
elemen kawasan seperti lansekap, dan atau kegiatan terkait lainnya. Gambar harus detail
sehingga mudah dipahami oleh pelaksana sampai level tukang atau pekerja.
t) Menyusun spesifikasi bahan/material yang akan didetailkan dari Pra-Rancangan yang
sudah ada disertai rekomendasi merk material yang kualitas setara
u) Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Adapun untuk spesifikasi teknis harus
menerangkan detail seluruh pekerjaan yang tercantum dalam RAB maupun gambar.
v) Melakukan penyelenggaraan pembahasan dan konsultasi kepada seluruh stakeholder
terkait dengan kegiatan untuk dibahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama
proses perancangan (termasuk proses Perizinan).
w) Melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk penyusunan Advis Planning dan Blok Plan
tapak untuk proses pengurusan PBG dan SLF.
x) Melakukan pembahasan LAPORAN ANTARA.
e. Keluaran LAPORAN ANTARA, minimal meliputi Laporan Tahap Rencana Detail. Tahap
Penyusunan Rencana Detail Kawasan (DED).
Pada tahap ini merupakan perbaikan desain hasil pembahasan dan masukan dari Tim PPK
dan Stakeholder, sebagai berikut :
a) Pengembangan rancangan dan detail arsitektur skala 1 : 50
b) Rancangan dan detailstruktur skala 1:50, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
c) Rancangan dan detail penghijauan dan tata bangunan serta ruang luar bangunan;
d) Rancangan dan detail utilitas bangunan dan lingkungan, mekanikal elektrikal, beserta
uraian konsep dan perhitungan kontruksi.
1. Menyusun perhitungan biaya pembangunan berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dengan ketentuan : Harga dasar upah dan bahan mengacu pada harga standar yang
ditetapkan Kepala Daerah/Kepala Dinas Teknis setempat. (buku harga dasar upah dan
bahan dilampirkan dalam pelaporan)
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan menggunakan standar analisa dalam Permen PUPR
Nomor 28/PRT/M/2016.
3. Seluruh volume yang tercantum dalam RAB/BQ harus ada perhitungan detailnya.
e) Uraian penggunaan bahan bangunan (spesifikasi teknis);
f) Menyusun GAMBAR berikut detail-detailnya sehingga mudah dipahami oleh pelaksana
sampai level tukang atau pekerja;
g) Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Adapun untuk spesifikasi teknis harus
menerangkan detail seluruh pekerjaan yang tercantum dalam RAB maupun gambar;
h) Menyusun estimasi Jadwal Pelaksanaan Pembangunan (kurva-S Pelaksanaan
Pembangunan)’;
i) Melakukan presentasi/ekspose di lokasi kegiatan;
j) Melakukan pengajuan substansi detail desain;
Keluaran LAPORAN DRAFT FINAL dan telah dilaksanakan rekayasa nilai (Value
Engineering).
f. Tahap Akhir
Laporan Akhir pekerjaan perencana yang terdiri atas:
a) Dokumen Perencanaan Teknis, Dokumen Detail Engineering Design (DED)
b) Laporan Pengadaan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi Fisik (Dokumen Lelang);
c) Laporan Penyelenggaraan Rapat Pembahasan Value Engineering;
d) Surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia jasa Perencanaan Konstruksi;
Keluaran tahapan ini adalah Laporan Akhir.
VI
g. Tahap Tender dan Pengawasan Berkala
Pelaksanaan Tahap Tender penyedia jasa pelaksanaan konstruksi fisik dilaksanakan sebelum
pelaksanaan konstruksi fisik.
Tahap Pengawasan Berkala dilakukan pada saat pelaksanaan konstruksi fisik berjalan.
Dimana kedua tahapan tersebut di dokumentasikan dalam bentuk laporan (Laporan akhir
pengawasan berkala, termasuk perubahan perancangan hingga menjadi as built drawing).
VII
- Sarana Tempat Duduk
- Sarana Selfie
yang tersusun secara sistematis, baik dan lengkap. Penyajian gambar yang baik tersebut
harus dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan penyampaian informasi gambar. Dapat
diimplemantasikan di lapangan. (ditandatangani Penyedia Jasa)
2) Tersusunnya RAB yang mengacu AHSP/HSBGN dan harga kewajaran pasar setempat.
(ditandatangani Penyedia Jasa Perencanaan)
3) Tersusunnya format BIM (Building Information Modelling) untuk output
4) Tersusunnya dokumen RKS yang lengkap (ditandatangani Penyedia Jasa Perencanaan).
Mencakup keterangan mengenai:
i. Syarat-syarat khusus yang harus dilakukan pelaksana saat pelaksanaan konstruksi
berlangsung.
Spesifikasi lengkap bahan bangunan yang digunakan beserta cara pemasangannya
b. Keluaran (Kuantitatif)
Mengacu Permen PUPR Nomor 22 tahun 2018 Pasal 22 Biaya Perencanaan Teknis didasarkan
pada pencapaian prestasi atau kemajuan perencanaan setiap tahapan yang meliputi:
1) Laporan Pendahuluan yang minimal meliputi laporan Tahap Konsepsi Rancangan, laporan
Tahap pra rancangan dan laporan pengembangan rancangan.
2) Laporan Antara yang minimal meliputi laporan Tahap rancangan detail meliputi penyusunan
rancangan gambar detail dan penyusunan Rencana Kerja dan Syarat (RKS), serta Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
3) Laporan Draft Final yang minimal meliputi Tahap rancangan detail yang telah dilakukan
rekayasa nilai (Value Engineering).
4) Laporan Akhir.
5) Konsultan perencana berkewajiban untuk membantu Panitia/Pokja pelelangan pelaksanan
konstruksi khususnya pada tahap :
1) penjelasan pekerjaan,
2) penyusunan berita acara penjelasan dan tahapan lainnya yang diperlukan dan
3) melaksanakan pengawasan berkala seperti:
a. memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala,
b. melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan,
c. memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi,
d. menggunakan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan
e. membuat laporan akhir pengawasan berkala.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bahwa Konsultan memberikan :
1) Dokumen pra rencana yang terdiri dari :
a. Gambar Pra Rencana, format min. A3
b. Data lapangan
2) Dokumen pengembangan rencana yang terdiri dari :
a. Gambar Perencanaan, format min. A3
b. RAB dan Analisa Harga Satuan
c. Bill of Quantity
d. Outline RKS
e. Perspektif
3) Dokumen rencana detail yang terdiri dari :
a. Gambar perencanaan dan detail, format hingga A1
b. RKS
VIII
c. RAB dan Analisa Harga Satuan
d. Bill of Quantity
4) Dokumen Produk Perencanaan, yang terdiri dari :
a. Dokumen Desain Bangunan Gedung Workshop, format A3
b. Dokumen DED, format A3
c. Dokumen RAB, format A4, dengan rincian berupa :
1. Rekap RAB
2. Rincian RAB
3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
4. Daftar harga upah dan bahan
5. Perhitungan Volume
6. Copy buku standar upah dan bahan
d. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), format A4
e. Album Gambar Perspektif/Ilustrasi (3D), format A3 full colour
Produk Perencanaan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar, dan softcopy dalam
bentuk Hard Disk External 1 TB sebanyak 1 buah, paling lambat 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan oleh PPK
5) 1 buah video animasi 3D berdurasi 3 menit dalam 2 format:
a) Format AVI dengan resolusi Full HD 1080 pixel 90 frame per detik (90 fps)
b) Format video streaming terkompresi MP4 dengan resolusi 760 pixel
Video animasi memuat foto/video udara (drone) eksisting dan kemudian disandingkan/
ditambahkan dengan animasi perencanaan.
6) Progress Report Personil
Progress Report Personil harus diserahkan masing-masing sebanyak 2 (dua) eksemplar
dalam format A4, dan softcopy dalam bentuk Hard Disk External 1 TB sebanyak 1 buah,
paling lambat setiap akhir bulan 90 (Sembilan puluh) hari) selama jangka waktu pelaksanaan
kegiatan.
7) Maket Final Skala 1:500
IX
8. WAKTU DAN TAHAPAN PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan perencanaan
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dan berkewajiban pula untuk
melaksanakan pengawasan berkala selama proses pelaksanaan konstruksi hingga serah terima
pekerjaan tahap I (pertama) oleh pihak Kontraktor Pelaksana diterima dengan rekomendasi baik oleh
Pengguna Jasa. Pengawasan berkala dibayarkan sesuai dengan Permen PUPR 22/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
9. PERSONIL
Pengalaman
No Posisi Jumlah Pendidikan Kualifikasi Sertifikat
(tahun)
Team
A.
Leader:
B. Tenaga Ahli :
Ahli
• SKA Madya - Ahli
5. Arsitektur 1 Org S1 Teknik Arsitektur 5
Arsitektur Lansekap (103)
Lansekap
X
Pengalaman
No Posisi Jumlah Pendidikan Kualifikasi Sertifikat
(tahun)
Ahli
Lingkungan
Teknik • SKA Madya - Teknik
8. (Ahli Teknik 1 Org S1 5
Lingkungan Sanitasi dan Limbah (503)
Sanitasi dan
Limbah)
Asisten
B.
Tenaga Ahli
Asisten Ahli
1. 1 Org S1 Teknik Sipil S1 Sipil 3
Sipil Struktur
Asisten Ahli
2. 1 Org S1 Teknik Arsitektur S1 Arsitektur 3
Arsitektur
Asisten Ahli
3. Arsitektur 1 Org S1 Teknik Arsitektur S1 Arsitektur 3
Lansekap
Asisten Ahli
4. 1 Org S1 Teknik Mesin S1 Mesin 3
Mekanikal
Asisten Ahli
5. Teknik 1 Org S1 Teknik Elektro S1 Elektro 3
Elektrikal
Asisten Ahli
Teknik Teknik
6. 1 Org S1 S1 Teknik lingkungan 3
Sanitasi dan Lingkungan
Limbah
Teknik Sipil/
7. Estimator 1 Org S1 S1 Sipil/ Arsitektur 3
Teknik Arsitektur
Tenaga
C.
Pendukung
Semua Jurusan
2. Surveyor 4 Org D3 sederajat 3
Teknik
Desain S1/ D3
3. 3 Org Semua Jurusan 3
Grafis sederajat
XI
Pengalaman
No Posisi Jumlah Pendidikan Kualifikasi Sertifikat
(tahun)
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli harus memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan dari asosiasi dengan dilengkapi dengan Curriculum Vitae (pengalaman dilengkapi
dengan referensi/surat keterangan), Surat Pernyataan Bersedia Ditugaskan, KTP, NPWP dan Ijazah.
Semua personil yang ditawarkan, wajib dihadirkan pada saat Pembuktian Kualifikasi dan Rapat
Persiapan Penunjukan Penyedia dengan membawa dokumen pendukung (Asli) yang dipersyaratkan.
Kebutuhan Personil yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
1. Team Leader, disyaratkan minimal Lulusan Magister (S2) Teknik Arsitektur/Teknik Sipil/ MK.
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Utama Arsitek (101)/ Ahli Utama Teknik Bangunan
Gedung (201)/ Ahli Utama Manajemen Konstruksi (601), memiliki Pengalaman Kerja Minimal 6
Tahun . Sebagai Team Leader, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi yang bertugas
selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender, dan bertugas selama pengawasan berkala sampai
dengan pekerjaan selesai, Team Leader ditugaskan sebanyak 1 orang. Ketua Tim/Tim Leader juga
harus menyampaikan informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna jasa serta membantu
pengguna jasa dalam hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran tugas pengguna jasa.
Team Leader bertugas:
a. Mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim;
b. Melakukan koordinasi dengan tim untuk mengevaluasi semua kegiatan mulai dari jadwal waktu
pelaksanaan, pengendalian mutu, rencana kerja, rekomendasi-rekomendasi, dan hal lainnya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Mengkoordinir semua kegiatan dan memberikan laporan secara periodik kepada pemberi tugas.
2. Tenaga Ahli Sipil Struktur, disyaratkan minimal Lulusan Magister (S2) Teknik Sipil. Mempunyai
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung (201), memiliki Pengalaman
Kerja Minimal 5 Tahun. Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah melakukan koordinasi seluruh
kegiatan bersama anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama selama 90 (Sembilan
Puluh) hari kalender dan bertugas selama pengawasan berkala sampai dengan pekerjaan selesai
, Tenaga Ahli Sipil ditugaskan sebanyak 1 orang. Anggota Tim/Tenaga Ahli juga harus
menyampaikan informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna jasa serta membantu
pengguna jasa dalam hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran tugas pengguna jasa.
Tenaga Ahli Sipil bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Sipil dan Struktur;
b. Mendeskripsikan, memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah sipil / struktur dan pekerjaan
lainnya yang terkait dalam pelaksaan pekerjaan;
Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
3. Tenaga Ahli Sipil Geoteknik, disyaratkan minimal Lulusan Magister (S2) Teknik Sipil. Mempunyai
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Geoteknik (216), memiliki Pengalaman Kerja Minimal 5
Tahun. Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah melakukan koordinasi seluruh kegiatan
bersama anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama selama 90 (Sembilan Puluh) hari
XII
kalender dan bertugas selama pengawasan berkala sampai dengan pekerjaan selesai , Tenaga
Ahli Geoteknik ditugaskan sebanyak 1 orang. Anggota Tim/Tenaga Ahli juga harus menyampaikan
informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna jasa serta membantu pengguna jasa dalam
hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran tugas pengguna jasa. Tenaga Ahli Geoteknik
bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Geoteknik;
b. Mendiskripsikan, Memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah Geoteknikdan pekerjaan
lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan;
Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
4. Tenaga Ahli Arsitektur, disyaratkan minimal Lulusan Magister (S2) Teknik Arsitektur. Mempunyai
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Arsitek (101), memiliki Pengalaman Kerja Minimal 5 Tahun.
Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah melakukan koordinasi seluruh kegiatan bersama
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan yang bertugas selama 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender dan bertugas selama pengawasan berkala sampai dengan pekerjaan selesai , Tenaga
Ahli Arsitektur ditugaskan sebanyak 1 orang. Anggota Tim/Tenaga Ahli juga harus menyampaikan
informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna jasa serta membantu pengguna jasa dalam
hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran tugas pengguna jasa. Tenaga Ahli Arsitektur
bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Arsitektur;
b. Mendeskripsikan, memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah arsitektur dan pekerjaan
lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
5. Tenaga Ahli Arsitektur Interior, disyaratkan minimal Lulusan Sarjana (S1) Teknik Arsitektur.
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Desain Interior (102), memiliki Pengalaman
Kerja Minimal 5 Tahun. Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah melakukan koordinasi seluruh
kegiatan bersama anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan yang bertugas selama 90
(Sembilan Puluh) hari kalender dan bertugas selama pengawasan berkala sampai dengan
pekerjaan selesai , Tenaga Ahli Desain Interior ditugaskan sebanyak 1 orang. Anggota Tim/Tenaga
Ahli juga harus menyampaikan informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna jasa serta
membantu pengguna jasa dalam hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran tugas
pengguna jasa. Tenaga Ahli Desain Interior bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Desain Interior;
b. Mendiskripsikan, Memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah Desain Interior dan pekerjaan
lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
6. Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap, disyaratkan minimal Lulusan Sarjana (S1) Teknik Arsitektur.
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Arsitektur Lansekap (103), memiliki
Pengalaman Kerja Minimal 5 Tahun. Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah melakukan
koordinasi seluruh kegiatan bersama anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan yang bertugas
selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender dan bertugas selama pengawasan berkala sampai
XIII
dengan pekerjaan selesai, Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap ditugaskan sebanyak 1 orang. Anggota
Tim/Tenaga Ahli juga harus menyampaikan informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna
jasa serta membantu pengguna jasa dalam hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran
tugas pengguna jasa. Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Arsitektur Lansekap;
b. Mendiskripsikan, Memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah Lansekap dan pekerjaan
lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
7. Tenaga Ahli Mekanikal, disyaratkan minimal Lulusan Sarjana (S1) Teknik Mesin. Mempunyai
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Plambing dan Pompa Mekanik (303), memiliki
Pengalaman Kerja Minimal 5 Tahun. Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah melakukan
koordinasi seluruh kegiatan bersama anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan yang bertugas
selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender, dan bertugas selama pengawasan berkala sampai
dengan pekerjaan selesai, Tenaga Ahli Mekanikal ditugaskan sebanyak 1 orang. Anggota
Tim/Tenaga Ahli juga harus menyampaikan informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna
jasa serta membantu pengguna jasa dalam hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran
tugas pengguna jasa. Tenaga AhliSistem Plambing dan Pompa Mekanik bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Plambing dan Pompa Mekanik, tata udara, kebakaran;
b. Mendiskripsikan, Memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah Plambing dan Pompa
Mekanikdan pekerjaan lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
8. Tenaga Ahli Elektrikal, disyaratkan minimal Lulusan Sarjana (S1) Teknik Elektro. Mempunyai
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Ahli Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung( 405),
memiliki Pengalaman Kerja Minimal 5 Tahun. Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah
melakukan koordinasi seluruh kegiatan bersama anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
yang bertugas selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender, dan bertugas selama pengawasan
berkala sampai dengan pekerjaan selesai, Tenaga Ahli Elektronika dan Telekomunikasi dalam
Gedung ditugaskan sebanyak 1 orang. Anggota Tim/Tenaga Ahli juga harus menyampaikan
informasi dan data lain yang diperlukan oleh pengguna jasa serta membantu pengguna jasa dalam
hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan / kelancaran tugas pengguna jasa. Tenaga Ahli Elektronika
dan Telekomunikasi dalam gedung bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung, arus listrik lemah;
b. Mendiskripsikan, Memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah Elektronika dan Komunikasi
dalam gedungdan pekerjaan lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
9. Tenaga Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah, disyaratkan minimal Lulusan Sarjana (S1) Teknik
Lingkungan. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Sanitasi dan Limbah
(503), memiliki Pengalaman Kerja Minimal 5 Tahun. Sebagai Tenaga Ahli, tugas utamanya adalah
melakukan koordinasi seluruh kegiatan bersama anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
yang bertugas selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender, dan bertugas selama pengawasan
berkala sampai dengan pekerjaan selesai , Tenaga Ahli Sanitasi dan Limbah ditugaskan sebanyak 1
orang. Anggota Tim/Tenaga Ahli juga harus menyampaikan informasi dan data lain yang diperlukan
XIV
oleh pengguna jasa serta membantu pengguna jasa dalam hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan
/ kelancaran tugas pengguna jasa. Tenaga AhliSistem Pengolahan Limbah/Sampah bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi khususnya bidang
Sistem Pengolahan Limbah/Sampah;
b. Mendiskripsikan, Memprakirakan dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan, pengendalian
mutu, rencana kerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah Pengolahan
Limbah/Sampahdan pekerjaan lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan;
c. Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Team Leader.
Kebutuhan Asisten Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
1. Asisten Tenaga Ahli Sipil Struktur Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil, memiliki
pengalaman kerja 3 tahun. Asisten Tenaga Ahli Sipil Struktur bertugas selama 90 (Sembilan puluh)
hari kalender, ditugaskan sebanyak 1 orang. Asisten Tenaga Ahli Sipil Struktur bertugas:
a. Membantu Tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tenaga Ahli dalam penyusunan laporan dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pekerjaan.
2. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Arsitektur, memiliki
pengalaman kerja 3 tahun. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur bertugas selama 90 (Sembilan Puluh)
hari kalender, ditugaskan sebanyak 1 orang.Asisten Tenaga Ahli Arsitektur bertugas:
a. Membantu Tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tenaga Ahli dalam penyusunan laporan dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pekerjaan.
3. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Arsitektur,
memiliki pengalaman kerja 3 tahun. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap bertugas selama 90
(Sembilan Puluh) hari kalender, ditugaskan sebanyak 1 orang. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur
Lansekap bertugas:
a. Membantu Tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tenaga Ahli dalam penyusunan laporan dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pekerjaan.
4. Asisten Tenaga Ahli Mekanikal Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Mesin, memiliki
pengalaman kerja 3 tahun. Asisten Tenaga Ahli sistem tata Udara dan Refrigerasi bertugas selama
90 (Sembilan Puluh) hari kalender, ditugaskan sebanyak 1 orang.Asisten Tenaga Ahli bertugas:
a. Membantu Tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tenaga Ahli dalam penyusunan laporan dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pekerjaan.
5. Asisten Tenaga Ahli Elektrikal Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Elektro, memiliki
pengalaman kerja 3 tahun. Asisten Tenaga Ahli Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung
bertugas selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender, ditugaskan sebanyak 1 orang. Asisten Tenaga
Ahli bertugas:
a. Membantu Tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tenaga Ahli dalam penyusunan laporan dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pekerjaan.
XV
6. Asisten Tenaga Ahli Sanitasi dan Limbah Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Lingkungan,
memiliki pengalaman kerja 3 tahun. Asisten Tenaga Ahli Sanitasi dan Limbah bertugas selama 90
(Sembilan Puluh) hari kalender, ditugaskan Asisten Tenaga Ahli sebanyak 1 orang. Asisten Tenaga
Ahli bertugas bertugas:
a. Membantu Tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tenaga Ahli dalam penyusunan laporan dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pekerjaan.
7. Estimator Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil, memiliki pengalaman kerja 3 tahun.
Estimator bertugas selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender, ditugaskan Estimator sebanyak 1
orang. Estimator bertugas:
a. Membantu Team Leader dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Menerima dokumen/drawing/spec dari team leader. kemudian melakukan penghitungan
/ calculation kebutuhan jumlah, spesifikasi dan harga material, scope of work untuk dibuat Bill of
Quantity (BoQ) serta Engineering Estimate (EE)
Kebutuhan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
1. Drafter CAD disyaratkan seorang S1/ D3 Teknik semua jurusan, memiliki pengalaman kerja 3
tahun, mahir menggunakan komputer terutama aplikasi CAD, bertugas selama 90 (Sembilan
Puluh) hari kalender sebanyak 6 orang.
2. Surveyor disyaratkan seorang D3 teknik semua Jurusan, memiliki pengalaman kerja 3 tahun,
bertugas selama 60 (Enam Puluh) hari kalender sebanyak 4 orang
3. Desain Grafis disyaratkan seorang S1 semua Jurusan, memiliki pengalaman kerja 3 tahun,
bertugas selama 60 (Enam Puluh) hari kalender sebanyak 3 orang
4. Operator Komputer disyaratkan seorang SMK/SMU semua Jurusan, bertugas selama selama
90 (Sembilan Puluh) hari kalender sebanyak 2 orang.
5. Tenaga Administrasi disyaratkan SMK/SMU semua Jurusan, mahir menggunakan komputer
terutama aplikasi MS-Office, bertugas selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender sebanyak 2
orang.
11. PENUTUP
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh Penyedia Jasa Perencanaan dan/atau Tim Teknis sepanjang keluaran akhir dapat
dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis kertas,
tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan yang berlaku.
XVII