1. LATAR BELAKANG
Salah satu bentuk perwujudan pembangunan adalah peningkatan sarana dan prasarana
kebutuhan masyarakat. Kota Manggarai Barat seiring perkembangan zaman dan
tingginya pertumbuhan wisatawan asing maupun local, maka kebutuhan untuk sarana
prasarana penunjang ikut meningkat pula. Salah satu kebutuhan masyarakat adalah
perbaikan maupun pembangunan sarana dan prasarana khususnya di bidang transportasi
udara dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi udara sebagai salah satu
pelayanan public, memperkuat daya saing destinasi pariwisata dan memperkuat
konektivitas pembangunan antar wilayah, khususnya di Manggarai Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Dalam sistem transportasi, Bandar udara merupakan suatu simpul dari mata rantai
kelancaran muatan angkutan udara dan darat, yang selanjutnya berfungsi sebagai
kegiatan peralihan antar moda transportasi. Pentingnya peran Bandar udara dalam suatu
sistem transportasi, mengharuskan setiap Bandar udara memiliki kerangka dasar
perencanaan dan pembangunan Bandar udara.
Kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu rencana pengembangan tata ruang yang
kemudian dijabarkan dalam suatu tahapan pelaksanaan pembangunan jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan
pelaksanaan pembangunan Bandar udara yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien dan
berkesinambungan.
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo yang
akan dilaksanakan secara Kontrak Tahun 2021.
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo
sebagaimana tersebut diatas pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk
peningkatan perekonomian masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kepada
masyarakat serta sebagai bentuk pemerataan pembangunan di Kota Manggarai Barat.
Pada Kegiatan Pembangunan tersebut setiap prosesnya dilaksanakan bertahap yaitu
melalui tahap Persiapan, Perencanaan, Pelelangan, dan Pelaksanaan Fisik serta Masa
Pemeliharaan Bangunan.
Tahapan-tahapan tersebut diatas merupakan point utama dalam pelaksanaan program
kegiatan. Pada tahapan tersebut banyak pihak terlibat; Didalam hal ini khususnya untuk
pelaksanaan fisik dan masa pemeliharaan atas hasil pembangunan, yang dalam
implementasinya diserahkan/ditugaskan kepada Penyedia Jasa Konstruksi yaitu
Kontraktor Pelaksana / Pemborong. Kontraktor Pelaksana / Pemborong akan
melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
dalam kegiatan bersangkutan, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya serta
administrasi kontrak.
Secara kontraktual Kontraktor Pelaksana / Pemborong bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dalam kegiatan operasionalnya. Apabila dipandang perlu Kontraktor
Pelaksana / Pemborong akan mendapatkan bantuan dan bimbingan dalam
menentukan arah pekerjaan dari Pengelola Kegiatan yang terdiri dari Pengelola
Administrasi dan Pengelola Teknis maupun Tim Peneliti yang ditunjuk oleh Pejabat
Pembuat Komitmen;
Pada dasarnya kegiatan operasional Kontraktor Pelaksana / Pemborong harus
menghasilkan hasil yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku profesional.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Pemerintah Pusat C.Q Kementerian
Perhubungan melalui Kantor Kementerian Perhubungan Udara Satker Dirjen Bandar
Udara berencana melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Rancang Bangun Pembangunan
dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo - Manggarai Barat - Provinsi
Nusa Tenggara Timur, yang akan dilaksanakan secara Kontrak Tahun 2021, dengan
pekerjaan utama meliputi:
1. TA. 2021 :
I. Pekerjaan Persiapan;
II. Pekerjaan Perpanjangan Landas Pacu;
1. Pekerjaan Galian Dan Timbunan Termasuk Pemadatan Pada Daerah Runway,
Runway Strip, Turning Area, Resa Serta Saluran;
2. Pekerjaan Konstruksi Perpanjangan 200 M, Runway 17;
3. Pekerjaan Reinstalasi Airfield Lighting;
III. Pekerjaan Penataan Interior Terminal Penumpang;
1. Interior Works
2. Mechanical and Electrical Works
3. Structure Works
IV. Konsultasi Detail Engineering Design (DED):
1. Biaya Langsung Personil
2. Biaya Langsung Non Personil
3. Biaya Lain-Lain;
V. Pekerjaan Extension Terminal Penumpang
VI. Pekerjaan Lain-Lain.
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo secara prinsip
dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan pokok, kendaraan maupun
orang serta memperlancar pelaksanaan program pemerintah di Kawasan wilayah yang
bersangkutan. Dampak peningkatan aksesibilitas transportasi adalah peningkatan kinerja
ekonomi di kawasan yang terhubungkan oleh transportasi tersebut.
Bahwa secara umum pelaksanaan pembangunan Bandar udara terdiri dari beberapa sub
pekerjaan dengan volume pekerjaan yang tidak besar, sehingga memerlukan waktu
pelaksanaan yang tidak terlalu lama dengan melibatkan berbagai jenis tenaga ahli /
tenaga terampil yang telah mempunyai pengalaman di bidangnya masing-masing.
Dengan demikian untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan diperlukan Ketentuan
Pengguna Jasa yang dapat dapat dipergunakan sebagai acuan bagi para pihak yang
terkait dalam Pengadaan Penyedia Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan
Bangun untuk pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo
Labuan Bajo - Kota Manggarai Barat - Provinsi Nusa Tenggara Timur.
3. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari Dana APBN rupiah murni melalui
DIPAKantor Kementerian Perhubungan Udara Satker Dirjen Bandar Udara.
Tahun Anggaran 2021-2022, total perkiraan biaya : Nilai Pagu
Tahun 2021 :
- Nilai Pagu Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun sebesar Rp.
120.000.000.000,-(seratus dua puluh milyar rupiah)
C. Studi-Studi Terdahulu
a) Rencana Induk Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan
Bajo,
b) Analisa Lingkungan Hidup
c) Feasibility Study
d) Survey Investigasi dan Design
D. Referensi Hukum
a) Undang-undang nomor 02 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6018).
b) Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
c) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2019 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Melalui Penyedia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019).
d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui
Penyedia.
e) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.02/2018 tanggal 21 Juni 2018 Tentang
Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh Menteri Keuangan.
f) DIPA Tahun 2021 Satuan Kerja Direktorat Bandar Udara Nomor: SP DIPA -
022.05.1.465590/2021 tanggal 23 Nopember 2021 serta revisi DIPA ke-1 Bulan
Februari 2021 yang disebabkan penghematan dan optimalisasi anggaran kementrian
Perhubungan.
B. Laporan Mingguan
Laporan mingguan memuat :
- Gambaran umum dan rencana prestasi pekerjaan masing-masing jenis pekerjaan
pada minggu bersangkutan;
- Capaian progress kemajuan masing-masing jenis pekerjaan pada minggu
bersangkutan;
- Capaian progress kemajuan masing-masing jenis pekerjaan pada minggu sebelumnya;
- Simpangan capaian progress pekerjaan pada minggu bersangkutan;
- Rencana aksi penanganan masing-masing jenis pekerjaan jika terjadi masalah
dan/ataukelambatan prestasi pekerjaan.
- Lampiran laporan harian selama minggu bersangkutan;
- Lampiran laporan kondisi cuaca dan kendala di lapangan.
C. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan, berisi :
- Cakupan seluruh himpunan kegiatan termasuk didalamnya ada Laporan Harian dan
Laporan Mingguan yang disusun secara sistematis dan mencakup tentang kemajuan
pekerjaan, masalah dan saran pemecahan masalah yang mungkin timbul di setiap
tahap pekerjaan, tingkat penyerapan keuangan, data visual pelaksanaan pekerjaan
serta informasi lain yang dianggap penting.
D. Laporan Akhir
Laporan akhir, berisi:
- Pelaksanaan seluruh kegiatan.
- Saran untuk pelaksanaan pemeliharaan.
- Final Quantity pelaksanaan masing-masing kegiatan.
- Dokumen As Built Drawing yang telah diperiksa dan disetujui Konsultan
Manajemen konstruksi.
- Evaluasi terhadap semua hasil kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan.
- Data Visual tiap-tiap pelaksanaan pekerjaan.
- Resume semua laporan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yaitu semua
kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari Pemilik Proyek, dan Konsultan
Pengawas
/ Supervisi.
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
yang masih berlaku;
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar yang masih
berlaku serta disyaratkan :
a. SBU Jasa Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun subklasifikasi Jasa
Terintegrasi Untuk Infrastruktur Transportasi (TI501) dan Jasa Terintegrasi Untuk
Bangunan Gedung (TI505); atau
b. SBU Jasa Pelaksana Konstruksi dan SBU Jasa Perencanaan/Perancangan
Konstruksi bagi badan usaha jasa pelaksana konstruksi yang membentuk KSO
dengan badan usaha jasa konsultasi konstruksi yang memberikan layanan usaha
perencanaan/perancangan, dimana badan usaha jasa pelaksana konstruksi
bertindak sebagai lead firm, yaitu :
1) SBU Jasa Pelaksana Konstruksi :
a) Klasifikasi Bangunan Lainnya (BG009)
b) Klasifikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya (kecuali Jalan Layang),
Jalan Rel Kereta Api, dan Landas Pacu (SI003)
2) SBU Jasa Perencanaan/Perancangan Konstruksi :
a) Klasifikasi Jasa Desain Arsitektural (AR102);
b) Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta
Struktur Bangunan (RE102);
c) Klasifikasi Perencanaan Design Interior (AR104);
4. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3 x NPT (Nilai
pengalaman tertinggi dalam 15 tahun terakhir) paling kurang sama dengan pagu
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) pada
pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi/layanan SBU yang disyaratkan (TI501 atau
TI505) dan lingkup pekerjaan konstruksi landas pacu/pembangunan gedung
terminal dan fasilitas pendukung.
6. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak 2020
(SPT Tahunan).
7. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan). Untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), sesuai
dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, harus
dilampiri bukti pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
10. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai paling kurang sama dengan
10% (sepuluh perseratus) dari nilai total pagu pekerjaan konstruksi terintegrasi
Rancang dan Bangun (Design and Build), yang disertai dengan laporan keuangan
tahun 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik;
a. Rumusan Sisa Kemampuan Nyata (SKN)
SKN = KN – Ʃ nilai kontrak paket pekerjaan yang sedang dikerjakan
KN = fp x MK
MK = fl x KB
KN = Kemampuan Nyata
fp = Faktor perputaran modal (untuk usaha menengah dan besar, fp=7)
MK = Modal kerja
Fl = Faktor likuiditas (untuk usaha menengah dan besar)
fl = 0,6
KB = Kekayaan Besar/total ekuitas yang dilihat dari neraca keuangan
tahun terakhir.
b. Ʃ nilai kontrak paket pekerjaan adalah jumlah nilai kontrak dikurangi prestasi
pekerjaan yang sudah terbayar, diambil dari isian Data Pekerjaan yang Sedang
Dilaksanakan dalam Formulir Isian Kualifikasi.
c. SKN harus sama atau lebih besar dari 10% (sepuluh perseratus) nilai pagu
pekerjaan.
11. Dalam hal peserta akan melakukan KSO :
1) Evaluasi persyaratan pada angka 2, 6, 7, dan 8 dilakukan untuk setiap
perusahaan yang tergabung dalam KSO;
2) Evaluasi pada angka 3, dilakukan secara saling melengkapi oleh anggota KSO
dan setiap anggota KSO harus memiliki salah satu dari SBU yang disyaratkan;
3) Evaluasi pada angka 5 dan 9 dilakukan secara saling melengkapi oleh seluruh
anggota KSO; dan
4) Evaluasi pada butir 4 dan 10 hanya dilakukan kepada lead firm KSO.
Keterangan:
1. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia;
2. Pengalaman kerja tenaga ahli perencana dihitung berdasarkan bulan kerja profesional;
3. Pengalaman kerja personel manajerial pelaksana Konstruksi dihitung per tahun tanpa
memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
4. Setiap personil disyaratkan harus melampirkan Daftar Riwayat Hidup (DRH) yang
ditandatangani oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan
Perusahaan/Dirut/Kepala Cabang atau yang terdapat dalam akte perusahaan dan atau
penerima Kuasa Khusus atau melampirkan referensi kerja dari pemberi tugas,
menyampaikan hasil pemindaian (scan) asli KTP yang masih berlaku, NPWP dan SKA yang
masih berlaku.
5. Setiap personil manajerial harus mempunyai surat penugasan yang ditandatangani oleh
Pimpinan Perusahaan/Dirut/Kepala Cabang atau yang terdapat dalam akte perusahaan dan
atau penerima Kuasa Khusus untuk pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan dan
Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo Tahun Anggaran 2021.
6. Jika jumlah personil kurang dari yang dipersyaratkan, maka mendapat nilai 0 (nol) untuk
unsur personil.
7. Apabila tidak melampirkan Struktur Organisasi Proyek sebagaimana dipersyaratkan di atas,
mendapat nilai 0 (nol) untuk unsur personil.
8. Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel lulus pendidikan
minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh SKA/SKTK sesuai yang disyaratkan dalam
LDP.
9. Apabila personil tidak melampirkan salah satu data sebagaimana dimaksud butir diatas,
maka akan diberikan nilai 0 (nol) untuk personil yang bersangkutan.
Nilai Bobot
No. Unsur Teknis
Minimum Maksimum
1. Jangka waktu pelaksanaan 4% 5%
2. Proposal rancangan 20% 25%
3. Uraian pelaksanaan pekerjaan 14.4% 18%
4. Organisasi pelaksanaan 2.4% 3%
5. Manajemen pelaksanaan 16% 20%
6. Perkiraan arus kas/cash flow 3.2% 4%
7. Daftar personil 6.4% 8%
8. Daftar peralatan utama 6.4% 8%
9. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) 3.2% 4%
10. Rencana Kendali Mutu 4% 5%
TOTAL 80% 100%
\
Nilai Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Tahapan pelaksanaan pekerjaan perancangan 3.2% 4%
dan pelaksanaan konstruksi, rencana operasi
dan pemeliharaan
2. Metode pelaksanaan konstruksi (construction 3.2% 4%
method)
3. Sumber daya dan teknologi yang digunakan 2.4% 3%
Kriteria penilaian:
a) Apabila peserta menyampaikan Rencana Kendali Mutu, diberi nilai 0,6;
b) Apabila tanggapan poin ditambah dengan menggambarkan bagaimana
pelaksanaan kegiatan Kendali Mutu sesuai dengan pedoman, persyaratan
serta peraturan yang berlaku, diberi nilai 0,8;
c) Apabila tanggapan poin 2) ditambah dengan adanya inovasi dari Peserta
sehingga memberikan nilai tambah penyelenggaraan Kendali Mutu serta
menunjukkan keberhasilan melaksanakan langka-langkah efektif Kendali
Mutupada proyek-proyek yang sama, diberi nilai 1.
3. Bobot penilaian : (dalam hal menggunakan evaluasi sistem nilai ambang batas)
a. Bobot penawaran teknis : 60%
b. Bobot penawaran biaya : 40%
5. Penawaran dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing unsur dan nilai total
keseluruhan unsur memenuhi ambang batas unsur dan total keseluruhan unsur.
11. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK DAN TATA HUBUNGAN KERJA
Dalam rangka meningkatkan kelancaran koordinasi pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo - Manggarai
Barat, maka alur kerjasama dan tata hubungan kerja organisasi proyek dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing ditetapkan sebagai berikut.
Konsultan
MK
Kontraktor
Rancang dan
Bangun
Sub
2. Kontraktor
a) Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan gambar rencana dan peraturan,
spesifikasi teknis dan biaya yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam
dokumen kontrak / perjanjian pemborongan;
b) Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan
pendahuluan, laporan harian, mingguan, dan bulanan serta laporan akhir
pelaksanaan pembangunan kepada pemilik proyek melalui konsultan pengawas
yang memuat antara lain :
1. Pelaksanaan pekerjaan;
2. Prestasi kerja yang dicapai;
3. Jumlah tenaga kerja yang digunakan;
4. Jumlah bahan yang masuk; dan
5. Keadaan cuaca dan lain-lain.
c) Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja (kantor bersama, ruang
rapat bersama MK dan Owner), sentral kesehatan kerja bersama MK dan
Owner, peralatan kerja bersama MK dan Owner, dan alat pendukung lain yang
digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan waktu, biaya, kualitas, kuantitas dan keamanan pekerjaan;
d) Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan
pekerjaan di lapangan;
e) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal (time schedule) yang telah
disepakati; Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan;
f) Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan
yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan dan
material ke tempat pekerjaan;
g) Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan
dengan pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan
alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan
tambahan waktu;
h) Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu
pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan
pertama pada kecelakaan.
3. Tugas Owner/ Pemilik Proyek
a) Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan
proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek. Berikut penjelasan mengenai tugas dan wewenang owner
dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan.
b) Tugas pemilik proyek atau owner :
1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
proyek;
2. Mengadakan kegiatan administrasi proyek;
3. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek;
4. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemenkonstruksi (MK);
5. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor;
c) Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner :
1. Membuat surat perintah kerja (SPK);
2. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan;
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi;
3. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
misalnya pelaksanan pembangunann dengan bentuk dan material yang tidak
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
4. Meminta konsultan pengawas atau manajemen konstruksi untuk mengatur
agar proyek dapat berjalan dengan baik, memantau setiap saat dan secara
detail tentang bangunan yang dibangun, membuat jadwal rapat
mingguan/bulanan untuk membahas proyek agar sesuai dengan sasaran
yang tercantum dalam dokumen kontrak, melakukan evaluasi atas pekerjaan
tambah dan/atau kurang yang telah disepakati dan dituangkan dalam
perjanjian tambahan dengan tetap berpedoman pada kontrak kerja
konstruksi yang dibuat bersama kontraktor sebelum memulai kegiatan
pelaksanaan pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan;
5. Melaksanakan proses tender sesuai peraturan yang berlaku untuk memilih
kontrakor terbaik dalam menyelesaikan pekerjaan pembangunan.
Demikianlah Ketentuan Pengguna Jasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
pedomandalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo - Manggarai Barat.
BINTANG DAMARA
PRASADHANA
NIP. 1986107201012100