Anda di halaman 1dari 33

KETENTUAN PENGGUNA JASA

PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG BANGUN


(Design and Build)

Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo


Provinsi Nusa Tenggara Timur

(Kontrak Tahun : 2021)

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KANTOR KEMENTRIAN PERHUBUNGAN UDARA SATKER
DIRJEN BANDAR UDARA

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


TAHUN ANGGARAN 2021
KETENTUAN PENGGUNA JASA

PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


TERINTEGRASIRANCANG BANGUN

(Design and Build)


Pembangunan Fasilitas Bandar Udara Komodo Labuan Bajo
Provinsi Nusa Tenggara Timur
KONTRAK TAHUN 2021

1. LATAR BELAKANG
Salah satu bentuk perwujudan pembangunan adalah peningkatan sarana dan prasarana
kebutuhan masyarakat. Kota Manggarai Barat seiring perkembangan zaman dan
tingginya pertumbuhan wisatawan asing maupun local, maka kebutuhan untuk sarana
prasarana penunjang ikut meningkat pula. Salah satu kebutuhan masyarakat adalah
perbaikan maupun pembangunan sarana dan prasarana khususnya di bidang transportasi
udara dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi udara sebagai salah satu
pelayanan public, memperkuat daya saing destinasi pariwisata dan memperkuat
konektivitas pembangunan antar wilayah, khususnya di Manggarai Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Dalam sistem transportasi, Bandar udara merupakan suatu simpul dari mata rantai
kelancaran muatan angkutan udara dan darat, yang selanjutnya berfungsi sebagai
kegiatan peralihan antar moda transportasi. Pentingnya peran Bandar udara dalam suatu
sistem transportasi, mengharuskan setiap Bandar udara memiliki kerangka dasar
perencanaan dan pembangunan Bandar udara.
Kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu rencana pengembangan tata ruang yang
kemudian dijabarkan dalam suatu tahapan pelaksanaan pembangunan jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan
pelaksanaan pembangunan Bandar udara yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien dan
berkesinambungan.
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo yang
akan dilaksanakan secara Kontrak Tahun 2021.
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo
sebagaimana tersebut diatas pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk
peningkatan perekonomian masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kepada
masyarakat serta sebagai bentuk pemerataan pembangunan di Kota Manggarai Barat.
Pada Kegiatan Pembangunan tersebut setiap prosesnya dilaksanakan bertahap yaitu
melalui tahap Persiapan, Perencanaan, Pelelangan, dan Pelaksanaan Fisik serta Masa
Pemeliharaan Bangunan.
Tahapan-tahapan tersebut diatas merupakan point utama dalam pelaksanaan program
kegiatan. Pada tahapan tersebut banyak pihak terlibat; Didalam hal ini khususnya untuk
pelaksanaan fisik dan masa pemeliharaan atas hasil pembangunan, yang dalam
implementasinya diserahkan/ditugaskan kepada Penyedia Jasa Konstruksi yaitu
Kontraktor Pelaksana / Pemborong. Kontraktor Pelaksana / Pemborong akan
melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
dalam kegiatan bersangkutan, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya serta
administrasi kontrak.
Secara kontraktual Kontraktor Pelaksana / Pemborong bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dalam kegiatan operasionalnya. Apabila dipandang perlu Kontraktor
Pelaksana / Pemborong akan mendapatkan bantuan dan bimbingan dalam
menentukan arah pekerjaan dari Pengelola Kegiatan yang terdiri dari Pengelola
Administrasi dan Pengelola Teknis maupun Tim Peneliti yang ditunjuk oleh Pejabat
Pembuat Komitmen;
Pada dasarnya kegiatan operasional Kontraktor Pelaksana / Pemborong harus
menghasilkan hasil yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku profesional.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Pemerintah Pusat C.Q Kementerian
Perhubungan melalui Kantor Kementerian Perhubungan Udara Satker Dirjen Bandar
Udara berencana melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Rancang Bangun Pembangunan
dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo - Manggarai Barat - Provinsi
Nusa Tenggara Timur, yang akan dilaksanakan secara Kontrak Tahun 2021, dengan
pekerjaan utama meliputi:

1. TA. 2021 :
I. Pekerjaan Persiapan;
II. Pekerjaan Perpanjangan Landas Pacu;
1. Pekerjaan Galian Dan Timbunan Termasuk Pemadatan Pada Daerah Runway,
Runway Strip, Turning Area, Resa Serta Saluran;
2. Pekerjaan Konstruksi Perpanjangan 200 M, Runway 17;
3. Pekerjaan Reinstalasi Airfield Lighting;
III. Pekerjaan Penataan Interior Terminal Penumpang;
1. Interior Works
2. Mechanical and Electrical Works
3. Structure Works
IV. Konsultasi Detail Engineering Design (DED):
1. Biaya Langsung Personil
2. Biaya Langsung Non Personil
3. Biaya Lain-Lain;
V. Pekerjaan Extension Terminal Penumpang
VI. Pekerjaan Lain-Lain.

Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo secara prinsip
dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan pokok, kendaraan maupun
orang serta memperlancar pelaksanaan program pemerintah di Kawasan wilayah yang
bersangkutan. Dampak peningkatan aksesibilitas transportasi adalah peningkatan kinerja
ekonomi di kawasan yang terhubungkan oleh transportasi tersebut.
Bahwa secara umum pelaksanaan pembangunan Bandar udara terdiri dari beberapa sub
pekerjaan dengan volume pekerjaan yang tidak besar, sehingga memerlukan waktu
pelaksanaan yang tidak terlalu lama dengan melibatkan berbagai jenis tenaga ahli /
tenaga terampil yang telah mempunyai pengalaman di bidangnya masing-masing.
Dengan demikian untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan diperlukan Ketentuan
Pengguna Jasa yang dapat dapat dipergunakan sebagai acuan bagi para pihak yang
terkait dalam Pengadaan Penyedia Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan
Bangun untuk pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo
Labuan Bajo - Kota Manggarai Barat - Provinsi Nusa Tenggara Timur.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari penyusunan Ketentuan Pengguna Jasa adalah untuk menentukan persyaratan
tata cara pengadaan bahan material, peralatan kerja, pelaksanaan pekerjaan dan
penyusunan serta penyampaian laporan hasil pekerjaan serta tata hubungan kerja antara
para pihak terkait yaitu Pemilik Proyek, Penyedia Jasa Pelaksanaan Pembangunan
(Kontraktor) dan Penyedia Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi (MK).
Tujuan dari penyusunan Ketentuan Pengguna Jasa ini adalah untuk memberikan
pedoman yangjelas agar pelaksanaan pekerjaan dapat terkoordinasi dengan baik sehingga
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo - Manggarai
Barat dapat dilaksanakan dengan lancar dan terkendali, tepat waktu sesuai sasaran yang
ingin dicapai, baik volume /kuantitas dan kualitas pekerjaan serta biaya yang ditetapkan
dalam dokumen kontrak pekerjaan secara optimal dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari Dana APBN rupiah murni melalui
DIPAKantor Kementerian Perhubungan Udara Satker Dirjen Bandar Udara.
Tahun Anggaran 2021-2022, total perkiraan biaya : Nilai Pagu
Tahun 2021 :
- Nilai Pagu Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun sebesar Rp.
120.000.000.000,-(seratus dua puluh milyar rupiah)

4. LOKASI DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


YANG DIPERLUKAN
A. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun (Design and Build) Pembangunan
dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dengan titik koordinat 8o 14’-9o 00’ LS dan 119o 21’-120o 20’ BT, sedangkan Bandar
Udara Komodo Labuan Bajo terletak di Labuan Bajo, Komodo, Kota Manggarai Barat,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
• sebelah Utara : Laut Flores,
• sebelah Timur : Kabupaten Manggarai,
• sebelah Selatan : Laut Sawu
• sebelah Barat : Selat Sape.
B. Waktu Pelaksanaan Yang Diperlukan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender, walaupun
pada saat ini / pada kondisi Negara mengalami Bencana Nasional yaitu Bencana Non-
Alam Penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), dengan masa pemeliharaan
180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah dilakukan Serah Terima Pertama
Pekerjaan (PHO). Adapun matriks pelaksanaan pembangunan adalah:

C. Kelengkapan Pengadaan Barang dan Jasa


Untuk kelengkapan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa atas pekerjaan konstruksi
terintegrasi rancang dan bangun ini, telah disiapkan dokumen sebagai berikut :
a. Basic Design Pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo
Labuan Bajo.
b. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo.
c. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar
Udara Komodo Labuan Bajo.
d. Rancangan Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo.

5. LINGKUP DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KRITERIA PENGUJIAN


SERTA PENERIMAAN KELUARAN
Ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan
bangun Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo adalah :
a. Dalam pelaksanaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun Pembangunan dan
Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, sudah termasuk pemeliharaan
konstruksi.
b. Pelaksanaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun dilakukan berdasarkan dokumen
tender dengan dilengkapi dengan dokumen yang telah disusun oleh konsultan perencana
konstruksi dan konsultan manajemen konstruksi berupa basic desain dan spesifikasi
teknis, dengan segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan
pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis
yang dipersyaratkan).
c. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan, tenaga, dan
alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan yaitu
seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis.
d. Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa pengawasan
konstruksi.
e. Pelaksanaan konstruksi harus memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dipersyaratkan dalam Undang - Undang.
f. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja.
g. Pelaksanaan dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita acara
serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan pekerjaan oleh panitia penerima
pekerjaan. Semua administrasi pelaksanaan konstruksi dan pengawasan mengikuti
ketentuan yang tercantum dalam Perpres 16 tahun 2018 beserta perubahannya dan
petunjuk teknis pelaksanaannya.
h. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil pelaksanaan
konstruksi fisik. Didalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa konstruksi berkewajiban
memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa
konstruksi.
i. Dalam masa pemeliharaan semua hasil keluaran terpasang harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka harus diperbaiki sampai
berfungsi sebagaimana mestinya.
j. Masa pemeliharaan Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan
Bajo ini selama 6 (enam) bulan terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan
konstruksi.

6. RANCANGAN AWAL (BASIC DESIGN)


A. Data Dasar
Data Dasar atas pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
Pekerjaan Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo ialah
Ketentuan Pengguna Jasa yang disiapkan oleh PPK, untuk memberikan pedoman yang
jelas dalam menentukan persyaratan tata cara pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan
material, peralatan kerja, penyusunan/penyampaian laporan hasil pekerjaan dan tata
hubungan kerja antara pihak terkait.
B. Basic Design
Basic Design berupa Standar Teknis untuk pelaksanaan Pekerjaan Kontruksi Teritegrasi
Rancang dan Bangun Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan
Bajo ialah dokumen berupa Detail Engineering Design beserta Spesifikasi Teknis
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo yang disiapkan
oleh Kementrian Perhubungan Udara dan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana, yaitu
Sisi Udara PT. Indocitra Inti Perkasa dan Sisi Darat PT. Karsa Persada Mulia yang
selanjutnya telah dilakukan review Basic Design oleh Konsultan Management
Konstruksi dan yang telah “diperiksa” diketahui / disetujui oleh Kementerian
Perhubungan Udara - Ditjen Perhubungan Udara.

C. Studi-Studi Terdahulu
a) Rencana Induk Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan
Bajo,
b) Analisa Lingkungan Hidup
c) Feasibility Study
d) Survey Investigasi dan Design
D. Referensi Hukum
a) Undang-undang nomor 02 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6018).
b) Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
c) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2019 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Melalui Penyedia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019).
d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui
Penyedia.
e) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.02/2018 tanggal 21 Juni 2018 Tentang
Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh Menteri Keuangan.
f) DIPA Tahun 2021 Satuan Kerja Direktorat Bandar Udara Nomor: SP DIPA -
022.05.1.465590/2021 tanggal 23 Nopember 2021 serta revisi DIPA ke-1 Bulan
Februari 2021 yang disebabkan penghematan dan optimalisasi anggaran kementrian
Perhubungan.

7. PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen harus dibahas
terlebih dahulu dengan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) untuk mendapat
persetujuan. Jenis pelaporan yang harus diserahkan oleh penyedia jasa konstruksi adalah
meliputi :
A. Laporan Harian
Laporan harian pelaksaan pekerjaan memuat hal-hal sebagai berikut :
- Hari/tanggal/jamkerja, jam-jam tidak bekerja dan lain-lain;
- Mobilisasi/demobilisasi jenis dan jumlah peralatan yang digunakan;
- Jenis dan jumlah/volume bahan-bahan bangunan yang didatangkan di lokasi
pekerjaan;
- Jenis dan jumlah/volume penggunaan bahan-bahan bangunan yang ada di lokasi;
- Jenis dan jumlah/volume bahan-bahan bangunan dan/atau peralatan yang ditolak;
- Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan setiap hari;
- Kemajuan atau prestasi masing-masing jenis pekerjaan yang dihasilkan pada
haribersangkutan;
- Kejadian-kejadian di tempat pekerjaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan
dankondisi cuaca sepanjang hari bersangkutan.

B. Laporan Mingguan
Laporan mingguan memuat :
- Gambaran umum dan rencana prestasi pekerjaan masing-masing jenis pekerjaan
pada minggu bersangkutan;
- Capaian progress kemajuan masing-masing jenis pekerjaan pada minggu
bersangkutan;
- Capaian progress kemajuan masing-masing jenis pekerjaan pada minggu sebelumnya;
- Simpangan capaian progress pekerjaan pada minggu bersangkutan;
- Rencana aksi penanganan masing-masing jenis pekerjaan jika terjadi masalah
dan/ataukelambatan prestasi pekerjaan.
- Lampiran laporan harian selama minggu bersangkutan;
- Lampiran laporan kondisi cuaca dan kendala di lapangan.

C. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan, berisi :
- Cakupan seluruh himpunan kegiatan termasuk didalamnya ada Laporan Harian dan
Laporan Mingguan yang disusun secara sistematis dan mencakup tentang kemajuan
pekerjaan, masalah dan saran pemecahan masalah yang mungkin timbul di setiap
tahap pekerjaan, tingkat penyerapan keuangan, data visual pelaksanaan pekerjaan
serta informasi lain yang dianggap penting.

D. Laporan Akhir
Laporan akhir, berisi:
- Pelaksanaan seluruh kegiatan.
- Saran untuk pelaksanaan pemeliharaan.
- Final Quantity pelaksanaan masing-masing kegiatan.
- Dokumen As Built Drawing yang telah diperiksa dan disetujui Konsultan
Manajemen konstruksi.
- Evaluasi terhadap semua hasil kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan.
- Data Visual tiap-tiap pelaksanaan pekerjaan.
- Resume semua laporan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yaitu semua
kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari Pemilik Proyek, dan Konsultan
Pengawas
/ Supervisi.

E. Tata Cara Pengadaan Barang dan Pekerjaan


Sebelum mendatangkan material, peralatan, tenaga kerja ke lokasi pekerjaan dan
melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Pelaksaan Konstruksi wajib membuat dan
menyampaikan laporan sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengukuran awal rencana pekerjaan bersama-sama dengan Konsultan
Pengawas dan membuat gambar rencana pekerjaan (Shop Drawing);
2. Membuat laporan rencana pengadaan bahan material, peralatan kerja, alat berat,
tenagakerja dan rencana penempatannya serta dimulainya jenis pekerjaan;
3. Melaksanakan test/uji material dan jenis pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
dokumenkontrak bersama-sama dengan dengan Konsultan Manajemen Konstruksi;
4. Membuat dan menyampaikan laporan hasil uji material dan/atau hasil pekerjaan;
5. Melaksanakan pengukuran akhir setiap jenis pekerjaan bersama- sama
dengan Konsultan Pengawas dan membuat gambar hasil pekerjaan (As-Build
Drawing);
6. Pelaksanaan pekerjaan dan laporan hasil pekerjaan sebagaimana tersebut diatas
harus diketahui dan mendapat persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).

8. INDIKATOR KELUARAN DAN OUTCOME


A. Indikator Keluaran
Tersedianya prasarana Bandar Udara Komodo Labuan Bajo - Manggarai Barat untuk
meningkatkan keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kelancaran pelayanan angkutan
udara.
B. Indikator Outcome
Meningkatnya kualitas pelayanan jasa angkutan udara di Bandar Udara Komodo
Labuan Bajo - Manggarai Barat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan / atau
sosial masyarakat setempat.

9. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR TEKNIS


Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis
dan gambar teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Bangun dan Rancang Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo - Manggarai Barat.
Setiap perubahan spesifikasi teknis dan/atau gambar rencana teknis yang mengakibatkan
penambahan dan/atau pengurangan volume pekerjaan dan atau kualitas hasil pekerjaan
harus sepengetahuan Konsultan Pengawas / MK dan harus mendapat persetujuan Pejabat
Pembuat Komitment (PPK).

10. PERSYARATAN PENYEDIA JASA


Guna merealisasikan hasil Pekerjaan Konstruksi Teritegrasi Rancang dan Bangun
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo sebagaimana hasil
keluaran yang diinginkan, memenuhi persyaratan teknis, tepat waktu pelaksanaan dan yang
berhasil guna dan berdaya guna, terlebih dahulu dilakukan pemilihan secara selektif
Penyedia Jasa selaku Pelaku Usaha yang secara sendiri atau bersama-sama menyediakan
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun berdasarkan Kontrak.
Didalam hal pemilihan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Rancang dan Bangun ini,
diutamakan bagi Penyedia Jasa yang dinyatakan lulus / memenuhi persyaratan kualifikasi
dan yang dapat memenuhi persyaratan-persyaratan administrasi, teknis dan harga
sebagaimana yang ditentukan didalam Dokumen Tender.

A. Pemenuhan Persyaratan Kualifikasi


1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) maka jumlah anggota KSO dapat
dilakukan dengan batasan paling banyak 3 perusahaan dalam 1 (satu) kerjasama
operasi;

2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
yang masih berlaku;

3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar yang masih
berlaku serta disyaratkan :
a. SBU Jasa Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun subklasifikasi Jasa
Terintegrasi Untuk Infrastruktur Transportasi (TI501) dan Jasa Terintegrasi Untuk
Bangunan Gedung (TI505); atau
b. SBU Jasa Pelaksana Konstruksi dan SBU Jasa Perencanaan/Perancangan
Konstruksi bagi badan usaha jasa pelaksana konstruksi yang membentuk KSO
dengan badan usaha jasa konsultasi konstruksi yang memberikan layanan usaha
perencanaan/perancangan, dimana badan usaha jasa pelaksana konstruksi
bertindak sebagai lead firm, yaitu :
1) SBU Jasa Pelaksana Konstruksi :
a) Klasifikasi Bangunan Lainnya (BG009)
b) Klasifikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya (kecuali Jalan Layang),
Jalan Rel Kereta Api, dan Landas Pacu (SI003)
2) SBU Jasa Perencanaan/Perancangan Konstruksi :
a) Klasifikasi Jasa Desain Arsitektural (AR102);
b) Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta
Struktur Bangunan (RE102);
c) Klasifikasi Perencanaan Design Interior (AR104);
4. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3 x NPT (Nilai
pengalaman tertinggi dalam 15 tahun terakhir) paling kurang sama dengan pagu
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) pada
pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi/layanan SBU yang disyaratkan (TI501 atau
TI505) dan lingkup pekerjaan konstruksi landas pacu/pembangunan gedung
terminal dan fasilitas pendukung.

5. Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat Manajemen Lingkungan, dan


Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
Memiliki Sertifikat ISO sebagai berikut:
1) Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (Mutu Management System) ISO
9001/2015 (Scan Asli dan bukti hasil audit eksternal tahun terakhir);
2) Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System)
ISO 14001/2015 (Scan Asli dan bukti hasil audit eksternal tahun terakhir);
3) Sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Occupational
Health and Safety Management System) OHSAS ISO 18001/2007 atau ISO
45001:2018 (Occupational Health and Safety Management System) (Scan Asli
dan bukti hasil audit eksternal tahun terakhir);
4) Memiliki Sertifikat SMK3 dari Kemenakertrans Republik Indonesia, sesuai PP
No. 50Tahun 2012 (Scan Asli dan bukti hasil audit eksternal tahun terakhir).

6. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak 2020
(SPT Tahunan).
7. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan). Untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), sesuai
dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, harus
dilampiri bukti pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.

8. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan


pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak
untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara;

9. Memiliki pengalaman pekerjaan sebagai berikut:


1. Pengalaman Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi, atau KSO konstruksi rancang
bangun:
a. Pengalaman pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pada
Pekerjaan Infrastruktur Transportasi atau Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung
b. Pengalaman pekerjaan konstruksi Landas Pacu atau Pembangunan Gedung
Terminal dan Fasilitas Pendukung.
c. Pengalaman perencanaan/perancangan konstruksi Jasa Desain Arsitektural
/Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur
Bangunan/Klasifikasi Perencanaan Design Interior;
2. Ketentuan pengalaman pekerjaan sebagai berikut:
1) Ketentuan pada huruf a. merupakan persyaratan bagi badan usaha jasa konstruksi
terintegrasi. Pengalaman pekerjaan dibuktikan dengan Kontrak Asli dan Berita
Acara Serah pertama (PHO).
2) Ketentuan pada huruf b. dan huruf c. merupakan persyaratan bagi badan
usaha jasa pelaksana konstruksi dan badan usaha jasa
perencanaan/perancangan konstruksi. Pengalaman pekerjaan dibuktikan
dengan Kontrak Asli dan Berita Acara Serah pertama (PHO), untuk badan
usaha jasa pelaksana konstruksi; dan dibuktikan dengan Kontrak Asli dan
Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk badan usaha jasa
perencanaan/perancangan konstruksi.
3) Pengalaman pekerjaan adalah pekerjaan yang diserahterimakan dalam 15
(lima belas) tahun terakhir.

10. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai paling kurang sama dengan
10% (sepuluh perseratus) dari nilai total pagu pekerjaan konstruksi terintegrasi
Rancang dan Bangun (Design and Build), yang disertai dengan laporan keuangan
tahun 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik;
a. Rumusan Sisa Kemampuan Nyata (SKN)
SKN = KN – Ʃ nilai kontrak paket pekerjaan yang sedang dikerjakan
KN = fp x MK
MK = fl x KB
KN = Kemampuan Nyata
fp = Faktor perputaran modal (untuk usaha menengah dan besar, fp=7)
MK = Modal kerja
Fl = Faktor likuiditas (untuk usaha menengah dan besar)
fl = 0,6
KB = Kekayaan Besar/total ekuitas yang dilihat dari neraca keuangan
tahun terakhir.
b. Ʃ nilai kontrak paket pekerjaan adalah jumlah nilai kontrak dikurangi prestasi
pekerjaan yang sudah terbayar, diambil dari isian Data Pekerjaan yang Sedang
Dilaksanakan dalam Formulir Isian Kualifikasi.
c. SKN harus sama atau lebih besar dari 10% (sepuluh perseratus) nilai pagu
pekerjaan.
11. Dalam hal peserta akan melakukan KSO :
1) Evaluasi persyaratan pada angka 2, 6, 7, dan 8 dilakukan untuk setiap
perusahaan yang tergabung dalam KSO;
2) Evaluasi pada angka 3, dilakukan secara saling melengkapi oleh anggota KSO
dan setiap anggota KSO harus memiliki salah satu dari SBU yang disyaratkan;
3) Evaluasi pada angka 5 dan 9 dilakukan secara saling melengkapi oleh seluruh
anggota KSO; dan
4) Evaluasi pada butir 4 dan 10 hanya dilakukan kepada lead firm KSO.

B. Pemenuhan Persyaratan Administrasi


1. Surat Penawaran
2. Jaminan Penawaran - asli yang diterbitkan oleh Bank Negara atau Bank Swasta
NasionalDevisa atau Bank Swasta Asing yang memiliki perwakilan/cabang di
Indonesia;

C. Pemenuhan Persyaratan Teknis


Persyaratan teknis yang disyaratkan adalah terdiri dari beberapa unsur teknis yang
masing- masing akan diberikan nilai dan dilakukan evaluasi guna mendapatkan calon
Penyedia Jasa yang memenuhi kualifikasi dan bonafit.
1) Persyaratan Teknis terdiri dari :
a. jangka waktu pelaksanaan;
b. proposal rancangan;
c. uraian pelaksanaan pekerjaan;
d. organisasi pelaksanaan;
e. manajemen pelaksanaan;
f. perkiraan arus kas/cash flow;
g. daftar personel;
h. daftar peralatan utama;
i. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK); dan
j. rencana kendali mutu.

2) Memiliki kemampuan menyediakan Personel Inti Ahli Perencana, Personel


Manajerial Pelaksana Konstruksi minimal yang diperlukan untuk perancangan
dan pelaksana pekerjaan sesuai dengan metode yang diusulkan untuk menjamin
target pencapaian yang progresif yang menunjang pencapaian output :

1. Personil Tenaga Ahli Perencana

No Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Sertifikat Kompetensi Jumlah Bobot


Pendidikan / pekerjaan Kerja Kerja Orang
Ijazah yang akan Profesional
dilaksanakan (Tahun)
1 S2 Teknik Sipil / Team Leader 10 Ahli Arsitek (101) - Ahli 1 10
S2 Teknik Utama
Arsitektur
2 S1 Teknik Tenaga Ahli 8 Ahli Arsitek (101) - Ahli 1 5
Arsitektur Arsitektur Madya
3 S1 Teknik Airport 8 Ahli Teknik Bangunan 1 5
Arsitektur / S1 Planner Gedung (201) - Ahli
Teknik Sipil Madya
4 S1 Teknik Sipil Tenaga Ahli 8 Ahli Teknik Bangunan 1 5
Struktur Gedung (201) - Ahli
Madya
5 S1 Teknik Tenaga Ahli 8 Ahli Desain Interior 1 5
Arsitektur Interior (102) - Ahli Madya
6 S1 Teknik Tenaga Ahli 8 Ahli Teknik Mekanikal 1 5
Mekanikal Mekanikal (301) – Ahli Madya
7 S1 Teknik Elektro Tenaga Ahli 8 Ahli Teknik Tenaga 1 5
Elektrikal Listrik (401) – Ahli
Madya
8 S1 Teknik Tenaga Ahli 6 Ahli Arsitektur 1 5
Arsitektur Landscape Landscape (103) - Ahli
Landscape Madya

2. Personil Manajerial Pelaksana Konstruksi

Jabatan dalam Pengalaman


Tingkat
pekerjaan Kerja Sertifikat Kompetensi Jumlah
No Pendidikan / Bobot
yang akan Profesional Kerja Orang
Ijazah
dilaksanakan (Tahun)
1 S1 Teknik Sipil Project 10 Ahli Manajemen Proyek 1 10
Manager (602) - Ahli Utama
2 S1 Teknik Sipil Manajer 7 Ahli Teknik Bangunan 1 5
Pelaksana Gedung (201) - Ahli
Lapangan Madya
3 S1 Teknik Sipil Manajer 7 Ahli Teknik Bangunan 1 5
Struktur Gedung (201) - Ahli
Madya
4 S1 Teknik Arsitek Manajer 7 Ahli Arsitek (101) - Ahli 1 5
Arsitektur Madya
5 S1 Teknik Manajer 7 Ahli Teknik Mekanikal 1 5
Mekanikal Mekanikal (301) - Ahli Madya
6 S1 Teknik Elektro Manajer 7 Ahli Teknik Tenaga 1 5
Elektrikal Listrik (401) – Ahli
Madya
7 S1 Teknik Sipil Manajer 7 Ahli Manajemen Mutu 1 5
Teknik (604) – Ahli Madya
Kualitas

8 S1 Teknik Sipil Manajer 7 Ahli Manajemen Proyek 1 5


Teknik (602) – Ahli Madya
Kuantitas
9 S1 Teknik Sipil Ahli K3 7 Ahli K3 Konstruksi 1 5
(603) – Ahli Madya
10 S1 Ekonomi Manajer 7 - 1 5
Keuangan

Keterangan:
1. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia;
2. Pengalaman kerja tenaga ahli perencana dihitung berdasarkan bulan kerja profesional;
3. Pengalaman kerja personel manajerial pelaksana Konstruksi dihitung per tahun tanpa
memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
4. Setiap personil disyaratkan harus melampirkan Daftar Riwayat Hidup (DRH) yang
ditandatangani oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan
Perusahaan/Dirut/Kepala Cabang atau yang terdapat dalam akte perusahaan dan atau
penerima Kuasa Khusus atau melampirkan referensi kerja dari pemberi tugas,
menyampaikan hasil pemindaian (scan) asli KTP yang masih berlaku, NPWP dan SKA yang
masih berlaku.
5. Setiap personil manajerial harus mempunyai surat penugasan yang ditandatangani oleh
Pimpinan Perusahaan/Dirut/Kepala Cabang atau yang terdapat dalam akte perusahaan dan
atau penerima Kuasa Khusus untuk pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan dan
Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo Tahun Anggaran 2021.
6. Jika jumlah personil kurang dari yang dipersyaratkan, maka mendapat nilai 0 (nol) untuk
unsur personil.
7. Apabila tidak melampirkan Struktur Organisasi Proyek sebagaimana dipersyaratkan di atas,
mendapat nilai 0 (nol) untuk unsur personil.
8. Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel lulus pendidikan
minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh SKA/SKTK sesuai yang disyaratkan dalam
LDP.
9. Apabila personil tidak melampirkan salah satu data sebagaimana dimaksud butir diatas,
maka akan diberikan nilai 0 (nol) untuk personil yang bersangkutan.

3) Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama minimal untuk untuk


melaksanakan perancangan dan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan metode yang
diusulkan untuk menjamin target pencapaian yang progresif yang menunjang
pencapaian output.
A. Daftar Peralatan Minimal untuk Pelaksanaan Perancangan

No Jenis Jumlah Bobot


1. Radio Komunikasi/ Handy Talky 4 1
2. Palu Hammer Test 2 1
3. Uji Lab Aspal 1 1
4. Uji Lab Beton Ready Mix 1 1
5. Uji Lab Tanah 1 1
6. Thedolite Total Station (TS) 2 1
7. Meteran 4 1
8. Drone 1 1
9. GPS-RTK 1 1
10. GPS-Garmin 1 1
11. Laptop 3 1
12. Printer A3 1 1
13. Printer A4 2 1
14. Scanner 1 1
15. Kamera 1 1

B. Daftar Peralatan Minimal untuk Pelaksanaan Kontruksi

No Jenis Alat Jumlah Bobot


1 Asphalt Mixing Plant 1 Unit 5
2 Concrete Mixing Plant 1 Unit 5
3 Mobile Crane min. 75 Ton 2 Unit 5
4 Water Tanker 2 Unit 5
5 Braker 2 Unit 5
6 Excavator min. 120 HP 4 Unit 3
7 Dump truck min. 5 Ton 10 Unit 3
8 Bulldozer min. 100 HP 2 Unit 3
9 Motor grader min. 100 HP 2 Unit 3
10 Vibrator roller min. 8 ton 2 Unit 3
11 Truck Mixer min. 5m3 5 Unit 3
12 Wheel loader min. 140 HP 2 Unit 3
13 Asphalt finisher min. 70 HP (2 @ bukaan 4 m) 2 Unit 3
14 Pneumatic Tyre Roller (8.5 s/d 15 Ton) 2 Unit 3
15 Tandem roller (8 s/d 12 ton) 2 Unit 3
16 Compressor min. 4.000 L/m 2 Unit 2
17 Asphalt sprayer min. 1000L 2 Unit 2
18 Bar Cutter 2 Unit 2
19 Bar Bender 2 Unit 2
20 Concrete Vibrator 5 Unit 2
21 Concrete Mixer ≥ 0,125 m3 5 Unit 2
22 Theodolite Total Station 2 Unit 2
23 Concrete Pump 2 Unit 2
24 Scaffolding Tinggi 1,5 m/set 100 Unit 2
25 Genset 350Kva 1 Unit 2
26 Genset 5Kva 4 Unit 2
27 Mesin Las Listrik 350 VA 2 Unit 2
28 Pompa Air 2 inch 2 Unit 2
29 GPS - RTK 1 Unit 2
30 Lampu Penerangan 400 watt 15 Unit 2

Dengan ketentuan kepemilikan (milik sendiri/sewa beli), peralatan utama minimal


yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan utama sebagai berikut:
1. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah alat memenuhi persyaratan;
2. Peralatan yang ditawarkan laik dan dapat digunakan untuk penyelesaian
pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan
3. Wajib menggunakan peralatan utama milik sendiri/sewa beli (alat telah
tersedia), dikecualikan untuk peralatan yang didesain khusus yang ditetapkan
dalam dokumen tender atau yang dilaksanakan penyedia jasa spesialis.
4. Untuk masing-masing unit peralatan yang harus dilengkapi dengan hasil
pemindaian (scan) bukti Kepemilikan /perjanjian sewa yang dilengkapi hasil
pemindaian (scan) bukti Kepemilikan.
5. Khusus untuk Alat Berat harus dilengkapi dengan SLO yang masih berlaku.
6. Untuk alat Berat selain Sertifikat Laik Operasi juga dilengkapi SIO bagi Operator.
7. Apabila salah satu peralatan yang diusulkan jumlahnya kurang dari yang
dipersyaratkan atau tidak ada sama sekali, maka nilai/bobotnya adalah dengan
membagi jumlah peralatan yang ada dengan jumlah peralatan yang disyaratkan
dikalikan dengan bobot peralatan yang bersangkutan. Sedangkan apabila
peralatan yang diusulkan jumlahnya sama atau lebih banyak dari jumlah yang
disyaratkan, maka diberi nilai/bobot sama dengan nilai/bobot maksimum
peralatan yang disyaratkan. Apabila kapasitas peralatan yang disampaikan
kurang dari yang di persyaratkan maka diberi nilai/bobot nol.
8. Apabila tidak melampirkan salah satu data sebagaimana dimaksud butir diatas,
maka akan diberikan nilai 0 (nol) untuk peralatan dimaksud.

Kepemilikan peralatan dinilai sebagai berikut:


1. Milik sendiri dengan bukti dinilai 100 %.
2. Sewa beli dengan bukti dinilai 85 %.
3. Sewa dengan bukti dinilai 70%.

4) Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) :


Penyedia menyampaikan penjelasan manajemen risiko secara detil bidang
pekerjaan dan sub bidang pekerjaan serta penjelasan rencana pengendalian sesuai
tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya di bawah ini :

No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya


1. Pekerjaan Persiapan Menginjak benda tajam, tersandung dan terjatuh,
terpeleset, tangan tergores, kaki tertusuk paku dan
benda tajam, kejatuhan benda, tulang patah akibat
material dll.
2. Pekerjaan Perpanjangan Terpeleset kerikil dan material bebatuan, terpapar
Landas Pacu aspal panas, tertabrak alat berat dll.
3. Pekerjaan Penataan Interior Terpeleset material yang beserakan, tersengat listrik,
Terminal Penumpang terjatuh dari scaffolding atau ketinggian, kejatuhan
material dari atas, mata terpapar debu konstruksi dll.
4. Konsultasi Detail Bahaya fisik, mata rabun, urat kecetit karena
Engineering Design ergonomi, tulang belakang berubah dll.
(DED)
5. Pekerjaan Extension Tertimpa material, kejatuhan material, jatuh dari
Terminal Penumpang ketinggian, tertabrak alat berat, tersengat listrik dll.

D. Bobot Dan Ambang Batas

1. Berdasarkan pasal 19 Permen PUPR-RI nomor 01 Tahun 2020, didalam Ketentuan


Pengguna Jasa ini telah disusun Persyaratan Teknis.
2. Unsur Teknis Yang Dinilai dan Ambang Batas (AB) Masing-Masing Unsur.

Nilai Bobot
No. Unsur Teknis
Minimum Maksimum
1. Jangka waktu pelaksanaan 4% 5%
2. Proposal rancangan 20% 25%
3. Uraian pelaksanaan pekerjaan 14.4% 18%
4. Organisasi pelaksanaan 2.4% 3%
5. Manajemen pelaksanaan 16% 20%
6. Perkiraan arus kas/cash flow 3.2% 4%
7. Daftar personil 6.4% 8%
8. Daftar peralatan utama 6.4% 8%
9. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) 3.2% 4%
10. Rencana Kendali Mutu 4% 5%
TOTAL 80% 100%

1. Jangka waktu pelaksanaan, bobot minimum = 4 % dan maksimum = 5%


Kriteria penilaian:
a) Bila sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan dirinci dengan baik sesuai
dengan tahapan pekerjaan maka diberi nilai 0,8;
b) Bila menawarkan waktu yang lebih cepat maka diberi nilai = 1;
c) Bila melampaui yang ditetapkan maka diberi nilai = 0
2. Proposal rancangan, bobot minimum = 20% dan maksimum = 25%;
Nilai Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Konsep rancangan yang diajukan pada setiap 3.2% 4%
tahapan pokok, termasuk tanggapan terhadap
pekerjaan pemetaan dan/atau survey,
perhitungan struktur, serta metodologi desain
yang diusulkan untuk pekerjaan utama,
pendetailan terhadap rancangan awal (basic
design) sesuai dengan ketentuan dalam
Ketentuan Pengguna Jasa.
2. Rancangan harus mencantumkan gambar 10.4% 13%
dan metode pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan dalam Ketentuan Pengguna Jasa
3. Tanggapan atas Ketentuan Pengguna Jasa, 6.4% 8%
antara lain namun tidak terbatas pada status
informasi yang tersedia, permasalahan
pengembangan desain yang relevan dengan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan detail
pemenuhan ketentuan dalam Ketentuan
Pengguna Jasa
TOTAL 20% 25%

Kriteria penilaian nomor (1), (2), dan (3):


a) Sangat baik, penilaian 1 dari bobot maksimum dengan kriteria melebihi
dengan ketentuan dalam Ketentuan Pengguna Jasa;
b) Baik, penilaian 0,8 dari bobot maksimum dengan kriteria sesuai
denganketentuan dalam Ketentuan Pengguna Jasa;
c) Cukup, penilaian 0,6 dari bobot maksimum dengan kriteria kurang
lengkapdibanding dengan ketentuan dalam Ketentuan Pengguna Jasa;
d) Kurang, penilaian 0,4 dari bobot maksimum dengan kriteria uraian
kerja tidaksecara jelas ditentukan atau disebutkan sebagaimana
diperlukan;
e) Sangat Kurang, penilaian 0 dari bobot maksimum dengan kriteria tidak
layak,tidak dapat diandalkan.

3. Uraian pelaksanaan pekerjaan, bobot minimum = 14.4% dan bobot


maksimum = 18%;

\
Nilai Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Tahapan pelaksanaan pekerjaan perancangan 3.2% 4%
dan pelaksanaan konstruksi, rencana operasi
dan pemeliharaan
2. Metode pelaksanaan konstruksi (construction 3.2% 4%
method)
3. Sumber daya dan teknologi yang digunakan 2.4% 3%

4. Kesesuaian metode pelaksanaan konstruksi 1,6% 2%


dengan kaidah keselamatan dan kesehatan
kerja dan lingkungan
5. Kemampuan dalam memahami karakteristik 1,6% 2%
budaya dan kearifan daerah setempat
6. Pemahaman dan penguasaan aspek aturan dan 1,6% 2%
hukum pelaksanaan pekerjaan (sebelum,
selama dan setelah pelaksanaan)
7. Kepastian ketersediaan dan kelancaran 0,8% 1%
terhadap material utama pekerjaan dengan
dibuktikan secara tertulis yang menjelaskan
aspek legalitas, kuantitas dan kualitas
TOTAL 14.4% 18%
Kriteria penilaian:
1) Sangat baik, penilaian 1 dari bobot maksimum dengan kriteria melebihi
dengan ketentuan dalam Ketentuan Pengguna Jasa;
2) Baik, penilaian 0,8 dari bobot maksimum dengan kriteria sesuai dengan
ketentuan dalam Ketentuan Pengguna Jasa;
3) Cukup, penilaian 0,6 dari bobot maksimum dengan kriteria kurang
lengkap dibanding dengan ketentuan dalam Ketentuan Pengguna Jasa;
4) Kurang, penilaian 0,4 dari bobot maksimum dengan kriteria uraian kerja
tidak secara jelas ditentukan atau disebutkan sebagaimana diperlukan;
5) Sangat Kurang, penilaian 0 dari bobot maksimum dengan kriteria tidak
layak, tidak dapat diandalkan.
Keterangan :
1) Metode pelaksanaan pekerjaan yang disampaikan, menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan yang sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, disertai dengan foto-foto ilustrasi
pelaksanaan pekerjaan dan bagan alir kendali mutu, perhitungan
produktivitas masing-masing item pekerjaan, serta berkaitan dengan
barchart vs kurva ‘S’dan Network Planning yang disampaikan.
2) Disamping itu, untuk mencapai mutu pelaksanaan pekerjaan sesuai
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, Penyedia Jasa wajib menjelaskan
Management Mutu yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan
sebagai dasar dan acuan dilapangan sehingga sasaran yang ingin dicapai
dapat dipenuhi dengan dilengkapi dengan dokumen ISO 9001-14001
2015, dan ISO 45001 2018.
(a) Kaitannya dengan metode pelaksanaan dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan sehingga metode pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan secara optimal, agar dilengkapi beberapa hal pendukung
sebagai berikut: Surat Dukungan Ketersediaan Kebutuhan Material
Sirtu dari supplier (dalam bentuk surat pernyataan bermaterai),
dengan dilengkapi hasil uji material meliputi Nilai CBR dan Indeks
Plastisitas atas nama supplier serta Izin Galian C atas nama supplier
tersebut. Hasil uji harus sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) maupun dalam jumlah sesuai
dengan BOQ (Bill of Quantity);
(b) Surat Dukungan Ketersediaan Kebutuhan Material Tanah Urug dari
supplier (dalam bentuk surat pernyataan bermaterai) dilengkapi hasil
uji material meliputi Nilai CBR atas nama supplier serta Izin Galian
C atas nama supplier tersebut. Hasil uji harus sesuai yang
dipersyaratkan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat)
maupun jumlah sesuai BOQ (Bill of Quantity).
(c) Surat Dukungan Ketersediaan Kebutuhan Material Batu (1-20 Kg)
dari supplier (dalam bentuk surat pernyataan bermaterai) dilengkapi
hasil uji material meliputi Nilai CBR atas nama supplier serta Izin
Galian C atas nama supplier tersebut. Hasil uji harus sesuai yang
dipersyaratkan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat)
maupun dalam jumlah sesuaidengan BOQ (Bill of Quantity);
(d) Surat Dukungan Ketersediaan Kebutuhan Material Pasir dan Kerikil/
split dari supplier (dalam bentuk surat pernyataan bermaterai)
dilengkapi hasil uji material sebagai campuran Material Beton serta
Izin Galian C atas nama supplier tersebut surat pernyataan
dukungan mencantumkan jumlah volume material yang dibutuhkan;
(e) Surat Dukungan Ketersediaan Kebutuhan Material Semen dari
supplier (dalam bentuk surat pernyataan bermaterai);
(f) Surat Dukungan Ketersediaan Beton Ready Mix dari supplier
(dalam bentuk surat pernyataan bermaterai) dilengkapi hasil uji
material sebagai campuran Material Beton serta Izin Galian C atas
nama supplier tersebut surat pernyataan dukungan mencantumkan
jumlah volume material yang dibutuhkan;
(g) Surat Dukungan Ketersediaan Material Aspal dari supplier (dalam
bentuk surat pernyataan bermaterai) dilengkapi hasil uji kadar aspal
atas nama supplier tersebut dan mencantumkan jumlah volume
material yang dibutuhkan;

4. Organisasi pelaksanaan, bobot minimum = 2.4% dan bobot maksimum = 3%


Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Struktur organisasi pelaksanaan dilengkapi 0.8% 1%
dengan tugas dan kewenangan, sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan
2. Penugasan personil yang memberikan 1.6% 2%
gambaran menyeluruh untuk penyelesaian
keluaran (output)
TOTAL 2.4% 3%

Kriteria penilaian, dengan rentang nilai minimum 0,6 s.d. maksimum 1:


1) Apabila tanggapan yang diberikan, menyampaikan struktur organisasi
perencanaan dan pelaksanaan, penempatan personil ahli sesuai LDP,
diberi nilai 0,6;
2) Apabila tanggapan poin 1), dan ada tambahan tenaga ahli diluar LDP,
ditambah Uraian Kerja untuk seluruh personil, diberi nilai 0,8; dan
3) Apabila tanggapan poin 2) ditambah dengan adanya inovasi dari Peserta
sehingga memberikan nila tambah dalam pelaksanaan pembangunan,
diberi nilai 1.

5. Manajemen pelaksanaan, bobot minimum = 16% dan bobot maksimum = 20%


Bobot
No Uraian
Minimum Maksimum
1. Uraian program pelaksanaan pekerjaan 12% 15%
perancangan dan pelaksanaan konstruksi
yang menggambarkan hubungan kerjasama
tim
2. Rincian jadwal, mencakup: 4% 5%
a. Jadwal kegiatan untuk pelaksanaan
pekerjaan perancangan, termasuk waktu
penyerahan dokumen perancangan
b. Jadwal kegiatan untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, berisi urutan
pekerjaan dan waktu pelaksanaan sesuai
dengan usulan penyelesaian pekerjaan
dalam bentuk diagram batang (barchart)
atau metode lintasan kritis (critical path
method) atau lainnya yang menunjukkan
lintasan kritis
c. Jadwal kegiatan untuk pelaksanaan uji
coba operasi (commissioning), dan serah
terima pekerjaan selesai dalam jangka
waktu pelaksanaan yang ditetapkan
d. Jadwal pengadaan material dan peralatan
e. Jadwal mobilisasi personil
TOTAL 16% 20%
Kriteria penilaian:
a) Sangat baik, penilaian 1 dari bobot maksimum dengan kriteria layak
dan memiliki gagasan baru yang efektif dan efisien dalam uraian
program pelaksanaan pekerjaan perancangan dan pelaksanaan konstruksi
yang menggambarkan hubungan kerjasama tim;
b) Baik, penilaian 0,8 dari bobot maksimum dengan kriteria lebih detail
tentang rincian pekerjaan, alur pekerjaan yang jelas atau sedikit memiliki
gagasan baru yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan jadwal
konstruksi;
c) Cukup, penilaian 0,6 dari bobot maksimum dengan kriteria memberikan
tugas kerja sesuai kebutuhan, layak dan memenuhi persyaratan
pelaksanaan jadwal konstruksi;
d) Kurang, penilaian 0,4 dari bobot maksimum dengan kriteria
dimungkinkan untuk memenuhi lintasan kritis dan jadual pencapaian
proyek tetapi uraian kerja tidak secara jelas ditentukan atau disebutkan
sebagaimana diperlukan;
e) Sangat Kurang, penilaian 0 dari bobot maksimum dengan kriteria tidak
layak, tidak dapat diandalkan (tidak sesuai antara Diagram CPM,
Barchart dan Kurva- S), tidak memenuhi lintasan kritis proyek dan/atau
melampaui batas waktu penyelesaian pekerjaan yang ditetapkan.
f) Keterangan:
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan meliputi:
a. Penjelasan Rencana Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan dengan
durasi setiap kategori pekerjaan dengan mempertimbangkan jenis
kebutuhan, jumlah, lokasi dan rencana mobilisasi dengan tidak
melampaui batas waktu penyelesaian pekerjaan;
Rencana Jangka Waktu pelaksanaan digambarkan dalam bentuk:
1) Network Planning dengan Analisis Critical Path Method (CPM) /
Jalur Kritis (dibuat dalam bentuk global seluruh rencana
pembangunan dan setiap item kegiatan) - dibuat dengan Microsoft
Project System.
2) Barchart vs Kurva ‘S’ (dibuat secara global seluruh rencana
pembangunan dan setiap item kegiatan).
b. Penjelasan jadwal mobilisasi tenaga kerja yang mencakup jumlah
personil manajerial, tenaga pendukung dan tenaga kerja bangunan
dengan tidak melampaui batas waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Penjelasan jadwal mobilisasi peralatan untuk setiap kategori pekerjaan
dengan mempertimbangkan jenis kebutuhan, jumlah, lokasi, moda
transportasi dan rencana mobilisasi dengan tidak melampaui batas
waktu penyelesaian pekerjaan.
d. Penjelasan jadwal pengiriman material/produk berdasarkan rencana
produksi, jumlah, asal lokasi material, moda transportasi yang
digunakan dan jadwal waktu pengiriman dengan tidak melampaui
batas waktu penyelesaian pekerjaan.
6. Perkiraan arus kas/cash flow, bobot minimum = 3.2% dan bobot maksimum =
4%; Menggambarkan perkiraan pemasukan dan pengeluaran setiap bulan
secara berkalaselama periode Kontrak.
a) Peserta menyampaikan perkiraan arus, diberi nilai = 1;
b. Peserta tidak menyampaikan perkiraan arus kas, diberi nilai = 0.

7. Daftar personil, bobot minimum = 6.4% dan bobot maksimum = 8%;


Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Data personil yang diperlukan untuk 3.2% 4%
perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi
sesuai dengan metode yang diusulkan
2. Data personil yang diusulkan dilengkapi dengan 3.2% 4%
riwayat hidup dan bukti pengalaman
TOTAL 6.4% 8%
Kriteria penilaian:
a) Untuk posisi Team Leader (Perencanaan) dan Project Manager
(Pelaksanaan) harus memenuhi persyaratan yang diminta seperti yang
tercantum dalam LDP, sehingga apabila tidak terpenuhi dari kedua
jabatan tersebut akan diberi nilai 0;
b) Untuk jumlah dan posisi apabila sama dengan Daftar Personil maka
diberi nilai 1 dan apabila tidak diberi nilai 0;
c) Untuk pendidikan: Melampirkan scan ijazah asli atau scan legalisir dari
ijazah asli, diberi nilai 1; Tidak melampirkan scan ijazah asli atau scan
legalisir dari ijazah asli, diberi nilai 0.
d) Untuk sertifikat keahlian: SKA masih berlaku dengan bukti lengkap
(KTP, NPWP), diberi nilai 1; SKA mati, bukti tidak ada dan scan
sertifikat darifotocopi, diberi nilai 0.
e) Untuk pengalaman: Mempunyai pengalaman minimal 1 kali dalam
proyek sejenis: a) Apabila total pengalaman dan pengalaman dalam
jabatan sesuai dengan yang disyaratkan, diberi nilai 1; b) Apabila total
pengalaman dan pengalaman dalam jabatan tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, diberi nilai 0.
Apabila personil Tenaga Ahli yang ditawarkan tidak lengkap atau nilai
personil < bobot minimum maka penawaran dinyatakan tidak lulus.

8. Daftar peralatan utama, bobot minimum 6.4% dan bobot maksimum = 8%


Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Peralatan yang ditawarkan laik dan dapat 3.2% 4%
digunakan untuk penyelesaian pekerjaan
sesuai jadwal pemakaian peralatan
2. Status peralatan utama yang ditawarkan milik 3.2% 4%
sendiri/sewa beli
TOTAL 6.4% 8%
a) Untuk masing-masing peralatan harus dilengkapi dengan hasil
pemindaian (scan) bukti kepemilikan/perjanjian sewa beli.
b) Apabila ada salah satu peralatan yang diusulkan jumlahnya kurang dari
yang dipersyaratkan atau tidak ada sama sekali, maka nilai/bobotnya
adalah dengan membagi jumlah peralatan yang ada dengan jumlah
peralatan yang disyaratkan dikalikan dengan bobot peralatan yang
bersangkutan. Sedangkan apabila peralatan yang diusulkan jumlahnya
sama atau lebih banyak dari jumlah yang disyaratkan, maka diberi
nilai/bobot sama dengan nilai/bobot maksimum peralatan yang
disyaratkan. Apabila kapasitas peralatan yang disampaikan kurang dari
yang di persyaratkan maka diberi nilai/bobot nol.
c) Untuk masing-masing unit peralatan yang harus dilengkapi dengan hasil
pemindaian (scan) bukti Kepemilikan /perjanjian sewa yang dilengkapi
hasil pemindaian (scan) bukti Kepemilikan.
d) Khusus untuk Alat Berat harus dilengkapi dengan Sertifikat Laik
Operasi.
e) Untuk Alat berat bukti SLO dilengkapi dengan SIO Operator yang masih
aktif.
f) Dengan kriteria penilaian, sebagai berikut:
1) Peralatan Milik dinilai 100%
2) Sewa beli dinilai 85%
3) Sewa dengan bukti dinilai 70%
9. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), bobot minimum 3.2% dan bobot
maksimum = 4%
Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam 0,6% 0,75%
Keselamatan Konstruksi
a) Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan
internal
b) Komitmen Keselamatan Konstruksi
2. Perencanaan keselamatan konstruksi
0,6% 0,75%
a) Identifikasi bahaya, Penilaian risiko,
Pengendalian dan Peluang.
b) Rencana tindakan (sasaran & program)
Standar dan peraturan perundangan
3. Dukungan Keselamatan Konstruksi
0,6% 0,75%
a) Sumber Daya
b) Kompetensi
c) Kepedulian
d) Komunikasi
e) Informasi Terdokumentasi
4. Operasi Keselamatan Konstruksi
a) Perencanaan dan Pengendalian Operasi 0,6% 0,75%
b) Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi
darurat
Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
a) Pemantauan dan evaluasi 0,6% 0,75%
b) Tinjauan manajemen
c) Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Pakta Komitmen yang ditandatangani oleh pimpinan


tertinggi perusahaan penyedia jasa mencantumkan 7 0,8% 1%
(tujuh) pernyataan Komitmen Keselamatan
Konstruksi dan nama paket pekerjaan sesuai dengan
nama paket pekerjaan yang ditenderkan.
TOTAL 3.2% 4%
Kriteria penilaian:
a) Apabila peserta menyampaikan RKK, diberi nilai 0,6;
b) Apabila tanggapan poin 1) ditambah dengan menggambarkan bagaimana
pelaksanaan kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi sesuai dengan pedoman, persyaratan serta peraturan yang
berlaku, dan didukung dari instansi Pengendalian Bencana/Kecelakaan
(Polisi, PMK, RS), diberi nilai 0,8;
c) Apabila tanggapan poin 2) ditambah dengan adanya inovasi dari Peserta
sehingga memberikan nilai tambah penyelenggaraan K3K serta
menunjukkan keberhasilan melaksanakan langka-langkah efektif K3K
pada proyek- proyek yang sama, diberi nilai 1.

10. Rencana Kendala Mutu, bobot minimum 4% dan bobot maksimum = 5%


Bobot
No. Uraian
Minimum Maksimum
1. Rencana pemeriksaan dan pengujian 1,6% 2%
2. Pengendalian subpenyedia dan pemasok 1,6% 2%
3. Pelaporan dan dokumentasi 0,8% 1%
TOTAL 4% 5%

Kriteria penilaian:
a) Apabila peserta menyampaikan Rencana Kendali Mutu, diberi nilai 0,6;
b) Apabila tanggapan poin ditambah dengan menggambarkan bagaimana
pelaksanaan kegiatan Kendali Mutu sesuai dengan pedoman, persyaratan
serta peraturan yang berlaku, diberi nilai 0,8;
c) Apabila tanggapan poin 2) ditambah dengan adanya inovasi dari Peserta
sehingga memberikan nilai tambah penyelenggaraan Kendali Mutu serta
menunjukkan keberhasilan melaksanakan langka-langkah efektif Kendali
Mutupada proyek-proyek yang sama, diberi nilai 1.

3. Bobot penilaian : (dalam hal menggunakan evaluasi sistem nilai ambang batas)
a. Bobot penawaran teknis : 60%
b. Bobot penawaran biaya : 40%

4. Ambang batas total keseluruhan unsur : 80%

5. Penawaran dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing unsur dan nilai total
keseluruhan unsur memenuhi ambang batas unsur dan total keseluruhan unsur.
11. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK DAN TATA HUBUNGAN KERJA
Dalam rangka meningkatkan kelancaran koordinasi pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo - Manggarai
Barat, maka alur kerjasama dan tata hubungan kerja organisasi proyek dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing ditetapkan sebagai berikut.

Konsultan
MK

Kontraktor
Rancang dan
Bangun

Sub

A. Struktur Organisasi Proyek


Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat dan menyampaikan Struktur Organisasi
Proyek yang dilengkapi dengan nama personil, minimal personil inti yang dilengkapi
dengan uraian tugas dan kewenangannya dalam pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan. Untuk memudahkan koordinasi dan kerjasama antara pihak-pihak terkait
dalam pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo
Labuan Bajo - Manggarai Barat, Struktur Organisasi Proyek tersebut harus dipasang
pada Ruang Rapat Direksi Keet.

B. Tugas, Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Pelaksanaan Proyek


1. Konsultan MK
a) Tugas Konsultan MK
a. Lingkup Umum Pekerjaan
Lingkup pelaksanaan pekerjaan terintegrasi rancang dan bangun (design and
build)pada Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan
Bajo meliputi Review Basic Design, Reviu
Kriteria dan Spesifikasi Teknis Basic Design, Reviu PAGU Kebutuhan
Anggaran Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Rancang dan Bangun (Design and
Build), Penyusunan/Reviu Dokumen Lelang, Evaluasi Penawaran Fisik, Proses
Evaluasi Design dan Persetujuan, Rencana Induk Bandar udara (apabila ada),
penyusunan SID/DED, dan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo, Pengawasan Masa Konstruksi dan Tahapan Serah
Terima.
Lingkup pekerjaan yang menjadi batasan dalam pekerjaan ini adalah :
1) Konsultan Manajemen Konstruksi membantu PPK untuk memperoleh dan
mengolah informasi kinerja dan kondisi eksisting pekerjaan terintegrasi
rancang dan bangun Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo berdasarkan hasil pengawasan di lapangan;
2) Mengevaluasi kinerja pelaksana pekerjaan terintegrasi rancang dan bangun
(design and build) Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo;
3) Memberikan masukan dalam penyelesaian masalah yang timbul selama
masakontrak pekerjaan ini;
4) Menyiapkan dokumentasi/ pelaporan mengenai pelaksanaan perancangan
dan pembangunan yang bersifat teknis secara berkala;
5) Jika pada suatu keadaan yang membutuhkan analisa mendalam atau
perubahan/ pembuatan desain besar yang mengharuskan dikerjakan
Konsultan Manajemen Konstruksi, maka dapat dilakukan kegiatan
workshop yang melibatkan tenaga- tenaga Ahli pada institusi/pergurguruan
tinggi dengan waktu dan biaya tambahan yang sesuai;
6) Jika pada suatu keadaan yang membutuhkan pengambilan data/ informasi
tambahan dari luar lokasi pekerjaan, yang membutuhkan Tenaga Ahli
Teknis atau Non Teknis tambahan, atau membutuhkan peralatan/ akomodasi
tambahan, yang mengharuskan dilakukan Konsultan Manajemen
Konstruksi, maka dilakukan penyerapan personil sementara dan pengadaan/
penyewaan alat dan akomodasi dengan waktu dan biaya tambahan yang
sesuai;
7) Membantu PPK dalam menyusun PAGU Kebutuhan Anggaran untuk
pekerjaan terintegrasi rancang dan bangun (design and build) serta
pekerjaan tambah kurangpada pelaksanaan pekerjaan.

b. Lingkup Manajemen Konstruksi


1) Mengevaluasi program dan sistem manajemen mutu pelaksanaan
pembangunan dan melakukan evaluasi penerapan sistem, program dan
perecanaan manajemen mutu pembangunan serta mampu berkoordinasi
dengan seluruh anggota tim dan bertanggung jawab terhadap seluruh yang
direncakanan termasuk output yang dikeluarkan;
2) Membuat dan menyusun program dan perencanaan keselamatan kerja pada
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo dan
melakukan evaluasi atas penerapan sistem, program dan perencanaan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan pembangunan;
3) Mengevaluasi perencanaan metode kerja pelaksanaan pekerjaan konstruksi
(termasuk konstruksi teknik lingkungan dan pemasangan instalasi teknik
lingkungan) serta memberikan solusi atau penanganan dampak
pembangunan terhadap lingkungan dan kesesuaiannya dengan dokumen
lingkungan (AMDAL);
4) Melaksanakan manajemen stakeholder, manajemen mutu proyek,
manajemen komunikasi proyek, manajemen administrasi proyek,
manajemen waktu proyek dan manajemen konflik pada pelaksanaan
pembangunan;Memberikan saran tertulis kepada PPK atas hal-hal yang
perlu mendapatkan perhatian baik terkait kegiatan perancangan maupun
kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan terintegrasi;
5) Melakukan pengawasan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan baik
terkait kegiatan perancangan maupun kegiatan pembangunan dan kemajuan
pekerjaan (progress) di lapangan.

c. Lingkup Pemeriksaan Bahan dan Peralatan


1) Melakukan pemantauan lapangan secara berkala atau waktu tertentu,
diutamakan untuk kondisi pmeriksaan bahan dan peralatan yang perlu
mendapatkan perhatian dan pengawasan;
2) Menilai pelaksanaan pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar
Udara Komodo Labuan Bajo dan memberikan saran teknik terkait dengan
pengelolaan pemeriksaan bahan dan peralatan agar sesuai dengan dokumen
kontrak;
3) Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait dengan kegiatan
pemeriksaan bahan dan peralatan, dalam bentuk saran teknis atau diskusi.

d. Lingkup Justifikasi Teknik


1) Memberikan saran dan masukan kepada PPK dan/atau Tim Teknis
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo
yang terkait dengan kegiatan perancangan dan pembangunan dalam bentuk
saran teknis atau diskusi.
2) Memberikan saran teknis terkait dengan pengelolaan pemeriksaan bahan
dan peralatan agara sesuai dengan dokumen kontrak dan/atau NSPM
(Norma, Standar,Pedoman dan Manual).
3) Memberikan saran teknis terkait dengan peruahan desain dan kontrak, baik
yang diusulkan oleh Penyedia maupun PPK.
4) Memberikan saran teknis terkait untuk penanganan permasalahan pada
pekerjaan pembangunan Pembangunan Pembangunan dan Pengembangan
Bandar Udara Komodo Labuan Bajo.
5) Melaporkan kepada PPK untuk hal-hal yang bersifat khusus dan
memberikan rekomendasi terkait dengan perubahan desain.
6) Membuat laporan kepada PPK, tentang kondisi lapangan yang harus
ditindaklanjuti di tingkat Satuan Kerja.
7) Mengadakan workshop permasalahan teknis dan manajemen konstruksi
dengan mengundang narasumber/ panel ahli.

b) Hak dan Kewajiban Konsultan MK


Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh
Penyediadalam melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
danketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untukkelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan sesuai dengan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaanyang dilakukan PPK;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka memberi
perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja maupun
masyarakat dan lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan;
h. melaksanakan semua perintah Direksi Teknis yang sesuai dengan kewenangan
Direksi Teknis dalam Kontrak ini; dan
i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan ditentukan di
SSKK.

2. Kontraktor
a) Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan gambar rencana dan peraturan,
spesifikasi teknis dan biaya yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam
dokumen kontrak / perjanjian pemborongan;
b) Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan
pendahuluan, laporan harian, mingguan, dan bulanan serta laporan akhir
pelaksanaan pembangunan kepada pemilik proyek melalui konsultan pengawas
yang memuat antara lain :
1. Pelaksanaan pekerjaan;
2. Prestasi kerja yang dicapai;
3. Jumlah tenaga kerja yang digunakan;
4. Jumlah bahan yang masuk; dan
5. Keadaan cuaca dan lain-lain.
c) Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja (kantor bersama, ruang
rapat bersama MK dan Owner), sentral kesehatan kerja bersama MK dan
Owner, peralatan kerja bersama MK dan Owner, dan alat pendukung lain yang
digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan waktu, biaya, kualitas, kuantitas dan keamanan pekerjaan;
d) Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan
pekerjaan di lapangan;
e) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal (time schedule) yang telah
disepakati; Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan;
f) Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan
yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan dan
material ke tempat pekerjaan;
g) Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan
dengan pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan
alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan
tambahan waktu;
h) Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu
pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan
pertama pada kecelakaan.
3. Tugas Owner/ Pemilik Proyek
a) Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan
proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek. Berikut penjelasan mengenai tugas dan wewenang owner
dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan.
b) Tugas pemilik proyek atau owner :
1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
proyek;
2. Mengadakan kegiatan administrasi proyek;
3. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek;
4. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemenkonstruksi (MK);
5. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor;
c) Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner :
1. Membuat surat perintah kerja (SPK);
2. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan;
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi;
3. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
misalnya pelaksanan pembangunann dengan bentuk dan material yang tidak
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
4. Meminta konsultan pengawas atau manajemen konstruksi untuk mengatur
agar proyek dapat berjalan dengan baik, memantau setiap saat dan secara
detail tentang bangunan yang dibangun, membuat jadwal rapat
mingguan/bulanan untuk membahas proyek agar sesuai dengan sasaran
yang tercantum dalam dokumen kontrak, melakukan evaluasi atas pekerjaan
tambah dan/atau kurang yang telah disepakati dan dituangkan dalam
perjanjian tambahan dengan tetap berpedoman pada kontrak kerja
konstruksi yang dibuat bersama kontraktor sebelum memulai kegiatan
pelaksanaan pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan;
5. Melaksanakan proses tender sesuai peraturan yang berlaku untuk memilih
kontrakor terbaik dalam menyelesaikan pekerjaan pembangunan.

C. Tata Hubungan Kerja


1. Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Ikatan kerja berdasarkan kontrak, dimana konsultan perencana memberikan
layanan konsultasi produk yang dihasilkan berupa gambar - gambar
rencana dan peraturan serta syarat - syarat, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan perencana.
Hubungan Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana merupakan perintah
kerja.

2. Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor.


Ikatan kerja berdasarkan kontrak pekerjaan, dimana kontraktor memberikan
layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan
pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan peraturan
serta syarat-syarat oleh konsultan perencana / MK, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya jasa profesional kontraktor. Hubungan Pemilik Proyek
dengan Kontraktor merupakan perintah yang dilaksanakan melalui Konsultan
Pengawas / MK.
3. Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas / MK.
Terikat dengan ikatan kontrak dan hubungan fungsional pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo - Manggarai Barat sesuai dokumen kontrak yang telah
disepakati bersama Pemilik Proyek dan Kontraktor. Pengawas menyampaikan
hasil pengawasan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi berkaitan dengan
pelaksanaan dilapangan untuk mendapat persetujuan Pemilik Proyek. Pemilik
Proyek akan membayar atau mengurangi biaya perubahan yang telah
disetujui. Hubungan Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas / MK
merupakan perintah kerja / kontrak.

4. Hubungan antara Kontraktor dengan Konsultan Perencana / MK


Ikatan berdasarkan hasil kontrak kerja antara Konsultan Perencana / MK dengan
Pemilik Proyek, berupa gambar rencana dan peraturan serta syarat – syarat
teknis dan administratif yang dituangkan dalam dokumen kontrak dan harus
direalisasikan oleh Kontraktor dalam bentuk bangunan. Hubungan Kontraktor
dengan Konsultan Perencana MK merupakan hubungan koordinasi persetujuan
Pemilik Proyek.

5. Hubungan antara Konsultan Pengawas / MK dengan Kontraktor


Terikat hubungan fungsional. Pengawas / MK melakukan pengawasan selama
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan – peraturan yang telah
disepakati dalam dokumen kontrak antara Konsultan Pengawas / MK dengan
Pemilik Proyek. Kontraktor melaporkan setiap hasil pekerjaan yang
dilaksanakan dan kendala - kendala secara teknis kepada pengawas. Hubungan
Konsultan Pengawas / MK dengan Kontraktor adalah hubungan perintah.

6. Hubungan antara Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana


Terikat hubungan fungsional dalam pelaksanaan pekerjaan, perencana
memberikan hasil desain serta peraturan-peraturan pelaksanaan kepada
pengawas. Pengawas melaporkan hasil pekerjaan serta kendala-kendala teknis
yang timbul di lapangan guna dicari perubahan. Hubungan Konsultan Pengawas
dengan Konsultan Perencana adalah hubungan koordinasi atas petunjuk dan
persetujuan Pemilik Proyek.

7. Hubungan Kontraktor dengan Sub Kontraktor.


Sub Kontraktor hanya memiliki hubungan dengan Kontraktor saja tanpa ada
hubungan dengan elemen-elemen dalam proyek selain kontraktor. Ikatan
kontrak hanya terjadi dengan Kontraktor.

Demikianlah Ketentuan Pengguna Jasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
pedomandalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Komodo Labuan Bajo - Manggarai Barat.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KANTOR KEMENTERIAN PERHUBUNGAN UDARA
DAN SATKER DIRJEN BANDAR UDARA

BINTANG DAMARA
PRASADHANA
NIP. 1986107201012100

Anda mungkin juga menyukai