Anda di halaman 1dari 15

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


JASA KONSULTAN PENGAWAS PENGADAAN FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH B3 DAN MEDIS

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Dalam upaya mewujutkan pembentukan UPTD-LB3 dan Medis


yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya
di Kupang, maka Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Nusa Tenggara Timur berupaya untuk membangun, sarana dan
prasarana bidang Lingkungan Hidup. Salah satu upaya tersebut
antara lain dengan melakukan Pengawasan pada pekerjaan Belanja
Modal Pengadaan Incenerator dan Seluruh Fasiilitas Pendukungnya.
Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu kegiatan adalah aspek
pengawasan maka setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan
pemerintah yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus
mendapatkan pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana
dan spesifikasi teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai
dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional efektif.
Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan dilapangan
sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
Konsultan pengawasan bertugas secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.
Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku. Kinerja pengawasan lapangan sangat
ditentukan oleh kualitas, integritas dan intensitas pengawasan, yang
secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan
Kerangaka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

2. Maksud dan Adapun maksud dari KAK ini adalah merupakan acuan kerja yang
Tujuan harus dipedomani dan dipertimbangkan oleh para peserta Seleksi
Sederhana Pengadaan Jasa Konsultansi / Konsultan Pengawas dalam
menyusun proposal penawaran, dengan tujuan agar Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran memperoleh Penyedia Jasa
Konsultansi yang berkualitas dalam membantu teknis selama
pelaksanaan kegiatan Pembangunan Bangunan Pelindung Mesin
Incenerator dan Instalasi Mesin Incenerator di Kota Kupang Desa
Manulai II.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan bantuan teknik Penyedia
Jasa Konsultansi untuk :

1. Membantu dan mendukung Dinas Lingkungan Hidup dan


Kehutanan Provinsi NTT dalam pengawasan pelaksanaan
kegiatan Pembangunan Bangunan Pelindung Mesin
Incenerator dan Instalasi Mesin Incenerator di Kota Kupang
Desa Manulai II.
2. Menjamin dan bertanggung jawab bahwa pekerjaan
konstruksi tercapai sesuai dengan kualitas dan kuantitas
berdasarkan rencana perekayasaan dan dokumen-dokumen
kontrak kegiatan yang bersangkutan.
3. Menyiapkan dan mengadakan laporan tentang kemajuan

StandarDokumen Pemilihan
Jasa Konsultansi
Badan Usaha
2

kegiatan dari segi administrasi, fisik dan pembayaran.


4. Bantuan-bantuan teknis pengawasan lainnya yang
dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan Bangunan
Pelindung Incenerator dan fasilitas lainnya yang terdiri dari:
a. Bangunan Pelindung dan bantalan Pondasi Mesin
Incenerator
b. Bak Penampung Air
c. Akses Jalan
d. Pagar dan bangunan jaga lainnya
5. Bantuan-bantuan teknis pengawasan lainnya yang
dibutuhkan selama pelaksanaan Instalasi Alat Incenerator
serta fasilitas pendukung lainnya yang terdiri dari
a. Mesin Incenerator dan kelengkapan lainnya
b. Ipal untuk waterscrubber
c. Cold Storage

3. Sasaran Yang menjadi Target / sasaran dalam pekerjaan konsultansi ini


adalah :
1. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu
2. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.
3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan
spesifikasi teknis

4. Lokasi Pekerjaan Desa Manulai II; Kecamatan Alak; Kota Kupang


Provinsi Nusa Tenggara Timur (Zona Timor)

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: Sumber dana dari
Pendanaan keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada
DPA-SKPD DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Tahun Anggaran 2020
NOMOR : B.KEUDA/900.910/DPA/93/2019
TANGGAL : 20 DESEMBER 2020
KODE ANGGARAN :1.02.1.02.05.01.15.01. 5.2.2.21.02

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Organisasi Pejabat Ferry Eman Bessy, ST. MT
Pembuat
Komitmen Satuan Kerja:
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara
Timur

SURAT KEPUTUSAN Kepala Dinas LHK Prov NTT:


Nomor : DLHK.188.4/003/KPTS-1/NTT/2020
Tanggal : 03 JANUARI 2020
3

Data Penunjang1
7. Data Dasar A. INFORMASI
1. Untuk melaksanan tugasnya konsultan pengawas harus mencari
sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
2. Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal
dari kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan
pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan
pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan
pemborong
- Dokumen kontrak pelaksanaan/pemborongan
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net work Planning dari
pekerjaan yang dibuat oleh pemborong (setelah disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
d. Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk
petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan dll.
e. Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan instalasi/pemasangan Mesin Incenerator,
termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan
dll.
f. Informasi lainnya.

8. Standar Teknis PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA


Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku
pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan
yang berlaku antara lain:
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan
yang bersangkutan yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan
Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan ketentuan-
ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.

1 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
4

3. Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada


Menteri Kesehatan No. 97 tahun 2015, PP No.101/2015
dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat yang
berkaitan dengan lokasi dan ruang lingkup pekerjaan yang
bersangkutan.

9. Studi-Studi • KAJIAN AKADEMIS: Pembentukan UPTD Pengelolaan


Terdahulu Sampah Limbah B3 (4 Mei 2019)
• AMDAL: Terhadap Pembangunan Sarana dan Prasarana
UPTD Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun. (2019)
• STUDI KELAYAKAN: Pembangunan Sarana dan Prasarana
UPTD Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3). (2019)
• DED INCENERATOR (2019)
• DED BANGUNAN PELINDUNG INCENERATOR (2019)

10. Referensi Hukum a. UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup
b. KEPMEN LHK-RI NO. SK.349/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2019
tentang Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh PT Sarana Agra Gemilang di
Kota Kupang Prov. NTT

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan RUANG LINGKUP PEKERJAAN


dan Metodologi
Ruang lingkup pekerjaan adalah Melakukan Pengawasan Supervisi
kepada Pelaksana Kegiatan Pembangunan Bangunan Pelindung
Mesin Incenerator dan Instalasi Mesin Incenerator di Kota Kupang
Desa Manulai II.

KEGIATAN PENGAWASAN
A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas
adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
teknis Pembangunan Gedung Negara, berdasarkan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
5

B. Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Menteri


Kesehatan No. 97 tahun 2015, PP No.101/2015 dan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
C. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar pengawasan pekerjaan
dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama proses pelaksanaan
konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan
dengan masukan hasil-hasil rapat lapangan, laporan harian,
mingguan, dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
pemborong.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan
pekerjaan, serah terima pertama dan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(As-Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima
pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan dan
laporan akhir pekerjaan pengawasan.
9. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan ketika
terjadi keterlambatan pekerjaan dan/atau ditemukan ketidak
sesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.

PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN


A. UMUM
Konsultan pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula
oleh pengelola kegiatan agar fungsi dan tangung jawab konsultan
pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan
keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh pemberi tugas.

B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci
6

yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan


pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara garis besarnya
yaitu:

1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan
b. Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net
Work Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana
untuk selanjutnya diteruskan kepada pengelola kegiatan
untuk mendapatkan persetujuan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana konsultan
pengawas dilengkapi dengan tanda pengenal (id-card).

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan


a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus
menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk yang
kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan, dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau
ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil
tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan
minimal sesuai engan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan
atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya
dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan
kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan
serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan
tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana
pekerjaan dalam mengusahakan perijinan sehubungan
dengan pelaksanaan pembangunan.

3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) untuk membahas segala masalah dan persoalan yang
timbul selama masa pembangunan.
7

b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan Pejabat


Pembuat Komitmen (PPK), Pelaksana Pekerjaan serta unsur
wilayah (jika diperlukan) dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada
semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling
lambat 1 (satu) hari kerja kemudian.

12. Keluaran2
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam
surat perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan
petunjuk penting dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,
Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas;
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga kerja
- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
- Alat-alat
- Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan
harian;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara
pemeriksaan pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time
Schedule yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing);
i. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
k. Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap
l. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat sesuai tanggal
SPMK pada bulan berikutnya.

2Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


8

13. Peralatan, Disesuaikan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan


Material, Personel Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan Penyedia Jasa Konsultasi memfasilitasi segala aktifitas PA/KPA dan
Material dari PPK setiap kunjungan lapangan dan hal hal lainnya yang akan
Penyedia Jasa diatur pada saat Rapat Pre Award Meeting (PAM).
Konsultansi
15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan paket JASA KONSULTAN


Penyelesaian PENGAWAS PENGADAAN FASILITAS PENGOLAHAN
Pekerjaan
LIMBAH B3 DAN MEDISadalah 3 (tiga) bulan, atau sampai
dengan batas akhir serah terima I (PHO) seluruh paket pekerjaan.

17. Kualifikasi Untuk melaksanakan tugasnya Perusahaan penyedia jasa sudah


Perusahaan dan harus memiliki dokumen-dokumen sebagai berikut: SBU (RE201,
Personel RE202 dan RE203), AKTA (pendirian dan perubahannya bila ada),
SITU, TDP, NPWP; yang semuanya masih berlaku serta SPT
Tahunan (2 Tahun terakhir). Perusahaan Penyedia jasa
bersangkutan juga mempunyai pengalaman pekerjaan yang sama.
Perusahaan Penyedia Jasa Konsultansi juga harus menyediakan
tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari
lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga yang dimaksud semuanya harus sudah/telah mengikuti
program dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan.
Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang Bulan3
Penanggung Jawab Pengawas (Team S1
Leader)
Tenaga Ahli Sipil Konstruksi S1
Tenaga Ahli Tata Lingkungan S1
Tenaga Ahli Mekanikal S1
Tenaga Ahli Sipil Jalan S1
Pengawas Lapangan S1, SMK
Tenaga Administrasi SMA/SMK
Operator Komputer SMA/SMK

Tenaga Ahli:
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini
minimal terdiri dari :
1. Penanggung Jawab Pengawas (Team Leader), dengan persyaratan
minimal:
a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil/Teknik Arsitektur, dari
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah

3Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan. (apa penjelasannya?)
9

lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan


tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan
salinan ijazah;
b. Mempunyai SKA AA101/AS201. SKA Ahli yang masih
berlaku. Sertifikat keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan keahlian/
profesi yang disayaratkan.
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun dibuktikan
dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan
tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan
Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian
Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

2. Tenaga Ahli Sipil, dengan persyaratan minimal:


a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil KONSTRUKSI, dari
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan
salinan ijazah;
b. Mempunyai SKA AS201. SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung
yang masih berlaku. Sertifikat keahlian/profesi yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai
dengan keahlian/profesi yang disayaratkan.
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 4 (empat) tahun
dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh
perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa
sebelumnya.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian
Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

3. Tenaga Ahli Tata Lingkungan, dengan persyaratan minimal:


a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Lingkungan, dari perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian
negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
b. Mempunyai SKA AT503. SKA Ahli Teknik Sanitasi dan
Limbah yang masih berlaku. Sertifikat keahlian/profesi yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai
dengan keahlian/profesi yang disayaratkan.
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 4 (empat) tahun
dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh
perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa
sebelumnya.
10

d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian


Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

4. Tenaga Ahli Mekanikal, dengan persyaratan minimal:


a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Mesin, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau
yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b. Mempunyai SKA AM301. SKA Ahli Teknik Mekanikal yang
masih berlaku. Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan
oleh pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan
keahlian/profesi yang disayaratkan.
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 4 (empat) tahun
dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh
perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa
sebelumnya.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian
Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

5. Tenaga Ahli Sipil, dengan persyaratan minimal:


a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil Jalan, dari perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian
negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
b. Mempunyai SKA AS202. SKA Ahli Teknik Jalan yang masih
berlaku. Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan keahlian/profesi
yang disayaratkan.
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 4 (empat) tahun
dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh
perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa
sebelumnya.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian
Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

6. Pengawas Lapangan (tenaga terampil) Bidang Sipil/Arsitektur,


dengan persyaratan minimal:
a. Memiliki Ijazah S1Teknik Sipil
b. Mempunyai Klasifikasi Tenaga Terampil (TA024). SKT yang
masih berlaku. Sertifikat Keterampilan yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan
keterampilan yang disayaratkan.
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (dua) tahun dibuktikan
dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan
11

tempatnya bekerja.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian
Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

7. Pengawas Lapangan Bidang Mekanikal, dengan persyaratan:


a. Memiliki Ijazah S1. Mesin
b. Mempunyai SKA AM301. SKA Ahli Teknik Mekanikal yang
masih berlaku. Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan
oleh pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan
keahlian/profesi yang disayaratkan.

c. Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (dua) tahun dibuktikan


dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan
tempatnya bekerja.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian
Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

8. Pengawas Lapangan Pekerjaan Jalan, dengan persyaratan:


a. Memiliki Ijazah SMK
b. Mempunyai Klasifikasi Tenaga Terampil TS040. SKT yang
masih berlaku. Sertifikat Keterampilan yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan
keterampilan yang disayaratkan.

c. Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (dua) tahun dibuktikan


dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan
tempatnya bekerja.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian
Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun Terakhir)

9. Tenaga Administrasi dan Operator Komputer, sebanyak masing-


masing 1 (satu) orang dengan persyaratan:
a. Memiliki Ijazah SMU/SMK Segala jurusan
b. Berpengalaman dibidangnya minimal 4 (empat) tahun
dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh
perusahaan tempatnya bekerja.
18. Jadwal Tahapan PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
Pelaksanaan
Pekerjaan
A. UMUM
Konsultan pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan
pula oleh pengelola kegiatan agar fungsi dan tangung jawab
konsultan pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh
pemberi tugas.

B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN


PENGAWAS
Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara
terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan
12

pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara garis besarnya


yaitu :

1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan
b. Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net
Work Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana
untuk selanjutnya diteruskan kepada pengelola kegiatan
untuk mendapatkan persetujuan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana konsultan
pengawas dilengkapi dengan tanda pengenal (id-card)
yang dikeluarkan oleh BBLK Jakarta.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan


a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus
menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk yang
kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan, dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan
mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas
waktu pelaksanaan minimal sesuai engan jadwal yang
ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan
serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan
tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana
pekerjaan dalam mengusahakan perijinan sehubungan
dengan pelaksanaan pembangunan.

3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) untuk membahas segala masalah dan persoalan
13

yang timbul selama masa pembangunan.


b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pelaksana Pekerjaan
serta unsur wilayah (jika diperlukan) dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada
semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima
paling lambat 1 (satu) hari kerja kemudian.

Laporan
1. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong terutama yang
mengakibatkan tambah dan berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop drawing).
2. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan Berita Acara kemajuan
pekerjaan penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang
diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan, serta keperluan pendaftaran
sebagai Bangunan Gedung Negara.

19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat:


Pendahuluan Laporan Pendahuluan merupakan laporan awal yang berisikan kerangka
kerja yang akan dilakukan, antara lain memuat :
• Struktur Organisasi, Identitas lengkap, dan deskripsi Tugas
masing masing tenaga kerja
• Uraian program kerja
• Metode pelaksanaan supervisi
• Pengumpulan data sekunder dan Sumber data
• Gambar kerja

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 5 (Lima) hari kerja


sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
14

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat:


Laporan Bulanan dibuat setiap akhir bulan berjalan yang merupakan
rangkuman dari progress mingguan. Laporan Bulanan berisi :
• Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan yang bersangkutan
• Masalah/Kendala yang dihadapi dan alternatif upaya
penyelesaiannya
• Rencana kerja bulan berikutnya dan foto-foto kegiatan lapangan

Laporan harus dibuat sedemikian rupa sehingga PPK senantiasa


mendapatkan informasi yang tepat pada waktunya, sehingga dapat
memberikan keputusan dengan tepat pula. Bila ada pertemuan pada tahap-
tahap tertentu yang diusulkan untuk pemberian keputusan yang berkaitan
dengan adanya tahapan penyelesaian pekerjaan maka hal ini harus dirinci
dalam laporan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 5 (Lima) hari


kalender bulan berikutnya sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.

21. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
__________

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________)


hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak __
(__________) buku laporan.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat:


Laporan Akhir disusun sebagai kelengkapan laporan setelah pekerjaan
diselesaikan, Laporan akhir harus sudah merangkum tanggapan dan
perubahan yang disepakati, meliputi :
• Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan
pekerjaan,
• Gambar dan spesifikasi sebagaimana yang diperlukan.
• Kesimpulan dan saran.

Laporan harus diserahkan kepada PPK selambat-lambatnya: 5


(Lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan dan HarddiskExternal (SanDisk Extreme Pro Portable
SSD 500GB) yang berisi semua aktifitas kegiatan baik pelaksanaan
maupun pengawasan sebanyak 2(dua) unit.

Hal-Hal Lain

23. Produksi dalam Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi: Diatur pada saat Pre Award Meeting

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan
Data Lapangan PROGRAM KERJA
15

A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus


segera menyusun:
1. Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan pengawas
harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan kegiatan.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan


persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), setelah
sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan pengawas dan
mendapatkan pendapat teknis dari pengelola teknis kegiatan.

C. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) Konsultan Pengawas


Pengadaan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 dan Medis ini
diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.

D. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan


agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan
pejabat pembuat komitmen.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK berikut:
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR

Kupang, 20 Januari 2020

Disetujui Oleh: Dibuat Oleh:


PENGGUNA ANGGARAN Pejabat Pembuat Komitmen
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Ir. FERDY J. KAPITAN, M.Si. Ferry Eman Bessy, ST. MT


PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19960217 199803 1 005
NIP. 19960220 199203 1 007

Anda mungkin juga menyukai