2016
Pengadaan TPA Wonokerto II
4.1. Pendekatan
4.1.1. Pengertian Tempat Pengolahan Akhir
TPA merupakan fasilitas fisik yang digunakan untuk tempat
pengolahan akhir sampah. Pada TPA sistem sanitary landfil, sampah yang
diolah akan ditimbun merata secara berlapis, kemudian dipadatkan dan
ditutup dengan tanah dan material lain pada akhir hari operasi
(Tchobanolous dkk., 1993). Sampah yang ditimbun di TPA akan
mengalami reaksi fisik, kimia dan biologi secara bersama sama serta
saling berhubungan melalui proses dekomposisi sampah yang kemudian
akan menghasilkan gas landfill (CO2, CH4, H2S) dan cairan lindi sampah
(leachate). Leachate menjadi hal yang penting dalam pengelolahan dan
pengoperasian TPA karena memiliki sifat mudah bereaksi dengan air,
tanah maupun udara sehingga dapat mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Sedangkan gas landfill yang terbenttuk akan meningkatkan
tekanan internal TPA yang mengakibatkan terjadi self combustion dan
keretakan dan bocornya tanah penutup.
Untuk menminimalkan resiko lingkungan tersebut, maka penentuan
lokasi TPA harus memnuhi syarat syarat kelayakan lingkungan. Menurut
Rahman dkk. (2008), penentuan lokasi TPA harus memperhatikan karteristik
lokasi, kondisi sosial ekonomi masyarakat, ekologi dan faktor pengunaan
lahan. Rahmatiyah (2002) menjelaskan lebih rinci bahwa pemilihan loksi
TPA perlu mempertimbangkan tiga hal penting yaitu :
a. Pertimbangan operasional. Secara operasional TPA memerlukan
lahan yang cukup untuk menahan segala jenis sampah dan
TABEL 1
PARAMETER PENYISIH
5. - Lebih dari 10 KK
Partisipasi masyarakat 3 10
- Spontan 5
- Digerakkan 1
- Negoisasi
II LINGKUNGAN FISIK
1. Tanah (diatas muka air tanah) 5 10
- Harga kelulusan < 104 cm/det
- Harga kelulusan 104cm/det 106 7
cm/det
- Harga kelulusan > 106 cm/det Tolak 3
(kecuali ada masukan teknologi)
2. Air Tanah 5
- 10 m dengan kelulusan < 104 cm/det 10
- < 10 m dengan kelulusan < 104 cm/det 8
- 10 m dengan kelulusan < 104cm/det 3
106 cm/det
- < 10 m dengan kelulusan< 104cm/det 1
106 cm/det
Sistem aliran Tanah 3
3. - Discharge area lokal 10
- Recharge area dan discharge area 5
lokal 1
- Recharge area lokal dan regional
Kaitan dengan pemafaatan lahan 3
4. - Kemungkinan pemanfaatan rendah 10
dengan hidrolis
- Diproyeksikan untuk dimanfaatkan 5
c. Studi Literatur
Kegiatan pada tahap ini dilakukan dengan cara pengumpulan data dan
referensi dari literatur, hasil penelitian, dan studi kasus serta teori-teori
yang mendukung rencana keberadaan suatu TPA yang meliputi aspek
geologi lingkungan, teknologi pengolahan sampah, maupun studi lain
yang terkait dengan sistem pengelolaan sampah yang relevan dan
dapat diterapkan di Kabupaten Pasuruan. Perlu dilakukan juga
review kebijakan pemerintah di bidang persampahan baik nasional,
regional, maupun lokal.
Data-data yang diperoleh pada tahap Pendataan dan Identifikasi ini antara
lain :
- Kondisi dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi
pembangunan TPA Sampah (jumlah & kepadatan penduduk,
kesejahteraan, tingkat pendapatan, kesehatan, jenis pekerjaan).
- Kondisi dan karakteristik fisik lingkungan dan lahan.
- Kondisi dan karakteristik tanah (topografi, geologi, struktur tanah,
daya dukung, dll).
- Kondisi hidrologi dan biologi di lokasi pembangunan TPA Sampah.
- Kondisi fasilitas, sarana, dan prasarana lingkungan.
Keseluruhan hasil pendataan dan identifikasi diolah dan diklasifikasikan
secara sistematis sehingga data tersebut siap dimanfaatkan untuk analisa
proses dan perencanaan.
Pada tahap ini dilakukan proses analisa dan rencana terhadap hasil-
hasil pendataan dan identifikasi yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya. Data yang telah diperoleh dari hasil pendataan dan identifikasi
akan dikaji dan dianalisa serta diteliti tingkat validitasnya. Data yang kurang
lengkap harus dilengkapi substansinya sehingga data tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai dasar proses perencanaan. Sebelum penyelesaian
tahap akhir, laporan rencana (draft) ini akan dibahas dalam seminar (diskusi
terbatas) yang melibatkan kalangan Pemerintah, perwakilan masyarakat,
unsur pakar, dan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan dan
profesi yang terkait, serta diskusi dan pembahasan bersama Tim Teknis, Tim
Pengkajian Investasi dan/atau Tim Appraisal untuk meneliti dan
mengevaluasi (appraisal) hasil Studi Kelayakan tersebut sehingga hasil studi
kelayakan ini benar-benar memenuhi ketentuan sebagai dokumen Studi
Kelayakan yang berkualitas. Selanjutnya apabila dalam proses penelitian
dan evaluasi oleh Tim Pengkajian Investasi dan/atau Tim Appraisal ini
terdapat kesalahan atau kekurangan maka konsultan wajib melakukan
penyempurnaan.
Berdasarkan hasil masukan yang diperoleh pada saat
lokakarya/diskusi tersebut, selanjutnya dilakukan penyempurnaan terhadap
draft laporan rencana untuk dijadikan laporan rencana.
Proses analisa dilakukan melalui kegiatan kompilasi dan analisa
terhadap hasil pendataan dan identifikasi. Analisa yang dilakukan antara
lain:
- Analisa spatial (rencana tata ruang),
- Analisa tapak,
b. Aspek ekologis/lingkungan,
- Kajian terhadap komponen biologis meliputi biota darat, flora, dan
fauna di lokasi rencana TPA baru.
- Kajian terhadap langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan jika
terjadi perubahan pada komponen biologis akibat pembangunan TPA
baru.
- Kajian terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak (air,
tanah, dan udara).
- Kajian terhadap upaya-upaya pencegahan pencemaran
lingkungan sehubungan dengan letak lokasi rencana yang berada
cukup dekat dengan wilayah pantai.
c. Aspek manajemen,
- Manajemen dalam masa pembangunan proyek, antara lain meliputi
identifikasi pelaksana pembangunan TPA baru, pelaksana studi
masing-masing aspek: teknis, manajemen, keuangan dan sebagainya.
- Manajemen dalam operasional TPA.
d. Aspek keuangan,
- Taksiran biaya pembangunan TPA.
- Taksiran biaya operasional dan pemeliharaan TPA.
- Penyesuaian kelayakan keuangan (Financial Feasibility Justification)
melalui indikator pengendalian investasi dan indikator keuangan lain
yang dianggap perlu.
- Kajian terhadap Opportunity Cost.
- Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan
proyeksi sumber dan penggunaan dana.
e. Aspek sosial-ekonomi,
- Kajian demografi masyarakat Surabaya pada umumnya dan
masyarakat sekitar lokasi rencana TPA baru.
- Kajian perekonomian masyarakat Sukorejo pada umumnya dan
masyarakat sekitar lokasi rencana TPA baru.
- Pengaruh pembangunan TPA baru terhadap kehidupan masyarakat
sekitar lokasi rencana TPA baru.
- Justifikasi sosial-ekonomi terhadap kemungkinan kesesuaian
penyediaan pelayanan dengan kebutuhan masyarakat.
f. Aspek hukum,
- Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan
sumber dana yang berupa pinjaman.
- Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.