I. PENDAHULUAN
Kota Surakarta saat ini memiliki 6 lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, yaitu TPU Pracimaloyo, Bonoloyo,
Purwoloyo, Untoroloyo, Daksinoloyo, dan Astana Bibis Luhur, hanya saja secara wilayah TPU
Pracimaloyo dan Daksinoloyo berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Regulasi TPU diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk
Keperluan Tempat Pemakaman dan Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 10 Tahun 2011
tentang Pemakaman. TPU yang didikelola oleh Pemerintah Kota Surakarta kondisi eksisting
banyak yang tidak beraturan dan sarana pendukungnya kurang memadai. Untuk pengelolaan
TPU agar sesuai dengan ketentuan dimaksud diperlukan sarana dan prasarana yang memadai
baik pengaturan tata letak (eksisiting), drainase dan pengamanannya.
TPU selain berfungsi sebagai tempat pemakaman dapat berfungsi pula untuk mendukung
Ruang Terbuka Hijau (RTH), namun fungsi TPU sebagai RTH kota belum efektif
pemanfaatannya. Image TPU yang belum tertata dan masih banyaknya petak makam dengan
perkerasan belum dapat mendukung tercapainya fungsi RTH dalam memberikan pelayanan
dan fungsi yang baik bagi masyarakat.
Prasarana dan sarana umum berperan sebagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat luas.
Penyediaannya dilakukan secara serentak atau massal (tidak secara per individu). Tingkat
pemenuhan kebutuhan fasilitas tersebut menjadi ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat.
Penyediaan prasarana dan sarana umum merupakan tanggung jawab pemerintah karena
menyangkut hajat hidup orang banyak, baik untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari
maupun kebutuhan sekunder.
Oleh karena itu diperlukan suatu prinsip penataan prasarana dan sarana TPU sesuai
kebutuhan dan standar pelayanan minimal serta dapat digunakan sebagai tempat pemakaman
dan RTH kota sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu yang perlu ditata dan
dikembangkan dengan standar pelayanan minimal adalah TPU Purwoloyo. Dalam rangka
penataan dan pengelolaan TPU Purwoloyo, maka perlu dilakukan penyusunan Kajian Sarana
dan Prasarana Tempat Pemakaman Umum Purwoloyo.
Halaman 1
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pemenuhan dari ketersediaan jenis
sarana prasarana TPU Purwoloyo yang memerlukan penyediaan dan yang memerlukan
peningkatan (ketersediaannya kurang memenuhi kebutuhan berdasarkan standar dan
penilaian penghuni)
I.2. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen Kajian Sarana Dan Prasarana TPU
Purwoloyo Kota Surakarta untuk pengembangan / pembangunan sarana dan prasarana TPU
Purwoloyo yang memadai dan representatif. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian ini antara lain:
1. Mengidentifikasi jenis, kondisi fisik, dan jumlah sarana dan prasarana di TPU Purwoloyo
2. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan sarana prasarana TPU Purwoloyo
3. Menganalisis kesesuaian ketersediaan kualitas dan kuantitas sarana prasarana TPU
Purwoloyo berdasarkan standar
4. Menganalisis tingkat pemenuhan ketersediaan sarana prasarana TPU Purwoloyo
Halaman 2
1. Penyelenggaraan rapat koordinasi awal kegiatan untuk melakukan koordinasi
dengan pemberi kerja;
2. Pengumpulan data dan informasi awal, melakukan kajian literatur serta data,
dokumen perencanaan, kebijakan dan peraturan terkait pemakaman
3. Mengkaji : kondisi eksisting TPU Purwoloyo, kebutuhan sarana dan prasarana TPU,
pengamanan aset lahan TPU dan penataan serta fungsi strategis TPU Purwoloyo
4. Pengumpulan data, yang dilakukan melalui kegiatan:
a. Pemetaan kondisi eksisting TPU Purwoloyo di Kota Surakarta
b. Identifikasi secara rinci permasalahan sarana dan prasarana TPU Purwoloyo.
5. Melakukan identifikasi kondisi saat ini eksisting sarana dan prasarana TPU
Purwoloyo dengan teknologi pemotretan sebagai aplikasi dari penginderaan jauh.
a. Melakukan analisis terhadap hasil pendataan/identifikasi sehingga
menghasilkan aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk konsep dalam rangka penyusunan kajian Master Plan
sarana prasarna TPU Purwoloyo.
b. Melakukan analisis kebutuhan sarana prasarana penunjang
c. Menyusun konsep tata letak sarana dan prasarana TPU Purwoloyo;
d. Merekomendasikan alternative kebutuhan sarana prasarana TPU Purwoloyo
dengan memperhatikan semua aspek dan kondisi lapangan;
VII.TAHAP KEGIATAN
A. Kegiatan Persiapan.
Persiapan awal berupa mempersiapkan data-data yang di butuhkan terkait dengan
Penyusunan Kajian Sarana Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota Surakarta.
Persiapan instrumen survey berupa:
Persiapan daftar data/inventarisasi dan informasi yang diperlukan untuk Kajian Sarana
Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota Surakarta.
Persiapan bahan-bahan referensi yang dijadikan sebagai acuan untuk penyusunan
analisis yang berupa: Peraturan Perundang-undangan (UU, PP, Permendagri,
Peraturan Bupati Kota Surakarta, Peraturan Daerah Kota Surakarta yang berkaitan
dengan Penyusunan Kajian Sarana Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota
Surakarta.
Penyusunan daftar pertanyaan
Halaman 3
primer, yaitu data atau informasi yang didapat langsung dari lapangan. Teknik untuk
mendapatkan data tersebut adalah dengan observasi, pengukuran, perhitungan serta
wawancara. Kegiatan ini terutama bertujuan untuk memperoleh gambaran keadaan
yang spesifik di wilayah studi.
2. Survey Sekunder
Survey sekunder ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang bersifat
sekunder, yaitu data-data yang dihasilkan atau dikumpulkan oleh dinas-dinas maupun
instansi sektoral yang terkait.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, questioner
maupun dengan mereproduksi dari data yang ada.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data untuk kegiatan
penyusunan Kajian Sarana Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota Surakarta. ini
adalah:
Data dan informasi dapat diperoleh dari pemangku kepentingan seperti instansi
pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga penelitian
Data dan informasi dapat berupa data sekunder maupun primer
Verifikasi data dan informasi perlu dilakukan untuk menjamin keabsahannya
Informasi sekunder dapat digabungkan dengan data primer yang dikumpulkan
melalui diskusi dengan masyarakat lokal yang memahami wilayah studi, misalnya
dengan cara observasi lapangan, wawancara langsung, diskusi dengan
stakeholder atau diskusi kelompok terfokus (FGD) dan survey.
D. Kegiatan Penyusunan.
Setelah melalui proses persiapan, pendataan/identifikasi dan survei dan pengolahan data
serta analisis, selanjutnya adalah tahapan Penyusunan Kajian Sarana Prasarana Pemakaman
(TPU Purwoloyo) Kota Surakarta. Adapun keluaran atau output adalah Buku Penyusunan
Kajian Sarana Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota Surakarta.
Halaman 4
IX. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
A. Pendekatan Pekerjaan
Penelitian “Kajian Sarana Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota Surakarta” bertujuan
untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan tingkat pemenuhan
ketersediaan kuantitas dan kualitas sarana prasarana, selanjutnya agar dapat diketahui
prioritas ketersediaan dan prioritas penanganannya dari kriteria yang kurang memenuhi
berdasarkan standar dan penilaian. Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
melalui penilaian sarana prasarana, dan menggunakan standar pelayanan minimal sebagai
pembanding dalam lingkup ketersediaan sarana prasarananya, dan komparasi atau
perbandingan dari kedua pendekatan tersebut.
B. Teknik Analisis
Analisis deskriptif adalah analisis yang secara cermat mengamati suatu fenomena tertentu,
dimana peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan
pengujian hipotesa (Singarimbun, 1978:4). Selanjutnya, berdasarkan jenis permasalahan
yang diteliti, penelitian deskriptif ini kemudian masuk kedalam jenis penelitian survei.
Penelitian survei merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
fenomena yang ada serta mencari keterangan secara faktual, dimana penelitian dilakukan
pada saat yang bersamaan terhadap sejumlah individu, baik secara sensus maupun
menggunakan sampel (Nazir, 1988:65). Analisis ini diperlukan untuk menggambarkan
fenomena yang terjadi diwilayah studi dan kondisi fisik sarana dan prasarana eksisting yang
ada dilokasi studi.
Analisis naratif berguna untuk menerangkan data yang berupa angka dalam bentuk naratif
agar mendapatkan gambaran secara lebih mendalam. Analisis ini dapat lebih mengungkapkan
fenomena lain yang ada selain dari angka-angka tersebut. Pada analisis ini dapat dijabarkan
mengenai identifikasi kondisi sarana dan prasarana yang ada dilokasi studi dalam jumlah
satuannya, atau kualitas dan kuantitas.
Analisis pembobotan digunakan untuk memberikan nilai terhadap variabel yang telah
Halaman 5
ditentukan. Metode ini digunakan dalam analisis penilaian TPU Purwoloyo terhadap
ketersediaan kuantitas dan kualitas sarana prasarananya.
X. JADWAL
No Kegiatan 1 2 3
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
XI. SUMBER PEMBIAYAAN
Penyusunan Kajian Sarana Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota Surakarta Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam Puluh Juta Rupiah)
XIII. PELAPORAN
Pelaporan sebagai keseluruhan keluaran dari Penyusunan Kajian Sarana Prasarana
Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota Surakarta adalah :
1. Laporan Pendahuluan (ukuran A4)
Laporan pendahuluan sebanyak 5 buku, berisi tentang
a. Pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja;
b. Rencana pencapaian sasaran, mencakup jadwal kerja, target/sasaran dan alokasi
tenaga ahli;
c. Metodologi pekerjaan penyusunan kegiatan;
d. Rencana survey;
e. Kompilasi / penyajian data-data sementara yang didapat.
Materi laporan pendahuluan dibahas dalam forum diskusi bersama tim teknis dan
stakeholder terkait.
2. Laporan Antara (ukuran A4)
Laporan antara sebanyak 5 buku, memuat:
a. Hasil pengumpulan data/informasi terkait sarana dan prasarana TPU Purwoloyo di
Kota Surakarta
b. Hasil pemetaan kondisi eksisting
c. Hasil identifikasi dan kajian terhadap TPU dan sarana prasarana penunjangnya
d. Melakukan analisis kebutuhan sarana prasarana penunjang
e. Hasil identifikasi dan kajian terhadap kondisi eksisting TPU
f. Hasil identifikasi dan pemetaan potensi dan masalah terkait pengelolaan TPU
g. Rumusan konsep perencanaan pengembangan / pembangunan / penyediaan sarana
prasarana TPU
Materi laporan antara dibahas dalam forum diskusi bersama tim teknis dan stakeholder
terkait.
3. Laporan Akhir (ukuran A4)
Laporan akhir sebanyak 15 buku, memuat:
Halaman 6
a. Rencana pengembangan/pembangunan/penyediaan sarana dan prasarana TPU
Purwoloyo
b. Rencana program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang;
c. Rencana aksi program pengembangan/ pembangunan/ penyediaan/ pengelolaan
pemakaman umum serta rencana pembiayaan pembangunan sistem jaringan
d. Pemetaan detail pengembangan TPU Purwoloyo Kota Surakarta
e. Rencana kelembagaan dan pembiayaan TPU Purwoloyo
f. Hasil Pemotretan TPU Purwoloyo Kota Surakarta dan sarana prasarana penunjang
dengan menggunakan Drone /foto satelit
Materi laporan akhir dibahas dalam forum diskusi bersama tim teknis dan stakeholder
terkait.
4. Ringkasan Eksekutif (ukuran A4)
Berisi ringkasan dokumen Kajian Sarana Prasarana Pemakaman (TPU Purwoloyo) Kota
Surakarta sebanyak 15 buku maksimal 30 halaman.
5. Album Peta
Peta existing kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Purwoloyo di Kota Surakarta,
serta rencana ke depan yang direkomendasikan dalam analisis kajian sarana prasarana
pemakaman (tpu purwoloyo) Kota Surakarta dan peta-peta lainnya yang berkaitan
dengan pengembangan sarana dan prasarana sebanyak 5 eksemplar berwarna dengan
skala peta 1 : 2.000.
6. CD
CD berisi laporan Pendahuluan, Antara, Akhir, Ringkasan Eksekutif, Aplikasi Pendataan,
Metadata Spasial dengan jumlah sebanyak 15 keping.
7. Hardisk Eksternal
Hardisk Eksternal berisi laporan Pendahuluan, Antara, Akhir, Ringkasan Eksekutif, Aplikasi
Pendataan, Metadata Spasial dengan jumlah sebanyak 1 buah.
8. Banner
Banner desain detail tapak TPU Purwoloyo Kota Surakarta sebanyak 6 buah dengan
ukuran A0.
XIV. KELUARAN YANG DIHASILKAN
Keluaran yang dihasilkan adalah :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup
(lingkup wilayah, materi dan substansi), definisi operasional, serta sistematika penyusunan
laporan akhir.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini menguraikan tentang kajian literatur terkait dengan pemakaman umum beserta
dengan kajian kebijakan pembangunan yang ada di Kota Surakarta.
BAB III Identifikasi Potensi Dan Permasalahan Sarana Prasarana TPU Purwoloyo
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum wilayah perencanaan, kondisi TPU Purwoloyo
dan sarana prasarana penunjangnya, meta data pendataan pemakaman umum, kondisi sosial
ekonomi budaya, kondisi kelembagaan dan keuangan, pemetaan potensi dan masalah.
Halaman 7
BAB IV Penyusunan Kajian Kebutuhan Sarana Prasrana TPU Purwoloyo
Bab ini menguraikan tentang skenario pengembangan/ pembangunan/ penyediaan/
pengelolaan sarana dan prasarana TPU Purwoloyo di Kota Surakarta.
BAB V Rekomendasi (Kesimpulan Dan Saran)
Bab ini menguraikan tentang Rekomendasi pengembangan/pembangunan sarana dan
prasarana TPU Purwoloyo di Kota Surakarta.
XVII. PERSONIL
A. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga
perencana yang memenuhi kebutuhan pekerjaan, baik ditinjau dari lingkup (besar)
pekerjaan maupun tingkat kekomplekan pekerjaan. Tenaga Ahli yang akan ditugaskan
dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi perencana harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut
Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi oleh instansi yang berwenang atau yang lulus Ujian Negara, atau
perguruan tinggi luar negeri yang ijasahnya telah disyahkan/diakui oleh instansi
pemerintah yang berwenang di bidang pendidikan tinggi. Mempunyai pengalaman
di bidangnya sesuai dengan referensi pengalaman kerja yang dituangkan dalam
daftar riwayat hidup yang harus ditulis dengan teliti dan benar, ditandatangani
yang bersangkutan.
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian kewajiban
pajak.
Mempunyai pengalaman di bidangnya (dinyatakan atau ditulis dalam Daftar
Halaman 8
Riwayat Hidup).
B. Pegawai Negeri, BI, BHMN/BUMD dilarang menjadi penyedia barang/jasa, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan negara/BI/BHMN/BUMN/BUMD.
C. Dalam pelaksanaan Tenaga Ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah :
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kebutuhan kegiatan , baik jumlah dan keahliannya ditinjau dari
lingkup (besar) pekerjaan maupun tingkat kekomplekan pekerjaan
Jika tenaga yang disediakan dinilai tidak mampu, maka pemimpin kegiatan berhak
minta ganti dengan tenaga ahli lain yang lebih mampu, disertai curiculum vitae
Tenaga Ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Merupakan ahli arsitektur / urban design dengan latar belakang pendidikan
sekurang – kurangnya Strata 2 (S2) Arsitektur/Urban Design/Perencanaan
Wilayah dan Kota dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi
Jurusan Teknik Arsitektur/Planologi lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta dengan pengalaman kerja profesional di
bidangnya minimal 5 (lima) tahun, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
Perencanaan Wilayah dan Kota setingkat Madya.
2. Tenaga Ahli Sipil
Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Sipil lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dengan pengalaman kerja
profesional di bidangnya minimal 5 (lima) tahun, memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) Teknik Bangunan Gedung setingkat muda.
3. Tenaga Ahli Sosial Budaya
Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Sosiologi lulusan universitas atau
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dengan pengalaman
kerja profesional di bidangnya minimal 5 (lima) tahun
4. Tenaga Ahli Data Base
Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Informatika lulusan universitas
atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dengan pengalaman
kerja profesional di bidangnya minimal 5 (lima) tahun.
5. Tenaga Ahli Geografi
Ahli Geografi S1 diutamakan jurusan Penginderaan Jarak Jauh, Pengalaman
minimal 5 tahun. Ahli Geografi bertugas membantu menyelesaikan kebutuhan
perpetaan dalam rangka Penyusunan Kajian Sarana Prasarana Pemakaman
(TPU Purwoloyo) Kota Surakarta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Geodesi
setingkat muda.
Halaman 9
6. Tenaga Pendukung Lainnya:
Drafter
Drafter disyaratkan minimal lulusan D3 Teknik dengan pengalaman
minimal 3 tahun.
Surveyor
Tenaga Pengukuran disyaratkan lulusan SMU/Sederajat dengan
pengalaman minimal 3 tahun
Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi disyaratkan minimal lulusan SMU/Sederajat dengan
pengalaman minimal 3 tahun dan menguasai administrasi perkantoran.
Halaman 10