Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SATKER/ OPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN


PA : SAMSURI, S.Sos., M.M
NAMA PPK : LUKMAN FARID, S.Hut., M.T
NAMA PPTK : DARYONO, S.P
PROGRAM : PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
KEGIATAN : PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TPST KAMPUNG MANDING,
KELURAHAN SRAGEN KULON, KECAMATAN
SRAGEN
LOKASI : KAMPUNG MANDING, KELURAHAN SRAGEN
KULON, KECAMATAN SRAGEN

APBD PERUBAHAN
TAHUN ANGGARAN 2020
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TPST KAMPUNG MANDING,
KELURAHAN SRAGEN KULON, KECAMATAN SRAGEN

1.
LATAR BELAKANG
:
Berdasarkan Permen PU No. 3 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan prasarana
dan sarana persampahan dalam penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga, menekankan bahwa pengurangan sampah mulai dari sumber merupakan tanggung
jawab dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Kondisi yang ada saat ini, pemilahan
dan pengurangan sampah sejak dari sumbernya (rumah tangga) masih kurang memadai, sehingga
berbagai gerakan perlu ditingkatkan melalui peranan tokoh masyarakat, Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) ataupun Pemerintah..
Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) merupakan pola
pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran
aktif pemerintah dan masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, termasuk untuk
masyarakat berpenghasilan rendah dan/atau yang tinggal di permukiman yang padat dan kumuh.
Penanganan sampah dengan pendekatan infrastruktur TPST lebih menekankan kepada cara
pengurangan, pemanfaatan dan pengolahan sejak dari sumbernya pada skala komunal (area
permukiman, area komersial, area perkantoran, area pendidikan, area wisata, dan lainlain).
Penyelenggaraan TPST diarahkan kepada konsep Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan
kembali) dan Recycle (daur ulang), yang dilakukan untuk melayani suatu kelompok masyarakat
(termasuk di kawasan masyarakat berpenghasilan rendah) yang melayani minimal 200 rumah atau
Kepala Keluarga.
Konsep utam a pengolahan sam pah pada TPST adalah untuk m engurangi kuantitas
dan/atau mem perbaiki karakteristik sam pah, yang akan diolah seca ra lebih lanjut di
Tem pat Pemrosesan Akhir (TPA) sam pah. TPST diharapkan be rperan dalam m enjam in
kebutuhan lahan yang sem akin kritis untuk penyediaan TPA sam pah di pe rkotaan. Hal ini
sejalan dengan kebijakan nasional, untuk m eletakkan TPA sampah pada hirarki
terbawah, sehingga mem inim alisi residu saja untuk diurug dalam TPA sam pah.

2.
MAKSUD DAN TUJUAN
:
a. Maksud :
1. Sebagai upaya untuk mengubah paradigma masyarakat dalam menangani sampah dari
kumpul - angkut -- buang menjadi pilah - olah -- berkah;
2. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
3. Meningkatkan kebersihan lingkungan;
4. Melindungi kualitas air sungai dari penumpukan sampah dan mengurangi beban
pencemaran badan air (sungai, danau, dan lainlain);
5. Melindungi kualitas udara dari polusi pembakaran sampah;
6. Melindungi kualitas tanah dari pencemaran akibat aktivitas penimbunan sampah.
7. Memperpanjang umur teknis TPA sampah.
b. Tujuan :
Terbangunnya Bangunan TPST yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis.

3.
TARGET/ SASARAN
:
Tersedianya Bangunan TPST pengelolaan sampah yang berkualitas, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
air dan lingkungan untuk mendukung kegiatan 3R di wilayah Kampung Manding, Kelurahan
Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.

4.
NAMA ORGANISASI
PENGADAAN BARANG

:
Nama organisasi yang menyelenggarakan/ melaksanakan pengadaan barang :

a. K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Sragen


b. Satker/SKPD : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen
c. PA : SAMSURI, S.Sos.,M.M
c. PPK : LUKMAN FARID, S.Hut., M.T
d. PPTK : DARYONO, S.P

5.
SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
:
a. Sumber Dana :
APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020
b. -Perkiraan biaya yang diperlukan :
Rp.1.000.000,000- satu paket
(Satu miliar rupiah).

6.
JANGKA WAKTU PELAKSANAN PEKERJAAN

:
50 (Lima puluh) hari kalender pelaksanaan pekerjaan dan
180 (Seratus delapan puluh) hari kalender masa pemeliharaan
7.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

a. Ruang Lingkup Pengadaan :


Pekerjaan Konstruksi Gedung

b. Lokasi Kegiatan :
Kampung Cantel Kulon RT 02 RW 23 , Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen,
Kabupaten Sragen.
Tenaga Teknis yang dibutuhkan untuk kegiatan ini :
No Jabatan Jumlah Kualifikasi Pengalaman
c. Data Dasar :
1 Pelaksana 1 orang SKT TS.027 Minimal 3 Dokumen
Tukang tahun
Konstruksi Baja perencanaan teknis
dan Plat Pembuatan TPST
2 Petugas K3 1 orang Memiliki - ini adalah:
Sertifikat
Pelatihan K3  Gambar Rencana
Konstruksi Teknis
 Rencana Kerja
Dan Syarat
 Rencana Anggaran Biaya
 Metode pelaksanaan yang diajukan penyedia jasa pelaksana konstruksi

8.
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

Spesifikasi Teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:


- Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;
- Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan;
- Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
- Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan;
- Ketentuan gambar kerja harus lengkap dan jelas;
- Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran;
- Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi;
- Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
- Dll yang diperlukan.

9.
PERALATAN

Peralatan dengan melampirkan :


Bukti kepemilikan : Milik sendiri, Sewa beli atau Sewa.
Peralatan yang digunakan :
1. Dump truck/ Pick Up, jumlah 2 unit
2. Beton Molen, jumlah 2 unit
3. Schafolding, jumlah 200 set
4. Tangki Air, jumlah 1 buah
5. Pompa Air, jumlah 1 buah
6. Theodolit, jumlah 1 buah
7. Stamper, jumlah 1 buah
8. Genset, jumlah 1 unit
10.
TENAGA TEKNIS
:

11.
KUALIFIKASI

1) Memiliki Surat Izin sesuai peraturan perundang-undangan dan bidang pekerjaan yang diadakan;
a. Surat Izin :
- SIUJK (Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi) Bidang Bangunan Sipil;
- SBU (Sertifikat Badan Usaha) Kualifikasi Kecil BG 004 Jasa Pelaksana Konstruksi Komersial
atau SI 002 Bidang Bangunan Sipil Sub Bidang Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pengolahan
Air Minum dan Air Limbah serta Bangunan Pengolahan Sampah.
12.
KELUARAN/ PRODUK YANG DIHASILKAN

Produk yang dihasilkan adalah :


a. Bangunan kontruksi sesuai rencana anggaran biaya dan perubahannya
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
 Tenaga kerja
 Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
 Alat-alat
 Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
 Waktu pelaksanaan pekerjaan
 Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk angsuran pembayaran
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah kurang.
f. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing) dan manual peralatan-peralatan.
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan jadwal pelaksanaan (time schedule).

13.
PRA – RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

a. KEBIJAKAN K3
Bahwa dalam rangka mewujudkan tertib penyelanggaran pekerjaan konstruksi,
penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi. Bahwa agar
penyelenggara keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dapat terselenggara secara optimal, maka
diperlukan suatu pedoman pembinaan dan pengendalian sistem keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat kegiatan kontruksi Bidang Pekerjaan Umum.
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu menetapkan Peraturan Menteri
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum.

b.PERENCANAAN K3
Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
NO JENIS/TYPE IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA PENGENDALIAN
PEKERJAAN DAN RESIKO (K3) RESIKO K3

1 Galian Biasa Jenis Bahaya dan Resiko 14.


a. Tertimbun longsoran → LAIN - LAIN
Luka berat
b. Terjatuh ke lubang
galian → Luka berat a. Semua bahan yang
2 Urugan Pasir Jenis Bahaya dan Resiko akan dipergunakan
Mata kerkena pasir → dan didatangkan
Luka berat harus sesuai dengan
3 Urugan Tanah Jenis Bahaya dan Resiko bestek serta harus
Kembali Kendaraan terperosok →
Luka berat mendapatkan ijin
4 Pekerjaan Beton Jenis Bahaya dan Resiko Direksi / Pengawas
a. Kulit terluka karena lapangan.
beton → Luka berat b. Penggunaan bahan-
b. Mata tersiram air bahan yang tidak
semen → Luka berat
sesuai dengan
5 Pekerjaan Pembesian Jenis Bahaya dan Resiko syarat-syarat yang
a. Tertusuk baja tulangan →
Luka berat tercantum dalam
b. Terjepit baja tulangan → dokumen ini akan
Luka berat ditolak atau
6 Pekerjaan Begesting Jenis Bahaya dan Resiko dikeluarkan dari
a. Tertusuk paku → Luka
lokasi atas perintah
berat
b. Terjepit kayu begesting → Pejabat Pembuat
Luka berat Komitmen /
c. Terjatuh dari begesting → Pengawas Lapangan
Luka berat
c. Apabila terjadi
7 Pekerjaan Pasang Jenis Bahaya dan Resiko
Batu Kali a. Tertimpa Batu Belah → keraguan akan mutu
Luka berat bahan yang
b. Mata terkena adukan → didatangkan
Luka berat kemudian pengawas
8 Pekerjaan Pasang Jenis Bahaya dan Resiko lapangan meminta
Batu Bata a. Tertimpa Batu Bata → pemeriksaan pada
Luka berat laboratorium bahan
b. Mata terkena adukan → bangunan, maka
Luka berat
biaya yang timbul
9 Pekerjaan Plesteran Jenis Bahaya dan Resiko
Mata terkena adukan → Luka menjadi
berat tanggungjawab
10 Acian Jenis Bahaya dan Resiko penyedia jasa.
Mata terkena semen → Luka d. Apabila terdapat
berat jenis pekerjaan
yang belum diuraikan dalam dokumen ini maka akan di betulkan dalam Berita Acara
Aanwijizing (Aanvoeling).
e. Apabila ada perubahan antara Spesifikasi teknis dan Gambar, antara skala kecil dengan skala
besar maka akan diselesaikan bersama dalam rapat.
f. Apabila ada kekurangan atau kelengkapan maka diselesaikan bersama dalam rapat berkala.
g. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan kepada pemilik pekerjaan (suatu pernyataan
tertulis) bahwa pekerjaan telah selesai dan system akan berjalan dengan baik, jaminan
pekerjaan adalah selama 6 bulan sejak tanggal penyerahan yang pertama. Selama masa
pemeliharaan, kerusakan yang terjadi harus diperbaiki dan menjadi beban penyedia jasa
kontruksi.
h. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan 1 set ‘As Built Drawing‘ yang dibuat atas biaya
penyedia jasa kontruksi.

Sragen, 8 September 2020

Menyetujui, Kabid. Pengelolaan Sampah Lingkungan Hidup


Pengguna Anggaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

SAMSURI, S.Sos., MM LUKMAN FARID S.Hut., MT


NIP. 19660212 1986071001 NIP. 19710426 199903 1 008
DATA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KAB. SRAGEN

NAMA : LUKMAN FARID, S.Hut., M.T


NIP : 19710426 199903 1 008
JABATAN : KEPALA BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
EMAIL : lukman.farid@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai