Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN AKHIR

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

1.1 Umum
Manusia dari semula telah menyadari pentingnya air baik bagi dirinya dan
lingkungan. Ahli filsafat terdahulu memandang air sebagai salah satu dari empat elemen dasar
(api, bumi, udara dan air). Air merupakan unsur utama bagi kehidupan manusia. Semua
kegiatan manusia dari kebutuhan pangan hingga kegiatan industry memerlukan air dengan
jumlah yang cukup dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan. Bagi masyarakat Indonesia,
Negara menjamin akan ketersediaan air paling tidak unutk keperluan sehari-hari. Hal ini sesuai
dengan pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang
berbunyi:
“Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal
sehari-hari guna untuk memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif.”

1.2 Air Untuk Berbagai Keperluan


Air merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar bagi kehidupan manusia.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan air ikut pula meningkat,
sementara itu ketersediaan air terbatas. Bahkan akibat perlakuan manusia yang kurang baik
dalam menjaga kelangsungan sumber-sumber air menyebabkan tingkat ketersediaan sumber
daya iar menurun. Di beberapa tempat, pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan masalah
yang tidak mudah penyelesaiannya. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan air yang terbatas
serta kebutuhan biaya dan teknologi pengolahan air sebelum dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk berbagai keperluan.
Air seharusnya diperlakukan sebagai bahan yang sangat bernilai dan dimanfaatkan
secara bijak serta dijaga agar tidak tercemar. Dalam kehidupan modern ini, ketergantungan
manusia akan air makin dirasakan. Air, disamping bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
utama manusia untuk hidup, juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti
pertanian, perikanan, pembangkit listrik, transportasi, dan lain-lain.

II - 1
LAPORAN AKHIR

2. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN

2.1 Maksud Pekerjaan


Maksud dari pekerjaan JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN
PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED) ini adalah untuk menghasilkan Sistem
Air Bersih yang dikaji berdasarkan system perencanaan yang lebih luas dan handal serta
menjamin adanya upaya konservasi sumber daya air yang disusun melalui strategi
pengelolaan Sumber Daya Air dan berdasarkan asas pengelolaan Sumber Daya Air.

2.2 Tujuan Pekerjaan


Tujuan dari pekerjaan JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN
PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED) ini adalah untuk mendukung penyediaan
kebutuhan air bersih di Wilayah Tomohon Barat.

3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yang dimaksud dalam JASA KONSULTANSI PERENCANAAN
JARINGAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED) ini terletak di
Wilayah Kota Tomohon, lebih tepatnya berada di Kecamatan Tomohon Barat. Tersebar di 5
Kelurahan yaitu Kelurahan Woloan Satu, Kelurahan Woloan Barat, Kelurahan Woloan
Dua, Kelurahan Woloan Tiga dan Kelurahan Tara-Tara.

II - 2
LAPORAN AKHIR

URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

Bab tentang Pendekatan dan Metodologi “JASA KONSULTANSI PERENCANAAN


JARINGAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED)” ini
akan menampilkan :

a) Pendekatan Teknis dan Metodologi.


Dalam bab ini akan dijelaskan pemahaman konsultan terhadap tujuan proyek/kegiatan,
lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan, metodologi kerja dan uraian detil
mengenai keluaran, dimana konsultan akan mencermati permasalahan yang akan
dicarikan jalan keluar atau solusinya, dan menjelaskan pendekatan teknis yang akan
diadopsi untuk menyelesaikan permasalahan. Selanjutnya akan memaparkan metodologi
yang diusulkan dan kesesuaian metodologi tersebut dengan pendekatan yang digunakan.

b) Program Kerja
Dalam bab ini akan diusulkan kegiatan utama dari pelaksanaan pekerjaan, substansinya
dan jangka waktu, pentahapan dan keterkaitannya, target dan sasaran, dan tanggal jatuh
tempo penyerahan laporan-laporan. Program kerja yang diusulkan diharapkan konsisten
dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan menunjukkan pemahaman terhadap
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam
rencana kerja. Program kerja ini akan selalu konsisten dengan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan.

c) Organisasi dan Personil


Dalam bab ini akan diusulkan struktur dan komposisi tim. Peserta harus menyusun
bidang-bidang pokok dari pekerjaan, tenaga ahli inti sebagai penanggung jawab, dan
tenaga pendukung.

II - 3
LAPORAN AKHIR

II.A PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

Pemahaman Terhadap Maksud dan Tujuan Kegiatan


Menurut KAK kegiatan “JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN PRASARANA
AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED)”, maksud kegiatan ini adalah tersedianya Sistim
Jaringan dan Penyediaan Air Minum di 5 (Lima) Lokasi Perencanaan sehingga ketersediaan
air minum di Wilayah Tomohon Barat bisa memadai dan merata sehingga kehidupan
masyarakat akan lebih sejahtera.
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang berfungsi sebagai petunjuk bagi Konsultan
Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau
diperhatikan dan diinterpretasikan dalam pelaksanaan tugas. Dengan penugasan ini diharapkan
Konsultan Perencana dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang dimaksud.
Adapun secara garis besar kegiatan “JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN
PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED)”, meliputi :
a) Penyusunan Rencana, yaitu membuat :
 Mempelajari kerangka acuan kerja (KAK) dan menyusun rencana kerja ;
 Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan secara lebih mendetail ;
 Penyusunan keterangan rinci mengenai metode pelaksanaan pekerjaan ;
 Pembuatan program kerja, meliputi : urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan, organisasi
pelaksanaan pekerjaan, penyediaan tenaga ahli dan penyediaan pelengkap kerja
(termasuk peralatan).
 Perkiraan/Estimasi biaya.
b) Penyusunan Rencana Detail, yaitu membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan
syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi, menyusun laporan akhir perencanaan.
c) Persiapan Pelelangan, yaitu membantu Pejabat Pembuat Komitmen di dalam menyusun
dokumen pelelangan, dan membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.

II - 4
LAPORAN AKHIR

d) Proses Pelelangan, yaitu membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia Pelelangan
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
e) Penyusunan petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
khususnya yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal - elektrikal bangunan
(bila ada).

Secara umum tanggung jawab konsultan, harus menjaga agar proyek memiliki :
a) Ketepatan waktu pelaksanaan pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran/ waktu yang telah ditetapkan.
b) Ketepatan biaya sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang ditetapkan.
c) Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar/ peraturan yang berlaku sehingga proyek
mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin serta memenuhi syarat teknis yang
dapat dipertanggung jawabkan.
d) Semua kesalahan pelaksanaan akibat dari kesalahan/ kelalaian pengawasan, menjadi
tanggung jawab konsultan Perencana.

Keluaran yang diharapkan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah Dokumen
Perencanaan Sistim Jaringan dan Penyediaan Air Minum di 5 (Lima) Lokasi Perencanaan
yang andal, serasi, selaras, dan harmoni dengan lingkungan yang siap untuk digunakan
sebagai dokumen pekerjaan pelaksanaan.

Pemahaman Terhadap Lingkup Jasa Konsultansi Yang Diperlukan


Menurut KAK kegiatan “JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN PRASARANA
AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED)”, pekerjaan ini akan mempunyai lingkup, antara lain :

A. Kegiatan Persiapan
Dalam tahap persiapan, dilakukan :
- Mempelajari kerangka acuan kerja (KAK) dan menyusun rencana kerja ;
- Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan secara lebih mendetail ;
- Penyusunan keterangan rinci mengenai metode pelaksanaan pekerjaan ;

II - 5
LAPORAN AKHIR

- Pembuatan program kerja, meliputi : urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan,


organisasi pelaksanaan pekerjaan, penyediaan tenaga ahli dan penyediaan
pelengkap kerja (termasuk peralatan).

B. Metode Pencairan Data


Dalam tahap ini, dilakukan :
- Penyusunan kebutuhan data ;
- Rencana Survey lapangan ;
- Penyusunan formulir-formulir yang diperlukan ;
- Persiapan personil pelaksana ;
- Peralatan penyelidikan dan penyelesaian pekerjaan administrasi dan sebagainya.

C. Pengumpulan/Inventarisasi Data dan Informasi


Pelaksanaan inventarisasi data dan informasi terkait dilakukan sebelum dan bersamaan
dengan saat dilakukan survey wilayah studi.
Pengumpulan data dalam tahap ini berupa pengumpulan data sekunder yang
meliputi :
a. Peta dasar, topografi, hidrologi, geohidrologi, morfologi, tata guna lahan, foto
kondisi eksisting
b. Data cuaca dan iklim;
c. Data kependudukan, sosioekonomi, kepadatan penduduk;
d. Kondisi eksisting sistem air minum;
e. Peraturan perundangan yang berlaku.

Pengumpulan data primer dari survei lapangan (survei yang dilaksanakan


adalah survey sesaat, dan bukan survei berkala yang dilaksanakan pada periode
tertentu)
a. Survei geomorfologi dan geohidrologi;
b. Survei hidrolika air permukaan;
c. Survei topografi;

II - 6
LAPORAN AKHIR

d. Penyelidikan tanah;
e. Survei lokasi sistem;
f. Survei ketersediaan bahan konstruksi;
g. Survei ketersediaan elektro mekanikal;
h. Survei ketersediaan bahan kimia;
i. Survei sumber daya energi;
j. Survei ketersediaan dan kemampuan kontraktor;
k. Survei harga satuan.

Adapun kriteria survey dalam perancangan teknis Sistem Penyediaan Air Minum
meliputi :
1. Survei Geomorfologi dan Geohidrologi, untuk mengetahui:
a. Kondisi morfologi daerah perencanaan;
b. Kondisi litologi daerah perencanaan;
c. Persediaan air tanah.
2. Survei Hidrolika Air Permukaan, untuk mengetahui:
a. Mendapatkan debit maksimum, debit minimum, debit rata-rata, debit andalan dan
debit penggelontoran;
b. Besarnya sedimentasi (sedimen transport);
c. Infiltrasi, evaporasi, limpasan (run off).
3. Survei Topografi, untuk mengetahui:
a. Beda tinggi dan jarak antara sumber dengan pelayanan;
b. Jalur pipa transmisi dan distribusi;
c. Potongan melintang jalur pipa;
d. Rencana tapak bangunan meliputi:
e. sumber daya air: bangunan penyadap (intake)
f. unit produksi: IPA
g. unit distribusi: reservoir
4. Survei Penyelidikan Tanah, untuk mengetahui:
a. Mengetahui karakteristik tanah;

II - 7
LAPORAN AKHIR

b. Mengetahui struktur tanah.


5. Survei ketersediaan bahan konstruksi, untuk mengetahui:
a. Ketersediaan bahan konstruksi di daerah perencanaan.
6. Survei ketersediaan bahan kimia:
a. Ketersediaan bahan kimia di daerah perencanaan.
7. Survei ketersediaan bahan elektro mekanikal:
a. Ketersediaan sumber elektro mekanikal.
8. Survei sumber daya energi, untuk mengetahui:
a. Ketersediaan sumber energi;
b. Pengadaan generator.

D. Analisa Data
Tahap ini diawali dengan kajian lokasi terpilih, kajian ketersediaan air dan kebutuhan
air, pembuatan gambar datail desain berikut desain note dengan mempertimbangkan
gambar detail desain berikut desain note.

E. Pelaksanaan Perencanaan Teknis Prasarana / Sarana Air Minum


Pelaksanaan perencanaan teknis Prasarana/Sarana Air Bersih harus meliputi komponen-
komponen dari unit-unit antara lain:
a. Perencanaan teknis unit air baku
b. Perencanaan teknis unit produksi
c. Perencanaan teknis unit distribusi
d. Perencanaan teknis unit pelayanan
e. Perencanaan teknis bangunan penunjang
f. Perencanaan teknis rinci bangunan pelengkap

F. Tahapan Penyusunan Dokumen Pengadaan Pemborongan


a. Rencana Anggaran Biaya / EE (Engineering Estimate)
b. Dokumen Pelelangan Umum.
c. Gambar Konstruksi untuk lelang

II - 8
LAPORAN AKHIR

G. Tahapan Penyusunan Rencana Kegiatan


1. Perencanaan Teknis Air Baku
A. Perencanaan teknis pengembangan SPAM
Perencanaan teknis pengembangan SPAM unit air baku harus disusun berdasarkan ketentuan
dimana debit pengambilan harus lebih besar daripada debit yang diperlukan, sekurang-
kurangnya 130% kebutuhan rata-rata air minum. Bilamana kapasitas pengambilan air baku
tidak dapat tercapai karena keterbatasan sumbernya akibat musim kemarau, maka dilakukan
konversi debit surplus pada musim hujan menjadi debit cadangan pada musim kemarau. Debit
cadangan ini harus melebihi kapasitas kebutuhan air minum. Perencanaan teknis bangunan
pengambilan air baku harus memperhatikan keandalan bangunan, pengamanan sumber air
baku dari bahan pencemar, keselamatan, biaya operasi dan pemeliharaan yang optimal.
Bilamana diperlukan dapat dilakukan kajian lanjutan antara lain kajian yang meneliti hak-hak
atas penggunaan air baku, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas air baku, kondisi iklim yang
akan mempengaruhi fluktuasi air baku baik dari aaspek kualitatif maupun kuantitatif, level air
banjir, dan level air minimum, peraturan yang ditetapkan dalam pemanfaatan sumber air baku,
informasi navigasi, geografi, dan geologi, serta isu-isu ekonomi lainnya. Bangunan
pengambilan air baku harus dirancang atas dasar pertimbangan-pertimbangan teknis berikut:
a. Jaminan atas perolehan air baku dengan kualitas yang memenuhi syarat air baku dan
kemungkinan terjadinya pencemaran maupun perubahan kualitas di kemudian hari.
b. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan kapasitas sumber air baku, dan
perubahan arus aliran (sungai) di masa mendatang.
c. Sejauh mungkin menghindari gangguan-gangguan akibat musim banjir dan materi sampah.
d. Pengamanan sumber air baku dari bahan pencemar (limbah padat dan cair) yang berpotensi
menimbulkan pencemaran.
e. Akses yang mudah ke lokasi bangunan pengambilan air baku guna melakukan inspeksi,
operasi, dan pemeliharaan.
f. Memungkinkan manuver kendaraan secara leluasa bilamana sewaktu-waktu diperlukan
untuk penggantian dan reparasi peralatan.
g. Memberikan kelonggaran bagi pengembangan selanjutnya.

II - 9
LAPORAN AKHIR

h. Jaminan terhadap kebutuhan yang diperlukan ketika terjadi kondisi kapasitas sumber air
baku mencapai batas terendah.
i. Seminimal mungkin mengganggu kehidupan akuatik yang ada dalam lingkungan sumber air
baku.
j. Mempertimbangkan kondisi geologi yang paling menjamin kestabilan bangunan
pengambilan air baku.
k. Untuk bangunan pengambilan air baku dari sungai, posisi pada belokan sungai bagian luar
akan lebih baik daripada posisi bagian dalam mengingat terakumulasinya pasir, sampah, dan
kedalaman air yang lebih rendah pada posisi tersebut.
Ketentuan rancang teknik bangunan pengambilan sumber air baku harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Sumber Air Baku
Sumber air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku meliputi: mata air, air tanah, air
permukaan dan air hujan.
b. Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pengambilan Air Baku Dasar-dasar perencanaan
bangunan pengambilan air baku harus memenuhi ketentuan yang terdiri dari:
Survei dan identifikasi sumber air baku, mengenai:
- mata air
- debit
- kualitas air
- pemanfaatan
 Perhitungan debit sumber air baku. Pengukuran debit mata air, menggunakan:
Pengukuran debit dengan pelimpah. Alat ukur pelimpah yang dapat digunakan. Alat
ukur Thomson berbentuk V dengan sudut celah 30º, 45º, 60º, 90º.
Alat ukur Thomson sudut celah 90º dengan rumus:

Q = 1,417. H3/2

II - 10
LAPORAN AKHIR

dimana:
Q = debit aliran (m³/detik)
H = tinggi muka air dari ambang
1,417 = konstanta konversi waktu (perdetik)
Penampung dan pengukuran volume air dengan mengukur lamanya (t) air mengisi
penampungan air yang mempunyai volume tertentu

Dengan mengukur perubahan tinggi muka air (H) dalam penampangan yang mempunyai luas
tertentu (A) dalam jangka waktu tertentu maka dapat dihitung:

 Potensi Air Tanah


a. perkiraan potensi air tanah dangkal dapat diperoleh melalui survei terhadap 10 buah
sumur gali yang bisa mewakili kondisi air tanah dangkal di desa tersebut.
b. Perkiraan potensi sumur tanah dalam dapat diperoleh informasi data dari instansi
terkait, meliputi: kedalaman sumur, kualitas air dan kuantitas serta konstruksinya.
c. Perhitungan debit air permukaan terdiri dari:
d. Perhitungan debit air sungai pengukuran debit sungai dilakukan dengan mengukur
luas potongan melintang penampang basahsungai dan kecepatan rata-rata alirannya,
dengan rumus:
Q = A. V
V = C.√ .
dimana:
Q = debit (m³/detik)

II - 11
LAPORAN AKHIR

A = luas penampang basah (m²)


R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan/slope
C = Koefisien Chezy = 157,6
1+m
M = koefisien Bazin
Selain pengukuran perlu diperoleh data-data lain dan informasi yang dapat diperoleh
dari penduduk. Data-data yang diperlukan meliputi debit aliran, pemanfaatan sungai,
tinggi muka air minimum dan tinggi muka air maksimum.

H. Perencanaan Teknis Unit Transmisi Air Baku


Perencanaan teknis unit transmisi harus mengoptimalkan jarak antara unit air baku menuju
unit produksi dan/atau dari unit produksi menuju reservoir/jaringan distribusi sependek
mungkin, terutama untuk system transimisi distribusi (pipa transmisi dari unit produksi
menuju reservoir). Hal ini terjadi karena transmisi distribusi pada dasarnya harus dirancang
untuk dapat mengalirkan debit aliran untuk kebutuhan jam puncak, sedangkan pipa transmisi
air baku dirancang mengalirkan kebutuhan maksimum.
Pipa transmisi sedapat mungkin harus diletakkan sedemikian rupa dibawah level garis hidrolis
untuk menjamin aliran sebagaimana diharapkan dalam perhitungan agar debit aliran yang
dapat dicapai masih sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pemasangan pipa transmisi, perlu memasang angker penahan pipa pada bagian belokan
baik dalam bentuk belokan arah vertical maupun belokan arah horizontal untuk menahan gaya
yang ditimbulkan akibat tekanan internal dalam pipa dan energi kinetic dari aliran air dalam
pipa yang mengakibatkan kerusakan pipa maupun kebocoran aliran air dalam pipa tersebut
secara berlebihan.
Sistem transmisi harus menerapkan metode-metode yang mampu mengendalikan pukulan air
(water hammer) yaitu bilamana sistem aliran tertutup dalam suatu pipa transmisi terjadi
perubahan kecepatan aliran air secara tiba-tiba yang menyebabkan pecahnya pipa transmisi
atau berubahnya posisi pipa transmisi dari posisi semula.

II - 12
LAPORAN AKHIR

Sistem pipa transmisi air baku yang panjang dan berukuran diameter relatif besar dari
diameter nominal ND-600 mm sampai dengan ND-1000mm perlu dilengkapi dengan
aksesoris dan perlengkapan pipa yang memadai.

Tabel 1 Kriteria Pipa Transmisi

II - 13
LAPORAN AKHIR

Perancangan sub unit transmisi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. Survei dan pengkajian sub unit transmisi air baku meliputi:
a. penyelidikan tanah, mengacu pada Tata Cara Survei dan Pengkajian Hasil
Penyelidikan Tanah;
b. survei topografi, mengacu pada tata Cara Survei dan Pengkajian Topografi;
c. survei lokasi sistem, mengacu pada Tata Cara Survei dan Pengkajian Lokasi Sistem
Penyediaan Air Minum.
2. Perhitungan perancangan teknik sub unit transmisi air baku dan air bersih meliputi:
a. Perhitungan hidrolis pipa.
3. Desain dan gambar
a. gambar denah (layout);
b. gambar lokasi;
c. gambar detail jaringan transmisi.
Debit pompa transmisi air minum ke reservoir ditentukan bardasarkan debit hari
maksimum. Perioda operasi pompa antara 20–24 jam per hari. Ketentuan jumlah dan
debit yang digunakan sesuai Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah Debit Pompa Sistem Transmisi Air Minum

Head pompa ditentukan berdasarkan perhitungan hidrolis.


Pompa
Hitung daya pompa yang diperlukan berdasarkan data total tekanan (head) yang tersedia
dengan formula:

II - 14
LAPORAN AKHIR

Pipa Transmisi
1. Jalur Pipa
Perencanaan jalur pipa transmisi harus memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut:
a. Jalur pipa sependek mungkin;
b. Menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi sulit dan mahal;
c. Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m diatas pipa, sehingga cukup menjamin operasi air valve;
d. Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar sehingga tidak ada perbedaan kelas pipa.
2. Dimensi Pipa
Penentuan dimensi pipa harus memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut :
a. Pipa harus direncanakan untuk mengalirkan debit maksimum harian;
b. Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih air 30% dari total tekanan statis (head
statis) pada sistem transmisi dengan pemompaan. Untuk sistem gravitasi, kehilangan
tekanan maksimum 5 m/1000 m atau sesuai dengan spesifikasi teknis pipa.
I. Perencanaan Unit Produksi
Perencanaan teknis pengembangan SPAM unit produksi disusun berdasarkan kajian kualitas
air yang akan diolah, dimana kondisi ratarata dan terburuk yang mungkin terjadi Dijadikan
sebagai acuan dalam penetapan proses pengolahan air, yang kemudian dikaitkan dengan
sasaran standar kualitas air minum yang akan dicapai. Rangkaian proses pengolahan air
umumnya terdiri dari satuan operasi dan satuan proses untuk memisahkan material kasar,

II - 15
LAPORAN AKHIR

material tersuspensi, material terlarut, proses netralisasi dan proses desinfeksi. Unit produksi
dapat terdiri dari unit koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi, dan desinfeksi.

J. Tahapan Pembuatan Dokumen


Memperhatikan serta mengkaji segala aspek dari hasil kegiatan A dan B, penyedia jasa harus
menyusun Daftar Skala Prioritas Pekerjaan berdasarkan aspek luas areal yang akan dilayani,
usulkan, kontribusi masyarakat dan masalah – masalah yang dihadapi. Kemudian dilanjutkan
pembuatan desain rinci, Laporan Ahkir, Laporan Ringkas, spesifikasi teknis dan khusus,
gambar desain, Bill of Quantity ( BOQ ), Rencana Anggaran Biaya ( RAB ), Metode
Pelaksanaan dan Pedoman Operasi & Pemeliharaan.
1. Standar Desain
a. Dalam pembuatan desain rinci, harus memeperhatikan Standar Perencanaan serta Pedoman
dan Kriteria Desain yang dikeluarkan oleh lembaga / instansi berwenang ( NSPM )
b. Membuat catatan desian ( Desain Note ) sebagai acuan untuk pembuatan gambar – gambar
desain secara sistematis dengan Q – desain dan sistem pengendalian yang sudah disepakati
bersama termasuk rekayasa teknik bangunan barudan modifikasi bangunan yang ada
c. Seluruh gambar desain harus di rinci secara lengkap, untuk digunakan sebagai dokumen
lelang dan pelaksanaan konstruksi
d. Gambar desain yang dituangkan pada re-kalkir gambar hasil pengukuran harus
memperlihatkan pekerjaan perbaikan, penyempurnaan dan pembangunan baru secara jelas
untuk membedakan pekerjaan yang akan dikerjakan dan / atau dipertahankan.
2. Konsep Dokumen Desain ( Album Gambar & Nota Desain )
a. Konsep album gambar harus disajikan dengan urutan standart perencanaan / pedoman dan
kriteria perencanaan.
b. Konsep nota desain harus disusun dengan menguraikan parameter dan cara pendekatan
yang dipakai dan diperhitungkan khusus hidrolis dan struktur
1. Analisa Geologi
Menganalisa hasil penyelidikan geologi sebagai masukan dalam menentukan kedalaman
galian dan desain bangunan utama maupun bangunan pelengkap
2. Analisa Hidrologi

II - 16
LAPORAN AKHIR

Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui sejauh mana profil muka air di lokasi bendung
sebagai dampak adanya pembangunan bendung di sungai ( back water ).
Kemudian analisa hidrolika juga diperlukan untuk menghitung dimensi bangunan bendung
dan peredam energi
3. Analisa Stabilitas
Menghitung stabilitas timbunan, menghitung stabilitas dinding penahan pada saluran spillway,
bangunan pengelak, pengambilan, dan bangunan lainnya.
4. Analisa Struktur
Menghitung struktur bangunan yang terbuat dari material baja atau beton bertulang atau
komposit. Harus sudah memperhitungkan analisa value engineering, sehingga struktur kuat,
aman, nyaman dengan biaya ekonomis.
c. Konsep album gambar dan konsep nota desain harus diserahkan ke Dinas PUPR Kota
Tomohon untuk dimintakan persetujuan.
3. Diskusi Lapangan & Checking Desain
Sebelum desain ahkir dibuat, bersama Pengguna Jasa Pekerjaan mengadakan peninjauan
lapangan bersama wakil / tokoh masyarakat dan pejabat wilayah guna mengecek apakah
desain sudah sesaui dengan keadaan lapangan. Hasil peninjauan lapangan harus dituangkan
dalam Berita Acara dan sebagai acuan pembuatan Laporan Ahkir.
4. Desain Ahkir
Album gambar dan laporan desain harus diperbaiki setelah konsep tersebut diteliti,
didiskusikan dan di cek lapangan secara bersama – sama oleh Dinas PU dan masyarakat /
tokoh masyarakat.
5. Laporan Ahkir
Setelah album gambar dan nota desain sudah diperbaiki sesuai kondisi lapangan setelah
dilakukan check desain, selanjutnya diperlukan Laporan Ahkir untuk menyajikan seluruh hasil
pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan dari awal hingga akhir pekerjaan.
6. Laporan Ringkas
Merupakan ringkasan dari Laporan Ahkir dan kesimpulan penting yang didapat dari hasil
ahkir pekerjaan.
7. Pembuatan Spesifikasi Teknik dan spesifikasi Khusus serta Rencana Anggaran Biaya

II - 17
LAPORAN AKHIR

a. Daftar Kuantitas Pekerjaan ( BOQ ) dan RAB


1. Kuantitas harus dihitung dari gambar ahkir dengan metode pengukuran bersih seperti yang
di jelaskan pada pedoman ” Prosedur Desain dan Pengukuran ”
2. Daftar pekerjaan kuantitas terinci, yang menguraikan kuantitas ( volume ) masing – masing
bangunan dan setiap ruas bendung, harus disusun dan diserahkan ke Dinas PUPR Kota
Tomohon sebagai bahan pemeriksaan bersama antara Dinas PU dan Kontraktor Pemenang
Lelang nantinya.
3. Perkiraan Biaya kontruksi pekerjaan ( RAB ) yang didesain harus dihitung berdasarkan
kuantitas pekerjaan.
b. Spesifikasi Teknik dan spesifikasi Khusus Spesifikasi khusus harus dibuat untuk
menjelaskan tentang lokasi pekerjaan, titik tinggi patok tetap dan hal – hal lain. Juga harus
dijelaskan setiap jenis pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi standart yang dibuat
untuk pekerjaan tersebut antara lain bangunan dengan teknologi khusus, rekomendasi untuk
rekayasa teknis penanganan sosial.
8. Petunjuk Operasi & Pemeliharaan
Buku Petunjuk Oprasi & Pemeliharaan harus disusun oleh penyedia jasa sesuai dengan
Permen PU no. 32 tahun 2008 sebagai pedoman /acuan untuk mengatur pelaksanaan kegiatan
O & P secara tepat guna praktis yang dapat dipakai / dioperasikan oleh masyarakat dan
petugas nantinya serta memberi penjelasan tentang operasi dan pemeliharaan khusus yang
berisi antara lain :
1. Cara operasi dan pemeliharaan
2. Catatan dan pelaporan
3. Tidakan darurat sistem peringatan dini secara serderhana
4. Organisasi / Kelembagaan.
9. Produk Kegiatan
Produk kegiatan ini mencakup :
 Laporan Ahkir
 Laporan Ringkas
 Penggambaran Desain( Auto CAD )
 Spesifikasi Teknis dan Khusus

II - 18
LAPORAN AKHIR

 Bill of Quantity ( BOQ )


 Metode Pelaksanaan Pekerjaan
 Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
 Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

F. Analisa Data
Pada tahap ini dilakukan proses analisis data yang telah dikumpulkan dari hasil studi
lapangan dan diharapkan dapat memberikan manfaat optimal.

G. Penyusunan Laporan-Laporan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan, meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi hasil pengumpulan data awal lapangan, hasil peninjauan
pendahuluan dan program kerja konsultan.
2. Laporan Interim/Laporan Antara
Laporan ini berisi uraian kegiatan yang sudah dilakukan dan rencana kerja
selanjutnya.
3. Draft Laporan Akhir
Laporan ini berisi semua hasil penyelidikan lapangan dan semua hasil analisa dan
hasil perencanaan.
4. Laporan Akhir
Laporan ini berisi semua perbaikan dan penyempurnaan dari draft laporan akhir
yang telah didiskusikan dengan direksi pekerjaan.
5. Laporan Ringkasan
Laporan ini berisi ringkasan dari Laporan Akhir.
6. Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Laporan ini berisi tentang hasil perhitungan volume pekerjaan, analisa harga satuan
pekerjaan dan rencana anggaran biaya.
7. Album Gambar Perencanaan (Ukuran A0 dan A3)

II - 19
LAPORAN AKHIR

Ruang Lingkup Wilayah


Menurut KAK, batasan wilayah studi adalah wilayah Kota Tomohon Kecamatan Tomohon
Barat.

Metoda Pelaksanaan Kegiatan


Beberapa pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Normatif
Pelaksanaan Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum Wilayah Tomohon Barat
ini dilakukan dengan mengacu pada dokumen perencanaan dan kebijakan pembangunan
yang sudah ada baik kebijakan pemerintah maupun pemerintah daerah.

2. Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif


Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang
terkait dengan Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum Wilayah Tomohon
Barat. Pendekatan fasilitatif dilakukan dalam bentuk memberikan sosialisasi dan
mengumpulkan aspirasi menyangkut kebutuhan analisis.

3. Pendekatan Teknis - Akademis


Proses penyusunan ini dilakukan dengan menggunakan metodologi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis, baik untuk teknik identifikasi, analisa,
penyusunan dokumen maupun proses pelaksanaan pengambilan kesepakatan.

Metodologi dan Tahapan Pelaksanaan


Kegiatan Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum Wilayah Tomohon Barat
akan terdiri dari beberapa tahap, antara lain :

A. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, dilakukan :
- Mempelajari kerangka acuan kerja (KAK) dan menyusun rencana kerja ;
- Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan secara lebih mendetail ;
- Penyusunan keterangan rinci mengenai metode pelaksanaan pekerjaan ;

II - 20
LAPORAN AKHIR

- Pembuatan program kerja, meliputi : urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan,


organisasi pelaksanaan pekerjaan, penyediaan tenaga ahli dan penyediaan
pelengkap kerja (termasuk peralatan).

B. Studi Literatur / Kepustakaan


Dalam tahap ini, dilakukan :
- Penyusunan kebutuhan data ;
- Rencana Survey lapangan ;
- Penyusunan formulir-formulir yang diperlukan ;
- Persiapan personil pelaksana ;
- Peralatan penyelidikan dan penyelesaian pekerjaan administrasi dan sebagainya..

C. Tahap Analisa Data


Pada tahap ini dilakukan proses analisis data yang telah dikumpulkan dari hasil studi
lapangan dan diharapkan dapat memberikan manfaat optimal.

Konsep Berpikir dan Pemahaman Awal Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum
Wilayah Tomohon Barat

Studi Hidrologi
Studi Hidrologi, meliputi :
1. Pengukuran debit

Studi Kelayakan
Hasil kajian studi kelayakan disusun dalam suatu pelaporan studi kelayakan yang memuat:
1. Ringkasan Sistem Air Bersih, meliputi :
 Debit aliran.
 Pengukuran dan survei data aliran secara langsung dengan penentuan head, debit, kondisi
aliran.

II - 21
LAPORAN AKHIR

2. Ringkasan hasil analisis dan perencanaan awal kelayakan sipil, meliputi:


 Perencanaan bak Air Baku, Bak Distribusi, Bak Pelepas Tekan, Rumah Pompa dan Genset.

3. Ringkasan mengenai analisis kelayakan Mekanikal/Elektrikal, meliputi :


 Pompa Dorong, Pompa Hisap, Pompa Celup, Generator, Panel Kontrol

Detail Engineering Design


Tahapan ini meliputi rangkaian pekerjaan, sebagai berikut :
1. Persiapan Layout skema secara detail, gambar dan struktur sipil,
2. Spesifikasi Teknis.
3. Penyusunan RAB
4. Persiapan dokumen tender yang mencakup ruang lingkup pekerjaan dan rencana
anggaran biaya (BOQ).

Adapun secara garis besar kegiatan “JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN
PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED)”, meliputi :
f) Penyusunan Rencana, yaitu membuat :
 Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum Wialyah Tomohon Barat, beserta
uraian konsep dan visualisasi dua dan tiga dimensi bila diperlukan ;
 Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan perhitungannya ;
 Perkiraan biaya.
g) Penyusunan Rencana Detail, yaitu membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan
syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi, menyusun laporan akhir perencanaan.
h) Persiapan Pelelangan, yaitu membantu Pejabat Pembuat Komitmen di dalam menyusun
dokumen pelelangan, dan membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.
i) Proses Pelelangan, yaitu membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia Pelelangan
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

II - 22
LAPORAN AKHIR

j) Pengawasan Berkala, yaitu memeriksa pelaksanaan pekerjaan di Lapangan


kesesuaiannya dengan rencana serta berkala, melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap
persoalan-persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi
tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.
k) Penyusunan petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan,
khususnya yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal - elektrikal bangunan.

Secara umum tanggung jawab konsultan, harus menjaga agar proyek memiliki :
e) Ketepatan waktu pelaksanaan pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran/ waktu yang telah ditetapkan.
f) Ketepatan biaya sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang ditetapkan.
g) Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar/ peraturan yang berlaku sehingga proyek
mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin serta memenuhi syarat teknis yang
dapat dipertanggung jawabkan.
h) Semua kesalahan pelaksanaan akibat dari kesalahan/ kelalaian pengawasan, menjadi
tanggung jawab konsultan Perencana.

Keluaran yang diharapkan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah Dokumen
Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum Wilayah Tomohon Barat yang andal,
serasi, selaras, dan harmoni dengan lingkungan yang siap untuk digunakan sebagai dokumen
pekerjaan pelaksanaan.

Menurut KAK, dalam pelaksanaan kegiatan JASA KONSULTANSI PERENCANAAN


JARINGAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED) ini
dibutuhkan dibutuhkan sebanyak 3 (tiga) tenaga ahli termasuk team leader (tim leader),
dengan perhitungan total nilai personil sebesar 3 (Tiga) OB (orang bulan) dan didukung oleh
tenaga penunjang/pendukung, yaitu Chief Surveyor dan Surveyor 19 (sembilan belas) Orang,
Operator CAD/Juru Gambar 4 (empat) Orang, Tenaga Administrasi 1 (satu) Orang, Operator
Komputer 4 (empat) Orang.

II - 23
LAPORAN AKHIR

Jumlah personil tenaga ahli tersebut disesuaikan dengan lingkup pekerjaan serta waktu yang
tersedia. Tenaga Ahli yang diperlukan dalam JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN
SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED) tersebut, terdiri dari :

1. Team Leader (Ahli Sipil)


Menurut KAK Disyaratkan harus sarjana minimal S-1 jurusan Teknik Sipil dengan
pengalaman sekurang-kurangnya 12 tahun.

2. Ahli Sipil/Estimator
Menurut KAK disyaratkan harus sarjana minimal S-1 jurusan Teknik Sipil dengan
pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun.

3. Ahli Arsitektur
Menurut KAK disyaratkan harus sarjana minimal S-1 Jurusan Teknik Arsitektur dengan
pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun.

Pemahaman Terhadap Lingkup Jasa Konsultansi Yang Diperlukan

Menurut KAK kegiatan “JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN


PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED)”, pekerjaan ini akan mempunyai lingkup
dan tahapan, antara lain :
a. Tahap Pra - Rancangan
1) Tujuan pra-rancangan :
Untuk memperoleh hasil yang optimal atas program perancangan yang telah
dirumuskan Konsultan antara lain :
a) Mengadakan studi kemungkinan penggunaan bahan bangunan.
b) Untuk mencari konsepsi yang terbaik dengan jangka waktu paling singkat
dan biaya paling ekonomis dengan pemilihan konsep ruang dan konsep
bangunan sistem serta pemilihan sub sistem struktur dan utilitas yang
digunakan dalam pelaksanaan.
2) Keluaran yang diminta pada tahap ini :
Setelah disetujui oleh Pengelola Proyek, hasil Pra-rancangan ini dapat dipakai
sebagai dasar untuk pengembangan tahap selanjutnya.

II - 24
LAPORAN AKHIR

b. Tahap Pengembangan Rencana (Design Development)


1) Sasaran tahap pengembangan rencana pelaksanaan ialah :
a) Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter proyek secara
menyeluruh dan terpadu.
b) Untuk mematangkan konsep design secara keseluruhan terutama ditinjau dari
keselarasan sistem-sistem yang berkepentingan di dalamnya baik dari segi
kelayakan, estetika dan ekonomis ruang bangunan dan lingkungannya.
2) Keluaran yang diharapkan pada tahap ini :
a) Gambar-gambar rancangan arsitektur, struktur, lansekap bagian depan areal
baik berupa rencana tapak, denah, tampak dan potongan berikut gambar-
gambar detail dari bagian-bagian yang dianggap penting dalam skala 1 : 200,
1 : 100, 1 : 50, dst.
b) Gambar perspektif keseluruhan bangunan yang ditentukan kemudian.
c) Rencana Kerja dan Syarat-syarat / Spesifikasi Teknis, dan proporsi penggunaan
kandungan lokal dalam rancangan bangunan tersebut.
d) Daftar kuantitas pekerjaan / bahan (bill of quantity) berikut perkiraan biaya
yang meliputi seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi
fisik.
c. Tahap Pembuatan Dokumen Pelaksanaan
1) Sasaran tahap pembuatan dokumen pelaksanaan adalah :
a) Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan, agar supaya konsepsi design
yang tercermin dalam rencana dapat diwujudkan secara fisik dengan baik.
b) Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif agar biaya dan waktu pelaksanaan
dapat dipertanggung jawabkan.

2) Keluaran yang diharapkan pada tahap ini :


a) Gambar-gambar perencanaan arsitektur, struktur, denah, tampak dan potongan
berikut gambar-gambar detail, dalam skala 1 : 200, 1 : 100, 1 : 50, dst.
b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat / Spesifikasi Teknis, dan proporsi penggunaan
kandungan lokal dalam rancangan bangunan tersebut.
c) Daftar kuantitas pekerjaan / bahan (bill of quantity)
d) Perkiraan biaya pembangunan yang meliputi biaya persiapan, biaya konstruksi
bangunan, biaya pekerjaan halaman, dan biaya-biaya lainnya.
e) Koreksi, perbaikan, ataupun penyempurnaan terhadap gambar rancangan dan
spesifikasinya, dari hasil rapat lapangan dan persetujuan Tim Teknis.
f) Laporan perencanaan (arsitektur, struktur,Jaringan Pipa dan perhitungannya).

II - 25
LAPORAN AKHIR

Metoda Pelaksanaan Kegiatan


Menurut KAK, Bangunan harus direncanakan sebagai prasarana bangunan gedung dengan
Greendesign dengan penggunaaan energi dan air sesedikit mungkin, dengan kriteria
perencanaan, sebagai berikut :
a. Kriteria Umum
Dalam merencanakan bangunan yang dimaksud dengan penugasan ini, Konsultan
Perencana harus memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1) Persyaratan tata ruang, yang meliputi :
a) Kesesuaian dengan peruntukan lokasi.
b) Kepadatan bangunan, yang terdiri atas kesesuaian dengan KDB, ketinggian/KLB,
dan garis sempadan sesuai ketentuan dalam Perda yang berlaku.
c) Pengalokasian ruang dan luasannya sesuai dengan kebutuhan.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan yang meliputi :
a) Wujud arsitektur bangunan sesuai dengan fungsi bangunan dan karakter
lingkungannya.
b) Bangunan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, baik pada masa
konstruksi maupun masa pemanfaatan.
c) Bangunan berprinsip Green Design dan Hemat energi dan air.
3) Persyaratan Keandalan Bangunan yang meliputi :
a) Keamanan terhadap beban sendiri, dan akibat yang ditimbulkan oleh perilaku alam
dan perilaku manusia, serta aman terhadap bahaya kebakaran.
b) Kesehatan pengguna bangunan terhadap kebutuhan sirkulasi udara dan
pencahayaan, serta tersediannya utilitas yang memadai.
c) Kenyamanan penggunaan dari segi spasial, thermal, audial, dan visual.
d) Keselamatan bagi pengguna bangunan selama memanfaatkan bangunan (K3).
e) Kemudahan pencapaian ke, dari, dan di dalam bangunan gedung, termasuk
penyediaan aksesibilitas dan fasilitas.
4) Selain kriteria diatas, berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar pedoman dan
peraturan yang berlaku antara lain :
a) Peraturan Presiden RI No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
c) Peraturan/ Pedoman Teknis terkait dengan Bangunan Gedung, beserta SNI - SNI
yang terkait dan Peraturan yang berlaku di Daerah setempat.

II - 26
LAPORAN AKHIR

b. Kriteria Khusus
1) Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan umum, pekerjaan yang direncanakan
harus diusahakan memanfaatkan potensi alami (pencahayaan dan tata udara) sesuai
dengan iklim tropis.
2) Pengelompokan fungsi dalam bangunan hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat dan
hirarkinya, namun masih merupakan kesatuan yang utuh.
3) Jaringan sirkulasi manusia atau barang baik vertikal maupun horizontal hendaknya
disusun seefisien mungkin dan tidak mengganggu fungsi dalam bangunan.

4) Persyaratan penggunaan bahan harus dipertahankan fleksibilitas dalam kemungkinan


adanya penggantian atas kerusakan maupun perubahan-perubahan dikemudian hari.
Dihindarkan penggunaan bahan-bahan bangunan yang mengandung zat-zat yang
membahayakan kesehatan/keselamatan pengguna dan lingkungan.

Selain dari kriteria-kriteria tersebut dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas, sebagai berikut :
1) Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.
Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan kepada kemewahan material, tetapi
pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial
bangunan.
2) Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dilaksanakan dalam waktu
yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
3) Desain yang direncanakan harus serasi dan harmoni dengan bangunan yang lain.
4) Desain hendaknya ikut meningkatkan kualitas lingkungan lokasinya.

II - 27
LAPORAN AKHIR

II - 28
LAPORAN AKHIR

II.B PROGRAM KERJA


Sesuai dengan Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi, bab ini akan menguraikan:
- Kegiatan utama dari pelaksanaan pekerjaan,
- Substansinya dan jangka waktu,
- Pentahapan dan keterkaitannya,
- Target (termasuk persetujuan sementara dari Pejabat Pembuat Komitmen) dan tanggal jatuh
tempo penyerahan laporan-laporan.

Kegiatan Perencanaan JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN PRASARANA


AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED) diselenggarakan dalam jangka waktu 60 (Enam Puluh)
Hari Kalender atau 2 (satu) Bulan sejak SPMK diterbitkan. Berdasarkan kepada metodologi
yang sudah diuraikan di atas, berikut ini adalah program kerja kegiatan :

II - 29
LAPORAN AKHIR

III.B.1 MATRIKS PROGRAM KERJA PERENCANAAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM WILAYAH TOMOHON BARAT

N LANGKAH- PIHAK YANG FASILITAS


URAIAN KEGIATAN/SUBSTANSI HASIL WAKTU LOKASI
o LANGKAH TERLIBAT PENUNJANG
1. Tahap Persiapan Team Leader (Ahli 1. Mempelajari kerangka acuan kerja - Rencana kerja 1 Minggu - Kantor Pusat Pedoman
Arsitektur) (KAK) dan menyusun rencana kerja - Pendekatan dan Metodologi (0.25 bulan) - Kota Tomohon Perencanaan
Ahli Arsitektur 2. Penjabaran maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan KAK;
Ahli Sipil (Struktur) pekerjaan secara lebih mendetail Computer;
Ahli Mekanikal & 3. Penyusunan keterangan rinci mengenai Alat Tulis Kantor;
Elektrikal (M & E ) metode pelaksanaan pekerjaan Ruang Kerja.
4. Pembuatan program kerja, meliputi :
urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan,
organisasi pelaksanaan pekerjaan,
penyediaan tenaga ahli dan penyediaan
pelengkap kerja (termasuk peralatan)

2. Tahap Team Leader (Ahli 1. Mengumpulkan data eksisting dan - Data Primer 1 Minggu - Kantor Pusat Pedoman
Pengumpulan Data Arsitektur) laporan yang berkaitan dengan - Kondisi Lapangan (0.25 bulan) - Kota Tomohon Perencanaan
Primer (Survey) Ahli Arsitektur Perencanaan Pembangunan Landscape KAK;
Ahli Sipil (Struktur) Halaman Kampus. Computer;
Ahli Mekanikal & 2. Observasi dan Pengukuran Lapangan Alat Tulis Kantor;
Elektrikal (M & E ) (Termasuk Penyelidikan Tanah) Ruang Kerja.

3. Tahap Konsep Team Leader (Ahli 1. Menyusun konsep penyiapan rencana. - Konsep rencana dan 2 Minggu - Kantor Pusat Pedoman
Rencana Teknis Arsitektur) 2. Menyusun konsep skematik rencana. skematik (0.5 bulan) - Kota Tomohon Perencanaan
Ahli Arsitektur - Lokasi KAK;
Ahli Sipil (Struktur) Pembangunan Computer;
Ahli Mekanikal & Alat Tulis Kantor;
Elektrikal (M & E ) Ruang Kerja.

4. Tahap Pra Team Leader (Ahli 1. Membuat gambar rencana tapak & pra- - Draft Rencana Tapak dan 1 Minggu - Kantor Pusat Pedoman
Rencana Teknis Arsitektur) rencana bangunan ((Uk. A3). pra rencana, RAB/EE & (0.25 bulan) - Kota Tomohon Perencanaan
Ahli Arsitektur 2. Membuat perkiraan volume dan biaya RKS KAK;
Ahli Sipil (Struktur) (RAB/EE). Computer;
Ahli Mekanikal & 3. Membuat garis besar Rencana Kerja dan Alat Tulis Kantor;
Elektrikal (M & E ) Syarat-syarat (RKS) Ruang Kerja.

III - 30
LAPORAN AKHIR

N LANGKAH- PIHAK YANG FASILITAS


URAIAN KEGIATAN/SUBSTANSI HASIL WAKTU LOKASI
o LANGKAH TERLIBAT PENUNJANG
5. Tahap Team Leader (Ahli 1. Membuat gambar rencana arsitektur, - Draft Rencana dan pra 1 Minggu - Kantor Pusat Pedoman
Pengembangan Arsitektur) struktur dan utilitas (Uk. A3). rencana, Perhitungan (0.25 bulan) - Kota Tomohon Perencanaan
Rencana Ahli Arsitektur 2. Membuat konsep rencana dan Struktur RAB/EE & RKS KAK;
Ahli Sipil (Struktur) perhitungan struktur. Computer;
Ahli Mekanikal & 3. Membuat Draft Rencana Anggaran Biaya Alat Tulis Kantor;
Elektrikal (M & E ) (RAB/EE) Ruang Kerja.
4. Membuat Draft Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS)

6. Tahap Rencana Team Leader (Ahli 1. Membuat rencana Kerja dan Syarat-syarat - Gambar Rencana Lengkap, 1 Minggu - Kantor Pusat Pedoman
Detail dan Arsitektur) & Perhitungan Struktur. Perhitungan Struktur, (0.25 bulan) - Kota Tomohon Perencanaan
Penyusunan 2. Membuat Rencana Anggaran Biaya RAB/EE & RKS KAK;
Laporan (RAB/EE). Computer;
3. Membuat Gambar Perencanaan Lengkap Alat Tulis Kantor;
Ruang Kerja.

III - 31
LAPORAN AKHIR

II.B.2 FASILITAS PENDUKUNG

Fasilitas pendukung yang akan digunakan dalam JASA KONSULTANSI PERENCANAAN


JARINGAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM KAWASAN TARATARA (DED) ini adalah
berupa :

Kantor dan Fasilitas :


 R. Administrasi : Ruang Pimpinan
Ruang Kerja Staf Administrasi
Ruang Computer
 Ruang Kerja : Ruang Kerja Staf Ahli
Ruang Komputer dan Reproduksi
 Peralatan Kantor : Komputer Laptop
Meja Kursi

Fasilitas Survey :
 Kamera Digital
 Pengukuran/topografi : GPS Theodolite
Mid Baak Roll meter
Altimeter Waterpass

Fasilitas Perangkat Keras Komputer :


 Komputer (PC) : Intel core i3, i5 2 Unit
 Laptop : Acer 2 Unit
 Printer : HP Officejet 7610 1 Unit
Cannon PIXMA iP 1771 1 Unit
Epson L220 1 Unit

Fasilitas perangkat lunak : Program : Window XP


Office Profesional 2007

II - 32
LAPORAN AKHIR

Microsoft Access 2007


Arch View GIS 3.3
Auto CAD 2006
Map Info 7.0
Adobe Photo Shop CS

Fasilitas Transportasi :
 Roda 2 : Suzuki Thunder th. 2006
Honda Supra Fit th. 2005

Akomodasi :
Rumah Tinggal untuk personil dan staff pendukung yang berasal dari luar daerah

Barang habis pakai :


 Alat Tulis Menulis
 Kertas Gambar
 Tinta/pita Printer
 Pensil, penghapus dll.

II - 33
LAPORAN AKHIR

III.C ORGANISASI DAN PERSONIL

Bab ini mengusulkan struktur dan komposisi Tim yang memperlihatkan bidang-bidang
pokok dari pekerjaan, tenaga ahli inti sebagai penanggung jawab, dan tenaga pendukung.

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dinas Pekerjaan Umum


Kota Tomohon

Pejabat Pembuat
Komitmen

Team Leader DIREKTUR


TEAM TEKNIS
(Ahli Sipil)
PEN
GGU

Tenaga Ahli :
Ahli Arsitektur, Ahli Sipil (Estimator

Tenaga Pendukung :
Chief Surveyor, Surveyor/juru Ukur, Operator CAD (Juru Gambar), Tenaga Administrasi &
Operator Komputer

Keterangan :
Garis Koordinasi
Garis Komando

II - 34
LAPORAN AKHIR

- Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di atas akan dilakukan langsung oleh


seluruh personil tenaga ahli yang dikoordinir oleh Ketua Tim/Team Leader.
- Semua kegiatan survey di lapangan dan hasil kegiatan pencarian data
primer/sekunder akan selalu dikonsultasikan dengan pihak Tim Teknis dan
Pengguna Jasa untuk diminta persetujuannya.
- Ketua Tim bertanggung jawab secara teknis kepada Satker Dinas PU Kota Tomohon
dan bertanggung jawab secara administratif kepada Direktur Perusahaan.

II - 35
LAPORAN AKHIR

III. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Dokumen Bill of Quantity (BOQ), terlihat
bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu selama 60 (Enam Puluh) Hari Kalender atau
diperkirakan selama 2 (Dua) bulan, maka Tenaga Ahli yang akan terlibat dalam pekerjaan ini
akan melaksanakan tugasnya yang telah ditetapkan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
seperti terlampir di dalam tabel di bawah ini.

II - 36
LAPORAN AKHIR

IV. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN PERSONIL

Sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu selama 60 (Enam puluh) hari kalender
atau diperkirakan selama 2 (Dua) bulan, maka Tenaga Ahli yang akan terlibat dalam pekerjaan
ini akan melaksanakan tugasnya yang telah ditetapkan.

Berikut adalah Komposisi Tim & Penugasan Personil yang akan melaksanakan kegiatan
Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum Wilayah Tomohon:

II - 37
LAPORAN AKHIR

V. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI/ PERSONIL


Sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu selama selama 60 (Enam puluh) hari
kalender atau diperkirakan selama 2 (dua) bulan, maka Tenaga Ahli yang akan terlibat dalam
pekerjaan ini akan melaksanakan tugasnya yang telah ditetapkan

Berikut ini adalah jadwal penugasan Tenaga Ahli yang akan melaksanakan kegiatan
Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Air Minum Wilayah Tomohon:

II - 38
LAPORAN AKHIR

II - 39
LAPORAN AKHIR

HASIL PERENCANAAN

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN JARINGAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM


KAWASAN TARATARA (DED)

 Kolam Penangkap (Broncap)


Debit = 25 liter / detik
 Target Unit Sambungan Rumah yang akan dilayani = 2.000 Unit
Kebutuhan air untuk 2000 SR = 2.000 x 5 org
= 10.000 org
= 10.000 org x 60 liter/org
= 600.000 liter
 Bak air Baku
Dimensi ( p x l x t ) = 5m x 4m x 3m
Volume = 60 m3 = 60.000 liter air
 Bak Distribusi (Reservoir)
Dimensi ( p x l x t ) = 16m x 16m x 3m
Volume = 768 m3 = 768.000 liter air
 Pipa dari kolam penangkap ke Bak Air baku = GIP Ø 6'' = 30 m
 Pipa Air Baku (dari Bak Air Baku ke Bak Distribusi) = HDPE Ø 6” - 4'' = 5200 +
5500 m = 10.700m
 Pipa Distribusi (dari Bak Distribusi ke Pipa Sambungan rumah Kel. Kayawu) =
HDPE SDR 13.6 Ø 3'' = 6500 m
 Pipa Distribusi (dari Bak Distribusi ke Pipa Sambungan rumah Kel. Woloan Raya) =
HDPE SDR 13.6 Ø 3'' = 10500 m
 Pipa Sambungan Rumah (dari Pipa Distribusi ke Unit Sambungan Rumah) = HDPE
SDR 13.6 Ø 1'' = 10.000 m
 Unit Sambungan Rumah = 2000 Unit

II - 40
LAPORAN AKHIR

Pembesian Bak Air Baku dan Bak Distribusi


- Dinding Ø 12 - 10 V = 11 x 0.89 = 9.79 kg
(t = 20 cm) H = 11 x 0.89 = 9.79 kg

= 19.58
kg
(Double) x2

= 39.16
0.2 m3 kg
Berat Besi 1 m3 = 195 kg

- Lantai Ø 12 - 10 V = 11 x 0.89 = 9.79 kg


(t = 20 cm) H = 11 x 0.89 = 9.79 kg

= 19.58
kg
(Double) x2

= 39.16
0.2 m3 kg
Berat Besi 1 m3 = 195 kg

- Plat Ø 10 - 10 V = 11 x 0.62 = 6.82 kg


(t = 15 cm) H = 11 x 0.62 = 6.82 kg

= 13.64
kg
(Double) x2

= 27.28
0.15 m3 kg
Berat Besi 1 m3 = 181 kg

II - 41
LAPORAN AKHIR

PETA RENCANA JARINGAN PIPA TRANSMISI & TITIK BAK AIR

II - 42
LAPORAN AKHIR

PETA RENCANA
JARINGAN PIPA DISTRIBUSI KELURAHAN WOLOAN RAYA

II - 43
LAPORAN AKHIR

PETA RENCANA JARINGAN PIPA DISTRIBUSI KELURAHAN KAYAWU

II - 44
LAPORAN AKHIR

II - 45
LAPORAN AKHIR

SKEMA RENCANA INSTALASI PERPIPAAN

II - 46
LAPORAN AKHIR

DENAH BANGUNAN PENANGKAP AIR

II - 47
LAPORAN AKHIR

DENAH BAK AIR BAKU

II - 48
LAPORAN AKHIR

TAMPAK ATAS BAK AIR BAKU

II - 49
LAPORAN AKHIR

TAMPAK BAK AIR BAKU

II - 50
LAPORAN AKHIR

POTONGAN BAK AIR BAKU

II - 51
LAPORAN AKHIR

DENAH PONDASI BAK AIR BAKU

II - 52
LAPORAN AKHIR

DENAH PENULANGAN BAK AIR BAKU

II - 53
LAPORAN AKHIR

DETAIL BOX VALVE BAK AIR BAKU

II - 54
LAPORAN AKHIR

DETAIL PONDASI BAK AIR BAKU

II - 55
LAPORAN AKHIR

II - 56
LAPORAN AKHIR

DETAIL TULANGAN BAK AIR BAKU

II - 57
LAPORAN AKHIR

DETAIL TULANGAN BAK AIR BAKU

DETAIL TANGGA BAK AIR BAKU

II - 58
LAPORAN AKHIR

II - 59
LAPORAN AKHIR

DENAH BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 60
LAPORAN AKHIR

TAMPAK ATAS BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 61
LAPORAN AKHIR

TAMPAK BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 62
LAPORAN AKHIR

POTONGAN BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 63
LAPORAN AKHIR

POTONGAN BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 64
LAPORAN AKHIR

II - 65
LAPORAN AKHIR

DETAIL TULANGAN BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 66
LAPORAN AKHIR

DETAIL TULANGAN BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 67
LAPORAN AKHIR

DENAH PONDASI BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 68
LAPORAN AKHIR

DETAIL BOX VALVE BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 69
LAPORAN AKHIR

DETAIL TANGGA BAK DISTRIBUSI (RESERVOIR) 750M3

II - 70
LAPORAN AKHIR

II - 71
LAPORAN AKHIR

SKEMA SR

II - 72
LAPORAN AKHIR

DETAIL UNIT SR

II - 73
LAPORAN AKHIR

DETAIL GALIAN PIPA

II - 74
LAPORAN AKHIR

II - 75
LAPORAN AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA

II - 76

Anda mungkin juga menyukai