2013
Kabupaten Lingga
MASTERPLAN
RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN LINGGA
I. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, rencana penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Perkotaan, dengan proporsi
minimal 30% (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota, 20 % (dua puluh) persen
RTH Publik dan 10% (sepuluh) persen RTH privat. Namun, untuk kabupaten,
penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten, proporsinya
minimal 30% (tiga puluh) persen dari luas kawasan permukiman perkotaan.
Penyediaaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik merupakan salah satu Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang Penataan Ruang. SPM merupakan urusan wajib
daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelayanan dasar bidang penataan ruang untuk
masyarakat. Tersedianya luasan RTH Publik sebesar 20% (dua puluh) persen dari
luas wilayah kawasan perkotaan.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lingga, yang saat ini
dalam proses legalisasi, ditetapkan kawasan permukiman perkotaan yang ada di
Kabupaten Lingga meliputi Kawasan Perkotaan Dabo, Kawasan Perkotaan Daik,
Kawasan Perkotaan Pancur, Kawasan Perkotaan Senayang dan Kawasan
Perkotaan Rejai.
Secara umum ruang terbuka publik di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan
ruang terbuka non hijau, ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari
ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman
dan vegetasi guna mendukung fungsi ekologis, sosial budaya dan arsitektural yang
dapat memberi manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakatnya, seperti
antara lain:
1. Fungsi ekologis, RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir,
mengurangi polusi udara dan pengatur iklim mikro.
II. TUJUAN
Tujuan disusunnya Rencana Tindak Penanganan RTH Kawasan Perkotaan di
Kabupaten Lingga adalah terwujudnya ruang-ruang kota yang lebih berkualitas,
indah, nyaman, sehat dan berkelanjutan dalam rangka memberikan pelayanan dasar
kepada masyarakat.
VIII. KELUARAN
Sesuai dengan ruang lingkup dalam KAK ini dikeluarkan dari Penyusunan
Rencana Tindak Penanganan Ruang Terbuka Hijau adalah :
1. Dokumen Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Ruang Terbuka Hijau
yang terdiri dari :
a. Program dan Rencana Ruang Terbuka Hijau
b. Peta Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Lingga
c. Panduan dan Pengendalian RTH
d. Administrasi Pengendalian Program dan Rencana
2. Dokumen Investasi Jangka Panjang
X. SISTEM PELAPORAN
Laporan hasil pekerjaan yang harus diserahkan oleh konsultan terdiri dari:
a. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 eksemplar berwarna, ukuran A4. Sebagai
bahan pembahasan harus disediakan 15 eksemplar copy draft Laporan
Pendahuluan.
b. Laporan Fakta dan Analisa (Laporan Antara), sebanyak 5 Eksemplar
berwarna, ukurun A3. Sebagai bahan pembahasan harus disediakan 15
eksemplar copy draft Laporan Fakta dan Analisa (Laporan Antara).
XII. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Masterplan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan di
Kabupaten Lingga yang akan diacu oleh satuan pelaksana. Hal yang belum cukup
diatur dalam kerangka acuan kegiatan ini, akan diatur kemudian dan dituangkan
dalam berita acara perubahan dan atau penambahan yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama dengan kerangka acuan kegiatan ini.