PENDAHULUAN
Hal 1 dari 16
Fenomena lain dalam masalah persampahan yang dihadapi adalah sarana dan
prasarana pengangkutan yang belum memadai, lokasi TPA yang berada dekat dengan
pemukiman, adanya kecamatan-kecamatan yang belum terlayani dalam pengangkutan
sampah, sistem pengelolaan sampah yang kurang baik sehingga menimbulkan
pencemaran, frekuensi dan sistem pengangkutan sampah yang masih kurang.
Sudah saatnya, pembangunan daerah merujuk kepada konsep awal
pembangunan Indonesia, yaitu pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable
Development). Dalam konsep tersebut semua daerah wajib memprihatinkan kelestarian
lingkungan dalam pembangunannya. Cara yang paling tepat untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan tersebut adalah dengan kaidah ”3R” (Reuse, Reduce, and
Recycle) selain menerapkan ”Prinsip Pencemar Membayar”.
Hal 2 dari 16
1.3 Ruang Lingkup
A. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup Wilayah Studi Penyusunan Master Plan Persampahan Kabupaten
Sumedang Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. Wilayah Penyusunan Master Plan Persampahan Kabupaten Sumedang meliputi
seluruh wilayah administrasi Kabupaten Sumedang terdiri dari 26 (dua puluh enam)
kecamatan 272 (dua ratus tujuh puluh dua) desa dan 7 (tujuh) kelurahan.
2. Wilayah dalam program pengembangan yang memerlukan penanganan khusus
meliputi :
a. Wilayah Metropolitan Bandung : Kecamatan Jatinangor, Cimanggung,
Tanjungsari, Pamulihan dan Sukasari.
b. Kawasan Perkotaan Sumedang dan Tomo
c. Kawasan Industri Ujungjaya
Hal 3 dari 16
1.4 Sumber Biaya
Biaya pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi Penyusunan Master Plan Persampahan
Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2011 adalah dari APBD Kabupaten Sumedang
Tahun Anggaran 2011.
Hal 4 dari 16
BAB II
BATASAN DAN GAMBARAN UMUM
2.2. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam menyusun masterplan ini dengan melakukan analisa dari
aspek teknis, budaya dan kelembagaan.
a. Aspek teknis dilakukan analisa untuk mengevaluasi kondisi eksisting kebutuhan
penampung dan ruang yang dibutuhkan untuk saat ini dan mendatang dalam hal
penyediaan lahan.
b. Aspek budaya dilakukan analisa terhadap penempatan penampung dalam ruang
berdasarkan konsep-konsep tata ruang tradisionil budaya masyarakat sehingga
diperoleh kesesuaian ruang saat ini dan alternatif penempatan baik secara teknis
dan budaya.
c. Aspek kelembagaan dilakukan analisa terhadap kinerja dengan mendasarkan pada
sasaran National Action Planning bidang Persampahan.
Hal 5 dari 16
c. Temu pakar, melalui pakar lingkungan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan,
serta pakar dalam masalah mendaur ulang sampah.
Peningkatan
Hidup
Bina
Manusia
Dalam metodologi ini juga dibahas mengenai metode pengumpulan data, metode analisis
dan metode pengambilan survey.
Hal 6 dari 16
2.4. Pendekatan dan Metodologi
Pendekatan dan Metodologi pekerjaan yang harus disusun oleh konsultan adalah
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Persiapan
Untuk efisiensi waktu dan efektifitas kegiatan, perlu persiapan yang matang
dan pengenalan kondisi awal lapangan sehingga memudahkan dan
menyesuaikan dengan rencana kerja yang akan dilaksanakan serta kegiatan
pengumpulan data dasar perencanaan sebagai data penunjang, meliputi :
Persiapan administrasi.
Persiapan personil.
Persiapan peralatan.
Pengumpulan laporan hasil studi yang ada.
Hal 7 dari 16
2.5. Analisis dan Pengolahan Data
a. Evaluasi kondisi kota/kawasan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui karakter, fungsi strategis dan
konteks regional/nasional, kota/kawasan yang bersangkutan sehubungan
aspek-aspek tersebut sangat menentukan ke dalam kajian/investigasi yang
diperlukan.
Pada tahapan ini konsultan diharuskan mengumpulkan data dasar
perencanaan yang antara lain meliputi :
fungsi strategis kota/kawasan yang tercakup dam Rencana Tata Ruang
Peta topografi, foto udara skala 1 : 50.000
Data dan peta gambaran umum hidrologi, topografi, fisiografi dan geologi
Penggunaan lahan eksisting dan rencana
Data demografi saat ini da 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan
kepadatan penduduk.
Data social ekonomi, karakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari
aspek sosial ekonomi, seperti : perkembangan produk domestic regional
bruto (PDRB), mata pencaharian dan pendapatan, adat istiadat dan tradisi
budaya, perpindahan penduduk dan pengaruhnya terhada urbanisasi dan
kondisi ekonomi masyarakat
Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur), seperti : air minum,
drainase, pembuangan limbah dan sampah, listrik, telepon, jalan dan sarana
transportasi, kawasan strategis (pariwisata dan industri).
Hal 9 dari 16
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
3) Laporan Akhir
Laporan Akhir disusun paling lama 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Substansi materi teknis Laporan Akhir meliputi antara lain :
Hal 10 dari 16
c. Laporan memuat ; kajian final tentang analisa sosial, analisa ekonomi, analisa
ekologi, studi-studi yang berhubungan, Proyeksi Penduduk, Daerah Pelayanan,
Volume timbulan sampah, Alternatif system penyediaan pembuangan sampah dan
gambar
d. Laporan dipaparkan dalam rapat pembahasan yang menghadirkan narasumber, tim
teknis dan Dinas SKPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
4) Album Peta;
Master Plan Persampahan Kabupaten berbentuk arahan-arahan yang menunjukan jalan,
Bangunan-bangunan, lapangan hijau, kawasan industri dan pertanian yang disusun
dalam peta wilayah studi digambarkan dengan skala peta 1 : 10.000 yang dirangkum
dalam album peta.
Hal 11 dari 16
Teknik penyajian Buku Laporan hendak nya mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS ukuran A4 atau HVS (portrait/land scape).
b. Jilid buku hard/soft cover, warna putih dengan tulisan hitam atau sesuai kebutuhan.
c. Gambar dan peta yang disajikan dalam sebagian buku laporan dicetak berwarna dan
dalam sebagian buku laporan dicetak hitam putih.
Hal 12 dari 16
B. Tenaga Pendukung
1. Satu orang Asisten Tenaga Ahli Geologi, dengan Pendidikan minimal Diploma 3
(D3) yang berpengalaman.
2. Satu orang Asisten Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan, dengan Pendidikan
minimal Diploma 3 (D3) yang berpengalaman.
3. Satu orang Asisten Tenaga Ahli Planologi, dengan Pendidikan minimal Diploma 3
(D3) yang berpengalaman.
4. Satu orang Asisten Tenaga Ahli Sipil, dengan Pendidikan minimal Diploma 3
(D3) yang berpengalaman.
5. Satu orang Asisten Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat, dengan Pendidikan
minimal Diploma 3 (D3) yang berpengalaman.
6. Tiga orang Tenaga Drafter/ CAD Computer, dengan Pendidikan minimal Diploma
3 (D3) yang berpengalaman.
7. Lima orang Tenaga Surveyor, dengan Pendidikan minimal Diploma 3 (D3) yang
berpengalaman
8. Satu orang Tenaga Administrasi, dengan Pendidikan minimal Diploma 3 (D3) yang
berpengalaman.
9. Dua orang Tenaga Komputer, dengan Pendidikan minimal Diploma 3 (D3) yang
berpengalaman.
Hal 13 dari 16
BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK KONSULTAN
Hal 14 dari 16
3.8. Hak Konsultan
Konsultan berhak menerima pembayaran sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang
terbagai dalam 3 (tiga) terminj
Hal 15 dari 16
Hal 16 dari 16