BAB - 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan pembangunan, Pemerintah Pusat telah mengeluarkan Undang-Undang
No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Menurut UU No 18 tahun 2008 pengelolaan sampah
merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Terbitnya undang-undang ini mempertimbangkan bahwa pertambahan penduduk
dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik
sampah yang semakin beragam. Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan
teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, memiliki luas wilayah
152.220 km2 dan berpenduduk sebanyak 1.125.125 jiwa pada tahun 2014. Kabupaten Sumedang terbagi
menjadi 26 (dua puluh enam) kecamatan dan 270 desa 7 kelurahan dengan kota Kabupaten berada di
Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan. Kondisi ini memberikan pengaruh
terhadap berbagai sektor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan penduduk, salah satunya
adalah penyediaan infrastruktur perkotaan termasuk sarana dan prasarana persampahan. Karena pada
dasarnya masalah persampahan erat kaitannya dengan perkembangan jumlah penduduk dan perilaku
masyarakat dalam pola pembuangan sampah yang saat ini sudah menjadi semakin kompleks disetiap
daerah, termasuk Kabupaten Sumedang.
Sebagai salah satu kabupaten yang sedang berkembang permasalahan sampah menjadi problem yang
cukup kompleks di Kabupaten Sumedang. Permasalahan sarana prasarana, teknik dan manajemen
pengelolaan serta budaya masyarakat untuk mengatasi masalah persampahan masih perlu di tingkatkan
untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sehat. Pertumbuhan penduduk dan perekonomian ini
terkonsentrasi di wilayah perkotaan sehingga perlu dilakukan upaya untuk mencarikan teknik dan
manajemen pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan dengan mengedepankan prinsip
3R:
1. Prinsip pertama (reduce) adalah segala aktifitas yang mampu mengurangi dan mencegah
timbunan sampah.
2. Prinsip kedua (reuse) adalah kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi
yang sama atau yang lain. Prinsip ketiga (recycle) adalah kegiatan mengelola sampah untuk
dijadikan produk baru.
Institusi pengelolaan sampah di Kabupaten Sumedang sampai saat ini masih belum berfungsi secara
profesional, antara lain ditunjukan dengan belum adanya manajemen aset dan penyusunan business plan
yang dikelola dengan baik. Masalah lain yang muncul adalah alokasi dana yang minim, manajemen yang
kurang profesional dan minimnya kualitas SDM. Hingga saat ini sumber pendanaan persampahan di
Kabupaten Sumedang masih bertumpu pada anggaran Pemerintah Daerah akibat belum
dikembangkannya alternatif sumber pendanaan lainnya seperti dana dari masyarakat, kerjasama swasta
dalam bentuk CSR.
Pertumbuhan penduduk dan perekonomian ini terkonsentrasi di wilayah perkotaan sehingga perlu
dilakukan upaya untuk mencarikan teknik dan manajemen pengelolaan persampahan yang berwawasan
lingkungan dengan mengedepankan prinsip 3R: Prinsip pertama ( reduce) adalah segala aktifitas yang
mampu mengurangi dan mencegah timbunan sampah. Prinsip kedua (reuse) adalah kegiatan
penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau yang lain. Prinsip ketiga
(recycle) adalah kegiatan mengelola sampah untuk dijadikan produk baru.
Paradigma lama penanganan sampah secara konvensional yang bertumpu pada proses pengumpulan,
pengangkutan dan pembuangan akhir perlu diubah dengan mengedepankan terlebih dahulu proses
pengurangan dan pemanfaatan sampah. Pengurangan dan pemanfaatan sampah secara siginifikan dapat
mengurangi kebutuhan pengelolaan sehingga sebaiknya dilakukan di semua tahap yang memungkinkan
baik sejak di sumber, TPS, Intalasi pengolahan, dan TPA. Dengan demikian diharapkan target
pengurangan sampah dapat terpenuhi. Peningkatan pelayanan pengelolaan persampahan membutuhkan
perhatian yang serius agar dapat meningkatkan kinerja untuk meningkatkan cakupan pelayanan. Konsep
pengelolaan sampah dengan paradigma baru menerapkan pengelolaan sampah terpadu yang tidak hanya
mengelola sampah, namun didalamnya sudah mencakup pengurangan sampah yang pada akhirnya
dapat membantu mengurangi kerja dan umur Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Adanya berbagai komitmen internasional seperti pemenuhan target MDGs yang mensyaratkan
peningkatan pelayanan separuh dari jumlah penduduk yang belum mempunyai akses pelayanan
persampahan sampai tahun 2015 (kurang lebih 70% pada tahun 2015) dan pengurangan emisi
berdasarkan Kyoto Protocol, menuntut kesungguhan semua stakeholders persampahan baik di tingkat
pusat, daerah, dunia usaha dan masyarakat untuk meningkatkan sistem pengelolaan persampahan agar
berkelanjutan. Selanjutnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, salah satunya mengatur tentang studi Perencanaan Teknis
Manajemen Persampahan (PTMP).
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat perencanaan yang
komprehensif baik aspek teknik maupun manajemen. Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
(PTMP) diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan bidang
persampahan dalam meningkatkan pengelolaan sampah untuk jangka pendek dan menengah.
1.3 RUANGLINGKUP
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah penyusunan Manajemen persampahan Kabupaten Sumedang adalah wilayah
yang termasuk dalam delineasi Kabupaten Sumedang yang terdiri dari 26 kecamatan.
target-target yang telah ditetapkan untuk mewujudkan kinerja system penangangan sampah
yang akan dicapai.
d. Rencana pengembangan peran serta masyarakat-swasta-perguruan tinggi dalam 5-20 tahun ke
depan, untuk mencapai target-target pencapaian kinerja system penanganan sampah
e. Rencana pengembangan pengaturan, yang menggambarkan peraturan yang sudah ada dan
kebutuhan peraturan yang mendukung system penanganan sampah, dengan mengacu pada
produk-produk pengaturan yang lebih tinggi di tingkat nasional.
5. Membuat rencana final berupa buku Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan (PTMP)
Kabupaten Sumedang untuk minimal periode perencanaan 5-20 tahun.
Keluaran dalam kegiatan ini yaitu tersusunnya dokumen penanganan persampahan dengan menekankan
pada rencana dan program untuk kurun waktu hingga 20 tahun ke depan meliputi jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
Bab 1 Pendahuluan
Bab pendahuluan ini berisikan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup
pekerjaan, landasan hukum dan kedudukan rencana induk, serta sistematika penulisan laporan.