BAB II
KEGIATAN PABRIK
KELAPA SAWIT
2.1. Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS)
Pada saat ini PT. Balam Sawit Sejahtera sudah mendapatkan dukungan dari Koperasi Sinar
Bangko Jaya untuk menyalurkan dan menyuplai TBS. Proses pengangkutan TBS dari
kebun ke pabrik menggunakan 100 – 110 unit kendaraan jenis colt diesel per hari.
dari lapangan dalam skala berat tonase. Fungsi lain timbangan yaitu untuk
mencatat semua produk PKS yang akan dipasarkan yaitu CPO dan Kernel,
awal proses pengolahan TBS dimana TBS yang diterima akan ditampung
sementara untuk diisi ke FFB Conveyor. Stasiun loading ramp terdiri dari
Proposal II-1
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
TBS ke dalam conveyor, setiap hopper dilengkapi dengan dup pintu yang
digerakkan secara hidrolik. Pada masing-masing hopper di desain
c. Pengisian Lori ke dalam Sterilizer, dimana Lori diisi penuh dengan buah
yang akan diolah. Pengisian yang baik jika Lori dapat dimuat TBS sebanyak
kapasitas normal. Pengisian yang tidak penuh akan menyebabkan
Stasiun rebusan terdiri dari bejana rebus yang mampu menampung 20 ton
TBS setiap rebusan. Jumlah bejana rebus terdiri dari 5 bejana yang diameter
2.700 mm. Pada setiap bejana dilengkapi dengan alat parameter berupa
manometer dan time recorder. Suplai uap/steam untuk merebus di ambil dari
saturated steam sisa dari turbine alternator yang telah ditampung dalam bejana
uap BPV (Back Pressure Vessel). Tekanan kerja pada perebusan mencapai 3
kg/cm 2 . Sistem perebusan memakai sistem single peak. Dengan range waktu
perebusan satu siklus mencapai 90-95 menit setiap rebus. Setiap bejana
dilengkapi oleh safety valve yang berfungsi mengurangi tekanan lebih dari
tekanan kerja 3 kg/cm 2 yang bekerja secara otomatis dengan digerakkan oleh
pegas. Fungsi utama perebusan adalah untuk melunakkan daging buah agar
Proposal II-2
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
dalam buah itu sendiri dan dalam biji (nut) dan mempermudah proses
Pada dasarnya proses perebusan tidak terlepas dari hasil mutu dan losses.
Sistem perebusan yang terlalu tinggi dari norma yang ditentukan (melewati
temperatur optimal 130-140 0 C, tekanan kerja 2,8 kg/cm 2 dan waktu yang terlalu
lama) akan mengurangi tingkat mutu CPO. Hal ini karena terjadi proses auto
katalitik sehingga kadar FFA naik sementara itu akan terjadi losses/kerugian
minyak yang terikut tandan kosong (tankos) dan juga terbawa oleh air
condensate. Norma maksimum yang ditetapkan untuk losses di stasiun rebusan
ialah losses minyak pada tankos maksimum 0,47 %, losses minyak pada air
condensate maksimum 0,72%. Sebaliknya apabila prosedur perebusan tidak
tingkat brondolan yang terikut tankos juga tinggi sehingga kerugian pada
minyak pada stasiun kempa (pressan) efisiensi ekstraksi minyak akan turun
sehingga persentase minyak yang terikut ampas dan biji juga tinggi. Demikian
juga terhadap stasiun kernel, proses pemecahan biji (nut) juga akan sulit
dilakukan akibat tingginya kadar air nut (biji) yang menyebabkan biji akan
banyak yang lolos dan apabila pecah, maka tingkat kadar inti pecah juga sangat
tinggi persentasenya.
Di dalam stasiun thresher terdiri atas beberapa tahap yang dimulai dari
Thresher Feeder Conveyor untuk kapasitas 45 ton TBS/jam. Unit mesin ini
mengatur jumlah/kapasitas buah yang akan dipipil. Mesin ini dilengkapi dengan
Feeder.
Proposal II-3
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
Buah rebus yang tertuang kedalam mesin penebah (thresher) akan diputar
oleh drum yang berdiameter 2 m dengan kecepatan putar 19 rpm. Tujuan alat
ini untuk memipil tandan buah rebus agar brondolan terlepas/terpisah dari
tandannya (tankos). Efisiensi mesin ini dipengaruhi oleh besar drum dan rpm -
nya. Kerugian yang akan terjadi di sini adalah proses pemipilan yang kurang
sempurna, akibat buah kurang masak/mentah yang mengakibatkan persentase
brondolan terikut tankos tinggi sehingga minyak tak terkutip dari brondolan
tersebut. Kerugian lain minyak terikut tankos tinggi akibat buah rebus terlalu
masak dan buah yang rusak/memar sejak dari awal penerimaan TBS dari
lapangan ke PKS, norma kerugian minyak terikut tankos maksimum 0,47 %/TBS
sedangkan losses brondolan terikut tankos norma maksimum 0,12 &/TBS dan
untuk losses inti 0,03%. Selanjutnya brondolan yang sudah terpipil diangkut oleh
Brondolan buah dari drain thresher diangkut ke digester dengan menggunakan fruit
elevator. Buah diaduk di dalam digester dan dilumat untuk mempermudah pengepresan
serta pemisahan sel-sel minyak dari serat dan biji. Temperatur yang baik untuk
Proposal II-4
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
buah yang sudah terurai dari biji dan serat dikempa (press) dengan mesin kempa
Screw Press sehingga daging buah dan biji benar -benar kering sehingga
efisiensi ekstraksi dapat mencapai maksimum. Hasil dari mesin kempa ini terdiri
dari Crude Oil, Fibre + Nut (Cake) untuk mempercepat proses pemisahan mesin
Screw Press dilengkapi alat penekan yang digerakkan dengan hidraulik yang
diatur secara elektrik, tekanan kerja hidraulik mencapai 50 -60 bar.
dilengkapi pipa air panas untuk proses pengenceran Crude Oil, untuk memenuhi
desain kapasitas 45 ton/jam maka screw press dioperasikan sebanyak 4 unit
Selanjutnya hasil olahan Screw Press terdiri dari Cake (Fibre dan Nut)
dipecah/pisah oleh Cake Breaker Conveyor dan Crude Oil disaring Vibro Screen
Fibre (serat) maksimum Norma 0,65%, minyak terikut biji (nut) maksimum Norma
0,24% dan kadar inti pecah Maksimum 0,67%/TBS dalam Fibre (serat) sebelum
Crude Oil dikirim ke Continuous Setting Tank ada penampung sementara di
Crude Oil Tank. Di dalam Tangki ini terdiri dari 2 ruang, ruang pertama untuk
proses pengendapan lumpur/pasir dan ruang kedua yang dilengkapi pipa
pemanas Steam untuk menjaga temperatur tetap Normal (90 -95 0 C), dan setelah
itu dipompa ke Continuous Setting Tank Stasiun Klarifikasi.
Stasiun depericarping terdiri dari 3 bagian utama yaitu Cake Breaker Conveyor,
Separating Column, dan Polishing Drum, yang merupakan satu kesatuan mesin untuk
memisahkan serabut dengan biji basah. Cake breaker conveyor adalah salah satu ularan
pengantar dimana badannya merupakan selubung uap. Dalam selubung uap ini
dimasukkan uap air untuk memanaskan serabut bekas (sampah), agar jangan terlalu berat
untuk diisap oleh blower. Separating column adalah tempat perpisahan antara sampah
Proposal II-5
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
dan biji, dimana sampah akan diisap oleh blower dan disalurkan ke dalam fibry cyclone.
Biji yang sifatnya lebih berat dari sampah akan jatuh masuk ke dalam polishing drum.
Polishing drum berfungsi sebagai perantara biji yang akan disalurkan ke nut silo dan
pembersih biji-biji yang pada bagiannya masih melekat serabut kelapa sawit tersebut.
yang diikat pada poros yang berputar. Kemiringan pedal diatur sehingga pemecahan
gumpalan terjadi dengan sempurna, sambil mendorongnya perlahan-lahan menuju
Dalam stasiun ini terjadi proses pemisahan yang diawali dari Continuous
Setting Tank. Pada tangki ini Crude Oil dikirim dari Stasiun Pressan mengalami
pemisahan fase berdasarkan berat jenis. Kapasitas Tangki Continuous Setting
Tank ini untuk PKS mencapai 120 m 3 . Pemisahan minyak dipengaruhi oleh
temperatur dan kekentalan. Temperatur harus tetap normal 90 -95 0 C dan Crude
Oil yang ditampung di Continuous Setting Tank akan terpisah antara minyak dan
Sludge. Minyak dikirim ke Oil Tank dan Sludge dikirim ke Sludge Tank. Untuk
Selanjutnya minyak yang tertampung di Oil Tank dipanasi kembali dengan Steam
Coil yang terdapat yang terdapat di dalam tangki, agar temperatur minyak tetap
minyak tersebut lebih bersih dan kandungan air jadi berkurang. Efisiensi mesin
ini dapat meningkatkan penurunan kadar kotoran dan 0,01 % kadar air. Da n
selanjutnya minyak dikeringkan oleh Vacuum Oil Drier yang prinsip kerjanya
Proposal II-6
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
mencapai 0,10% Norma. Minyak yang sudah melalui V.D.O selanjutnya dikirim
normal (90-95 0 C). Sludge yang ditampung dalam Sludge Tank dipompa oleh
Pre-cleaner Pump yang melalui Sand Cyclone untuk menyadap/menangkap pasir
halus yang masih terbawa Sludge. Sludge yang dikirim ke Sludge Balance Tank
selanjutnya diolah oleh mesin Separator. Di PKS PT. Balam Sawit Sejahtera
yaitu Fase Minyak (Oil), Light Fase dan Heavy Fase. Dalam proses pemisahannya
pun tidak terlepas adanya losses minyak yaitu kerugian minyak pada Solid yang
dibatasi dengan Norma Maksimum 0,4% kerugian minyak pada Heavy Fase (air
buangan). Namun minyak yang terbuang ikut pada Heavy Fase masih dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu yang tepat, ketentuan tingkat
pengenceran yang sesuai dan kapasitas oleh yang ditentukan.
Dalam stasiun ini terdapat unit pendukung proses pemurnian yaitu unit pengolahan
sludge yang sistem kerjanya menyatu dengan unit pemurnian.
Sand Cyclone
Sludge dari sludge tank dipompakan terlebih dahulu ke sand cyclone sebelum
dimasukkan ke sludge separator dimana pasir halus akan terpisah oleh adanya gaya
sentrifugal. Pasir halus yang berhasil dipisahkan akan di blow down secara berkala.
Pemisahan Lumpur
Proposal II-7
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
Cairan sludge yang telah melalui pre cleaner, dimasukkan ke dalam sludge
separator, untuk dikutip minyaknya. Dengan gaya sentrifugal minyak yang berat jenisnya
lebih kecil bergerak menuju ke poros dan terdorong ke luar melalui sudut-sudut ke ruang
pertama tangki pisah.
Endapan dari clarifier tank, oil tank, sludge tank yang disiram dengan air setiap pagi
minyak yang berasal dari kondensat dan stasiun klarifikasi. Minyak yang terkutip akan
dipompa ke pre-claim oil tank. Pembersihan bak dilakukan setiap bulan sekali.
Pada stasiun ini diusahakan untuk mengambil inti sawit (kernel) dari
cangkang yang ada untuk dikeringkan menjadi inti sawit yang meliputi prose
Biji yang telah dikeluarkan dari depericarper perlu diperam agar lebih
mudah dipecah dan kernel lekang dari cangkang. Lapisan biji dalam alat
umumnya terdiri dari 3 (tiga) tingkat suhu yang berbeda, yaitu bagian atas 70
0
C, bagian tengah 45 0 C, dan bagian bawah 50 0 C.
Pemecahan Biji
Proposal II-8
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
Alat pemecah biji terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu tipe nut cracker dan ripple
Jika pemecahan biji menggunakan ripple mill, maka magnet yang terdapat
pada corong pemasukan harus sering dibersihkan dari logam yang melekat.
Efisiensi nut cracker atau ripple mill dinyatakan dengan persentase biji yang
Pengeringan Kernel
Kernel yang sudah terpisah dari cangkang dan masih mengandung 12% air
atau proses kenaikan asam (laurid acid) dapat dibatasi pada saat kernel
disimpan.
Penimbunan Kernel
Produk kernel ditimbun dalam kernel bin dan selanjutnya disimpan dalam
karung goni dengan kelembaban udara 70% atau ditimbun di silo kernel dimana
Pada stasiun ini minyak hasil akhir dari proses klarifikasi selanjutnya disimpan dalam
tangki timbun CPO dan siap untuk dipasarkan.
Proposal II-9
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
Air merupakan kebutuhan utama dalam Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan
pengisian ketel uap dan kebutuhan pengolahan serta untuk domestik menghendaki
syarat mutu air sesuai kriteria yang diinginkan dalam suatu Pabrik. Sumber air untuk
keperluan operasional PT. Balam Sawit Sejahtera diperoleh dari sumur bor (air bawah
tanah) yang dipompakan ke waduk reservoar. Sebelum dimanfaatkan, air terlebih dahulu
diberi perlakuan yang bertujuan agar mutu air baku sesuai syarat-syarat yang ditentukan.
Tahap awal perlakuan air ini dimulai dari Stasiun Water Treatment.
Proses penjernihan air di Water Treatment dilakukan dalam beberapa tahap, yakni
sebelum air ke Clarifier Tank terlebih dahulu diinjeksikan bahan kimia yaitu Aluminium
Sulfat (A12SO4), Soda Ash dan Polimer. Dosis pemakaian bahan kimia disesuaikan dengan
kadar air yang diterima, sebelum diadakan pelarutan bahan kimia air terlebih dahulu di
Jar Test untuk mengetahui berapa dosis yang dibutuhkan setiap m3 air. Fungsi ketiga jenis
bahan kimia tersebut adalah untuk menjernihkan air dari zat-zat yang tersuspensi.
Sehingga zat-zat terlarut yang tersuspensi di air akan mengendap dan tidak terbawa ke
adalah Sand Filter. Air yang sudah melalui tahap penjernihan tersebut disalurkan ke Water
Tower untuk penimbunan sementara yang selanjutnya akan didistribusikan ke pemakaian
berikutnya antara lain untuk keperluan ketel uap, pengolahan, pencucian pabrik dan
domestik.
Tahap selanjutnya adalah pemakaian air untuk keperluan ketel uap. Sebelum air
dimanfaatkan ke Ketel Uap, terlebih dahulu dilakukan proses demineralisasi air dengan
tujuan untuk mengurangi zat - zat terlarut yang masih terbawa dalam air yang tidak dapat
tertangkap oleh proses penjernihan yang sangat tidak diinginkan bagi ketel uap.
Unsur - unsur yang selalu terikut dalam air yang tidak diharapkan antara lain: Ca2+, Mg2+,
Proposal II-10
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
Fe2+, SiO2, Nas+, C12, N12+, Fe3, So3, Hardness dan lain-lain. Untuk mengurangi kadar unsur
yang terlarut tersebut maka dilakukan penangkapan Ion - Ion oleh Kation dan Anion.
Pada poses Kationisasi unsur-unsur yang diambil/ditangkap adalah: Mg2, Ca2+, Fe2+, Na2+
Hardness dan lain-lain. Penangkapan unsur -unsur tersebut adalah resin. Proses reaksi
Demikian juga kadar O2 yang terlarut dalam air masih tinggi. O2 akan di proses
dalam di Deaerator, sebelum ke Deaerator air dikirim dari Kation ke Degarifer ke Anion.
Pada proses Anionisasi, unsur-unsur yang tertangkap adalah SiO2, C12+, FE2+, SOl3. Media
penangkap unsur - unsur tersebut juga memakai Resin, sehingga pada proses reaksi, akan
Pada tahap waktu tertentu kedua Resin tersebut (Kation & Anion) akan mengalami
kejenuhan, sehingga kemampuan resin untuk menangkap unsur - unsur yang tidak
diharapkan akan semakin berkurang dan hal ini harus dilakukan regenerasi resin Kation
dan Anion. Pada proses regenerasi ini zat kimia yang dipakai akan melalui resin dan
menangkap unsur - unsur yang tertahan dalam resin untuk dilepaskan dan dibuang,
sebaliknya resin akan menerima ion- ion: S04, Cl, dari larutan bahan kimia regenerasi
sehingga fungsi resin akan normal kembali.
Demikian juga pada Anion, Regenerasi dilakukan dengan melarutkan bahan kimia
yang dilewatkan melalui resin tersebut untak menangkap, membawa unsur-unsur yang
ditahan dalam Resin anion : SiO2, Cl2, S03, dilepaskan dan dibuang sebaliknya resin akan
menerima Ion - Ion NaOH, terhadap larutan Regenerasi tersebut dan kapasitas resin
untuk menangkap unsur - unsur tersebut dapat normal kembali.
yang mana pada air umpan masih terdapat kadar O2. Hal ini sangat tidak diharapkan
dalam sebuah ketel uap. Alat yang digunakan adalah Deaerator, tujuan alat ini adalah
untuk menghisap keluar udara. Dengan demikian kandungan O2 dalam air Umpan akan
berkurang walau tidak dapat seluruhnya.
Proposal II-11
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
kimia dalam air Umpan sebelum seterusnya dikirim ke Ketel Uap. Bahan Kimia yang
Pengolahan limbah cair PT. Balam Sawit Sejahtera terdiri dari beberapa
tahapan, antara lain:
mg/l menjadi >5000 mg/l. Hal ini untuk memudahkan proses selanjutnya
di dalam kolam anaerob primer.
Proposal II-12
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
menjadi asam mudah menguap “voltaic fatty acid” VFA dan diikuti
dengan penurunan pH cairan. Namun dapat dilakukan resirkulasi dari
Bakteri yang berperan dalam oksidasi biokimia dikenal dengan bak teri
penghasil asam. Kemudian cairan mengalir secara kontinu kedalam
dan lain-lain. Di sini angka BOD dari 5.000 mg/l turun menjadi 500
mg/l. Efisiensi penguraian sebesar > 90 %.
Proposal II-13
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
yang sesuai, (6) pengadukan resirkulasi yang cukup dan (7) tanpa
Aerob
lama retention time air limbah sudah cukup memenuhi baku mutu
limbah PKS dan dapat dialirkan ke sungai. Dengan memakai aerator
suplai oksigen yang cukup, maka angka BOD dari 500 mg/l berkurang
menjadi 100 mg/l. Efisiensi penguraian dengan cara oksidasi > 80 %.
Facultative
perlakukan adalah pH 7,0-8,5, BOD 100 mg/l, COD 350 mg/l, TS <5.000 mg/l,
SS < 300 mg/l, Minyak < 30 mg/l, N-NH3 < 20 mg/l.
sebagai pupuk organik. Sebagian tandan buah kosong yang terbuang dari
proses pengolahan ditampung dimuat oleh truck untuk dilangsir/diangkut ke
Sedangkan solid hasil olahan sludge decanter ditampung dalam solid been
dan setelah penuh dimuat oleh truck untuk dilangsir/diangkut ke lokasi
penimbunan untuk menetralisir suhu dan menghasilkan pembusukan secara
Proposal II-14
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
lokasi untuk memenuhi kontrak penjualan. Di samping itu cangkang dapat juga
dimanfaatkan untuk meratakan jalan-jalan kebun/perumahan. Kegiatan
2.5. Pemasaran
Setelah dilakukan pengolahan tandan buah segar menjadi CPO dan Kernel
di PKS PT. Balam Sawit Sejahtera, selanjutnya hasil CPO dan Kernel tersebut
pengangkutan CPO tersebut akan menggunakan berbagai jalur jalan dan juga
melalui berbagai permukiman. Rencana hasil pengolahan TBS berupa minyak
Proposal II-15
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir
Bab II Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit
Proposal II-16
Kajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Masyarakat di Kelurahan Balam Sempurna Kota Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir