Anda di halaman 1dari 33

BAB I

DISKRIPSI PROYEK

Perusahaan PT. Jaya Santosa adalah sebuah perusahaan menengah yang


bergerak dalam bidang peternakan. Peternakan yang dilakukan oleh PT. Jaya
Santosa adalah peternakan ayam petelur, dengan produksi utamanya adalah telur
konsumsi. Pada dasarnya perusahaan ini merupakan perusahaan sebuah
perusahaan keluarga.

Wilayah yang diambil sebagai tempat pembangunan proyek adalah di


dusun Beji, Sendang Sari, Pajangan , Bantul. Daerah ini dipilih oleh pihak pendiri
perusahaan atas berbagai pertimbangan diantaranya letaknya jauh dari pemukiman
padat penduduk namun terjangkau tranportasi, harga lahan yang lebih murah dan
pertimbangan-petimbangan lain yang dianggap penting oleh perusahaan penting.

Produksi utama perusahaan ini adalah telur konsumsi, sedangkan hasil


sampingannya adalah penjualan ayam petelur untuk dikonsumsi. Secara garis
besar kegiatan selama proses produksi adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan Induk

Induk dipilih yang sehat, tidak cacat serta bersih. Penentuan induk yang baik
diharapakan dapat menghasilkan telur yang baik pula dan dapat berproduksi
secara optimal.

2. Pemberian Pakan

Pemberian pakan untuk ayam petelur diperlukan demi berlangsungnya


kehidupan dan produksi telur ayam itu sendiri. Pemilihan pakan ayam
dilakukan berdasarkan pertimbangan harga, kualitas, kuantitas dll.

3. Penghasilan Telur

Ayam yang telah dipelihara dan diberi pakan secara normal akan
menghasilkan telur. Telur adalah komoditas penjualan utama perusahaan.
Telur diambil secara periodik oleh pekerja untuk diproses ketahap selanjutnya.
4. Penyortiran Telur/ Seleksi

Telur yang telah diambil dan dikumpulkan tadi kemudian disortir atau
diseleksi. Telur dipilih agar telur yang nantinya didistribusikan dalam
masyarakat mutunya tidak berada dibawah mutu pasar.

5. Pembersihan

Telur yang telah diseleksi kemudian dilakukan pembersihan. Telur yabg


bersih dapat meningkatkan nilai estetika dan terlihat lebih menarik.

6. Pengepakan dan Pengemasan

Pengepakan telur dilakuakn agar telur yang tidak mudah pecah selama proses
pengangkutan dan pendistribusian berlangsung. Peminimalisir telur pecah
selama pendistribusian berarti juga meminimalisir besarnya kerugian yang
ditimbulkan.

7. Penyimpanan/ Penyimpanan Sementara

Tahap selanjutnya adalah penyimpanan. Penyimpanan telur dilakukan untuk


menampung telur sebelum didistribuskan ke pasaran. Penyimpanan telur tidak
boleh lebih dari 5 hari karena dikuatirkan dapat mengurangi kualitasnya.
FORMULIR ISIAN UPAYA PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UKL&UPL)

Sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat 1 SK Menteri Perindustrian No.25/


M/ SK/ 10/ 94 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Pengendalian Dampak
Terhadap Lingkungan Hidup Pada Sektor Industri, kami yang bertanda tangan
dibaeah ini menyampaikan UKL dan UPL dari perusahaan kami . UKL dan UPL
kami susun secara benar sesuai denagn kondisi spesifik kegiatan dan spesifik
lokasi .

A. INFORMASI UMUM

1. Nama Perusaaan : PT. Jaya Sentosa

2. Alamat Kantor : Beji. Sendang Sari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta

3. Nama Pimpinan : Herman Saputra

4. No. Telp : 0274-897115

5. No. Faks : 0274-896651

6. Lokasi Pabrik :

 Dusun : Beji

 Desa : Sendang Sari

 Kecamatan : Pajangan

 Kabupaten : Bantul

 Propinsi : DIY

7. a.Izin Usaha

 Tanda Daftar Perusahaan : 120211826156

 Surat Izin Usaha Perdagangan : 403/10500/17/PB/XII/2008

 Izin Usaha : 403/4562/HO/2008


 Surat Izin Usaha Industri Tetap : 291/DSAI/IUT/-III/Non-
PMA-PMDN/IX/1999

 Izin Pemanfaatan Lahan : 230/SA/111/1998

b. Status Penanaman Modal : Non PMA/PMDN

8. Penanggung Jawab UKL dan UPL

 Nama : Hartono Haryadi

 Alamat : PT. Jaya Santosa

Beji, Sendan Sari, Pajangan, bantul, Yogyakarta

 No. Telp : 0274-869605

B. INFORMASI KEGIATAN INDUSTRI

1. Lahan
No luas Area
Jenis Bangunan Keterangan
. m2 %
1 Lahan Tertutup bangunan
a. Ruang Meeting & office 260 5.02 Tembok & lantai keramik
b. Mushola 60 1.15 Tembok & lantai keramik
c. Pos Satpam 4 0.07 Roster & lantai Cor
d. Bangunan gudang 200 3.86 Tembok & lantai semen
e. Ruang Kesehatan 9 0.17 Tembok & lantai keramik
f. Kandang Ayam 3000 57.95 Tembok & lantai semen
g. Ruang Penyortiran 25 0.48 Tembok & lantai keramik
h. Ruang Penyimpanan
25 0.48 Tembok & lantai keramik
Sementara
i. Ruang Parkir 50 0.96 Konblok
j. KM dan WC 9 0.17 Tembok & ubin
k. Ruang Tamu 18 0.34 Tembok & lantai keramik
l. Ruang Dapur dan Kantin 16 0.30 Tembok & lantai semen
2 Lahan Terbuka
Pagar benteng batako &
Tempat parkir dan halaman 1500 28.97
konblok
3 Lahan Cadangan
Luas Lahan Total Yang Dikuasai 5176 100
a. Peruntukan lahan

Pemanfaatan lahan kecamatan Pajangan sebagian besar adalah untuk


pertambangan dan pertanian. Untuk bidang lainnya yang lebih kecil
presentasenya adalah :

1) Kawasan Perdagangan

Dengan jumlah penduduk yang sedang maka diperkirakan 1 Ha


lahan akan dibangun pasar. Pembanguanan pasar dimaksudkan
sebagai penggerak perekonomian dari masyarakat. Letak pasar
sendiri terpisah dari rumah penduduk. Namun demikian pasar yang
akan dibangun dikelilingi oleh rumah penduduk.

2) Kawasan Perumahan

Dalam pengembangan tata ruang lahan permukiman bagi


penduduk diperkirakan mencapai 200 Ha.

3) Kawasan Tambak

Untuk kawasan tambak umumnya dilakukan pada daerah yang


kaya akan air, yaitu kawasan sekitar area pertanian. Kawasan
tambak diperkirakan menempati lahan sekitar 50 Ha. Kawasan
pertambakan ditemukan bagian daerah utara dan timur kacamatan
pajangan.

b. Struktur Pelayanan

Struktur pelayanan didaerah kecamatan Pajangan meliputi kegiatan :

1) Struktur pelayanan perdagangan termasuk pasar dan PT. Jaya


Sentosa

2) Struktur pelayanan pendidikan sekoalh meliputi TK, SD,


SLTP.SLTA dan SMK

3) Strutur pelayanan kesehatan meliputi Puskesmas, dokter praktik


umum dan bidan praktik umum.
4) Struktur palayanan kemanan meliputi kantor Polsek

c. Status Lahan

Sertifikat HGL denagn surat kepuutsan sebagai berikut :

No.403/HGB/BPN/93
No.117/SK/HGB/BPN/2002
No.55.560.241.2004

2. Produksi

a. Jenis dan Kapasitas Produksi

Jenis Alat
Kapasitas Produksi Sifat Produk
No Jenis Produksi Satuan Angkut
Izin Riil Mentah Jadi
1. Produksi utama
Menghasilkan 200 200 Pack  Truk,
telur ayam container
konsumsi
2. Produksi lainnya
Penjualan ayam 30 10 Ekor  Kendaraan
bermotor

b. Waktu Operasi Perusahaan

1) Dalam satu hari 7 jam kerja


2) Dalam seminggu 6 hari kerja

c. Jumlah shift tenaga kerja : Non Ship

3. Penggunaan Energi

Kapasitas
Jenis Energi Pemakaian/ Bulan Sumber
Terpasang

Listrik PLN 200 KVA 150 KWH PLN

Lain-lain

4. Penggunaan Air

Kapasitas
Jenis Sumber Diolah/ Tidak Diolah Keterangan
Penggunaan
2 sumur gali 100 m 3/ Hari Diolah Digunakan untuk :
dalam
 Konsumsi manusia
 Konsumsi ayam
Kamar Mandi
 Penyiraman tanah
 Pembersihan
kandang
 Pembuangan limbah

Neraca Penggunaan Air

Konsumsi manusia
Reservoir (0,25 M3)
100 M 3/ Hari
Konsumsi
ayam(1 m3)

Meresap ke
3 KM & WC tanah (20 m3)
(30 m3)

Meresap ke
2 sumur gali Siram tanah (5 tanah (5 m3)
dalam m3)

Membersihkan Meresap ke
kandang (60 m3) tanah (20 m3)

Meresap ke
tanah (45 m3)
5. Tenaga Kerja

Jenis Kelamin Daerah asal WNI WNA Pendidikan


No. Klasifikasi Pekerja
Luar
L P Jumlah Lokal SD SLTP SLTA PT
daerah

1 Manager ke atas 1 3 4 4 4

2 Staf 3 2 5 2 3 1 4

3 Buruh/ karyawan

4 Petugas Kebersihan 15 5 20 15 5 10 5 5

5 Petugas keamanan 3 3 3 3

TOTAL 13 10 31 21 11 10 5 9 8
Limbah dan Cemaran

1. Padat

Bentuk Sejak kapan


Sumber Kapasitas / Cara Dampak yang
Jenis Limbah Sifat Limbah pengelolaan
fisik Limbah satuan waktu penanganan ditimbulakn
dilakukan

Glondongan Kertas Fabric tes & Non B3 50 Kg/ Hari Dikumpulkan Pencemaran & 2000
Karton inspection dalam gudang penurunan nilai
lalu dijual estetika

Kardus Kertas Fabric tes & Non B3 30 Kg/ hari Dikumpulkan Pencemaran & 2000
inspection dalam gudang penurunan nilai
lalu dijual estetika

Kotoran ayam Kotoran Ternak ayam Non B3 70 Kg/ Hari Ditampung, Pencemaran & 2000
dikeringkan lalu penurunan nilai
dijual estetika

Sampah padat & Kertas bungkus, Aktifitas Non B3 30 Kg/ Hari Dikumpulkan, Pencemaran & 2000
domestic siasa makanan, manusia berupa dibuang ke penurunan nilai
dedaunan perkantoran, tempat sampah estetika
kantin, prose
produksi dll.

Lain-lain

2. Cair

Jenis Limbah Bentuk Sumber Sifat Limbah Kapasitas/ Cara penanganan Dampak yg Sejak kapan
pengelolaan
fisik Limbah satuan waktu ditimbulkan
dilakukan

Limbah RT cair Kantin & Non B3 1 m3/ Hari Disaring kemudian Pencemaran & 2000
dapur dimasukkan saluran penurunan nilai
peresapan estetika

Air buangan cair Toilet & Non B3 3 m3/ Hari Dimasukkan dalam Pencemaran & 2000
toilet & westafel westafel septic tank, berdiding penurunan nilai
semen estetika

Air dari hasi cair Kandang Non B3 50 m3/ Hari Disaring kemudian Pencemaran & 2000
pembersihan dimasukkan saluran penurunan nilai
kandang peresapan estetika

Air Buangan cair Ruang Non B3 25 m3/ Hari Disaring kemudian Pencemaran & 2000
dari produksi & dimasukkan saluran penurunan nilai
pembersihan kerja peresapan estetika
lantai
3. Gas

Bentuk Kualitas Sejak kapan


Para- Cara Dampak yang
Jenis Limbah Sumber Limbah Sifat Limbah BML pengelolaan
fisik meter parameter penanganan ditimbulakan
dilakukan

Karbon Gas Tranportasi dan Berbahaya CO CO 2 Mg/nm3 CO 30mg/ nm Penghijauan, Sesak nafas, 2000
Monoksida dapur bagi PP No.11 servis alat ISPA, kulit sensitif
kesehatan Than 1999 tranpotasi
secara periodik

Karbon Gas Tranportasi dan Berbahaya CO2 0,0008mg/nm3 NO 0,004mg/ Penghijauan, Sesak nafas, 2000
Diosida dapur bagi nm PP No.11 servis alat ISPA, kulit sensitif
kesehatan Than 1999 tranpotasi
secara periodik

Debu Gas Tranportasi dan Berbahaya 0,001 mg/L 0,2 mg/L SE Penyiraman Sesak nafas, 2000
dapur bagi 01/Menaker jalan ISPA, kulit sensitif
kesehatan 1997 NAB
BAB II

RONA AWAL LINGKUNGAN

A. Flora

Wilayah pendirian pabrik adalah daerah pegunungan dengan tanah


tandus. Beberapa tanaman yang ada pada area itu adalah pisang (Musa Sp.),
jagung(Zea mays), singkong(Manihot utilisima), tanaman jati ( Tectona
grandis) dan berbagai macam rerumputan. Untuk vegetasi pekarangan
terutama didaerah penduduk sekitar adalah berbagai tanaman hias seperti
adenium, ephorbia, kaktus dll. Berdasarkan stratanya maka tanaman didaerah
itu dibedakan menjadi 2 macam yaitu strata atas dan strata bawah. Untuk
tanaman strata bawah adalah berbagi tanaman rerumputan, sedangkan pada
tanaman strata atas yang ada adalah papaya (Carina papaya), jati, mahono,
pohon duwet dll.

B. Fauna

Jenis fauna yang berada disekitar daerah akan didirikan bangunan


terdiri atas 2 macam, yaitu fauna peliharaan dan fauna liar. Pada fauna
peliharaan adalah fauna yang dianggap mempunyai nilai ekonomis terhadap
manusia. Contoh satwa yang dipelihara adalah sapi (Bos sp), anjing, kambing
(capra sp), domba ayam kampung (Gallus gallus), merpati dll.Sedangkan pada
hewan liar beberapa fauna diantaranya yaitu berbagai jenis ular, insecta, kadal
(Mapouya multification) dan berbagai jenis unggas seperti burung pipit dan
gereja.
Kehidupan Sosisl Ekonomi Dan Budaya

A. Mata pencaharian

Penduduk desa Sendang sari, Pajangan, Bantul mempunyai jenis mata


pencaharian yang bervariasi. Tetapi mata pencaharian sebagian besar
penduduk adalah bertani dan pertambangan. Untuk bertani jenis tanaman yang
ditanam adalah tanaman sayuran, makanan pokok seperti padi sedangkan
untuk sektor pertambangan, tambang yang diambil adalah tambang pasir yang
berasal dari sungai progo dan tambang batu kapur yang diambil dari
pegunungan yang berada didaerah sekitar perbukitan desa Sendang Sari.
Beberapa mata pencaharian lain penduduk sekitar selain yang disebutkan
diatas adalah sebagi berikut :

No Jenis Pekerjaan Presentase ( % )


1 Buruh 15
2 PNS 5
3 ABRI 0.1
4 Pegawai Swasta 11
5 Wiraswasta 19
6 Petani 23
7 Penambang 20
8 Lain-lain 14.9
Sumber : Data Sensus Kelurahan Sendang Sari, 1999.

B. Pendidikan

Penduduk di dusun Beji menurut tingkat pendidikannya disajikan dalam


tabel berikut :

TK. Pendidikan Prosentase ( % )


Tamat SD 45
Tamat SLTP 38
Tamat SLTA 15
Tamat PT 2
Sumber : Data Sensus Kelurahan Sendang Sari, 1999.
C. Tingkat Ekonomi
Tingkat pendapatan penduduk pada tahun 1999 sebesar
Rp.700.000,- per kapita per bulan.

D. Kondisi Perumahan Penduduk

Kondisi perumahan penduduk di dusun Beji, Sendang Sari, hamper


semuanya bersifat permanent dan layak huni.Dinding terbuat dai tembok
semen, berkerangka besi beratap genting dan berlantai semen atau keramik.
Hanya beberapa warga yang rumahnya tidak permanent dimana dindingnya
hanya terbuat dari anyaman bambu dan lantainya dari tanah.

E. Kondisi Kesehatan Masyarakat

Data kesehtan dari Puskesmas Sendang Sari tahun 2002 bulan


September menunjukkan bahwa penyakit paling umum yang ditemukan pada
daerah sekitar area perusahaan adalah :

1. ISPA
2. Penyakit kulit infeksi
3. Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat
4. Tonsilitas
5. Gangguan gigi
6. Gangguan pencernaan
7. Penyakit elergi kulit
MATRIK PRAKIRAAN DAMPAK PROYEK PETERNAKAN AYAM JAYA SANTOSA
Tanggal/ Tahapan Fisik dan Kimia Biologi Sosial ekonomi Kes. Masyarakat
Kegiatan
proyek A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
PRA KONTRUKSI Penentuan area
Survey lokasi √
Pemilihan lahan √
Negosisai pembelian lahan √ √
Sosialisasi TK.pemerintah Desa √
Sosialisasi TK.departemen terkait
Diskripsi proyek √
Perizinan
Pengurusan alih pemilik lahan
Perencanaan pembangunan √

KONTRUKSI Land Clearing √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


Pengurugan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pembangunan Base Camp √ √ √ √
Pembuatan pondasi √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penyediaan alat tranportasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pendatangan alat & material √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pembangunan sarana kerja √ √ √ √ √
Pambangunan kandang ternak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pembuatan lahan parkir & taman √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Tanggal/ Tahapan Kegiatan Fisik dan Kimia Biologi Sosial ekonomi Kes. Masyarakat
proyek A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Pembuatan instalasi air bersih √ √ √ √ √
Pembuatan instalasi pengolahan √ √ √ √ √ √
limbah dan sampah
Pembangunan jaringan listrik √ √ √

PASCA KONTRUKSI Peresmian √ √ √


Penerimaan tenaga kerja √ √ √ √
Pendatangan peralatan, ternak dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pakan ayam
Kegiatan perkantoran √
Kegiatan produksi √
Tranportasi √ √ √ √ √ √ √
Pengolahan limbah
Penggunaan air √
Penggunaan listrik
Perawatan peralatan dan bangunan
Keterangan :
a) Kebisingan ++
b) Debu+
c) Emisi gas+
d) Getaran++
e) Perubahan ekosistem yang besar dan mendadak+
f) Pertumbuhan daya guna lahan++
g) Terganggunya keseimbangan alam pada lokasi kegiatan pembangunan +
h) Perubahan tata ruang dan penentuan lokasi+
i) Terjadinya pencemaran komponen lingkungan +
j) Kecemasan masyarakat disekitar lokasi/ kecemburuan sosial+
k) Kemacetan++
l) Meningkatnya kriminalitas+
m) Mengganggu kenyamanan masyarakat+
n) Kecelakaan kerja++
o) Menimbulkan ketegangan sosial serta populasi penduduk meningkat+
p) Timbulnya spekulasi harga tanah++
q) Menimbulkan lingkungan yang kurang saniter+
r) Pencemaran udar a oleh emisi tranportasi dan kegitan kampus++
s) Pencamaran udara oleh emisi tranportasi dan kegiatan kampus+
t) Menimbulkan sampah sehingga lingkungan menjadi kotor
u) Terganggunya kesehatan masyarakat+
++ Dampak tidak penting
+ Dampak penting.
BAB III

PRAKIRAAN DAMPAK

A. Tahap Pra Kontruksi

1. Survei lokasi

Kegiatan survei lokasi ditujukan uNtuk mencari lokasi yang paling


tepat guna dijadikan tempat untuk pendirian perusahaan. Pemilihan lokasi
dilakukan atas berbagai macam pertimbangan dari pendiri perusahaan agar
menguntungkan dan tidak menimbulkan dampak yang mengganggu
lingkungan sekitar.

2. Perencana dan negosiasi pembebasan lahan

Kegiatan perencanaan dilakukan untuk memberikan penjelasan


secara rinci bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan. Kegiatan utama
perencanaan berisi bagaimana bangunan perusaHan tersebut akan
didirikan dan digunakan. Sebelum lahan yang direncanakana akan dipakai
sebagai lokasi pendirian perusahaan benar-benar dilaksanaakan, maka
pihak perusahaan harus melakukan negoisasi dengan pemilik tanah.
Negoisasi dilakukan untuk memperoleh kesepakatan yang sama-sama
menguntungkan antara pengusaha dengan pemilik tanah.

a. Komponen fisik dan kimia

Kegiatan perencanaan dan negosiasi diperkirakan tidak akan


menimbulkan dampak besar pada komponen fisik dan kimia, karena
secara teknis belum ada kegiatan fisik kimianya.

b. Komponen biologi

Kegiatan perencanaan dan negosiasi diperkirakan tidak akan


menimbulkan gangguan terhadap komponen biologi (flora dan fauna),
sebab secara teknis belum melakukan kegiatan terhadap komponen
biologi didaerah tersebut

c. Komponen sosial ekonomi dan budaya

Kegiatan perencanaan dan negosiasi diperkirakan akan sedikit


menimbulkan dampak persepsi dari masyarakat. Per4sepsi tersebut
dapat positif maupun negatif

3. Kepengurusan ijin pendirian lahan

Kepengurusan ijin pembebasan lahan dilakukan setelah tercapainya


kesepakatan dalam negosiasi antara pengusaha dan pemilik tanah.
Kepengurusan dilakukan sesuai birokrasi yang berlaku didaerah tersebut.
Pengurusan ijin dilakukan dari tingkat bawah yaitu kelurahan sampai
dengan tingkat propinsi (instansi yang terkait). Untuk pengurusan ijin
pembebasan lahan diperkirakan belum menimbulkan dampak karena
belum bersinggungan langsung dengan lokasi area.

4. Pembebasan lahan

Kegiatan pembebasan lahan adalah bagian dari langkah awal yang


penting bagi pendirian bangunan. Luas tanah yang dibutuhkan untuk
mendirikan peternakan adalah 5176 m2 yang berada didaerah Beji,
Sendangsuri, Bantul. Pembebasan lahan masih bersifat administratif
sehingga belum ada aktifitas teknis berkenaan dengan lahan.

a. Komponen fisik kimia

Pembebasan lahan diperkirakan tidak akan menimbulkan dampak pada


komponen fisik kimia, sebab secara teknis belum dilakukan kegiatan
dilokasi tersebut

b. Komponen biologi

Pembebasan lahan diperkirakan tidak akan menimbulkan dampak pada


komponen biologi sebab secara teknis belum dilakukan kegiatan
dilokasi tersebut.
5. Komponen sosial ekonomi dan budaya

Kegiatan pembebasan lahan mau tidak pasti akan menimbulkan pro


dan kontra dari masyarakat. Dampak yang paling dicemaskan adalah
pendapat penduduk yang kontra dengan pendirian peternakan. Untuk
meminimalkan prasangka negatif ini maka diperlukan suatu sosialisasi
sebelum, selama dan sesudah proyek berlangsung. Prasangka negatif dari
masyarakat bisa didasarkan pada beberapa alasan, diantaranya:

 Kekuatiran terjadinya kerusakan lingkunganpada lokasi sekitar


pendirian peternakan.

 Terjadinya wabah unggas/ flu burung

 Kekuatiran akan terjadinya pencemaran tanah akibat dari timbul;nya


limbah cair domestik dan kotoran kandang

 Kekuatiran akan berkurangnya lahan pertanian, penggembalaan sapi,


domba dan kambing

 Kekuatiran akan rendahya harga beli tanah

6. Sosialisasi pembangunan

Sosialisasi pembangunan penting bagi kelancaran proyek. Dengan


sosialisasi ini diharapkan akan meminimalkan prasangka negatif dari
masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini digunakan sebagai ajang untuk
memberikan informasi bagi warga sekitar bahwa pendirian peternakan ini
tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi penduduk sekitar justru
menguntungkan. Penerimaan masyarakat sekitar tentang akan
dibangunnya peternakan didaerah tersebut akan memperlancar proyek
tersebut.

a. Komponen fisik dan kimia


Kegiatan sosialisasi ini diperkirakan tidak akan menimbulkan
dampak negatif baik terhadap komponen fisik maupun kimia, karena
secara teknis belum dilakukan kegiatan dilokasi tersebut
b. Komponen biologi
Kegiatan sosialisasi ini diperkirakan tidak akan menimbulkan
dampak negatif terhadap komponen biologis, karena secara teknis
belum dilakukan kegiatan dilokasi tersebut
c. Komponen sosial ekononi dan budaya
Kegiatan sosialisasi diperkirakan akan mempunyai pengaruh
yang sanat besar terhadap komponen sosial ekonomi dan budaya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas kegiatan ini diharap mampu
meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan dampak positif
sehingga dapat diterima oleh masyarakat.

B. Kontruksi

1. Mobilisasi tenaga kerja

Pada kontruksi ini, yaitu mobilisasi tenaga kerja terkait erat dengan
Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan dalam menjalankan
proyek.Tenaga kerja adalah penggerak utama selama proyek berlangsung.

a. Komponen fisik dan kimia

Mobilisasi tenaga kerja pada tahap kontruksi secara teknis


diperkirakan menimbulkan dampak engatif terhadap komponen fisik
dan kimia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang
digunakan oleh pekerja saat, pulang dan pergi. Diamntaranya dampak
fisik yang dapat timbul dari kegitan ini adalah timbulnya debu dan
kebisingan.

b. Komponen biologi

Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan dapat menimbulkan dampak


negatif terhadap komponen biologi walaupun sifatnya hanya
sementara, yaitu selama proyek ituberlangsung. Mobilisasi tenaga kerja
dapat mengganggu ekosistem yang berada disekitar proyek
berlangsung.
c. Komponen sosial ekonomi sosial dan budaya

Pekerja kasar yang dibutuhan selama masa kontruksi dapat diambil dari
penduduk sekitar dimanan diadakan proyek. Pengambilan tenaga kerja
dari wilayahsekitar dapat memberikan pandangan positif terhadap
penduduk.

2. Mobilitas peralatan dan material

a. Komponen fisik dan kimia

Mobilisasi peralatan berhubungan dengan alat angkut yang digunakan,


sedangkan mobilisasi material berhubungan dengan bahan yang
dipakai. Beberapa kegiatan yang melibatkan mobilisasi peralatan dan
bahan baku diantaranya adalah land cleaning, pengurugan, penggalian,
pendatangan mesin dan meterial, pembangunan instalasi air dan
sebagainya.

b. Komponen biologi

Kegitan mobilisasi peralatan dan material diperkirakan dapat


membawa dampak negatif terhadap komponen biologi. Salah satu
diantaranya adalah rusaknya ekosistem sekitar area pemabangunan
proyek.

c. Komponen sosial ekonomi sosial dan budaya

Untuk komponen sosial ekonomi dan budaya beberapa dampak negatif


yang dapat timbul adalah presepsi positif dari masyarakat. Dampak
positif dapat timbul dari masyarakat berupa terbukanya peluang untuk
membuka usaha makanan kecil, rokok, yodium dll. Sedangkan dampak
negatif yang mungkin timbul dari kegiatan ini adalah ketidaknyamanan
dari masyarakat akibat dari dampaknya terhadap faktor fisik kimia dan
biologi.
d. Komponen kesehatan masyarakat

Kegiatan dari mobilisasi peralatan dan material dapat membawa


dampak negatif lain yaitu timbulnya dampak negatif terhadap
penduduk sekitar bahan pada para pekerja sendiri. Dampak negatif
berupa penyakit dapat timbul akibat dari debu, tumpukan sampah dll.

3. Pembangunan gedung dan fasilitas pendukung

Tahap ini dilakukan setelah material dan peralatan yang dibutuhkan


sudah terkumpul. Beberapa kegiatan selama masa pembangunan gedung
dan fasilitas pendukung diantaranya yaitu penancapan patok, penentuan
batas bangunan, pengalian tanah sebagi pondasi, pembuatan area parkir,
taman, kandang dll. Pada tahap ini hampir seluruh kegitan bersifat teknis.

a. Komponen fisik dan kimia

Kegiatan pembangunan gedung dan fasilitas pendukung diperkirakan


dapat menimbulkan dampak negatif. Beberapa diantaranya adalah
rusaknya struktur tanah akibat pengglian, pencemran air, debu dll.

b. Komponen biologi

Pada tahap pembanguan ada beberapa dampak yang diperkirakan


mengganggu kehidupan biologi flora dan fauna. Beberapa diantaranya
adalah rusaknya ekosistem pada area proyek yang dibangun, hilangnya
mahluk hidup yang berada disekitar proyek. Matinya tanaman akibat
pencemaran air.

c. Komponen sosial ekonomi sosial dan budaya

Kegiatan pembanguan gedung beserta fasilitas pendukung yang ada


didalamnya dapat menimbulkan gangguan terhadap komponen sosial
ekonomi dan budaya diantaranya pencurian material dan suku cadang
mesin.
4. Penggunaan air

Penggunaan air berperan vital dalam tahap prakontruksi


pencampuran material bahan bangunan, konsumsi dan kebutuhan kamar
mandi. Penggunaan air tidak hanya dilakukan selama masa kontruksi
namun juga selama masa pasca kontruksi.

a. Komponen fisik dan kimia

Penggunaan air diperkirakan dapat menimbulkan dampak negati


terhadap lingkungan fisik kimia. Hal ini disebabkan oleh air yang telah
digunakan dibuang ke lingkungan mengandung berbagai material
seperti semen dan kapur yang dapat mencemari air maupun yanah
sekitarnya. Hal ini juga bisa menyebabkan berkurangnya debit air anah
dilokasi tersebut.

b. Komponen biologi

Penggunaan air diperkirakan dapat emnimbulkan gangguan terhadap


komponen biologi. Air yang tercemar menjadi tidak sehat sehingga
tidak layak untuk dikonsumsi dan dapat membunuh tanaman atau
hewan yang berada disekitar proyek.

c. Komponen sosial ekonomi dan budaya

Prakiraan dampak akibat penggunaan air yaitu pencemaran terhadap


air permukaan dan penurunan debit air tanah yang secara tidak
langsung dapat menimbulkan prespektif negatif masyarakat

C. Pasca Kontruksi

1. Penerimaan Tenaga Kerja

Penerimaan tenaga kerja dilakukan setelah beberapa waktu proyek


selesai dan diresmikan. Untuk karyawan atau pekerja dapat diambil dari
penduduk yang berdomisili di sekitar perusahaan, sedangkan pada staf
kantor dapat diambil dari orang luar mengingat minimnya penduduk yang
berpendidikan terakhir di perguruan tinggi. Untuk dampaknya terhadap
komponen fisik dan kimia diperkirakan tidak ada. Begitu pula dengan
dampaknya terhadap komponon biologi, jika ada sifatnya hanya kecil.

a. Komponen social ekonomi dan budaya

Penerimaan tenaga kerja dapat menimbulkan berbagai tanggapan dari


masyarakat baik pro maupun kontra. Untuk yang yang pro pendirian
peternakan ini diharapakan dapat membuka lapangan pekerjaan baru
sedangkan untuk yang kontra beberapa alasannya yaitu adanya
anggapan nepotisme selama penerimaan berlangsung, upah kerja yang
tidak layak serta jam kerja yang berlebihan.

2. Pendatangan peralatan, bahan pakan dan ternak

Bangunan yang telah dibuat dan diresmikan harus mendatangkan


berbagai peralatan dan bahan yang pada saat proses produksi. Beberapa
bahan yang diperlukan antara lain adalah bahan makanan ayam, pembelian
aym petelur itu sendiri. Sedangkan pada peralatan yang dibutuhkan seperti
peralatan dapur, peralatan listrik dll.

a. Komponen Fisik dan Kimia

Kegiatan pendatangan peralatan dan bahan diperkirakan menimbulkan


beberapa dampak terhadap lingkungan fisik dan kimia diantaranya
rusaknya jalan akibat pengangkutan barang dan bahan. Selain itu lalu
lalang lalu lintas yang kendaraan pengangkut dapat memberikan
dampak berupa debu dan polusi udara.

b. Komponen Biologi

Pendatangan peralatan, bahan pakan dan ternak diperkirakan tidak


mengganggu kehidupan biologi sekitar area peternakan. Hal ini terkait
dengan kegiatan pendatangan peralatan bahan tadi tidak banyak terjadi
singgungan dengan lingkungan sekitar.
c. Komponen Sosial Ekonomi

Pendatangan berbagai bahan, peralatan diperkirakan dapat


menimbulkan dampak negatif terhadap keadaan social, ekonomi dan
budaya. Beberapa efek negatif yang dapat muncul diantaranya adalah
etrciptanya situasi yang memungkinkan adanya pungli, pencurian dll.

3. Proses produksi

Proses produksi adalah kegiatan utama dalam kegiatan perusahaan.


Proses industri yang baik menjamin berjalan lancarnya aktifitas
perusahaan secara keseluruhan karena proses produksi itu sendiri sumber
pendapatan usaha diperoleh. Kegiatan produksi telur meliputi pemilihan
induk, pemberian pakan, pengsilan telur, penyortiran telur, pembersihan,
pengepakan dan penyimpanan.

a. Komponen Fisik dan Kimia

Berdasarka kegiatannnya proses produksi telur ini menim dampaknya


terhadap lingkungan hidup termasuk di dalamnya komponen fisik dan
kimia. Kegiatan seperti memberi pakan, penyortiran telur dll hampir
tidak menimbulkan dampak yang berarti terhadap lingkungan hidup.

b. Komponen Biologi

Berdasarkan kegiatannya proses produksi diperkirakan tidak akan


menggangu kehidupan komponen biologi yang berada disekitar daerah
itu. Sebab selain proses dilakukan di dalam komplek, tidak terjadi
kegiatan teknis yang berhubungan dengan alam luar.

c. Komponen Sosial Ekonomi

Proses produksi berlangsung di dalam komplek bangunan sehingga


tidak sembarang orang dapat masuk begitu saja. Untuk prakiraan
dampaknya terhadap komponen social dan ekonomi selama proses ini
berlangsung tidak ada.
4. Kegiatan Pegolahan Sampah dan Limbah

Pengolahan llimbah dan sampah dilakukan agar kedua macam


bahan tersebut tidak mencemari lingkungan. Pencemaran terhadap
lingkungan dapat menyebabkan menurunnya nilai estetika gangguan
ekosistem bahkan menimbulkan gangguan penyakit.

a. Komponen Fisik dan Kimia

Kegiatan pengolahan limbah dan sampah diperkirakan dapat


menimbulkan dampak terhadap komponen fisik dan kimia. Kegiatan
pengolahan limbah dimaksudkan unutk mengurangi dampaknya
terhadap lingkungan fisik, diantaranya yaitu pencemaran tanah,
pencemaran air dan timbulnya bau yang tidak sedap.

b. Komponen Biologi

Pengendalian terhadap lingkungan fisik dan kimia diperkirakan sedikit


banyak berpengaruh kepada kehidupan biologi. Pengolahan limbah dan
sampah secara langsung ataupun tidak langsung dapat mengurangi
pencemaran lingkungan fisik tempat dimana tumbuhan dan hewan itu
hidup.

c. Komponen Sosial Ekonomi

Kegiatan ini diperkirakan dapat membawa banyak dampak positif.


Kegiatan pengolahan ini berarti menunjukkan kepada masyarakat
bahwa pihak perusahaan memberikan perhatian serius terhadap limbah
dan sampahnya agar tidak mencemari lingkungan dan merugikan
warga.
IDENTIFIKASI DAMPAK

A. PRA-KONTRUKSI

Perencanaan dan Pembelian Lahan

Pada kegiatan ini dilakukan perencanaan kedepan penggunaan lahan,


pembangunan serta proses produksi. Kegiatan perencanaan ini harus dilakukan
secara matang agar kegiatan selanjutnya dapat berjalan dengan lancar sesuai
yang diharapkan. Pada saat perencanaan dan pembebasan lahan melibatkan
berbagai pihak tidak terkecuali masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat.
Diskusi dengan berbagai pihak ditujukan untuk memperoleh kesepaktan
bersama. Selama tahap ini dimungkinkan timbul dampak negatif dari sebagian
masyarakat berupa presepsi negatif dan ketidak setujuan.

B. KONSTRUKSI

Mobilisasi Material dan Peralatan

Pada tahap ini banyak sekali dampak yang dapat timbul, baik dari segi
komponen fisik kimia, biologi maupun sosial ekonomi. Beberapa dampak
negatif yang menyangkut komponen fisik kimia diantaranya timbulnya debu,
kebisingan, terganggunya lalu lintas. Sedangkan pada komponen biologi
dampak negatif yang dapat ditimbulkan adalah tergesernya habitat binatang
pada area proyek, penebangan tanaman dll. Terhadap komponen sosial
ekonomi sendiri dampak negatif yang dapat timbul adalah timbulnya rasa
tidak senang, presepsi negatif merasa terganggu dll. Kegiatan ini mempunyai
dampak yang besar terhadap berbagai komponen dibanding kegiatan-kegiatan
lain selama proses kontruksi.
C. PASCA KONTRUKSI

Pendatangan Peralatan, Bahan Pakan dan Ternak

Kegiatan ini diperkirakan dapat menimbulkan dampak negatif berupa


kecemburuan sosial, adnya pungli, potensi pencurian, pencemaran udara dll.
Kegiatan ini umumnya banyak berdampak terhadap komponen yang berkaitan
dengan masyarakat yaitu komponen sosial ekonomi dan budaya. Munculnya
dampak negatif ini tidak terlepas dari situasi yang memungkinkan terjadinya
hal negatif.
DAMPAK YANG AKAN TIMBUL

Kegiatan yg
Komponen lingk
berpotensi Tolok ukur
No Tahap kegiatan yg terkena Jenis dampak
menimbulkan dampak
dampak
dampak

1 Pra konstruksi Perancanaan dan Pemilik dan Keamanan dan Presepsi dari
pembebasan pengguna ketertiban masyarakat
lahan lahan

2 Konstruksi Mobilisasi Pekerja, Pencemaran Timbulnya


material dan masyarakat udara, berbagai
peralatan sekitar & kebisingan dari penyakit baru
lingkungan alat transportasi, salam proyek
kecelakaan berlangsung
kerja

3 Pasca konstruksi Pendatangan Udara, tanaga Pencemaran Adanya


Peralatan, Bahan kerja dan social udara, kecelakaan
Pakan dan ekonomi kebisingan dari kerja, timbulnya
Ternak mayarakat alat transportasi, kejahatan &
kecelakaan presepsi negatif
kerja dari masyarakat
BAB IV

UKL UPL

1. UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Upaya pemantauan lingkungan berperan penting dalam memperoleh data dan berbagai sumber dampak yang harus dilakukan
pengelolaan agar tidak mencemari lingkungan. Data yang diperoleh dari hasil pemantauan adalah acuan intervensi apa yang harus
dilakukan agar dampak negatifnya dapat diminimalisir.

Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan

NO Waktu Jenis Dampak Indikator Dampak


Jenis kegiatan Volume Pelak- Teknologi Pelaksanaan Waktu
sanaan
1 Perancanaan dan 2 Bulan Negatife & Penerimaan Surat pemrakarsa Saat survey &
pembebasan lahan positif masyarakat, pemberitahuan, proyek belum
(Pra Kontruksi) dukungan negosiasi, dilaksanakan
masyarakat musyawarah
2 Mobilisasi material 1 Bulan Negatife & Debu ,Kebisingan, Penyiraman jalan Pemrakarsa & Saat proyek
dan positif Keluhan dan tanah, kontraktor, tenaga berlangsung
peralatan(Kotruksi) Masyarakat sosialisasi kerja
3 Pendatangan Negatife Angka Kejahatan, Tranportasi dan Pemrakarsa,tenaga Saat pembangunan
Peralatan, Bahan kecelakaan kerja, peralatan yang kerja talah selesai dan
Pakan dan Ternak PAK layak, penetapan diresmikan
( Pasca Kontruksi) jadwal.
2. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan agar dampak negatif sebelum, selama dan sesudah proyek berlangsung dapat
diminimalisir. Pembanguanan setiap proyek harus memperhatikan berbagai aspek, tidak terkecuali aspek lingkungan, baik itu
lingkungan fisik, kimia maupun biologi. Data yang diperolah dari hasil pemantauan dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan dampak.

Sumber Dampak Pemantauan Lingkungan


Jenis Indikator
No Waktu Cara Waktu
Jenis Kegiatan Volume Dampak Dampak Lokasi Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Perancanaan dan 5176 m2 Sesudah Negatif & Penerimaan Survey Desa tempat Pemrakarsa, Saat survey &
pembebasan lahan penentuan & positif masyarakat, masyarakat, lahan akan pemilik tanah, proyek belum
(Pra Kontruksi) Survey dukungan diskusi, rapat. dibeli tokoh masya- dilaksanakan
masyarakat rakat, depar-
temen terkait
2 Mobilisasi material Saat proyek Negatif & Debu ,Kebising Pengukuran Lokai Pemrakarsa, Saat proyek
dan pembangunan positif an, Keluhan berbagai pelaksanaan kontraktor berlangsung
peralatan(Kotruksi) berlangsung Masyarakat parameter udara, kegiatan
kebisingan proyek
3 Pendatangan Pembangunan Negatif Angka Pengukuran angka Banguan yang Pemrakarsa Saat
Peralatan, Bahan selesai dan Kejahatan, kecelakaan and telah selesai pembangunan
Pakan dan Ternak diresmikan kecelakaan kejahatan,PAK talah selesai dan
(Pasca Kontruksi) kerja, PAK diresmikan
UKL UPL

PETERNAKAN AYAM “PT. JAYA SENTOSA”


BEJI, SENDANG SARI, PAJANGAN,BANTUL

DISUSUN OLEH :

1. IGNATIUS PRAMANTO W.
2. YULIANTO SRI WAHYU

SEMESTER IV/ SWADANA

DEPARTEEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESE4HATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHTAN LINGKUNGAN
2008

Anda mungkin juga menyukai