Anda di halaman 1dari 3

PROFIL DESA

1. Kondisi Desa

Sejarah Desa Cihaur


Konon Desa Cihaur tempo dulu merupakan hutan belantara, dan awal mula adanya penghuni
adalah sejak berkembang perkebunan teh dan karet disekitarnya. Perkebunan teh dan karet yang ada
pada saat itu, yaitu ;

1. Perkebunan Teh Surangga.


2. Perkebunan Teh Cigaru.
3. Perkebunan Teh Tugu.
4. Perkebunan Teh Bodjong Asih.
5. Perkebunan Teh Cihaur.
6. Perkebunan Karet Cipelang.

Perkebunan teh dan karet tersebut, berdiri pada jaman penjajahan Belanda yang didirikan dan
di kembangkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda untuk kepentingan ekonomi. Saat ini dapat
dibuktikan dengan beberapa peristilahan bahasa Belanda yang masih diadopsi didunia perkebunan
seperti kata Afdeling yang berarti Wilayah, Employee yang berarti pegawai, Onderneming yang berati
perusahaan perkebunan, onclaag yang berarti Putus Hubungan Kerja (PHK).

Munculnya perekebunan dikarenakan iklim wilayah Desa Cihaur yang sangat cocok untuk
tanaman jenis teh dan karet. Kemunculan perkebunan teh yang menyerap tenaga kerja pada saat itu
menjadikan Wilayah Desa Cihaur banyak berpenghuni seiring pertumbuhan penduduk selama
berabad-abad dan terjadinya eksodus dari wilayah lain.

Desa Cihaur mempunyai Wilayah yang cukup luas, yang berdampak pada efektifitas
pembangunan, kemasyarakatan dan kegiatan desa lainnya. Dan pada akhirnya Desa Cihaur
dipekarkan menjadi 2 (Dua) Wilayah pada tanggal 23 Agustus 1980. Desa Cihaur merupakan desa
induk yang berpindak kantor administrasinya ke Kampung Sukaluyu dan sedangkan Kantor
administrasi yang induk yang berada di Kp. Cigaru merupakan Desa pemekaran yaitu Desa Kerta Jaya.
Pemekaran Wilayah Desa Cihaur dan Desa Kerta Jaya diselenggarakan oleh Bapak Syamsudin, Camat
Kepala Wilayah Kecamatan Ciemas. Atas nama Tripika Kecamatan Ciemas, yang dihadiri oleh Para RT,
RW, Kadus, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, juga organisasi yang ada didesa diantaranya : LKMD atau
LMD sewaktu masih Desa Cihaur Kecamatan Ciemas.

Kemudian pada tanggal 9 Pebruari 1984 Desa Cihaur dan Desa Kerta Jaya masuk ke Wilayah
Perwakilan Simpenan Kecamatan Palabuhanratu dan saat ini Perwakilan Simpenan berubah menjadi
Kecamatan.
Berikut ini adalah nama – nama kepala desa yang memimpin desa cihaur sejak jaman
penjajahan belanda dengan kurun waktu pada sejak tahun 1930 an, yaitu :
1. Engkong (1930 – 1938)
2. Yusin Surya Diarja (1938 - 1946)
3. Odjeh (1946 - 1954)
4. Djumanta (1954 – 1964)
5. War’i (1964 – 1970)
6. Hasan (1970 – 1972)
7. Opandi (1972 – 1985)
8. Achyar Harkat ( 1986 – 2002)
9. A. Supendi (2002 – 2003 )
10. Yayan Mulyana ( 2003 – 2004)
11. Tedi Budiana ( 2005 – 2017)

2. Demografi
Desa Cihaur dengan luas wilayah 3.890 ha merupakan salah satu desa di Kecamatan Simpenan
Kabupaten Sukabumi
 Batas wilayah Desa Cihaur :
a. Sebelah Utara : DESA SANGRAWAYANG KEC. SIMPENAN
b. Sebelah Selatan : DESA CIEMAS KEC. CIEMAS
c. Sebelah Timur : DESA KERTAJAYA KEC. SIMPENAN
d. Sebelah Barat : DESA GIRI MUKTI KEC. CIEMAS

 Topografi dengan bentang wilayah berombak sampai berbukit.


 Curah hujan : 225,67 mm
 Jumlah bulan hujan : 6 bulan
 Suhu rata-rata harian : 210C
 Tinggi tempat : 650 - 725 dpl.
 Kelembaban : 17,00

 Luas wilayah Desa Cihaur 3.890 Ha terdiri dari :


 Tanah sawah : 56 ha
 Tanah Kering (Darat) : 1.027 ha
 Permukiman : 69 ha
 Tanah lainnya : 565 ha
 Tanah Perkebunan : 2.190 ha
3. Peta Wilayah Desa

4. Jarak

 Ke Ibu Kota Kecamatan : 30 Km


Jarak tempuh menggunakank kendaraan bermotor ± 1 Jam
 Ke Ibu Kota Kabupaten : 35 Km
Jarak tempuh menggunakan kenadaraan bermotor ± 1,2 Jam
 Ke Ibu Kota Provinsi : 195 Km
Jarak tempuh menggunakan kendaraan bermotor ± 6 Jam
 Ke Pusat Ibu Kota : 165 Km
Jarak tempuh menggunakan kendaraan bermotor ± 5 Jam

Anda mungkin juga menyukai