RENCANA PENAMBANGAN
Cadangan bijih nikel di wilayah IUP PT. Bima Cakra Perkasa Mineralindo
akan ditambang dengan sistem tambang terbuka dengan tahapan :
1. Tahap pertama pembersihan lahan (land clearing) yang menggunakan
bulldozer secara sistematis,dimana material hasil land clearing ini akan
dikumpulkan dipinggir pit penambangan.
2. Tahap kedua pengupasan tanah penutup ( top soil dan overburden),
yaitu top soil yang umumnya berada hingga kedalaman 1 meter akan
digali dan diangkut ke bank top soil yang lokasinya berdekatan dengan
disposal area sedangkan overburden adalah bagian lapisan tanah
penutup yang berada di bawah top soil atau antara top soil hingga
lapisan nikel yang akan ditambang. Lapisan tanah penutup ini akan
Dari total cadangan terbukti yang diperoleh dari hasil eksplorasi yaitu
sebesar 37,855,000 Ton, berdasarkan kemampuan produksi yang dimiliki
maka cadangan yang akan ditambang adalah sebesar 30,832,500 MT
dengan Overburden sebesar 34,064,630 BCM dan top soil 2,746.94 BCM
dengan rata-rata Stripping Ratio 1.11. Hasil pertimbangan teknis dan
permintaan pasar untuk kebutuhan pasokan pabrik pengolahan maka
ditentukan COG (Cut of Grade) sebesar 1,3% Ni yang akan diambil dari
lokasi tambang sebagai kadar terendah yang dianggap layak secara
ekonomis, kemudian hasil perhitungan nilai rata-rata perolehan kadar Nikel
dan Besi dari sequence tambang yang direncanakan rata-rata perolehan
kadar untuk Nikel 1,7% dan Besi (Fe) sebesar 32,98%.
Excavator
Jenis : Komatsu PC 300, kapasitas bucket 1.8 m3
Keperluan: - Untuk membongkar/ menggali tanah penutup dan bijih
nikel
- Memuat tanah penutup, memuat bijih nikel ke
dumptruck, pada tempat-tempat dengan situasi
harus estafet antara excavator
pembongkar/penggali dan excavator pemuat.
Dump truck.
Jenis : Hino FM 260-JD / Volvo FL 10 atau jenis lainnya.
Kapasitas angkut 17 m3 atau 25 Ton s/d 30 Ton.
Kapasitas Bak : 17 m3
Bak Faktor ( CF ) : 0,95
Kapasitas Terangkut( C ) : 16,15 m3
: Avaibility (Av) : 0,9
Jumlah Tuang Excavator ( n ) : 10 kali
Cycle Time Excavator ( CTL ) : 0,4 min
Jarak Pengangkutan ( D ) : 8.790 meter
Kecepatan Truck Isi ( V1 ) : 500 M / min
Kecepatan Ttuck Kosong ( V2 ) : 500 M / min
Waktu Disposal area ( T1 ) : 0,3 min
Waktu Ambil Posisi ( T2 ) : 0,4 min
Efisiensi Kerja ( El ) : 85
Density : 1,5 ton / bcm
Swell Faktor ( SF ) : 0,94
Efisiensi (E) = Av x El : 0,782
Total Jam Efektif : 15360 jam / bln
Haurly Produktivity ( HP ) m / jam
Haurly Produktivity = C x 60 x E
(n x CTL) + D / V1 + D / V2) + T1 + T2
757,758 : 6,7
113,098209 m3/jam
113,098209 m3/jam jam/bln
x 192
21714,85612 m3/bln
MF : nHxtL
nLxtH
Keterangan ;
MF < 1, maka terjadi alat muat akan sering menunggu
MF = 1 maka alat muat dan alat angkut akan serasi
MF > 1, maka terjadi alat angkut akan sering menunggu
Faktor keserasian ( Match Factor) yang normal mempunyai tolenransi nilai pendekatan
adalah 0.6 batas minimum dan 1.7 batas maximum
Tabel 4.2 : Jumlah Peralatan Utama dan Peralatan Pendukung PT. Bima
Cakra Perkasa Mineralindo
TAHUN
DESKRIPSI TYPE
1 2 3 s/d 13
PENGUPASAN OVERBURDEN
ALAT SUPPORTING
OPERASIONAL TAMBANG
Mobil operasional 4 WD Hilux 2 3 5
Motor Grader Cat 16 H 1 1 1
Compactor / Vibrator Cat CS-533 1 1 1
Fuel Truck 1 1 1
Water Truck Dyna 1 1 1
Lighthing Tower IR 5 5 5
WORKSHOP
Machine Las 2 2 2
Compressor 2 2 2
Peralatan perbengkelan (Set) 4 4 4
Water Pump 3 3 3
Genset 300Kva Caterpillar 2 2 2
PERALATAN SURVEY
Alat survey dan Mapping (Set) 2 2 2
TOTAL PERALATAN 50 153 186
Tabel 4.3 : Rencana Produksi Bijih Nikel dan Penggalian Tanah Penutup
PT. Bima Cakra Perkasa Mineralindo
panjang).
Wmin = Y + Wt + Ls + G + Wb
Dimana :
W min = Lebar Bench Minimum, meter
Y = Lebar Bench Yang dibor, meter
Wt = Lebar dari Alat Angkut, meter
Ls = Panjang Backhoe (Tanpa Boom), meter
G = “Floor Cutting Radius” dari Backhoe, meter
Wb = lebar material hasil penggalian (dianggap sama
dengan ½ Meter)
Wmin = Y + Wt + Ls + G + Wb
= 2 m + 2.85 m + 5.40 m + 5 m + 0.50 m
= 15.75 m
4c
Hc =
Sin 2
Dimana :
Hc = Ketinggian kritis (meter)
C = kohesive Shearing Strength (0,25 kg/cm2)
α = Sudut kemiringan lereng ( 0)
γ = Berat Isi Material (1,6 gr/cm3)
1000
=
1,6 x 0,999
= 625,625 cm
= 6,25 meter
= 6 meter (dibulatkan)
Berikut ini Hasil Desain dan rencana kemajuan Tambang setiap Blok
Prospek PT. Bima Cakra Perkasa Mineralindo :
c. Pompa
Salah satu komponen penting dalam membuat rancangan
penyaliran air tambang adalah memilih dan menentukan
jumlah pompa. Karena, keberhasilan mengatasi air
tambang selain tergantung pada ketepatan perhitungan
jumlah air tambang, dimensi dan letak rancangan saluran
penyaliran, juga kapasitas dan jumlah pompa yang dipakai.
Kapasitas dan jumlah pompa umumnya ditentukan
berdasarkan debit pompa, kemampuan mengatasi head
(total head), daya dan harga. Spesifikasi pompa dipilih agar
dapat mengatasi debit air yang masuk ke sump rata-rata
sebesar 909 m3/jam. Sehingga akan dipilih pompa Multiflo
MfVC 240 yang berkapasitas 900 m3/jam, dan mampu
mengatasi head > 65 meter.
Jumlah pompa yang dibutuhkan pada kegiatan
penambangan di daerah rencana bukaan Blok OEA
sebanyak 1 Unit pompa setiap Tahun, karena debit sedikit
lebih besar dari kapasitas pompa, maka disiapkan 1 Unit
pompa cadangan.
A B I C
I a I a I