SARI
Daerah Kandui dan sekitarnya, Kecamatan Gunung Timang, Teweh Tengah dan Teweh Timur,
Kabupaten Barito Utara, Propinsi Kalimantan Tengah, tercakup di dalam sebagian Lembar1714-63 dan
Lembar 1714-64 Peta Rupa Bumi Indonesia terbitan Bakosurtanal. Terletak di antara 01o0000
01o1500 LS dan 115o0500 - 115o2000 BT, meliputi wilayah seluas lebih kurang 75.000 ha.
Penyelidikan pendahuluan endapan bitumen padat ini merupakan salah satu upaya untuk
mendukung kebijaksanaan pemerintah mengenai diversifikasi energi. Endapan bitumen padat adalah
aneka batuan sedimen klastik halus, biasanya berupa serpih yang kaya kandungan material organik dan
dapat diproses sehingga menghasilkan hidrokarbon cair seperti minyakbumi. Keterdapatan endapan ini
pada beberapa cekungan sedimentasi di Indonesia diperkirakan cukup potensial, sehingga di masa
mendatang diharapkan dapat dikembangkan menjadi salah satu sumber energi alternatif.
Daerah penyelidikan secara geologi termasuk kedalam Cekungan Barito. Stratigrafinya tersusun
oleh runtunan sedimen Tersier dengan urutan dari tua ke muda : Formasi Tanjung, Formasi Berai,
Formasi Montalat dan Formasi Warukin. Ditinjau dari beberapa aspek geologi terutama lingkungan
pengendapan, ciri-ciri litologi dan umur dari formasi, diperkirakan potensi endapan bitumen padat
terdapat pada Formasi Tanjung, Formasi Montalat dan Formasi Warukin.
Dari penyelidikan lapangan telah ditemukan sekitar 50 lokasi singkapan batuan sedimen
terindikasi endapan bitumen padat pada Formasi Montalat dan Formasi Warukin. Lapisan ini sering
ditemukan berselingan dengan lapisan batubara. Tebal lapisan bervariasi antara 0,20 5,0 meter,
kemiringan lapisan sekitar 7o 20o. Pada sekuen Formasi Tanjung di daerah penyelidikan tak ditemukan
adanya singkapan yang terindikasi endapan bitumen padat, hal ini kemungkinan karena sekuen sedimen
Formasi Tanjung di daerah ini merupakan sekuen bagian atas yang terendapkan di lingkungan laut
dangkal terbuka dengan pengaruh arus dan material detritus klastik yang cukup kuat, sehingga tidak cukup
menunjang untuk pembentukan endapan tersebut.
Hasil analisis retorting dari 9 conto menunjukkan kandungan minyak yang sangat kecil yaitu 2,4
5 liter/ton. Berdasarkan hal tersebut penghitungan sumberdaya tidak dilakukan. Untuk penyelidikan
selanjutnya disarankan untuk menyelidiki Formasi Tanjung di sebelah tenggara dan timur daerah
penyelidikan yang mencakup sekuen bagian bawah dan tengah yang diperkirakan berpotensi untuk
mengandung endapan bitumen padat. Disarankan juga untuk menyelidiki Formasi Warukin yang tersebar
cukup luas di sebelah barat dan selatan dari daerah penyelidikan.
rumahtangga.
PENDAHULUAN
Selama
masa
tersebut
laju
Latar Belakang
Laju konsumsi dan kebutuhan energi
masa
mendatang.
Di
sisi
lain
keterbatasan
transportasi
dan
keperluan
Untuk
jumlah
cadangan
mengantisipasi
hal
terdapat
energi
tersebut
sumber-sumber
klastik
serpih,
menghasilkan
halus
minyakbumi,
biasanya
berupa
hidrokarbon
sehingga
cair
seperti
juga
disebut
lazim
melalui
Inventarisasai
Proyek
Sumberdaya
DIK-S
Direktorat
Mineral
Tahun
Kalimantan
Selatan
dan
transmigran
yang
terbagi
atas
Agama
Islam,
Kristen
dan
Kaharingan.
memiliki
geologi
lainnya
yang
dapat
menunjang
jaringan
listrik
PLN.
Di
kota
Nopember dan
karakteristik
dari
endapan
bitumen
padat,
transisi.
areal
hutan
berstatus
Hak
conto
telah
diuji
di
KEGIATAN PENYELIDIKAN
analysis
meliputi
pengujian
Kegiatan
pekerjaan
penyelidikan
lapangan
dan
mencakup
pasca-lapangan.
adalah
pengujian
conto
di
pengamatan
dan
pemerian
KEADAAN GEOLOGI
Geologi Regional
singkapan
bitumen
mengamati
sifat-sifat
daerah
penyelidikan
termasuk
ke
dalam
menginventarisir
fisik
dan
Paparan Sunda.
yang
memungkinkan
untuk
terbentuknya
Tanjung,
Warukin.
Formasi
Montalat
dan
Formasi
berbeda
Formasi
yang
rektangular,
lebih tua.
Tanjung,
Formasi
Montalat
terhadap
erosi.
Sebagian
wilayah
menerobos
sedimen
Formasi
Tanjung
di
beberapa tempat.
relatif
timur-barat
dan
timurlaut-
Formasi Tanjung
Terdiri atas perselingan batupasir
gravitasi.
kehijauan,
lunak,
mudah
hancur,
berlaminasi,
menyerpih.
kadang
Batulanau,
kelabu,
Formasi Warukin
Terdiri
atas
batupasir
kuarsa,
batubara.
Formasi Berai
Batupasir,
dominan,
halus,
kuning
muda,
kurang
berbutir
kompak.
masif,
mengandung
foraminifera
mengandung
besar.
Bersisipan
batulempung
sisipan
lempung
lingkungan paralik.
Formasi Montalat
Formasi ini terdiri atas batupasir
kuarsa dan
batulempung bersisipan
kuning
berbutir
muda-kelabu,
halus-sedang,
dominan,
kekompakan
struktur
sedimen
laminasi
paralel
kuarsa
sedang,
cross-bedding,
dan
bioturbasi.
Batulempung,
kelabukehijauan,
lunak,
masif-berlaminasi,
plastis,
mengandung
lempung
sisipan
berkarbon,
batulanau,
serpih
setempat
dan
berkarbon.
Dasar Teori
Keberadaan batuan sedimen yang kaya
lunak,
organik,
padat.
Formasi
golongan
Serpih,
getas,
coklatkaya
kehitaman,
kandungan
mengindikasikan
diendapkan
dangkal.
bitumen
Montalat
di
diperkirakan
lingkungan
laut
: Batubara,
batuan mengandung
Dari
pengamatan
lapangan
telah
mengandung
material
organik
yang
dapat
Singkapan-singkapan
antara sedimen
sedimen
Formasi
Dari
Tanjung
pengamatan
di
pada
daerah
singkapan
bitumen
tertentu
yang
terproses
seperti ganggang,
sari dan
kemudian
memungkinkan
pada
terendapkan
kondisi
dan
spora, serbuk
Pembentukan
sering
ditemukan
sebagai
padat
lain
kandungan
Terdapatnya
bitumen
padat
sumber
tetumbuhan
organik,
apabila
dibakar
maupun allochton.
dan batulanau.
mudakelabu,
terpilah
mengandung
baik,
sedang,
komposisi
glaukonit,
utama
struktur
umumnya
kuarsa,
sedimen
Berdasarkan
data
tersebut di
atas
Kandungan
maseral
didominasi
oleh
2.
3.
lebih
vitrinit
0,35 % -
kurang
memenuhi
syarat
4.
umumnya
adalah
untuk
Liptinit
0,42 %, tingkat
dan
minyak
tidak
dihitung
karena
kandungan
pirit
(sparse
major),
berikut :
tetumbuhan
(2,0-10,0)
menunjukkan
melimpah.
%,
tingkat
tinggi.
Sedangkan
penyelidikan
penyelidikan,
selanjutnya
yang
terhadap
sebagian
Formasi
wilayahnya
penyelidikan.
KESIMPULAN
1.
Formasi
pembawa
endapan
yang
sangat
Tanjung
kecil..
Berdasarkan
hal
tersebut
tidak
ditemukan
adanya
padat,
dapat
disimpulkan
bahwa
Distribusi
lokasi
singkapan
batuan
sehingga
5,00 meter.
disimpulkan
penyelidikan
kurang
dikembangkan
lebih
penyelidikan berikutnya.
bahwa
daerah
prospek
untuk
lanjut
dengan
tahap
3.
4.
daerah penyelidikan.
Penghitungan
sumberdaya
endapan
DAFTAR PUSTAKA
sangat sedikit.
5.
cukup
banyak
namun
dengan
dikembangkan
penyelidikan
ke
berikutnya.
tahap
Namun
tersebut
bawah
mencakup
dan
lingkungan
sekuen
tengah
,diperkirakan
pengendapannya
memungkinkan
untuk
bagian
cukup
terbentuknya
untuk
menyelidiki
Formasi
UMUR
LITOLOGI
KALA
LINGK.
PENGENDAPAN
AKHIR
ZAMAN
FORMASI
MIOSEN
TENGAH
batulempung,
Paralik
batulanau dan
AWAL
batubara
an batulanau,
Laut dangkal
serpih dan
batubara
Batugamping,
keras, kompak,
BERAI
masif-berlapis,
Laguna
sisipan napal
Perselingan
monoton batuEOSEN
TERSIER
MONTALAT
TANJUNG
pasir kuarsa,
batulanau dan
batulempung.
Laut dangkal
terbuka
Terrestrial
Lacustrine
Marine
Oil shale
Oil shale
Oil shale
Lamosite
Lithotype
Cannel
Coal
Torbanite
Rundle
Green-
Type
River
Marinite
Tasmanite
Kuckersite
Green-
Green-
Algae
Algae
Type
GreenPrecursor-
Vascular-
Green-
Green-
Organisms
Plant
Algae
Algae
Blue-
Algae
Green
Acritarchs
Algae
Dinoflagellates
Growth
Various
Form
Dominant
Sporinite
Maceral/
Resinit
Constituent
Cutinite
Planktonic
Colonial
Telalginite
Anglo-
Planktonic
Colonial
unicellular
Lamalginite
BenthonicAlgae
Planktonic
Algae-
unicellular
sperms
Plio
Septodinium
Precursors
Gymno-
Rheinechia
Cleisto
sperms
Lamalginite
Colonial
Lamalginite
Bituminite
Telalginite
Telalginite
Gloso?
Nestocopsis
Tasmanites
capso-
Lelosphaeri
morpha
priece
sphaeridium
Various
Various
Organisms
Planktonic
ooze
Pediastrum
Known
Related
Unicellular
Extent
Batryo-
Vascular
coccus
plants
braunii
Vitrinite
Vitrinite
Telalginite
Inertinite
Inertinite
Vitrinite
Extent Blue
Pediastrum
Green
Algae
extent
Algae
Acritarche
Dinoflagel-
Pachy-
Botryo-
spaera
coccus
pelagic
braunii
lates
Minor
Bitumen
Other
Telalginite
Org.
Matter
Trace
Telalginite
Sporinite
Sporinite
Vitrinite
Bituminite
Resinite
Bitumen
Sporinite
Vitrinite
Vitrinite
Inertinite
Inertinite
Sporinite
lamalginite
Bitumen
No.
Conto
Oil Content
(Liters/ton)
Water Content
(Liters/ton)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KD-01
KD-02
KD-03
KD-03
KD-04
KD-05
KD-06
KD-07
KD-08
5.0
3.0
2.4
3.0
NIL
NIL
NIL
NIL
NIL
174
190
184
184
136
230
116
182
212
IS
IS
IS
IS
NIL
NIL
NIL
NIL
NIL
Peta 1. Peta Geologi dan Sebaran Bitumen Padat Daerah Kandui dan Sekitarnya