Truman Wijaya
Kelompok Program Peneliti Energi Fosil
2. Bp. Kepala Kantor Direktorat Sospol menindih secara tidak selaras Formasi
Pemerintah Daerah Tk. I, di Tanjung yang berumur Eosen.
Palangkaraya. Di atas Formasi Tanjung terdapat
3. Bp. Ketua BAPPEDA Tk. I. di Formasi Berai, Formasi Montalat,
Palangkaraya. Formasi Warukin dan Formasi Dahor,
4. Bp. Kepala Kantor Dinas yang berumur dari Oligosen sampai
Pertambangan dan Energi, di Pliosen. Pengendapan batuan dari
Muaratewe. Formasi Tanjung sampai Formasi
5. Bp. Bupati Kepala Daerah Tk. II, Warukin berlangsung secara menerus.
Kabupaten Barito Utara, di Formasi Dahor secara setempat tidak
Muaratewe. selaras di atas Formasi Warukin.
6. Bp. Kepala Kantor Sospol Tk. II. Pada Zaman Eosen-Oligosen
Kabupaten Barito Utara, di terjadi kegiatan gunung api yang
Muaratewe menghasilkan lelehan bersusunan
7. Bp. Camat Kecamatan Tewe andesit - basal, serta batuan terobosan
Tengah, di Muaratewe hipabisal berupa retas dan selit yang
8. Bp. Kepala Desa dan masyarakat, bersifat basal. Batuan itu menerobos
khususnya desa Lemo Formasi Tanjung. Batuan Aluvium yang
9. Bp. Kapus. Pusat Sumber Daya menempati seluruh daerah tepian Sungai
Geologi, KPP Energi Fosil beserta Barito dan Sungai Kapuas serta
staff. cabangnya, merupakan batuan yang
paling muda umurnya.
GEOLOGI UMUM
Struktur Geologi
Stratigrafi Struktur geologi yang
Secara geologi Kabupaten Barito berkembang di Cekungan Barito bagian
Utara termasuk kedalam pinggiran Utara relatif sederhana, hal ini teramati
Cekungan Barito bagian Utara yang dari sumbu-sumbu antiklin yang
terbentuk pada Awal Tersier yang mempunyai kemiringan landai, arah
berbatasan dengan Cekungan Hulu umum dari sumbu antiklin di daerah ini
Mahakam dan Cekungan Kutai. Batuan adalah Timur Laut-Barat Daya,
didalam Cekungan Barito dikelompokan umumnya merupakan antiklin yang
menjadi beberapa formasi batuan. simetris. Ada sesar yang berarah
Sebagai dasar cekungan adalah batuan BaratLaut-Tenggara terdapat di daerah
berumur Pra Tersier yang terdiri dari ini, dari pola struktur ini diperkirakan
batuan beku, batuan metamorf dan bahwa gaya utama yang bekerja di
batuan meta sedimen. daerah ini berarah Barat Laut -
Menurut Sutrisno dkk (1994 dan Tenggara.
Supriatna S. dkk. (1995) stratigrafi
batuan berumur Tersier Cekungan Barito Endapan Batubara
bagian Utara secara berurutan dari tua Formasi pembawa batubara di
ke muda adalah sebagai berikut : Kab. Barito Utara adalah Formasi
Batuan tertua yang tersingkap Tanjung yang dikelompokan menjadi
berumur Mesozoikum. Batuan ini batuan sedimen berumur Paleogen,
diterobos oleh granit muskovit yang serta Formasi Warukin yang
berumur Kapur Atas. Di atasnya dikelompokan kedalam batuan sedimen
berumur Neogen.
Density (BD) memberikan angka antara yaitu, Orientasi dan Pemetaan Geologi
1,31% terendah dan 1,41 tertinggi. Permukaan dan membuat rekontruksi
Swelling Index memberikan penyebaran antara singkapan dan
angka 2 tertinggi, dari hasil ini membagi blok-blok berdasarkan posisi
kecenderungan batubara menjadi coking dan penyebaran dari singkapan
coal untuk Formasi Tanjung memang Studi literatur, yaitu sebelum
harus di kalibrasi kembali dengan menentukan lokasi daerah penyelidikan
beberapa data parameter diantaranya pertama-tama mempelajari dahulu
dari fluidity", "dilatation", "gray king coke" geologi daerah yang akan diselidiki, yaitu
dan "roga index", yang belum dilakukan. dengan menggunakan panduan peta
Nilai panas (NK) dari seluruh geologi regional Lembar Buntok dan
conto memberikan angka antara 5351 Muarateweh sekala 1 : 250.000, yang di
kal/gr terendah dan 7118 kal/gr tertinggi terbitkan oleh PSG Bandung.
dan termasuk tinggi untuk ukuran Perhitungan sumberdaya
batubara di Indonesia. (hasil analisa batubara untuk suatu penyelidikan
terlampiran). pendahuluan ditentukan atas dasar
Berdasarkan hasil analisis, penyebaran batubara kearah jurus
petrografi organik batubara pada ditentukan berdasarkan pada singkapan
Formasi Tanjung berdasarkan klasifikasi yang dapat dikorelasikan dan dibatasi
Nippon Steel Corporation mempunyai sejauh 250 m untuk lapisan yang
potensi sebagai coking coal, dicirikan mempunyai ketebalan antara 0,5 - 1 m,
oleh kisaran angka "volatile matter", sedangkan lapisan batubara yang
kandungan abu dan kandungan mempunyai ketebalan lebih dari 1 m
"sulphur" yang sesuai dengan yang dibatasi sejauh 500 m dari singkapan
diperlukan untuk coking coal dan terakhir.
dimasukan pada Group Kelleman atau Penyebaran batubara kearah
G5. (tabel 4.). kemiringan lebarnya dibatasi sampai
Parameter-parameter lain yang kedalaman 100 m dihitung tegak lurus
diperlukan untuk coking coal, dari permukaan singkapan sehingga
diantaranya adalah analisa petrografi lebar kearah kemiringan dapat dihitung
organik yaitu yang menentukan dengan menggunakan rumus : L = 100
komposisi maseral dan nilai replektan /sin @, dimana @ adalah sudut
pada Vitrinit yaitu, antara 0,56 % – kemiringan lapisan batubara.
1,43% dan maseral Inertinit antara 1,5% Tebal lapisan batubara yang
– 3,9%, Hasil ini menunjukan dihitung pada masing-masing lapisan
kecenderungan batubara di Formasi merupakan tebal rata-rata dari seluruh
Tanjung masuk pada Group G5. dengan batubara yang termasuk kedalam lapisan
katagori batubara berperingkat tinggi tersebut, dengan ketentuan ketebalan
High Volatile bituminous C. (Hasil analisa kurang dari 50 cm tidak diperhitungkan.
terlampir). Berdasarkan kriteria tersebut
sumberdaya batubara dihitung
Pengolahan Data berdasarkan rumus .
Studi literatur dari penyelidik Sumberdaya = Panjang (m) x Lebar (m)
terdahulu, rekontruksi data singkapan x Tebal rata-rata (m) x Berat Jenis (ton)
dan perhitungan sumberdaya, dimana BJ adalah berat jenis rata-rata
merupakan bagian data-data yang diolah sumberdaya batubara
di Bandung. Penyelidikan lapangan,
yang diberi nama Tangucin, Sekako, coking coal, dan dimasukan pada Group
Layang, Jelutung dan Juloi. Kelleman atau G5 dengan katagori
Dari perhitungan sumberdaya batubara berperingkat tinggi High
batubara di daerah penyelidikan didapat Volatile bituminous C.
sumberdaya batubara total dari kelima
lapisan tersebut di atas sebanyak :
10.933.451 ton
Berdasarkan hasil analisis
Proximate, terhadap 7 conto batubara
pada Formasi Tanjung mempunyai
potensi sebagai coking coal, dicirikan
oleh kisaran angka "volatile matter",
kandungan abu, kandungan "sulphur", %
Rvmax dan maseral Inertinit yang sesuai
dengan yang diperlukan untuk coking
coal, dan harus di bantu dengan kalibrasi
dengan beberapa data parameter
diantaranya fluidity", "dilatation", "gray
king coke" dan "roga index", yang belum
dilakukan.
Batubara Formasi Tanjung
berdasarkan klasifikasi Nippon Steel
Corporation mempunyai potensi sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Amarullah D., Margani U., Saksono, Priatna N., Priono, Sudiro, 2002 : Inventarisasi
dan Evaluasi Endapan Batubara Kabupaten Barito dan Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah, Proyek Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Mineral
Indonesia, Dirktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Laporan.
Soetrisno dkk, Peta Geologi lembar Buntok 1:250.000. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi. Th, 1994.
Lemo K
Kab.Barito
Utara
Peta Inde
ek Daerah In
nventarisasi (Gambar 1a
a.)
2 P idi H il K i t P tS b D G l i
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
SATUAN
UMUR BATUAN
BATUAN KETERANGAN
KWARTER
HOLOSEN
ALUVIUM Lempung ,pasir, kerikil kerakal dan
gambut.
PLIOSEN
ATAS
PLIOSEN
TENGAH
FORMASI Tak Tersingkap
NEOGEN
DAHOR
BAWAH
ATAS
MIOSEN
TENGAH
FORMASI Batupasir kuarsa dan batulempung
WARUKIN dan dengan sisipan batubara.
BAWAH
Formasi
OLIGOSEN
ATAS Berai
Formasi Batugamping dengan sisipan napal
TENGAH
BAWAH Formasi Montalat
Karamuan
ATAS
Batupasir kuarsa dan
batulempungbersisipan
EOSEN
TENGAH
FORMASI batubara.Setempat sisipan
BAWAH TANJUNG batugamping bagian bawah batupasir
kuarsa dan konglomerat dasar
NEOGEN
ATAS
PALEOGEN
Tak tersingkap
BAWAH
V
V Retas sumbat berupa Basal piroksen
PRA TERSIER Vulkanik Kasale
V kelabu hijau, porpiritik sampai
V pirotaksit
Lokasi Penyelidikan
ALUVIUM gambut.
HOLOSEN
MIOSEN
TENGAH
NEOGEN
Formasi
OLIGOSEN
ATAS Berai
Formasi Batugamping dengan sisipan napal
TENGAH
BAWAH Formasi Montalat
Karamuan
ATAS
PALEOGEN
TENGAH
FORMASI batubara.Setempat sisipan
BAWAH TANJUNG batugamping bagian bawah batupasir
kuarsa dan konglomerat dasar
V
Retas sumbat berupa Basal piroksen
Vulkanik Kasale V
PRA TERSIER kelabu hijau, porpiritik sampai
V
pirotaksit
V
0° 55' 00" LS
Tumbangmiri
MUARATEWEH
1°
KUALAKURUN
Jangkit
Tambangsenamang
Ketapang
S. Kahayan
Tambangmunjul Muarakayang
Kandangan
S .Sampit
Timpah
BUNTOK Ampah
as
S . Kapu
Kuling
Kualakuayan Kasongan Bingkuang
2°
ung
TAMIANGLAYANG
S. Pemba
PALANGKARAYA
an
ting
Mantangai
Sa
SAMPIT
rito
Pangkalanpembuang
S.
S .Ba
PANGKALANBUN
Sukamara Kumai
S. Sebangau
Telagapulang Kualakapuas
3°
TL. SAMPIT
S. Pandreh KUALAPEMBAUNG
BAHAU BANJARMASIN
Tomk 0°
TEL. SEBANGAU
L A U T J A W A
U
Lokasi Penyelidikan
60°
Tomm
Kvh Tet Tanjung
Telok Lihat
Tomb
BS.1 Kvh Batuan Vulkanik Kasale
40°
n
Tomm A B Penampang Geologi
ampusa
S. Mamput
Tomb Tmw
Sungai
S. Kel
Kampung / pemukiman penduduk
Tomm
ko
S.Seka
Jalan Logging
Tomm
Tomm ☺
S. Lemo 35°
Antinklin
☺
☺ 20°
Tomb
Tomm
yang
Tmw
S.Sepa
ko
S.Seka
1° 13' 00" LS
1° 10' 00" LS
Koordinat Singkapan
N0. Batubara (UTM) Keduduk Tebal
N0 Keterangan
Bbr an ( 0) (m)
X Y
batubara, hitam, berkilap,
232386.838 9870892.4 N30 o E/30 getas, banyak mengandung
1 BT.1 o 4,70
2 002 resin. Termasuk di blok
Tangucin
batubara, hitam, berkilap,
232835.858 9870501.1 N35 o E/35
2 BT.2 o 4,20 agak getas, mengandung
4 196
sedikit resin.
batubara, hitam, berkilap,
234061.147 9871364.6
N40 o E/35 keras, kompak, pecahan
3 BT.3 6 519 o 4,00
mengkulit bawang, terdapat
sedikit resin.
batubara, hitam, berkilap,
keras, kompak, pecahan
236162.502 9872676.6 N230°E
4 BT.4 2,40 mengkulit bawang, terdapat
6 999 /35 o
sedikit resin. Termasuk di
blok Tangucin
batubara, hitam, berkilap,
236233.565 9873148.6 N220°E
5 BT.5 7,00 keras, kompak, terdapat
3 919 /30 o
pecahan .
batubara, hitam, berkilap,
236792.005 9873303.2 N230°E keras, kompak, terdapat
6 BT.6 2,60
1 678 /35 pecahan dan rekahan.
Termasuk di blok Tangucin
batubara, hitam, berkilap-
berkilap, keras, kompak,
241427.058 9882999.4 N75 o E/40
7 BS.1 o 2,20 terdapar sedikit pecahan dan
4 605
rekahan. Termasuk di Blok
Sekako
batubara, hitam, berkilap-
berkilap sedang, keras,
241110.423 9882391.0 N80 o E/40 kompak, terdapat sedikit
8 BS.2 o 3,00
3 212 pecahan dan rekahan,
sedikit resin tersebar.
Termasuk di Blok Sekako
Baturara, hitam, berkilap
244583.293 9867504.8 N60 o E/35
9 BJ.1 o 1,20 sedang-buram sedang,
0 541
kompak,
244705.831 9867042.1 N60 o E/20 batubara, hitam, berkilap
10 BJ.2 o 2,50
1 365 sedang-buram sedang,