Anda di halaman 1dari 16

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

INVENTARISASI BATUBARA KALORI TINGGI


DI DAERAH LEMO, KABUPATEN BARITO UTARA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Truman Wijaya
Kelompok Program Peneliti Energi Fosil

PENDAHULUAN maupun mikroskopis, nilai kalori, free


swelling index dan parameter
Latar Belakang. lainnya yang berkaitan dengan kualitas
Dalam rangka merealisasikan dan kuantitas batubara. Tujuanya untuk
kebijakan pemerintah, mengenai mengetahui potensi coking coal pada
diversifikasi penggunaan energi alternatif batubara daerah Lemo.
selain minyak bumi, diantaranya
melakukan penyelidikan batubara kalori Lokasi Kegiatan Dan Kesampaian
tinggi (coking coal) yang diperkirakan Daerah
terdapat di Indonesia. Secara geografis daerah
Untuk merealisasikan kebijakan penyelidikan termasuk ke dalam enam
pemerintah tersebut, Pusat Sumber Lembar Peta Rupa Bumi (Bakosurtanal,
Daya Geologi telah melakukan endapan Edisi I, 1991), yaitu No. 1714 – 53, 1714
batubara, di daerah Lemo dan sekitarnya - 54 dan 1715 – 21, 1715 - 22 skala 1 :
Kalimantan Tengah, yang merupakan 50.000. Daerah batubara yang diselidiki
batubara kalori tinggi. Kegiatan tersebut terletak pada 0o55'00" – 1o10'00"LS dan
sesuai dengan Peraturan Menteri Energi 114o32'00" – 114o50'00"BT dengan luas
Energi dan Sumber Daya Mineral No. peta penyelidikan sekitar 80.000 ha.
0030 Tahun 2005. Daerah ini terletak di sebelah Timur-Laut
Penyelidikan batubara di beberapa kota Palangkaraya atau sebelah Barat
daerah di wilayah Kalimantan Tengah kota Muara Teweh (Gambar 1a & 1b).
merupakan upaya menghimpun data Dapat ditempuh dengan kendaraan
potensi batubara di seluruh Indonesia darat, baik dari Palangkaraya maupun
dalam rangka meningkatkan Banjarmasin. Secara administratip,
ketersediaan data yang terbaru. daerah ini termasuk ke dalam wilayah
Kegiatan penyelidikan batubara di pemerintahan Provinsi Kalimantan
Daerah Lemo dan sekitarnya diharapkan Tengah, Kabupaten Barito Utara,
dapat menemukan coking coal yang Kecamatan Teweh Tengah.
dapat digunakan untuk peleburan baja,
mengingat di wilayah Kalimantan Tengah Keadaan Lingkungan
bagian utara banyak ditemukan batubara Daerah-daerah yang dihuni
dengan kalori tinggi. Selain itu juga untuk penduduk di lokasi inventarisasi
menambah data batubara di Pusat umumnya berada di sekitar sungai-
Sumber Daya Geologi. sungai utama seperti Sungai Lemo dan
Sungai Pendreh yang bermuara ke
Maksud dan Tujuan Sungai Barito yang mengalir sepanjang
Maksud dari kegiatan ini adalah, tahun. Mata pencaharian utama
untuk mengetahui karakteristik batubara penduduk di daerah inventarisasi adalah
seperti kenampakan megaskopis bertani dengan sistem ladang berpindah-

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 1


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

pindah. Mata pencaharain penduduk Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan.


lainnya adalah mencari hasil hutan ( Waktu yang dibutuhkan 41 hari
seperti rotan, gaharu, berburu); sebagian kerja. Personil (Pelaksana) kegiatan
kecil pegawai negeri sipil, industri kecil terdiri dari 6 orang dengan komposisi
(sirap) dan sebagai pekerja dalam meliputi 2 orang ahli geologi, 2 orang
perusahaan kayu. Sebagian besar surveyor dan 2 orang teknisi
penduduk beragama Islam dan lainnya .
beragama Kristen Protestan, Khatolik, Penyelidikan Terdahulu
Hindu Kaharingan dan Budha; dengan Penyelidikan terdahulu Endapan
sarana peribadatan berupa Mesjid dan Batubara di daerah Pendreh, Kabupaten
Gereja. Penduduk di daerah Barito Utara, Kalimantan Tengah, Proyek
inventarisasi terdiri dari penduduk asli Eksplorasi Bahan Galian Mineral
(Suku Dayak Bakumpai, Dayak Taboyan Indonesia, Direktorat Sumber daya
dan Dayak Bayan) dan pendatang Mineral, laporan oleh A.D. Tarsis, dkk.
sebagian terdiri dari Suku Banjar, Penyelidikan Pendahuluan Endapan
Madura, Sumatera, Jawa, Sunda, Nusa Batubara di daerah Lahai, Kab. Barito
Tenggara dan Cina. Tingkat pendidikan Utara, Kalimantan Tengah, Proyek
umumnya sampai tahap sekolah dasar Eksplorasi Bahan Galian Industri dan
(SD). Sekolah Dasar tersebut hampir Batubara, Direktorat Sumber daya
terdapat di setiap desa, Sekolah Mineral, oleh Cahyono Y. A. E. dkk
Menengah Pertama dan Sekolah Penyelidikan terdahulu
Menengah Umum, umumnya terdapat di Inventarisasi Endapan Batubara
Ibu Kota Kecamatan. Sarana lainnya Kabupaten Barito Selatan dan Utara oleh
seperti sarana kesehatan Puskesmas, Deddy Amarullah, dkk.
BKIA tersedia disetiap kecamatan Penyelidikan sedang dilakukan
sedangkan Rumah Sakit Umum terdapat oleh perusahan pemegang PKP2B dari
di Kabupaten. perusahaan PT Suprabari, alamat di
Iklim di daearah penyelidikan Jakarta dan telah melakukan ekplorasi,
tergolong dalam iklim tropis basah. Pola yaitu pemboran di daerah Lemo dan
curah hujan bulanan dapat dibagi sampai saat ini masih dalam proses
menjadi dua siklus yaitu periode Februari rekonstruksi, sehingga data terbaru
sampai Agutus dengan curah hujan belum dapat ditampilkan atau dipublikasi.
sedang berkisar dari 55 mm sampai 285
mm; dan siklus periode September Ucapan Terimakasih
sampai Januari dengan curah hujan Pekerjaan lapangan dan
agak tinggi sampai tinggi berkisar dari pembuatan laporan ini tidak akan dapat
220 mm sampai 430 mm (data dari dilakukan bila tidak atas bantuan aparat
kecamatan Teweh Tengah).. pemerintah dan masyarakat setempat.
Jenis vegetasi yang terdapat di Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
daerah inventarisasi terdiri dari tim eksplorasi batubara Pusat Sumber
tumbuhan hutan seperti meranti, ulin Daya Geologi, Bandung menyampaikan
serta tanaman rakyat seperti padi, karet, ucapan terimakasih kepada:
rambutan, durian, kelapa sawit dan lain- 1. Bp. Gubernur Kepala Daerah Tk. I,
lain. Hewan-hewan yang terdapat di Propinsi Kalimantan Tengah, di
daerah penyelidikan antara lain babi Palangkaraya.
hutan, rusa, ular, ayam utan, biawak dan
bermacam-macam burung.

2 Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

2. Bp. Kepala Kantor Direktorat Sospol menindih secara tidak selaras Formasi
Pemerintah Daerah Tk. I, di Tanjung yang berumur Eosen.
Palangkaraya. Di atas Formasi Tanjung terdapat
3. Bp. Ketua BAPPEDA Tk. I. di Formasi Berai, Formasi Montalat,
Palangkaraya. Formasi Warukin dan Formasi Dahor,
4. Bp. Kepala Kantor Dinas yang berumur dari Oligosen sampai
Pertambangan dan Energi, di Pliosen. Pengendapan batuan dari
Muaratewe. Formasi Tanjung sampai Formasi
5. Bp. Bupati Kepala Daerah Tk. II, Warukin berlangsung secara menerus.
Kabupaten Barito Utara, di Formasi Dahor secara setempat tidak
Muaratewe. selaras di atas Formasi Warukin.
6. Bp. Kepala Kantor Sospol Tk. II. Pada Zaman Eosen-Oligosen
Kabupaten Barito Utara, di terjadi kegiatan gunung api yang
Muaratewe menghasilkan lelehan bersusunan
7. Bp. Camat Kecamatan Tewe andesit - basal, serta batuan terobosan
Tengah, di Muaratewe hipabisal berupa retas dan selit yang
8. Bp. Kepala Desa dan masyarakat, bersifat basal. Batuan itu menerobos
khususnya desa Lemo Formasi Tanjung. Batuan Aluvium yang
9. Bp. Kapus. Pusat Sumber Daya menempati seluruh daerah tepian Sungai
Geologi, KPP Energi Fosil beserta Barito dan Sungai Kapuas serta
staff. cabangnya, merupakan batuan yang
paling muda umurnya.
GEOLOGI UMUM
Struktur Geologi
Stratigrafi Struktur geologi yang
Secara geologi Kabupaten Barito berkembang di Cekungan Barito bagian
Utara termasuk kedalam pinggiran Utara relatif sederhana, hal ini teramati
Cekungan Barito bagian Utara yang dari sumbu-sumbu antiklin yang
terbentuk pada Awal Tersier yang mempunyai kemiringan landai, arah
berbatasan dengan Cekungan Hulu umum dari sumbu antiklin di daerah ini
Mahakam dan Cekungan Kutai. Batuan adalah Timur Laut-Barat Daya,
didalam Cekungan Barito dikelompokan umumnya merupakan antiklin yang
menjadi beberapa formasi batuan. simetris. Ada sesar yang berarah
Sebagai dasar cekungan adalah batuan BaratLaut-Tenggara terdapat di daerah
berumur Pra Tersier yang terdiri dari ini, dari pola struktur ini diperkirakan
batuan beku, batuan metamorf dan bahwa gaya utama yang bekerja di
batuan meta sedimen. daerah ini berarah Barat Laut -
Menurut Sutrisno dkk (1994 dan Tenggara.
Supriatna S. dkk. (1995) stratigrafi
batuan berumur Tersier Cekungan Barito Endapan Batubara
bagian Utara secara berurutan dari tua Formasi pembawa batubara di
ke muda adalah sebagai berikut : Kab. Barito Utara adalah Formasi
Batuan tertua yang tersingkap Tanjung yang dikelompokan menjadi
berumur Mesozoikum. Batuan ini batuan sedimen berumur Paleogen,
diterobos oleh granit muskovit yang serta Formasi Warukin yang
berumur Kapur Atas. Di atasnya dikelompokan kedalam batuan sedimen
berumur Neogen.

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 3


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Ketebalan batubara berumur Pengumpulan Data Primer


Paleogen berkisar antara beberapa Pada daerah penyelidikan
sentimeter hingga 7 m, sedangkan Formasi Tanjung dan Formasi Warukin
batubara berumur Neogen bisa bertindak sebagai Formasi pembawa
mencapai 10 m. Dari hasil analisis batubara. Data lapangan di daerah Lemo
laboratorium para penyelidik terdahulu yang di dapat berupa singkapan
menunjukan bahwa nilai kalori batubara singkapan batubara sebanyak 17
batubara berumur Paleogen berkisar singkapan tercantum pada tabel 3.
antara 5500 kal/gr – 7000 kal/gr, Disamping itu memperbaharui ploting
sedangkan nilai kalori batuan berumur sarana jalan bekas logging yang
Neogen berkisar antara 4500 kal/gr – rencananya akan menjadi jalan lintas
5000 kal/gr. (sumber Amarullah D. dkk., propinsi dan dusun dusun yang lama
2002) atau relatip baru terbentuk di akhir-akhir
Apabila dilihat secara kualitas tahun 2000 akibat pemekaran.
batubara berumur Paleogen lebih baik
dari batubara berumur Neogen walaupun Analisa Laboratorium
jumlahnya tidak sebanyak batubara Untuk mengetahui: Nilai kalori,
berumur Neogen. kandungan abu, sulfur, karbon tertambat,
zat terbang, specific gravity, Free
KEGIATAN PENYELIDIKAN Swelling Index atau Crusible Swelling
Number dan kelembaban dari conto
Penyelidikan lapangan batubara, dilakukan di Laboratorium
Pengumpulan Data Sekunder Kimia Pusat Sumber Daya Geologi di
Beberapa penyelidikan Bandung. Untuk mengetahui kualitas
pendahuluan telah dilakukan sekitar dan gambut secara proximate/ultimate,
dekat desa Lemo, dari Bakosurtanal diambil 7 conto yang diharapkan dapat
dengan peta topografinya, P3G dengan mewakili, conto ini diambil dari
peta geologi daerah lemo dengan permukaan (top) hingga lapisan batubara
mempelajari stratigrafi batuan yang paling bawah (bottom), kemudian
tercakup di daerah tersebut, dapat dicampur menghasilkan conto komposit
diketahui tentang sebaran Formasi analisa di laboratorium, dengan hasil
Tanjung yang selanjutnya sebaran sebagai berikut :
tersebut kita pilih menjadi area daerah Prosentase zat terbang (VM)
penyelidikan. yang terkandung dalam batubara,
Data-data sekunder di dapat berkisar antara 15,79 % terkecil dan
yang sangat membantu daerah 43,03 %. terbesar. Angka karbon
penyelidikan, perusahaan PT Suprabari, tertambat (FC) tercatat 40,84 % sampai
pemegang PKP2B alamat di Jakarta dengan 54,49.%, yang menunjukkan
sedang melakukan ekplorasi di daerah tingkat pengarangan yang cukup tinggi
Lemo dan sampai saat ini masih dalam untuk batubara Indonesia. Kandungan
proses rekonstruksi eksplorasi, ini sangat abu, berkisar antara 4,72 % dan 30,52
membantu tim untuk mencapai lokasi %, mungkin akibat sedikit kontaminasi
pengumpulan data primer dengan dengan sisipan waktu contoh diambil dan
melalui jalan logging yang mereka conto dilakukan komposit dari bagian
pelihara. bawah sampai atas. Kandungan
belerang (S) tercatat rendah, relatip
antara 0,42 % dan 1,02 %.Sepecific

4 Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Density (BD) memberikan angka antara yaitu, Orientasi dan Pemetaan Geologi
1,31% terendah dan 1,41 tertinggi. Permukaan dan membuat rekontruksi
Swelling Index memberikan penyebaran antara singkapan dan
angka 2 tertinggi, dari hasil ini membagi blok-blok berdasarkan posisi
kecenderungan batubara menjadi coking dan penyebaran dari singkapan
coal untuk Formasi Tanjung memang Studi literatur, yaitu sebelum
harus di kalibrasi kembali dengan menentukan lokasi daerah penyelidikan
beberapa data parameter diantaranya pertama-tama mempelajari dahulu
dari fluidity", "dilatation", "gray king coke" geologi daerah yang akan diselidiki, yaitu
dan "roga index", yang belum dilakukan. dengan menggunakan panduan peta
Nilai panas (NK) dari seluruh geologi regional Lembar Buntok dan
conto memberikan angka antara 5351 Muarateweh sekala 1 : 250.000, yang di
kal/gr terendah dan 7118 kal/gr tertinggi terbitkan oleh PSG Bandung.
dan termasuk tinggi untuk ukuran Perhitungan sumberdaya
batubara di Indonesia. (hasil analisa batubara untuk suatu penyelidikan
terlampiran). pendahuluan ditentukan atas dasar
Berdasarkan hasil analisis, penyebaran batubara kearah jurus
petrografi organik batubara pada ditentukan berdasarkan pada singkapan
Formasi Tanjung berdasarkan klasifikasi yang dapat dikorelasikan dan dibatasi
Nippon Steel Corporation mempunyai sejauh 250 m untuk lapisan yang
potensi sebagai coking coal, dicirikan mempunyai ketebalan antara 0,5 - 1 m,
oleh kisaran angka "volatile matter", sedangkan lapisan batubara yang
kandungan abu dan kandungan mempunyai ketebalan lebih dari 1 m
"sulphur" yang sesuai dengan yang dibatasi sejauh 500 m dari singkapan
diperlukan untuk coking coal dan terakhir.
dimasukan pada Group Kelleman atau Penyebaran batubara kearah
G5. (tabel 4.). kemiringan lebarnya dibatasi sampai
Parameter-parameter lain yang kedalaman 100 m dihitung tegak lurus
diperlukan untuk coking coal, dari permukaan singkapan sehingga
diantaranya adalah analisa petrografi lebar kearah kemiringan dapat dihitung
organik yaitu yang menentukan dengan menggunakan rumus : L = 100
komposisi maseral dan nilai replektan /sin @, dimana @ adalah sudut
pada Vitrinit yaitu, antara 0,56 % – kemiringan lapisan batubara.
1,43% dan maseral Inertinit antara 1,5% Tebal lapisan batubara yang
– 3,9%, Hasil ini menunjukan dihitung pada masing-masing lapisan
kecenderungan batubara di Formasi merupakan tebal rata-rata dari seluruh
Tanjung masuk pada Group G5. dengan batubara yang termasuk kedalam lapisan
katagori batubara berperingkat tinggi tersebut, dengan ketentuan ketebalan
High Volatile bituminous C. (Hasil analisa kurang dari 50 cm tidak diperhitungkan.
terlampir). Berdasarkan kriteria tersebut
sumberdaya batubara dihitung
Pengolahan Data berdasarkan rumus .
Studi literatur dari penyelidik Sumberdaya = Panjang (m) x Lebar (m)
terdahulu, rekontruksi data singkapan x Tebal rata-rata (m) x Berat Jenis (ton)
dan perhitungan sumberdaya, dimana BJ adalah berat jenis rata-rata
merupakan bagian data-data yang diolah sumberdaya batubara
di Bandung. Penyelidikan lapangan,

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 5


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

HASIL PENYELIDIKAN batubara. Formasi Montalat tersingkap di


daerah Lemo, namun didalam Formasi
Geologi Daerah Penyelidikan Montalat sekitar daerah Lemo tidak
Morfologi ditemukan endapan batubara.
Morfologi daerah penyelidikan Formasi Karamuan kedudukan
dapat dikelompokan kedalam dua satuan Formasi Karamuan menjari jemari
morfologi yaitu Satuan Morfologi dengan Formasi Berai dan Montalat,
Perbukitan dan Satuan Morfologi tersingkap di daerah Lemo. Terdiri dari
Dataran. Satuan Morfologi Perbukitan batulumpur bersisipan batugamping dan
dapat dibagi lagi menjadi dua sub satuan batulanau.
morfologi yaitu Sub Satuan Morfologi Formasi Warukin terletak selaras diatas
Perbukitan Lipatan dan Sub Satuan Formasi Berai dan Montalat, terdiri dari
Morfologi Perbukitan Karst. (Tabel 5) batupasir kuarsa bersisipan
batulempung, batulanau dan batubara.
Stratigrafi Formasi Warukin tersingkap di pinggiran
Stratigrafi daerah Lemo secara daerah Lemo.
berurutan dari bawah ke atas adalah
sebagai berikut : Struktur
Batuan Gunungapi Kasale Struktur Geologi yang terdapat di
Merupakan batuan dasar daerah penyelidikan adalah struktur
Cekungan Barito yang berbentuk retas lipatan dan struktur sesar. Struktur
dan ”stock”, umumnya terdiri dari basal lipatan berarah umum hampir Barat -
piroksen berwarna abu-abu kehijau- Timur. Struktur sesar ditemukan pada
hijauan, porfiritik, sebagian terubah sebelah tenggara daerah penelitian
menjadi lempung, klorit dan kalsit, dengan arah berkisar antara Utara
berumur Kapur Akhir. Batuan seperti ini Selatan - Barat Laut Tenggara. Sesar-
tersingkap di daerah Lemo. sesar ini merupakan sesar-sesar geser.
Formasi Tanjung merupakan Secara umum perlapisan batuan
batuan Tersier paling tua dan sebagai di daerah Lemo membentuk perlipatan
formasi pembawa batubara, dapat yang berarah Baratdaya- Timurlaut
dibedakan menjadi dua bagian yaitu : sampai Selatan Utara.
Bagian bawah terdiri dari Di beberapa tempat perlipatan-
perselingan batupasir kuarsa dengan perlipatan tersebut mengalami
lanau bersisipan batugamping dan penunjaman, bahkan ada yang
batubara. Bagian Bawah terdiri dari tergeserkan akibat pengaruh sesar.
perselingan batupasir, batulempung dan
batulanau. Formasi Tanjung tersingkap Potensi Sumberdaya Batubara
di daerah Lemo. Batubara di daerah Lemo
Formasi Berai terletak selaras terdapat dalam Formasi Tanjung dan
diatas Formasi Tanjung terdiri dari Warukin. Berdasarkan letak singkapan
batugamping yang kadang - kadang yang ditemukan, batubara daerah Lemo
sebarannya membentuk lensa-lensa dapat dikelompokan menjadi 4 blok di
dengan sisipan batu lempung. Formasi Formasi Tanjung yaitu Blok Tangucin,
Berai tersingkap di sekitar desa Lemo. Sekako, Layang dan Jelutung, dan 1
Formasi Montalat menjari jemari dengan Blok di Formasi Warukin, yaitu Blok
Formasi Berai, terdiri dari batupasir Juloi.
kuarsa bersisipan batulempung dan

6 Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Berdasarkan hasil pengamatan batubara. Tebal dan arah jurus lapisan


lapangan, di Blok Tangucin pada tertera di tabel 3, lapisan A dan B
Formasi Tanjung, endapan batubara di sebaran dibatasi sejauh 500 m dari
daerah penyelidikan dapat singkapan terakhir. Panjang total sekitar
dikelompokkan kedalam 2 lapisan 1.000 m.
batubara. Untuk pengenalannya diberi Perhitungan sumberdaya
nomor lapisan A dan B. Lapisam A batubara di daerah Lemo berdasarkan
tersingkap pada lapisan BT.1, standar SNI amandemen 1-SNI 13-5014-
sedangkan lapisan B tersingkap di BT.2 1998 termasuk kedalam kegiatan survey
dan BT.3 pada sayap barat. Pada sayap tinjau, sehingga sumber daya batubara
timur lapisan A tersingkap di BT.5, yang terhitung disini termasuk kedalam
sedangkan lapisan B tersingkap di BT.4 sumber daya hipotetik. (table 6.)
dan BT.6 tebal, arah jurus dan
kemiringan lapisan di tabel 3. Prospek Pemanfaatan dan
Berdasarkan hasil pengamatan Pengembangan Batubara
lapangan di Blok Sekako pada Formasi Penyebaran Formasi pembawa
Tanjung,, batubara pada blok ini hanya batubara di daerah penyelidikan cukup
terdiri dari dua lapisan. Tebal dan arah luas, kemunculan formasi tersebut yakni
jurus lapisan tertera di tabel 3. Formasi Tanjung dan Formasi Warukin
Penyebaran batubara kearah jurus sebagai tempat berkembang batubara
ditentukan berdasarkan pada singkapan kalori tinggi.
yang dapat dikorelasikan dan dibatasi Berdasarkan analisa kuantitas
ketebalan lebih dari 1 m dibatasi sejauh dan besaran luas formasi yang
500 m dari singkapan terakhir. Panjang berpotensi mengandung batubara, maka
total sekitar 1.000 m. di daerah penyelidikan telah dan sedang
Berdasarkan hasil pengamatan di tambang batubara di blok Layang dan
lapangan di Blok Layang pada Formasi blok Jelutung oleh perusahaan swasta
Tanjung, batubara di blok ini terdiri dari yang telah mengantongi IUP dari Bupati
satu lapisan yang membentuk antiklin. Barito Utara.
Tebal dan arah jurus lapisan tertera di
tabel 2. Sebaran ke arah jurus dibatasi KESIMPULAN DAN SARAN
sejauh 500 m. Panjang total sekitar
1.000 m. Dari hasil penyelidikan di
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan maka dapat diambil beberapa
lapangan di Blok Jelutung pada Formasi kesimpulan sebagai berikut :Secara
Tanjung, batubara di Blok Jelutung terdiri geologi daerah Lemo termasuk kedalam
dari dua lapisan. Tebal dan arah jurus Cekungan Barito.
lapisan tertera di tabel 3. Panjang total 1. Morfologi terdiri dari satuan
sebaran lapisan A tersingkap di morfologi perbukitan dan dataran
BJE.1,2,3 dan 4 panjang disekitar 2.500 2. Formasi pembawa batubara yaitu
m, lapisan B tersingkap di di BJE.5 Formasi Tanjung yang berumur
sebaran dibatasi sejauh 500 m dari Eosen, dan Formasi Warukin
singkapan terakhir. Panjang total sekitar yang berumur Miosen.
1.000 m. Dari rekonstruksi dan korelasi yang
Berdasarkan hasil pengamatan di dilakukan terhadap singkapan batubara
lapangan di Blok Juloi pada Formasi yang ada, batubara di daerah Lemo
Warukin, terdiri dari dua lapisan dapat dikelompokkan menjadi 5 blok

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 7


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

yang diberi nama Tangucin, Sekako, coking coal, dan dimasukan pada Group
Layang, Jelutung dan Juloi. Kelleman atau G5 dengan katagori
Dari perhitungan sumberdaya batubara berperingkat tinggi High
batubara di daerah penyelidikan didapat Volatile bituminous C.
sumberdaya batubara total dari kelima
lapisan tersebut di atas sebanyak :
10.933.451 ton
Berdasarkan hasil analisis
Proximate, terhadap 7 conto batubara
pada Formasi Tanjung mempunyai
potensi sebagai coking coal, dicirikan
oleh kisaran angka "volatile matter",
kandungan abu, kandungan "sulphur", %
Rvmax dan maseral Inertinit yang sesuai
dengan yang diperlukan untuk coking
coal, dan harus di bantu dengan kalibrasi
dengan beberapa data parameter
diantaranya fluidity", "dilatation", "gray
king coke" dan "roga index", yang belum
dilakukan.
Batubara Formasi Tanjung
berdasarkan klasifikasi Nippon Steel
Corporation mempunyai potensi sebagai

DAFTAR PUSTAKA

A.D. Tarsis, dkk, 1996: Penyelidikan Pendahulu¬an Endapan Batubara di daerah


Pendreh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Proyek Eksplorasi Bahan
Galian Mineral Indonesia, Direktorat Sumber daya Mineral, laporan.

Amarullah D., Margani U., Saksono, Priatna N., Priono, Sudiro, 2002 : Inventarisasi
dan Evaluasi Endapan Batubara Kabupaten Barito dan Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah, Proyek Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Mineral
Indonesia, Dirktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Laporan.

Cahyono Y. A. E. dkk, 1992 : Penyelidikan Pendahuluan Endapan Batubara di daerah


Lahai, Kab. Barito Utara, Kalimantan Tengah, Proyek Eksplorasi Bahan Galian Industri
dan Batubara, Direktorat Sumber daya Mineral, laporan.

Soetrisno dkk, Peta Geologi lembar Buntok 1:250.000. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi. Th, 1994.

8 Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi


BUKU 1 : BIDANG ENERGI
E

Lemo K
Kab.Barito

Utara

Peta Inde
ek Daerah In
nventarisasi (Gambar 1a
a.)

Peta Indek Daerah Inventarisassi (Gambar 1b.)Lokasi Inventarisasii

2 P idi H il K i t P tS b D G l i
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

SATUAN
UMUR BATUAN
BATUAN KETERANGAN

KWARTER
HOLOSEN
ALUVIUM Lempung ,pasir, kerikil kerakal dan
gambut.
PLIOSEN

ATAS

PLIOSEN
TENGAH
FORMASI Tak Tersingkap
NEOGEN

DAHOR
BAWAH

ATAS
MIOSEN

TENGAH
FORMASI Batupasir kuarsa dan batulempung
WARUKIN dan dengan sisipan batubara.
BAWAH

Formasi
OLIGOSEN

ATAS Berai
Formasi Batugamping dengan sisipan napal
TENGAH
BAWAH Formasi Montalat
Karamuan

ATAS
Batupasir kuarsa dan
batulempungbersisipan
EOSEN

TENGAH
FORMASI batubara.Setempat sisipan
BAWAH TANJUNG batugamping bagian bawah batupasir
kuarsa dan konglomerat dasar
NEOGEN

ATAS
PALEOGEN

Tak tersingkap
BAWAH

V
V Retas sumbat berupa Basal piroksen
PRA TERSIER Vulkanik Kasale
V kelabu hijau, porpiritik sampai
V pirotaksit

Gambar 2. Kolom Stratigrafi Cekungan Barito


Sutrisno dkk (1994 ) dan Supriatna S. dkk. (1995)

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 3


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Lokasi Penyelidikan

Gambar 3. Cekungan yang berada di Kalimantan Timur dan Tengah

4 Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

UMUR SATUAN BATUAN KETERANGAN


BATUAN

Lempung ,pasir, kerikil kerakal dan


KWARTER

ALUVIUM gambut.
HOLOSEN
MIOSEN

TENGAH
NEOGEN

FORMASI Batupasir kuarsa dan batulempung


WARUKIN dan dengan sisipan batubara.
BAWAH

Formasi
OLIGOSEN

ATAS Berai
Formasi Batugamping dengan sisipan napal
TENGAH
BAWAH Formasi Montalat
Karamuan

ATAS
PALEOGEN

Batupasir kuarsa dan


batulempungbersisipan
EOSEN

TENGAH
FORMASI batubara.Setempat sisipan
BAWAH TANJUNG batugamping bagian bawah batupasir
kuarsa dan konglomerat dasar

V
Retas sumbat berupa Basal piroksen
Vulkanik Kasale V
PRA TERSIER kelabu hijau, porpiritik sampai
V
pirotaksit
V

Gambar 4. Kolom Stratigrafi Daerah Lemo

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 5


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PETA SEBARAN BATUBARA KALORI TINGGI


DI DAERAH LEMO, KABUPATEN BARITO UTARA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

114° 31' 00"BT 114° 50' 00"


0° 55' 00" LS

0° 55' 00" LS
Tumbangmiri
MUARATEWEH

KUALAKURUN
Jangkit
Tambangsenamang
Ketapang

S. Kahayan
Tambangmunjul Muarakayang
Kandangan

S .Sampit
Timpah
BUNTOK Ampah

as
S . Kapu
Kuling
Kualakuayan Kasongan Bingkuang

ung
TAMIANGLAYANG

S. Pemba
PALANGKARAYA

an
ting
Mantangai

Sa
SAMPIT

rito
Pangkalanpembuang

S.

S .Ba
PANGKALANBUN

Sukamara Kumai

S. Sebangau
Telagapulang Kualakapuas

TL. SAMPIT

S. Pandreh KUALAPEMBAUNG
BAHAU BANJARMASIN
Tomk 0°
TEL. SEBANGAU

L A U T J A W A

U
Lokasi Penyelidikan

60°

25° SKALA 1 : 50.000


Tet Tomm
S. 0 1 2 3 4 5 Km
Kvh BA
RIT 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cm
O

35°
Tomm
35°

Kvh

35°
Tomb KETERANGAN
☺ ☺
35°
Lemo 1 Tmw
35° Warrukin
BT.2 Tet
30°
35°
S. Setirang ☺ Tomb
BT.4 Kvh Tomk Karamuan
BT.1
BT.5 S.
35°
35° 30° N Durianramba
an
BT.6 go Tomb Berai
35°
BT.3 Tomm
S. Balangkangkeng Desa S. Bamban Kvh Tomm Montalat

Tomm
Kvh Tet Tanjung
Telok Lihat
Tomb
BS.1 Kvh Batuan Vulkanik Kasale
40°

BS.2 Tomm AtangVein 35°


Jurus dan kemiringan lapisan batubara
BT-3
40°

n
Tomm A B Penampang Geologi

ampusa
S. Mamput
Tomb Tmw
Sungai

S. Kel
Kampung / pemukiman penduduk
Tomm
ko
S.Seka

Jalan Logging
Tomm
Tomm ☺
S. Lemo 35°
Antinklin

☺ 20°

Tomb

Tomm
yang

Tmw
S.Sepa

ko
S.Seka

1° 13' 00" LS
1° 10' 00" LS

114° 31' 00"BT 114° 50' 00"

PENAMPANG A-B DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN GEOLOGI
S. Sitirang S. Sitirang vertikal 1 : 25.000 S. Anak Lemo PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
S. Mamput Skala
horizontal 1 : 50.000 S. Anak Barito DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)
A
B
100 L1 L2
L2 100
L1 L1 Tomb L2
L1 Tmw
Tet
0 L2 Tomm 0

Tomm PETA GEOLOGI DAN SEBARAN BATUBARA


-100
DAERAH LEMO DAN SEKITARNYA
-100

Kvh -200 KABUPATEN BARITO UTARA


-200
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
Disusun : Truman W. Diperiksa : Ir. Dedi A. Tahun : 2010

Digambar : Hari Puranto Disetujui : Ir. Sabtanto J.S No. Peta : 1

6 Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Tabel 3. Lokasi singkapan batubara hasil penyelidikan

Koordinat Singkapan
N0. Batubara (UTM) Keduduk Tebal
N0 Keterangan
Bbr an ( 0) (m)
X Y
batubara, hitam, berkilap,
232386.838 9870892.4 N30 o E/30 getas, banyak mengandung
1 BT.1 o 4,70
2 002 resin. Termasuk di blok
Tangucin
batubara, hitam, berkilap,
232835.858 9870501.1 N35 o E/35
2 BT.2 o 4,20 agak getas, mengandung
4 196
sedikit resin.
batubara, hitam, berkilap,
234061.147 9871364.6
N40 o E/35 keras, kompak, pecahan
3 BT.3 6 519 o 4,00
mengkulit bawang, terdapat
sedikit resin.
batubara, hitam, berkilap,
keras, kompak, pecahan
236162.502 9872676.6 N230°E
4 BT.4 2,40 mengkulit bawang, terdapat
6 999 /35 o
sedikit resin. Termasuk di
blok Tangucin
batubara, hitam, berkilap,
236233.565 9873148.6 N220°E
5 BT.5 7,00 keras, kompak, terdapat
3 919 /30 o
pecahan .
batubara, hitam, berkilap,
236792.005 9873303.2 N230°E keras, kompak, terdapat
6 BT.6 2,60
1 678 /35 pecahan dan rekahan.
Termasuk di blok Tangucin
batubara, hitam, berkilap-
berkilap, keras, kompak,
241427.058 9882999.4 N75 o E/40
7 BS.1 o 2,20 terdapar sedikit pecahan dan
4 605
rekahan. Termasuk di Blok
Sekako
batubara, hitam, berkilap-
berkilap sedang, keras,
241110.423 9882391.0 N80 o E/40 kompak, terdapat sedikit
8 BS.2 o 3,00
3 212 pecahan dan rekahan,
sedikit resin tersebar.
Termasuk di Blok Sekako
Baturara, hitam, berkilap
244583.293 9867504.8 N60 o E/35
9 BJ.1 o 1,20 sedang-buram sedang,
0 541
kompak,
244705.831 9867042.1 N60 o E/20 batubara, hitam, berkilap
10 BJ.2 o 2,50
1 365 sedang-buram sedang,

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 7


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

keras, kompak, agak


mengotori tangan. Termasuk
di Blok Juloi

batubara, hitam, berkilap


sedang-buram sedang,
253128.478 9890334.3 N70 o E/25
11 BL.1 o 2,10 kompak, agak mengotori
0 470
tangan, terdapat resin.
Termasuk di Blok Layang
batubara, hitam, berkilap
252930.423 9890661.2 N220 o sedang, keras, kompak,
12 BL.2 1,10
9 361 E/60 o terdapat resin. Termasuk di
Blok Layang
batubara, hitam, berkilap-
berkilap sedang, keras,
BJE. 248918.451 9887029.7 N45 o E/35 kompak, terdapar sedikit
13 o 1,50
1 5 292 pecahan dan rekahan,
resin. Termasuk di blok
Jelutung
batubara, hitam, berkilap
sedang-buram sedang,
BJE. 249456.791 9886772.6 N4 o 0E/35
14 o 2,50 keras, kompak, agak
2 2 908
mengotori tangan, terdapat
resin
batubara, hitam, berkilap-
berkilap sedang, keras,
BJE. 249837.274 9887577.7 N4 o 5E/35 kompak, terdapar sedikit
15 o 1,50
3 6 318 pecahan dan rekahan,
sedikit resin Termasuk di
blok Jelutung.
batubara, hitam, berkilap
sedang-buram sedang,
BJE. 249827.966 9887976.9 N40 o E/35 keras, kompak, agak
16 o 2,00
4 4 641 mengotori tangan, terdapat
resin Termasuk di blok
Jelutung.
batubara, hitam, berkilap
BJE. 249937.202 9888452.6 N60 o E/35 sedang, keras, kompak,
17 o 2,00
5 9 777 terdapat resin. Termasuk di
blok Jelutung

8 Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Tabel 4. CLASSIFICATION OF COKING COAL QUALITY BY GROUP


(AFTER NIPPON STEEL CORP.)
Group Group Rank Inert Max. Max. CSN Volatile
Name No. (Romax) Content Dilation Fluidity Matter
(%) (%) (%) (ddpm) (%)
KEYSTONE G1 > 1.50 8-30 0 to 70 5-100 6-9 16-19
1500-
PITTSTON G2 1.0-1.4 8-30 80 to 260 7-9+ 22-34
30000
BALMER G3 1.2-1.5 25-45 -10 to 100 3-1500 5-8 19-26
MOURA G4 0.9-1.2 25-45 -10 to 100 3-2500 5-8 25-32
1500-
KELLERMAN G5 0.8-1.0 0-25 100 to 300 7-9+ 32-38
&gt30000
BIG BEN G6 < 0.9 5-20 -10 to 100 3-1000 5-7 37-40

Tabel 5. Pembagian Satuan Morfologi


Satuan Morfologi Sub Satuan Morfologi Keterangan
Sub Satuan morfologi Menempati 60 % daerah penelitian
Satuan Morfologi Perbukitan Lipatan sebelah selatan Sungai Pendreh
Perbukitan dan sebelah utara Sungai Lemo.
Sub Satuan morfologi Menempati 20 % daerah penelitian
Perbukitan Karst sekitar aliran Sungai Lemo
Satuan Morfologi Sub Satuan Morfologi Menempati 20 % daerah penelitian
Dataran Dataran Aluvial Sekitar aliran Sungai Barito.

Tabel 6.Perhitungan Sumberdaya Batubara.


Perhitungan sumberdaya batubara di daerah penelitian adalah sebagai berikut :
BLOK Lap. Panjang Tebal Kemiring Lebar BJ Sumberdaya
o
(m) (m) an ( ) (m) (Ton)
Tangucin A(1) 2000 5,85 30 200 1,44 3.369.600
B(2) 3500 3,20 35 175 1,44 2.822.400
Sekako A(1) 1000 2,20 40 119 1,40 366.520
B(2) 1000 3,00 40 119 1,40 499.800
Layang 1 2000 1,6 30 200 1,31 838.400
Jelutung A(1) 2500 1,85 35 175 1,47 1.189.781
B(2) 1000 2,0 35 175 1,47 514.500
Juloi A(1) 1000 2,5 20 294 1.41 1.036.350
B(2) 1000 1,2 35 175 1,41 296.100
Total jumlah sumberdaya dari singkapan batubara di Lemo 10.933.451

Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumber Daya Geologi 9

Anda mungkin juga menyukai