Anda di halaman 1dari 6

JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No.

2, Agustus 2018 : 41 - 46

ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA


RENCANA PIT AB PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG KINTAP
KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN
Noviar Rahmatilah*, Nurhakim, Riswan
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
e-mail: *noviarrahmatillah@gmail.com

ABSTRAK
Estimasi sumberdaya dan cadangan endapan bahan galian berperan penting untuk kemudahan dalam eksploitasi secara komersial
dari suatu endapan bahan galian, sebab hasil dari estimasi sumberdaya dan cadangan yang baik dapat menentukan investasi dan
memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan usaha penambangannya.
Permodelan dan estimasi sumberdaya dan cadangan batubara dilakukan di lokasi rencana Pit AB PT Arutmin Indonesia Tambang
Kintap, metode yang dilakukan dalam perhitungan estimasi sumberdaya adalah metode circular, perancangan pit limit sesuai dengan
rekomendasi yang telah ditentukan pihak perusahaan.
Hasil penelitian kondisi geologi di lokasi penelitian termasuk kondisi geologi moderat, permodelan seam batubara ada lima seam,
total sumberdaya secara keseluruhan diperoleh 33,165,562.52 ton, setelah mendapatkan desain pit dilakukan perhitungan cadangan
batubara dan diperoleh untuk pit limit SR3 7,256.15 kton, SR 4 13,290.67 kton dan untuk SR 5 20,765.17 kton.

Kata-kata kunci: Cadangan, Pit Limit, Stripping Ratio, Sumberdaya

PENDAHULUAN batuan, elevasi pemboran, data roof dan floor dari


Indonesia merupakan negara yang kaya akan batubara.
sumber energi, batubara merupakan salah satu energi
alternatif di Indonesia yang cukup melimpah METODOLOGI
keberadaannya, Sebelum dilakukan penambangan ada Pengumpulan data diperoleh dari pengamatan dan
beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah pengambilan data langsung di lapangan (data primer) dan
eksplorasi. dari data literatur - literatur yang berhubungan dengan
Eksplorasi merupakan kegiatan penyelidikan suatu permasalahan yang ada (data sekunder). Pengambilan data
daerah yang diperkirakan atau diketahui mengandung disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan dengan
endapan sekaligus untuk membuktikan kuantitas dan urutan rangkaian penelitian sebagaimana diagram alir
kualitas dari endapan tersebut. Tahap eksplorasi dalam Gambar-1.
berikutnya adalah pemboran yang bertujuan untuk Proses pengolahan data menggunakan bantuan
menentukan ukuran, bentuk dan letak sebaran endapan, softwere Minescape 4.118 dan microsoft office excell
pemboran eksplorasi menghasilkan data – data yang 2007.Sedangkan dalam penulisan laporan menggunakan
dibutuhkan untuk perhitungan sumberdaya dan cadangan software microsoft office word 2007. Data yang diinput
Estimasi sumberdaya dan cadangan endapan bahan yaitu adalah data koordinat dan elevasi ketinggian untuk
galian berperan penting untuk kemudahan dalam pembuatan batas permukaan yang didapat dari hasil
eksploitasi secara komersial dari suatu endapan bahan pemetaan topografi yang telah dilakukan. Untuk
galian, sebab hasil dari estimasi sumberdaya dan cadangan permodelan batubara digunakan data hasil pemboran yang
yang baik dapat menentukan investasi dan memperkirakan mengambil data kedalaman lubang bor, lithologi lapisan
waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam batuan, elevasi pemboran, data roof dan floor dari
melaksanakan usaha penambangannya, metode yang batubara.
digunakan dalam penetuan estimasi sumberdaya.
PT Arutmin Indonesia merupakan salah satu HASIL DAN DISKUSI
perusahaan batubara berskala besar yang berlokasi di Deskripsi Data
provinsi Kalimantan Selatan, dan merupakan penghasil a. Data Singkapan
dan pemasok batubara baik untuk dalam negeri maupun Terdapat 2 singkapan di lokasi penelitian, dari data
luar negeri, seiring dengan meningkatnya permintaan singkapan ini didapat berupa data arah jurus (strike),
pasokan batubara maka PT Arutmin Indonesia berencana kemiringan (dip), data kordinat (easting, northing) dan
meningkatkan produksi dengan membuka Pit AB yang elevasi singkapan batubara.
merupakan mineout dari tambang Pit A. Tabel-1. Data Singkapan Batubara
Proses pengolahan data menggunakan bantuan
softwere Minescape 4.118 dan microsoft office excell
2007.Sedangkan dalam penulisan laporan menggunakan
software microsoft office word 2007. Data yang diinput
yaitu adalah data koordinat dan elevasi ketinggian untuk b. Data Pemboran
pembuatan batas permukaan yang didapat dari hasil Kegiatan pemboran yang dilakukan oleh perusahaan di
pemetaan topografi yang telah dilakukan. Untuk area rencana pit AB sebanyak 23 titik, pada kegiatan
permodelan batubara digunakan data hasil pemboran yang pemboran ini menggunakan alat bor merk Jacro 240.
mengambil data kedalaman lubang bor, lithologi lapisan Metode pemboran yang dilakukan adalah metode open
hole dan touch coring.
Dari hasil pemboran yang dilakukan didapatkan data kedalaman, ketebalan batubara, depth roof dan floor
berupa koordinat lokasi pemboran, elevasi titik bor, total batubara dan data quality, data–data tersebut digunakan

41
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 2, Agustus 2018 : 41 - 46

sebagai acuan untuk menentukan alur permodelan dan ray). Logging geofisika dapat memberikan informasi yang
perhitungan sumberdaya batubara. dibutuhkan seperti identifikasi lapisan dan kedalaman
endapan pada lubang bor.
c. Data Topografi Lokasi Penelitian
Kegiatan pengambilan data topografi di lokasi Pengolahan Data
penelitian menggunakan alat ukur total station (TS) merk a. Permodelan Endapan Batubara
sokkia cx103 dan alat ukur gps real time kinematic (RTK) Proses pengolahan model batubara yang dilakukan
merk trimble seri R7. Data topografi tersebut terdiri dari menggunakan stratmodel pada software minescape 4.118.
data koordinat (easting & northing) dan elevasi, yang Permodelan batubara dilakukan untuk mengetahui bentuk
menggambarkan keadaan bentuk permukaan di tempat dan sebaran lapisan batubara baik letak/posisi lapisan,
penelitian. kedalaman, kemiringan dan jumlah lapisan batubara yang
terdapat di lokasi penelitian. Permodelan batubara
d. Geometri Lereng dilakukan dengan mengkorelasikan antara data pemboran
geometri lereng aman untuk mendukung hasil yang terdiri dari data survey yang berisikan koordinat,
penelitian yang di gunakan adalah data hasil rekomendasi elevasi dan kedalaman total titik pemboran dan data
dari perusahaan. lithologi yang berisikan elevasi roof, elevasi floor,
ketebalan, penamaan lapisan batubara. Dari hasil data
e. Data Kualitas Batubara pengeboran yang dilakukan terdapat lima seam batubara
Data kualitas batubara di daerah penelitian yang yang dapat dimodelkan, urutan dari seam elevasi tertinggi
dilakukan oleh perusahaan dengan jumlah empat seam yaitu seam C, D, E, F, dan G.
yaitu seam C, Seam D, Seam F, dan Seam G. Data kualitas
batubara terdiri dari total moisture, inhern moisture, ash, b. Perancangan Batas Penambangan
total sulfur, calorific value, dan relative density. Penentuan batas dalam perencanaan tambang yaitu
cropline (subcrop), batas PKP2B, pembebasan lahan, dan
f. Data Hasil Logging Geofisika insfrastruktur.
Logging geofisika yang dilakukan di lokasi penelitian
menggunakan jenis logging sinar gamma (natural gamma

Tabel-2. Data Koordinat dan Kedalaman Bor

Tabel-3. Kajian Geometri Lereng


Parameter Value
Highwall
Sudut lereng keseluruhan () 31
Tinggi lereng keseluruhan (m) 110
Sudut lereng tunggal () 55
Tinggi lereng (m) 10
Lebar jenjang (m) 10
Lowwall
Sudut lereng keseluruhan () Mengikuti dip batubara

Gambar-1. Diagram Alir Penelitian

42
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 2, Agustus 2018 : 41 - 46

Pembahasan Perhitungan cadangan diperoleh dengan


a. Estimasi Sumberdaya Batubara mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya:
Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah 1) faktor pembatas:
estimasi sumberdaya batubara pada lokasi penelitian a) ketebalan minimum batubara yang dihitung adalah
menggunakan metode circular dengan bantuan software 50 cm
minescape 4.118, dan mengacu kepada Standart Nasional b) Stripping ratio (SR) adalah 3, 4, dan 5.
Indonesia (SNI 13-5014-1998) mengenai kelas c) Slope stability overall sebesar 31o
sumberdaya dan cadangan batubara serta jarak titik 2) Faktor losses :
informasi menurut kondisi geologi. Mining losses dihitung setiap seam batubara
diperkirakan akan tertinggal ±20 cm yaitu sekitar 10 cm
b. Estimasi Cadangan Batubara dibagian atas (top) dan sekitar 10 cm di bagian bawah
Perhitungan cadangan dilakukan dengan batuan (bottom) akibat teknis penambangan. Material yang
software minescape dengan boundary atas adalah dianggap hilang (losses) tersebut dimasukan sebagai
topografi dan boundary bawah adalah desain pit. overburden sehingga akan menambah jumlah material
yang harus dikupas untuk mendapatkan batubara.

Gambar-2. Data Logging Geofisika

Gambar-2. Hasil Pengolahan Logging Geofisika

43
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 2, Agustus 2018 : 41 - 46

Gambar-3. Cross Section Model Batubara

Gambar-4. Design & Cross section SR3

44
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 2, Agustus 2018 : 41 - 46

Gambar-5. Design & Cross section SR4

Gambar-6. Design & Cross section SR5

45
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 2, Agustus 2018 : 41 - 46

Tabel-4. Jumlah Sumberdaya Batubara Tabel-5. Jumlah Sumberdaya Batubara

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan di PT. DAFTAR PUSTAKA
Arutmin Indonesia Tambang Kintap adalah : [1] Anonim, 1998. Klasifikasi Sumberdaya dan
1. Kondisi geologi di lokasi penelitian termasuk Cadangan Batubara SNI 13-6014. BSN. Jakarta.
kelompok geologi moderat hal ini dapat dilihat dari
beberapa parameter seperti ketebalan batubara [2] Anonim, 2011. Pedoman pelaporan, sumberdaya,
bervariasi, kesinambungan ratusan meter, adanya dan cadangan batubara, SNI 5015.
percabangan batubara, sesar jarang ditemui, lipatan
sedang, pengaruh intrusi, kemiringan batubara relatif [3] Arif, I. & Adisoma G.S. 2002. Buku Ajar TA 424-
sedang, dan kualitas batubara bervariasi. Perencanaan Tambang. ITB. Bandung. Halaman V
2. Berdasarkan data hasil pemboran yang dilakukan di 2, VIII-7.
lokasi penelitian terdapat 5 seam batubara yang dapat
dimodelkan urutan seam dari elevasi tertinggi yaitu [4] Fourie, G. A and Dohm, G.C. 2001. Surface Mining
Seam C, Seam D, Seam E, Seam F dan Seam G dengan Engineering Handbook : Open Pit Planning and
ketebalan yang bervariasi antara 0.10 meter – 11.36 design. Society for Mining, Metalurgy, and
meter. Adapun secara umum arah sebaran strike yaitu Exploration, Inc,. Colorado. p. 1274-1275.
dari arah Barat Daya ke arah Timur Laut ( N 60° - 75°
E) dengan kemiringan (dip) berkisar (12° - 19°). [5] Hartman, H.L. 1987. Introductory mining
3. Hasil estimasi sumberdaya batubara di lokasi Engineering, Jhon Wiley & Sons Inc., New York,
penelitian diperoleh sebagai berikut : seam D sebesar p.154.
622,967.26 ton (terukur), 486,807.81 ton (tertunjuk)
dan 60,729.74 ton (tereka). Sumberdaya batubara seam [6] Idrus, Arifudin, Dr dkk. 2007. Eksplorasi
F sebesar 20,637,221.56 ton (terukur), 10,131,493.31 Sumberdaya Mineral. Diktat Mata Kuliah Jurusan
ton (tertunjuk) dan 30,246.70 ton (tereka). Sumberdaya Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah
batubara seam G sebesar 873,746.59 ton (terukur), Mada.
294,726.35 ton (tertunjuk) dan 31,623.19 ton (tereka).
Total dari tiga seam tersebut sebesar 22,133,935.41 ton [7] Nurhakim. 2008. Draft Bahan Kuliah Tambang
(terukur), 10,913,027.48 ton (tertunjuk) dan Terbuka. Program Studi Teknik Pertambangan FT
122,599.63 ton (tereka). Dengan total keseluruhan UNLAM Banjarbaru, Halaman 1-7.
sumberdaya sebesar 33,169,562.52 ton.
4. Dalam menentukan jumlah estimasi cadangan batubara [8] Sandan, Stephani, 2012. Skripsi : Perhitungan
ada batasan - batasan yang telah ditetapkan yaitu dalam Cadangan Dan Desain Pit Pada PT. Kurnia Aneka
penentuan pit limit, nilai gemeotri lereng dan Stripping Tambang, Desa Tampa Kecamatan Paku, Kabupaten
Ratio (SR 3, SR 4, dan SR 5). Berdasarkan batasan Barito Timur, Kalimantan Tengah. Program Studi
nilai stripping ratio tiga (SR3) diperoleh rancangan pit Teknik Pertambangan Universitas Lambung
dengan luas 90.06 ha, batubara yang dapat ditambang Mangkurat. Banjarbaru, Halaman 3-13 dan 3-20.
sebesar 7,256,149.97 ton dan batuan penutupnya
22,142,060.73 bcm. Untuk batasan nilai stripping ratio [9] Sukandarrumidi. 2005. Batubara dan
empat (SR4) diperoleh jumlah batubara 13,290,670.72 Pemanfaatannya. Gadjah Mada University Press :
ton, untuk batuan penutupnya 53,293,333.83 bcm, Yogyakarta. Halaman 25-30.
dengan luas rancangan pit 146.28 ha, adapun untuk
nilai stripping ratio lima (SR5) diperoleh jumlah
batubara 20,765,172.53 ton, dengan jumlah batuan
penutup 105,331,338.39 bcm, dan luas rancangan pit
212.08 ha.
Disarankan untuk memperluas area penambangan
di luar dari area rencana pit AB perlu dilakukan pemboran
lanjut untuk mendapatkan informasi permodelan batubara
yang lebih baik pada arah strike dan dip.

46

Anda mungkin juga menyukai