PENDAHULUAN
Tabel 1.1.
Kegiatan Penyelidikan Umum PT. Persadatama Lestari Coal Mining
Tahun 2009
No Kegiatan Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Pustaka
2 Penyelidikan Lapangan
3 Penyusunan Laporan
IUP
I.7. Pelaksana
Pelaksana kegiatan eksplorasi ini dilakukan oleh team eksplorasi
PT. Persadatama Lestari Coal Mining yaitu :
Geologist : 6 Orang
Tim Geofisika : 1 Orang
Helper : 12 Orang
b. Formasi Tanjung
Batupasir bersisipan serpih dan grewak, batupasir halus – kasar,
terpilah baik, kuarsa, mika, mineral hitam, lapisan batubara, sedikit
pirit, berlapis baik, tebal tiap lapisan 2 – 100 Cm. Serpih sedikit
gampingan, tebal 7 – 25 Cm. Grewak, butir menengah – kasar,
umumnya berlapis baik, kemiringan 150 – 450 dengan arah jurus
Timurlaut – Baratdaya. Satuan ini ditindih selaras oleh Formasi
Tuyu, diduga berumur Eosen Awal (Tb) dan berlingkungan
pengendapan litoral – rawa. Tebal satuan ini diperkirakan 1000
meter.
c. Formasi Pamaluan
Batulempung dengan sisipan tipis napal, batupasir dan batubara.
Bagian atas terdiri dari batulempung pasiran yang mengandung
tumbuhan dan beberapa lapisan tipis batubara. Secara umum bagian
bawah lebih gampingan dan mengandung banyak foranifera plangton
dibanding dengan bagian atasnya. Fosil penunjuk yang diteliti oleh
Koesdarsono (1978) terdiri dari Globogerines primordius G.
trilobus, Globigerinita sp. yang berumur N.4 – N.5 atau Te.5 Bawah
(Miosen Awal). Formasi ini dapat dikorelasikan dengan bagian atas
dari Formasi Lembak (Toml). Lingkungan pengendapannya berkisar
dari neritik dalam sampai neritik dangkal.
e. Formasi Balikpapan
Pasir ( lepas ), lempung, lanau, tuf dan batubara. Pada perselingan
batupasir kuarsa, lempung dan lanau memperlihatkan struktur silang
siur dan perairan. Setempat mengandung sisipan batubara dengan
ketebalan anatara 20- 40 cm. lempung berwarna kelabu, getas,
mengandung muskovit, bitumen dan oksida besi. Kandungan fosil
terdiri dari : Cycloclypeus annulatus, C. innornatus, C. communis,
Cycloclypeus sp., Lepidocyclina rutteni, L. sumatraensis,
Miogypsina irrequlasis, Operculina dan Operculinella yang
menunjukkan umur Miosen Tengah – Miosen Akhir. Tebal formasi
± 2.000 meter, dengan lingkungan pengendapan muka – dataran
delta.
f. Formasi Kampungbaru
Lempung pasiran, batupasir dengan sisipan batubara dan tuf,
setempat mengandung lapisan tipis oxide besi dan bintal limonit.
Umur Miosen Akhir – Plio Plistosen dengan lingkungan
pengendapan delta sampai laut dangkal. Tebal antara 500 – 800
meter.
B = ( N – 1 ) x IK x 100 %
JH x SP
Keterangan :
B : Sudut lereng
N : Jumlah kontur yang terpotong garis sayatan
IK : Ineterval kontur ( m )
JH : Jarak horizontal ( cm )
SP : Skala peta ( m )
c. Aspek morfogenesa, adalah proses geomorfologi yang
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuklahan. Aspek ini
mencakup:
- Morfo – struktur aktif berupa tenaga endogen dan struktur
geologi, seperti antiklin, sesar dan lain sebagainya.
BENTUK KELERENGAN
( %) ( o) SATUAN MORFOLOGI
MEDAN
Datar 0–5 0–3 Dataran
Landai 5 – 10 3–7 Perbukitan berelief landai
Agak terjal 10 – 15 7–9 Perbukitan berelief agak landai
Terjal 15 – 30 9 – 17 Perbukitan berelief agak curam
Sangat terjal 30 – 70 17 – 36 Perbukitan berelief curam
Tegak > 70 36 – 90 Perbukitan berelief sangat
curam
Gambar 7. Jenis mata bor Gambar : paling kiri mata bor untuk open
hole & gambar paling kanan mata bor untuk coring
3. Full Core adalah teknik pemboran yang dilakukan dari atas sampai
bawah kedalaman yang direncanakan dengan mengambil sample
coring tanpa melakukan metode open hole. Teknik ini dilakukan
untuk mendapatkan data yang lebih mendetail mengenai data variasi
batuan (stratigrafi) dari dalam lubang bor.
BB = D/sin α x T x P x BJ
BB = Sumberdaya batubara
P = Panjang singkapan searah jurus
D = Panjang batubara searah kemiringan (down dip)
T = Tebal batubara
BJ = Berat jenis (1,3)
α = Besar sudut kemiringan (dip) lapisan batubara
Kesimpulan
1. Dari hasil penyelidikan tim geologist dapat disimpulkan :
Lokasi penyelidikan berada di Kecamatan Bengalon, Kabupaten
Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan peta geologi regional areal konsesi PT. Persadatama
Lestari Coal Mining termasuk dalam Formasi Pamaluan, Formasi
Pulaubalang dan Formasi Balikpapan yang merupakan batuan
pembawa batubara.
Areal konsesi PT. Persadatama Lestari Coal Mining berada pada
Areal Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) seluas 2.265 hektar
serta Areal penggunaan lain seluas 1.735 hektar
Litologi yang didapat hasil penyelidikan terdiri dari batupasir,
batulempung, batulanau, Berdasarkan ciri-ciri litologi termasuk
dalam Formasi Pamaluan, Formasi Pulaubalang dan Formasi
Balikpapan.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah penyelidikan berupa
sesar dengan ciri adanya alur – alur sungai, kekar, perlipatan yang
membentuk sinklin dan antiklin yang dapat dilihat dari bentuk
morfologi yang ada serta perbedaan kemiringan lapisan batuan.
DESKRIPSI BATUBARA
DESKRIPSI BATUBARA