Anda di halaman 1dari 22

BAB I.

PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.. Latar Belakang

ndonesia memiliki kekayaan berbagai macam sumber energi

I
Pelita IV
yang tersebar di berbagai lokasi seperti minyak bumi, tenaga
air, batubara, gas alam, panas bumi dan sebagainya. Sebelum
minyak bumi merupakan sumber energi utama yang
dimanfaatkan di Indonesia, namun kemudian melalui kebijaksanaan
pemerintah di bidang diversivikasi energi diadakanlah program
pengembangan penggunaan sumber energi alternatif lain diantaranya
adalah pemanfaatan batubara.
Dalam kaitannya dengan proyek tersebut, perlu diatur dalam
pengadaan batubara untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut,
dimana dalam sistem pengadaan batubara tersebut akan dikelola oleh
PT. Era Energi Mandiri (PT. EEM) sebagai penyedia bahan bakar
batubara.
Untuk itu tentunya sebelum melangkah ke arah yang lebih jauh
maka perlulah diketahui data-data teknis yang menyangkut sumberdaya
batubara yang akan dibutuhkan dalam rangka mewujudkan hal-hal
tersebut di atas.
Batubara sebagai sumber energi telah membuktikan perannya
secara vital dalam pengembangan kegiatan industri selama beberapa
abad terakhir ini. Dewasa ini pemerintah tengah meningkatkan
pemanfaatan batubara sebagai energi alternatif baik untuk keperluan
domestik seperti pada sektor industri dan pembangkit tenaga listrik,
maupun untuk keperluan ekspor. Sejalan dengan itu pemerintah telah
melibatkan pihak swasta dalam pengusahaan pengembangan batubara.

Laporan Hasil Eksplorasi Batubara


Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu I-1
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

Kabupaten Lahat termasuk dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan


memiliki sumberdaya alam yang beragam, baik sumberdaya alam hayati
maupun sumberdaya alam non-hayati, yakni sumberdaya mineral dan
sumberdaya energi. Sumberdaya mineral dan energi tersebut sangat
berpotensi untuk dikembangankan dan diusahakan.
Sampai saat ini sumber konsumsi energi domestik kita masih
terpaku pada minyak dan gas bumi, diperkirakan dalam kurun waktu dua
atau tiga dekade yang akan datang sumber energi yang kita andalkan
tersebut akan habis sehingga pemerintah berupaya untuk mencari
sumber energi alternatif lain bagi konsumsi dalam negeri. Salah satu
sumber energi alternatif tersebut adalah BATUBARA dimana negara kita
memiliki potensi / cadangan batubara yang cukup besar. Otonomi daerah
yang didukung dengan tata perundangan dan manajemen yang
profesional, maka diharapkan sumber energi batubara ini akan dapat
menjadii komoditi yang berguna bagi negara, khususnya untuk
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, sebagai
sumber energi dalam negeri dan komoditas ekspor. Maka berdasarkan
Keputusan Bupati Lahat Nomor : 503/170/KEP/PERTAMBEN/2010
diberikan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Batubara kepada PT. Era
Energi Mandiri dengan kode wilayah KW.14.02.P.LHT.2008 guna
melakukan penyelidikan eksplorasi keberadaan endapan Batubara di
Kecamatan Merapi Selatan Kabupaten Lahat.

1.2. Maksud Dan Tujuan


Maksud dilakukannya Kegiatan Eksplorasi ini adalah merupakan
realisasi dari Keputusan Bupati Lahat Nomor :
503/170/KEP/PERTAMBEN/2010 pada tanggal 29 April 2010 mengenai
Pemberian Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Batubara kepada PT. Era
Energi Mandiri ( PT. EEM ) dengan Kode Wilayah KW.14.02.P.LHT.2008.
Secara teknis maksud kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan data-data
teknis geologi yang berkaitan dengan endapan batubara berupa; lokasi,

Laporan Hasil Eksplorasi Batubara


Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu I-2
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

penyebaran, geometri, kuantitas, kualitas dan strukutur endapan


batubara serta mendapatkan data non teknis lainnya yang antara lain
berupa; data sosial, infrastruktur dan data tata guna lahan (land use).
Sedangkan tujuan kegiatan eksplorasi adalah untuk
menginventarisir serta melokalisir data endapan batubara yang ada di
daerah tersebut yaitu dengan mencari lokasi-lokasi singkapan batubara
dan melaporkan penyelidikan hasil temuan di lapangan dengan
memplotkan pada Peta Sebaran Endapan Batubara berskala 1 : 25.000
dan skala 1 : 10.000 yang selanjutnya dipakai acuan dalam Penentuan
Areal Prospek.
Apabila data-data dari poin di atas sangat mendukung maka
diharapkan daerah penyelidikan dapat ditingkatkan sampai ketahapan
selanjutnya yaitu berupa kegiatan Studi Kelayakan (Feasibility Study).

1.3. Lokasi, Luas dan Kesampaian Daerah


Secara umum lokasi penyelidikan di areal IUP Eksplorasi Batubara
PT. EEM seluas 1.359 Ha yang secara administratif termasuk kedalam
wilayah Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera
Selatan (Gambar 1.1). Sedangkan secara geografis lokasi tersebut
dibatasi oleh koordinat – koordinat yang tertera pada (Tabel 1.1.) dan
(Gambar 1.2.)

Secara khusus lokasi penyelidikan di kosentrasikan di daerah Desa


Perangai , Desa Sukamerindu, Desa Lubuk Pedaro, dan Desa Talang Akar.
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
yang untuk selanjutnya disebut Blok Prospek Daerah Penyelidikan dan
dibatasi dengan koordinat-koordinat yang tertera pada Tabel I.2 dan
Gambar 1.3 dengan luasan mencapai 300 Ha.

Laporan Hasil Eksplorasi Batubara


Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu I-3
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

Tabel 1.1. Koordinat IUP PT. Era Energi Mandiri

NO BUJUR TIMUR (BT) LINTANG SELATAN (LS)

Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik


1 103 38 45,00 3 52 45,00
2 103 39 54,00 3 52 45,00
3 103 39 54,00 3 51 36,50
4 103 39 46,50 3 51 36,50
5 103 39 46,50 3 51 30,50
6 103 39 29,38 3 51 30,50
7 103 39 29,38 3 51 20,50
8 103 39 6,00 3 51 20,50
9 103 39 6,00 3 51 8,60
10 103 38 10,70 3 51 8,60
11 103 38 10,70 3 50 45,00
12 103 36 42,00 3 50 45,00
13 103 36 42,00 3 52 0,00
14 103 38 45,00 3 52 0,00

Laporan Hasil Eksplorasi Batubara


Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu I-4
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

Lokasi dapat ditempuh dari Jakarta menuju Kota Palembang dengan


menggunakan pesawat udara (1 jam perjalanan), dilanjutkan dengan
perjalanan darat ke arah selatan (menggunakan kendaraan roda empat)
dengan route Kota Palembang – Prabumulih – Muara Enim – Lahat selama
± 4 jam perjalanan.
Untuk alternatif lainnya pencapaian ke lokasi dapat pula dicapai
dengan menggunakan fasilitas angkutan umum dan kereta api dari Kota
Palembang menuju Stasiun Lahat dengan waktu tempuh 4 jam.
Pencapaian ke lokasi-lokasi pengamatan singkapan dilakukan
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan berjalan kaki (roads &
rivers traverse).

TABEL 1.2. DAFTAR KOORDINAT BLOK PROSPEK


PT. ERA ENERGI MANDIRI (300 Ha)
NO BUJUR TIMUR (BT) LINTANG SELATAN (LS)

Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik


1 103 38 45,00 3 52 45,00
2 103 39 54,00 3 52 45,00
3 103 39 54,00 3 51 36,50
4 103 38 45,00 3 52 0,00

I-5
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
IUP PT. EEM

BAB I. PENDAHULUAN

103 BT 104 BT 105 BT 106 BT


PETA KESAMPAIAN DAERAH
IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI
DAN KESAMPAIAN DAERAH PENYELIDIKAN

2 LS 2 LS 0 25 50 75 100 Km
Dari Jakarta
KETERANGAN

Ibukota Propinsi

Ibukota Kabupaten

Sungai
Jalan
Batas Propinsi
Jalan Udara, ±1 jam

3 LS 3 LS Jalan Darat, ± 4 jam

Wilayah Administrasi Sumatera Selatan

Banyuasin

Lahat

Lubuk Linggau

Muara Enim

Musi Banyuasin

4 LS 4 LS Musi Rawas

OKU Selatan

OKU Timur

Ogan Ilir

Ogan Komering Ilir

Ogan Komering Ulu

Pagar Alam

Palembang
Prabumulih
102 BT 103 BT 104 BT 105 BT 106 BT

GAMBAR 1.1. PETA ADMINISTRASI DAN KESAMPAIAN DAERAH IUP PT. EEM

I-6
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

GAMBAR 1.2. PETA IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI


I-7
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

AREA
PROSPEC
PT. EEM

GAMBAR 1.3. PETA AREAL PROSPEC PT. Era Energi Mandiri


I-8
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

1.4. DEMOGRAFI, IKLIM DAN TATA GUNA LAHAN

1.4.1. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT


Pada areal IUP PT. EEM terdapat pemukiman penduduk. Pemukiman
penduduk terdekat yang berada di areal IUP PT. EEM yaitu Desa Perangai,
Desa Sukamerindu, Desa Lubuk Pedaro dan Desa Talang Akar. Dimana desa-
desa tersebut termasuk di dalam Kecamatan Merapi Selatan. Jumlah
penduduk terbesar adalah Desa Perangai dengan 969 kepala keluarga (2.398
jiwa). Sedangkan desa dengan jumlah penduduk terkecil adalah Desa Talang
Akar yaitu 71 kepala keluarga atau 269 jiwa. Tabel 1.3. menunjukkan data
jumlah penduduk desa-desa di Sekitar Wialyah IUP Eksplorasi. Berdasarkan
hasil pengamatan dan wawancara dengan penduduk dapat disimpulkan
bahwa etnis penduduk di sekitar wilayah IUP PT. EEM umumnya didominasi
oleh penduduk asli, yang telah menempati lokasi tersebut secara turun
menurun.

TABEL 1.3. JUMLAH PENDUDUK DESA DI SEKITAR WILAYAH IUP PT. EEM

Jumlah Penduduk
No Nama Desa
Kepala Keluarga Laki-laki Perempuan Penduduk
1 Talang Akar 71 141 128 269
2 Lubuk Pedaro 165 417 383 800
3 Sukamerindu 139 283 273 556
4 Perangai 436 1.211 1.187 2.398

Jumlah 811 2.052 1.971 4.023


Sumber :Kecamatan Merapi Selatan, 2009

I. Agama
Seluruh Penduduk Desa Perangai, Desa Tanjung Beringin, Desa
Sukamerindu, Desa Lubuk Pedaro dan Desa Talang Akar pada umumnya
beragama Islam. Kegiatan-kegiatan seperti upacara kelahiran, sunatan,
perkawinan, kematian, “nunggu rumah”, membuka lahan untuk rumah/tegalan
dilakukan dengan cara Islami.

II. Pendidikan
Tingkat Pendidikan di sekitar wilayah IUP Eksplorasi PT. EEM cukup
baik. Hal ini tampak pada jumlah penduduk yang sebagian besar
berpendidikan SD sampai dengan perguruan tinggi (46%), dan yang tidak

I-9
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

pernah bersekolah adalah sebanyak 19%. Tabel 1.4. berikut menunjukkan


tingkat pendidikan di sekitar wilayah IUP PT. EEM.

TABEL 1.4. TINGKAT PENDIDIKAN DI SEKITAR WILAYAH IUP PT. EEM

No Jenjang Pendidikan Jumlah Presentase


1 belum bersekolah 1086 14
2 Tidak pernah sekolah 1425 19
3 Tidak/belum tamat SD 1547 21
4 Tamat SD 703 9
5 Tidak/belum tamat SMP 975 13
6 Tamat SMP 483 6
7 Tidak/belum tamat SMA 784 10
8 Tamat SMA 480 6
9 Akademi 0 0
10 perguruan Tinggi 12 2
Jumlah 7495 100
Sumber: Kecamatan Merapi Selatan, 2009

III. Mata Pencaharian Penduduk


Secara umum, jenis peerjaan penduduk dapat dibagi menjadi tiga
sektor, yaitu sektor pertanian, sektor peluang kerja tradisional, dan sektor
industri yang melibatkan jasa penduduk. Pekerjaan yang paling dominan
adalah bertani, yang mencapai 98%. Tabel 1.5. berikut menunjukkan jenis
pekerjaan penduduk di sekitar PT. EEM.

TABEL 1.5. JENIS PEKERJAAN PENDUDUK SEKITAR WILAYAH IUP PT. EEM

No Jenis Pekerjaan Jumlah Presentase


1 Bertani 1.884 98
2 Buruh Bangunan 4 <1
3 Peternak 20 1
4 Pegawai Negeri Sipil 2 <1
Total: 1.910 100
Sumber: Kecamatan Merapi Selatan, 2009

1.4.2. KEADAAN LINGKUNGAN


IV. Flora
Sesuai dengan kondisi topografi lahan bergelombang sedang yang
memiliki ketinggian sekitar 100 – 300 dpl, dan berjarak sekitar 350 km dari
laut pantai timur Sumatra, maka corak vegetasi yang meliputi wilayah studi

I - 10
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

merupakan vegetasi darat. Selain tersusun dari jenis-jenis vegetasi liar,


terdapat juga tanaman budidaya seperti kopi, petai, jengkol, dan durian.

Pola penanaman yang dilakukan penduduk selama ini tampak masih


tergolong tradisional. Hal ini tampak dari pengaturan jarak tanam yang tidak
seragam dan teratur, pengelolaan lahan yang tidak terawat, dan jenis-jenis
tanaman yang bervariasi. Pada bagian lahan yang belum digarap masih
dijumpai beberapa jenis vegetasi asli seperti kayu seru (schima wallichi),
kayu leban (Vitex pubescens), pulai (alstonia scholaris), simpur (Dillenia
aurea), rengas (Gluta renghas), seduduk (Melastoma malabathricum) dan
lainnya.

TABEL 1.6. INVENTARIS JENIS FLORA DI WILAYAH IUP PT. EEM


No. NAMA LOKAL NAMA ILMIAH TEGAKAN No. NAMA LOKAL NAMA ILMIAH TEGAKAN
1 Bandotan Ageratum conyzoides Herba 48 Kucingan Mimosa invisa Perdu
2 Belidang Fimbristylis annua Herba 49 Akasia daun kecil Acacia auriculiformis Pohon
3 Alang-alang Imperata cylindrical Herba 50 Akasia daun besar Acacia mangium Pohon
4 Paku kawat 1 Lygodium flexuosum Herba 51 Saga Adenanthera pavonina Pohon
5 Pisang utan Musa brachycarpa Herba 52 Bamboo Bambusa vulgaris Pohon
6 Serut Cyda acuta Herba 53 Simpur talang Dillenia aurea Pohon
7 Serut Fimbristylis javanica Herba 54 Durian Durio zibethinus Pohon
8 Buah kurung Talauma elegans Herba 55 Beringin Ficus benjamina Pohon
9 Paku kawat 2 Lygodium circinatum Herba 56 Bamboo tali Gigantochloa apus Pohon
10 Sikejut perdu Mimosa pigra Herba 57 Sungkai Peronema canescens Pohon
11 Pakis udang Stenochlaena palustris Herba 58 Jati Tectona grandis Pohon
12 Teki gede Cyperus compressus Herba 59 Merambong bukit Vernonia wallichii Pohon
Euphorbia
13 Patikan mas Herba 60 Albasia Albizzia falcate Pohon
heterophylla
14 Gelang susu Euphorbia hirta Herba 61 Kayu air Albizzia falcate Pohon
15 Ortega Euphorbia prunifolia Herba 62 Pulai Alstonis scholaris Pohon
16 Blimbingan Oxalis barrelieri Herba 63 Pinang Areca catechu Pohon
Artocarpus
17 Rumput pait Axonopus compressus Herba 64 Cempedak Pohon
champeden
18 Maman Cleoma viscose Herba 65 Sukun Artocarpus communis Pohon
19 Keladi liar Colocasia esculenta Herba 66 Terap Artocarpus elasticus Pohon
20 Jahe liar Elettariopsis curtisia Herba 67 Rambai Baccaurea motleyana Pohon
21 Lulangan Eleusine indica Herba 68 Manggris Carallia brachiata Pohon
22 Jelatang Fleurya interrupta Herba 69 Simpur hutan Dillenia meliomifolia Pohon
23 Buntut tikus Heliotropium indicum Herba 70 Jambu mawar Eugenia pachyphyla Pohon
24 Sembung rambat Mikania micrantha Herba 71 Rengas Gluta renghas Pohon
25 Putri malu Mimosa pudica Herba 72 Waru Hibiscus tiliaceus Pohon
26 Paitan Paspalum conjugatum Herba 73 Duku Lansium domesticum Pohon
27 Sesawi langit Vemonia cinerea Herba 74 Mahang bulu Macaranga tineria Pohon
28 Putihan Andropogon pertusus Herba 75 Mahang Macaranga triloba Pohon
29 Tali-tali Ipomoea triloba Herba 76 Mangga Mangifera indica Pohon
30 Rumput buluh Panicum sarmentosum Herba 77 Rambutan Nephelium lappaceum Pohon
31 Paku resam Gleichenia linearis Herba 78 Petai Parkia speciosa Pohon
32 Krinyu Eupatorium odoratum Perdu 79 Jambu alpukat Persea americana Pohon
Pithecelobium
33 Awar-awar Ficus septica Perdu 80 Jering Pohon
lobatum
34 Kuningan Galinsoga parvifolia Perdu 81 Seru Schima wallichii Pohon
35 Tahi ayam Lantana camara Perdu 82 Seru Schima wallichii Pohon
36 Mempelas Tetracera scandens Perdu 83 Leban Vitex pubescens Pohon
37 Kayu sirih Celtis philipensis Perdu 84 Enau Arenga pinnata Pohon
38 Talok Grawia excelsa Perdu 85 Nangka Arocarpus integra Pohon
39 Ubi kayu Manihot utilisima Perdu 86 Kelapa Cocos nucifera Pohon
40 Pandan duri Pandanus terrestris Perdu 87 Kopi Coffea robusta Pohon
I - 11
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

41 Sirihan Piper adunctum Perdu 88 Jambu air Eugenic aquea Pohon


42 Sembung utan Blumea balsamifera Perdu 89 Karet Hevea brasiliensis Pohon
43 Senggani Clidemia hirta Perdu 90 Jambu biji Psidium guajava Pohon
Melastoma
44 Senduduk Perdu 91 Mampat merah Cratoxylon formosum Pohon
malabathricum
45 Markisah burung Passiflora foetida Perdu 92 Kayu manis Cinamomum burmanii Pohon
46 Jotang huma Spilanthes paniculata Perdu 93 Kemiri Alurtes mollucana Pohon
47 Gadung liar Dioscorea hispida Perdu - - - -
Sumber: Data primer hasil pengamatan dan wawancara, Januari 2009

 Fauna
Berdasakan hasil pengamatan oleh tim studi di lapangan secara
langsung maupun hasil wawancara dengan penduduk desa terdekat, maka
fauna dapat dikelompokan dalam satwa liar dan satwa domestik. Satwa
domestic diusahakan oleh masyarakat setempat karena memiliki nilai
ekonomis. Satwa domestic yang umum dipelihara yaitu: ayam, bebek,
burung, angsa, kambing, kerbau, dan sapi.

Jenis satwa liar masih dapat dijumpai antara lain: babi hutan (Sus scrofa),
kera coklat (Macaca fascicularis), kera hitam/siamang (Presbytis femoralis),
harimau Sumatra (Panthera tigris sumatranus), but-but besar (centropus
sinensis), but-but kecil (Centropus bengalensis), rangkok hitam
(Anthracoceros malayanus), rusa (Cervus unicolor), kancil (Tragalus
javanicus), napu (Tragalus napu), trenggiling (Manis javanicus), dan kadal
(Mabouya multifasciata).

Tabel 1.7. Inventaris Jenis Fauna di Wilayah IUP PT. EEM


No. Nama Lokal Nama Ilmiah Kelas Status Kelimpahan
1 katak ijo Rana pipiens Ampibia TDL ++
2 katak pohon Hyla versicolor ampibia TDL ++
3 Kodok Bufo melanoctictus ampibia TDL +
4 Kadal Mabouya multifasciata Reptilia TDL ++++
5 kura-kura Testudo elegans Reptilia TDL +
6 labi-labi Trionyx cartilagineus Reptilia TDL +
7 ular sendok Naja sputatrix Reptilia TDL ++
8 ular sawah Phyton reticulatus Reptilia TDL +
9 ular daun Trimeresurus albolabris Reptilia TDL ++
10 ular tikus Elaphe radiata Reptilia TDL ++
11 Biawak Varanus salvator Reptilia TDL +
12 ayam hutan Gallus gallus Aves TDL +
I - 12
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

13 Ayaman Gallinula chloropus Aves TDL +


14 murai batu Trychixos pyrhopygus Aves TDL ++
15 murai kampung Copsychus saularis Aves TDL ++
16 Ruwak Amaurornis phoenicurus Aves TDL +
17 but-but besar Centropus sinensis Aves TDL ++
18 but-but kecil Centropus bengalensis Aves TDL ++
19 burung layang Dalichon dasypus Aves TDL ++
20 puyuh tanah Turnix suscitator Aves TDL +
21 pipit putih Lonchura striata Aves TDL +
22 Emprit Lonchura leucogaster Aves TDL ++
23 pipit coklat Anthus cervinus Aves TDL +++
24 kapinis rumah Apus affinis Aves TDL +++
25 rangkok hitam Anthracoceros malayanus Aves DL +
26 elang merah Aquila crysaetos Aves TDL +
27 prenjak belukar Orthotomus atrogularis Aves TDL ++
28 Perkutut Geopilia striata Aves TDL +++
29 Punai Treron bicincta Aves TDL +
30 Pelatuk Dryocopus javensis Aves TDL +
31 Tekukur Streptopilia chinensis Aves TDL +++
32 tikus tanah Rattus rattus Mamalia TDL +++
33 tikus belukar Rattus argentiventer Mamalia TDL +
34 musang Mustella hamakeri Mamalia TDL +
35 babi hutan Sus scrofa Mamalia TDL +
36 tupai Callosciurus notatus Mamalia TDL +
37 siamang Presbytis femolaris Mamalia DL +
38 kera coklat Macaca fascicularis Mamalia TDL +
39 beruk Macaca sp Mamalia TDL +
40 landak Hystrix brachyura Mamalia DL +
41 napu Tragulus napu Mamalia DL +
42 kancil Tragulus javanicus Mamalia DL +
43 rusa Cervus unicolor Mamalia DL +
44 kijang Muntiacus muntjak Mamalia DL +
45 trenggiling Manis javanica Mamalia DL +
46 beruang madu Helarthos malayana Mamalia DL +
47 harimau Phanthera tigris sumatrana Mamalia DL +
Sumber: Data primer hasil pengamatan dan wawancara, juni 2009
Keterangan: DL = dilindungi UU TDL = tidak dilindungi,
++++ = melimpah; +++ = sedang; ++ = sedikit; + = jarang

1. IKLIM DAN CURAH HUJAN


Keadaan iklim di daerah Lahat, seperti daerah lainnya di Sumatera
Selatan, musim hujan berlangsung antara bulan November-Mei dan musim
kemarau terjadi antara bulan Juni-Oktober. Analisis curah hujan di daerah
rencana penambangan batubara PT. EEM diambil dari stasiun curah hujan
terdekat yaitu di stasiun Lahat (Dinas Pertanian Kabupaten Lahat) yang
merupakan hasil pengukuran antara tahun 2002-2006 (Tabel 1.8).

Rata-rata curah hujan sebesar 222 mm/bln dengan curah hujan rata-
rata terendah sebesar 80 mm/bln (pada bulan Juli) dan rata-rata tertinggi
sebesar 528 mm/bln (bulan Februari). Terdapat beberapa data hujan yang
I - 13
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

kosong, sehingga berdasarkan grafik (Gambar 1.4.) bulan kering umumnya


terjadi antara bulan Mei hingga Desember sedangkan bulan basah
diperkirakan antara bulan Januari hingga April. Jumlah hari hujan umumnya
hampir mengikuti trend dari curah hujan. Berdasarkan data hari hujan dari
Stasiun Lahat (Dinas Pertanian Kab. Lahat) antara tahun 2002 hingga 2006,
rata-rata hari hujan tertinggi di bulan Februari dan terendah di bulan Juli.

Tabel 1.8. Data Curah Hujan Bulanan Tahun 2002 - 2006


2002 2003 2004 2005 2006
BULAN
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
Januari 363 17 268 13 404 22 524 23 367 13
Februari 475 17 463 17 488 22 399 18 518 20
Maret 360 18 398 11 136 14 497 19 192 17
April 337 21 284 15 420 18 443 10 435 13
Mei 294 12 95 10 61 11 259 10 251 9
Juni 100 7 10 3 102 4 215 11 116 7
Juli - - 165 5 - - 145 7 80 5
Agustus 65 4 83 5 58 3 160 11 24 2
September 68 6 151 9 156 7 218 13 37 2
Oktober 176 12 279 20 266 13 305 13 90 5
November 293 - - - - 329 14 249 15
Desember - - - - 630 24 89 11 - -
Total: 2,531 114 2,196 108 2,721 138 3,583 160 2,359 108
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Lahat

Sehubungan dengan tidak tersedianya data intensitas hujan, maka


dengan pendekatan pada grafik hari hujan (Gambar 1.5) menunjukkan
intensitas hujan yang relatif tinggi terjadi antara bulan Januari hingga April,
sehingga pada bulan-bulan tersebut harus diwaspadai pada saat akan
dilakukannya operasional penambangan.

I - 14
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

Gambar 1.4. Grafik Curah Hujan Daerah Lahat dan Sekitarnya

Gambar 1.5. Grafik Jumlah Hari Hujan di Daerah Lahat

2. MORFOLOGI
Morfologi areal IUP PT. EEM dibentuk oleh 2 satuan morfologi yaitu
satuan perbukitan bergelombang sedang dan satuan perbukitan
bergelombang lemah.

Sungai utama yang terdapat di dalam wilayah IUP PT. EEM adalah
Sungai Suban dan Sungai Empheriyan yang mempunyai lebar ± 8 meter. Arah

I - 15
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

aliran dari sungai Subhan dari Utara ke Selatan, sedang sungai Empheriyan
mempunyai arah aliran dari selatan ke barat daya dan berbelok menjadi
arah barat ke timur. Sungai-sungai tersebut dimanfaatkan oleh penduduk
untuk mengairi area persawahan dan juga sebagai sarana MCK.

3. TATA GUNA LAHAN


Lahan di wilayah IUP Eksplorasi PT. EEM sebagian besar dimanfaatkan
oleh penduduk untuk perkebunan karet ( Foto 1.1. ), kebun kopi dan
sebagian lagi untuk persawahan ( Foto 1.2. ). Sedangkan di bagian Selatan -
Barat IUP Eksplorasi PT. EEM tidak dimanfaatkan oleh penduduk dan
merupakan semak belukar.

Foto 1.1. Perkebunan Karet di Wilayah IUP Eksplorasi PT. EEM

I - 16
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

Foto 1.2. Persawahan Penduduk di wilayah IUP PT. EEM

I.5. Tahapan Penyelidikan

Tahapan pekerjaan dalam kegiatan penyelidikan endapan batubara ini


merupakan kajian langsung atas dasar data primer (data langsung dari
lapangan) maupun data sekunder (dari literatur yang membahas lokasi
penyelidikan) yang dilakukan baik sebelum, selama maupun setelah dari
lapangan. Secara garis besar tahapan pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :

I.5.1. TAHAP PERSIAPAN


1) Studi Pustaka/Literatur (Desk Study) dan Mempelajari Peta
Geologi, Topografi & Citra Satelit Lokasi Penyelidikan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi dan morfologi
regional dari wilayah penyelidikan yang kemudian dipakai sebagai
acuan dalam perencanaan arah/lintasan penyelidikan.
2) Pembuatan Peta Kerja dengan Skala 1 : 25.000
Didasarkan atas hasil analisa kegiatan di atas dan dibuat sebagai
peta dasar (base map) dan peta progress di lapangan.
3) Standarisasi Team
Dilakukan untuk mendapatkan keseragaman langkah dalam
pelaksanaan pekerjaan di lapangan terutama kesamaan presepsi
dalam memecahkan masalah yang timbul di lapangan.
I - 17
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

4) Pengadaan Perlengkapan Operasional Lapangan.

I.5.2. TAHAP LAPANGAN


1) Orientasi Lapangan/Survey Awal
Dilakukan untuk mengetahui kondisi umum wilayah kerja meliputi
sarana, prasarana wilayah guna menunjang kelancaran kegiatan,
sinkronisasi peta kerja, menentukan arah langkah penyelidikan.
2) Pemetaan Geologi Umum/Pemetaan Lapisan Satuan Batuan
Pembawa Batubara (Coal Bearing Unit)
Dilakukan dengan metode lintasan kompas dan GPS. Kegiatan ini
meliputi pengamatan jenis batuan, kondisi batuan, stratigrafi,
gejala struktur geologi, pengukuran jurus & kemiringan batuan,
pengamatan kondisi bentang alam yang ada di daerah penyelidikan
dan pengambilan sampel/conto batuan yang representatif.
Pengambilan conto batubara dilakukan dengan cara “Channeling
dan Grab Sampling”. Conto batubara dicuci bersih dan dimasukan
kedalam kantong plastik tebal yang kemudian ditutup rapat.
Conto batubara yang diambil ini selanjutnya akan dianalisa di
laboratorium.
3) Pelacakan & Pemetaan Sebaran Endapan Bahan Galian Batubara
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari tahap sebelumnya
dengan lebih terfokus pada penyelidikan mengenai kondisi
bahan galian batubara serta pengukuran batas sebaran (trend)
bahan galian tersebut. Kegiatan pada tahapan ini diantaranya
meliputi kegiatan pembuatan sumur uji (test pit) dan parit uji
(trenching).
4) Kegiatan Pemboran
Kegiatan pemboran dimaksudkan untuk melacak secara spesifik
mengenai penyebaran batubara baik ke arah down strike maupun
down dip dari masing-masing singkapan yang telah ditemukan.
Hasil data pemboran diharapkan dapat mengetahui mengenai
bentukan batubara bawah permukaan (coal modellling sub-

I - 18
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

surface). Dua cara pemboran yang dilakukan selama pelaksanaan


program ini adalah pemboran putar (rotary drilling) lubang
terbuka (open hole drilling) dan pemboran inti (core drilling).
Untuk kegiatan pemboran dengan bor besar di lokasi penyelidikan
akan dilakukan pemboran dengan metoda Touch Coring (TC)
dengan total kedalaman 1293 meter. Pada tahap awal dari
program pemboran dilakukan dengan mengebor sepanjang lintasan
bor dengan lintasan relatif barat-timur (searah jurus perlapisan)
untuk menembus masing-masing lapisan batubara (seam) pada
kedalaman yang telah diprediksikan. Jarak lintasan antara lintasan
bor (drill interval) yang satu dengan yang lain adalah 400 meter
(koordinat, rencana titik bor dan sayatan masing-masing
penampang terlampir). Lokasi bor dipilih pada tempat yang
paling mudah untuk dicapai dengan ketersediaan air yang
mencukupi.

I.5.3. TAHAP PENGOLAHAN DATA


Data primer maupun sekunder yang didapat di lapangan baik dari data
singkapan maupun data pemboran kemudian dirangkum dan diolah dengan
mengunakan software “Map Info versi 7,5”, “ArcView versi 3.3” dan “Surfer
versi 7” , AUTO CAD 2007 dimana kemudian dituangkan dalam suatu bentuk
lembar peta (hard copy) dan peta digital (soft copy).

I.5.4. TAHAP ANALISA LABORATORIUM


Conto batubara yang diperoleh di lapangan baik dari singkapan
maupun pemboran di analisa guna mengetahui kualitas dari parameter-
parameter yang terkandung dalam conto batubara tersebut. Parameter-
parameter yang dianalisa diantaranya adalah;

- Total Moisture (TM) - Inherent Moisture (IM)


- Ash Content (AC) - Volatile Matter (VM)
- Fixed Carbon (FC) - Total Sulfur (TS)

I - 19
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

- Hardgrove Grindability Index (HGI) - Calorific Value (CV)


Pengujian kualitas dan karakteristik batubara yang diperoleh
dilakukan di Laboratorium Pengolahan Batubara Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Teknologi Mineral dan Batubara (TEKMIRA), Bandung dan PT.
Sucofindo Palembang.

I.5.5. TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN


Tahapan ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan,
dimana seluruh data lapangan sebagai data primer dikompilasi dengan data
sekunder dan hasil analisa laboratorium terhadap conto endapan bahan
galian batubara untuk kemudian dibuat suatu kesimpulan mengenai potensi
bahan galian tersebut. Secara rinci hasil akhir laporan adalah berupa;
a. Data-data teknis dan non teknis serta metoda-metoda yang
diterapkan di lapangan.
b. Peta Situasi Daerah Penyelidikan yang berisi mengenai informasi
secara umum seperti; blok area, penyebaran singkapan, data
singkapan dan uji data lintasan (traverse line) yang dituangkan
kedalam peta skala 1 : 25.000.
c. Peta Sebaran Batubara dengan skala 1 : 10.000 yang dilengkapi
dengan rekonstruksi yang menggambarkan arah penyebaran dan
jumlah lapisan endapan batubara (seam) di daerah tersebut.
d. Peta Sumberdaya skala 1 : 10.000.
e. Peta Potensi Batubara Yang Dapat Ditambang yang dituangkan
kedalam peta skala 1 : 10.000.
f. Analisa profile singkapan yang dilengkapi dengan sketsa dan foto.
g. Data analisa batubara dari masing-masing perlapisan batubara.

I.6. Waktu dan Pelaksanaan Penyelidikan

Waktu pelaksanaan penyelidikan yang telah dilakukan tercantum pada


tabel dibawah berikut ini :
I - 20
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

Tabel I.9. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

2009 s/d 2010


NO
TAHAPAN KEGIATAN Desember Januari Februari
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap Persiapan

Tahap Penyelidikan Lapangan dan


2
Pemboran

3 Tahap Analisis Laboratorium

4 Tahap Pengolahan Data

5 Tahap Pembuatan Laporan Akhir

2009 s/d 2010

Maret April Mei Juni Juli Agust - Sept

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pelaksanaan kegiatan eksplorasi batubara pada lokasi IUP PT. EEM


dilaksanakan oleh konsultan PT. Inti Bara Nusa (PT. IBN) dan PT. Lematang
Energi Prima (PT. LEP) dibawah pengawasan PT. Era Energi Mandiri (PT.
EEM).
I.7. Penyelidikan Terdahulu

Penyelidik terdahulu belum ada yang secara khusus meneliti


batubara, para penyelidik terdahulu umumnya melakukan pemetaan
geologi. Para pemeta tersebut adalah :
I - 21
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan
BAB I. PENDAHULUAN

1. Shell Mijnbouw (1978) telah melakukan penelitian batubara dengan


skala 1 : 250.000.
2. Peta Geologi lembar Lahat ( S. Gafoer, T. Cobrie dan J. Purnomo,
1986 ) telah memetakan Geologi Daerah Lahat dan Sekitarnya dengan
skala 1 : 250.000.

Penyelidik terdahulu umumnya menyebutkan bahwa Formasi Muara


Enim merupakan lapisan pembawa batubara (Coal Bearing Formation).

I - 22
Laporan Hasil Eksplorasi Batubara
Pada Blok Prospec IUP PT. ERA ENERGI MANDIRI, Daerah Perangai & Sukamerindu
Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan

Anda mungkin juga menyukai