Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor.

1 Periode: Maret-Agustus 2015


RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PIT 3000 BLOCK
5 SOUTH BLOCK PT. TRUBAINDO COAL MINING KABUPATEN KUTAI BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


Suyono, Indun Titisariwati, Abdul Mustaqfirin

Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta,

Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

ABSTRAK
Pit 3000 Block 5 South Block merupakan proyek penambangan Batubara milik PT. Trubaindo Coal Mining. PT.
Trubaindo Coal Mining adalah anak perusahaan dari PT. Indo Tambangraya Megah. Kegiatan penambangan
Batubara sebagian besar dikerjakan oleh PT. Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor utama. Proyek ini berlokasi
di Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan analisis data curah hujan dari tahun 2009 2013, diperoleh curah hujan rencana adalah 140,84
mm/hari, intensitas curah hujan 48,83 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar
86,83 %.

Sumber utama air tambang di Pit 3000 Block 5 South Block adalah air hujan. Saat ini belum ada rancangan sistem
tambang yang mendukung kegiatan penambangan Batubara di Pit 3000 Block 5 South Block pada
penyaliran
quarter 3 4 tahun 2014. Rancangan sistem penyaliran tambang yang direncanakan merupakan kombinasi antara
mine drainage system dengan mine dewatering system.

Saluran terbuka dibuat di sekitar bukaan tambang Pit 3000 Block 5 South Block untuk mencegah masuknya air
limpasan ke area penambangan. Air yang masuk ke dalam bukaan tambang dialirkan secara alami ke dalam sump.

Air dari dalam sump dipompa menuju kolam pengendapan. Pompa yang dipakai adalah merk Multiflo 420. Kolam
pengendapan pada quarter 3 4 memiliki panjang 100 m dengan lebar 30 m dan kedalamannya 5 m. Perawatan
kolam pengendapan dilakukan setiap 341 hari pada quarter 3 dan setiap 153 hari pada quarter 4.
Kata Kunci: Curah Hujan, Sistem Penyaliran Tambang, Pompa


perlu dilakukan perancangan sistem penyaliran
tambang pada quarter tersebut.

1. PENDAHULUAN
Pit 3000 Block 5 South Block merupakan area
penambangan Batubara yang dimiliki PT. Trubaindo
Coal Mining yang rencananya akan dibuka pada
quarter 3 tahun 2014. Berdasarkan pengamatan di
daerah penelitian, front kerja penambangan Batubara
merupakan daerah perbukitan. Disamping itu, bukaan
tambang terletak pada daerah terendah dari topografi
di sekitarnya.

Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) PT.


Trubaindo Coal Mining secara geografis terletak
pada koordinat 115o3800 BT - 115o4830 BT dan
0o2744 LS - 0o3335 LS. Sedangkan secara
administrasi termasuk dalam wilayah Kecamatan
Muara Lawa, Kecamatan Muara Pahu, Kecamatan
Damai, Kecamatan Bentian Besar, dan Kecamatan
Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan
Timur.

Bardasarkan data yang diperoleh dari stasiun


pengukuran curah hujan di South Block PT.
Trubaindo Coal Mining, Pit 3000 Block 5 South
Block memiliki curah hujan tinggi (114,64 mm/hari).
Sedangkan curah hujan rata rata setiap tahun
sebesar 2.680 mm. Data curah hujan diperoleh
selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2009
2013.

2. DASAR TEORI
a. Curah Hujan Rencana
Penentuan
Cuarah
hujan
rencana
menggunakan persamaan distribusi Gumbel,
yaitu:

Xr = X +

Berdasarkan keadaan topografi dan kondisi


klimatologi daerah penelitian, air limpasan dari
permukaan di sekitar bukaan tambang berpotensi
masuk ke dalam front kerja penambangan Batubara.
Mengingat belum adanya suatu rancangan sistem
penyaliran tambang di daerah penelitian, maka
kegiatan penambangan Batubara akan terganggu
dengan adanya genangan - genangan air di area
penambangan. Oleh karena itu, untuk mendukung
adanya rencana kegiatan penambangan Batubara,

x
(Yr Yn)
n

Keterangan :
Xr = hujan harian maksimum dengan periode ulang
tertentu (mm)
X = curah hujan rata-rata (mm)
x = standar deviasi nilai curah hujan dari data
n = standar deviasi dari reduksi variat, tergantung
dari jumlah data (n)
Yr = nilai reduksi variat dari variabel yang
diharapkan terjadi pada PUH

52

Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 Suyono



Yn = nilai rata-rata dari reduksi variat, tergantung
dari jumlah data
b. Intensitas Curah Hujan
Penentuan
intensitas
curah
hujan
menggunakan rumus manonobe, yaitu:

I=

R24 24

24 t

2/3

Keterangan :
I
= Intensitas curah hujan (mm/jam)
t
= Lama waktu hujan atau waktu konstan (jam)
R24 = Curah hujan maksimum harian(mm).
c. Debit Air Limpasan
Penentuan debit air limpasan menggunakan
rumus rasional, yaitu:
Q = 0,278. C . I .A
Keterangan :
Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik)
C = koefisien limpasan
I
= Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah tangkapan hujan(km2)
d. Dimensi Saluran Terbuka dan Gorong-Gorong
Perhitungan kapasitas pengaliran suatu
saluran dapat dihitung menggunakan rumus
Manning, yaitu:
Q = 1/n . A . S1/2 . R2/3
Keterangan :
Q = debit pengaliran maksimum (m3/detik)
A = luas penampang (m2)
S = kemiringan dasar saluran (%)
R = jari-jari hidrolis (meter)
n = koefisien kekerasan dinding saluran
menurut Manning

e. Sumuran
Perhitungan volume optimal sumuran
adalah sebagai berikut:
Vsump
= V total Limpasan - Vpemompaan

f. Head
Perhitungan head total adalah sebagai berikut:

v 2

H =h s + h p + h f +
2
g

Keterangan :
H = head total pompa (m).
hs = head statis pompa (m).
hp = beda head tekanan pada kedua
permukaan air (m).
hf

= head untuk mengatasi berbagai hambatan


pada pompa dan pipa (m), meliputi head
gesekan pipa, serta head belokan dan lain-
lain.

53

v2

2g

= head kecepatan (m).


Metodologi Penelitian
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini,
yaitu:
1. Studi Literatur.
Dilakukan dengan mengumpulkan beberapa
informasi
yang
berhubungan
dengan
penelitian ini. Mulai dari buku buku literature,
paper, laporan penelitian yang membahas
masalah yang sama, wawancara, dan internet.
2. Pengumpulan Data.
Data curah hujan harian, Peta topografi dan
peta rencana kemajuan tambang Zona 1, Data
data lainnya yang mendukung penelitian.
3. Observasi Lapangan.
4. Pengolahan dan Analisis Data.
5. Penyusunan Laporan.
Hasil penelitian berupa rancangan system
penyaliran tambang akan disusun dalam suatu
laporan.
3. ANALISIS
Sumber Air
Sumber air yang ada pada lokasi penelitian
berasal dari air hujan. Sedangkan, keberadaan air
tanah di lokasi penelitian diasumsikan tidak
mempengaruhi total air tambang. Hal ini
disebabkan debit air tanah sangat kecil dan
litologi di lokasi penelitian mayoritas merupakan
lapisan impermeable.
Daerah Tangkapan Hujan
Pit 3000 Block 5 South Block merupakan dataran
rendah yang terletak diantara daerah perbukitan
dengan elevasi tertinggi 127 mdpl dan elevasi
terendah 40 mdpl. Kondisi topografi lokasi
tersebut juga merupakan daerah dengan
perbukitan yang curam. Hal ini menyebabkan arah
aliran air limpasan yang terdapat di sekitar area
penambangan mengarah ke lubang bukaan Pit
3000 Block 5 South Block dengan koefisien
limpasan yang besar. Luas masing-masing daerah
tangkapan hujan dapat dilihat sebagai berikut

Curah Hujan Rencana
Analisis curah hujan didasarkan pada data curah
hujan harian maksimum pada lokasi penelitian
selama 5 tahun terakhir, dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013. Hasil analisis menunjukan
bahwa CH harian rencana 140,84 mm/hari.


Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 Suyono


dimensi dari saluran terbuka Pit 3000 Block 5 South
Block adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Luas Daerah Tangkapan Hujan Pit 3000


Block 5 SB
Luas
No. Quarter
DTH
(km2 )
1
I
0,26
2
II
0,16
3
3
III (inpit)
0,02
4
IV (inpit)
0,19
1
I
0,88
2
II
0,24
3
III
0,16
4
4
IV
0,07
5
V
0,26
6
VI (inpit)
0,11
7
VII (inpit)
0,39
Intensitas Curah Hujan
Penentuan intensitas curah hujan dilakukan
menggunakan rumus Mannonobe. Hasil dari
penentuan curah hujan harian rencana maksimum
digunakan dalam penentuan intensitas curah
hujan ini. Sehingga intensitas curah hujan adalah
sebesar 48,83 mm/jam.
Debit Air Limpasan dan Debit Air Tambang
Debit air limpasan merupakan banyaknya air
limpasan yang ada di luar area bukaan tambang.
Sedangkan, untuk debit air tambang adalah
banyaknya air hujan yang masuk ke area bukaan
tambang dalam satuan waktu. Besarnya kedua
debit ini dapat diketahui dengan menggunakan
rumus rasional, Sehingga debit yang dihasilkan
dari sumber air adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Debit Air Limpasan Masing Masing DTH
No Quarter
Daerah
Intensitas
Debit
Tangkapan
Hujan
(m3/detik)
Hujan
(mm/jam)
(DTH)
1
3
I
48,83
2,18
2
II
48,83
1,34
3
III (inpit)
48,83
0,20
4
IV (inpit)
48,83
2,09
1
4
I
48,83
7,31
2
II
48,83
2,02
3
III
48,83
1,33
4
IV
48,83
0,59
5
V
48,83
2,18
6
VI (inpit)
48,83
1,21
7
VII (inpit)
48,83
4,20
Rancangan Sistem Penyaliran Tambang
Saluran Terbuka.
Dimensi saluran terbuka dihitung menggunakan
rumus Manning. Harga koefisien kekasaran saluran
(n) yaitu 0,03, karena dinding saluran berupa tanah
tanpa pengerasan. Berdasarkan hasil perhitungan,

Tabel 3. Hasil Perhitungan Dimensi Saluran Terbuka


Pit 3000 Block 5 South Block
Quar Saluran S n
A b B h d
ter
% 0
m m m m m
I
0, 6 0,0 2, 1, 2, 1, 1
(hauli 3 0 25
1 3 6 1
ng)
3
II
0, 6 0,0 1, 1, 2, 0, 0,
3 0 25
4 1 1 9 8
III
0, 6 0,0 0, 0, 1, 0, 0,
(inpit 3 0 25
5 6 2 5 4
)
IV
0, 6 0,0 2, 1, 2, 1, 0,
(inpit 3 0 25
1 3 6 1 9
)
I
0, 6 0,0 6, 2, 4, 2 1,
3 0 25
9 3 6
7
II
0, 6 0,0 1, 1, 1, 1 0,
3 0 25
7 2 7
9
III
0, 6 0,0 0, 0, 1, 0, 0,
3 0 25
9 8 6 7 6
4
Culve 0, - 0,0 2, 1, rt
3
15
5
8
IV
0, 6 0,0 1, 1 2, 0, 0,
(inpit 3 0 25
4
1 9 8
)
V
0, 6 0,0 3, 1, 3, 1, 1,
(inpit 3 0 25
4 6 3 4 2
)
VI
0, 6 0,0 2, 1, 2, 1, 1
(hauli 3 0 25
1 3 6 1
ng)

Sumuran (sump)
Sump berfungsi sebagai tempat penampungan air dan
lumpur sementara pada pit bottom. Volume sump
yang dibuat ditentukan berdasarkan alat gali yang
akan digunakan, lebar pit bottom serta debit air yang
akan ditampung. Alat gali yang digunakan adalah
Excavator merk Komatsu tipe PC 1250 dan PC 200
LC Super Long Front jika akan dilakukan
pengerukan endapan lumpur pada sump. Berdasarkan
hasil perhitungan, volume sump minimum adalah
8.307,34 m3 pada quarter 3 dan 20.533,74 m3 pada
quarter 4, sedangkan volume sump dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Volume Sump
Sump
V (m3)
Quarter 3
20.238,13
Quarter 4
65.772,41
Sistem Pemipaan dan Pemopaan
Air yang masuk ke dalam sump kemudian
dipompakan menuju kolam pengendapan dengan
menggunakan pompa dan pipa. Pompa yang
digunakan adalah pompa tipe Multiflo 420 dengan
menggunakan pipa HDPE ukuran diameter dalam 12

54

Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 Suyono



inci. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh datadata pemompaan adalah sebagai berikut :
Sump

Quarter 3
Quarter 4

Tabel 5. Data Pemompaan


Pompa
Elevasi Elevasi
Awal
Akhir
(m)
(m)
Multiflo
20
52
420
Multiflo
10
52
420

Panjang
Pipa
(m)
159
208

Tabel 6. Hasil Perhitungan Head


Pompa

Head Head Head Head Head Total


Statis Gesekan Belokan Kec Katup Head
(m)
(m)
(m)
(m) Isap (m)
(m)
Quarter 32
12,02
3,14 1,06
48,22
3
Quarter 42
18,39
4,65 1,25
66,29
4

Head
Spek
Alat
(m)
140
140

Tabel 7. Hasil Perhitungan Kebutuhan Pompa


Sump
Pompa Volume Jumlah
Jam
(m3/jam) Pompa
Kerja
Pompa
(jam/hari)
Quarter Multiflo
1200
1
18
3
420
Quarter Multiflo
1300
2
20
4
420
Kolam Pengendapan
Fungsi
kolam
pengendapan
adalah
untuk
mengendapkan lumpur atau material padatan dari air
tambang sebelum dialirkan ke perairan umum.
Berdasarkan data pengujian terhadap lumpur di
lokasi penambangan, maka diperoleh persen padatan
adalah 0,15 % dan persen air 99,85 %. Kecepatan
pengendapan dari partikel padatan yaitu 0,0018
m/detik. Maka dengan membandingkan volume total
yang masuk ke kolam pengendapan dengan
kecepatan pengendapan, maka diperoleh luas
minimal kolam pengendapan yang akan dibuat
sebesar 212,54 m2 pada quarter 3 dan 428,33 m2
untuk quarter 4. Volume kolam pengendapan 14.235
m3 dengan waktu perawatan setiap 341 hari pada
quarter 3 dan 153 hari pada quarter 4. Dimensi kolam
pengendapan dapat dilihat pada gambar di lampiran.
4. KESIMPULAN
1. Metode penyaliran tambang yang cocok adalah
kombinasi mine drainage system dengan mine
dewatering system.
2. Sumber air utama yang masuk ke dalam lokasi
penambangan adalah air hujan dengan debit
2,29 m3/detik pada quarter 3 dan 5,41
m3/detik pada quarter 4.
3. Komponen sistem penyaliran tambang terdiri
dari :

55

a. Saluran terbuka.
Quarter 3 :
1. Saluran 1 (hauling)
: A = 2,1 m2; b =
1,3 m; B = 2,6 m; h = 1,1 m.
2. Saluran 2 (outpit)
: A = 1,4 m2; b =
1,1 m; B = 2,1 m; h = 0,9 m.
3. Saluran 3 (inpit)
: A = 0,5 m2; b =
0,6 m; B = 1,2 m; h = 0,5 m.
4. Saluran 4 (inpit)
: A = 2,1 m2; b =
1,3 m; B = 2,6 m; h = 1,1 m.
Quarter 4 :
1. Saluran 1 (outpit)
: A = 6,9 m2; b =
2,3 m; B = 4,6 m; h = 2 m.
2. Saluran 2 (outpit)
: A = 1,7 m2; b =
1,2 m; B = 1,7 m; h = 1 m.
3. Saluran 3 (outpit)
: A = 0,9 m2; b =
0,8 m; B = 1,6 m; h = 0,7 m.
4. culvert
: A = 2,5 m2; d = 1,8 m.
5. Saluran 4 (inpit)
: A = 1,4 m2; b =
1 m; B = 2,1 m; h = 0,9 m.
6. Saluran 5 (inpit)
: A = 3,4 m2; b =
1,6 m; B = 3,3m; h = 1,4 m.
7. Saluran 6 (hauling)
: A = 2,1 m2; b =
1,3 m; B = 2,6 m; h = 1,1 m.
b. Sumuran (sump).
Sumuran yang dibuat berbentuk sesuai
dengan area v-cut Pit 3000 Block 5 South
Block :
Volume sump quarter 3 : 20.238,13 m3
Volume sump quarter 4 : 65.772,41 m3
c. Sistem pemipaan dan pemompaan.
Pompa yang digunakan adalah Multiflo 420
dengan pipa HDPE PN 16 PE 100 diameter
luar 14 inci dan diameter dalam 12 inci.
Debit yang dihasilkan tiap pompa adalah
sebagai berikut :

Quarter 3 :
Debit pompa 1200 m3/jam, total head
sebesar 48,22 m pada 1.000 rpm dengan
kerja
pompa
18
jam/hari
dan
menggunakan 1 pompa.
Quarter 4 :
Debit pompa 1300 m3/jam, total head
sebesar 66,29 m pada 1.100 rpm dengan
kerja
pompa
20
jam/hari
dan
menggunakan 2 pompa.

d. Kolam pengendapan.
Dimensi kolam pengendapan yang
direncanakan memiliki panjang kolam 100
m dengan lebar kolam 30 m serta
kedalaman kolam 5 m.
4. Perawatan kolam pengendapan dilakukan
setiap 341 hari pada quarter 3 dan setiap 153
hari pada quarter 4.

Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 Suyono


5. DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Hartono, dan Hasywir Thaib Siri. 2011.
Handbook
Hidrogeologi.
Yogyakarta:
Program Studi Teknik Pertambangan UPN
Veteran.
Deming,
David.
2002.
Introduction to
Hydrogeology. New York: McGraw-Hill
Higher Education.
Hasywir Thaib Siri. 2012. Buku Panduan Praktek
Tambang Terbuka. Yogyakarta: Program
Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran.
I Putu Eka. 2012. Rancangan Sistem Penyaliran
Tambang Pit 19D Untuk
Yearly Plan 2012
PT Indominco Mandiri Bontang Kalimantan
Timur. Yogyakarta: Program Studi Teknik
Pertambangan UPN Veteran.
John M. Currie, dkk. 1973. Unit Operations in
Mineral Processing. British Columbia
:
Department of Chemical and Metalurgical
Technology, hal. 10-1; 11- 4.
J. Patrick Powers. 1991. Construction Dewatering.
New York : John Wiley & Sons, Inc.
Koesnaryo S. 2012. Metodologi Penelitian dan
Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : Universitas
Pembangunan Nasional Veteran.
Multiflo Australia Pty Ltd. 2010. MF Heavy Duty
Mine Dewatering Pumps. Australia.
Partanto Prodjosumarto. 1994. Rancangan Kolam
Pengendapan Sebagai
Pelengkap Sistem
penyaliran Tambang.
Peter Eka Rosadi. 2010. Mekanika Fluida.
Yogyakarta:
Program
Studi
Teknik
Pertambangan UPN Veteran.
PT. Kaltim Prima Coal. 2005. Hydraulic Design
Guidelines. Sangatta, Kabupaten Kutai Timur,
Provinsi Kalimantan Timur.
Raju K.G. Ranga. 1986. Aliran Melalui Saluran
Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Rudy Sayoga Gautama. 1999. Sistem Penyaliran
Tambang.
Bandung:
Jurusan
Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Teknologi Bandung, hal. 2-3; 4-3; 510.

56

Sosrodarsono S. dan Takeda K. 1993. Hidrologi


untuk Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya
Paramita, hal. 2-8.
Sularso dan Tahara, Haruo. 1991. Pompa dan
Kompresor (Pemilihan, Pemakaian, dan
Pemeliharaan).
Jakarta:
PT.
Pradnya
Paramita.
Sumaatmadja, Eddy R. 2005. Survey Pendahuluan
Batubara Daerah Longiram dan Mentawir
Kabupaten Kutai Barat dan Paser Penajam
Utara Provinsi Kalimantan Timur. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
Supriatna, Sukardi dan Rustandi. 1995. Peta Geologi
Lembar Samarinda Skala 1 : 250.000.
Kalimantan. PPPG. Bandung.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang
Berkelanjutan. Yogyakarta: PT. Andi, hal. 79
82; 144 151.
Te Chow, Ven. 1984. Hidrolika Saluran Terbuka.
Jakarta: Erlangga.
Tedy Agung Cahyadi. 2007. Rancangan Sistem
Penyaliran Tambang Terbuka PT. Mykoindo
Daya Gemilang Di Kecamatan Kokap
Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa
Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi
Teknik Pertambangan FTM, UPN
Veteran.
Waterman Sulistyana B. 2010. Perencanaan
Tambang. Yogyakarta: Program Studi Teknik
Pertambangan FTM, UPN Veteran.
____________. 2007. Laporan Revisi Studi
Kelayakan Pertambangan Batubara PT.
Trubaindo Coal Mining. Melak.
____________. Multiflo Open Cut Mine Dewatering
Equipment. Australia.
____________. www.engineeringtoolbox.com/dirtmud-densities-d_1727.html

Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 Suyono


LAMPIRAN


Gambar 1. Kolam Pengendapan Tampak Atas


Gambar 2. Kolam Pengendapan Tampak Samping


Gambar 2. Peta Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Quarter 3

57

Anda mungkin juga menyukai