PEMBAHASAN
43
44
dihubungkan ke stafa gear box cutter, gear box cutter, dan block bearing
cutter.
2. Pompa tanah dan pipa isap berfungsi menghisap material hasil galian dari
cutter yang selanjutnya di transportasi ke saring putar melalui pipa press
untuk dip roses lebih lanjut di peralatan pencucian (jig)
3. Saring putar yang berbentuk grizzly berfungsi sebagai alat pemisah material
bijih timah dari pengotornyam dengan cara pemisahan material kasar yang
tidak lolos saring putar sebagai Oversize yang merupakan sebagai tailing akan
keluar melalui bandar sedangkan material yang lolos pada saring putar sebagai
undersize dialirkan melalui bandar saring putar menuju 3 unit jig primer.
4. Jig primer berfungsi sebagai alat pemisah dengan prinsip perbedaan berat
jenis. Oversize jig primer keluar sebagai tailing sedangkan undersize jig
primer dari semua kompartemen (A, B dan C) dialirkan langsung ke jig
sekunder.
5. Jig sekunder berfungsi sebagai alat pemisah dengan prinsip perbedaan berat
jenis. Oversize jig sekunder keluar sebagai tailing, sedangkan undersize jig
sekunder kompartemen A dialirkan ke penampung konsentrat A Sn = 20% -
30%.
6. Sluice box berfungsi sebagai alat pemisahan konsetrat secara manual dari hasil
jig sekunder dengan cara menyemprotkan air ke bijih timah sambil mengaduk
bijih timah yang bertujuan untuk memisahkan mineral ikutan seperti pyrite,
pasir dan mineral pengotor lainya. Supaya mendapatkan konsetrat Sn yang
lebih tinggi berkisar 50 % - 60 %.
7. Shaking table, pemisahan mineral terjadi karene adanya sentakan meja yang
ditimbulkanoleh headmotion dan aliran air tipis dipermukaan meja dari wash
water. Shaking table berfungsi untuk memisahkan timah kasar dan timah halus
serta mineral ikutan lainya yang berat jenisnya hampir sama degan timah.
Proses ini di sebut juga dengan final konsentrat di KIP 7, dimana kisaran Sn
nya 60 % - 70 %.
48
Cutter Memotong
lapisan tanah
Di alirkan melalui
pipa tekan
Saring Putar
Over Under
Size sizee
Jig Primer
Tailing
Tailing
Jig Sekunder
Tailing
Sakan
SHP
Gudang Penyimpana
2. Cutter
Cutter difungsikan sebagai alat penggalian dimana untuk melakukan
pemberaian material atau menghancurkan lapisan tanah. Cutter yang dipakai
berdiameter 1,8 m dengan daya 226 HP serta kecepatan maksimum sebesar 24
rpm. Cutter terdiri dari 6 blade dan tiap blade terdiri dari 7 kuku yang membantu
dalam proses cutting. Cutter terletak pada ujung ladder sehingga dapat melakukan
kontak langsung dengan lapisan tanah yang akan digali. Cutter pada KIP Timah 7
merupakan tipe circular steel cutter yang terbuat dari bahan besi baja yang keras
sehingga tidak mudah aus karena gesekan dengan tanah. Sumber tenaga
penggerak cutter berasal dari mesin hidrolik bagian kanan kapal.
4. Pipa spiral
Pipa spiral di manfaat sebagai alat media tranportasi material dari pipa tekan
menuju ke pipa pancar, pipa spiral ini memiliki sifat elastis sehingga pipa
tersebut mudah di lekukan pada saat proses pengangkatan dan penurunan ladder.
5. Pipa pancar
Pipa pancar merupakan proses terakhir dalam proses pengangkutan material,
dimana pipa pancar teletak di dalam saring putar, yang berfungsi sebagai
keluarnya material menuju saring putar.
2. Header Tank
Header tank terletak di antara saring putar dan kompartmen jig primer yang
berbentuk bulat memanjang seperti pipa. Header tank berfungsi untuk
menampung dan mengatur pemasukan air ke tiap tangki jig dan menjaga
kesetimbangan air dalam jig, dan juga untuk mengontrol pemisahan konsentrat
dan tailing, sehingga tailing yang masuk kedalam jig dapat terdorong kembali ke
atas.
3. Kompartmen
Kompartmen merupakan tempat batu hematit, rosster, rubber screen yang
berfungsi untuk penyaring cassiterit pada saat proses pulsion dan suction
berlangsung. Pada Kip 7 compartment jig primer dan jig sekunder di bagi
menjadi 3 yaitu A, B, dan C.
4. Jig primer
Jig primer tipe pan america merupakan alat konsentrasi yang dimiliki KIP
Timah 7 yang menggunakan metode gravity concentration, yakni memanfaatkan
perbedaan berat jenis material-material yang telah digali dengan menggunakan
media air. Jig primer memiliki 4 unit jig dengan jumlah cell 2x3 per jig yang
berukuran 1500x1500 mm. Cell difungsikan sebagai tempat untuk bagian-bagian
jig yang lain seperti rooster, bed, dan rubber screen. Kecepatan aliran jig primer
adalah sekitar 0.7-1 m/detik dengan panjang pukulan eksentrik maksimal 70 mm.
Sumber penggerak jig primer berasal dari mesin hidrolik kiri kapal.
Pada mulut masuk dari jig primer, terdapat sebuah besi penahan yang
disebut kuku macan dan pada ujung dari jig primer, terpadat sebuah kayu penahan
yang disebut riffle. Kedua alat ini berfungsi untuk menahan laju aliran material
dari lounder agar laju alirannya tidak terlalu deras. Jika laju aliran air terlalu deras
maka material yang masih berharga akan ikut terbuang sebagai overflow menuju
bandar tailing dan apabila aliran terlalu lambat maka akan terjadi penyumbatan
pada jig.
A 30-35 80-90
B 28-30 70-80
C 25-28 60-70
Pada dasar prinsip kerja dari jig primer tipe Pan America antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Air underwater yang berasal dari pompa underwater dimasukkan ke
dalam tangki jig dengan mengatur afsluiter jig hingga air mengalir
diatas permukaan bed.
b. Mesin hidrolik kiri dihidupkan sehingga menggerakkan eksentrik.
c. Eksentrik menggerakkan stang balance hingga membran ikut bergerak
sehingga terjadi tekanan (pulsion) dan hisapan (suction).
d. Feed dari lounder dialirkan ke permukaan jig bagian atas.
e. Pada saat penggerak jig bergerak ke atas, pada compartement A terjadi
gaya isapan ke bawah (suction) sedangkan pada compartement B terjadi
gaya tekanan ke atas (pultion).
f. Pada saat terjadi gaya pulsion, bed jig menjadi longgar. Keadaan ini
memberi kesempatan bagi mineral berat untuk menerobos celah pada
bed ke dalam tangki jig, sedangkan mineral ringan akan terangkat ke
atas dan terbawa oleh aliran permukaan menuju bandar tailing.
g. Pada saat terjadi gaya suction, bed pada jig menjadi kompak. Keadaan
ini memberi kesempatan bagi mineral berat yang telah berada pada
tangki jig untuk keluar melalui spigot sebagai konsentrat. Sedangkan
mineral ringan pada permukaan bed jig dengan mudah terbawa oleh
aliran menuju bandar tailing.
59
Keberhasilan dari proses pemisahan pada jig dipengaruhi oleh jumlah dari
mineral pengotor, kebersihan saringan jig (rubber screen), bed jig yang tidak
mampat, serta persediaan underwater pada jig. Untuk itu perlu dilakukan
pengecekan, perawatan dan pembersihan pada bagian-bagian jig secara rutin agar
menghindari hal-hal yang dapat mengganggu proses pencucian pada jig primer.
Jig yang digunakan pada KIP Timah 7 adalah jig dengan tipe Pan American
jig (PA). Jig PA berbeda dengan jig tipe Yuba. Perbedaannya terletak pada posisi
membran jig, dimana jig tipe PA membrannya terletak di bawah dari tangki jig
sedangkan jig tipe Yuba terletak pada samping jig. Perbedaan lainnya adalah
penggeraknya, dimana penggerak pada jig PA menggunakan eksentrik sedangkan
penggerak jig tipe Yuba menggunakan pulsator.
Tangki jig PA mempunyai dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Bagian atas dengan dinding tegak yang berfungsi untuk menahan kisi-kisi agar
mendapat tekanan yang merata pada saringan. Pada bagian atas terdapat rooster,
bed, dan rubber screen. Sedangkan bagian bawah yang berbentuk konis, yang
bertujuan untuk memudahkan material yang lolos dari saringan terkumpul kesatu
tempat dan keluar melaui lubang spigot.
5. Jig sekunder
Jig sekunder yang berfungsi untuk meningkatkan kadar bijih timah hasil
olahan dari jig primer. Jig sekunder yang digunakan adalah tipe Pan American
Jigs yang terdiri dari 6 sel/unit dengan ukuran 910 × 910 m2. Pada KIP Timah 7
terdapat 2 unit Jig sekunder di sisi kiri dan kanan kapal. Setiap unit Jig sekunder
terdiri dari 3 compartement, yaitu compartement A, B, dan C.
Konsentrat yang telah melewati tahap pencucian pada jig primer
kompartement A, B, C dialirkan menuju Jig sekunder untuk kemudian dilakukan
proses pencucian dengan metode gravity concentration, dimana prinsip kerjanya
sama dengan jig primer.
60
A 12-15 120-150
B 10-12 100-120
C 8-10 80-100
61
baru tidak boleh setinggi rooster (10 cm). Idealnya pengisiaan batu
hematite ini yaitu setinggi 7-8 cm di dalam rooster. Hal ini bertujuan
tersedia ruang kosong sebesar 2-3 cm sebagai tempat mineral-mineral
lainnya yang belum terhisap oleh gaya suction dari jig agar tidak hanyut
terbawa aliran air bandar tailing. Ada 2 macam ukuran batu hematite yang
digunakan pada kapal isap produksi timah yaitu :
Tabel 4.3.Ukuran Batu Hematite Dan Tebal Bed
Primer AB 30-4O mm
C 20-30 mm
Sekunder AB 9-12 mm
C 6-9 mm
c. Rubber screen
Rubber screen adalah saringan yang berguna untuk menahan jig
bed (hematite) jangan sampai turun ke bawah dan meloloskan bijih timah.
Pada umumnya rubber screen di buat dari bahan yang tahan terhadap
korosi seperti pospor brons, baja tahan karat dan karet. Ukuran lubangnya
harus lebih kecil dari hematite dan lebih besar dari bijih timah, biasanya
dipakai ukuran 9/12 mm untuk kompartment AB dan 6/9 mm pada
63
d. Diafragma
Diafragma pada jig primer berdiameter 1120 mm dan tinggi cones
450 mm, sedangkan pada jig sekunder berdiameter 760 mm dan tinggi
cones 275 mm. Diafragma dalah bidang gerak yang berfungsi untuk
memberikan gaya dorongan pada proses pulsion dan suction terjadi selama
proses jigging.
e. Membran
Berfungsi untuk memberikan gaya isapan (suction) dan gaya
dorongan (pulsion) dengan menutup rapat antara tangki dan digerakan
oleh eksentrik serta stang balance. Membran berbentuk lingkaran dengan
diameter ± 45 inch untuk jig primer dan ± 25 inch untuk jig sekunder.
Membran harus diklem dengan kuat, sehingga tidak terjadi kebocoran atau
lepas dan tidak boleh dicat karena dapat membuatnya mudah retak dan
pecah.
f. Stang balance
Stang balance dengan merupakan bagian dari jig yang terletak di
bagian bawah dan menyambung eksentrik, fugsinya sebagai penerus
gerakan naik turun dari eksentrik ke jig sehingga gerakan tersebut
menimbulkan gaya suction dan pulsion pada jig.
g. Eksentrik
Eksentrik berfungsi untuk dapat membuat gerakan suction dan
pultion secara terus menerus dengan cara merubah gerakan berputar yang
ditimbulkan oleh motor menjadi gerakan ke atas ke bawah sehingga
menggerakkan stang balance dan membuat membran bergerak. Kecepatan
gerakan dari eksentrik mempengaruhi jumlah pukulan per menit dari
kompartemen jig.
65
h. Afsluiter underwater
Bagian jig yang tidak kalah pentingnya adalah afsluiter underwater
yang Berfungsi untuk mengatur pemasukan air ke dalam tangki jig dan
menjaga keseimbangan air di dalam jig. Fungsi lain dari alat ini adalah
untuk mengontrol pemisahan konsentrat dan tailing, sehingga tailing yang
masuk dalam bed dapat didorong keluar dari bed.
i. Spigot
Bagian jig yang terakhir adalah spigot yang terletak pada keluaran
konsentrat yang berada di bagian bawah jig. Spigot adalah alat yang
berfungsi untuk mengeluarkan konsentrat melewati tangki jig, serta
66
berguna untuk mengatur jumlah air yang ada di dalam tangki jig tersebut.
Spigot berbentuk kerucut dengan ujung membulat dengan diameter ±10 –
12 mm dan terbuat dari bahan karet. Karet spigot harus dikontrol
diameternya secara berkala untuk menjaga kestabilan jumlah air yang
mengisi tangki jig.
6. Control Jigs
Control jigs ini berfungsi untuk merpercepat kinerja jig, untuk mematikan
dan menghidupkan jig. Letak dari kontrol jig ini berada di tempat penyimpanan
timah yang terbagi menjadi 2 bagian di sisi kiri dan sisi kanan
7. Sluice box
Sluice box/sakan merupakan suatu alat yang berfungsi memisahakan antar
konsentrat dengan tailing berdasarkan prinsip perbedaan berat jenis dengan
menggunakan aliran horizontal dan di ujung saluran dipasang kayu penahan
(riffle). Sakan yang ada di KIP dengan panjang bervariasi antara 4 – 6 m, lebar
sekitar 1 – 1,5 m, dengan tinggi dinding 40 – 80 cm dan kemiringan 5° - 6°.
Dimana dalam proses kerjanya dilakuan secara manual, material yang berat
jenisnya lebih tinggi akan tertahan sedangkan material berat jenisnya lebih rendah
akan terbawa oleh aliran air. Final konsentratnya di masukkan ke dalam karung
dan di timbang dengan takaran 70 kg/karung.
8. Shaking table
Shaking table merupakan suatu alat untuk meningkatkan nilai kadar mineral
setelah di lakukan proses pencucian pada sakan. Prinsip pemisahnya berdasarkan
pada perbedaan sifat fisik density atau berat jenis dari mineral mineral yang di
pisah. Pada meja goyang didalam proses pemisahannya, pemisahan mineral
terjadi karene adanya sentakan meja yang ditimbulkan oleh headmotion dan aliran
air tipis dipermukaan meja dari wash water. Mineral berat karena mempunyai
gaya gesek yang lebih besar maka akan terlempar kesamping (searah sentakan
meja). Lebih jauh, mineral yang berukuran halus akan terlempar kesamping lebih
jauh disbanding dengan mineral yang berukuran kasar. Mineral ringan berukuran
kasar akan terdorong oleh aliran air lebih jauh dari pada mineral berat berukran
68
halus. Sedangkan adanya riffle, di atas meja akan mengakibatkan aliran turbulen
dan membentuk perlapisan/susunan mineral berat dan ringan. Akan tetapi pada
Kip 7 shaking table tidak digunakan, karena dalam proses perbaikan.
bagian luar adalah 58.56 m. Diameter ponton pada KIP Timah 7 adalah 2.58 m
dengan tebal plate ponton 8 mm.
b. Jangkar kapal
Jangkar kapal digerakkan dengan menggunakan anchor winch yang berada
pada bagian atas kapal. Sumber penggerak Anchor winch berasal dari mesin
hidrolik bagian kanan kapal. Sedangkan fungsi dari jangkar kapal untuk menahan
kepal agar tidak berpindah posisi karena ombak air laut. Jangkar pada KIP 7
memliki berat 750 kg yan terletak pada ujung bagian kapal.
Anchor winch berfungsi sebagai mengangkat dan mengulur jangkar kapal.
Kawat pada Anchor winch memiliki diameter 38 mm dengan kekuatan tarik
hingga 30 ton dan kecepatan kawat 12 m/menit.
c. Winch ladder
Winch ladder meupakan kawat yang digunakan untuk menaik turunkan
ladder dengan diameter 38 mm dengan panjang tali 500 m yang digulung
sebanyak 5 lapis. Kekuatan tarik hingga dari Winch ladder sama dengan Anchor
winch yaitu 30 ton dan kecepatan kawat 12 m/menit. Winch ladder ini terletak di
depan ruang komando.
70
d. Crane
Crane berfungsi untuk memindahkan barang berat yang ada pada kapal
seperti peralatan kapal (mesin dan alat penunjang kapal lainnya) serta karung yang
berisi timah dengan kapasitas maksimal 3 ton, dengan tipe LG 3 ton.
c. Echo sounder
Echo sunder merupakan suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan
sistem gema yang dipasang pada dasar kapal, yang berfungsi untuk mengukur
kedalaman penggalian, sehingga memudahkan dalam proses penggalian.
e. Kompas
Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupasebuah panah
penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet
bumi secara akuratdan memberikan rujukan arah tertentu sehingga sangat
membantu dalam bidang navigasi.
74
f. Snee penggalian
Papan snee penggalian berfungsi sebagai pemandu penggalian sesuai degan
arah penggalian pada kompas. Snee merupakan panduan penggalian yang berupa
lingkaran memiliki total sudut 360° yang dibagi menjadi 8 bagian sehingga
masing-masing snee memiliki sudut sebesar 45°. Kedelapan snee tersebut yaitu
Alfha, Bravo, Charlie, Delta, Echo, Foxfort, Golf, dan Hotel
g. Pengeras suara
Berfungsi untuk merekam dan sebagai penanda suara dari material-material
yang diolah pada saring putar. Dimana suara itu akan mengidentifikasikan dari
gesekan-gesekan material yang yang berada pada saring putar dengan dinding
grizzly untuk menentukan masalah masalah melalui media suara.
h. Toa
Toa adalah alat pengeras suara berbentuk corong yang terdiri atas satu
speaker pengeras suara yang terletak di depan body, dan satu speaker untuk
berbicara yang di belakang body atau di ujung kabel speaker. Daya atau powernya
menggunakan tenaga dari baterai/accu/aki atau listrik DC. Utuk beberapa toa di
lengkapi degan sirine dan alat perekam. Toa berfungsi untuk memberi
pemberitahuan dan arahan pada karyawan KIP 7.
i. Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara
modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang
ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang
angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium
pengangkut (seperti molekul udara). Radio pada KIP timah 7 terdapat dua radio
yaitu radio nasional dan internasional.
1. Radio nasional
Radio nasional berfungsi sebagai alat yang digunakan pada ruang
komando (control desk), untuk berkomuniskasi dengan kantor UPLB yang
ada didarat untuk memudahkan bertukar informasi dan juga memberikan
informasi darurat yang ada pada Kapal Isap Produksi.
76
2. Radio internasional
Radio internasional di gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
keseluruh kapal yang melakukan aktivitas penambangan di lepas pantai, baik
kapal mitra maupun kapal milik perusahaan.
j. Kotak P3K
Kotak P3K Berfungsi sebagai tempat persediaaan obat-obatan dan peralatan
yang dibutuhkan apabila ada karyawan yang mengalami kecelakan kerja dan
memberikan pertolongan pertama. Ditempat kerja atau perusahaan wajib memiliki
kotak P3K dan memenuhi standar kelengkapan peralatan didalam kotak
sebagaimana telah diatur dalam permenaker No. PER-15/MEN/VIII/2008 tentang
pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kerja.
77
b. Generator set
Terdapat dua buah genset di KIP Timah 7 dimana memiliki kapasitas
masing-masing 150 kVA (160, 86 HP) di bagian kanan kapal dengan type mesin
78
Perkins PL150 dan 60 kVA (64, 3 HP) dibagian kiri kapal type mesin Perkins
PL60. Genset kiri digunakan saat siang hari untuk kegiatan operasional kapal,
sedangkan genset kanan digunakan saat malam hari untuk kegiatan operasional.
e. Mesin pendingin
Mesin Pendingin berfungsi menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi
yang ideal dan mengurangi resiko kerusakan mesin yang sedang bekerja. Mesin
pendingin ini berada di samping pangkal ladder
f. Rudder propeller
Mesin rudder propeller dengan tipe mesin YANMAR Model: 6 HYM-WET
Mesin ini memiliki daya sebesar 500 HP dengan putaran 1900 rpm. Digunakan
untuk menggerakkan kapal selama proses penggalian baik dengan metode rotary,
metode spudding, dan metode kombinasi dan menggerakkan swing propeller yang
menyebabkan kapal bergerak maju maupun berbelok arah ke kanan atau ke kiri.
= 76 %
Diketahui :
a. Rencana target produksi = 25 ton
b. Hasil produksi (real) = 40,18 ton
40,18 ton
Persentase hasil produksi (%) = x 100%
25 ton
= 160,72 %
82