AVERTEBRATA AIR
Nama Praktikan :
NIM :
Di dunia ini terdapat lebih dari satu juta spesies hewan yang sudah
teridentifikasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih banyak menjumpai hewan
vertebrata daripada avertebrata, tetapi sebenarnya jumlah spesies vertebrata hanya
5% dan selebihnya merupakan avertebrata. Avertebrata Air sebagai salah satu mata
kuliah wajib mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Bangka
Belitung, bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana mengenal biota
avertebrata air, mengetahui dan menggali banyak sumberdaya avertebrata air yang
belum diketahui. Praktikum ini juga diharapkan setiap mahasiswa mampu
memahami batasan avertebrata, ruang lingkup, peranan dan kegunaan dalam bidang
perikanan.
Buku Petunjuk Praktikum ini belum bisa mencakup keseluruhan aspek dan
filum avertebrata air karena demikian luasnya wahana perairan. Namun setidaknya
diharapkan dapat memberikan gambaran pengertian dan pemahaman kepada
praktikan mengenai beberapa sampel filum avertebata air dan manfaatnya dalam
bidang perikanan.
Kami menyadari sepenuhnya kekurangan dalam buku ini, untuk itu saran
dari semua pihak sangat dihargai guna penyempurnaan modul yang akan datang.
Mollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak. Jenis Mollusca
yang umum dikenal ialah siput, kerang dan cumi-cumi. Pada banyak jenis sebagian
atau seluruhnya (tubuh) ditutup oleh cangkang (shell). Mollusca hidup sejak periode
Cambrian, kebanyakan dijumpai di laut dangkal atau pada dasar perairan, beberapa
di air payau, air tawar dan darat.
Ciri-ciri Mollusca, diantaranya: tubuh lunak, pada kulit terdapat lendir, tidak
bersegmen, tubuh simetri bilateral; kebanyakan mempunyai eksoskeleton (cangkok)
dari calsium karbonat; mempunyai kaki untuk merayap atau sebagai senjata
penangkap mangsanya; memiliki berbagai sistem organ (pencernaan, peredaran
darah, ekskresi, syaraf, otot, reproduksi dan pernafasan).
Berdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan jumlah cangkang, serta beberapa sifat
lainnya, Filum Molluska dibagi 8 kelas:
1. Kelas Chaetodermomorpha
2. Kelas Neomeniomorpha
3. Kelas Monoplacophora
4. Kelas Polyplacophora
5. Kelas Gastropoda
6. Kelas Pelecypoda
7. Kelas Scaphopoda
8. Kelas Cephalopoda
Pada umumnya yang terdapat dalam jumlah banyak adalah kelompok
Gastropoda, Pelecypoda (Bivalvia) dan Cephalopoda.
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Berasal dari bahasa Yunani echinus (landak) dan derma (kulit), yang
mempunyai arti hewan laut yang mempunyai kulit berduri. Kulitnya mempunyai
lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Hidupnya bebas, hanya
gerakannya lamban. Echinodermata merupakan hewan pemakan bangkai, sisa-sisa
hewan laut lainnya. Hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut. Bentuk
tubuh pada umumnya simetris radial lima penjuru, termasuk divisi billateral dan
waktu larva sebagai plankton. Echinodermata tidak mempunyai kepala dan tubuh
tersusun dalam sumbu oral aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis menyelubungi
rangka mesodermal (rangka dalam). Rangka terdapat ossicle (zat kapur).
Echinodermata bernafas dengan insang kulit yang mirip perluasan rongga tubuh
yang keluar melalui lubang kecil diantara ossicle kapur. Kelas-kelas dalam Filum
Echinodermata terdiri dari: Kelas Asteroidea (Bintang Laut), Kelas Ophiuroidea
(Bintang Ular), Kelas Echinoidea (Bulu Babi), Kelas Holothuroidea
(Teripang/Timun Laut), Kelas Crinoidea (Lely Laut), Kelas Concentricycloida.
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Filum Coelenterata disebut juga Cnidaria, berasal dari kata cnide (Bahasa
Yunani) yang berarti sengat. Termasuk filum Coelenterata antara lain Hydra, ubur-
ubur, anemone laut dan koral. Koral atau karang mempunyai bentuk beraneka ragam
dan sebarannya yang cenderung bergerombol yang menjadi salah satu tempat
perlindungan ikan. Binatang karang yang membentuk terumbu karang pada
umumnya mempunyai bentuk kerangka yang majemuk. Sebuah polip akan tumbuh
dengan jalan pembelahan berulang kali hingga satu polip telah tumbuh memanjang
dan besar. Berdasarkan bentuk koloni karang dibagi menjadi beberapa kelompok:
Branching (bentuk karang bercabang); Massive (karang pejal dan bulat); Falious
(karang bentuk bunga); Encrusting (bentuk lembaran melapisi karang inti); Tatulate
(bentuk lembaran atau piringan); Sub massive (bentuk bercabang tetapi cabangnya
tumpul-tumpul).
Keterangan
Keterangan
Tampak Dorsal
Keterangan
TAMPAK VENTRAL
Keterangan
Suwignyo, S., Bambang, W., Yusli, W., dan Majariana, K. 2005. Avertebrata Air
Jilid I. Penebar Swadaya: Jakarta. 204 hlm.
___________. 2005. Avertebrata Air Jilid II. Penebar Swadaya: Jakarta. 188 hlm.