Anda di halaman 1dari 34

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

AVERTEBRATA AIR

Nama Praktikan :

NIM :

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2020

1 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


KATA PENGANTAR

Di dunia ini terdapat lebih dari satu juta spesies hewan yang sudah
teridentifikasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih banyak menjumpai hewan
vertebrata daripada avertebrata, tetapi sebenarnya jumlah spesies vertebrata hanya
5% dan selebihnya merupakan avertebrata. Avertebrata Air sebagai salah satu mata
kuliah wajib mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Bangka
Belitung, bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana mengenal biota
avertebrata air, mengetahui dan menggali banyak sumberdaya avertebrata air yang
belum diketahui. Praktikum ini juga diharapkan setiap mahasiswa mampu
memahami batasan avertebrata, ruang lingkup, peranan dan kegunaan dalam bidang
perikanan.
Buku Petunjuk Praktikum ini belum bisa mencakup keseluruhan aspek dan
filum avertebrata air karena demikian luasnya wahana perairan. Namun setidaknya
diharapkan dapat memberikan gambaran pengertian dan pemahaman kepada
praktikan mengenai beberapa sampel filum avertebata air dan manfaatnya dalam
bidang perikanan.
Kami menyadari sepenuhnya kekurangan dalam buku ini, untuk itu saran
dari semua pihak sangat dihargai guna penyempurnaan modul yang akan datang.

Balunijuk, Januari 2020


Dosen Koordinator Praktikum,

Siti Aisyah, S.Pi. M.Si.

2 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


TIM AVERTEBRATA AIR

Dosen Koordinator Mata Kuliah : Okto Supratman, S.Pi., M.Si.


Dosen Koordinator Praktikum : Siti Aisyah, S.Pi., M.Si.

Koordinator Asisten : Wisnu Ariyanto


Asisten : Dewi Wirantika
Dara Krismonita Agustin
Vita Selly
Wahyu Alamsyah R.P.N.

3 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


TATA TERTIB PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR

1. Praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Praktikum sesuai dengan


jadwal yang ditentukan.
2. Sebelum Praktikum dimulai, praktikan harus sudah membaca Buku Petunjuk
Praktikum dan mengetahui apa yang akan dikerjakan.
3. Praktikan datang tepat waktu dan siap di tempat Praktikum 5 menit sebelum
Rangkaian Praktikum dimulai (asistensi, pretest, praktikum, responsi).
4. Praktikan menggunakan pakaian rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan akademik yang berlaku di lingkungan Universitas Bangka Belitung.
5. Praktikan harus menggunakan Kartu Tanda Praktikan selama mengikuti
Praktikum.
6. Alat-alat Praktikum yang dibawa sendiri (kelompok dan individu) serta yang
disediakan dosen/asisten disiapkan di meja masing-masing. Periksa dan laporkan
bila ada alat yang kurang atau rusak.
7. Praktikan bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan diri sendiri dan
lingkungan Praktikum.
8. Praktikan wajib menjaga keamanan dan ketertiban tempat Praktikum.
9. Praktikan yang hendak meninggalkan tempat harus meminta izin asisten.
10. Praktikan yang melanggar ketentuan acara Praktikum akan dikenakan sanksi.
11. Hal–hal lain yang belum diatur dalam Tata Tertib ini, akan ditetapkan kemudian.

4 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Avertebrata Air adalah ilmu yang mempelajari semua biota-biota yang hidup
dalam air, terutama biota atau hewan air yang tidak memiliki tulang belakang
sebagai penopang tubuhnya. Memahami teori Avertebrata Air yang telah
disampaikan pada saat kuliah akan lebih diperdalam dan dilengkapi dengan
praktikum di laboratorium dengan melihat sampel secara langsung terhadap ciri-ciri
dari biota tersebut.
Praktikum Avertebrata Air terdiri dari pengenalan jenis atau identifikasi
dengan mengamati morfologi yang merupakan ciri- ciri yang mudah dilihat dan
diingat dalam mempelajari biota air. Praktikum Avertebrata Air dilaksanakan untuk
membekali dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang Avertebrata Air dan
dapat memanfaatkan sumber daya tersebut secara optimal dan intensif dengan tetap
memperhatikan dampaknya secara luas terhadap lingkungan sekitarnya serta
keberadaan dari sumber-sumber daya tersebut, khususnya biota avertebrata air. Hasil
praktikum disajikan dalam bentuk gambar disertai keterangan sesuai dengan apa
yang dilihat dari preparat yang diperoleh.

1.2. Alat dan Bahan Praktikum


Alat yang digunakan dalam Praktikum Avertebrata Air adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum Avertebrata Air
No. Alat Kegunaan
1 Parafin/Styrofoam Untuk meletakkan sampel/preparat
2 Lup Untuk memperjelas bentuk biota
3 Alat tulis Untuk keperluan tulis-menulis dan menggambar
4 Tissue Untuk menghilangkan lendir
5 Lembar data Untuk mencatat semua data ketika pengamatan
6 Mikroskop Untuk mengamati polychaeta
7 Buku identifikasi Untuk mengidentifikasi jenis biota

Bahan yang digunakan dalam praktikum Avertebrata Air terdiri dari:


1. Filum Mollusca: Gastropoda, Bivalvia dan Cephalopoda
2. Filum Crustacea: Udang, Rajungan dan Kepiting
3. Filum Echinodermata: Bintang laut, Bulu babi dan Teripang
4. Filum Annelida: Polychaeta (Erranthia dan/atau Sedentaria)
5. Filum Cnidaria: Karang massive dan branching
6. Filum Chelicerata: Mimi

5 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


1.3. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum Avertebrata Air adalah sebagai berikut:
1. Memberikan penjelasan dan meningkatkan pemahaman pada mahasiswa
tentang ruang lingkup dan manfaat mempelajari Avertebrata Air;
2. Mempelajari dan mengetahui struktur dan ciri-ciri morfologi (bentuk luar)
tubuh hewan air, antara lain:
a. Filum Mollusca
b. Filum Crustacea
c. Filum Echinodermata
d. Filum Annelida
e. Filum Cnidaria
f. Filum Chelicerata
3. Mengidentifikasi jenis-jenis hewan Avertebrata Air yang dipraktikumkan
ditunjang dengan buku-buku identifikasi yang dianjurkan.

6 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


II. FILUM MOLLUSCA

Mollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak. Jenis Mollusca
yang umum dikenal ialah siput, kerang dan cumi-cumi. Pada banyak jenis sebagian
atau seluruhnya (tubuh) ditutup oleh cangkang (shell). Mollusca hidup sejak periode
Cambrian, kebanyakan dijumpai di laut dangkal atau pada dasar perairan, beberapa
di air payau, air tawar dan darat.
Ciri-ciri Mollusca, diantaranya: tubuh lunak, pada kulit terdapat lendir, tidak
bersegmen, tubuh simetri bilateral; kebanyakan mempunyai eksoskeleton (cangkok)
dari calsium karbonat; mempunyai kaki untuk merayap atau sebagai senjata
penangkap mangsanya; memiliki berbagai sistem organ (pencernaan, peredaran
darah, ekskresi, syaraf, otot, reproduksi dan pernafasan).
Berdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan jumlah cangkang, serta beberapa sifat
lainnya, Filum Molluska dibagi 8 kelas:
1. Kelas Chaetodermomorpha
2. Kelas Neomeniomorpha
3. Kelas Monoplacophora
4. Kelas Polyplacophora
5. Kelas Gastropoda
6. Kelas Pelecypoda
7. Kelas Scaphopoda
8. Kelas Cephalopoda
Pada umumnya yang terdapat dalam jumlah banyak adalah kelompok
Gastropoda, Pelecypoda (Bivalvia) dan Cephalopoda.

2.1. Kelas Gastropoda


Biasanya disebut siput atau keong, dan merupakan kelompok moluska yang
paling berhasil menduduki berbagai habitat. Terdapat di darat, perairan tawar, dan
terbanyak di laut. Bentuk tubuh dan cangkang sangat beraneka ragam. Bentuk umum
dari gastropoda adalah sebagai berikut: badan lunak dan mempunyai torsi. Torsi
adalah peristiwa memutarnya cangkang beserta mantel, rongga mantel dan massa
visceral sampai 1800 berlawanan arah jarum jam terhadap kaki dan kepala. Kaki
berbentuk flat dan sangat lebar atau luas. Cangkang terdiri dari satu (univalve),
bentuk cangkang kerucut (lingkaran-lingkaran kerucut) terdiri dari carcarious.

Gambar 1. Kelas Gastropoda

7 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


2.2. Kelas Pelecypoda (Bivalvia)
Termasuk dalam kelas Pelecypoda ialah berbagai jenis kerang, remis dan
kijing. Kebanyakkan hidup di laut terutama di daerah litoral, beberapa di daerah
pasang surut dan air tawar. Umumnya terdapat di dasar perairan yang berlumpur
atau berpasir, beberapa hidup pada subtrat yang lebih keras seperti lempung, kayu,
atau batu.
Pelechypoda dikenal juga dengan nama Bivalvia, mempunyai dua kepingan
yang dihubungkan oleh engsel elastis yang disebut ligament dan mempunyai satu
atau dua buah otot (adductor muscleas) di dalam cangkangnya yang berfungsi untuk
membuka dan menutup kedua belahan karang tersebut.

Gambar 2. Kelas Pelecypoda (Bivalvia)

2.3. Kelas Cephalopoda


Cumi-cumi, gurita dan sotong termasuk dalam Kelas Cephalopoda, yang
semuanya hidup dilaut. Kelas Cephalopoda umumnya tidak mempunyai cangkang
luar. Jenis yang sangat umum dijumpai antara lain cumi-cumi. Cumi-cumi dapat
menyemprotkan cairan seperti tinta untuk mengecoh musuh-musuhnya. Cumi-cumi
ada yang hidup di laut dalam dan mempunyai ukuran yang sangat besar. Jenis
lainnya yang termasuk bagian Kelas Cephalopoda ialah Sotong atau blekutak yang
mirip cumi-cumi tetapi tubuhnya umumnya lebih bundar, dan cangkang berkapur.
Sotong biasanya lebih suka hidup di dasar laut. Jenis lainnya yaitu Gurita. Tubuhnya
membundar, hidup di dasar laut, gerakannya lambat merambat-rambat di batu-
batuan terumbu karang.

Gambar 3. Kelas Cephalopoda

8 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


2.4. Praktikum Filum Mollusca
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Meletakkan sampel yang akan diamati pada styrofoam
3. Mengamati dan menggambar sampel Filum Mollusca (Kelas Gastropoda,
Bivalvia dan Cephalopoda) beserta keterangan bagian-bagiannya
4. Mengidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi

9 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM MOLLUSCA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

10 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM MOLLUSCA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

11 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM MOLLUSCA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

12 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM MOLLUSCA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

13 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM MOLLUSCA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

14 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM MOLLUSCA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

15 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


III. FILUM CRUSTACEA

Filum Crustacea mencakup jenis-jenis copepoda, udang dan kepiting.


Sebagian besar hidup di laut, 13% di air tawar dan 3% di darat. Kebanyakan jenis
crustacea mendominasi plankton laut maupun air tawar, beberapa merupakan jenis
benthos yang penting, baik sebagai spesies interstisial maupun makroskopis, dan
tidak sedikit yang hidup sebagai parasit. Keberhasilan crustacea hidup di perairan
antara lain disebabkan oleh anggota badannya yang bersendi-sendi (Bahasa Yunani,
arthros berarti sambungan atau sendi), sehingga mudah berjalan atau berenang
dengan cepat. Disamping itu adanya kulit yang keras (Bahasa Romawi, crusta
berarti kulit keras atau kerak), adakalanya tebal dan berduri tidak disukai predator.
Salah satu jenis dari Filum Crustacea yaitu udang. Udang mempunyai ciri khas yaitu
kaki jalan pertama, kedua dan ketiga bercapit dan kulit kitin (pleura) pada segmen
perut pertama, tidak tertindih oleh kulit kitin pada segmen perut berikutnya. Bangsa
udang merupakan salah satu golongan dari binatang tidak bertulang belakang dan
sebagian besar hidup di laut.
Rajungan termasuk dalam Filum Crustacea. Kulit luar keras dan lebarnya dua
kali panjangnya. Pada kulit luar di samping di belakang mata terdapat 9 buah duri
diantaranya yang terakhir jauh lebih besar dan lebih panjang. Kaki pertama jauh
lebih besar dan lebih panjang dari kaki-kaki lainnya dan mempunyai capit yang kuat
ujungnya. Bentuk kaki bulat panjang dan mempunyai tonjolan kecil di sekitar kaki.
Sedangkan Kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari
kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.

Gambar 4. Gambaran umum Filum Crustacea

3.1. Praktikum Filum Crustacea


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Meletakkan sampel yang akan diamati pada styrofoam
3. Mengamati dan menggambar sampel Filum Crustacea (Udang, Rajungan dan
Kepiting) beserta keterangan bagian-bagiannya
4. Mengidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi

16 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CRUSTACEA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

17 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CRUSTACEA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

18 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CRUSTACEA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

19 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CRUSTACEA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

20 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


IV. FILUM ECHINODERMATA

Berasal dari bahasa Yunani echinus (landak) dan derma (kulit), yang
mempunyai arti hewan laut yang mempunyai kulit berduri. Kulitnya mempunyai
lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Hidupnya bebas, hanya
gerakannya lamban. Echinodermata merupakan hewan pemakan bangkai, sisa-sisa
hewan laut lainnya. Hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut. Bentuk
tubuh pada umumnya simetris radial lima penjuru, termasuk divisi billateral dan
waktu larva sebagai plankton. Echinodermata tidak mempunyai kepala dan tubuh
tersusun dalam sumbu oral aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis menyelubungi
rangka mesodermal (rangka dalam). Rangka terdapat ossicle (zat kapur).
Echinodermata bernafas dengan insang kulit yang mirip perluasan rongga tubuh
yang keluar melalui lubang kecil diantara ossicle kapur. Kelas-kelas dalam Filum
Echinodermata terdiri dari: Kelas Asteroidea (Bintang Laut), Kelas Ophiuroidea
(Bintang Ular), Kelas Echinoidea (Bulu Babi), Kelas Holothuroidea
(Teripang/Timun Laut), Kelas Crinoidea (Lely Laut), Kelas Concentricycloida.

Gambar 5. Filum Echinodermata

4.1. Praktikum Filum Echinodermata


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Meletakkan sampel yang akan diamati pada styrofoam
3. Mengamati dan menggambar sampel Filum Echinodermata (Bintang Laut,
Teripang dan Bulu Babi) beserta keterangan bagian-bagiannya
4. Mengidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi

21 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM ECHINODERMATA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

22 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM ECHINODERMATA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

23 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM ECHINODERMATA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

24 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


V. FILUM ANNELIDA

Filum Annelida mencakup berbagai jenis cacing yang mempunyai ruas-ruas


sejati. Annelida berasal dari Bahasa Latin annelus berarti cincin kecil-kecil dan
oidos berarti bentuk, karena bentuk cacing seperti sejumlah besar cincin kecil yang
diuntai. Annelida terdapat di laut, air payau, air tawar dan beberapa di darat. Ciri
khas filum Annelida adalah tubuh terbagi menajdi ruas-ruas yang sama sepanjang
sumbu anterior posterior. Istilah lain untuk ruas tubuh yang sama ialah metamere,
somite, atau segment. Bagian tubuh paling anterior disebut prostomium bukan suatu
ruas. Demikian pula bagian di ujung posterior yang disebut pygidium, terdapat anus.
Filum Annelida terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu Polychaeta, Oligochaeta
dan Hirudinea, serta dua kelompok kecil yaitu Aeolosamata dan Branchiobdella.
Kelas Polychaeta merupakan salah satu kelas dari filum Annellida. Cacing
Polychaeta terutama hidup di laut, meskipun beberapa jenis nereid mempunyai
toleransi terhadap salinitas rendah dan telah beradaptasi untuk hidup di air payau
dan estuaria. Polychaeta, cacing laut yang mempunyai banyak bulu-kaku yang
melekat pada embelan samping tubuh yang berdaging biasa dinamakan parapodia;
biasanya kepalanya berkembang baik dengan embelan tubuh; kelamin terpisah; dan
mempunyai larva trokofor yang berenang bebas. Contoh Nereis, Amhitrite,
Arenicola. Kelas Polychaeta terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Errantia dan
Sedentaria.

Gambar 6. Kelas Polychaeta

5.1. Praktikum Filum Annelida


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Meletakkan sampel yang akan diamati pada styrofoam
3. Mengamati dan menggambar sampel Filum Annelida (Kelas Polychaeta)
beserta keterangan bagian-bagiannya
4. Mengidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi

25 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM ANNELIDA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

26 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM ANNELIDA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

27 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


VI. FILUM CNIDARIA (COELENTERATA)

Filum Coelenterata disebut juga Cnidaria, berasal dari kata cnide (Bahasa
Yunani) yang berarti sengat. Termasuk filum Coelenterata antara lain Hydra, ubur-
ubur, anemone laut dan koral. Koral atau karang mempunyai bentuk beraneka ragam
dan sebarannya yang cenderung bergerombol yang menjadi salah satu tempat
perlindungan ikan. Binatang karang yang membentuk terumbu karang pada
umumnya mempunyai bentuk kerangka yang majemuk. Sebuah polip akan tumbuh
dengan jalan pembelahan berulang kali hingga satu polip telah tumbuh memanjang
dan besar. Berdasarkan bentuk koloni karang dibagi menjadi beberapa kelompok:
Branching (bentuk karang bercabang); Massive (karang pejal dan bulat); Falious
(karang bentuk bunga); Encrusting (bentuk lembaran melapisi karang inti); Tatulate
(bentuk lembaran atau piringan); Sub massive (bentuk bercabang tetapi cabangnya
tumpul-tumpul).

Gambar 7. Filum Cnidaria (Karang)

6.1. Praktikum Cnidaria (Coelenterata)


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Meletakkan sampel yang akan diamati pada styrofoam
3. Mengamati dan menggambar sampel Filum Cnidaria (Karang branching dan
massive) beserta keterangan bagian-bagiannya
4. Mengidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi

28 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CNIDARIA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

29 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CNIDARIA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Keterangan

30 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


VII. FILUM CHELICERATA

Filum Chelicerata meliputi berbagai jenis laba-laba, kalajengking, tungau dan


mimi. Chelicerata berasal dari Bahasa Yunani chele berarti capit dan keros berarti
tanduk. Kebanyakan anggotanya berukuran kecil dan hidup di daratan yang kering
dan hangat. Filum Chelicerata terdiri atas kelas Merostomata, Archnida dan
Pygnogonida. Salah satu jenis dari Filum Chelicerata yaitu Mimi dari kelas
Merostomata. Mimi hidup di perairan laut dangkal dengan substrat yang lembut dan
membenamkan diri di permukaan pasir, dapat mencapai panjang 60 cm.

Gambar 8. Filum Chelicerata (Mimi)

7.1. Praktikum Filum Chelicerata


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Meletakkan sampel yang akan diamati pada styrofoam
3. Mengamati dan menggambar sampel Filum Chelicerata (Mimi) beserta
keterangan bagian-bagiannya
4. Mengidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi

31 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CHELICERATA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

Tampak Dorsal

Keterangan

32 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


LEMBAR KERJA FILUM CHELICERATA

Praktikum ke: Nama spesies:


Hari/Tanggal: Nama lokal:

TAMPAK VENTRAL

Keterangan

33 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air


DAFTAR PUSTAKA

Suwignyo, S., Bambang, W., Yusli, W., dan Majariana, K. 2005. Avertebrata Air
Jilid I. Penebar Swadaya: Jakarta. 204 hlm.

___________. 2005. Avertebrata Air Jilid II. Penebar Swadaya: Jakarta. 188 hlm.

34 Buku Petunjuk Praktikum Avertebrata Air

Anda mungkin juga menyukai