Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Semua acara praktikum wajib diikuti. Praktikum susulan hanya akan diberikan bila ada
alasan kuat.
2. Mahasiswa wajib mempelajari dengan baik petunjuk praktikum yang diberikan oleh
dosen/asisten.
3. Toleransi keterlambatan praktikan maksimal 10 menit dari waktu dimulainya praktikum.
4. Selama bekerja di lab. mahasiswa wajib menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan alat
dan lingkungan sekitar tempat bekerja.
5. Mahasiswa diwajibkan mengerjakan buku logbook sebagai tiket masuk praktikum.
6. Mahasiswa diwajibkan memakai jas lab. selama bekerja di lab.
7. Mahasiswa wajib mengganti peralatan yang retak, pecah, hilang, dengan peralatan yang
sama atau dengan uang yang sesuai dengan harga alat tersebut di pasaran.
8. Selama bekerja di lab dilarang makan, minum, merokok, bergurau yang dapat
mengganggu susasana praktikum.
9. Jika pekerjaan/praktikum telah selesai, bersihkan dan keringkan peralatan yang telah
dipergunakan. Keadaan di laboratorium harus sudah bersih kembali.
10. Laporan praktikum harus diserahkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

PENDAHULUAN

Ilmu Nutrisi Ikan adalah salah satu matakuliah wajib di Perikanan dengan muatan 3
SKS (2-1), yang menuntut terselenggaranya praktikum yang memadai untuk tercapainya
Tujuan dalam Praktikum Mata Kuliah ini dibatasi pada peningkatan pemahaman mengenai
pembuatan pakan. Tujuan Praktikum membentuk pemahaman dan keterampilan mahasiswa
mengenai bahan pakan dan kebutuhan nutrisi dalam formulasi. Serta trampil membuat pakan
ikan dan pengujian mutunya secara fisik dan biologi.
Praktikum merupakan latihan untuk memberikan kesempatan yang berharga kepada
mahasiswa untuk lebih memahami suatu teori atau konsep yang telah diberikan di Teori
Perkuliahan sesuai Satuan Acara Perkuliahan yang diselenggarakan. Sejalan dengan hal
tersebut, rencana materi yang akan dipraktikumkan harus disesuaikan dengan sub pokok
bahasan materi perkuliahan. Acara Praktikum ini meliputi:
1.

Pembuatan Pakan Bentuk Larutan Emulsi

2.

Pembuatan Pakan Bentuk Cake

3.

Identifikasi Bahan Baku Pelet dan Uji Fisik Bahan Baku Pelet (Uji Bulky)

4.

Pembuatan Pelet dan Uji Fisik Pelet

5.

Pembuatan Pakan Bentuk Lembaran (Flake)


Setiap pertemuan praktikum mahasiswa wajib menyerahkan laporan sementara atau

lembar pengamatan per individu yang dituliskan pada logbook. Sedangkan laporan akhir
praktikum harus dikumpulkan minggu berikutnya pada waktu sebelum praktikum berikutnya
dimulai yang dibebankan per kelompok, dengan susunan sebagai berikut:
- Cover
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- BAB I Pendahuluan
1.1
1.2
1.3

Latar belakang
Tujuan Praktikum
Manfaat Praktikum

- BAB II Tinjauan Pustaka


(Pembuatan Pakan Bentuk Larutan Emulsi)
2.1

Tinjauan Umum Pakan Bentuk Larutan Emulsi

2.2
2.3

Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Bentuk Larutan Emulsi


Kelebihan dan Kekurangan Pakan Bentuk Larutan Emulsi

(Pembuatan Pakan Bentuk Cake)


2.1
2.2
2.3

Tinjauan Umum Pakan Bentuk Cake


Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Bentuk Cake
Kelebihan dan Kekurangan Pakan Bentuk Cake

(Identifikasi Bahan Baku Pelet dan Uji Fisik Bahan Baku Pelet (Uji Bulky))
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.2

Tinjauan Umum Bahan Baku Pakan Ikan


Bahan Pakan Ikan Sumber Protein Basal
Bahan Pakan Ikan Sumber Protein Suplemen
Bahan Pakan Ikan Tambahan (Feed Additive)
Uji Bulky Bahan Pakan

(Pembuatan Pelet dan Uji Fisik Pelet)


2.1
2.2
2.3
2.4
2.4.1
2.4.2

Tinjauan Umum Pakan Buatan


Tinjauan Umum Kandungan Nutrisi Pelet
Tinjauan Umum Rendemen Pakan
Tinjauan Umum Uji Fisik Pelet
Uji Durabilitas
Uji Stabilitas

(Pembuatan Pakan Bentuk Lembaran (Flake))


2.1
2.2
2.3

Tinjauan Umum Pakan Bentuk Lembaran (Flake)


Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Bentuk Lembaran (Flake)
Kelebihan dan Kekurangan Pakan Bentuk Lembaran (Flake)

- BAB III Metodologi Praktikum


3.1
3.2
3.2.1
3.2.2
3.3

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum


Alat dan Bahan
Alat-alat
Bahan-bahan
Prosedur Kerja

- BAB IV Hasil dan Pembahasan


4.1
4.2

Hasil
Pembahasan

- BAB V Kesimpulan dan Saran


5.1.
5.2.

Kesimpulan
Saran

- Daftar Pustaka
- Lampiran

PEMBAGIAN JADWAL DAN LABORATORIUM PRAKTIKUM NUTRISI IKAN


2016

Kelompok
Hari/Waktu

Kelas

Senin

15.00 WIB

Selasa 15.00 WIB

Lab. Akuakultur

Lab. FHA

1, 3, 5, 7, 9

2, 4, 6, 8, 10

Lab. MSP

Lab.
Avertebrata

2, 4, 6, 8, 10 1, 3, 5, 7, 9, 11
2, 4, 6, 8, 10, 12

1, 3, 5, 7, 9, 11

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH NUTRISI IKAN 2016

A.

Klasifikasi Pakan Ikan


-

Pakan Alami: - Phytoplankton, Zooplankton, Meroplankto.


- Juvenil, benih ikan

Pakan Tambahan

Pakan Buatan: - Pellet,


- Crumble,
- Butiran,
- Cake,
- Roti kukus,
- Remah, dan
- Tepung

B.
-

Fungsi Pakan Ikan


Untuk Kelangsungan Hidup Ikan
Kelangsungan hidup ikan akan terganggu, manakala disuatu perairan pakan yang

tersedia berkurang atau menurun. Kekurangan pakan mengakibatkan ikan tidak dapat
melakukan aktivitas sebagaimana biasanya
-

Untuk Pertumbuhan Ikan


Pada ikan yang dipelihara, hasil yang diharapkan adanya pertumbuhan ikan, yaitu

adanya pertambahan berat ikan selama masa budidaya. Untuk itu diperlukan pakan ikan
yang memenuhi syarat dan berkualitas.
-

Untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Ikan


Perairan yang mengalami penurunan kualitas, ikan akan mudah terserang penyakit.

Pakan yang tersedia dengan kualitas yang baik akan membantu mencegah ikan terserang
panyakit yang hidup dalam kondisi perairan yang tidak baik. Pakan ikan dapat juga
berfungsi sebagai bahan pembawa zat gizi atau antibiotika dalam pengobatan ikan yang
sedang sakit.

Untuk Menstimulan Warna dalam Tubuh Ikan


Penambahan zat warna atau pigmen (untuk ikan hias) akan membantu dalam

merangsang zat warna yang berada dalam tubuh ikan. Setiap jenis ikan memiliki zat warna
tubuh spesifik, yang dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak di dalam
kulit ikan.
a. Sel-sel Pigmen (chromatophore)
Melanophores (hitam/melanin),
Erythophores (merah),
Xanthophores (kuning)
Guanophores atau Iridophores, sel ini mengandung kristal-kristal guanin yang
mampu memantulkan atau memendarkan cahaya.
warna metalik pada ikan maskoki
warna perak pada berbagai jenis ikan tertentu
warna pelangi pada ikan cupang.
b. Sel-sel Pigmen yang sering ditambahkan:
Astaxanthin yang merupakan suatu pigmen merah yang terdapat secara alamiah
pada berbagai jenis udang-udangan seperti udang, lobster air tawar atau lobster air
laut, dan kepiting mengandung warna merah yang berasal dari akumulasi
astaxanthin.
Astaxanthin sintetis merupakan bentuk yang paling banyak di gunakan dalam
pakan ikan

PRAKTIKUM 1: PEMBUATAN PAKAN BENTUK LARUTAN EMULSI


A. Alat alat:
Panci
Kompor
Gelas ukur plastik
Baskom
Spatula
Sendok
B. Bahan
1 butir telur
40 gram tepung kedelai
5 gram tepung sagu
1 gram vitamin
C. Cara Pembuatan
1. Sebutir telur direbus sampai masak, kemudian diambil kuningnya dan dilarutkan dalam
200 ml air.
2. Sambil diaduk, tambahkan tepung kedelai halus, sagu, dan akhirnya vitamin.
3. Panaskan larutan sambil tetap diaduk, sampai diperoleh cairan kental seperti lem yang
encer. Larutan siap digunakan setelah dingin.
4. Masa simpan larutan 10 jam dan digunakan untuk makanan burayak ikan yang berumur
3-20 hari.

Anda mungkin juga menyukai