Disusun Oleh :
Kelompok 13/ Kelas A
Zaza Zakiyya Toha 230110150012
Hana Septiani S 230110150033
Faizal Chandra 230110150055
Benedikta Prasiwi 230110150099
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Klorofil-a = Ca.(v/V.L)
4.1 Hasil
4.1.1 Data Hasil Spektofotometer
Kelompok : 13
Kelas : Perikanan A
Laboratorium : Manajemen Sumberdaya Perairan
Tabel 1. Data Nilai absorbance dan konsentrasi kelompok
Panjang Nilai Absorbance Nilai Klorofil-a
Kelompok
Gelombang (A) (Mg/Ml)
665 nm 0,098
13 645 nm 0,085 2,55 mg/l
630 nm 0,082
𝑣
Klorofil-a = Ca ( 𝑉.𝐿 )
10
= 1,02 (1.4 )
= 1,02 x 2,5
= 2,55 mg/l
Tabel Data Hasil Pengukuran Laboratorium kelas A
5.1 Kesimpulan
Hasil pengukuran spektrofotometer dengan panjang gelombang 665 nm, 645
nm, dan 630 nm menunjukan nilai absorbansi masing-masing sebesar 0,098, 0,085 dan
0,082 yang digunakan untuk menentukan nilai konsentrasi klorofil-a. Setelah dilakukan
perhitungan, didapatkan nilai Ca sebesar 1,02 dan nilai konsentrasi klorofil-a sebesar
2,55 mg/l. Artinya perairan tersebut memiliki tingkat kesuburan dan produktivitas
primer yang tinggi. Hal ini terjadi karena faktor nutrien di perairan, intensitas cahaya
matahari di perairan sangat baik sehingga menunjang produktivitas fitoplankton
diperairan.
5.2 Saran
Pada praktikum analisis klorofil-a disarakan untuk dilakuakan pengecekan ulang
terhadap alat-alat listrik yang akan digunakan karena tim asistan sudah memandu
praktikan dalam menggunakan setiap alat. Selain itu kelengkapan peralatan seperti pipet
mohon diperhatikan kembali sebab ketidaklengkapan alat dapat menghambat kerja
praktikan terlebih praktikum ini cukup memakan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Fitra, Fauzrikia. 2013. Produktifitas Primer di Teluk Bungus. Hal 3-4. Laboratorium
Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas
Herawati, V.E. 2008. Analisis Kesesuaian Perairan Segara Anakan Kabupaten Cilacap
Sebagai Lahan Budidaya Kerang Totok (Polymesoda erosa) Ditinjau Dari
Aspek Produktivitas Primer Menggunakan Penginderaan Jauh. Tesis.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hidayat, Rian dkk. 2013. Kajian Kandungan Klorofil-A pada Fitoplankton Terhadap
Parameter Kualitas Air di Teluk Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Jurnal (tidak
dipublikasikan).
Muthalib, A. 2009. Klorofil dan Penyebarannya di Perairan. Diakses dari
(www.shvoong.com/exact-scient/1947735/klorofil-dan- penyebarannya-di-
perairan) pada tanggal 6 Desember 2015.
Nababan, Nisban. 2009. Jurnal: Variabilitas Konsetrasi Klorofil-a di Perairan Utara
Sumbawa Berdasarkan Data Satelit SeaWIFS. Hal 4-5. Departemen Ilmu dan
teknologi Kelautan, FPIK IPB Bogor
Nababan, Nisban. 2012. Jurnal: Variabilitas Konsentrasi Klorofil-a dan Suhu
Permukaan Laut (SPL) di Perairan Natuna. Hal 5-7. Departemen Ilmu dan
teknologi Kelautan, FPIK IPB Bogor
Nontji, A. 1974. Biomassa dan Produktivitas Fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta
serta Implikasinya dengan Faktor-Faktor Lingkungan. Disertasi (tidak
dipublikasikan). IPB. Bogor.
Sampel air
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
Diisi cuvet dengan aceton 90%, kemudian masukan ke dalam cuvet lalu tutup
Diset Absorbance pada angka 000, biarkan beberapa saat sampai terlihat stabi;
Diambil Sampel air dari badan air sebanyak 1l dan masukan kedalam botol sampe;
Disentrifuge hasil gerusan selama 15-20 menit dengan putaran 3000-4000 rpm sampai
material tersuspensi mengendap
Dimasukan sampel dalam cuvet dan dibaca nilai absorbancenya dengan panjang
gelombang 750mm
Setelah sampel selesai diukur, ubah panjang gelombang pada 665,645 dan 630nm. dan
set transmittance pada angka 100 dan absorbanceUkur transmittance scope pada
panjang gelombang tersebut