Anda di halaman 1dari 24

Makalah Ikan Kakap Merah

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Angga Sulthoni (05)
2. Annisa Nurul Fajriyah (08)
3. Jodi Nurrafi Irsyadi Kale (22)

KELAS XI IPA 1

SMAN 90 JAKARTA
Jl. Sabar, Petukangan Selatan - Pesanggrahan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12270
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
nikmat dan karunianya yang telah memberikan kemudahan kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ikan Kakap Merah” tepat
pada waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih banyak tentang
ikan kakap merah dan pembaca juga bisa mengetahui cara membudidaya ikan
kakap merah, begitu juga peranan yang terdapat pada ikan kakap merah.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Emmi selaku guru
pembimbing, yang telah banyak membantu dan membimbing kami dalam
mengerjakan makalah ini. Dan juga terima kasih banyak kepada semua pihak
karena berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, yang memperlancar
pembuatan makalah ini, dari kendala-kendala yang kami hadapi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk
memperluas wawasan kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan tidak sempurna seperti yang diharapkan, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca, sehingga dapat
menjadi pengalaman bagi kami untuk menjadi yang lebih baik di masa yang akan
datang.

Jakarta, 4 Agustus 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.............................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian………................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
1.6 Metode Penulisan............................................................................................3
1.7 Sistematika Penulisan.....................................................................................3
BAB II
Pembahasan
2.1 Sejarah Ikan Kakap Merah.............................................................................4
2.2 Morfologi Ikan Kakap Merah.........................................................................6
2.3 Anatomi Ikan Kakap Merah...........................................................................8
2.4 Habitat Ikan Kakap Merah............................................................................12
2.5 Reproduksi Ikan Kakap Merah.....................................................................13
2.6 Peranan Ikan Kakap Merah...........................................................................15
2.7 Cara Budidaya Ikan Kakap Merah................................................................17
BAB III
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................19
Daftar Pustaka........................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Famili Ikan kakap (Lutjanidae) terdiri dari beragam spesies dengan ukuran
berbeda dan bentuk tubuh yang berbeda. Famili kurang lebih 103 spesies,
sehingga salah satu famili ikan beragam dan terbesar di antara ikan-ikan lain.
Ikan kakap (Lutjanidae) ditemukan di perairan tropis dan Habitat ikan kakap
merah ditemukan di habitat karang, sehingga disebut juga sebagai ikan
demersal.
Ikan kakap merah dikenal dengan nama two-spot red snapper di pasar
internasional. Ikan kakap merah termasuk binatang karnivora. Ikan ini
memangsa ikan-ikan kecil dan invertebrata yang hidup di dasar laut. Ukuran
tubuh kakap merah bisa mencapai panjang hingga 45-50 cm. Dinamakan ikan
kakap merah karena ikan kakap ini memiliki sisik berwarna kemerah-merahan.
Indonesia memiliki potensi sumber daya perairan yang cukup besar untuk
usaha budidaya ikan, namun usaha budidaya ikan kakap belum banyak
berkembang, sedangkan di beberapa negara seperti: Malaysia, Thailand dan
Singapura, usaha budidaya ikan kakap dalam jaring apung (floating net cage)
di laut telah berkembang. Produksi ikan kakap di indonesia sebagian besar
masih dihasilkan dari penangkapan di laut, dan hanya beberapa saja
diantarannya yang telah di hasilkan dari usah pemeliharaan (budidaya). Salah
satu faktor selama ini yang menghambat perkembangan usaha budidaya ikan
kakap di indonesia adalah masih sulitnya pengadaan benih secara kontinyu
dalam jumlah yang cukup.
Ikan kakap merah termasuk salah satu jenis ikan konsumsi yang
mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan karena memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi. baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

1
dalam negeri maupun ekspor. Selain kandungan gizi yang tinggi, limbah ikan
kakap bisa dimanfaatkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual tinggi,
seperti tulang-tulang ikan kakap merah digunakan sebagai bahan dasar filet,
sisik ikan kakap digunakan sebagai bahan pembuatan aksesoris.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masakah dari makalah ini diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Apa itu kakap merah?
2. Bagaimana sejarah penyebaran ikan kakap?
3. Bagaimana morfologi ikan kakap merah?
4. Bagaiman anatomi ikan kakap merah?
5. Dimana habitat ikan kakap merah?
6. Bagaimana cara perkembangbiakan ikan kakap merah?
7. Bagaimana cara budidaya ikan kakap merah?

1.3 Batasan Masalah


Kami membatasi makalah ini hanya pada cara panen ikan kakap merah.

1.4 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini diantaranya adalah :
 Mengetahui tentang sejarah penyebaran ikan kakap.
 Mengetahui tentang morfologi dan anatomi ikan kakap merah.
 Mengetahui tentang habitat ikan kakap merah.
 Mengetahui cara perkembangbiakan ikan kakap merah.
 Mengetahui cara budidaya ikan kakap merah.

1.5 Manfaat Penulisan


Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk

2
menambah pengetahuan tentang ekologi dan biologi ikan terutama Ikan kakap
(Lutjanidae) bagi diri sendiri dan diharapkan menjadi pengetahuan yang
berguna bagi masyarakat umum yang membutuhkannya.

1.6 Metodologi Penelitian


Makalah ini disusun dengan menggunakan metode tidak langsung, yaitu
mencari sumber dengan membaca buku-buku yang berkaitan tentang prakarya
& kewirausahaan dan pencarian data menggunakan intenet.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika yang kami buat untuk menulis makalah ini yaitu terdapat
tiga bab. Bab pertama yaitu mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, manfaat penulisan, dan
sistematika penulisan.
Pada bab kedua yaitu mengenai pembahasan tentang Ikan Kakap Merah
seperti Sejarah, Morfologi, Anatomi dan lain-lain, di bab kedua ini juga
dibahas tentang cara membudidaya Ikan Kakap Merah.
Di bab ketiga berisi kesimpulan dan saran.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Ikan Kakap


Ikan kakap termasuk salah satu jenis ikan yang hidup dan banyak dijumpai
di perairan pantai, perairan karang, dan muara-muara sungai di seluruh di
dunia terutama pada daerah subtropis.
Nama kakap diberikan kepada kelompok ikan yang termasuk tiga genus
yaitu Lutjanus, Latidae dan Labotidae. Jenis-jenis yang termasuk Lutjanidae
biasanya disebut kakap merah, dan jenis lainnya yaitu Lates calcarifer yang
termasuk suku Latidae umumnya disebut kakap putih dan Lobotos
surinamensis yang termasuk suku Lobotidae disebut kakap batu.
Ikan kakap merah keluarga Lutjanidae mempunyai klasifikasi sebagai
berikut

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes

Famili: Lutjanidae

Genus: Lutjanus

Spesies: L. campechanus

4
Ikan kakap merah adalah salah satu jenis ikan kakap yang mempunyai
sisik berwarna merah. Ikan ini menempati jumlah terbanyak dalam jenis ikan
kakap yang banyak ditemui di perairan Laut Indonesia. Ikan ini juga
merupakan salah satu favorit pemancing ikan di Indonesia. Beberapa nama
lokal untuk ikan Kakap yaitu:
 Jawa Tengah dan Jawa Timur: Kellet, Darongan, Bambangan.
 Jawa Barat dan Jakarta: Kakap Merah, Ikan Merah, Bambangan.
 Madura: Posepa.
 Bangka: Bran, Bambang.
 Sulawesi Selatan: Bambangan, Bacan, Delise.

5
 Sulawesi Tenggara: Langgaria, Gacak.
 Sumatra Utara: Sibolga.
 Sumatra Barat: Sikakap, Saliguma.
 Sulawesi Utara: Lolise.
 Ambon (Maluku): Delis, Sengaru, Rae.
 Seram (Maluku): Popika.
Sampai saat ini informasi tentang sejarah hidup dan distribusi tentang ikan
kakap masih sangat jarang. Walaupun banyak penelitian yang dilakukan
terhadap famili Ikan kakap (Lutjanidae) di Meksiko , Kenya, Amerika Serikat,
Jepang ,teluk arab dan pusat samudara hindia banyak spesies yang wajar dan
perbandingan antar spesies yang masih terbatas. Sedikit data yang
menunjukkan bahwa setidaknya ada beberapa spesies ikan kakap (Lutjanidae)
berumur panjang dengan rentang hidup lebih dari tiga puluh tahun.
Daerah penyebaran kakap merah hampir di seluruh Perairan Laut Jawa,
mulai dari Perairan Bawean, Kepulauan Karimun Jawa, Selat Sunda, Selatan
Jawa, Timur dan Barat Kalimantan, Perairan Sulawesi, Kepulauan Riau.
Secara umum ikan kakap memiliki laju tumbuh relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan ikan laut lainnya dan merupakan komoditas perikanan
yang mempunyai prospek mendukung pengembangan budidaya di masa
datang.

B. Morfologi Ikan Kakap Merah

Secara morfologi, Ikan kakap merah (Lutjanus sp.) mempunyai ciri tubuh
yang memanjang dan melebar, gepeng atau lonjong, kepala cembung atau
sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan Mulutnya terletak
pada bagian ujung kepala (terminal). gigi konikel pada taring-taringnya
tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi taring nya(canine)

6
yang berada pada bagian depan. Ikan ini mengalami pembesaran dengan
bentuk segitiga maupun bentuk “V” dengan atau tanpa penambahan pada
bagian ujung maupun penajaman.
Bagian pinggir operculum biasanya bergerigi dan sisiknya ctenoid (sisik
yang kecil, tipis atau ringan). Bagian depan dari kepala tak bersisik atau pada
bagian depan dari tutup insang terdapat beberapa baris sisik. Sirip punggung
tunggal dengan jari-jari 9-12 jari-jari sirip keras dan 9-17 jari-jari sirip lemah
yang bercabang. Sirip dubur dengan 3 sirip keras dan 7-14 sirip lemah
bercabang. Sirip ekor berbentuk Homocercal (Bentuk ekor simetri, bagian atas
sama dengan bagian bawah dan disokong oleh jari-jari sirip ekor). Batas
belakang ekornya agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul. Ikan kakap
merah mempunyai bagian bawah penutup insang yang berduri kuat dan bagian
atas penutup insang terdapat cuping bergerigi.
Dinamakan ikan kakap merah karena ikan kakap ini memiliki sisik
berwarna kemerah-merahan. Sedangkan di bagian tengah tubuhnya berkelir
putih kemerahan. Lalu pada bagian punggung di atas garis rusuk(gurat sisi)
juga terdapat garis kuning kemerahan.. Umumnya berukuran panjang antara
25 – 50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm.

7
8
C. Anatomi Ikan Kakap

 Sistem Pernapasan
Beberapa ikan bertulang sejati seperti ikan kakap merah, insangnya
memiliki tutup pelindung yang disebut operkulum. Insang merupakan alat
pernapasan yang terdapat pada banyak organisme air, yang berfungsi untuk
mengekstrak oksigen yang larut dalam air dan mengeluarkan karbon dioksida.
Insang pada ikan bukan hanya berfungsi sebagai alat pernapasan. Insang
berfungsi pula sebagai alat ekskresi garam, penyaring makanan, alat
pertukaran ion, dan osmoregulator. Insang terletak di sebelah kanan dan kiri
kepala ikan, di dalam rongga insang. Pada setiap sisi kepala, terdapat 5 – 7
lembar insang. Setiap lembar insang dipisahkan oleh celah insang.

 Proses pernapasan pada ikan terjadi dalam dua fase, yaitu inspirasi dan
ekspirasi.
a. Inspirasi
Tekanan udara rongga mulut lebih kecil dibanding tekanan udara di air –
air masuk ke rongga mulut – rongga mulut tertutup – udara masuk insang
melalui difusi – operkulum terbuka – air mengalir melalui celah insang,
menyentuh filamen – Oksigen diikat kapiler darah – disebarkan ke jaringan-
jaringan tubuh.

b. Ekspirasi
Karbondioksida dibawa dari jaringan tubuh – menuju insang – dikeluarkan
dari tubuh.

 Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut dan berakhir
pada anus. Walaupun bentuk saluran pencernaan ikan dari depan sampai ke

9
belakang hampir sama, tetapi masih dapat dibedakan masing-masing bagian,
sebagai berikut:
a. Mulut, pada bagian rahangnya terdapat gigi-gigi kecil. Fungsi mulut pada
ikan adalah sebagai alat untuk memasukkan makanan.
b. Pangkal tenggorokan (pharynx), merupakan lanjutan rongga mulut yang
terdapat di daerah sekitar insang. Lapisan permukaan faring hampir sama
dengan rongga mulut, Jika benda yang ditelan bukan makanan maka akan
dibuang melalui insang
c. Kerongkongan (esophagus), sangat pendek dan merupakan lanjutan dari
pharynx, berbentuk seperti kerucut dan terdapat di belakang daerah insang.
Kerongkongan berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk
membantu penelanan makanan. Pada ikan laut esophagus berperan dalam
penyerapan garam.
d. Lambung, merupakan lanjutan dari esophagus dan berupa saluran
memanjang yang agak membesar.
f. Usus, berbentuk seperti pipa panjang yang berkelok-kelok dan sama
besarnya, berakhir dan bermuara keluar pada lubang anus. Usus
merupakan bagian terpanjang dari saluran pencernaan. Pada bagian depan
usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalam yaitu saluran yang berasal
dari kantung empedu dan yang berasal dari pankreas. Usus berfungsi
sebagai penyerapan sari makanan.
g. Anus. Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang
sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Anus berfungsi untuk
mengeluarkan sisa-sisa pencernaan.

 Kelenjar Pencernaan
Ikan memiliki 3 kelenjar pencernaan, antara lain;
a. Hati, bentuknya besar, berwarna merah kecoklat-coklatan, letaknya di
bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Fungsi hati

10
menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk
membanfu proses pencernaan lemak.
b. Kantong empedu, bentuknya bulat bila berisi penuh, berwarna
kehijau-hijauan, terletak pada bagian depan dari hati, mempunyai saluran
yang disebut ductus cysticus yang bermuara pada usus. Kantong empedu
berfungsi untuk menampung dan menyimpan empedu dan
mencurahkannya ke dalam usus bila diperlukan. Empedu berguna untuk
mencernakan lemak.
c. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim
pencernaan dan hormon insulin.

 Sistem Peredaran Darah


Jantung, Ikan memilki sistem peredaran darah tertutup. Jantung merupakan
organ yang sangat penting dalam sistem sirkulasi pada ikan. Jantung
ikan ini terdiri dari 2 ruangan utama, yaitu atrium dan ventrikel.
Atrium berfungsi untuk memompa darah ke dalam ventrikel,
sedangkan ventrikel berfungsi untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Jaringan dinding atrium tersusun dari jaringan otot jantung
yang longgar, sedangkan ventrikel tersusun dari jaringan otot jantung
yang kompak/ padat.

 Sistem eksresi
Ginjal, Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring darah dan
mengambil sampah sisa metabolisme dari darah tersebut. Sampah
metabolisme ini akan dikeluarkan dalam bentuk urine. Bentuk ginjal
pada ikan pada umumnya pipih, berbentuk memanjang, berwarna
merah gelap dan terletak di bagian dorsal dari rongga perut.

11
 Sistem syaraf
Otak, Otak merupakan bagian tubuh ikan yang sangat penting, karena otak ini
merupakan pusat syaraf yang mengendalikan seluruh aktivitas ikan.
Ikan memiliki system syaraf yang berkembang dengan biak. Sistem
syaraf ikan berpusat di otak. Kebanyakan ikan memiliki indera yang
berkembang dengan baik. Mata ikan mampu membedakkan warna.
Ikan juga mampu merasa dan membau. Akan tetapi, ikan kurang baik
pendengarannya.

12
D. Habitat Ikan Kakap Merah

Ikan kakap merah (Lutjanus sp.) umumnya menghuni daerah perairan


karang ke daerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung
menembus sampai ke perairan tawar. Jenis kakap merah berukuran besar
umumnya membentuk gerombolan yang tidak begitu besar dan
beruaya(migrasi) ke dasar perairan menempati bagian yang lebih dalam dari
pada jenis yang berukuran kecil. Selain itu biasanya kakap merah tertangkap
pada kedalaman dasar antara 40–50 meter dengan substrat sedikit karang dan
salinitas(tingkat keasinan) 30–33 ppt serta suhu antara 5-32ºC. Jenis yang
berukuran kecil seringkali dijumpai beragregasi (suatu kesatuan dalam
kelompok yang lebih besar) di dekat permukaan perairan karang pada waktu
siang hari. Pada malam hari umumnya menyebar guna mencari makanannya
baik berupa jenis ikan maupun crustacea.
Ikan-ikan berukuran kecil untuk beberapa jenis ikan kakap biasanya
menempati daerah bakau yang dangkal atau daerah-daerah yang ditumbuhi
rumput laut. Potensi ikan kakap merah jarang ditemukan dalam gerombolan
besar dan cenderung hidup soliter dengan lingkungan yang beragam mulai dari
perairan dangkal, muara sungai, hutan bakau, daerah pantai sampai daerah
berkarang atau batu karang. Famili Lutjanidae utamanya menghuni perairan
tropis maupun sub tropis, walau tiga dari genus Lutjanus ada yang hidup di air
tawar. Penyebaran kakap merah di Indonesia sangat luas dan hampir menghuni
seluruh perairan pantai Indonesia. Penyebaran kakap merah arah ke utara
mencapai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan
serta Filipina. Penyebaran arah ke selatan mencapai perairan tropis Australia,
arah ke barat hingga Afrika Selatan dan perairan tropis Atlantik Amerika,
sedangkan arah ke Timur mencapai pulau-pulau di Samudera Pasifik.

13
E. Reproduksi Ikan Kakap Merah

Ikan Kakap tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan
betinanya. Hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara
jenis jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna.
Pola reproduksinya gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis
kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan
sebagai jantan dan betina sebagai betina.
Ikan kakap merah dapat mengalami perubahan kelamin dari fase betina ke
fase jantan yang biasa disebut"hermaprodit protoginynous". Ikan kakap merah
memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina kemudian berubah menjadi
ikan jantan. dimana jaringan ovarium mengkerut dan jaringan testis mulai
berkembang. Ikan kakap merah secara fisiologis mengalami perubahan
kelamin dari jantan menjadi betina (protogini) apabila induk mencapai umur 3
tahun atau panjang mencapai 50 cm, sel kelamin jantan mulai berkembang
pada ikan dengan panjang lebih dari 20 cm, berkembangnya sel kelamin jantan
dipengaruhi oleh umur ikan, lingkungan serta pakan, dan apabila umur ikan
lebih dari 5 tahun akan cenderung betina.
Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat pendewasaan pertama saat
panjang tubuhnya telah mencapai 41–51% dari panjang tubuh total atau
panjang tubuh maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran
yang lebih kecil dari betinanya. Kelompok ikan yang siap memijah, biasanya
terdiri dari sepuluh ekor atau lebih, akan muncul ke permukaan pada waktu
senja atau malam hari di bulan Agustus dengan suhu air berkisar antara 22,2–
25,2ºC. Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya pemijahan
yang diawali dengan menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka pada
salah seekor betinanya. Setelah itu baru ikan-ikan lain ikut bergabung, mereka
berputar - putar membentuk spiral sambil melepas gamet sedikit di bawah
permukaan air. Secara umum ikan kakap merah yang berukuran besar akan

14
bertambah pula umur maksimumnya dibandingkan yang berukuran kecil. Ikan
kakap yang berukuran besar akan mampu mencapai umur maksimum berkisar
antara 15–20 tahun, umumnya menghuni perairan mulai dangkal hingga
kedalaman 60–100 meter. Daur hidup kakap merah dari telur menelas menjadi
larva, kemudian lumbuh dan berkembang menjadi juvenil yang hermaprodil,
gelondongan, ikan muda yang berada pada masa uransisi(intersex) dan ikan
dewasa.

15
F. Peranan Ikan Kakap Merah

1. Peranan Ikan Kakap Merah Bagi Kesehatan


 Selenium, Sebuah kakap merah seberat 100 gram mengandung hampir
70 persen dari jumlah yang disarankan selenium per hari untuk pria
dan wanita dewasa yang mengikuti diet 2.000 kalori. Selenium dapat
mendukung fungsi sel-sel darah putih dan diperlukan untuk kelenjar
tiroid berfungsi dengan baik. Selenium adalah salah satu zat
antioksidan yang berperan untuk menangkal senyawa radikal bebas
yang mengakibatkan kerusakan DNA yang dapat menyebabkan
penyakit rheumatoid arthritis, kanker dan penyakit jantung. Selenium
kekuatan antioksidan ditingkatkan bila dikombinasikan dengan
sumber vitamin E. Sajikan ikan yang kaya selenium seperti kakap
merah dengan makanan tinggi vitamin E seperti asparagus, ubi jalar
atau gelap, sayuran berdaun hijau seperti bayam, bit hijau atau
kangkung.

 Vitamin A, Setiap porsi 3-ons dimasak kakap merah menyediakan 14


persen lebih banyak vitamin A dari persyaratan yang
direkomendasikan untuk wanita dewasa dan 10,8 persen untuk laki-
laki. Vitamin A penting untuk sistem kekebalan tubuh, serta untuk
produksi dan pemeliharaan tulang dan kulit dan kesehatan mata,
vitamin A juga berperan dalam sel reproduksi dan diferensiasi.
Mengkonsumsi Vitamin A dalam jumlah yang cukup setiap hari dapat
mengurangi risiko masalah mata seperti katarak atau degenerasi
makula terkait usia. Vitamin A adalah nutrisi yang larut dalam lemak
dan membutuhkan sumber lemak makanan yang diserap oleh usus.

 Kalium, Ikan kakap merah mengandung 444 miligram, atau 9,4 persen

16
dari kebutuhan harian kalium dengan porsi 3 ons merah kakap daging
dimasak. Kalium adalah zat yang dapat berguna sebagai mineral dan
elektrolit.

 Asam Lemak Omega 3, Ikan kakap merah mengandung 00:31 gram


asam lemak omega-3 dalam setiap porsi 100 gram. Konsentrasi asam
lemak omega-3 adalah kira-kira sama dengan jumlah yang disediakan
oleh porsi 3-ons udang, lele, kepiting atau kerang. American Heart
Association (AHA) melaporkan bahwa makan ikan yang banyak
mengandung asam lemak omega-3 secara teratur dapat mengurangi
risiko penyakit jantung, aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)
dan kolesterol tinggi.

17
G. Cara Budidaya Ikan Kakap Merah

1. Pemilihan Habitat dan Lokasi Pemeliharan


Pemilihan habitat atau tempat pemeliharan merupakan salah satu faktor
yang paling penting dalam membudidayakan ikan kakap. Seperti yang telah
diketahui, ikan kakap memiliki toleransi terhadap salinitas yang cukup tinggi.
Hal tersebut berarti bahwa ikan kakap dapat dipelihara di segala tipe air.
Tempat pemeliharan ikan kakap dapat dilakukan di tambak, kolam, ataupun
pinggiran pantai. Memperhatikan kualitas air juga amat penting dalam
pemeliharaan ikan kakap. Karena ikan kakap merupakan ikan tropis, pastikan
bahwa khusus kolam berkisar antar 27-32 drajat celcius. Pastikan juga bahwa
kolam tidak terlalu keruh. Dan apabila anda memilih untuk memelihara ikan di
tambak pinggir laut, pastikan bahwa arus air tidak terlalu deras karena dapat
merusak tambak.

2. Pemberian Pakan
Ikan kakap merupakan salah satu ikan karnivora yang memangsa makhluk
hidup lebih kecil lainnya. Oleh karena itu, pemberian makan ikan kakap dapat
dilakukan dengan memberikan ikan rucah atau ikan teri. Ikan kakap juga akan
memakan makhluk kecil seperti plankton, cumi – cumi, udang, dan ikan kecil
lainnya. Ikan kakap memiliki ketahanan dalam mencerna protein dalam
jumlah besar dibandingkan ikan lainnya. Jangan pernah memberikan makanan
yang memiliki kandungan karbohidrat maupun serat karena hal itu dapat
mempengaruhi pencernaan ikan. Ikan kakap juga dapat diberi makan pelet
meskipun ikan yang diberi makan secara alami cenderung lebih nikmat
dagingnya dibanding yang makan pelet.

3. Reproduksi Ikan Kakap


Secara umum, ikan kakap merupakan ikan hermaphrodit yang mampu

18
merubah jenis kelaminnya berdasarkan beberapa faktor variabilitas. Pada awal
– awal pertumbuhan, ikan kakap yang berumur sekitar 1-2 tahun cenderung
akan menumbuhkan testikel sehingga menjadi jantan. Namun ikan akan
berupa menjadi betina ketika mencapai umur 5-6 tahun. Masa reproduksi
biasanya akan terjadi di kala musim penghujan. Pada masa pemijahan kita
akan dapat membedakan mana ikan yang jantan dan betina berdasarkan
ukuran. Yang jantan biasanya akan terlihat lebih kecil dan ramping dari pada
yang betina. Setelah matang gonad, ikan kakap akan dapat dibuahi dan
menghasilkan telur dan bibit – bibit baru.

4. Cara Panen Ikan Kakap


Untuk memanen ikan kakap, alat yang dibutuhkan adalah jala ataupun
serokan. Jangan menggunakan alat panen yang mampu melukai ikan atau
merusak lingkungan seperti bom ikan atau obat kimia. Teknik yang berbahaya
akan merusak hasil panen kakap anda. Teknik panen sendiri ada dua yaitu
panen selektif dan panen total. Panen selekif hanya memanen sebagian ikan
sedangkan panen total berarti memanen seluruh hasil ikan. Setelah memelihara
kurang lebih satu tahun, ikan yang sudah mencapai berat sekitar 500-1000
gram sudah dapat dipanen. Apabila ada ikan yang melebihi 1 kg, akan lebih
baik jika ikan tersebut dijadikan ikan induk.

19
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan

1. Seluruh jenis ikan kakap merah merupakan anggota famili Lutjanidae.


2. Ikan kakap merah dikenal dengan nama two-spotred snapper di pasar
internasional.
3. Ciri-ciri kakap merah mempunyai tubuh yangmemanjang dan melebar,
gepeng atau lonjong, kepala cembung atausedikit cekung.
4. Jenis ikan kakap merah umumnya termasuk ikan buas, karena
padaumumnya merupakan predator yang senantiasa aktif mencari makan
padamalam hari (nokturnal).
5. Ikan kakap merah lebih suka memangsa jenis-jenis ikan, kepiting,
udang, jenis crustacea, gastropoda serta berbagai jenis plankton utamanya
urochordata.
6. Ikan Kakap tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan
betinanya.

3.2 Saran

 Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan kepada


pembaca lebih mengenal ikan kakap, dimana Ikan ini sangat disukai negara
-negara di dunia karena protein sangat tinggi. Hal ini merupakan kesempatan
menjadikan ikan ini sebagai salah satu komoditas utama perikanan laut
diIndonesia.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://riezasyik.blogspot.co.id/2012/12/ikan-kakap-merah.html?m=1
http://www.seputarikan.com/2015/03/4-alasan-manfaat-ikan-kakap-merah-
bagi.html
http://kakapmerahmakalah.blogspot.co.id/2014/11/makalah-ikan-kakap-
merah-di-susunoleh.html?m=1
http://khairunmsp.blogspot.co.id/2014/11/ekobiologi-ikan-kakap-ikan-
kakap.html
http://satriaafnan.blogspot.co.id/2010/12/ikan-kakap-merah.html?view=classic

21

Anda mungkin juga menyukai