Anda di halaman 1dari 19

IKAN TONGKOL

KELOMPOK
-Fajar Anugerah Subekti
-Hidlir Nugrahdi
-Salsabilla Shafa Z.
Sejarah Ikan Tongkol

Ikan Tongkol adalah sejenis ikan laut dari suku Scombridae.Terutama menjelajah di perairan
dangkal dekat pesisir pantai di kawasan Indo-Pasifik Barat, tongkol merupakan salah satu jenis
ikan tangkapan yang penting bagi nelayan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai
kawakawa, little tuna, mackerel tuna, atau false albacore.

Menurut Soesanto (1979), Ikan Tongkol merupakan salah satu jenis ikan pelagis artinya
hidup di lapisan atas dari suatu perairan. Bentuk badanya memanjang yang kedua ujungnya
meruncing, mempunyai dua sirip punggung dan 7-8 finlet. Dari bentuk ikan adanya dua sirip
punggung dan banyaknya  finlet ini menujukan ikan tongkol termasuk jenis ikan perenang cepat.
Klasifikasi Ikan Tongkol
 Kingdom : Animalia
 Phylum : Chordata
 Sub Phylum : Vertebrata
 Kelas : Pisces
 Seb Kelas : Teleostei
 Ordo : Percomorphy
 Famili : Scombridae
 Genus : Euthynnus
 Spesies : Euthynnus affinis
Morfologi Ikan Tongkol Kepala (Cranial)
Kepala berbentuk memipih tegak (kompres)
dengan ujung anterior agak merunsing
membentuk moncong. Bagian- bagian yan
terdapat dikepala adalah:
1.Celah mulut (Rima oris)
Terletak  diujung anterior kepala, dibatasi oleh
rahang bawah (Mandibula)dan rahang
atas (Maxilla).  Mambuka dan menutup mulut
adalah hal yang paling penting dalam proses
respirasi                      

                
2.Nostril (Fovea nasalis)
4.Tutup insang (Overculum) Terletak disis mulut dan mengarah pada saccus olfactorius,
Terdiri atas osoperculare, lubang hidung tidak berhubbingan dengan cavum oris. Nostril
interopectulare, radii branchiostegi dan hanya merupakan organ olfactorius yang tidak berfungsi dalam
subopectulare.dibelakang insang terdapat proses respirasi
selaput yang bernama membrane
branchiostega. Tutup insang juga berperan 3.Mata (Organon visus)
dalam proses respirasi yaitu dengan Terletak di dua sisi kepala, berbentuk cembung dan tidak
memperbesar dan memperkecil rongga berkelopak. Pupil mata sempit dan menegak serta memiliki
mulut. membrane niktitans (selaput mata) (Tim Penyusun 2012).
Morfologi Ikan Tongkol
 Badan (Truncus)
Badan ikan tongkol berbentuk membulat dengan sisik-sisik kecil dan menutupi sebagian kecil punggung, kulit
luarnya licin sehingga memungkinkan ikan tongkol dapat berenang dengan cepat.  Bagian-bagian yang
terdapat pada truncus adalah antara lain:
1.Sisik (Squama)
Ikan tongkol mempunya sisik yang kecil dan tipis, tersusun teratur dan terbenam dalam kulit punggung
dan berfungsi sebagai pelindung  

2.Gurat sisi (Linea latealis)


Bentuk garis yang  tersusun dari sederetan sisik yang kecil dan keras pada kulit membentang dari dari sisi
tubuh dari belakang pinna pectoralis kearah pinna caudalis. Garis tersebut menandai sebuah saluran yang
berada dibawah kulit dan mengandung reseptor khusus. Pada interval tertentu, saluran-saluran tersebut
membuka keluar melaluai pori-pori. Fungsi dari gurat sisi adalah untuk mengetahui perubahan  gerakan dan
tekanan air, serta mengetahui adanya benda-benda, sehingga ikan dapat dapat menghindar dari benda
tersebut     
Morfologi Ikan Tongkol
3.Sirip (Pinna (e)
Tubuh ikan dilengkapi dengan sirip-sirip medial yang tidak
berpasangan. Sirip-sirip medial adalah sirip punggung (Pinna
dorsalis), sirip anal (Pinna analis),  sirip ekor (Pinna
caudalis). Sedangkan sirip lateral adalah sirip dada(Pina
pectoral) dan sirip perut (Pinna abdominalis)
  5.Ekor (Cauda)
Ekor ikan tongkol simetris tetapi bentuk
dalamnya memperlihatkan sedikit
pembengkokan tulang belakang kearah atas.
Ekor ikan tongkol berfungsi sebagai alat
kemudi   
4.Bukaan kloaka (Kloaka)  
Terletak dianterior panngkal sirip anal, bukaan
kloaka merupakan tempat pertemuan akhir  dari
saluran urogenital dan saluran pencernaan
Anatomi
    Rongga mulut (Rima oris)
Selain tempat masuknya makanan, rongga mulut pada ikan juga berfungsi dalam
pengaliran air  yang mengandung oksigen untuk proses repirasi. Pada kebanyakan
ikan,  rongga mulut tidak berhubungan dengan rongga hidung, ronngga mulut hanya
mempunyai sel-sel mukosa sederhana. Lidah ikan berupa lipatan otot yang melekat pada
dasar mulut dan tidak dapat digerakkan.
 

  Kerongkongan (Esofagus)
Merupakan bagian saluran pencernaan yang berhubungan langsung dengan faring dan
dibagian posterioe dengan lambung. Ikan mempunyai esofagus yang pendek, batas
antara esofagus dengan faring dan lambung tidak jelas

 Lambung (Gaster/ventriculus)
Merupakan kelanjutan  dari esofagus yang agak melebar. Bentuknya seperti tabung yang
memanjang tanpa perlekukan cardia di bagian depan dan dibagian belakang.
     Hati (Hepar)
Bentuknya tidak beraturan, berwarna merah, letaknya melebar mengelilingi usus. Hati
mengsekresikan cairan empedu  (bilus) yang mengalir kedalam kantung empedu (vesica vellea). Kantung
empedu berbentuk bulat, berwarna biru kehijauan. Letaknya diantara lobus hati di daerah antero-ventral
rongga abdominal. Saluran yang keluar dari vesica vellea disebut ductus cysticus yang bermuara pada
ventriculus atau lambung.

   Pancreas (Pancreas)
Pancreas menghasilkan enzim pancreas yang berperan dalam proses pencernaan makanan. Selain
itu ada bagian pancreas yang bersifat endokrin (principas island/pulau langerhands). Bagian tersebut
menghasilkan hormone insulin.

Jantung (Cor)
Jantung berada dalam rongga pericardial, yaitu rongga yang terletak pada bagian posterior
insang. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu sinus venosus, atrium, ventrikel, dan bulbus arteriosus serta
dibungkus oleh selapur parikardium
Sinus venosus merupakan ruang jantung pertama yang menerima darah. Sinus venosus yang masuk
ke sinus venosus dibagian lateralnya adalah vena kardinalis interior dan vena kardinalis posterior atau
sebagai ductus cuvier. Kearah anterior, sinus venosus membuka kebagian dari  jantung, yaitu atrium  melalui
bukaan sino-atrial yang dijaga oleh sepsang katub sino-atrial. Katup-katup tersebut mencegah aliran balik
darah.
Atrium merupakan kantung segitiga yang besar, terletak anterior  dari sinus venosus  dan dorsal dari
ventrikel, dindingnya lebih tebal dari sinus  venosus. Ventrikel terletak setelah atrium  dan sinus venosus dan
mempunyai dinding yang tebal. Bulbus arteriosus merupakann tabung yang keluar dari ventrikel. Dinding
tebal dan berwarna putih. Bulbus arteriosus memanjang sebagai aorta ventralis.
Anatomi

Insang (Hemibranchia)

Berwarna merah, berbentuk seperti sisir dan tersusun atas lamela-lamela. Hemibranchia banyak mengandung
pembuluh darah dan dilapisi oleh membrane tipis yang akan terekspos/terlarut ke air pada saat pertukaran gas. Arcus
brachialis Memiliki warna yang putih dan merupakan tempat menempel hemibranchia.Gill rakers  Berwarna putih,
keras, berbentuk seperti sisir dan mengarah kedalam dan berfungsi untuk mencegah masuknya makanan kedalam
insang.
Pada saat respirasi, dasar rongga mulut (bucco pharyngeal cavity) menekan kebawah oleh kerja otot hypobrancial
yang menyebabkan tekanan dalam rongga mulut menurun. Bersamaan dengan itu, mulut akan membuka sehingga air
akan masuk. Otot dasar rongga mulut kemudian akan naik bersamaan dengan menutupnya mulut dan dibantu oleh
kontraksi otot faring, air masuk kedalam insang, pertukaran gaspun terjadi pada lamela-lamela, tempat aliran darah
mengalir dengan arah yang berlawanan dengan air.
Reproduksi Ikan Tongkol
Cara Budidaya Ikan
Tongkol
Memilih benih ikan tongkol
Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan
budidaya ikan tongkol. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis
kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan tongkol jantan 40% lebih cepat dari pada ikan
tongkol betina.
Budidaya ikan tongkol secara monosex (berkelamin semua) lebih produktif dibanding
campuran. Karena ikan tongkol mempunyai sifat gampang memijah (melakukan
perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan
habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat. Saat ini banyak
yang menyediakan bibit ikan tongkol monosex. Bila sulit mendapatkannya, bibit ikan
tongkol monosex bisa dibuat sendiri.
Cara Budidaya Ikan
Tongkol
2. Persiapan kolam budidaya
 Budidaya ikan tongkol bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah,
kolam semen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Dari sekian jenis kolam
tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan karena cara membuatnya cukup mudah dan
biaya konstruksinya murah.
 Keunggulan lain kolam tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan
hewan yang bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga bisa mengurangi biaya
pembelian pakan buatan atau pelet.
 Untuk memulai budidaya ikan tongkol di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan
pengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan
hingga pengairan.
Cara Budidaya Ikan
Tongkol
3. Penebaran benih ikan tongkol
 Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan tongkol.
Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan tongkol sebanyak 15-30 ekor/m2.
Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan
ukuran 300 gram/ekor.
 Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. Gunanya
agar benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian benih bisa
ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih ikan tongkol ke dalam air
kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah tersebut.
Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.
Cara Budidaya Ikan
Tongkol
4. Pemeliharaan budidaya ikan tongkol
 Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke dalam kolam,
langkah selanjutnya adalah merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang paling penting
dalam pemeliharaan budidaya ikan tongkol adalah pengelolaan air, pemberian pakan dan
pengendalian hama penyakit.
a. Pengelolaan air
 Agar pertumbuhan budidaya ikan tongkol maksimal, pantau kualitas air kolam. Parameter
penentu kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga dilakukan pemantauan
kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.
 Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan memperbesar
aliran debit air. Bila kolam sudah banyak mengandung NH 3 dan H2S yang ditandai dengan bau
busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya dengan mengeluarkan air kotor sebesar ⅓
nya, kemudian menambahkan air baru. Dalam keadaan normal,pada kolam seluas 100 m 2 atur
Cara Budidaya Ikan
Tongkol
b. Pemberian pakan
Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan tongkol. Biaya pakan merupakan
komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan tongkol. Berikan pakan berupa pelet dengan
kadar protein 20-30%.
 Ikan tongkol membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian
pakan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikan nila
secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.
c. Pengendalian hama dan penyakit
 Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan tongkol merupakan ikan yang tahan banting. Pada
situasi normal, penyakit ikan tongkol tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan
tongkol sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan penyakit harus diwaspadai.
 Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi yang menular.
Media penularan biasanya melewati air. Jadi bisa menjangkau satu atau lebih kawasan kolam.
Untuk penjelasan lebih jauh silahkan baca hama dan penyakit ikan tongkol.
Cara Budidaya Ikan
Tongkol
5.Pemanenan ikan tongkol
 Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan tongkol mulai
dari penebaran benih hingga panen mengacu pada kebutuhan
pasar. Ukuran ikan tongkol untuk pasar domestik berkisar 300-
500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan tongkol dari ukuran 10-20
gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6
bulan.
Alergi dan Keracunan Pada Ikan
Tongkol
 Dalam kondisi ikan yang segar, kandungan histamin masih dalam tahap normal dan tidak akan
menyebabkan alergi atau keracunan.
 Kadar histamin ini akan dapat meningkat apabila ikan tongkol tidak disimpan dengan baik, misalnya
dibiarkan pada suhu ruang selama 12 jam. Pada kondisi tersebut, akan berkembang biak bakteri seperti
Escherichia coli, Proteus Sp, atau Klebsiella Sp. Bakteri-bakteri ini mempunyai enzim yang disebut
histidin dekarboksilase. Fungsi enzim ini adalah mengubah histidin, yang banyak terdapat pada daging
ikan, menjadi histamin. Hasilnya, semakin numpuklah kandungan histamin si ikan tongkol yang akhirnya
menyebabkan mulai dari alergi sampai keracunan.
 Berdasarkan penelitian, semua daging ikan yang berwarna gelap mengandung histidin bebas yang tinggi.
Sebaliknya ikan-ikan berdaging putih, rendah kandungan histidin bebasnya sehngga waktu busuk tidak
menghasilkan histamin. Sedang ikan yang berdaging berwarna medium dapat menghasilkan histamin
sampai 10 mg setelah dibiarkan 48 jam pada suhu 25OC. Daging yang merah jauh lebih sedikit. Meskipun
kadar histamin tidak selalu sama pada setiap bagian badan , namun biasanya bagian depan ikan lebih
tinggi kandungan histaminnya dibanding bagian belakang.
Pengolahan Ikan Tongkol dari
Racun dan Alergi
 Segera bersihkan perut ikan tongkol segar yang Anda beli.
 Sebaiknya kepala ikan tongkol dibuang, karena kepala ikan tongkol banyak mengandung racun.
 Haluskan arang secukupnya, lalu campur dengan air.
 Rendam daging ikan tongkol dalam larutan arang yang telah Anda buat selama kurang lebih 5 menit.
 Bersihkan ikan tongkol dengan air bersih.
 Rebus ikan tongkol dengan menambahkan garam secukupnya dalam air rebusan. Gunakan api kecil agar
ikan tidak hancur.
 Buang air bekas rebusan dan tiriskan ikan tongkol.
 Ikan tongkol bisa langsung dimasak.
 Bila tidak langsung dimasak, bungkuslah ikan dengan plastik dan simpan dalam freezer.

Anda mungkin juga menyukai