Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

IKAN TONGKOL

DISUSUN OLEH:

Fajar Anugerah (14)

Hidlir Nugrahdi (21)

Salsabilla Shafa (33)

XI MIA 1

KELOMPOK

SMA NEGERI 90 JAKARTA SELATAN

Jalan Sabar Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 12320

Telp. (021) 7341866 Fax. (021) 7341889


Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puji serta syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang Budidaya Ikan Tongkol.

    Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
    
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Budidaya Ikan Tongkol ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………………….. ii

Daftar Isi …..………………………………………………………………………………….. iii

Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………………………… 3

Bab 2 Pembahasan ………………………………………………………………………… 4

Morfologi Ikan Tongkol…………………………………………………………. 4

Fisiologi Ikan Tongkol…………………………………………………………… 6

Anatomi Ikan Tongkol…………………………………………………………… 7

Kebiasaan dan Habitat Ikan tongkol……………………………………….. 9

Budidaya Ikan Tongkol …………………………………………………………. 10

Bab 3 Penutup ……………………………………………………………………………….. 12

iii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ikan Tongkol adalah sejenis ikan laut dari suku Scombridae.Terutama
menjelajah di perairan dangkal dekat pesisir pantai di kawasan Indo-Pasifik Barat,
tongkol merupakan salah satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai kawakawa, little tuna, mackerel tuna, atau
false albacore.

Menurut Soesanto (1979), Ikan Tongkol merupakan salah satu jenis ikan pelagis
artinya hidup di lapisan atas dari suatu perairan. Bentuk badanya memanjang yang
kedua ujungnya meruncing, mempunyai dua sirip punggung dan 7-8 finlet. Dari bentuk
ikan adanya dua sirip punggung dan banyaknya  finlet ini menujukan ikan tongkol
termasuk jenis ikan perenang cepat.

Ikan tongkol merupakan penghuni hampir seluruh perairan asia. Di indonesia,


ikan ini banyak membentuk gerombolan-gerombolan besar terutama di perairan
indonesia timur dan samudra Indonesia. Termasuk ikan pelagis perenang cepat
sehingga untuk menangkapnya alat yang di gunakan harus di operasikan dengan
kecepatan yang memadai. Hidup pada kedalaman hingga 50 m di daerah tropis dengan
kisaran suhu 27– 28̊C.

Ikan tongkol sering mengikuti aliran arus yang di timbulkan oleh laut, banyaknya
ikan yang berada pada perairan tersebut mempengaruhi suhu air laut. Hal tersebut
dapat mengganggu atau memberikan tempat yang cocok untuk ikan tongkol dan tuna.
Pada umumnya jenis jenis ikan tongkol dan tuna mempunyai penyebaran di sepanjang
poros arus dalam kelimpahan yang lebih besar daripada di perairan perbatasan.

Di Sumatera ikan tongkol tersebar disekitar perairan Aceh Utara, di perairan


Sumatera Utara, Selatan Malaka, dan Selatan Bintan. Di Jawa tersebar disekitar selat
sunda bagian barat sampai Selatan Jawa, perairan Selatan Cilacap, Jawa Timur dan
Bali.

3
Bab II
Pembahasan
A. Morfologi Ikan Tongkol
2.1   Kepala (Cranial)
Kepala berbentuk memipih tegak (kompres) dengan ujung anterior agak merunsing
membentuk moncong. Bagian- bagian yan terdapat dikepala adalah:
1.Celah mulut (Rima oris)
Terletak  diujung anterior kepala, dibatasi oleh rahang bawah (Mandibula)dan
rahang atas (Maxilla).  Mambuka dan menutup mulut adalah hal yang paling
penting dalam proses respirasi                      
2.Nostril (Fovea nasalis)
Terletak disis mulut dan mengarah pada saccus olfactorius, lubang hidung tidak
berhubbingan dengan cavum oris. Nostril hanya merupakan organ olfactorius yang
tidak berfungsi dalam proses respirasi
3.Mata (Organon visus)
Terletak di dua sisi kepala, berbentuk cembung dan tidak berkelopak. Pupil mata
sempit dan menegak serta memiliki membrane niktitans (selaput mata) (Tim
Penyusun 2012).
4.Tutup insang (Overculum)
Terdiri atas osoperculare, interopectulare, radii branchiostegi dan
subopectulare.dibelakang insang terdapat selaput yang bernama membrane
branchiostega. Tutup insang juga berperan dalam proses respirasi yaitu dengan
memperbesar dan memperkecil rongga mulut.

4
2.2    Badan  (Truncus)
Badan ikan tongkol berbentuk membulat dengan sisik-sisik kecil dan menutupi
sebagian kecil punggung, kulit luarnya licin sehingga memungkinkan ikan tongkol dapat
berenang dengan cepat.  Bagian-bagian yang terdapat pada truncus adalah antara lain:
1.Sisik (Squama)
Ikan tongkol mempunya sisik yang kecil dan tipis, tersusun teratur dan terbenam
dalam kulit punggung dan berfungsi sebagai pelindung  

2.Gurat sisi (Linea latealis)


Bentuk garis yang  tersusun dari sederetan sisik yang kecil dan keras pada kulit
membentang dari dari sisi tubuh dari belakang pinna pectoralis kearah pinna
caudalis. Garis tersebut menandai sebuah saluran yang berada dibawah kulit dan
mengandung reseptor khusus. Pada interval tertentu, saluran-saluran tersebut
membuka keluar melaluai pori-pori. Fungsi dari gurat sisi adalah untuk mengetahui
perubahan  gerakan dan tekanan air, serta mengetahi adanya benda-benda,
sehingga ikan dapat dapat menghindar dari benda tersebut     

3.Sirip (Pinna (e))
Tubuh ikan dilengkapi dengan sirip-sirip medial yang tidak berpasangan. Sirip-sirip
medial adalah sirip punggung (Pinna dorsalis), sirip anal (Pinna analis),  sirip
ekor (Pinna caudalis). Sedangkan sirip lateral adalah sirip dada(Pina
pectoral) dan sirip perut (Pinna abdominalis)

4.Bukaan kloaka (Kloaka)
Terletak dianterior panngkal sirip anal, bukaan kloaka merupakan tempat
pertemuan akhir  dari saluran urogenital dan saluuran pencernaan

5.Ekor (Cauda)
Ekor ikan tongkol simetris tetapi bentuk dalamnya memperlihatkan sedikit
pembengkokan tulang belakang kearah atas. Ekor ikan tongkol berfungsi sebagai
alat kemudi   

5
B. Fisiologi Ikan Tongkol
1.       System pencernaan (Tractus digestivus)
Pada sistem ini,  terdapat Saluran pencernaan ikan tongkol yang  terdiri atas
rongga mulut (rima oris), faring, kerongkongan, lambung,  usus (intestinum), dan
anus (anal). Pada system pencernaan juga terdapat kelenjar-kelenjar saluran
pencernaan yang menghasilkan enzim-enzim untuk membantu proses pencernaan
dan penyerapan makanan. Kelenjar-kelenjar tersebut adalah hati (hepar) dan
pankreas (pancreas).

2.      System peredaran darah (sirkulasi)


System sirkulasi berfungsi untuk mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh yang
terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah. Ikan mempunyai sisem
pembuluh darah tunggal, bararti darah masuk kejantung hanya sekali. Darah
hanya mengandung darah yang miskin oksigen.

3.       System respirasi
Organ respirasi pada ikan umumnya adalah insang (branchia). Insang ikann
tongkol terdiri atas holobranchia, gill rakers, anti brachialis, setiap holobranchia
terdiri atas sepasang hemibranchia yang terakhir termodifikasi menjadi schland
knocken yang berfungsi membantu menghancurkan makanan yang akan melalui
faring.

4.   System urogenital
Pada semua vertebrata, system ekskresi dan reproduksi berkaitan erat sehingga
keduanya bersama-sama disebut sebagai system ureginetal. System ekskresi
mengatur tubuh, menjaga keseimbangan garam, mengeluarkan bahan-bahan  sisa
yang berasal dari metabolisme protein. Organ yang melakukan fungsi-fungsi
tersebut adalah ginjal (ren  dengan tipe mesonepros).
Organ reproduksi pada ikan terdiri atas sepasang testis  pada individu jantan dan
sepasang ovarium pada betina. Testis berbentuk memanjang, spermatozoa yang
dihasilkan oleh testis disalurkan melalui ductus deferens. Sel-sel telur (ovum) yang
dihasilkan oleh ovarium disalurkan melalui sepasang oviduct (tuba fallopi)
Ginjall (ren) tedapat pada bagian dorsal  dari rongga perut (peritoneal) pada
masing-masing sisi linea mediana. Bentuknya memanjang kearah cranial dan

6
berwarna merah kecoklatan. Ginjal disusun oleh suatu seri tubulus uriniferus yang
terpilin.
Setiap tubulus uriniferus terdiri atas sebuah kapsula bowman yang menutupi
glomerulus dan sebuah tubulus renalis. Saluran yang keluar dari setiap ginjal
disebut ureter. Yang berakhir pada sebuah ruang sinus ureginetalis, sinus
urogenitalis bermuara kedalam kloaka.

Ureter atau ductus mesonefros merupakan sepasang saluran yang keluar dari
tepi lateral dari ginjal, tempat lewat urine  dan akan ditampung pada katung urine
(veica urinaria). Khusus pada jantan digunakan untuk lewatnya spermatozoa yang
dhasilkan  oleh testis melalui vasa everentia kemudian masuk kedalam ureter
pada bagian bawah dan masuk kedalam vesica urinaria. Oleh sebab itu, disebut
juga sebagai  ductus urospermaticus.

C. Anatomi Ikan Tongkol


1.      Rongga mulut (Rima oris)
Selain tempat masuknya makanan, rongga mulut pada ikan juga berfungsi dalam
pengaliran air  yang mengandung oksigen untuk proses repirasi. Pada
kebanyakan ikan,  rongga mulut tidak berhubungan dengan rongga hidung,
ronngga mulut hanya mempunyai sel-sel mukosa sederhana. Lidah ikan berupa
lipatan otot yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat digerakkan.

2.     Kerongkongan (Esofagus)
Merupakan bagian saluran pencernaan yang berhubungan langsung dengan
faring dan dibagian posterioe dengan lambung. Ikan mempunyai esofagus yang
pendek, batas antara esofagus dengan faring dan lambung tidak jelas
3.     Lambung (Gaster/ventriculus)

Merupakan kelanjutan  dari esofagus yang agak melebar. Bentuknya seperti


tabung yang memanjang tanpa perlekukan cardia di bagian depan dan dibagian
belakang.

7
4.      Hati (Hepar)
Bentuknya tidak beraturan, berwarna merah, letaknya melebar mengelilingi usus.
Hati mengsekresikan cairan empedu  (bilus) yang mengalir kedalam kantung
empedu (vesica vellea). Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna biru
kehijauan. Letaknya diantara lobus hati di daerah antero-ventral rongga
abdominal. Saluran yang keluar dari vesica vellea disebut ductus cysticus yang
bermuara pada ventriculus atau lambung.

5.      Pancreas (Pancreas)
Pancreas menghasilkan enzim pancreas yang berperan dalam proses pencernaan
makanan. Selain itu ada bagian pancreas yang bersifat endokrin (principas
island/pulau langerhands). Bagian tersebut menghasilkan hormone insulin.

6.      Jantung (Cor)
Jantung berada dalam rongga pericardial, yaitu rongga yang terletak pada bagian
anterioventral tubuh dibagian posterior insang.  Jantung terdiri atas empat ruang
yaitu sinus venosus, atrium, ventrikel, dan bulbus arteriosus serte dibungkus oleh
selapur parikardium
Sinus venosus merupakan ruang jantung pertama yang menerima darah. Sinus
venosus yang masuk ke sinus venosus dibagian lateralnya adalah vena kardinalis
interior dan vena kardinalis posterior atau sebagai ductus cuvier. Kearah anterior,
sinus venosus membuka kebagian dari  jantung, yaitu atrium  melalui bukaan sino-
atrial yang dijaga oleh sepsang katub sino-atrial. Katup-katup tersebut mencegah
aliran balik darah.
Atrium merupakan kantung segitiga yang besar, terletak anterior  dari sinus
venosus  dan dorsal dari ventrikel, dindingnya lebih tebal dari sinus  venosus.
Ventrikel terletak setelah atrium  dan sinus venosus dan mempunyai dinding yang
tebal. Bulbus arteriosus merupakann tabung yang keluar dari ventrikel. Dinding
tebal dan berwarna putih. Bulbus arteriosus memanjang sebagai aorta ventralis.

7.      Insang (Hemibranchia)
Berwarna merah, berbentuk seperti sisir dan tersusun atas lamela-lamela.
Hemibranchia banyak mengandung pembuluh darah dan dilapisi oleh membrane
tipis yang akan terekspos/terlarut ke air pada saat pertukaran gas. Arcus brachialis
Memiliki warna yang putih dan merupakan tempat menempel hemibranchia.Gill
rakers  Berwarna putih, keras, berbentuk seperti sisir dan mengarah kedalam dan
berfungsi untuk mencegah masuknya makanan kedalam insang.

8
Pada saat respirasi, dasar rongga mulut (bucco pharyngeal cavity) menekan
kebawah oleh kerja otot hypobrancial yang menyebabkan tekanan dalam rongga
mulut menurun. Bersamaan dengan itu, mulut akan membuka sehingga air akan
masuk. Otot dasar rongga mulut kemudian akan naik bersamaan dengan
menutupnya mulut dan dibantu oleh kontraksi otot faring, air masuk kedalam
insang, pertukaran gaspun terjadi pada lamela-lamela, tempat aliran darah
mengalir dengan arah yang berlawanan dengan air.

D. Kebiasaan Dan Habitat Ikan Tongkol

1. Habitat Ikan Tongkol

Ikan tongkol ditemukan pada kedalaman lebih dari 100 m. Ikan ini terdapat pada
lingkungan mencakup 100-330 m. Habitatnya di daerah karang dan area dasar
berbatu-batu dengan kedalaman minimal 100 m. Ikan ini ditemukan pada
kedalaman 90-360 m. Ikan tongkol terdapat pada kedalaman lebih dari 100 m
(antara 100-600 m).

Distribusi ikan tongkol meliputi bagian utara sampai selatan Jepang, secara luas
ditemukan di Indo-Pasifik. Ikan ini penyebarannya selain di Indo-Pasifik juga
terdapat di timur Afrika. Kepulauan hawai, utara Ryukyu. Kepulauan Ogasawara,
Australia Selatan dan Atlantik Tenggara: Port Alfred, Afrika Selatan.

2. Kebiasaan Ikan Tongkol

Ikan ini bersifat epipelagis dan neritik, menjelajahi perairan-perairan terbuka


bersuhu 18°-29 °C. Sebagaimana tuna yang lain, jenis ini acap menggerombol
dalam campuran berbagai jenis ikan dengan ukuran tubuh yang sama. Misalnya
dengan Thunnus albacares yang kecil, Katsuwonus pelamis, Auxis sp., dan juga
Megalaspis cordyla, dalam kumpulan yang terdiri dari 100 hingga lebih dari 5.000
ekor ikan.Tongkol como tidak memilih-milih mangsa; makanannya terdiri dari udang,
kerabat cumi-cumi dan sotong, serta aneka jenis ikan. Pada gilirannya, tongkol
dimangsa oleh setuhuk dan cucut.

Musim berpijah tongkol bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di pesisir
Afrika timur berlangsung antara bulan Januari hingga Juli; di Filipina tercatat antara
Maret-Mei; di Indonesia antara Agustus-Oktober, dan di Kepulauan Seychelles
antara Oktober-Mei.

9
E. Budidaya Ikan Tongkol
Berbagai macam wadah dapat digunakan untuk melakukan kegiatan budi daya ikan,
contohnya kolam, tambak, bak, akuarium, dan keramba jaring apung. Dengan
memahami berbagai macam wadah budi daya, konstruksi wadah budi daya, dan
persiapan wadah budi daya yang akan digunakan maka dapat meningkatkan
produktivitas dalam budi daya ikan.

a. Kolam

Kolam digunakan untuk budi daya ikan air tawar. Jenis kolam yang digunakan
tergantung pada sistem budi daya yang diterapkan. Ada tiga jenis sistem budi daya ikan
yang biasa digunakan : traditional, semi intensif, dan intensif.

1.Sistem budi daya traditional atau ekstensif menggunakan kolam tanah yaitu
kolam yang keseluruhannya terbuat dari tanah.

2.Sistem budi daya ikan semi intensif menggunakan kolam yang bagian dinding
pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari
tanah.

3.Sistem budi daya ikan intensif menggunakan kolam yang keseluruhannya


terdiri dari tembok.

Untuk membuat kolam, tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu
menyimpan air sehingga kolam tidak bocor. Kolam yang dibuat bisa berbentuk persegi,
persegi panjang, lingkaran, atau segitiga.

b. Bak

Jenis bak yang digunakan dapat disesuaikan dengan skala produksi budi daya
dan hampir sama dengan kolam. Bak dapat dikelompokkan menjadi bak pemijahan,
bak penetasan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan. Bak yang digunakan untuk
pemijahan ikan biasanya terbuat dari beton atau fiber, sedangkan bak plastik digunakan
untuk melakukan pemeliharaan ikan.

10
c. Akuarium

Akuarium dapat digunakan untuk budi daya ikan air tawar dan ikan air laut pada
proses pembenihan ikan. Akuarium biasanya ditempatkan pada sebuah tempat dengan
sisi yang transparan ( dari gelas atau plastik ) yang berkekuatan tinggi. Biasanya
akuarium yang digunakan untuk budi daya ikan dapat langsung dibeli di took atau
dibuat sendiri. Selain untuk budi daya ikan, akuarium juga berfungsi sebagai hiasan
ruangan dimana kita dapat menikmati keindahan ikan di dalamnya.

Akuarium umumnya diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air ( reptile,
mamalia laut, atau amfibi.) dalam akuarium terdapat beberapa komponen pendukung :

1. Pompa udara : Alat untuk memasukkan udara ke dalam air akuarium menggunakan
difuser sehingga udara terpecah menjadi gelembung gelembung kecil. Alat ini
berbentuk segi empat dan terbuat daru logam.

2.Filter akuarium : berguna untuk menjaga kestabilan ekosistem dalam akuarium. Filter
yang umum digunakan adalah filter atas dan filter talang yang mudah dalam pemakaian
dan perawatannya. Biasanya filter ini diisi karbon aktif, kapas filter, dan spons yang
berfungsi untuk menyaring air akuarium.

d. Keramba jaring apung

Bagi orang yang tidak memiliki lahan darat dalam bentuk kolam dapat melakukan
budi daya ikan di perairan umum. Budi daya ikan menggunakan keramba merupakan
salah satu cara yang bisa digunakan. Hal ini mengingat 70% dari Indonesia adalah
perairan, baik air tawar maupun air laut. Dengan menggunakan wadah keramba dapat
diterapkan beberapa sistem budi daya ikan ( ekstensif, semi-intensif, maupun intensif ).

Jenis wadah yang bisa digunakan dalam membudidayakan ikan dengan


keramba antara lain keramba jaring terapung dan keramba bamboo tradisional yang
memiliki beberapa bentuk bergantung kebiasaan masyarakat sekitar. Teknologi budi
daya dengan keramba ini dapat dikatakan cukup sederhana dan relatif murah karena
dengan cara ini lahan daratan tidak perlu dijadikan badan air yang baru.

11
Bab III
Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, di mengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya

Daftar Pustaka

https://ikantongkol.wordpress.com

http://rahmatsophyan.blogspot.co.id/2015/05/ikan-tongkol-klasifikasi-morfologi.html

http://lengkapbgt.blogspot.co.id

www.iftfishing.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama

12

Anda mungkin juga menyukai