Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rika Dwi Wijayanti

NIM : 20201113026
Program Studi : Pendidikan Biologi
Mata Kuliah : BKHV
Dosen Pengampu : Drs. H.Anjisman, M.Pd.

A. Karakteristik Class Pisces


 Class Pisces hidup di air. Pisces disebut hewan poikiloterm karena suhu tubuh tidak tetap
(berdarah dingin), yaitu terpengaruh suhu di sekelilingnya.
 Tubuh terbagi atas kepala dan badan, atau kepala, badan dan ekor.
 Kulit terdiri atas dermis dan epidermis, pada umumnya bersisik dan berlendir. Ada empat
macam sisik, yaitu sikloid, stenoid, plakoid dan ganoid.
 Disepanjang sisi tubuh terdapat titik perasa yang disebut gurat sisi, berfungsi untuk
mengetahui arus dan tekanan dalam air.
 Endoskeleton terdiri atas tulang rawan atau tulang sejati. Mempunyai ruas tulang belakang.
Mempunyai sepasang rahang, kecuali Agnatha.
 Struktur Ikan Pada Umumnya :

B. Klasifikasi Class Pisces


1. Kelas Agnatha (ikan tidak berahang)
Agnatha tidak mempunyai rahang. Mulut berbentuk lingkaran, gigi dari zat tanduk dan
mempunyai lidah. Kulit tidak bersisik, rangka dari tulang rawan dan jantung beruang dua.
Hidup dilaut, bernapas dengan insang dan parasit pada ikan besar, dapat memakan daging
hospesnya hingga tinggal kulit dan tulangnya. Pencernaan makanan berupa pipa lurus,
mempunyai anus, tanpa kloaka. Contohnya Ikan hantu (Myxine sp).
2. Kelas Chondrichythyes (ikan bertulang rawan)
Endoskeleton terbuat dari tulang rawan. Mulut dan lubang hidung terletak dibagian
ventral, mempunyai lidah dan rahang. Kulit bersisik plakoid dan berlendir. Jantung beruang
dua. Hidup dilaut, bernapas dengan insang. Mempunyai dua pasang sirip dan sirip ekor yang
pada umumnya heteroserkus. Terdapat kloaka, tidak ada pneumatosista. Contohnya : Ikan
pari macan (Taeniura lymma).
3. Kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
Endoskeleton ikan ini terbuat dari tulang keras. Mulut berahang, bergigi dan berlidah.
Kulit berlendir, bersisik ganoid, sikloid atau stenoid atau tidak bersisik. Jantung beruang dua,
darah berwarna pucat mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga
mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis. Hidup dilaut, rawa-rawa atau air tawar.
Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operculum). Contohnya : ikan lele
(Ameiurus melas).
C. Sistem Pencernaan
 Pencernaan makanan sempurna : makanan dari mulut → faring → esophagus → usus →
anus.
 Memiliki lidah, gigi dan rahang (kecuali pada Agnatha).
 Mempunyai hati tapi lambung hanya merupakan perbesaran dari usus. Pada usus terdapat
katup-katup spiralis.
D. Sistem Respirasi

Ikan bernapas dengan insang, insang tersebut mengandung pembuluh darah sehingga memiliki
warna merah. Air masuk melalui mulut yang melewati insang dan setelah terjadi pertukaran gas,
air keluar melalui tutup insang ( operkulum ). Tutup insang yang senantiasa membuka dan
menutup untuk mengatur keluar masuknya air. ada juga ikan yang bernapas dengan
menggunakan paru-paru yakni ikan Dipnoi.
E. Sistem Ekskresi
Pada ikan sendiri setidaknya terdapat 3 alat ekskresi, yaitu insang, kulit serta sepasang ginjal.
A. Insang
Setiap ikan tentu memiliki insang yang terdapat pada bagian tubuh depannya, lebih tepatnya pada
kepala mereka. Akan tetapi beberapa diantaranya letaknya berbeda beda. Insang ini memiliki
fungsi utama sebagai alat gerak sekaligus tempat untuk mengeluarkan CO2 dan H2O. Selain itu
insang juga berfungsi sebagai stabilitas tubuh pada saat berenang didalam air. Dimana apabila
salah satu insang ikan tersebut terluka, maka ikan akan kesulitan dalam berenang.
B. Kulit
Seperti halnya aves, ikan juga memiliki kulit yang terdapat pada seluruh bagian tubuhnya. Kulit
pada ikan ini memiliki fungsi yang sama dengan fungsi kulit pada aves, yaitu untuk
mengeluarkan semacam lendir pada seluruh bagian tubuhnya agar tubuh ikan tersebut menjadi
licin dan tidak meresap air. Selain itu hal ini juga dapat memudahkan ikan dalam bergerak
didalam air.
C. Ginjal
Ginjal yang terdapat pada ikan dapat dikatakan berbeda dengan yang lain, hal ini dikarenakan
ginjal pada ikan dapat berkembang menjadi 2 jenis ginjal, yaitu:
Mesonefros – Merupakan ginjal yang akan mengalami perkembangan pada saat embrional, akan
tetapi pada saat ikan sudah dewasa, ginjal ini tidak akan berfungsi
Opistonefros – Merupakan ginjal pengganti mesonefros, yang bentuknya hampir mirip dengan
ginjal manusia akan tetapi dalam bentuk kecil.

Adapun fungsi tugas dari ginjal ikan ini adalah sebagai penyaring sisa metabolisme yang sudah
terbuang serta menyerap zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh yang nantinya akan diedarkan
lagi melalui peredaran darahnya serta sebagai pengatur kekentalan urine ikan agar menjaga
stabilitas tekanan osmotik pada tubuh ikan.
F. Sistem Sirkulasi (Darah)
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri atas dua
ruangan, atrium dan ventrikel terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur
penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Diantara atrium dan ventrikel jantung, terdapat klep yang menjaga aliran darah ikan tetap searah.
Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar
ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar melalui jantung dengan
rute jantung, insang menuju seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.
G. Sistem Koordinasi (Saraf)
Mempunyai lekuk hidung dengan saraf pembau, telinga dalam untuk keseimbangan, dan mata.
Memiliki endokrin penghasil hormone.
Bagian kepala yang mengandung otak dan organ-organ sensorik dengan 10 saraf cranial yang
memiliki gurat sisi untuk merasakan tekanan air, batang dengan dinding otot yang mengelilingi
sebuah rongga yang berisi organ internal dan otot ekor post-anal. Ikan merupakan hewan yang
memerlukan reflek bergerak yang memadai untuk menghindari musuh dan menangkap mangsa.
Selain itu ikan dituntut untuk memiliki keseimbangan yang baik. Maka dari itu, otak kecil pada
ikan berkembang lebih pesat karena otak kecil merupakan pusat keseimbangan dan
pergerakannya.
H. Sistem Reproduksi

Reproduksi pisces terjadi secara seksual, memiliki organ kelamin jantan dan betina.
Fertilisasinya bisa terjadi secara eksternal maupun internal. Fertilisasi eksternal yaitu dilakukan
dengan cara gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi. Fertilisasi ini
dilakukan oleh hewan-hewan akuatik. Fertilisasi internal yaitu dilakukan dengan cara sperma
dimasukkan ke dalam alat reproduksi betina, selanjutnya terjadi fertilisasi, setelah pembuahan
telur membentuk membrane fertilisasi yang menghalangi pemasukan sperma lainnya.
Kadang sperma itu hanya untuk mengaktivasi telur. Fertilisasi ini dilakukan untuk
adaptasi dengan kehidupan darat. Sebagian besar betina dan jantan merupakan individu terpisah.
Akan tetapi, pada beberapa family jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu individu sehingga
mereka dapat melakukan pembuahan sendiri (hemafrodit).

I. Sistem Hormon
Adapun kelenjar endokrin pada ikan mencakup suatu sistem yang mirip dengan vertebrata yang
lebih tinggi tingkatannya. Namun disamping itu, ikan tersebut memiliki beberapa jaringan
endokrin yang pada umumnya tidak di dapatkan ada vertebrata yang lebih tinggi. Sebagai contoh
badan stanius yang memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin yang membantu dalam proses
osnoregulasi.

Adapun kinerja dari hormon tersebut sama seperti kerja saraf, yakni berfungsi untuk mengontrol
dan mengatur keseimbangan kerja organ – organ di dalam tubuh. Namun sobat, kontrol kerja
syaraf lebih cepat dibanding dengan kontorl endokrin. Adapun hormon yang dihasilkan oleh oleh
kelenjar yang berasal dari ektoderma adalaha sebagai berikut :
1. Protein
2. Peptida
3. Derivate dari asam – asam amino
Hormon Pada Ikan
1. Kelenjar Pituitary
Kelanjar pituitary ini disebut juga dengan hyphophysa yang terketak dibawah dienchephalon.
Suatu tangkai yang menghubungkan antara kelenajr ini dengan dienchephalon disebut dengan
infundibulum. Kelenjar ini walaupun kecil sobat, fungsi dan struktunya merupakan organ
tubuh yang sangat sulit dan rumit.
2. Kelenjar Tyroid
Semua hewan yang termasuk ke dalam kelompok invertebrata memiliki kelenjar thyroid dan
trak terkecuali degan ikan. Sebagian besar sobat, tulang memilii tulang sejati dan
cyclostomata teridiri dari folikel – folikel ang relatif menyebar didekat aorta ventral.
3. Kelenjar Parathyroid
Yakni sekseri dari kelenjar Parathyroid ini berdifferensiasi dengan epitel kantonng farings
ketiga dan juga keempat.
J. Sistem Otot
Sistem perototan atau muscularis pada ikan adalah sama seperti pada sistem perototanvertebrata
lainnya yang terdiri dari otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Sistemmuscularis yang paling
sederhana ditemukan pada kelompok Cyclostomata karena posisievolusinya dan tidak adanya
spesialisasi pada ototnya.Berdasarkan bentuknya, otot pada ikan terbagi atas Cyclostomine yang
dimiliki olehkelompok Agnatha dan Piscine yang dimiliki oleh kelompok Osteichthyes
danCondrichthyes. Pada kelompok Cyclostomine, bentuk myomere terdiri dari satu
lekukankedalam dan dua lekukan keluar dimana ujungnya tumpul. Sedangkan pada
myomerepenyusun otot piscine memiliki lekukan yang ujungnya tajam. Penyebutan otot rangka
padaikan tergantung dari sistem gerak yang dilakukan, lokasi otot, struktur otot
danpergerakannya.`Berdasarkan lokasinya otot dibedakan menjadi dua yaitu :
1.Otot Rangka (Skeletal muscle) [otot bergaris]
2.Otot Non Rangka (Non Skeletal muscle) [otot polos dan otot jantung]
Berdasarkan struktur dan fungsinya, otot dibedakan menjadi dua yaitu :
1.Otot Jantung
2.Otot Polos
3.Otot Lurik
Berdasarkan pergerakannya, otot dibedakan menjadi dua yaitu :
1.Otot Sadar (Voluntary) [otot bergaris]
2.Otot Tak Sadar (Involuntary) [otot polos dan otot jantung]
K. Sistem Tulang

Fungsi system rangka pada ikan yaitu menegakkan tubuh, menunjang/menyokong organ-organ
tubuh, melindungi organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah merah, system rangka
pada ikan terdiri dari : tulang rawan, jaringan pengikat, sisik (squama), komponen-komponen
gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel pada system saraf.
Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan dapat dibedakan menjadi :
1. Rangka axial : yang mencakup tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk
2. Rangka visceral : meliputi semua bagian tulang lengkung insang dan derivatnya.
3. Rangka appendicular : meliputi sirip dengan pelekat- pelekatnya.
Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam.
Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi
dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak
tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati.
Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari:
a. Tulang rawan
b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama)
d. Komponen – komponen gigi
e. Jari – jari sirip
f. Penyokong sel pada sistem saraf
Rangka ikan berfungsi untuk :
• Menegakkan tubuh
• Menunjang/menyokong organ – organ tubuh
• Melindungi organ tubuh
• Membantu pembentukan butir darah merah.

Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka
ragam.Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta
evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya.Rangka yang menjadi
penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati.
Elasmobranchii : seluruh rangka terdiri dari tulang rawan
Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar tulang Osteichthyes pada permulaannya
terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk
bentuk yang khusus melalui osifikasi.
Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati / tulang keras.
L. Peranan Dalam Ekosistem
a. Membersihkan Laut Dengan Memakan Ikan Yang Lemah
Peran ikan, terutama ikan-ikan besar karnovora adalah membersihkan laut. Ikan besar memangsa ikan-
ikan kecil dan organisme laut yang sakit juga lemah. Sehingga, menjaga kesehatan perairan.
b. Menjaga Stabilitas Jaring Makanan
Peran ikan dalam ekosistem adalah menjaga stabilitas rantai dan jaring-jaring makanan. Di mana ikan
memakan organisme lainnya dan mencegah ledakan populasi organisme tersebut yang dapat menyebabkan
pengaruh buruk ke dalam ekosistem.
c. Spesies Kunci Di Perairan
Ikan memiliki peran yang sangat penting karena mereka merupakan spesies kunci di perairan. Dilansir
dari Biology Dictionary, spesies kunci adalah spesies yang memiliki dampak besar pada ekosistem relatif
terhadap populasinya. Kemampuan ikan menjaga stabilitas dan menyumbangkan nutrisi, membuat mereka
menjadi spesies kunci. Jika jumlah populasi ikan di suatu ekosistem menurun, ekosistem tersebut akan
menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan ekosistem dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
d. Menyumbangkan Nutrisi Bagi Ekosistem
Peran ikan dalam ekosistem selanjutnya adalah menyumbangkan nutrisi bagi ekosistem.

M. Wirausaha Berbasis Class Pisces


USAHA IKAN HIAS
Asumsi yang digunakan :
- Masa penggunaan sewa tempat selama 1 tahun
- Masa penggunaan kolam peliharaan selama 5 tahun
- Masa penggunaan pompa air selama 5 tahun
- Masa penggunaan akuarium selama 5 tahun
- Masa penggunaan peralatan dan perlengkapan selama 3 tahun
- Masa penggunaan tabung oksigen selama 5 tahun

a. Modal Awal
Jenis Kebutuhan Harga (dalam Rp.)
Sewa Tempat 3.000.000
Pompa air 500.000
Kolam peliharaan 2.500.000
Akuarium 3.500.000
Perlengkapan (filter, jarring, selang, dsb) 1.000.000
Tabung oksigen 1.500.000
Peralatan tambahan 100.000
Total 12.100.000

b. Biaya Operasional
- Biaya Tetap
Jenis Kebutuhan Harga (dalam Rp.)
Penyusutan sewa tempat 250.000
(1 : 12) x 3.000.000
Penyusutan pompa air 8.333
(1 : 60) x 500.000
Penyusutan kolam peliharaan 41.666
(1 : 60) x 2.500.000
Penyusutan akuarium 58.333
(1 : 60) x 3.500.000
Penyusutan perlengkapan 27.777
(1: 36) x 1.000.000
Penyusutan tabung oksigen 25.000
(1 : 60) x 1.500.000
Gaji karyawan 1.000.000
Total 1.411.109

- Biaya Variabel
Jenis Kebutuhan Harga (dalam Rp.)
Bibit ikan arwana 9.000.000
300.000 x 30
Bibit ikan cupang 3.000.000
100.000 x 30
Bibit ikan manvis 1.500.000
50.000 x 30
Bibit ikan air tawar lainnya 1.500.000
50.000 x 30
Pakan ikan 3.000.000
100.000 x 30
Pakan tambahan 1.500.000
50.000 x 30
Obat-obatan 300.000
10.000 x 30
Vitamin 1.500.000
50.000 x 30
Karung 300.000
10.000 x 30
Pengemas plastic 450.000
15.000 x 30
Transportasi 3.000.000
100.000 x 30
Listrik dan air 1.500.000
Total 26.550.000
Total Biaya Operasional = biaya tetap + biaya variable
= Rp. 1.411.109 + Rp. 26.550.000
= Rp. 27.961.109
c. Pendapatan
Penjualan Harga (dalam Rp.)
Ikan arwana 750.000
3 ekor x 250.000
Ikan cupang 200.000
20 ekor x 10.000
Ikan manvis 100.000
10 ekor x 10.000
Ikan air tawar lainnya 250.000
10 ekor x 25.000
Total 1.300.000

d. Keuntungan/Laba
Pendapatan – biaya operasional
= Rp. 39.000.000 – Rp. 27.961.109
= Rp. 11.038.891
e. BEP
Modal awal : keuntungan
= Rp. 12.100.000 : 11.038.891
= 1,09 bulan

Anda mungkin juga menyukai