Anda di halaman 1dari 20

HANDOUT HEWAN VERTEBRATA

DISUSUN OLEH :
EKA ANNISA MAULIDA
X IPA 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
KERTOSONO
Jalan Panglima Sudirman No. 10 Kertosono – Nganjuk
Telp/faks (0358) 551493 Website : www.sman1kertosono.sch.id,
email : smaker1964@yahoo.com
NGANJUK Kode Pos : 64351
HANDOUT BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA

I. Penulis

Eka Annisa Maulida (12) / X IPA 3

II. Judul
Hewan vertebrata

III. Standar Kompetensi


Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.

IV. Kompetensi Dasar


Mendeskripsikan ciri-ciri dan pengelompokkan hewan vertebrata
berdasarkan apa yang telah dipelajari.

V. Tujuan

Dapat menjelaskan dan mengerti lebih dalam tentang hewan vertebrata.


Seperti pengertian, ciri-ciri, pengelompokkan, klasifikasi dan lain-lain.

VI. Materi pembahasan

a. Pengertian hewan animalia vertebrata

Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang


belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau
notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa
embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem
penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae). Dalam sistem
klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata
meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi
lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf,
memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
 Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord,
dan memiliki ujung anterior  yang membesar berupa otak.
 Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
 Memiliki celah faring.

b. Ciri animalia vertebrata

Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ


dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak
yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh
vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis
(lapisan dalam).

Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan
rambut. Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan
terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh
yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem
pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah
tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal,
alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan
dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon. Berikut
ciri-ciri lainnya dari hewan vertebrata:

 Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
 Bernafas dengan paru-paru kulit dan insang.
 Memiliki kelenjar bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon
pengendali.
 Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap (homoiternal) atau bersuhu
tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
 Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang
letaknya di sebelah vertran dan di belakang.
 Berkulit epidermis (bagian luar) dan kulit endodermis (bagian dalam).
 Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.

c. Klasifikasi animalia vertebrata


Hewan Vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu :

1) PISCES (ikan)

A. Ciri-Ciri Ikan (Pisces)

 Hidup di perairan baik di sungai maupun di laut.


 Tubuhnya dilengkapi dengan sirip-sirip yang berfungsi untuk membantu berenang
dan menjaga
 keseimbangan tubuh. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut,
sirip anal, sirip ekor.
 Ikan mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air.
 Tubuh ikan ditutupi oleh sisik yang licin dan berlendir, sehingga dapat bergerak
dengan cepat di dalam air.
 Ikan berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar), namun ada juga yang melalui
fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal
 Memiliki ekor dan sirip yang memudahkannya untuk berenang dan menjaga
keseimbangan
 Memiliki gelembung renang yang memudahkannya untuk naik turun di dalam air

Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini
mempunyai sirip yang berfungsi menentukan arah gerak di dalam air dan
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah
dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces
berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
B. Klasifikasi pisces

 Agnatha (Ikan tanpa rahang)

Istilah Agnatha berasal dari bahasa yunani yaitu an yang berarti tidak dan
gnathus yang berarti rahang. Agnatha terdapat di Amerika Utara dan Eropa.
Sebagian besar dari Agnatha didasar perairan laut atau air tawar dengan
mengkonsumsi bangkai atau parasit yang terdapat pada ikan lainnya.
Bentuk tubuh dari Agnatha yaitu silindris yang memanjang dengan memiliki
ukuran 76-90 cm. Agnatha tidak memiliki rahang namun memiliki mulut yang
berbentuk lingkaran dan berparut, memiliki lidah dan gigi yang tersusun dari zat
tanduk, tidak memiliki sirip yang berpasangan, tidak bersisik, serta memiliki
tubuh yang lunak dan berlendir.
Rangka dari Agnatha tersusun dari tulang rawan, Agnatha memiliki alat
kelamin yang terpisah atau hermafrodit pada saat larva fertilisasi terjadi secara
ekternal. Contohnya saja belut laut atau lamprey laut ( Petromyzon marinus ),
lamprey sungai ( Lampetra fluviatilis ) dan Myxine sp ( hagfish ), Myxine
glutinosa ( hagfish ) dapat menghasilkan lendir dalam jumlah banyak. Bila ikan
dimasukkan ke dalam ember berisi 9 liter air laut maka air tersebut akan
berumah menjadi bahan yang berlendir dalam beberapa detik.
Ordo Agnatha, Contoh species Petromyzon, ikan lamprey, Polistrotema (ikan
hag), Contoh species Polistrotema (ikan hag)
 Chondrichthyes (ikan tulang rawan)

Chondrichthyes dalam bahasa Yunani Chondros berarti rawan dan Ichthyes


yang berarti ikan, ia hidup di laut Chondrichthyes memiliki bentuk tubuh yang
tertutup sisik-sisik plakoid kasar dengan berisi dentin ( mesodermal ) yang
dilapisi dengan email (ektodermal).
Pada otot-otot tubuh memiliki segmen (miotom). Rangka atau endoskeleton
tersusun atas tulang rawan Chondrichthyes memiliki dua pasang sirip dengan
sirip ekor yang umumnya heteroserkal (lobus dorsal lebih besar). Mulut yang
terletak pada bagian bawah (ventral) dengan lidah dan juga rahang.
Rahang yang tertutup oleh gigi, pada alat pencernaan Chondrichthyes mulai dari
mulut, faring, esophagus, lambung usus, rectum dan kloaka. Kloaka ialah
lubang keluar sistem pencernaan. Sistem ekskresi dan sistem reproduksi, lubang
hidung berpasangan dan berfungsi untuk indra penciuman. Alat kelamin yang
terpisah dan fertilisasi terjadi secara ekternal atau internal. Chondrichthyes
bersifat ovipar atau ovovivipar, contoh Chondrichthyes ialah ikan hiu (Squalus
sp), ikan pari (Makararaja sp), pari listrik (Torpedo marmorata), pari macam
(Taeniura lymma) dan Chimaera sp.

Contoh species : Ikan Hiu Berkepala Bison (Heterodontus sp), Ikan hiu
martil (Spyrna tudes), Ikan hiu Berkepala anjing (Squalus acanthias), Ikan
Pari (Dasyatis sabina), Ikan cucut macan (Sphyrna blochii)
 Osteichthyes

Osteichthyes dalam bahasan Yunani Osten yang berarti tulang sedangkan


ichthys yang berarti ikan. Osteichthyes hidup di air laut, air tawar dan juga
rawa-rawa. Osteichthyes memiliki ukuran tubuh yang beragam antara 1cm-6 m.
Osteichthyes ialah ikan yang memiliki tulang sejati dengan endoskeleton yang
mengandung matriks kalsium fosfat yang keras. Kulit yang ditutupi oleh sisik
bertipe ganoid, sikloid atau stenoid, namun ada juga yang tidak bersisik. Otot
tubuh yang bersegmen-segmen, mulut berahang dengan gigi dan lidah.
Osteichthyes bernapas dengan insang yang ditutupi dengan operculum (tutup
insang), osteichthyes mempunyai gelembung renang dengan fungsi membantu
pernapasan dan sebagai alat dalam hidrostatik yaitu menyesuaikan berat tubuh
dengan kedalaman air. Darah yang memiliki warna pucat dengan kandungan
eritrosit berinti dan leukosit. Osteichthyes memiliki limpa yang berwarna
merah. Osteichthyes memiliki alat pencernaan yang lengkap mulai dari mulut,
faring, esophagus, lambung, usus dan anus. Antara lambung dengan usus
dipisahkan oleh katup.
Osteichthyes memiliki hati yang berukuran besar dan kantong empedu.
Osteichthyes memiliki pankreas yang tidak jelas keberadaannya, alat eksresi
yang berupa sepasang ginjal yang berwarna kehitaman dan urine yang
dikeluarkan melalui sinus urogenital. Alat indra yang berupa mata, telinga, saku
olfaktoris pada moncong dan gurat sisi yang digunakan untuk mendeteksi
adanya perubahan tekanan arus air. Alat kelamin terletak terpisah. Umumnya
bersifat ovipar dan fertilisasi internal namun ada juga vivipar dan fertilisasi
ekternal. Contohnya pada ikan perak (Cymatogaster aggregata).
Pada saat ini terdapat sekitar 300.000 spesies Osteichthyes yang teridentifikasi
antara lain ikan mas koki (Carrasius auratus), ikan terbang (Cypselurus sp),
kuda laut ( Hippocampus sp ), ikan lele (Ameiurus melas), ikan gabus (Channa
striata), ikan arwana (Osteoglassum bicirrhosum).
Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan
tongkol. Vertebrata pisces.

2) AMPHIBIA (katak)

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak


tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia
berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua
bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.

Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan


jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah
hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu
badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk
menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan
melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan
pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun
dapat berjalan di atas daratan.
Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab
dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air
atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa
lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan
dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang
lebih kering dan bernafas dengan paru-paru. Perubahan cara bernafas
yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan
menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan
menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme
adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara
melompat.

A. Ciri-ciri amphibia

ciri-ciri amfibi atau amphibia antara lain ialah :

1) Penutup pada tubuhnya berupa kulit yang berlendir


2) Hewan tersebut berdarah dingin (poikiloterm)
3) Amfibi tersebut mengalami metamorfosis sempurna.
4) Hewan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) yang dengan alat gerak berupa 2(dua)
pasang kaki. Kaki amfibi tersebut mempunyai selaput renang yang
terdapat di antara jari-jari kakinya tersebut. Kaki tersebut berfungsi juga
untuk dapat melompat serta berenang.
5) Jantung pada amfibi terdiri dari 3(tiga) ruangan yakni 2(dua) serambi dan
juga  1(satu) bilik.
6) Alat pernafasan pada amfibi setelah dan juga sebelum bermetamorfosis
berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat pernapasannya ialah berupa
insang. Setelah dewasa bernafas menggunakan paru-paru dan juga kulit.
7) Mata pada amfibi mempunyai selaput tambahan disebut dengan
membrana niktitans. Selaput tersebut berguna disaat menyelam.
8) Amfibi tersebut berkembang biak dengan cara bertelur dan juga
pembuahan eksternal, yakni betina melepaskan telurnya dan juga
kemudian dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya.

B. Klasifikasi amphibia

1) Ordo Anura
Anura adalah bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Hewan
dewasa bernapas dengan paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini bersatu,
tanpa leher. Kaki depannya pendek, kaki belakang besar dan kuat untuk
melompat. Anura memiliki selaput renang pada jari-jari kaki.
Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal.
Contoh Bufo terrestris (katak bangkong), Rana pipiens (katak hijau).

2) Ordo Apoda
Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan menghasilkan
cairan yang merangsang. Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel
yang dapat ditonjolkan. Hewan ini mempunyai mata tanpa kelopak dan
ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ kopulasi yang dapat
ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar.
Hewan-hewan Anura banyak terdapat di daerah tropis.
Contoh: Ichthyosis glutinosus.

3) Ordo Caudata (Urodela)


Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru,
sebagian ada yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi
dalam bagian kepala, badan, dan ekor. Kaki- kaki sama besar.
Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).

3) Reptilia (hewan melata)

Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia


merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya
bernafas dengan paru-paru. Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada
umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya
mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan
sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai
umumnya memiliki 5 jari atau Pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.
Rangkanya pada Reptilia mengalami osifikasi sempurna dan bernafas
dengan paru-paru.
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda,
akan tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau
hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia
yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari
atau Pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada Reptilia
mengalami osifikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya:
Tuatara), Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata
(Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia
(contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman)

A. Ciri-ciri reptilia
 tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor
 habitat di darat dan di air
 tubuh ditutupi sisik yang tersusun atas zat tanduk
 bernapas dengan paru-paru
 berdarah dingin (poikiloterm)
 berkembang biak dengan bertelurpasang kaki, kecuali pada ular
 umumnya alat gerak berupa dua
 jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang belum sempurna

B. Klasifikasi reptilia

 Ordo Crocodilia
Bangsa buaya yaitu salah satu jenis dari ordo ini. Ordo crocodilian ini
memiliki sebuah sisik yang tebal dan terbuat dari sebuah keratin yang diperkuat
dengan sebuah lempengan tulang yang disebut dengan skuta yang sebagai
pelindung. Berbeda dengan ular, sisik pada hewan buaya ini rontok satu persatu.
Buaya juga memiliki otot yang kuat pada ekornya. Pada Kepala ordo
crocodilian ini berbentuk piramida, keras dan kuat yang disertai dengan gigi
yang runcing.
Contoh : dari ordo ini yaitu Buaya Air Tawar, Buaya Air Asin dan berbagai
jenis bangsa buaya lainnya.
 Ordo Chelonia
Ordo chelonian yaitu salah satu jenis hewan reptilian yang
memiliki cangkang, Bentuk tubuh yang pendek dan lebar dilindungi oleh
karapas dan plaston, tidak bergigi dan lidah tidak bisa menjulur. Cangkang pada
jenis ordo ini yaitu pada bagian dari tulang belakang dan di modifikasi dari
tulang rusuk yang berfungsi untuk pertahanan serta untuk perlindungan
dari predator. Sedangakan cangkang bagian atas dari chelonian ini disebut
dengan karapaks sedangkan pada bagian bawahnya disebut dengan
plaston.
Contoh : hewannya yaitu Kura-kura dan penyu.
 Ordo Squamata
Squmata yaitu salah satu jenis hewan reptil yang pada umumnya memiliki kulit
bersisik. Ordo Squamata yaitu ordo terbesar dari kelas reptil. Sebagian dari
hewan reptil termasuk kedalam ordo squamata.
Contohnya : yakni pada bangsa ular dan kadal.

 Ordo Rynchochephalia
Jenis reftil yang ini merupakan ordo terakhir dari kelas reptil. Hewan yang
termasuk ke dalam ordo ini yaitu Tuatara dan satu satunya spesies yang
termasuk ke dalam ordo ini. Dikabarkan bahwa hewan tuatara ini sudah hidup
sejak zaman dinosaurus. Tuatara ini berasal dari pulau lepas pantai di Selandia
Baru. Ciri-ciri pada tuatara ini sendiri yakni memiliki duri yang berderet di
sepanjang tulang belakang dan memiliki mata ketiga yang berfungsi untuk
mengenali suatu perbedaan antara gelap dan terang. Hanya memiliki satu jenis
spesies yang masih hidup yaitu tuatara.

4) AVES (burung)
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal
sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil
mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat
sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di
antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas Aves.
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung
memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa
terbang.
Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu, (jangan
salah mamalia berambut, bukan berbulu). Hal ini merupakan keunikan
tersendiri dari kelompok hewan tersebut.

A. Ciri-ciri hewan aves


Berikut ini adalah beberapa ciri umum pada aves, antara lain:

 Seluruh tubuh aves terbungkus dengan bulu, dan sebagian besar memiliki
sayap.
 Tidak mempunyai gigi, namun mempunyai paruh untuk makan.
 Aves termasuk ke dalam hewan berdarah panas.
 Suhu tubuhnya adalah tetap (homoiothermis).
 Sudah mempunyai 12 nervi cranualis.
 Tidak mempunyai vesika urinaria. Zat – zat ekresi nya berwujud setengah
padat.
 Jantungnya yang terdiri atas 4 ruang, yaitu dua buah auricular serta 2
buah ventricula, hanya terdapat arcus anterioeus kanan yang masih ada,
erytrocitnya berinti, berbentuk oval, serta conveks.
 Fertilisasi berlangsung di dalam tubuh.
 Telur mempunyai yolk besar yang terbungkus dengan cangkang yang
keras, untuk menetas dibutuhkan adanya proses pengeraman.

B. Klasifikasi hewan aves

Berikut adalah beberapa ordo yang terdapat pada kelas aves, antara lain:

1. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes adalah kelompok dari aves yang memiliki ciri-ciri sayap
berkembang baik; tidak memiliki gigi pada rahang; memiliki pygostylus; tulang
sternum memiliki carina sterni; paruh pendek; bulu bercabang; kaki perjal untuk
mengais/berlari; terestrial; terbang pendek; graminivorous (pemakan
biji/rerumputan). Contoh spesies ordo Galliformes: 
o Talegalla fuscirostris (Maleo Paruh-hitam)
o Melanoperdix nigra (Puyuh Hitam)
o Gallus gallus (Ayam)
2. Ordo Casuariiformes
Ordo Casuariiformes adalah ordo aves dengan ciri-ciri bentuk tubuh besar; tidak
bisa terbang; terestrial; kepala berbulu tipis; bulu memiliki aftershaft yang
panjang; bentuk sayap kecil dan rudimenter; tungkai memiliki tiga buah jari;
tulang sternum tidak memiliki carina sterni. Contoh spesies ordo
casuariiformes: 
o Casuarius casuarius (Kasuari Gelambir Ganda)
o Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil)

Contoh gambar ordo Casuariiformes: Casuarius casuarius (Kasuari


Gelambir Ganda)

3. Ordo Psittaciformes
Ordo Psittaciformes  adalah ordo dari aves dengan ciri-ciri sayap berkembang
baik; tidak memiliki gigi pada rahang; memiliki pygostylus; tulang sternum
memiliki carina sterni; paruh pendek, sempit, tepinya tajam dan ujungnya
berkait; paruh bagian atas memiliki sendi dengan tengkorak sehingga dapat
bergerak; memiliki bulu berwarna hijau, kuning, atau biru; tipe kaki
zygodactylus (dua jari kearah depan dan dua jari kearah belakang); jari bagian
luar bersifat irreversible (tidak dapat dibalikkan ke depan). Contoh spesies ordo
Psittaciformes: 
o Chalcopsitta sintillata (Nuri Aru)
o Lorius lory (Kasturi Kepala-hitam)
o Cacatua sulphurea (Kakatua Jambul-kuning)
o Tanygnathus sumatranus (Betet-kelapa Punggung-biru)
o Loriculus pusillus (Serindit Jawa)

4. Ordo Columbiformes
Ordo Columbiformes adalah ordo dari aves dengan ciri-ciri sayap berkembang
baik; tidak memiliki gigi pada rahang; memiliki pygostylus; tulang sternum
memiliki carina sterni; paruh pendek dan langsing; pada umumnya tarsus lebih
pendek daripada jari-jari; kulit tebal dan halus; tembolok besar dan
menghasilkan cairan pigeon milk untuk anaknya; graminivorous (pemakan biji)
dan fragivorous (pemakan buah). Contoh spesies ordo columbiformes: 
o Treron capellei (Punai Besar)
o Ptilinopus cinctus (Walik Putih)
o Columba livia (Merpati Batu)
o Streptopelia chinensis (Tekukur)
o Geopelia striata (Perkutut Jawa).

Contoh gambar ordo Columbiformes: Ptilinopus cinctus (Walik Putih).

5. Mammaliia (Hewan menyusui)


Hewan Mamalia disebut juga dengan hewan menyusui, karena
Mamalia merupakan hewan yang memiliki kelenjar susu sebagai
sumber makanan bagi anaknya, tubuhnya ditutupi oleh rambut,
bertulang belakang atau hewan vertebrata serta juga berdarah panas.

a) Ciri ciri mammalia


Adapun Ciri ciri mamalia, antara lain ialah sebagai berikut:

1. mempunyai anggota gerak untuk dapat beraktivitas seperti berjalan,


berenang, atau bahkan juga untuk memegang sesuatu
2. Memiliki kelenjar susu yang disebut juga dengan (glandula
mammae)
3. Bertulang belakang disebut dengan (vertebrata)
4. Memiliki rambut yang menutupi tubuhnya
5. Pada bagian jari mamalia mempunyai kuku juga cakar untuk
berburu makanan juga memanjat.
6. Memiliki gigi taring, gigi seri dan juga gigi graham
7. Alat pernafasan mamalia adalah paru – paru
8. Jantung pada mamalia ialah 2 serambi juga 2 bilik.
9. Pengaturan suhu tubuh termasuk kedalam homoiterm
10. Berkembang biak dengan melahirkan (vivipar) dengan secara
internal.
11. Tempat perkembangbiakan embrio di dalam rahim (uterus)
12. Sistem ekskresi Mammalia mempunyai ginjal metanefros
13. Alat indra yang berupa mata, telinga, lidah, dan hidung

b) Ordo pada Mammalia

 Ordo Rodentia
merupakan hewan mamalia yang tidak memiliki taring sehingga biasanya
mereka hidup ialah sebagai pengerat. Hewan yang masuk kedalam ordo ini
dicirikan ialah dengan gigi seri yang tebal juga besar, serta dapat hidup disegala
macam habitat.
Beberapa dari contoh di antaranya ialah sebagai berikut :

1. Rattus sp (tikus),
2. Sciurus sp (tupai pohon),
3. Erethyson sp (landak),
4. Marmota sp (marmut), dan
5. Mus musculus (mencit).

 Ordo Monotremata
Monotremata adalah ordo mamalia bertelur, yang berada dibawah infra-
kelas Australosphenida, memiliki ciri antara lain berdarah panas (endothermik)
dengan suhu stabil (homeothermi), memiliki bulu/rambut, memiliki kalenjar
susu tanpa puting susu, tingkap telinga tunggal, metabolisme tinggi
(tachymetabolisme) dengan tiga tulang telinga, memiliki kalenjar bisa dengan
cakar penyengat dan memiliki tulang pipi dengan otot pipi. Misalnya platypus
(Ornitherynchus anatinus).

 Ordo Chiroptera
merupakan golongan atau ordo mamalia yang bisa melakukan terbang, dibagian
kaki depan serta belakang juga terdapat membran interdigital, meskipun ukuran
kaki pada bagian belakang lebih kecil. Biasanya mereka tergolong hewan
nokturnal artinya hanya aktif pada malam hari. Ciri dari Hewan dalam golongan
ini suka makan buah juga terbang dan juga mencari makan pada malam hari
(nocturnal). Beberapa dari contoh hewan mamalia didalam ordo ini misalnya
ialah :

1. Desmodus sp (vampire),
2. Pteropus edulis (kalong Jawa), dan
3. Myotes sp.

 Ordo Carnivora
merupakan sebuah kelompok mamalia yang menjadikan daging ialah sebagai
makanannya. Ciri dari hewan yang termasuk kedalam ordo yang satu ini adalah
ia mempunyai gigi taring yang tajam juga cakar yang runcing yang merupakan
alat untuk berburu juga mengoyak daging buruannya. Beberapa dari contoh
hewan mamalia yang masuk dalam ordo ini antara lain

1. Felis leo (singa),


2. Canis lupus (serigala),
3. Felis tigris (harimau),
4. Zalophus sp (singa laut),
5. Eumetopias jubata (anjing laut),
6. Felis catus (tikus rumah), dan
7. Canis familiaris (anjing).

 Ordo Marsupialia
merupakan hewan mamalia yang betinanya itu memiliki kantung (marsupium)
pada bagian perutnya. Kantung tersebut digunakan ialah sebagai tempat
menyimpan anak yang baru lahir ke muka bumi terutama bagi yang lahir dalam
keadaan yang prematur. Beberapa dari contoh hewan mamalia yang termasuk
kedalam ordo Marsupialia ialah:

1. kangguru (Dendrolagus sp),


2. opossum (Didelphia marsupialia),
3. kuskus (Phalanger sp), dan
4. koala (Phascolarctus sp).

 Ordo Proboscidea
yang termasuk kedalam golongan atau ordo proboscidae ini ialah semua jenis
gajah yang disemua penjuru bumi. Contohnya ialah

1. Loxodonta africana (gajah Afrika),


2. Elephas maximus (gajah di India dan Indonesia).

 Ordo Primata
merupakan hewan mamalia yang mempunyai tangan besar dan jari ialah sebagai
penunjang kebiasaannya dalam memanjat pohon, hewan yang termasuk
kedalam golongan herbivora, karnivora, ataupun omnivora. Beberapa dari
contoh hewan primata ini antara lain ialah sebagai berikut:

1. kera,
2. orang utan,
3. monyet, dan
4. lutung.

 Ordo Cetacea
yang masuk kedalam golongan ordo ini ialah mamalia yang hidupnya berada di
laut Contohnya ialah Dolphinus delvis (dolpin laut), Phalenoptera musculus
(paus biru).

Anda mungkin juga menyukai