2. Gnathostomata
Biseksual
Biseksual dapat di artikan sebagai jenis ikan yang memiliki dua kelamin
dalam satu spesies atau dengan kata lain dapat di bedakan menjadi jantan dan
betina. Pembedaan ini dapat dilakukan dengan melihat ciri seksual primer
dan sekunder nya. Ciri seksual primer hanya bisa di lihat dengan melakukan
pembedahan. Ciri seksual primer hanya dapat ditandai oleh organ yang
berhubungan langsung dengan proses reproduksi; yaitu testis dan saluran
pada ikan jantan, dan ovarium dan saluranya pada ikan betina. Sedangkan ciri
seksual sekunder dapat dibedakan oleh dimorfise seksual atau melihat ciri
morfologi dari ikan tersebut dan dikromatisme seksual dengan melihat warna
dari ikan tersebut.
Uniseksual
Hermaprodit
Ikan memiliki siklus reproduksi yang berbeda satu dengan lainya misalnya
saja ikan salmon (Onchorhynchud ), lamprey laut ( Petromyzon marinus) dan
sidat ( Anquilla ) yang bereproduksi satu kali dalam hidupnya. Ada juga ikan
yang bereproduksi empat minggu sekali contohnya Ikan seribu (Lebistes
reticulatus). Namun ada juga ikan yang memijah dua sampai tiga kali dalam
setahun misalnya ikan mujair (Oreochromis mossambicus).
1. Ovivar (bertelur)
Golongan ikan ovivar adalah ikan yang mengeluarkan telur pada saat
pemijahan, sebagian besar jenis ikan termasuk golongan ini.
2. Vivipar (beranak)
Golongan ikan vivipar adalah ikan yang perkembangan embrionya berada
dalam tubuh induknya dan perkembangan embrionya dipengaruhi oleh tali
plasenta, contohnya beberapa ikan elasmobranchii.
3. Ovovivipar (bertelur beranak)
Golongan ikan ovovivipar adalah golongan ikan yang perkembangan
embrionya berada dalam tubuh, namun perkembangan embrionya tidak
dipengaruhi oleh tali plasenta, namun oleh kuning telur, contohnya ikan
rockfish (Scorpaenidae).
Perkembangan embrio diawali saat proses impregnasi, yaitu saat sel jantan
memasuki sel telur. Fertililasi sel telur dikatakan sempurna ketika inti sel
telur dan spermatozoa menyatu dalam sitoplasma telur, persatuan kedua inti
sel tersebut mengakhiri proses pembuahan dan membentuk zigot. Tahap
perkembangan embrio ikan dimulai dari Morula, Blastula, Gastrula, dan
Organogenesis.
2.4 Bentuk sirip dan sisik pada ikan
2.5 Contoh ikan air tawar
1. Patin
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin Siam
klasifikasi ikan patin siam sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius hypopthalamus
(Sumber: Saanin, 1984)
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang berasal dari kelompok
lele-lelean. Secara anatomi ikan ini memiliki bentuk tubuh memanjang dan
agak pipih. Tubuh dominan berwarna putih seperti perak, sedangkan
bagian punggung berwarna kebiru–biruan. Patin memiliki tubuh yang licin
tanpa sisik (Amri Khairuman 2008).
Secara umum tubuh ikan patin terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala,
badan dan ekor. Kepala ikan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan
ukuran badannya. Bentuk kepalanya agak pipih dengan batok kepala yang
keras. Mata dan hidung memiliki ukuran yang kecil. Mulutnya memiliki
celah yang lebar dengan dua pasang sungut atau kumis pada bagian
maksila dan mandibula. Sungut ini merupakan ciri khas catfish (ikan
berkumis seperti kucing) yang berfungsi sebagai indra peraba saat
berenang dan alat pencari pakan. Di dalam rongga mulut ikan ini memiliki
gigi palatin yang terpisah dari tulang vomer. Penutup insang pada bagian
kiri dan kanan kepalanya tidak terlalu besar sehingga tidak menutupi
seluruh bagian kepala (Dewi 2011).
Sama halnya dengan ikan–ikan lainnya, ikan patin memiliki berbagai
bentuk sirip di beberapa bagian tubuhnya. Sirip pada bagian punggung
berupa jari–jari keras yang berubah menjadi patil yang bergigi dan besar di
sebelah belakangnya. Jari–jari lunak pada sirip punggungnya terdapat 6-7
buah. Selain jari–jari keras dan lunak pada bagian punggungnya terdapat
juga sirip lunak yang berukuran kecil sekali. Sirip ekor berbentuk simetris.
Pada daerah sekitar dubur terdapat sirip yang agak panjang, terdiri dari
30–33 jari–jari lunak. Sirip di bagian perut memiliki 6 jari–jari lunak. Pada
bagian dadanya ikan ini memiliki sirip dengan 12-13 jari–jari lunak
dengan sebuah jari–jari keras yang berubah menjadi patil. Pada bagian
ekor terdapat sirip yang bercagak dan bentuknya simetris (Dewi 2011).
Siklus Hidup
Ikan patin dalam menjalani hidupnya mengalami perkembangan atau
fase yang akan dijalaninya selama beberapa waktu sampai akhirnya dapat
dikonsumsi ataupun dijadikan induk untuk menghasilkan benih-benih yang
berkualitas. Menurut Lusac dan Southgate (2012) ikan patin memiliki fase
kehidupan yaitu telur, larva, benih dan dewasa.