Anda di halaman 1dari 8

Sistem Endokrin

Ikan Sidat
(Anguila Anguila)
Kelompok 2 :
Kelas B

Alma Ika Fatmawati (141811133059)


M. Giano Fadhilah (141811133072)
Fatimah Cahyani P. (141811133075)
Devi Aristanti (141811133093)
Tatyana Alyaa C. (141811133105)
M. Thoriqul H. (141811233030)
M. Muslimin (141811233053)
Ikan Sidat
Klasifikasi Ikan Sidat
• Filum : Vertebrata
• Sub Filum : Craniata
• Super Kelas : Gnathostomata
• Kelas : Teleostei
• Sub Kelas : Actynopterigii
• Ordo : Anguilliformes
• Sub Ordo : Anguilloidei
• Famili : Anguillidae
• Genus : Anguilla
• Spesies : Anguilla bicolor
Morfologi
• Ciri utama sidat dewasa adalah bentuknya menyerupai belut
• Sisik kecil membujur berkumpul dalam kumpulan-kumpulan kecil
dan masing-masing kumpulan terletak miring pada sudut siku
terhadap kumpulan yang ada disampingnya, Sirip dada sempurna,
mata tertutup oleh kulit lubang hidung di muka mata lubang hidung
berpipa dan terletak di ujung muka dari mulut, berbentuk miring
dan sampai melewati mata.
• Ikan sidat memiliki linea lateralis yang terbentuk dengan baik, perut
jauh dari kepala, mulut terminal, rahang tidak memanjang secara
khusus, gigi kecil, pektinat dan setiform dalam beberapa sisi rahang
dan vomer, terdapat gigi halus pada tulang faring, membentuk
“ovate patch” pada faring, bagian atas celah insang lateral vertical
berkembang dengan baik dan terpisah satu sama lainnya.
Alat Indera pada Ikan Sidat

Olfactorius

Gustatorius

Opticus
Kelenjar Endokrin Pada Ikan Sidat
Hormon kortisol berfungsi
mengendalikan stres yang dapat
dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera,
aktivitas berat, serta stres fisik dan
emosional.
• Ikan yang mengalami stres akan
meningkatkan kortisol. hormon tersebut pada
kadar tinggi berpengaruh negatif terhadap
sistem imunitas ikan, karena meningkatnya
kortisol dalam plasma akan menghambat
pembentukan interlukin Akibatnya ikan akan
menurun kekebalannya dan mudah
terinfeksi patogen, dengan demikian, dapat
menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.
• peningkatan kortisol dalam plasma menandakan
ikan mengalami stres berkepanjangan, yang
berakibat reaksi kekebalan spesifik dan non
spesifik ikan menurun. Naiknya kadar kortisol
akan mengurangi kerja insulin di dalam darah.
Saat stres dengan berkurangnya insulin maka
kadar glukosa darah terus meningkat karena
keterbatasan insulin yang memobilisasi glukosa
darah ke dalam sel semakin lambat. Dengan
tingginya kadar glukosa di dalam darah tersebut
maka sinyal dari pusat syaraf menandakan bahwa
ikan merasa kenyang, dan ikan tidak mau makan

Anda mungkin juga menyukai