PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini dengan judul teknik
pembesaran Lele sistem boster adalah :
1. Mengetahui teknik pembesaran ikan lele sistem boster mulai dari tahap
persiapan pemeliharaan sampai panen.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemeliharaan pembesaran
lele sistem boster
3. Mengetahui Hama dan Penyakit yang menyerang ikan lele dumbo serta
penaganannya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
sudah berkurang racunya. Panjang baku 5-6 kali tinggi badan dan perbandingan
antara panjang baku dan panjang kepala adalah 1 : 3-4. Ukuran matanya sekitar
1/8 panjang kepalanya. Giginya berbentuk villiform dan menempel pada rahang
Puspowardoyo dan Djarijah (2003).
4
tetapi suhu optimalnya adaah 270C, kandungan oksigen terlarut >3 ppm, pH 6,5-8
dan NH3 sebesar 0,05 ppm (Khairuman dan Amri, 2002).
5
2.1.6 Siklus Hidup
Menurut Sunarma (2004), dalam perkembangan hidupnya ikan lele
dumbo (Clarias gariepenus) mengalami beberapa fase kehidupan yaitu telur,
larva, post larva, benih, dewasa dan induk. Telur ikan lele dumbo (Clarias
gariepenus) yang normal berbentuk bulat dan berwarna kuning tua atau agak
kecoklatan. Fase telur dilalui selama 30-36 jam dan menetas menjadi larva. Fase
larva ini berlangsung lebih pendek pada suhu air 25-30 0C. Fase larva hingga post
larva dilalui selama 48-72 jam atau kurang lebih 5 hari. Pada fase post larva,
ukuran benih berkisar antar 10-12 cm, sedangkan fase benih hingga dewasa atau
ikan ukuran konsumsi dapat dilalui selama 6-8 minggu. Fase dewasa menjadi
induk atau matang gonad pertama 4-5 bulan.
2.2.2 Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan tujuan untuk mengeringkan dasar dan
dinding bak, dan juga untuk mensterilkan hama dan penyakit yang masih berada
didalam baka pemeliharaan. Pengeringan dapat dilakukan selama 1-2 hari lalu
kemudian diisi air media.
6
pembesaran lele dumbo nilai pH-nya berkisar аntаrа 6,5 - 8. Sеlаіn іtu perlu
diperhatikan bаhwа kekeruhan јugа dараt mempengaruhi kegiatan pembesaran
ikan lele. Kekeruhan іnі sebaiknya tіdаk lebih dаrі 10 cm, sebab јіkа lebih dаrі іtu
ѕаngаt besar kemungkinan terjadinya kekurangan oksigen dan ikan sulit bernafas
karena elemen insangnya tertutup partikel-partikel lumpur.
7
pengelolaan air dengan perlakuan penambahan antiseptik, probiotik sesuai SOP
(Fish Boster Centre, 2013).уаng berukuran 5 - 8 cm.
Penebaran benih ikan lele dumbo Benih ikan lele dumbo yang baru saja
diangkut dari jarak jauh tidak boleh langsung ditebarkan ke kolam, tetapi harus
diadaptasi suhu terlebih dahulu dengan cara masukkan kantong plastik berisi
benih ke dalam bak atau kolam selama 10 menit hingga plastik terlihat berembun.
Selanjutnya di tambahkan air ke dalam kantong plastik sedikit demi sedikit agar
suhunya menjadi sama. Setelah itu barulah benih di dalam kantong plastik
ditebarkan dalam kolam pembesaran (Prihartono dkk, 2007).
8
Tabel 1. Kebutuhan nutrisi untuk ikan lele
1 Protein 35 – 40
2 Lemak 95 – 10
3 Karbohidrat 20 – 30
4 Vitamin 0,25 – 0,40
5 Mineral 1,0
1 20 - 30 20 -15
2 31 - 40 15 -10
9
3 41 – 55 7-5
4 56 – 90 4-3
5 90 – panen 4-3
10
2.6 Monitoring Pertumbuhan Ikan
Berat ikan lele dumbo dapat diperiksa setiap 1-2 minggu sekali. Caranya,
beberapa (6-8 ekor) ikan lele dumbo dijaring secara acak untuk ditimbang,
kemudian beratnya dirata-rata. Rata-rata berat ikan ini dikalikan dengan jumlah
ikan lele dumbo yang ada di kolam, merupakan berat ikan lele dumbo secara
keseluruhan (Najiyati, 2007).
Pengamatan pertumbuhan Ikan lele dumbo merupakan salah satu spesies
unggulan ikan air tawar yang memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan ikan
air tawar lainnya, antara lain mudah dipelihara dan dapat tumbuh dengan cepat
dalam waktu yang relatif singkat (Chou dkk, 1994). Menurut Subandiyono dan
Hastuti (2010), pertumbuhan terjadi apabila ada kelebihan energi setelah energi
yang digunakan untuk pemeliharan tubuh, metabolisme basal dan aktivitas.
11
para pembudidaya, tеtарі apabila pembudidaya lebih jeli dan kreatif maka hasil
panen tadi dibawa langsung kе pasar ikan, sebab harganya аkаn lebih mahal
dibanding bіlа didatangi langsung оlеh supplier.
12
BAB III
METODE PRAKTIK
3.3Prosedur Kerja
3.3.1 Persiapan Bak
Persiapan lahan merupakan kegiatan persiapan kegiatan budidaya
pembersihan, pengeringan hingga siap untuk penebaran benih. Wadah yang
digunakan untuk pembesaran lele dumbo persiapan wadah/bak fiber glassdengan
kapasitas 5 ton. Tahapan persiapan wadah sebagai berikut :
13
dan pengeluaran air media.
c. Pengeringan Bak
Setelah pencucian bak dilakukan pengeringan dengan tujuan untuk
membunuh hama dan penyakit yang masih menempel pada bak pemeliharaan,
agar tidak menghambat pada saat kegiatan pembesaran berlangsung.
14
digunakan umumnya berukuran 3-7 cm. Sebelum benih ditebar kekolam
dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu yaitu penyesuaian suhu dan salinitas air
untuk menekan tingkat stres pada benih.
a. Suhu
Temperatur air dapat diukur dengan menggunakan Thermometer dengan
cara bisa langsung dicelupkan ke air media selama 2-5 menit kemudian lakukan
pengamatan. Suhu yang optimal berkisar anatara 26-30 OC. Alat dan bahan yang
dibutuhkan berupa : air sampel dan Thermometer.
b. pH
Derajat keasaman air merupakan salah parameter kualitas air penentu
keberhasilan kegiatan budidaya. Pengamatan derajat keasaman air dapat
dilakukan dengan menggunakan pH paper dan pH pen untuk mendapatkan hasil
yang optimal pengamatan dilakukan secara rutin setiap hari. Kisaran nilai pH
yang optimal untuk pertumbuhan lele berkisar antara 6-8.
15
3.3.5Monitoring Pertumbuhan
Monitoring atau sampling dilakukan untuk mengetahui jumalah populasi,
pertumbuhan dan juga untuk menentukan jumlah dosis yang akan diberikan. Alat
dan bahan yang digunakan dalam kegiatan sampling adalah berupa : keranjang,
timbangan digital, serok dan baskom. Kegiatan monitoring pertumbuhan dapat
dilakukan seminggu sekali.
3.3.7Pemanenan
16
Pemanenan dilakukan dengan dua cara yaitu panen sortir yaitu memilih
ikan yang sudah layak dikonsumsi dan panen keseluruhan yaitu ikan dipanen
semua kemudian dipasarkan sesuai dengan keinginan pasar. Ikan akan mencapai
ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 50-80 hari, dengan ukuran panen
antara 100-150 gr/ekor. Umumnya sintasan budidaya ikan lele sebesar 80-90%
dan FCR (maksimal) 1,3
3.4Analisisa Data
Analisa data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehngga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk
solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan Praktik Kerja
Lapang. Teknik analisa data menggunakan dua metode yaitu berupa :
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data informasi yang berupa simbol data atau
bilangan. Perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan untuk mengahsilkan
suatu kesimpulan yang berlaku umum didalam suatu parameter, yang termasuk
dalam perhitungan secara kuantitatif berupa :
1. Survival Rate (SR)
17
Jumlah Pakan
FCR=
Biomassa
b.Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan
berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses
menggunakan teknik analisis data. Contohnya data mentah yang didapat dari
kegiatan praktik kerja lapang kemudian diolah menjadi suatu data yang formal
dan bersifat baku.
3.5Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatanpelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL III)
dapat dilihat pada lampiran 1.
18
BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIK
4.1.2 Sejarah
Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Farm Fish
Boster Centre didirikan oleh Bapak Eka Jaya Tjioe yang merupakan pimpinan
dari PT. Indosco Dwi Jaya Sakti. Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan
(P2MKP) Farm Fish Boster Centre memulai kegiatan budidaya pada bulan
Februari 2013. Unit ini merupakan tempat dilakukannya riset sistem budidaya
boster karena proses budidaya dilakukan dengan mengaplikasikan produk
multivitamin dan obat-obatan yang di produksi oleh PT. Indosco Dwi Jaya Sakti
yang diberi nama Boster. Sebelum didirikan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan
dan Perikanan (P2MKP) Farm Fish Boster Centre, PT. Indosco Dwi Jaya Sakti
menggunakan kolam kelompok pembudidaya binaan sebagai tempat riset
budidaya dan produk multivitamin serta obat-obatan.Kelompok pembudidaya
binaan ini tersebar diberbagai daerah seperti di Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan,
Banyuwangi dan daerah lainnya di Jawa Timur. Untuk efisiensi waktu dan
19
mempermudah untuk monitoring sistem budidaya dan aplikasi produk
multivitamin serta obat-obatan yang telah diproduksi maka PT. Indosco Dwi Jaya
Sakti mendirikan tempat riset yang berada tidak terlalu jauh sekitar kurang lebih 3
km dengan tempat produksi produk dengan merk Boster.Tempat riset inilah yang
kemudia diberi nama Farm Fish Boster Centre. Tujuan dari pendirian usaha ini
adalah sebagai farm riset dan pengembangan budidaya ikan lele, serta
meningkatkan nilai jual ikan lele dengan cara diversivikasi produk. Farm Fish
Boster Centre ini kemudian ditetapkan menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan
dan Perikanan pada tanggal 30 April 2014 dengan dikeluarkanya surat keputusan
Kepala Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Kealutan dan Perikanan
Nomor 42/Kep-BPSDMKP/2014 tentang penetapan Pusat Pelatihan Mandiri
Kelautan dan Perikanan.
Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Farm Fish
Boster Centre memiliki beberapa kegiatan pokok yaitu riset dan produksi
dibidang pembenihan, pembesaran dan pengolahan berbagai jenis ikan lele seperti
sangkuriang, dumbo, phyton dan sukhoi. Riset yang dilakukan ini saling
berkesinambungan, jadi hasil dari kegiatan pembenihan yang dilakukan
dihatchery sistem indoor, selanjutnya benih ikan dibesarkan sendiri dikolam-
kolam pembesaran, apabila benih ikan lele berlebih maka benih akan dijual pada
pembudidaya-pembudidaya bianaan yang membutuhkan. Kemudian hasil
panennya akan diolah menjadi berbagai macam produk guna meningkatkan hasil
jual ikan lele seperti Fillet, Bakso, Siomay, Crispy, Tofu, Patty, Catty Satay dan
Catty Furai. Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Farm
Fish Boster Centre menggunakan ikan lele hasil budidayanya sebagai baha baku
produk olahannya, dimaksudkan agar kualitas bahan baku terjamin kualitasnya
karena sudah dikontrol sejak pemilihan induknya. Produk Pusat Pelatihan Mandiri
Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Farm Fish Boster Centre diproduksi
berdasarkan jumlah pesanan yang diterima. Distribusi produk skala nasional
sudah mencapai daerah Jakarta, Surabaya, Bali, Sidoarjo dan Bandung.
Sedangkan distribusi skala internasional sudah mencapai Singapura dan Jepang.
20
Untuk kelancaran kegatan riset dan produksi ikan lele di Farm Fish Boster
Centre, unit ini dipimpin langsung oleh pemilik PT Indosco Dwi Jaya Sakti.
Pimpinan P2MKP Fish Boster Centre dibantu oleh seorang manajer dan
koordinator. Koordinator inilah yang mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan riset dan produksi di P2MKP Fish Boster Centre, untuk itu
demi kelancaran semua kegiatan, koordinator dibantu oleh tiga orang anggota
yang masing-masing bertanggung jawab pada kegiatan pembenihan, pembesaran
dan pengolahan. Struktur organisasi lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 2.
21
4.2.2 Sarana dan Prasarana
Dalam kegiatan budidaya ikan lele sistem boster centre sarana dan
parasarana yang digunakan untuk mendukung dan menunjang kegiatan produksi
adalah berupa :
1. Sarana
Sarana budidaya adalah alat alat yang digunakan untuk kegiatan budidaya
ikan lele adalah berupa :
Gambar 4 . Generator
22
b. Sistem Pengairan
Keberadaan sumber air yang terdapat di Farm Fish Boster Centre, Kota
Sidoarjo berasal dari sumur bor yang letaknya tidak jauh dari kolam pembesaran.
Sumber air yang terdapat di Farm Fish Boster berjumlah 4 sumber, namun yang
masih dioperasionalkan sementara ada 2 sumber mata air. Air yang berasal dari
sumur bor tersebut selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam bak tandon yang
cukup besar. Sumur yang pertama memiliki nilai pH 7,6, sumur kedua memiliki
nilai pH 7,6. Kedua sumur tersebut memiliki nilai pH yang netral.
Kedalaman sumur bor tersebut sekitar 7 m dan 15 m. Sumur bor di
FamFish Boster Centre, memang dibuat tidak terlalu dalam karena dikhawatirkan
apabila terlalu dalam sumber air yang didapat adalah air payau mengingat lokasi
P2MKP Fish Boster Centre berada diwilayah yang menuju kelaut Jawa. Sumber
air tersebut kemudian disedot dengan pompa air bertegangan 125 watt, yang
mampu mengalirkan air dengan debit 30 liter/menit. Untuk lebih jelas dapat diihat
pada gambar 5.
2. Prasarana
Fasilitas yang dimiliki untuk mendukung kelancaran kegiatan pembesaran
dapat dilihat pada lampiran 3.
23
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
Gambar 6. Pembersihan Bak
25
Gambar 7. Pemasangan Pipa Saringan
a. Penumbuhan Plankton
Penumbuhan plankton dapat dilakukan dengan pemberian fermentasi. Alat
dan bahan yang digunakan untuk pembuatan fermentasi berupa : ember, beaker
glas, karet ban, plastik penutup, timbangan, dedak halus, boster amino liquid,
boster planktop, boster aqua enzym dan air. Berikut adalah proses pembuatan
fermentasi.
1. Timbang dedak halus sebanyak 1 kg
2. Takar boster amino liquid sebanyak 200 ml
3. Takar boster planktop sebanyak 100 ml
4. Timbang boster aqua enzym sebanyak 10 gr
26
5. Semua bahan yang sudah disiapkan, dijadikan satu didalam wadah berupa
ember
6. Tambahkan air sebanyak 2 liter kemudian aduk secara merata sampai
membentuk seperti adonan
7. Tutup ember dengan plastik dan diikat dengan menggunakan karet sampai
rapat
8. Simpan ditempat yang teduh dan dibiarkan selama 24 jam.
b. Penebaran Fermentasi
Penebaran fermentasi dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan
plankton di air media. Berikut adalah cara penebaran fermentasi :
1. Ambil fermentasi yang sudah disimpan selama 24 jam
2. Takar 250 gr adonan fermentasi
3. Larutkan dalam air 10 liter
4. Tebar secara merata kekolam
5. Plankton akan tumbuh dalam waktu 3-4 hari tergantung panas sinar
matahari.
c. Pemberian Boster Manstap
Pemberian boster manstap dengan untuk menstabilkan ph. Pemberian
manstap dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Air yang sudah ditumbuhi plankton plankton dinaikan sampai ketinggian
60 cm atau batas maksimum.
2. Air diberi boster manstap sebanyak 30 ppm
3. Pemberian boster manstap dilakukan pada sore hari
4. Air media siap ditebari benih.
a. Kualitas Benih
27
Benih yang ditebar meiliki ciri sebagai berikut :
1. Gerakan yang aktif
2. Ukuran relatif sama
3. Tidak cacat fisik
4. Memilki sertifikat kesehatan dari karantina kesehatan ikan.
b. Penebaran Benih
Proses penebaran benih juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan benih stres. Oleh karena itu, proses penebaran harus susai dengan
prosedur sehingga tidak menyebabkan stres pada benih, Proses pengangkutan
benih dilakukan dengan metode pengangkutan terbuka. Berikut adalah proses
penebaran benih :
1. Sebelum melakukan penebaran air media diberi boster fish imunovit 5
ppm dan boster protec plus 2 ppm
2. Benih diangkut dengan kecil untuk tebar ke kolam
3. Sebelum benih ditebar aklimatisasi terlebih dahulu dengan mengapungkan
keranjang berisi dipermukaan selama 10-15 menit kemudian percik air
kolam secara perlahan kedalam keranjang kemudian biarkan sampai benih
keluar dengan sendirinya
4. Setelah benih ditebar ke kolam dan benih sudah menyebar diberi pakan
sesuai dengan bukaan mulut mulut ikan, pakan yang diberikan dicampur
dengan Boster stress off sebanyak 5 gram/kg pakan diberikan selama 3
hari.
Kegiatan penebaran benih dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
28
Gambar 8. Penebaran Benih
5.4 Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan pembesaran dilakukan ketika benih ditebar dengan
uukran 5-9 cm hingga mencapai ukuran konsumsi.Dalam kegiatan pemeliharaan
yang perlu diperhatikan adalah berupa Pengelolaan kulaitas air, manajemen
pakan, monitoring pertumbuhan, griding serta pengendalian hama dan penyakit.
a. Suhu
Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunkan alat Thermometer.
Hasil pengamatan suhu selama pemeliharaan berkisar antara 29,4-31,8 oC.
Sedangkan suhu optimum untuk pembesaran ikan lele dumbo berkisar dari 25-
30oC, Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu air selama pemeliharaan
pembesaran ikan lele masih normal (Soetomo, 2007).
Apabila terjadi perubahan suhu maka dilakukan sirkulasi air samapai suhu
air normal kembali. Alat dan bahan digunakan untuk pengukuran suhu air berupa :
Thermometer, gelas ukur dan sampel air kolam. Berikut adalah prosedur
pengamatan suhu air.
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Ambil sampel air kolam budidaya degan cara membuka pipa sambungan
Outlet dan biarkan sampai kotoran terbuang, lalu ambil air secukupnya
dengan menggunakan gelas ukur
3. Ambil alat Thermometer kemudian celupkan kedalam kolam budidaya
selama 3-5 menit
4. Kemudian baca angka yang menunjukan nilai suhu kemudian dicatat.
Kegiatan pengukuran suhu air dapat dilihat pada gambar 9.
29
Gambar 9.Pengukuran Suhu Air
b. Derajat Keasaman
Derajat keasaman air merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele. Selama
pemeliharaan pH berkisar antara 7,2-7,8, batas minimum 6,8 dan maksimal
8,5.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pH selama pemeliharaan dapat
disimpulkan masih normalApabila pH air menurun tebar boster manstap sesuai
dengan dosis yang dianjurkan yaitu 5 ppm dan apabila pH kolam naik diberi
fermentasi. Alat yang digunakan untuk derajat keasaman air adalah pH Pen atau
pH paper. Alat dan bahan yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman air
berupa pH pen, gelas ukur dan air sampel. Berikut adalah prosedur pengkuran
derajat keasaman air.
1. Siapkan alat dan bahan yang dugunakan
2. Ambil air sampel dengan cara membuka pipa sambungan outlet dan
biarkan sampai kotoran terbuang, lalu ambil air secukupnya
3. Kemudian masukan alat pH pen lalu tekan tombol membaca sampai angka
berhenti berkedip kemudian catat nilainya.
Kegiatan pengukuran pH dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
30
Gambar 10. Pengukuran pH Air
31
a.Frekuensi dan Dosis Pemberian pakan
Frekuensi pemberian pakan pada awal budidaya 4-5 sehari, pertengahan
buidaya pemberian pakan dengan frekwensi 3-4 kali sehari sampai panen. Dosis
pemberian pakan ditentukan dari jumal bimassa dan tingkat kelangsungan hidup
ikan yang dibudidayakan. Untuk dosis pakan harian dapat dihiyung dengan
menggunakan rumus berikut :
Untuk
menentukan jumlah pakan perharinya dihitung dari total biomasa, Feeding rate
dan sintasannya. Untuk tabel FR dapat dilihat pada lampiran 4.
32
Average daily gain adalah pertambahan berat perhari. ADG dapat dihitung
dengan cara melihat selisih MBW pertama dan MBW ke duakemudian dibagi
dengan jumlah jeda hari sampling. Selama pemeliharaan pertambahan berat ikan
berkisar antara 3,5 – 4,5 gram/ekor per hari.
5.4.4Greading
Greading dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh tingkat
keseragaman ikan yang tinggi serta mendapatkan tingkat kelangsungan yang
tinggi. Kegiatan dilakukan selama 20-30 hari sekali. Berikut adalah proses
pemlihahan ukuran (Greading) :
a. Siapkan alat dan bahan berupa : Bak Fiber Penampungan, ember greading,
Keranjang Jaring, Air, boster fish imunovit boster stres off
b. Buang air kolam budidaya sebanyak 80%
c. Isi bak fiber penampungan dengan air, lalu berikan boster fish imunovit
dan boster stress off.
d. Setelah air kolam budidaya tebuang ikan diseser dan dimasukkan dalam
keranjang.
e. Ikan ditampung pada bak fiber yang sudah diisi air
f. Ikan digreading secara perlahan
g. Ember greading disesuaikan dengan ukuran ikan (ukuran 7-9 cm)
h. Greading sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
i. Lama waktu greading yang ideal yaitu 21 – 25 hari setelah ikan ditebar
Kegiatan greding dapat dilihat pada gambar 11.
33
5.4.5 Produk Boster yang di Gunakan
Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi serta meningkatkan mutu
ikan yang dihasilkan farm fish boster menggunakan produk yang diproduksi oleh
PT.Indosco Dwi Jaya sendiri (Gambar 12), penggunaan produk ini untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan serta mempertahankan parameter kualitas air.
Dengan penggunaan produk ini dapat mempersingkat waktu budidaya,
mendapatkan laju pertumbuhan ikan yang optimal, serta hasil budidaya yang
tinggi itulah sebabnya sistem budidaya ini di namakan sistem boster artinya
dipercepat.
Daftar produk boster diatas merupakan produk yang cara
pengaplikasiannya melalui pakan yang akan diberkan pada ikan, bertujuan untuk
meningkatkan laju pertumbuhan serta meningkatkan antibodi ikan sehingga
memberikan hasil yang optimal. Produk boster yang diaplikasikan melalui media
air bettujuan untuk menjaga kestabilan kualaitas air yang baik untuk memberikan
dampak positif bagi ikan.
34
Produk Boster Untuk Ikan Melalui Media Air
Nama Probiotik Cara
Dosis Kegunaan
(Boster) Penggunaan
Planktop 1-3 ppm Tebar di Air Menumbuhkan Plankton
Aquenzym 2ppm Tebar di Air Menstabilkan Kualitas Air
Blue Copper 0,5-2 ppm Tebar di Air Membunuh Bakteri dan Virus
Manstap 30 ppm Tebar di Air Menstabilkan Kualitas Air
Sel Multi 2ppm Tebar di Air Mempertahankan Kualitas Air
5.5.2 Penyakit
Penyakit pada ikan lele dapat disebabkan oleh faktor biotik dan faktor
abiotik. Faktor biotik adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme patogen
seperti virus, bakteri dan parasit. Sedangkan Faktor abiotik adalah penyakit yang
35
disebabkan oleh keadaan lingkungan yang dicocok seperti fluktuasi suhu, pH,
aminok dan nitrit, serta pakan yang tidak sesuai baik kualitas maupun kuantitas
dan juga faktor keturunan. Selama masa pemeliharaan terdapat penyakit jaundice
(Penyakit kuning).
Penanggulangan penyakit jaundice dilakakun dengan cara :
a. Ikan yang terjangkit penyakit dipindahkan ke kolam karantina kemudian
dipuasakan.
b. Pada pagi pagi hari buang air hingga 10 cm
c. Tebar boster blue copper 2,5 ppm
d. Naikan air hingga batas maksimal
e. Siang tebar inroflox dan vitamin B komplek 5 ppm
f. Sore hari pemberian pakan
g. Malam hari jam 07:00 tebar manstap
Ikan yang terserang penyakit kuningatau sering disebut sebagai penyakit
ini dapat dilihat pada gambar 12.
5.6.1 Panen
Kegiatan pemanenan biasanya dilakukan setelah mencapai ukuran 100-
120 gram/ekor. Pemanenan dilakukan dengan cara :
36
a. Buang air kolam hingga 10 cm
b. Kemudian serok ikan dan tampung didalam keranjang
c. Setelah itu timbang ikan yang sudah diserok
d. Ikan yang sudah ditimbang ditampung dalam bak penampung
diatas mobil untuk diangkut
e. Pengangkutan dilakukan dengan cara terbuka.
Kegiatan pemanenan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar14.Proses Pemanenan
5.7 Analisa Usaha
Analisa usaha adalah perhitungan besar modal yang butuhkan untuk suatu
kegiatan budidaya dan perhitungan keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan
budidaya, perhitungan analisa usaha dilakukan pada akhir kegiatan budidaya.
1. Biaya Investasi
a. Biaya untuk pembelian bak fiber 3 buah @Rp 2.500.000 = Rp 7.500.000
b. Pompa air @Rp 500.000 = Rp 500.000
c. Lain-lain =Rp 70.000 +
Rp 8.070.000
2. Modal Usaha
a. Biaya Tetap
- Biaya penyusutan kolam Rp 7.500.000 : 5 Periode = Rp 1.500.000
- Biaya penyusutan Peralatan Rp 570.000 : 5 Periode = Rp 114.000 +
Total biaya tetap Rp 1.614.000
b. Biaya tidak tetap
- Benih Lele 30.000 ekor @Rp 150 = Rp 4.500.000
37
- Pakan 1.995 kg @Rp 9.500 = Rp 18.952.000
- Suplemen dan obat-obatan = Rp 2.500.000
- Listrik 1 periode = Rp 500.000 +
38
Peerhitungan tingkat kelangsungan hidup bertujuan untuk mengetahui
jumlah tingkat kehidupan ikan dari awal penebaran hingga akhir pemeliharaan.
Perhitungan SR menggunakan rumus :
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Kegiatan yang dilakukan selama pemeliharaan pembesaran berupa
persiapan wadah, persiapan media pemeliharaan, penebaran benih,
pengamatan parameter kualitas air, pengamatan pertumbuhan, monitoring
hama dan penyakit serta pemanenan. Jumlah tebaran 30.000 ekor benih
dengan padat tebar 1000/m2. Hasil panen yang diperoleh selama
pemeliharaan sebesar 2.850 kg dengan sintasan 93%, FCR yang diperoleh
selama pemeliharaan 0,7. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan budidaya
lele sistem boster layak untuk diterapkan.
2. Faktor yang mempengaruhi pemeliharaan pembesaran ikan yaitu pengaruh
parameter kualitas air, keadaan cuaca, menejemen pemeliharaan dan
pengaruh pakan. Hasil pengamatan kualitas selama pemeliharaan berupa
39
suhu berkisar antara 29,4-31,8 0C dan pH berkisar antara 7,2-7,9 ppm
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas air masih normal
untuk pertumbuhan lele.
3. Penyakit kuning(jaundice) merupakan salah satu jenis penyakit ikan lele
yang menyerang ikan pemeliharaan. Penanganan yang dilakukan yaitu
ikan dipuasakan, perbaikan kulitas air dan strelisasi air yang dilakukan
secara rutin setiap pagi pukul 06.00 dan sore hari pukul 18.00.
6. Saran
1. Sebaiknya air media yang digunakan disterilisasi terlebih dahulu sebelum
digunakan, sterlisasi bertujuan untuk membasmi bakteri patogen yang
terdapat di air agar tidak mengganggu ikan peliharaan
2. Lengkapi peralatan parameter kualitas air agar pengontrolan kualitas dapat
dilakukan secara rutin untuk mengetahui kondisi kualitas air, jika sewaktu
waktu terjadi perubahan kualitas air yang tidak baik dapat diketahui dan
ditindak lanjuti.
3. Ikan yang sudah terjangkit penyakit dipisahkan dari ikan yang sehat agar
tidak menular ke ikan yang lain, ikan sakit ditempatkan di bak karatina
untuk diberi perlakuan kusus.
40
DAFTAR PUSTAKA
Darseno. 2010. Budidaya & bisnis lele. Agro Media Pustaka. Jakarta
Fish Boster Centre, 2013, Standar Operasional Prosedur Pembesaran Ikan Lele
Sistem Boster, Sidoarjo
Kordi, M. Ghufran. 2010. Budidaya Ikan Lele dі Kolam Terpal. Lily publisher.
Yogyakarta.
41
Mahyuddin, Kh., 2008, Panduan Lengkap Agribisnis Lele, Penebar Swadaya,
Cetakan 1, Jakarta
Lampiran 1. Jadwal kegiatan PKL III di Farm Fish Boster Centre, Sidoarjo
N
Tanggal Waktu Uraian Kegiatan
o
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
1 5-Apr-19
14:00-14:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air Suhu, pH
22:00-22:15 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
2 6-Apr-19
09:00-09:15 penebaran boster manstap dan inroflox
14:00-04:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air
42
22:00-22:20 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
3 7-Apr-19
14:00-14:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air Suhu, pH
22:00-22:15 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
pembuangan air dasar
06:00-07:00
Sampling
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
4 8-Apr-19
09:00-09:15 penebaran boster manstap dan inroflox
14:00-04:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air
22:00-22:20 pemberian pakan
No Tanggal Waktu Uraian Kegiatan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
5 9-Apr-19
14:00-14:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air Suhu, Ph
22:00-22:15 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
6 10-Apr-19 09:00-09:15 penebaran boster manstap dan inroflox
14:00-04:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air
22:00-22:20 pemberian pakan
43
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
7 11-Apr-19
14:00-14:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air Suhu, pH
22:00-22:15 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
8 12-Apr-19
14:00-14:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air Suhu, pH
22:00-22:15 pemberian pakan
44
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air
22:00-22:20 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
06:00-07:00 pembuangan air dasar
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
12 16-Apr-19
14:00-14:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air Suhu, pH
22:00-22:15 pemberian pakan
45
pengukuran kualitas air Suhu, pH
22:00-22:15 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
pembuangan air dasar
06:00-07:00
Sampling
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
16 20-Apr-19 penebaran boster manstap dan
09:00-09:15 inroflox
14:00-04:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air
22:00-22:20 pemberian pakan
46
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air
22:00-22:20 pemberian pakan
pengukuran kualitas air Suhu dan pH
pembuangan air dasar
06:00-07:00
Sampling
pencampuran pakan dengan probiotik
08:00-08:15 pemberian pakan
20 24-Apr-19
09:00-09:15 penebaran boster manstap dan inroflox
14:00-04:15 pemberian pakan
pemberian pakan
18:00-18:30
pengukuran kualitas air
22:00-22:20 pemberian pakan
Anita Andriani
Advisor
Dedy Hermansyah
Manager
Arif Fauzan
Bagian Pengolahan Bagian Marketing
47
Lampiran 3. Prasarana yang dimilki oleh Farm Fish Boster Centre
n Fasilitas fungsi
o
Mes karyawan
Gudang pakan
48
Dapur
Kamar mandi
49