Anda di halaman 1dari 12

JENIS-JENIS IKAN ENDEMIK INDONESIA

(Makalah Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Takverbrata)

Dosen Pengampu: Asep Yusuf Hamdani, M.Pd

Disusun Oleh,

1. Amirah Balkis (1811


2. Gusti Septi (1811
3. Mailinda Suri (1811
4. Maria (1811
5. Mailinda Suri (1811060198)
6. Reza Olviana (1811
7. Shafira (1611
8. Shely Rozalia Intan (1811060453)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah Subhana Wata'ala yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya dan juga sholawat serta salam atas
junjungan kita yaitu Nabi Muhammad Shalallah Alaihi Wasallam sehingga kami
dari kelompok satu dan dua dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis-
Jenis Ikan Endemik Indonesia”.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik sehingga
dapat selesai dengan waktu yang ditentukan. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat berguna untuk kami serta memberi pengetahuan luas bagi yang membaca.
Sebagai manusia kami mungkin mempunyai banyak kekurangan termasuk dalam
membuat makalah ini. Kritik dan saran, kami tunggu untuk lebih sempurnanya
makalah ini.

Bandar Lampung, 05 Mei 2020

Penulis,

Kelompok I & II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Morfologi Ikan......................…………………………
2.1.1
2.2 Jenis-Jenis Ikan Endemik Indonesia……………………….
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2. Saran…………………………………………………..............
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sudah kita ketahui bahwa bentuk tubuh ikan sangat bervariasi meskipun
pola dasarnya sama yaitu kepala, badan, dan ekor. Umumnya bilateral simetris,
kecuali ordo Pleurponectiformes yang mempunyai non-bilateral simetris.
Misalnya, ikan ilat-ilat (Cyanoglossus monopus). Bentuk tubuh ikan akan
beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup di dalam suatu habitat
hidup ikan.
Perlu kita ketahui bahwa morfologi adalah bentuk dan penampakan luar
dari tubuh suatu makhluk hidup. Bentuk tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara
tingkah laku dan kebiasaan hidup didalam suatu habitat ikan hidup. Dengan kata
lain, habitat atau lingkungan dimana ikan itu akan berpengaruh terhadap bentuk
tubuh, macam-macam alat tubuh dan cara bergerak maupun tingkah lakunya akan
berbeda satu sama lain.
Ikan akan menyesuaikan diri terhadap factor-faktor fisika, kimia, biologis
habitat yang bersangkutan. Misalnya, kedalaman air, arus air, pH, salinitas, dan
makhluk-makhluk lainnya. Seperti plankton, jasad renik, benthos dan sebagainya.
Adapun untuk penyesuaian bentuk tubuh, cara bergerak, tingkah laku
maupun kebiasaan hidup sesuai habitatnya. Hal itu, dimaksudkan untuk
menyesuaikan diri dalam mencarai makanan dan menghindarkan diri dari predator
maupun terhadap bahaya akan keselamatan hidupnya. Dengan latar belakang
tersebut, sangat penting kita ketahui mengenai jenis-jenis ikan endemik Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana Pentingnya Mempelajari Morfologi Ikan?
1.2.2. Apa Pengertian Morfologi Ikan?
1.2.3. Apa Saja Jenis-Jenis Ikan Endemik Indonesia?
1.3. Tujuan Makalah
1.3.1. Dapat Mengetahui Pentingnya Morfologi Ikan.
1.3.2. Dapat Mengetahui Pengertian Morfologi Ikan.
1.3.3. Dapat Mengetahui Jenis-Jenis Ikan Endemik Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Morfologi Ikan

Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi


berarti pengetahuan tentang bentuk (morphos). Berikut beberapa ilmu yang
menggunakan nama morfologi:

a. Morfologi (linguistik), adalah suatu bidang ilmu linguistik yang mengkaji


tentang pembentukan kata atau morferm-morferm dalam suatu bahasa.
b. Morfologi (biologi), adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
organisme, terutama hewan dan tumbuhan yang mencakup bagian-
bagiannya.
c. Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan dan bentuk
luar bumi.

Salah satu bidang morfologi yang banyak diteliti adalah morfologi pada
hewan diantaranya pada ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat
ikan tersebut di perairan. Untuk menghindari kepunahan dan mengembalikan
keadaan jenis-jenis ikan yang hamper punah perlu dilakukan upaya pelestarian
sumber daya ikan, antara lain dengan cara melakukan domestikasi. Akan tetapi
sebelum melakukan domestikasi perlu dilakukan beberapa kajian, seperti kajian
morfometrik dan meristik.

2.1.1 Bagian-Bagian Tubuh Ikan


Pada umumnya tubuh ikan terbagi atas tiga bagian yaitu:
1. Caput
Merupakan bagian kepala, yaitu mulai dari ujung moncong terdepan
sampai dengan ujung tutup insang paling belakang. Pada bagian kepala terdapat
mulut, rahang atas bawah, rahang bawah, gigi, sungut, hidung, mata, insang,
tutup insang, otak, jantung, dan sebagainya.
1. Teruncus
Merupakan bagian badan, yaitu mulai dari ujung tutup insang, bagian
belakang sampai permulaan sirip dubur. Pada bagian badan terdapat sirip
penggung, sirip dada, sirip perut, serta organ-organ dalam seperti hati, empedu,
lambung, usus, gonad, gelembung renang, ginjal, limpa, dan sebagainya.
2. Cauda
Merupakan bagian ekor, yaitu mulai dari permulaan sirip dubur sampai
dengan ujung sirip ekor bagian paling belakang. Pada bagian ekor terdapat anus,
sirip dubur, sirip ekor, dan kadang-kadang juga terdapat scuet dan finlet.

2.1.2 Bentuk-bentuk Tubuh Ikan


Secara umum tubuh ikan dibagi menjadi dua bentuk yaitu:
1. Simetris bilateral
Berarti jika ikan tersebut dibelah pada bagian tengah-tengah tubuhnya
(potongan sagittan) akan terbagi menjadi dua bagian yang sama antara sisi kanan
dan sisi kiri.
2. Non simetris bilateral
Jika tubuh ikan tersebut dibelah secara melintang (cross section) maka
terdapat perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri tubuh. Misal: ikan langkau
(Psettodes erumei), dan ikan lidah (Cynoglossus billineatus).

2.1.3 Kepala Ikan


Kepala ikan umumnya tidak bersisik, tetapi ada juga yang bersisik. Bagian-
bagian pada kepala ikan yang penting adalah sebagai berikut:
 Tulang-tulang tambahan tutup insang
 Bentuk mulut
 Letak mulut
 Letak sungut
2.1.4 Badan Ikan
Pada badan ikan terdapat sebagai berikut yaitu:
 Sisik (squama)
 Gurat sisi (linea lateralis). Pada bagian tengah badan ikan, sebelah kanan
dan kiri, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor
 Finlet (jari-jari sirip tambahan)
 Scute (skut, sisik duri)
 Kell (kil, lunas)
 Adipose fin (sirip lemak)
 Interpelvic process (cuping)

2.1.5 Anggota Gerak Ikan


Anggota gerak pada ikan berupa sirip-sirip, sirip ikan ada yang berpasangan
ada yang tidak. Sirip yang berpasangan adalah:
 Sirip dada (pinnae pectoralis, pinnae thoracicae, pectoral fins) disingkat dengan
P atau P1.
 Sirip perut (pinnae abdominalis, pinnae pelvicalis, pinnae ventralis, pelvic fins,
ventral fins), disingkat dengan V atau P2.
Sirip yang tidak berpesangan atau sirip tunggal adalah:
 Sirip punggung (pinnae dorsalis, dorsal fin), disingkat dengan D. Jika sirip
punggung terdiri atas dua bagian, maka sirip punggung pertama (dibagian
depan) disingkat dengan D1, sedangkan sirip punggung kedua (yang
dibelakang) disingkat dengan D2.
 Sirip dubur (pinnae analis, anal fin), disingkat dengan A.
 Sirip ekor (pinnae caudalis, caudal fin), disingkat dengan C.

2.1.6 Ekor Ikan


Berdasarkan perkembangan arah ujung belakang notochord atau vertebrae,
bentuk ekor ikan terdiri atas empat macam yaitu:
 Proterocercal (diphycercal), ruas-ruas vertebra menyokong sirip ekor tanpa
mengalami perubahan bentuk. Sirip ekor simetris dan dimiliki oleh ikan kelas
Cephalaspidomorphi.
 Heterocercal, bentuk ekor tidak simetris. Tipe ini terdapat pada kelas
Chondrichthyes dan ikan bertulang sejati tingkat rendah.
 Homocercal, bentuk ekor simetris.
 Diphycercal, ujung notochord lurus kea rah cauda sehingga sirip ekor terbagi
secara simetris baik dari arah dalam maupun dari arah luar, terdapat pada ikan
Dipnoi dan Latimeria menadoensis.

3.1. Morfologi Ikan Endemik Dan Lokal Potensial Di Kalimantan Selatan


Banyak sekali contoh ikan yang merupakan ikan endemik, dan tepatnya di
Kalimantan Selatan yaitu sebagai berikut:
3.1.3 Ikan Papuyu atau Betok (Anabas testudineus)

Gambar 3.1.1. Ikan Papuyu/Betokn (Anabas testudineus)


Sumber: Pllbfmipaunlam, 2015; Supriyatna, 2016.
Keterangan Gambar 3.1.1:
A) Panjang total, B) Panjang standard, C) Panjang kepala, D) Tinggi kepala, E)
Tinggi badan, F) Tinggi batang ekor, G) Jarak mulut ke sirip punggung, H) Jarak
mulut ke mata, I) Jarak mulut ke pangkal sirip dada, J) Jarak mulut ke pangkal
sirip perut, K) Jarak sirip punggung ke pangkal sirip ekor, L) Jarak sirip perut ke
pangkal siri anus, M) Jarak sirip anus ke pangkal siri ekor, N) Diameter mata, O)
Jarak mata ke tutup insang, P) Panjang dasar sirip dada, Q) tinggi siri dada, R)
Panjang dasar sirip punggung, S) Tinggi sirip punggung, T) Panjang dasar sirip
ekor, U) Tinggi sirip ekor, V) Panjang dasar sirip anus, W) Tinggi siri anus, X)
Panjang dasar sisi perut, Y) Tinggi sirip perut.
Ikan papuyu umumnya berukuran besar, panjang hingga sekitar 25 cm,
berkepala besar dan bersisik keras kaku, bentuk badan lonjong. Sisi atas tubuh
(dorsal) gelap kehitaman agak kecokelatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral)
kekuningan, terutama disebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang
samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (terkadang tak jelas kelihatan)
terdapat di ujung belakang tutup insang. Sisi belakang tutup insang bergerigi
tajam seperti duri. Ikan betok memiliki tipe warna abu-abu sampai kehijauan,
dengan satu titik hitam pada bagian dasar ekor dan titik lainnya lagi hanya pada
bagaian belakang lempeng insang. Bagian ujung sisik dan sirip berwarna cerah.
Ikan papuyu termasuk kedalam sub ordo Anabantoidei, lebih dari 80n
spesies yang termasuk dalam sub ordo ini berukuran kecil (<10 cm), tipe surface
oriented fish dan deep bodies, ekor membulat dan sirip dubur yang panjang.
Secara morfologi ikan betok (papuyu) mempunyai bentuk tubuh lonjong, lebih ke
belakang menjadi pipih. Seluruh badan dan kepalanya bersisik kasar dan besar-
besar. Warna kehijauan, gurat sisi sempurna, tetapi dibagian belakang dibawah
sirip punggungyang berjari-jari lunak menjadi terputus dan dilanjutkan sampai ke
pangkal ekor.
Pinggiran belakang disirip ekor berbentuk bulat. Sirip punggung
memanjang mulai dari kuduk sampai depan pangkal sirip ekor, bagian belakang
disokong oleh 16-19 jari-jari keras, bagian belakang lebih pendek dari bagian
depan dengan 7-10 jari-jari lunak. Sirip dubur lebih pendek dari sirip punggung
dan sebelah depannya disokong oleh 9-10 jari-jari keras yangtajam dan bagian
belakangnya disokong oleh 8-11 jari-jari lunak.
Siri dada tidak mempunyai jari-jari keras, disokong oleh 14-16 jari-jari
lunak yang letaknya lebih ke bawah pada badan di belakang tutup insang. Sirip
perut letaknya di depan, dibawah sirip dada, disokong oleh jari-jari keras yang
besar berujung runcing dan jari-jari lunak. Jari-jari keras dari srip dapat digerakan
dan dapat digunakan untuk bergerak pada permukaan lumpur yang kering.
Pangkal-pangkal dari sirip dada, sirip ekor, sirip punggung, dan sirip dubur yang
ada mempunyai jari-jari lunak, semuanya mengandung otot dan ditutupi dengan
sisik yang kecil-kecil, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.1.1.

3.1.2 Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)


Ikan sepat siam memiliki badan memanjang, pipih ke samping
(compressed), tinggi badan 2,2-3 kali panjang standard. Sirip dada lebih panjang
dari pada kepala. Tubuh ikan sepat siam bersisik dan posisi mulut berada tepat di
ujung hidung (terminal). Mulut berukuran kecil dan dapat disembulkan
(protractile), sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.1.2.

Gambar 3.1.2. Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)


Sumber: Thinkfish, 2019.
3.1.3 Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus)
Ikan sepat rawa memiliki posisi mulut terminal, bagian kepala di belakang
mata berukuran dua kali atau lebih, sirip ekor bercabang dua, dan letak sirip
punggung di pertengahan badan seperti pada Gambar 3.2.3. Ikan sepat rawa
memiliki jumlah jari-jari sirip D.V1.9, P.7, A.X1.34.

Gambar 3.1.3. Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus)


Sumber: Tropical, 2015.
Sepat rawa memiliki warna kehijauan dan kebiruan dengan beberapa pita
berwarna kuning berwarna gelap dan sebuah bercak ditengah sisi pada pangkal
sirip ekor. Pada sirip perut mempunyai jari-jari seperti filament yang panjangnya
hamper sama dengan panjang badan, sirip ekor berbentuk sabit sedikit cengkung.
Ikan yang bertubuh pipih jorong, dengan moncong runcing dan mulut kecil. Sisik
berukuran kecil-kecil, bersusun miring, dan beraneka ukuran. Gurat sisi
sempurna, berbentuk tabung yang kadang-kadang agak lengkung. Sirip punggung
terletak jauh ke belakang, namun berakhir agak jauh di depan sirip ekor.

Anda mungkin juga menyukai