Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori antrian secara luas digunakan dalam industri untuk meningkatkan
pelayanan pelanggan. Secara umum kedatangan pelanggandan waktu pelayanan
tidak diketahui sebelumnya sehingga jika hal ini dapat diketahui, pengoperasian
sarana tersebut dapat dijadwalkan sedemikian rupa dengan menggunakan konsep
teori antrian sehingga akan mengurangi keharusan untuk menunggu. Karena semakin
sering terjadi proses antrian maka teori antrian merupakan aspek yang penting untuk
menganalisa dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada proses antrian. 

Proses antrian yang terjadi saat ini tidak selalu mencerminkan suatu antrian yang


lancar. Berbagai permasalahan dalam proses antrian sering terjadi karena beberapa
faktor yaitu adanya jumlah pelayanan yang terbatas dalam memenuhi permintaan
pelayanan pelanggang sehingga hal ini dapat menjadikan sebuah antrian yang
panjang. Proses antrian dipengaruhi pula oleh jumlah pelanggan yang semakin
banyak dan kualitas pelayanan.

Sehingga bila kita pelajari suatu proses antrian tersebut dengan pendekatan
melalui suatu pemodelan matematika sehingga kita akan menemukan
suatu penyelesaian atau suatu solusi yang bisa diterapkan bila kita mengalami suatu
proses antrian tersebut. Bila kita tindak lanjuti permasalahan yang terjadi di antrian
ini adalah bagaimana kita bisa menemukan suatu nilai atau suatu waktu yang
menimalisikan suatu proses antrian tersebut dengan mengoptimalkan suatu tujuan
yang kita harapkan. Sehingga hal ini menjadi menarik bila diangkat menjadi suatu
bahan yang akan dicoba dimana dengan bantuan excel, Sehingga diharapkan kita
mendapat tujuan yang di harapkan dari proses tersebut.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui struktur model antrian.
2. Untuk mengetahui Komponen dasar antrian.

1
3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi analisis antrian.
4. Untuk mengetahui karakteristik antrian.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat praktikum ini yaitu:
1. Memahami struktur model antrian.
2. Memahami Komponen dasar antrian.
3. Memahami faktor – faktor yang mempengaruhi analisis antrian.
4. Memahami karakteristik antrian.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Di sektor
jasa bagi sebagian orang, antri merupakan hal yang membosankan, oleh sebab itu
terlalu lama mengantri akan menyebabkan pelanggan pergi, hal ini merupakan
kerugian bagi perusahaan tersebut. Antrian timbul dikarenakan oleh kebutuhan akan
layanan melebihi kapasitas (kemampuan) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga
pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan
kesibukan layanan, didalam suatu antrian yang optimal tidak hanya berdasarkan pada
waktu menunggu yang lama maupun waktu menunggu yang cepat tetapi
mendapatkan standar dari setiap waktu menunggu dan pelayanan dalam antrian
tersebut (Lusiani dan Irawan 2016).
Teori antrian atau queueing theory adalah bagian utama dari pengetahuan tentang
antrian. Teori antrian adalah bidang ilmu yang melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi dan mengukur penyebab-penyebab serta konsekuensi-konsekuensi
dari kegiatan mengantri. Fenomena antrian adalah hasil langsung dari sifat random
dalam operasi pelayanan atau jasa. Pendekatan melalui teori antrian ini mempunyai
keuntungan, karena lebih sederhana dan lebih mudah digunakan (Kuswara, 2015).
Untuk memperbaiki suatu masalah antrian pelayanan dapat menggunakan suatu
metode analisa dengan teori antrian. Dengan analisa teori antrian, kita dapat
mengetahui apakah sistem pelayanan yang ada sudah mencapai suatu keadaan yang
optimal atau belum. Teori antrian sebenarnya tidak bisa langsung memecahkan
masalah antrian, Kelebihan dari teori antrian ini adalah memberikan informasi yang
diperlukan dalam membuat keputusan dengan cara memperkirakan beberapa
karakteristik dari antrian, misalnya waktu rata-rata yang diperlukan dalam antrian
(Aminulloh, 2016).
Mengukur kinerja antrian menyangkut beberapa hal, antaralain: waktu rata-rata
yang dihabiskan oleh pelanggan dalam antrian, panjang antrian rata-rata, waktu rata-
rata yang dihabiskan oleh pelanggan dalam sistem (waktu tunggu ditambah waktu

3
pelayanan), jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem, probabilitas fasilitas pelayanan
akan kosong, faktor utilisasi sistem dan probabilitas sejumlah pelanggan berada
dalam sistem. Pengukuran kerja (work measurement) adalah suatu metode untuk
menaksir waktu yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan. Salah satu metodenya
adalah dengan time study, yaitu dengan menghitung waktu standar ( Wignyosubroto,
2014).
Panjang pendeknya antrian tergantung pada fasilitas pelayanan (server).
Alternatif yang dapat digunakan adalah dengan penambahan server atau
pengurangan waktu pelayanan. Waktu pelayanan diusahakan lebih kecil dari waktu
antar kedatangan customer (Iksan 2016).

4
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum “Metode Antrian” dilaksanakan pada hari sabtu, 9 April 2022, pukul
10.00 WIB di gedung FKP lantai 2.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.1 Alat

No Alat Jumlah Fungsi


1. Laptop 1 buah Untuk penggunaan Ms. Excel
2. Buku 1 buah Untuk mencatat
3. Alat tulis 1 buah Untuk mencatat

Tabel 3.2.2 Bahan

No Bahan Jumlah Fungsi


1. Ms. Excel 1 buah Sebagai aplikasi

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Pertama, masukkan nilai 0.


2. Kedua, masukkan nilai kumulatif + nilai probalitas dan ditarik kebawah
sampai mendapatkan nilai 1.
3. Ketiga, nilai kumulatif di coppy paste ke kumulatif kiri dan ditarik kebawah
sampai mendapatkan nilai 1.

5
4. Keempat, isi waktu antar kedatangan dengan nilai 0, menit kedatangan
dengan nilai 0 dan waktu mulai dengan nilai 0.
5. Kelima, isi waktu pelayanan = VLOOKUP (RAND; blok nilai kumulatif dan
waktu pelayanan sebanyak 4 baris ; 2 ; TRUE dan dikunci antara D$3 lalu
tekan enter.
6. Keenam, isi waktu selesai dengan cara waktu mulai + waktu pelayanan.
7. Ketujuh, isi waktu antar kedatangan dengan cara = VLOOKUP (RAND; blok
nilai kumulatifdan waktu pelayanan sebanyak 4 baris; 2 ; TRUE dan dikunci
antara D$3 lalu tekan enter.
8. Kedelapan, isi menit kedatangan dengan cara = menit kedatangan yang diatas
+ waktu antar kedatangan lalu enter.
9. Kesembilan, isi waktu mulai dengan cara = MAX (waktu selesai ; waktu antar
kedatangan) dan ditarik semua sampai waktu selesai sampai nilai 10.
10. Kesepuluh, isi waktu tunggu dengan cara waktu mulai – menit kedatangan,
setelah itu ditarik ke bawah.
11. Kesebelas, isi ada antrian di bagi tiada antrian dengan cara = IF (waktu
tunggu > 0 ; 1 ;0) dan tekan enter.
12. Keduabelas, panjang antrian yang baris dua, ada antrian dibagi tiada antrian
lalu tekan enter.
13. Ketigabelas, waktu tunggu = AVARAGE (block waktu tunggu dari nomor 1 -
10) lalu tekan enter.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Kedatanga Waktu antar Menit Waktu waktu Waktu waktu Ada antrian = 1 Panjang
n kedatangan kedatangan mulai pelayanan selesai tunggu Tiada antrian = 0 Antrian
(Pengguna)
1 0 0 0 3 3 0 0 0
2 2 2 3 2 5 1 1 1
3 3 5 5 2 7 0 0 1
4 1 6 7 3 10 1 1 1
5 3 9 10 2 12 1 1 2
6 3 12 12 1 13 0 0 1
7 2 14 14 2 16 0 0 0
8 1 15 16 2 18 1 1 1
9 0 15 18 2 20 3 1 1
10 1 16 20 4 24 4 1 1
1,1 1
Kumulati Waktu antar Probalitas Kumulatif Waktu Pelayanan Probalitas
f kedatangan (Menit) (Menit)
0 0 0.05 0 1 0,13
0,05 1 0,13 0,13 2 0,4
0,18 2 0,28 0,53 3 0,3
0,46 3 0,3 0,83 4 0,17
0,76 4 0,14 1
0,9 5 0,1
1
Tabel 4.1.1 Formula Perhitungan
Tabel 4.2.2 Hasil Perhitungan

7
4.2 Pembahasan
Proses antrian merupakan proses yang berhubungan dengan kedatangan
pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris antrian jika belum
mendapat pelayanan, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut setelah pelayanan
berakhir. Proses ini dimulai saat pelanggan-pelanggan yang memerlukan pelayanan
mulai datang mereka berasal dari suatu populasi yang disebut sebagai sumber input.
Populasi suatu antrian dibedakan menjadi dua, yaitu terbatas (finite) dan tidak terbatas
(infinite), Salah satu bentuk populasi adalah pelanggan yang datang pada fasilitas
pelayanan, besarnya populasi merupakan jumlah pelanggan yang memerlukan fasilitas
pelayanan. Sebuah sistem antrian adalah himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu aturan
yang mengatur pelayanan kepada pelanggan. Sedangkan keadaan sistem menunjuk pada
jumlah pelanggan yang berada dalam antrian dan yang sedang mendapat pelayanan.
Lima komponen dasar yang harus diperhatikan agar penyedia fasilitas pelayanan dalam
sistem antrian dapat melayani para pelanggan yaitu pola kedatangan, pola pelayanan,
kapasitas sistem, tingkat pelayanan dan disiplin pelayanan.

Berdasarkan dari tabel hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa untuk
kedatangan pertama tidak ada waktu antar kedatangan, tidak ada menit kedatangan dan
tidak ada waktu mulai kedatangan akan tetapi untuk waktu pelayanannya ada 3 waktu
selesai dan tidak ada untuk waktu tunggu,tiada antrian dan tidak ada panjang antrian.
Sementara untuk kedatangan kedua ada 2 waktu antar kedatangan 2 menit kedatangan 3
waktu mulai 2 waktu pelayanan 5 waktu selesai 1 waktu tunggu ada 1 antrian serta 1
panjang antrian. Untuk kedatangan ketiga diperoleh 3 waktu antar kedatangan 5 menit
kedatangan 5 waktu mulai 2 waktu pelayanan 7 waktu selesai akan tetapi tidak ada
waktu tunggu dan tidak ada antrian sementara untuk panjang antrian ada 1. untuk
kedatangan keempat ada 1 waktu Atar kedatangan 6 menit kedatangan 7 waktu mulai 3
waktu pelayanan 10 waktu selesai 1 waktu tunggu ada 1 antrian dan ada 1 antrian
panjang. untuk kedatangan kelima ada 3 waktu antar kedatangan ada 9 menit kedatangan
10 waktu mulai 2 waktu pelayanan ada 12 waktu selesai satu waktu tunggu ada 1 antrian
dan ada 2 antrian panjang. untuk kedatangan ke enam ada 3 waktu antar kedatangan ada

8
12 menit kedatangan 12 waktu mulai 1 waktu pelayanan 13 waktu selesai tidak ada
waktu tunggu tidak ada antrian dan ada 1 panjang antrian.untuk untuk kedatangan
ketujuh ada 2 waktu antar kedatangan 14 menit kedatangan 14 waktu mulai 2 waktu
pelayanan 16 waktu selesai tidak ada waktu tunggu tidak ada antrian dan tidak ada
panjang antrian.untuk kedatangan kedelapan ada 1 waktu antar kedatangan 15 menit
kedatangan 16 waktu mulai 21 pelayanan 18 waktu selesai 1 waktu tunggu 1 antrian dan
1 panjang antrian. untuk kedatangan kesembilan tidak ada waktu antar kedatangan 15
menit kedatangan 18 waktu mulai 2 waktu pelayanan 20 waktu selesai 3 waktu tunggu
ada 1 antrian dan ada 1 panjang antrian. untuk kedatangan terakhir atau kedatangan
kesepuluh ada 1 waktu antar kedatangan 16 menit kedatangan 20 waktu mulai 4 waktu
pelayanan 24 waktu selesai 4 waktu tunggu ada 1 antrian dan ada 1 panjang antrian.

Pola kedatangan pelanggan adalah banyaknya kedatangan pelanggan dalam


sistem antrian dalam selang waktu tertentu. Pola kedatangan pelanggan dapat
deterministik yaitu diketahui secara pasti atau juga dapat bersifat stokastik yaitu berupa
variabel acak yang distribusi probabilitasnya dianggap telah diketahui. Pola kedatangan
para pelanggan biasanya diperhitungkan melalui waktu antar kedatangan, yaitu waktu
antara kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada suatu fasilitas pelayanan. Apabila
pola kedatangan tidak bergantung pada waktu (time independent), maka sistem antrian
dikatakan memiliki pola kedatangan stasioner. Sebaliknya jika waktu mempengaruhi
pola kedatangan pelanggan, maka sistem antrian memiliki pola kedatangan non
stasioner. Pelanggan dapat datang satu per satu ataupun berkelompok. Kejadian lain,
apabila dalam fasilitas pelayanan terdapat antrian yang terlalu panjang, ada
kemungkinan bagi pelanggan untuk menolak memasuki fasilitas tersebut Kejadian ini
disebut balking (penolakan). Sedangkan reneging (pembatalan) terjadi apabila seorang
pelanggan yang telah berada dalam sistem meninggalkan antrian karena keberatan untuk
menunggu lama. Apabila tidak disebutkan secara khusus, maka dianggap bahwa
pelanggan tiba di fasilitas pelayanan satu per satu tanpa terjadi balking maupun reneging
dan kedatangan pelanggan mengikuti distribusi probabilitas tertentu.

Pola kepergian pelanggan adalah banyaknya kepergian pelanggan dalam sistem


antrian pada selang waktu tertentu. Pola kepergian pelanggan dapat ditentukan oleh

9
waktu pelayanan, yaitu waktu yang dibutuhkan seorang pelayan untuk memberi
pelayanan kepada pelanggan pada fasilitas pelayanan. Waktu pelayanan dapat bersifat
deterministik, atau berupa variabel acak yang distribusi probabilitasnya dianggap telah
diketahui. Besaran ini dapat bergantung pada jumlah pelanggan yang telah berada dalam
fasilitas pelayanan atau tidak bergantung pada keadaan tersebut.

Kapasitas sistem adalah jumlah maksimum pelanggan, mencakup pelanggan


yang sedang mendapat pelayanan dan yang berada dalam antrian, yang dapat ditampung
oleh fasilitas pelayanan pada saat yang sama. Sebuah sistem yang tidak membatasi
jumlah pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya dikatakan memiliki kapasitas tak
hingga, sedangkan sistem yang membatasi jumlah pelanggan yang berada di dalam
fasilitas pelayanannya dikatakan memiliki kapasitas yang berhingga.

Tingkat pelayanan dalam sistem antrian terbagi menjadi tingkat pelayanan


tunggal (singlestage) dan tingkat pelayanan bertingkat (multistage). Tingkat pelayanan
dikatakan tunggal apabila pelayanan kepada pelanggan selesai dalam satu kali proses
pelayanan. Tingkat pelayanan dikatakan bertingkat apabila pelayanan kepada pelanggan
tidak dapat selesai dalam satu kali proses sehingga pelanggan harus mengalami beberapa
kali proses untuk menuntaskan segala kepentingannya.

10
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan praktikum ini adalah:

1. Dalam model antrian terdapat 4 model struktur model antrian yaitu Single chanel
– sigle phase, Single chanel – multi phase, Multi chanel – single phase dan multi
chanel – multi phase.
2. Dalam sitem antrian komponen dasar antrian terbagi menjadi tiga bagian yaitu
kedatangan, pelayanan, dan antrian.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi suatu analisis antrian yaitu disiplin antrian,
populasi pelanggan, tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan.
4. Masing-masing komponen dalam sistim antrian tersebut mempunyai
karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik dari masing-masing komponen
tersebut adalah adalah bahwa terdapat kedatangan, antrian, dan pelayanan.
4.2 Saran

Saran semoga praktikum kedepannya akan lebih baik lagi dan semoga nilai laporan ini
lebih baik dari nilai laporan sebelumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aminulloh, A.F. 2016. Analisis Model Antrian Multi Phase (Studi Kasus di SAMSAT
Kota Pasuruan). Skripsi Jurusan Matematika,Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Iksan. 2016. Merekomendasi Tambahan Dermaga Pelabuhan III Cabang


TanjungPerak Surabaya dengan Analisis Simulasi Sitem Antrean Kapal Barang.
JurnalSistem Teknik Industri. 7(2): 33-42.

Kuswara, S. 2015. Model Optimasi Pencucian Mobil(Pribadi) berdasarkan Metode


Antrian (Queueing) di Perusahaan Jasa Pencucian Mobil “Sekneg Buana Motor
Service” Kebon Nanas Tangerang.Penelitian Dosen. Universitas Mercu Buana.

Lusiani, M. & Irawan, R.A. (2016) Analisis Sistem Antrian Pada Bengkel Mobil
Menggunakan Simulasi. Journal of Industrial Engineering & Management
Systems, Vol. 9, No 2.

Wignyosubroto, S. 2014. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produkvitas Kerja. Edisi Pertama Cetakan Kedua. Guna Widya.
Surabaya.

12
LAMPIRAN

Kedatanga Waktu antar Menit Waktu waktu Waktu waktu Ada antrian = 1 Panjang
n kedatangan kedatangan mulai pelayanan selesai tunggu Tiada antrian = 0 Antrian
(Pengguna)
1 0 0 0 3 3 0 0 0
2 2 2 3 2 5 1 1 1
3 3 5 5 2 7 0 0 1
4 1 6 7 3 10 1 1 1
5 3 9 10 2 12 1 1 2
6 3 12 12 1 13 0 0 1
7 2 14 14 2 16 0 0 0
8 1 15 16 2 18 1 1 1
9 0 15 18 2 20 3 1 1
10 1 16 20 4 24 4 1 1
1,1 1
Kumulati Waktu antar Probalitas Kumulatif Waktu Pelayanan Probalitas
f kedatangan (Menit) (Menit)
0 0 0.05 0 1 0,13
0,05 1 0,13 0,13 2 0,4
0,18 2 0,28 0,53 3 0,3
0,46 3 0,3 0,83 4 0,17
0,76 4 0,14 1
0,9 5 0,1
1

13

Anda mungkin juga menyukai