Disusun oleh:
DILAKSANAKAN PADA:
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SABANG
Oleh
Mengetahui :
Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
NIP ………………………
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur mari kita curahkan kepada sang Khaliq Allah SWT yang
telah memberikan kita kesehatan serta umur yang panjang hingga kita masih
bisa bernafas hingga detik ini. Shalawat bertangkaikan salam mari kita
curahkan kepangkuan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa
kita keluar dari alam jahilliyah ke alam islamiyyah. Dan terimakasih saya
ucapkan kepada para dosen pembimbing maupun pembimbing lapangan yang
telah memberikan saya sedikit pengalaman ilmunya yang tentunya akan saya
lanjutkan ilmu-ilmunya kepada adik-adik saya nantinya. Terimakasih juga
saya sampaikan kepada seluruh pihak pembimbing karena kalau tidak ada
pihak penunjang pastinya tugas laporan magang ini tidak akan pernah
sempurna.
Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik, dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan magang. Selanjutnya saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada seluruh pihak yang
telah memberikan bantuan materi, bimbingan, petunjuk dan saran. Semoga
kedepannya laporan ini memberi manfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................i
KATA PENGHANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan magang .........................................................................................2
1.3 Manfat magang .........................................................................................2
BAB II METODE KERJA ................................................................................3
2.1 Waktu dan tempat .....................................................................................3
2.2 Alat dan bahan ..........................................................................................3
2.3 Prosedur kerja ...........................................................................................4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................5
3.1 Hasil pengamatan .....................................................................................5
3.2 Pembahasan ..............................................................................................6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................9
4.1 Kesimpulan ...............................................................................................9
4.2 Saran .........................................................................................................9
BAB V DAFTAR PUSTAKA ............................................................................10
LAMPIRAN ........................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1
ikan dibawah air. Apa itu fish finder? Fish finder adalah alat dengan frekuensi
tinggi yang dapat melacak keberadaan gerombolan ikan didalam air. Alat pencari
ikan ini menggunakan gelombang suara untuk melihat benda dibawah air.
2
BAB II
METODE KERJA
Adapun kegiatan penelitian serta praktek ini kami lakukan dengan tiga (3) kali
trip, yaitu Sabtu, 6 Agustus 2022 bertempat pada jarak 12 mil dari pantai kuta timu,
Rabu, 10 Agustus 2022 bertempatan disebelah utara pulau selako, dan yang terakhir
Kamis, 25 Agustus 2022 bertempatan pada 1 mil dari pantai kasih, Kota Sabang.
Adapun alat dan bahan yang kami gunakan pada praktek penelitian ini sebagai
berikut:
3
2.2.2 Tabel bahan
No Nama Bahan Jumlah Fungsi
Adapun alat bantu dalam pengoperasian ini, yaitu karena adanya rumpon.
Rumpon adalah rumah pohon yang dibuat untuk menarik perhatian bagi ikan dan juga
sebagai rumah mereka. Rumpon dibuat menggunakan daun kelapa, dau pinang, dan
daun iboh, lalu dipasang pemberat sebagai alat bantu tenggelam dan juga mempunyai
pelampung sebagai alat bantu tanda suatu rumpon.
4
BAB III
Pada pengamatan ini saya memperoleh hasil yang berbeda disetiap trip-nya,
adapun hasil yang saya peroleh dalam tiga (3) kali trip yaitu ikan pelagis kecil dengan
rincian sebagai berikut;
2. - - ikan P 22cm,
lunggang L 8cm/
867kg
5
3.2 Pembahasan
Dalam pengamatan ini saya mengamati hasil tangkap dari tiga(3) daerah
pengoperasian, yaitu 12mil dari PPI pasiran, disebelah utara pulau selako, dan 1mil
dari pantai kasih, Kota Sabang. Dalam beberapa daerah yang saya amati ada satu
wilayah yang sama sekali tidak mendapatkan hasil, yaitu daerah sebelah utara pulau
selako. Hal ini diakibatkan karena kencangnya arus dan angina yang tidak sesuai
dengan posisi kapal.
Adapun pada pengoperasian ini kami membutuhkan alat bantu seperti rumpon
dan fishfinder. Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang
dipasang dilaut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut
dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul disekitar rumpon,
sehingga ikan mudah untuk ditangkap. Rumpon dalam bahasa kelautan adalah karang
buatan yang dibuat oleh manusia dengan tujuan sebagai tempat berkumpul ikan.
Rumpon merupakan rumah buatan bagi ikan di dasar laut yang dibuat secara sengaja
dengan menaruh berbagai jenis barang di dasar laut seperti ban, dahan dan ranting
dengan pohonnya sekaligus. Barang–barang tersebut dimasukkan dengan diberikan
pemberat berupa beton, batu–batuan dan penberat lainnya sehingga posisi dari
rumpon tidak bergerak karena arus laut. Barang–barang yang dimasukkan kedalam
laut dapat terus ditambah secara berlanjut untuk menambah massa rumpon. Dan alat
bantu fish finder. Fishfinder adalah alat dengan frekuensi tinggi yang digunakan
untuk mencari kumpulan ikan. Alat ini dikembangkan selama Perang Dunia II. Alat
pencari ikan tersebut menggunakan gelombang suara untuk melihat benda di bawah
6
air. Salah satu alat bantu yang dapat dipergunakan oleh nelayan guna menentukan
lokasi penangkapan adalah fishfinder. Fishfinder ini mampu memberikan informasi
yang cukup detail yaitu tentang kelimpahan, sebaran, ukuran dan posisi kedalaman
renang ikan.
Pada penelitian ini saya mendapati beberapa jenis ikan, yaitu; ikan kembung
dengan panjang dan lebar rata-rata 20cm dan lebar 7cm dengan berat yang diperoleh
tangkapan 2.4 Ton, ikan pisang-pisang dengan panjang 15cm dan lebar 5cm dengan
berat rata-rata 1 ton, ikan lunggang panjang 22cm dan lebar 8cm dengan berat
keseluruhan 867kg, dan ikan brok babah dengan panjang 97cm dan lebar 36cm kami
mendapatkan 3 ekor. Ini adalah hasil keseluruhan trip.
Adapun daerah yang sangat berpotensi mendapatkan hasil terbanyak ada pada
trip yang ketiga yaitu didaerah 1 mil dari pantai kasih, Kota Sabang. Namun
sayangnya jenis ikan pelagis adalah jenis ikan yang bergerombolan dan sangat sering
bermigrasi, maka dari itu fish finder dan pawing laot sangat dibutuhkan saat
melakukan pengoperasian agar hasil yang didapatkan melebihi target. Daerah
pengoperasian ini kami lakukan pada kedalaman ± 300 meter dan tempat yang tidak
berkarang, agar badan jaring pukan cincin ini tidak tersangkut pada karang laut.
Gambar diatas adalah gambar dari alat bantu proses pencarian lokasi ikan yang
dikenal sebagai Fish Finder. Alat ini sangat berguna bagi keberlangsungan proses
7
pengoperasian alat tangkap, karena jika kita asal-asalan menentukan daerah
pengoperasian maka ikan yang kita dapat kan tidak tentu adanya. Maka dari itu alat
ini sangat perpotensi baik dalam pendarian posisi ikan. Dan dalam pengoperasian alat
tangkap ini kami juga memerlukan alat bantu lainnya seperti rumpon dan kapal
pengiring ikan. Berikut adalah gambar dari rumpon.
Rumpon
Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang
dilaut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut dimaksudkan
untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul disekitar rumpon, sehingga ikan
mudah untuk ditangkap. Selain rumpon kami juga memerlukan kapal kecil untuk
mengiring ikan masuk kedalam badan jaring, setelah ikan masuk kedalam badan
jaring baru pukat cincin ditarik menggunakan katrol dan juga bantuan SDM. Adapun
SDM yang membantu dalam sekali pengoperasian ± 30 tenaga kerja.
8
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita petik dari pengamatan ini adalah sebagai berikut;
1. Semakin banyak alat bantu maka semakin besar pula ritme pendapatan hasil
tangkapan.
2. Penentuan daerah pengoperasian sangat berpengaruh bagi keberlangsungan
proses penangkapan ikan.
3. Jarak kedalaman laut akan mempengaruhi kinerja suatu alat tangkap.
4. Cuaca yang tiba-tiba rusak akan mempengaruhi kerja alat tangkap, dan
apabila pelampung dari alat tangkap tenggelam maka ikan akan mudah kabur
dari badan jaring.
4.2 Saran
9
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Bhagya, T.G., & Prakarsa, G. 2016. Studi Kelayakan Teknologi GPS dan Fish Finder
Untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan Ikan. FPIK-IPB University.
Bayudin, M.K., 2019. Analisis Zona Potensial Penangkapan Ikan Pelagis Kecil
Berdasarkan Dinamika Kondisi Perairan Menggunakan Citra Modis
Multiemporal Di Perairan Laut Banda. Universitas Gadjah Mada.
Fauziyah, S., 2010. Densitas Ikan Pelagis Kecil Secara Akustik Di Laut Arafura.
Jurnal Penelitian Sains, 13(1), pp.21-25.
10
LAMPIRAN
11
Foto ketika proses pengangkatan pukat cincin
12
13