Anda di halaman 1dari 17

Laporan Kemajuan Mbkm Magang USK Unggul

DAERAH PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE


DI KOTA SABANG
Dilaksanakan pada:

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SABANG

Disusun oleh:

AAN SEPTY VARHAN


2011103010080

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
AGUSTUS, 2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN MBKM USK
UNGGUL

DAERAH PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE


DI KOTA SABANG

DILAKSANAKAN PADA:
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SABANG

Oleh

Nama : Aan septy varhan


NIM : 2011103010080

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing,

NIP ……………………… NIP …………………....

Mengetahui :
Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

NIP ………………………

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur mari kita curahkan kepada sang Khaliq Allah SWT yang
telah memberikan kita kesehatan serta umur yang panjang hingga kita masih
bisa bernafas hingga detik ini. Shalawat bertangkaikan salam mari kita
curahkan kepangkuan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa
kita keluar dari alam jahilliyah ke alam islamiyyah. Dan terimakasih saya
ucapkan kepada para dosen pembimbing maupun pembimbing lapangan yang
telah memberikan saya sedikit pengalaman ilmunya yang tentunya akan saya
lanjutkan ilmu-ilmunya kepada adik-adik saya nantinya. Terimakasih juga
saya sampaikan kepada seluruh pihak pembimbing karena kalau tidak ada
pihak penunjang pastinya tugas laporan magang ini tidak akan pernah
sempurna.

Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik, dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan magang. Selanjutnya saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada seluruh pihak yang
telah memberikan bantuan materi, bimbingan, petunjuk dan saran. Semoga
kedepannya laporan ini memberi manfaat bagi kita semua.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat secara akademis maupun praktis.


Khususnya bagi saya dan umumnya bagi semua pembaca laporan ini.

Sabang, 26 Agustus 2022

Aan septy varhan

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................i
KATA PENGHANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan magang .........................................................................................2
1.3 Manfat magang .........................................................................................2
BAB II METODE KERJA ................................................................................3
2.1 Waktu dan tempat .....................................................................................3
2.2 Alat dan bahan ..........................................................................................3
2.3 Prosedur kerja ...........................................................................................4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................5
3.1 Hasil pengamatan .....................................................................................5
3.2 Pembahasan ..............................................................................................6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................9
4.1 Kesimpulan ...............................................................................................9
4.2 Saran .........................................................................................................9
BAB V DAFTAR PUSTAKA ............................................................................10
LAMPIRAN ........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Kota Sabang merupakan wilayah paling barat di Republik Indonesia. Secara


Geografis, Kota Sabang terletak pada koordinat 05o 46’ 28” – 05o 54’ 28”
Lintang Utara (LU) dan 95o 13’ 02” – 95o22’ 36’ Bujur Timur (BT). Kota
Sabang sebelah utara dan timur berbatasan dengan Selat Malaka, di sebelah
selatan berbatasan dengan Selat Benggala dan di sebelah barat dibatasi oleh
Samudera Indonesia. Secara geopolitis, Kota Sabang sangat strategis, karena
berbatasan langsung dengan negara-negara lain seperti dengan India, Malaysia
dan Thailand serta merupakan alur pelayaran Internasional bagi kapal-kapal yang
akan masuk dan keluar wilayah Indonesia dari arah barat.
Luas keseluruhan daratan Kota Sabang adalah 153 km2 (Sabang dalam Angka
2009), terdiri dari Kecamatan Sukajaya seluas 80 km2 dan Kecamatan Sukakarya
seluas 732. Berdasarkan analisis data citra satelit tata ruang Kota Sabang 2004,
luas keseluruhan Kota Sabang ialah 1.042,3 km2 (104229,95 ha), dengan luas
daratan 121,7 km2 (12.177,18 ha) dan luas perairan 920,5 km2 (92.052,77) ha,
atau dapat dikatakan 80% Pulau Sabang terdiri atas perairan.
Purse seine adalah alat tangkap yang sifatnya mengurung atau melingkari
gerombolan ikan dengan jarring kemudian tali kerut pada purse seine ditarik
sehingga jarring membentuk kantong yang besar, dan ikan-ikan akan terjebak
dibadan jarring tersebut. Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap ikan
pelagis yang bergerombolan. Cara pengoperasian pukan cincin (purse seine)
adalah dengan melingkari gerombolan ikan, kemudian tali kolor ditarik sehingga
membentuk mangkuk.
Dan pada proses pengoperasian ini tentunya kita harus memperhatikan daerah
pengoperasiannya. Daerah dengan populasi ikan yang terjaga pastinya akan
membuahkan hasil tangkapan yang lebih banyak. Untuk mengetahui dimana letak
ikan berada tentunya kita memerlukan fish finder sebagai alat pelacak keberadaan

1
ikan dibawah air. Apa itu fish finder? Fish finder adalah alat dengan frekuensi
tinggi yang dapat melacak keberadaan gerombolan ikan didalam air. Alat pencari
ikan ini menggunakan gelombang suara untuk melihat benda dibawah air.

1.2 Tujuan magang


Adapun tujuan dari magang atau penelitian ini untuk memberikan informasi
kepada masyarakat lokal dan kepada masyakarat umum tentang selektifitas serta
dinamika populasi ikan yang dapat kita ambil sebagai hasil tangkapan alat
tangkap purse seine. Dan juga dapat mengetahui daerah-daerah yang terdapat
banyak ikannya.

1.3 Manfaat magang


Manfaat dari penelitian ini yaitu; kita dapat mengetahui titik beradanya ikan
target, dan kita juga dapat mengetahui dinamika populasi ikan pada perairan
tertentu.

2
BAB II

METODE KERJA

2.1 Waktu dan tempat

Adapun kegiatan penelitian serta praktek ini kami lakukan dengan tiga (3) kali
trip, yaitu Sabtu, 6 Agustus 2022 bertempat pada jarak 12 mil dari pantai kuta timu,
Rabu, 10 Agustus 2022 bertempatan disebelah utara pulau selako, dan yang terakhir
Kamis, 25 Agustus 2022 bertempatan pada 1 mil dari pantai kasih, Kota Sabang.

2.2 Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang kami gunakan pada praktek penelitian ini sebagai
berikut:

2.2.1 tabel alat


No Nama Alat Jumlah Fungsi

1. Kapal perikanan 3 kapal Untuk membantu pengoperasian


alat tangkap, dan juga berfungsi
untuk mengiring gerombolan ikan
masuk ke dalam jaring.

2. Alat tangkap Purse Seine 1 set Sebagai alat tangkap ikan

3. Fishfinder 1 set Untuk mengetahui dimana posisi


gerombolan ikan

4. Handphone 1 unit Sebagai alat untuk mengambil


dokumentasi

5. Alat tulis 1 unit Alat bantu pengerjaan laporan

6. Laptop 1 unit Alat bantu pembuatan laporan

3
2.2.2 Tabel bahan
No Nama Bahan Jumlah Fungsi

1. BBM 400L Untuk bahan bakar kapal


perikanan

2. Konsumsi SDM Seperlunya Sebagai konsumsi penunjang


semangat SDM

3. Pakan target Seperlunya Untuk memancing ikan agar


mendekat ke alat tangkap

Adapun alat bantu dalam pengoperasian ini, yaitu karena adanya rumpon.
Rumpon adalah rumah pohon yang dibuat untuk menarik perhatian bagi ikan dan juga
sebagai rumah mereka. Rumpon dibuat menggunakan daun kelapa, dau pinang, dan
daun iboh, lalu dipasang pemberat sebagai alat bantu tenggelam dan juga mempunyai
pelampung sebagai alat bantu tanda suatu rumpon.

2.3 Prosedur kerja

Cara kerja praktek penelitian ini yaitu;

1. Memahami cara kerja alat tangkap


2. Mengetahui daerah pengoperasian
3. Melakukan pengoperasian alat tangkap purse seine
4. Mengambil informasi terkait daerah penangkapan
5. Dan membandingkan hasil dari beberapa daerah pengoperasian.

4
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil penelitian

Pada pengamatan ini saya memperoleh hasil yang berbeda disetiap trip-nya,
adapun hasil yang saya peroleh dalam tiga (3) kali trip yaitu ikan pelagis kecil dengan
rincian sebagai berikut;

No Trip pertama Trip kedua Trip


ketiga

jenis ikan panjang jenis ikan panjang jenis ikan panjang


ikan ikan ikan

1. ikan P 20cm, L tidak - ikan P 15cm,


kembung 7cm/ 2,4 mendapatka pisang- L 5cm/ 1
Ton n hasil pisang Ton.
tangkapan

2. - - ikan P 22cm,
lunggang L 8cm/
867kg

3. - - ikan brok P 97cm,


babah L 36cm/
(hasil 3 ekor
pancing)

5
3.2 Pembahasan

Dalam pengoperasian alat tangkap pastinya kita harus memerhatikan factor-


faktor yang berpengaruh bagi berjalannya proses pengoperasian. Ada banyak hal-hal
yang berpengaruh dalam pengoperasian alat tangkap, seperti penentuan daerah
pengoperasian. Pemilihan daerah pengoperasian sangat berpengaruh bagi
keberhasilan pengoperasian, daerah yang buruk dalam segi cuaca maupun ekosistem
ikan akan berdampak buruk bagi hasil tangkapan, bias jadi ikan tidak ada yang
terperangkap oleh alat tangkap itu sendiri.

Dalam pengamatan ini saya mengamati hasil tangkap dari tiga(3) daerah
pengoperasian, yaitu 12mil dari PPI pasiran, disebelah utara pulau selako, dan 1mil
dari pantai kasih, Kota Sabang. Dalam beberapa daerah yang saya amati ada satu
wilayah yang sama sekali tidak mendapatkan hasil, yaitu daerah sebelah utara pulau
selako. Hal ini diakibatkan karena kencangnya arus dan angina yang tidak sesuai
dengan posisi kapal.

Adapun pada pengoperasian ini kami membutuhkan alat bantu seperti rumpon
dan fishfinder. Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang
dipasang dilaut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut
dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul disekitar rumpon,
sehingga ikan mudah untuk ditangkap. Rumpon dalam bahasa kelautan adalah karang
buatan yang dibuat oleh manusia dengan tujuan sebagai tempat berkumpul ikan.
Rumpon merupakan rumah buatan bagi ikan di dasar laut yang dibuat secara sengaja
dengan menaruh berbagai jenis barang di dasar laut seperti ban, dahan dan ranting
dengan pohonnya sekaligus. Barang–barang tersebut dimasukkan dengan diberikan
pemberat berupa beton, batu–batuan dan penberat lainnya sehingga posisi dari
rumpon tidak bergerak karena arus laut. Barang–barang yang dimasukkan kedalam
laut dapat terus ditambah secara berlanjut untuk menambah massa rumpon. Dan alat
bantu fish finder. Fishfinder adalah alat dengan frekuensi tinggi yang digunakan
untuk mencari kumpulan ikan. Alat ini dikembangkan selama Perang Dunia II. Alat
pencari ikan tersebut menggunakan gelombang suara untuk melihat benda di bawah

6
air. Salah satu alat bantu yang dapat dipergunakan oleh nelayan guna menentukan
lokasi penangkapan adalah fishfinder. Fishfinder ini mampu memberikan informasi
yang cukup detail yaitu tentang kelimpahan, sebaran, ukuran dan posisi kedalaman
renang ikan.

Pada penelitian ini saya mendapati beberapa jenis ikan, yaitu; ikan kembung
dengan panjang dan lebar rata-rata 20cm dan lebar 7cm dengan berat yang diperoleh
tangkapan 2.4 Ton, ikan pisang-pisang dengan panjang 15cm dan lebar 5cm dengan
berat rata-rata 1 ton, ikan lunggang panjang 22cm dan lebar 8cm dengan berat
keseluruhan 867kg, dan ikan brok babah dengan panjang 97cm dan lebar 36cm kami
mendapatkan 3 ekor. Ini adalah hasil keseluruhan trip.

Adapun daerah yang sangat berpotensi mendapatkan hasil terbanyak ada pada
trip yang ketiga yaitu didaerah 1 mil dari pantai kasih, Kota Sabang. Namun
sayangnya jenis ikan pelagis adalah jenis ikan yang bergerombolan dan sangat sering
bermigrasi, maka dari itu fish finder dan pawing laot sangat dibutuhkan saat
melakukan pengoperasian agar hasil yang didapatkan melebihi target. Daerah
pengoperasian ini kami lakukan pada kedalaman ± 300 meter dan tempat yang tidak
berkarang, agar badan jaring pukan cincin ini tidak tersangkut pada karang laut.

Alat bantu pencarian ikan (fish finder)

Gambar diatas adalah gambar dari alat bantu proses pencarian lokasi ikan yang
dikenal sebagai Fish Finder. Alat ini sangat berguna bagi keberlangsungan proses

7
pengoperasian alat tangkap, karena jika kita asal-asalan menentukan daerah
pengoperasian maka ikan yang kita dapat kan tidak tentu adanya. Maka dari itu alat
ini sangat perpotensi baik dalam pendarian posisi ikan. Dan dalam pengoperasian alat
tangkap ini kami juga memerlukan alat bantu lainnya seperti rumpon dan kapal
pengiring ikan. Berikut adalah gambar dari rumpon.

Rumpon

Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang
dilaut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut dimaksudkan
untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul disekitar rumpon, sehingga ikan
mudah untuk ditangkap. Selain rumpon kami juga memerlukan kapal kecil untuk
mengiring ikan masuk kedalam badan jaring, setelah ikan masuk kedalam badan
jaring baru pukat cincin ditarik menggunakan katrol dan juga bantuan SDM. Adapun
SDM yang membantu dalam sekali pengoperasian ± 30 tenaga kerja.

8
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kita petik dari pengamatan ini adalah sebagai berikut;

1. Semakin banyak alat bantu maka semakin besar pula ritme pendapatan hasil
tangkapan.
2. Penentuan daerah pengoperasian sangat berpengaruh bagi keberlangsungan
proses penangkapan ikan.
3. Jarak kedalaman laut akan mempengaruhi kinerja suatu alat tangkap.
4. Cuaca yang tiba-tiba rusak akan mempengaruhi kerja alat tangkap, dan
apabila pelampung dari alat tangkap tenggelam maka ikan akan mudah kabur
dari badan jaring.

4.2 Saran

Apabila pada pengamatan saya ada kekeliruan tolong disampaikan, karena


manusia tidak luput dari kesalahan. Dan besar harapan saya kepada seluruh nelayan
Indonesia agar dapat menentukan daerah pengoperasian ini sebaik mungkin agar
mendapat hasil tangkap yang banyak.

9
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Puslitbang perikanan. 1992. Pedoman Teknis Peningkatan Produksi Dan Efesiensi


Penangkapan Ikan Pelagis Melalui Teknologi Penerapan Rumpon.

Sismandi, 2006. Analisis Efesiensi Penggunaan Alat Tangkap Purse Seine di


Pekalongan, Semarang. Universitas Diponorogo.

Bhagya, T.G., & Prakarsa, G. 2016. Studi Kelayakan Teknologi GPS dan Fish Finder
Untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan Ikan. FPIK-IPB University.

Bayudin, M.K., 2019. Analisis Zona Potensial Penangkapan Ikan Pelagis Kecil
Berdasarkan Dinamika Kondisi Perairan Menggunakan Citra Modis
Multiemporal Di Perairan Laut Banda. Universitas Gadjah Mada.

Fauziyah, S., 2010. Densitas Ikan Pelagis Kecil Secara Akustik Di Laut Arafura.
Jurnal Penelitian Sains, 13(1), pp.21-25.

Munggaran, L.C., Widiastuti, W. & Nugraha, B., 2012. Perancangan Sistem


Informasi Geografis Perikanan Di Indonesia. Proceedings, Konferensi
Nasional Sistem Informasi.

10
LAMPIRAN

Hasil tangkapan pada trip pertama

Hasil tangkapan pada trip ketiga

11
Foto ketika proses pengangkatan pukat cincin

Absen kehadiran magang MBKM USK unggul

12
13

Anda mungkin juga menyukai